SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
KONSENTRASI : MANAJEMEN PENDIDIKAN
POLITIK ORGANISASI
DAN PERILAKU
POLITIK
13.4 What is organizational politics, and when is
political behavior
most likely to occur?
Mata Kuliah : Kepemimpinan Strategis
KELOMPOK 2
HJ. SHINTAWATI NIM : 7772220026
LILIK NUR KHOLIDAH NIM : 7772220024
PEMBAHASAN
Politik Organisasi
Perilaku Politik
• Politik berasal dari bahasa Yunani “politeia” yang
berarti kiat memimpin kota (polis).
• Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut
berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan
urusan masyarakat.
• Menurut Arsitoteles, politik adalah usaha warga negara
dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan
umum.
• Politik juga dapat diartikan sebagai proses
pembentukan kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara.
Pendahuluan
Politik Organisasi
Politik organisasi dapat dipandang
sebagai aktivitas individu itu sendiri yang
ditujukan untuk mempromosikan
kepentingannya sendiri.
Sementara politik umumnya dipandang
negatif, penting untuk dicatat bahwa
definisi ini tidak berarti bahwa promosi
kepentingan pribadi diperlukan.
Pemimpin harus mampu
mempromosikan gagasannya sendiri
dan mempengaruhi orang lain melalui
kebijakan organisasi (Colquitt, J.,
LePine, J., & Wesson, 2015).
Kemampuan berjejaring adalah kecakapan dalam
mengidentifikasi dan mengembangkan kontak yang beragam.
Kecerdasan sosial adalah kecenderungan
untuk mengamati orang lain dan secara akurat
menafsirkan perilaku mereka.
Pengaruh interpersonal melibatkan gaya pribadi yang
sederhana dan meyakinkan yang cukup fleksibel untuk
beradaptasi dengan situasi yang berbeda.
Keterampilan politik adalah kemampuan secara efektif
untuk memahami orang lain di tempat kerja dan
menggunakan pengetahuan itu untuk mempengaruhi
orang lain dengan cara yang meningkatkan tujuan pribadi
dan/atau organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa ada
empat dimensi keterampilan politik.
Ketulusan yang tampak melibatkan tampil kepada orang lain
untuk memiliki tingkat kejujuran dan keaslian yang tinggi.
Individu yang menunjukkan jenis
keterampilan ini memiliki
peringkat kinerja tugas dan
perilaku anggota organisasi yang
lebih tinggi dari orang lain,
terutama ketika persyaratan
sosial pekerjaan tinggi.
Meskipun politik organisasi dapat
memberikan hasil yang positif,
persepsi orang tentang politik
umumnya negatif. Persepsi ini
tentu dapat dimengerti, karena
setiap kali seseorang bertindak
dengan sikap mementingkan diri
sendiri, itu berpotensi merugikan
orang lain.
PERILAKU POLITIK
merupakan kegiatan yang tidak dipandang sebagai bagian dari peran formal
seseorang di dalam organisasi, tetapi yang memengaruhi, atau berusaha
memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi.
Perilaku politik berada di luar persyaratan kerja tertentu dari seseorang. Perilaku itu mensyaratkan suatu upaya
untuk menggunakan landasan kekuasaan seseorang. Serta mencakup berbagai upaya untuk memengaruhi
tujuan, kriteria, atau proses-proses yang digunakan dalam pengambilan keputusan ketika kita menyatakan
bahwa politik terkait dengan “distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi”.
(illegitimate political behavior)
Perilaku politik yang tidak sah
merupakan perilaku politik yang menyimpang dari atauran main
yang telah ditentukan. Kegiatan yang tidak sah tersebut meliputi:
sabotase, melaporkan kesalahan, dan protes-protes simbolis
seperti mengenakan pakaian nyeleneh atau bros tanda protes,
dan beberapa karyawan yang secara serentak berpura-pura
sakit agar tidak perlu masuk kerja.
Perilaku politik yang sah
(legitimate political behavior)
mengacu pada politik sehari-hari yang wajar/ normal.
Misalnya: menyampaikan keluhan kepada penyelia,
memotong rantai komando, membangun koalisi,
menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat
pemogokan atau dengan terlalu berpegang ketat pada
ketentuan yang ada, dan menjalin hubungan keluar
organisasi melalui kegiatan profesi.
Perilaku
Politik
Perilaku berpolitik (political
behavior) terdiri dari aktivitas
yang tidak dipersyaratkan sebagai
bagian dari peranan formal
seseorang dalam organisasi tetapi
yang memengaruhi,atau berupaya
untuk memengaruhi, distribusi
keuntungan dan kerugian di dalam
organisasi.
Contoh dari politik organisasi misalnya menahan
informasi yang sangat penting dari parapengambil
keputusan, bergabung dengan koalisi, pemberi
informasi, menyebarkan rumor, membocorkan
informasi yang bersifat rahasia kepada media, dan
melobi atas kepentinganatau terhadap individu
tertentu atau alternatif keputusan.
3 4
1 2
Ketika ada perubahan kebijakan yang signifikan, baik di
tingkat lokal, nasional, atau internasional, orang
cenderung terlibat dalam aktivitas politik untuk
mempengaruhi kebijakan tersebut.
3. Perubahan kebijakan
Saat pemilihan umum atau
kampanye politik, orang cenderung
lebih aktif secara politik, baik dalam
memilih, memberikan dukungan,
atau berpartisipasi dalam
kampanye.
1. Pemilihan umum
Krisis politik atau sosial seperti
demonstrasi besar-besaran,
kekerasan politik, atau bencana
alam sering kali memicu
peningkatan perilaku politik.
2. Krisis politik atau sosial
Perubahan sosial seperti isu
gender, ras, atau lingkungan hidup
juga dapat memicu perilaku politik
yang aktif.
4. Perubahan sosial
Perilaku politik dapat terjadi kapan saja tergantung pada situasi dan konteks politik yang ada.
Namun, beberapa periode atau kejadian tertentu cenderung memicu perilaku politik yang lebih
aktif atau meningkat. Beberapa contohnya adalah:
Namun, meskipun situasi dan
konteks tertentu dapat memicu
perilaku politik yang lebih aktif,
penting untuk diingat bahwa
partisipasi politik seharusnya
bukan hanya terjadi pada saat-
saat tertentu saja, melainkan
harus menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari untuk
memastikan pemerintahan
yang baik dan demokratis.
THANK YOU

Contenu connexe

Similaire à Politik Organisasi dan Perilaku Politik

Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun Annahar
 
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptBudaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptHAMKASABARAADIGUNA
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi06 Politik Organisasi
06 Politik OrganisasiWanBK Leo
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflikvika
 
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosialOrganisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosialThoNe Max
 
sist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfsist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfaqlaislm
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docxIGNASIUSTAMOAMA
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docxIGNASIUSTAMOAMA
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 

Similaire à Politik Organisasi dan Perilaku Politik (20)

Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.pptBudaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
Budaya Politik dan sosialisasi politik.ppt
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Public Policy
Public PolicyPublic Policy
Public Policy
 
06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi06 Politik Organisasi
06 Politik Organisasi
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosialOrganisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
 
Softskill 9
Softskill 9Softskill 9
Softskill 9
 
Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik Pkn sosialisasi politik
Pkn sosialisasi politik
 
sist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfsist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdf
 
Sistim Sosial Politik
Sistim Sosial PolitikSistim Sosial Politik
Sistim Sosial Politik
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 

Politik Organisasi dan Perilaku Politik

  • 1. KONSENTRASI : MANAJEMEN PENDIDIKAN POLITIK ORGANISASI DAN PERILAKU POLITIK 13.4 What is organizational politics, and when is political behavior most likely to occur? Mata Kuliah : Kepemimpinan Strategis
  • 2. KELOMPOK 2 HJ. SHINTAWATI NIM : 7772220026 LILIK NUR KHOLIDAH NIM : 7772220024
  • 4. • Politik berasal dari bahasa Yunani “politeia” yang berarti kiat memimpin kota (polis). • Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat. • Menurut Arsitoteles, politik adalah usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan umum. • Politik juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pendahuluan
  • 5. Politik Organisasi Politik organisasi dapat dipandang sebagai aktivitas individu itu sendiri yang ditujukan untuk mempromosikan kepentingannya sendiri. Sementara politik umumnya dipandang negatif, penting untuk dicatat bahwa definisi ini tidak berarti bahwa promosi kepentingan pribadi diperlukan. Pemimpin harus mampu mempromosikan gagasannya sendiri dan mempengaruhi orang lain melalui kebijakan organisasi (Colquitt, J., LePine, J., & Wesson, 2015).
  • 6. Kemampuan berjejaring adalah kecakapan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan kontak yang beragam. Kecerdasan sosial adalah kecenderungan untuk mengamati orang lain dan secara akurat menafsirkan perilaku mereka. Pengaruh interpersonal melibatkan gaya pribadi yang sederhana dan meyakinkan yang cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Keterampilan politik adalah kemampuan secara efektif untuk memahami orang lain di tempat kerja dan menggunakan pengetahuan itu untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang meningkatkan tujuan pribadi dan/atau organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa ada empat dimensi keterampilan politik. Ketulusan yang tampak melibatkan tampil kepada orang lain untuk memiliki tingkat kejujuran dan keaslian yang tinggi.
  • 7. Individu yang menunjukkan jenis keterampilan ini memiliki peringkat kinerja tugas dan perilaku anggota organisasi yang lebih tinggi dari orang lain, terutama ketika persyaratan sosial pekerjaan tinggi. Meskipun politik organisasi dapat memberikan hasil yang positif, persepsi orang tentang politik umumnya negatif. Persepsi ini tentu dapat dimengerti, karena setiap kali seseorang bertindak dengan sikap mementingkan diri sendiri, itu berpotensi merugikan orang lain.
  • 8. PERILAKU POLITIK merupakan kegiatan yang tidak dipandang sebagai bagian dari peran formal seseorang di dalam organisasi, tetapi yang memengaruhi, atau berusaha memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi. Perilaku politik berada di luar persyaratan kerja tertentu dari seseorang. Perilaku itu mensyaratkan suatu upaya untuk menggunakan landasan kekuasaan seseorang. Serta mencakup berbagai upaya untuk memengaruhi tujuan, kriteria, atau proses-proses yang digunakan dalam pengambilan keputusan ketika kita menyatakan bahwa politik terkait dengan “distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi”.
  • 9. (illegitimate political behavior) Perilaku politik yang tidak sah merupakan perilaku politik yang menyimpang dari atauran main yang telah ditentukan. Kegiatan yang tidak sah tersebut meliputi: sabotase, melaporkan kesalahan, dan protes-protes simbolis seperti mengenakan pakaian nyeleneh atau bros tanda protes, dan beberapa karyawan yang secara serentak berpura-pura sakit agar tidak perlu masuk kerja. Perilaku politik yang sah (legitimate political behavior) mengacu pada politik sehari-hari yang wajar/ normal. Misalnya: menyampaikan keluhan kepada penyelia, memotong rantai komando, membangun koalisi, menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat pemogokan atau dengan terlalu berpegang ketat pada ketentuan yang ada, dan menjalin hubungan keluar organisasi melalui kegiatan profesi. Perilaku Politik
  • 10. Perilaku berpolitik (political behavior) terdiri dari aktivitas yang tidak dipersyaratkan sebagai bagian dari peranan formal seseorang dalam organisasi tetapi yang memengaruhi,atau berupaya untuk memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi. Contoh dari politik organisasi misalnya menahan informasi yang sangat penting dari parapengambil keputusan, bergabung dengan koalisi, pemberi informasi, menyebarkan rumor, membocorkan informasi yang bersifat rahasia kepada media, dan melobi atas kepentinganatau terhadap individu tertentu atau alternatif keputusan.
  • 11. 3 4 1 2 Ketika ada perubahan kebijakan yang signifikan, baik di tingkat lokal, nasional, atau internasional, orang cenderung terlibat dalam aktivitas politik untuk mempengaruhi kebijakan tersebut. 3. Perubahan kebijakan Saat pemilihan umum atau kampanye politik, orang cenderung lebih aktif secara politik, baik dalam memilih, memberikan dukungan, atau berpartisipasi dalam kampanye. 1. Pemilihan umum Krisis politik atau sosial seperti demonstrasi besar-besaran, kekerasan politik, atau bencana alam sering kali memicu peningkatan perilaku politik. 2. Krisis politik atau sosial Perubahan sosial seperti isu gender, ras, atau lingkungan hidup juga dapat memicu perilaku politik yang aktif. 4. Perubahan sosial Perilaku politik dapat terjadi kapan saja tergantung pada situasi dan konteks politik yang ada. Namun, beberapa periode atau kejadian tertentu cenderung memicu perilaku politik yang lebih aktif atau meningkat. Beberapa contohnya adalah:
  • 12. Namun, meskipun situasi dan konteks tertentu dapat memicu perilaku politik yang lebih aktif, penting untuk diingat bahwa partisipasi politik seharusnya bukan hanya terjadi pada saat- saat tertentu saja, melainkan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari untuk memastikan pemerintahan yang baik dan demokratis.