3. A. Perilaku Spasial Manusia
Pokok Bahasan
B. Crowding
C. Persoalan Lingkungan,
Kebisingan , tataruang, kehidupan
di kota besar
4. A. PERILAKU SPASIAL (JARAK)
MANUSIA
Perbedaan
Perilaku
Teritorial
Ruang pribadi
adalah kawasan
sekitar seseorang
yang mereka
anggap sebagai
psikologis
mereka.
Ada beberapa
faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
perilaku spasial
yang berbeda-
beda antar
individu.
Teritorial
adalah tempat
yang dimiliki
atau dikuasai
oleh seorang
individu.
Ruang pribadi (
personal space )
5. 1.Jarak intim (0-18 inci)
Seperti, bercumbu, berciuman,
senggama, oral seks dan ibu
yang menyusui anak nya.
2. Jarak pribadi (18 inci- 4 kaki)
Jarak seperti ini digambarkan
oleh edward seperti bercakap-
cakap.
3. Jarak sosial ( 4-7 kaki)
Jarak seperti ini digambarkan
oleh Edward seperti orang yang
melakukan bisnis (meeting).
4. Jarak public (12-25 kaki)
seperti orang lain berteriak
memanggil orang lain.
Edward Hall (1959)
mengajukan 4 daerah
pokok
untuk seseorang melak
ukan interaksi
interpersonal:
A. Ruang pribadi ( personal space )
6. 1. Teritorial Primer
• Daerah ini dimiliki secara keseluruhan, misalnya: rumah, apartemen,
ruang kerja pribadi. Ini dikelola secara relative permanen dan
merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Teritorial Sekunder
• Daerah ini digunakan secara teratur, tetapi digunakan bersama orang
lain. Misalnya : rumah keluarga, laboratorium dll.
3. Teritorial public
• Daerah ini digunakan untuk kepentingan umum yang teritorialnya
biasanya pemerintah, misalnya taman bermain, perpustakaan.
Almant membagi daerah teritorial menjadi 3, yaitu:
B. Teritorial
7. 1. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki memiliki
ruang yang lebih besar,
walaupun demikian faktor
jenis kelamin bukanlah
faktor yang berdiri sendiri
2. Umur
Makin bertambah usia
seseorang, makin besar
ruang personalnya, ini ada
kaitannya dengan
kemandirian.
3. Kepribadian
Orang-orang yang
berkepribadian terbuka,
ramah atau cepat akrab
biasanya memiliki RP(
ruang pribadi) yang lebih
kecil, Sebaliknya si
pencemas akan lebih
mengambil jarak dengan
orang lain.
4. Kekuasaan dan Status
Makin besar perbedaan status makin
besar pula jarak antar personalnya.
5. Pengaruh Lingkungan Fisik
Di ruang dengan cahaya redup orang akan
nyaman jika posisinya lebih berdekatan,
demikian halnya bila ruangannya sempit
atau kecil.
C. Perbedaan Perilaku Spasial Manusia
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku spasial yang
berbeda-beda antar individu, antara lain :
8. • Menurut Altman (1975), kesesakan adalah suatu
prosesinterpersonal pada suatu tingkatan
interaksi manusia satu dengan lainnya dalam
suatu pasangan atau kelompok kecil.
• Perbedaaan pengertian
antara crowding (kesesakan)
dengandensity (kepadatan) kadang-kadang
keduanya memiliki pengertian yang sama dalam
merefleksikan pemikiran secara fisik dari
sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang.
B. KESESAKAN ( CROWDING)
9. Menurut Baum dan Paulus (1987) menerangkan
bahwa proses kepadatan dapat dirasakan sebagai
kesesakan atau tidak dapat ditentukan oleh penilaian
individu berdasarkan empat faktor :
10. Menurut Stokols (dalam Altman,
1975):
a. kesesakan bukan sosial
(nonsocial crowding)
dimana faktor-faktor fisik
menghasilkan perasaan terhadap
ruang yang tidak sebanding,
seperti sebuah ruang yang sempit
b. kesesakan sosial (social
crowding)
yaitu perasaan sesak mula-mula
datang dari kehadiran orang lain
yang terlalu banyak.
Stokols juga menambahkan perbedaan
antara:
a. Kesesakan molar (molar crowding)
yaitu perasaan sesak yang dapat
dihubungkan dengan skala luas, populasi
penduduk kota
b. kesesakan molekuler (moleculer
crowding)
yaitu perasaan sesak yang menganalisis
mengenai individu, kelompok kecil dan
kejadian-kejadian interpersonal.
12. Model Beban Stimulus
Teori ini menerangkan bahwa kesesakan akan
terjadi pada individu yang dikenai terlalu banyak
stimulus, sehingga individu tersebut tak mampu
lagi memprosesnya.
Pendapat teori ini mendasarkan diri pada
pandangan bahwa kesesakan akan terbentuk bila
stimulus yang diterima individu melebihi
kapasitas kognitifnya sehingga timbul kegagalan
memproses stimulus atau informasi dari
lingkungan.
13. Model Kendala Prilaku
• Teori ini menerangkan kesesakan terjadi
karena adanya kepadatan sedemikian rupa,
sehingga individu merasa terhambat untuk
melakukan sesuatu. Hambatan ini
mengakibatkan individu tidak dapat mencapai
tujuan yang diinginkannya. Terhadap kondisi
tersebut, individu akan melakukan
psychological reactance, yaitu suatu bentuk
perlawanan terhadap kondisi yang
mengancam kebebasan untuk memiliih.
14. Menurut Altman kondisi kesesakan yang ekstrim akan timbul
bila faktor-faktor dibawah ini muncul secara simultan:
a.Kondisi-kondisi
pencetus, terdiri
dari tiga faktor :
1. Faktor-faktor
situsional
2. Faktor-faktor
personal
3. Kondisi
interpersonal
b. Serangkaian
faktor-faktor
organismik dan
psikologis
seperti stress,
kekacauan
pikiran, dan
persaan kurang
enak badan.
c. Respon-
respon
pengatasan,
yang meliputi
beberapa
perilaku verbal
dan non verbal.
15. Model Teori Ekologi
• Wicker (1976) mengemukakan teorinya
tentang manning. Teori ini berdiri atas
pandangan bahwa kesesakan tidak dapat
dipisahkan dari faktor seting dimana hal itu
terjadi, misalnya pertunjukan kethoprak atau
pesta ulang tahun.
16. Analisis terhadap seting meliputi :
Maintenance
minim
• yaitu jumlah minimum manusia yang mendukung suatu seting agar
suatu aktivitas dapat berlangsung. Contoh: jumlah penghuni
penghuni rumah minimum agar suatu ruang tidur ukuran 4 x 3 m
bisa dipakai oleh anak-anak supaya tidak terlalu sesak dan tidak
terlalu longgar.
Capacity
• adalah jumlah maksimum penghuni yang dapat
ditampung oleh seting tersebut (jumlah orang
maksimum yang dapat duduk di ruang tamu bila sedang
dilaksanakan hajatan)
Applicant
• adalah jumlah penghuni yang mengambil bagian dalam suatu seting.
• Applicant dalam seting rumah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
• Performer, yaitu jumlah orang yang memegang peran utama, dalam hal ini
suami dan isteri.
• Non-performer, yaitu jumlah orang yang terlibat dalam peran-peran
sekunder, dalam hal ini anak-anak atau orang lain dalam keluarga.
17. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESAKAN
1. Faktor Personal
Terdiri dari kontrol
pribadi dan locus of
control; budaya,
pengalaman, dan
proses adaptasi;
serta jenis kelamin
dan usia.
2. Faktor Sosial
a. Kehadiran dan
perilaku orang lain.
b. Formasi koalisi.
c. Kualitas
hubungan.
d. Informasi yang
tersedia.
3. Faktor Fisik
faktor situasional
tersebut seperti
suara gaduh, panas,
polusi, sifat
lingkungan, tipe
suasana, dan
karakteristik seting.
18. 1. Kebisingan
konsep kebisingan menyangkut komponen psikologis ("diinginkan / tidak
diinginkan") serta komponen fisik (harus dirasakan oleh telinga dan otak).
C. PERSOALAN LINGKUNGAN
1. Sumber – sumber kebisingan
• Kebisingan Transportasi ( disebabkan oleh mobil,
truk,pesawat,dll)
• Kebisingan Kerja (contohnya kebisingan kantor)
2. Dampak Kebisingan
• Dampak dari kebisingan dapat menimbulkan gangguan pendengaran
• Dengan suara yang sangat keras (misalnya 150 dB) dapat membuat
gendang telinga pecah atau menghancurkan bagian lain dari telinga
3. Bagaimana Kebisingan Mempengaruhi Interaksi Sosial
• kebisingan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang memperhatikan
isarat-isarat sosial. Contohnya, orang yang berjalan kaki di tempat yang
ramai lebih sedikit untuk mengingat semua yang ada di sekitarnya.
19. 2. Tata Ruang
a. Pengaturan
Perumahan
• Rumah penting untuk
alasan lain selain
tempat
penampungan.
Mereka juga
memberikan makna
dan identitas dalam
hidup kita
b. Lingkungan
belajar
• Pendidikan
merupakan unsur
utama dari
sosialisasi anak
muda dengan
peralatan dan
menyediakan
seumur hidup
c. Lingkungan
Kelas
• Perubahan
lingkungan kelas
selalu berubah
seiring zaman
20. 3. Kehidupan di Kota Besar
1. Lingkungan fisik dan sosial
•Dilihat dari lingkungan fisiknya lingkungan kota lebih bising, kotor, dan lebih
tercemar dibandingkan desa.
2. kontek hubungan sosial
•dikota lebih sesak manusia dari pada di desa, dan juga penduduk kota beragam
etnis, budaya dan rasnya
3. kesehatan fisik dan mental
•fisik orang di desa akan jauh lebih baik dari pada orang yang tinggal di kota,
karena kurang nya populasi udara dan akan tercemar nya lingkungan mereka.
4. Relasi sosial
•Relasi sosial di kota lebih sedikit dari orang desa, karena orang kota yang
dibebani berbagai kesibukan.
5. Keragaman gaya
•orang kota lebih menerima keragaman gaya hidup, sedangkan orang desa tetapi
tidak akan murah untuk menerima gaya hidup yang berbeda.