Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Kerajaan Sunda
1.
2. Kerajaan Sunda
Setelah Kerajaan Tarumanegara runtuh pada Abad
ke-7, diwilayah Jawa Barat yang umumnya dikenal
dengan nama Sunda terdapat satu kerajaan yang
bercorak Hindu, yaitu Kerajaan Sunda atau
Kerajaan Pajajaran.
3. Masa Awal Pakuan Pajajaran
Pada akhir 1400-an Majapahit mulai melemah. Pemberontakan
terjadi dimana - mana, saling berebut kekuasaan antar saudara
sedarah. Masa kejatuhan pemerintahan Brawijaya V ini kemudian
menyebabkan kerabat Kerajaan Majapahit mengungsi ke ibukota
Kerajaan Galuh di Kawali, Kuningan, Jawa Barat.
Raden Baribin merupakan kerabat dari Prabu Kertabumi yang ikut
dalam pengungsian tersebut. Kerajaan Galuh menerima kedatangan
Kerajaan Majapahit dengan damai dan bahkan Raja Dewa Niskala
menikahkan Raden Baribin dengan Ratna Ayu Kirana putri dari raja
Kerajaan Galuh tersebut. Tak sampai disitu, Raja Galuh juga
menikahi salahsatu keluarga pengungsi Majapahit rombongan
Raden Baribin.
4. Masa Awal Pakuan Pajajaran
Pernikahan ini mengundang adanya kemarahan dari Kerajaan Sunda.
Kerajaan Sunda menganggap bahwa Raja Galuh, Dewa Niskala
dianggap menyalahi aturan yang sudah disepakati antara kedua
kerajaan tersebut. Aturan ini adalah aturan yang keluar paska Peristiwa
Bubat yang menyebutkan bahwa kerajaan Sunda Galuh dilarang
menikah dengan kerajaan Majapahit.
5. Masa Awal Pakuan Pajajaran
Akibat dari hal tersebut, antara kedua kerajaan hampir terjadi peperangan antara kedua
raja yang sebenarnya adalah besan. Penyebutan besan karena Jayadewata, anak dari
Dewa Niskala menikahi putri dari Raja Sunda, Raja Susuktunggal. Untungnya, dewan
penasehat dapat meredam amarah keduanya dan kemudian diputuskan dua raja tersebut
turun tahta. Mereka harus menyerahkan posisi raja kepada putera mahkota yang ditunjuk
oleh masing - masing kerajaan. Dewa Niskala kemudian menunjuk anaknya Jayadewata
dan Prabu Susuktunggal juga menunjuk nama yang sama. Kemudian Jayadewata
menyatukan kedua kerajaan dan menyandang nama Sri Baduga Maharaja memerintah di
Pakuan Pajajaran pada 1482. Nama Pakuan Pajajaran kemudian terkenal sebagai nama
kerajaan, terhitung ketika Jayadewata menyandang gelar Sri Baduga Maharaja tahun
1482.
6. Letak
Lokasi pusat dari pajajaran terletak antara
Sungai Besar dengan Sungai Tangerang
(disebut juga Ciliwung dan Cisande) yang
sejajar. Lokasi pakuan merupakan lahan
dataran tinggi yang satu sisinya terbuka
menghadap kearah gunung Pangranga,
Tebing Ciliwung, Cisande dan Cipaku
Merupakan pelindung alamiah
7. Kehidupan Pada Masa Kerajaan Sunda
Menurut Tome Pires, kerajaan
Sunda diperintah oleh Seorang
raja. Raja tersebut berkuasa atas
raja-raja di daerah yang
dipimpinnya. Tahta kerajaan
diberikan secara turun temurun
kepada anaknya. Akan tetapi,
apabila raja tidak memiliki anak
maka yang menggantikannya
adalah salah seorang raja daerah
berdasarkan hasil pemilihannya.
Masyarakat kerajaan Sunda
umumnya adalah masyarakat
Peladang. Masyarakat ini
memiliki ciri menonjol seperti
selalu berpindah tempat dan rasa
kebersamaannya agak longgar
apabila dibandingkan dengan
masyarakat sawah yang menetap.
Kehidupan Politik Kerajaan Sunda Kehidupan Sosial Kerajaan Sunda
8. Kehidupan Pada Masa Kerajaan Sunda
Kerajaan Sunda adalah kerajaan
yang masyarakatnya hidup dari
pertanian, hasil pertaniannya
menjadi pokok bagi pendapat
kerajaan. Kerajaan Sunda memiliki
enam buah pelabuhan penting
yang masing-masing di kepalai
oleh seorang Syahbandar. Yaitu
pelabuhan, Banten, Pontang,
Cigede, Tomgara, Kalapa dan
Cimanuk adalah pelabuhan-
pelabuhan yang dimiliki kerajaan
Sunda.
Kitab carita Parahyangan dan
serta Dewabuda memberi
petunjuk bahwa masyarakat
kerajaan Sunda banyak
mendapat pengaruh budaya
Hindu dan Budha. Kedua
budaya itu selanjutnya berbaur
dengan unsur budaya leluhur
yang telah ada sebelumnya.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sunda Kehidupan Budaya Kerajaan Sunda
9. Struktur Biokrasi Kerajaan Sunda Pada
Pemerintahan
1
2
Raja sebagai kekuasaan tertinggi yang
berkedudukan ditingkat pusat
Putra mahkota yang akan menggantikan
kedudukan raja.
10. Kehidupan sosial budaya masyarakat
Kelompok Masyarakat berdasarkan ekonomi misalnya juru lukis
(pelukis), pande mas (pandai emas), pande wesi (pandai besi),
kumbang gending (penabuh/pembuat gamelan), pahuma (peladang),
dan panyawah (petani sawah)
Kelompok Masyarakat yang bertugas sebagai alat negara yaitu
mantri, bayangkara (penjaga keamanan), prajurit (tentara), pam(a)rang
(tentara), nu nangganan (nama jabatan di bawah mangkubumi).
Kelompok rohani dan cendakiawan yang terdiri dari mame (dalang),
paraguna yang mengetahui berbagai macam lagu dan nyayian.
11. Peninggalan Kerajaan Sunda
1. Prasasti Pasir Datar
Prasasti Pasir Datar ditemukan
di Perkebunan Kopi di Pasir Datar,
Cisande, Sukabumi pada tahun 1872
. Prasasti ini sekarang disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Prasasti
yang terbuat dari batu alah ini
hingga kini belum ditranskripsi
sehingga belum diketahui isinya.
2. Prasasti Perjanjian Sunda-
Portugis
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugis
adalah sebuah prasasti berbentuk
tugu batu yang ditemukan pada
tahun 1918 di Jakarta. Prasasti ini
menandai perjanjian Kerajaan
Sunda–Kerajaan Portugal yang
dibuat oleh utusan dagang Portugis
dari Malaka
12. Peninggalan Kerajaan Sunda
3. Prasasti Ulubelu
Prasasti Ulubelu ditemukan
di Ulubelu, Desa Rebangpunggung,
Kotaagung,Lampung pada tahun
1936. Isi prasasti berupa mantra
permintaan tolong kepada kepada
dewa-dewa utama, yaitu Batara
Guru (Siwa), Brahma, dan Wisnu,
serta selain itu juga kepada dewa
penguasa air, tanah, dan pohon
agar menjaga keselamatan dari
semua musuh.
4. Prasasti Huludayeuh
Prasasti Huludayeuh
ditemukan di Kecamatan
Dukupuntang – Cirebon, pada
tahun 1991 Prasasti Huludayeuh
berisi 11 baris tulisan beraksa dan
berbahasa Sunda Kuno, tetapi
sayang batu prasasti ketika
ditemukan sudah tidak utuh lagi
karena beberapa batunya pecah
sehingga aksaranya turut hilang.
13. Peninggalan Kerajaan Sunda
5.
5. Prasasti Kebon Kopi II
Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir
Muara peninggalan kerajaan Sunda-
Galuh ini ditemukan tidak jauh dari
Prasasti Kebonkopi I yang merupakan
peninggalan kerajaan tarumanegara dan
dinamakan demikian untuk dibedakan
dari prasasti pertama. Namun sayang
sekali prasasti ini sudah hilang dicuri
sekitar tahun 1940-an. Prasasti
Kebonkopi II ditemukan di Kampung
Pasir Muara, desa Ciaruteun Ilir,
Cibungbulang, Bogor, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, pada abad ke-19 ketika
dilakukan penebangan hutan untuk
lahan perkebunan kopi.
6. Prasasti Cikapundung
Prasasti ini ditemukan warga di sekitar
sungai Cikapundung, Bandung pada 8
Oktober 2010. Batu prasasti bertuliskan
huruf Sunda kuno tersebut diperkirakan
berasal dari abad ke-14. Selain huruf
Sunda kuno, pada prasasti itu juga
terdapat gambar telapak tangan,
telapak kaki, dan wajah. Hingga kini
para peneliti dari Balai Arkeologi masih
meneliti batu prasasti tersebut.
14. Raja-Raja Kerajaan Sunda
1 5
2 6
3 7
4 8
Darmakusuma (1157 – 1175)
Darmaraja (1042 – 1065)
Prabu Sakti (1543-1551)
Prabu Ragamulya atau Prabu
Suryakancana (1567-1579)
Prabu Gilingwesi (783 – 795)
Tarusbawa 669 – 723)
Prabu Darmaraksa
(891 – 895)
Munding Ganawirya
(964 – 973)
15. Kejayaan Pajajaran
Masa kejayaan Kerajaan Pajajaran ketika pemerintahan Sri Baduga
Maharaja. Kejayaan Pajajaran dibuktikan dengan adanya telaga yang
besar yakni Maharena Wijaya. Kemudian banguna jalan yang
menghubungkan antara ibu kota Pakuan dengan Winagiri. Pertahanan
ibu kota juga diteguhkan dengan memberikan desa perdikan kepada
semua pendeta dan pengikutnya supaya memantapkan kegiatan
agama. Serta membuat Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama
prajurit), pagelaran (formasi tempur), pamingtonan (tempat
pertunjukan), memperkuat angkatan perang, mengatur upeti dari raja-
raja bawahan dan menyusun undang-undang kerajaan.
.
16. Puncak Kehancuran
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu
Kesultanan Banten. Berakhirnya zaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka
Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten
oleh pasukan Maulana Yusuf. Hal ini menandakan bahwa tidak akan ada raja lagi di Kerajaan
Pajajaran karena singgasana raja telah dipindahkan. Akhirnya, Kerajaan Pajajaran runtuh pada
tahun 1579 dan Maulana Yusuf naik tahta sebagai penguasa Kerajaan Sunda.
17. Penyebab Runtuhnya Kerajaan Pajajaran
Terjadinya
perebuatan hak
kekuasaan oleh
keluarga kerajaan
Serangan
kerajaan islam
banten
Direbutnya kedua
pelabuhan utama
oleh kerajaan
demak
18. Naskah - naskah, meliputi;
- Babad Pajajaran
- Carita Parahiangan
- Carita Waruga Guru
- Kitab cerita Kidung Sundayana dan cerita Parahyangan
Sumber- sumber lain, meliputi;
- Tugu Perjanjian Portugis
- Taman Perburuan
- Berita asing dari Tome Pires (1513)
- Berita asing dari Pigafetta (1522)
Prasasti, meliputi;
- Prasasti Batu Tulis
- Prasasti Sanghyang Tapak
- Prasasti Kawali
- Prasasti Horren
- Prasasti Rakyan Juru Pangambat
Sumber sejarah Kerajaan Sunda Pajajaran
19. Kesimpulan
Kerajaan Pajajaran adalah nama lain dari Kerajaan
Sunda saat kerajaan ini beribukota di kota Pajajaran atau
Pakuan Pajajaran (Bogor) di Jawa Barat yang terletak di
Parahyangan (Sunda).
Sumber sejarahnya berupa prasati-prasati, tugu
perjanjian, taman perburuan, kitab cerita, dan berita asing.
Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Sri Baduga
Maharaja mengalami masa keemasan/ kejayaan dan
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat
serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten.
20. NAMA :1. Dita Albarita. W
2. Rovie Darojah.
3. Ki Agus Ahmad.S
Kelas : X MIPA 4