SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
EVALUASI KINERJA STRUKTUR
BETON BERTULANG
DENGAN ANALISIS PUSHOVER
                                   Yogi Oktopianto
                                          16309875
                            Universitas Gunadarma
Latar Belakang dan Tujuan

 Latar Belakang                       Tujuan

 Perencanaan     struktur bangunan    1. Evaluasi perilaku      seismik
 gedung tahan gempa sangat penting
                                         dengan     analisis     beban
 di Indonesia, mengingat sebagian
                                         dorong (Push-over)
 besar wilayahnya terletak dalam
 wilayah gempa dengan intensitas
 sedang hingga tinggi.                2. Evaluasi kinerja struktur.


 Analisis    Pushover     merupakan
 prosedur analisis untuk mengetahui
 perilaku keruntuhan suatu bangunan
 terhadap gempa, Analisis Pushover
 dapat      memperkirakan      gaya
 maksimum dan deformasi yang
 terjadi.
Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

Analisis Gempa                                      Analisis Pushover

Gempa adalah pergeseran tiba-                       Analisis Pushover merupakan
tiba dari lapisan tanah di bawah                    prosedur      analisis     untuk
permukaan        bumi.     Ketika                   mengetahui perilaku keruntuhan
pergeseran ini terjadi, timbul                      suatu     bangunan     terhadap
getaran yang disebut gelombang                      gempa.
seismik.                                            Tujuan analisa pushover adalah
                                                    untuk     memperkirakan    gaya
     C1 I                                           maksimum dan deformasi yang
V            W t .......... .......... .....( 1 )
         R                                          terjadi serta untuk memperoleh
                                                    informasi bagian mana saja yang
              Wi Z i                                kritis.
F   Fi        n
                           V .......... ....( 2 )
                                                                                   2
                                                                              Te
                   WiZ i                             t
                                                         C 0 C1 C 2 C 3 S a            g .........( 3 )
                                                                              2
             i 1
Hipotesis


Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan dari landasan teori yang telah
dijelaskan tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian
ini adalah perilaku seismik dapat diidentifikasi dengan analisis beban
dorong   (Push-over),    Analisis   Push-over    memberikan     target
perpindahan yang paling menentukan untuk perencanaan.
Metode Penelitian
                             Mulai



                         Studi Literatur


                          Perencanaan
                             Awal


                          Perhitungan
                          Pembebanan
                                                       Kinerja Batas Layan (∆S)
                       Pemodelan dalam
                          SAP 2000             Tidak
                                                       ∆S = (0,03/R) x hi
                        Evaluasi Struktur


                                                       Kinerja Batas Ultimit (∆m)
                          Memenuhi
                       Batas Layan dan                 ∆m = ξ x ∆S
                         Batas Ultimit


                               Ya


                        Evaluasi Kinerja               Metode koefisien perpindahan
                    Dengan Analisis Pushover
                                                       FEMA 356

                       Kesimpulan / Saran

                                                       .
                             Selesai
Data

Jenis Struktur              : Gedung Struktur Beton Bertulang
                             dengan Sistem Rangka Pemikul
                             Momen Khusus (SRPMK)
Material Utama Struktur     : Beton Bertulang
Kategori Bentuk Bangunan    : Beraturan
Fungsi Bangunan             : Perkantoran
Jumlah Lantai               : 6 Tingkat
Tinggi Bangunan Keseluruhan : 21,5 m
Tinggi Lantai Dasar         : 4,00 m
Tinggi Lantai Tipikal       : 3,50 m
Tebal Pelat                 : 0,12 m
Analisis Data

Wilayah Gempa
       Lokasi




                      SNI-1726-2002
PEMODELAN AWAL
   STRUKTUR
Struktur 3 Dimensi


Dimensi :

Balok   : 35 cm x 50 cm

Kolom   : 50 cm x 50 cm

Pelat   : 12 cm
Analisis Kinerja
     Batas Layan (∆s)                                             Zi                 Arah x

                                                         Lantai                               Syarat ∆s   Keterangan
                                                                  (m)    x (mm)   ∆x (mm)
                                                                                                (mm)

     0 , 03
S1
               hi atau 30 mm ( dipilih yang terkecil )   Atap     21.5             1.89        12.35         OK
       R                                                                  27.29
      0 , 03
               4m
       8 ,5                                                5      18      25.40    3.38        12.35         OK
     14 ,12 mm
                                                           4      14.5    22.02    4.73        12.35         OK

                                                           3      11      17.29    5.73        12.35         OK

                                                           2      7.5     11.57    6.21        12.35         OK

                                                           1       4       5.35    5.35        14.12         OK
Analisis Kinerja Batas
    Ultimit (∆m)                   Zi                  Arah x


                          Lantai                                               Keterangan
Faktor pengali ξ.                  (m)    ∆x (mm)   ∆m (mm)     ∆m izin (mm)

ξ= 0,7 R = 0,7 x 8,5
                          Atap     21.5    1.89      11.25           70           OK
Δm          = ξ x Δx
                            5      18      3.38      20.11           70           OK


Kinerja batas ultimit       4      14.5    4.73      28.14           70           OK


Δm lantai 6 tidak           3      11      5.73      34.09           70           OK

boleh lebih besar dari:     2      7.5     6.21      36.95           70           OK

0,02 x hi
                            1       4      5.35      31.83           80           OK
Tabel Kurva                 Target perpindahan, metode koefisien perpindahan FEMA 356 (δt = 0,2 m)
       Pushover
                                  TABLE: Pushover Curve - PUSH
A : Origin Point (Titik Awal)
B : Yield Point (Titik Leleh)      Step       Displacement   BaseForce   AtoB   BtoIO   IOtoLS   LStoCP   CPtoC   CtoD   DtoE   BeyondE   Total
IO : Immediate Occupancy
                                                   m           Kgf
(Penggunaan Sedang)
                                          0       2.76E-17           0    780       0        0        0       0      0      0         0    780
LS : Life Safety (Aman untuk
                                          1       0.010958    88393.12    778       2        0        0       0      0      0         0    780
Dihuni)
                                          2       0.035759   241174.47    672     108        0        0       0      0      0         0    780
CP : Collapse Prevention
                                          3       0.054826   310348.79    618     162        0        0       0      0      0         0    780
(Pencegahan Keruntuhan)
C : Ultimate Point (Titik                 4       0.162369   504732.32    517     225       38        0       0      0      0         0    780

Batas)                                    5       0.243916   602179.63    418     257       80       24       0      0      0         0    780

D : Residual Point (Titik Sisa)           6       0.243926   589869.94    417     258       80       20       0      4      1         0    780
E : Failure Point (Titik                  7       0.243627   587416.57    417     258       80       20       0      4      1         0    780
Keruntuhan)
EVALUASI
                                                               Nilai Batas
 KINERJA
                    Kriteria          Target Perpindahan (m)
STRUKTUR                                                       0,02 H (m)


             Koefisien Perpindahan
                                              0,20
                   FEMA 356
                                                                  0,43
              Kinerja Batas Ultimit
                                              0,011
                   SNI 1726



           Dari kedua kreteria didapatkan target perpindahan
           menurut FEME 356 yang lebih menentukan dengan
           nilai 0,20 dibandingkan dengan SNI 1726 sebesar
           0,011 m.
KESIMPULAN   Hasil perencanaan gedung struktur beton bertulang pada

             tugas akhir ini menyimpulkan bahwa titik kinerja yang

             menentukan adalah metode Koefisien Perpindahan FEMA

             356, berdasarkan target perpindahan δT = 0,200 m

             dengan perpindahan sebesar 0.243926m kinerja yang

             diperlihatkan oleh struktur adalah LS (life safety) dimana

             gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar

             602.179,63 kg . SNI 03-1726-2002 memberi nilai target

             perpindahan sebesar 0,011 m.
SARAN   Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, saran

        yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

               Perlu diteliti kembali tingkat kinerja struktur

        berdasarkan      metode-metode         lain     untuk

        mendapatkan hasil yang lebih baik mengenai prilaku

        struktur terhadap gempa.
Yogi oktopianto (16309875)

More Related Content

What's hot

Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidangMomen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
Annez Hutagalung
 
Rsni t 12-2004
Rsni t 12-2004Rsni t 12-2004
Rsni t 12-2004
iky
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
samuelsagala1
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 

What's hot (20)

Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
 
JEMBATAN KAYU.pptx
JEMBATAN KAYU.pptxJEMBATAN KAYU.pptx
JEMBATAN KAYU.pptx
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
 
Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidangMomen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
Momen dan defleksi maksimum struktur statis tertentu dlam sebuah bidang
 
Contoh baja
Contoh bajaContoh baja
Contoh baja
 
Rsni t 12-2004
Rsni t 12-2004Rsni t 12-2004
Rsni t 12-2004
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
 
PPT Seminar Proposal Laura Aulia-Teknik Sipil- Universitas Pertamina
PPT Seminar Proposal Laura Aulia-Teknik Sipil- Universitas PertaminaPPT Seminar Proposal Laura Aulia-Teknik Sipil- Universitas Pertamina
PPT Seminar Proposal Laura Aulia-Teknik Sipil- Universitas Pertamina
 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11
 
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 2
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
39. boq
39. boq39. boq
39. boq
 
Volume
Volume Volume
Volume
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
 

More from CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 

More from CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK (20)

2. analisis pembljr peta cp
2. analisis pembljr peta cp2. analisis pembljr peta cp
2. analisis pembljr peta cp
 
Documents.tips brosur peri-pd-8
Documents.tips brosur peri-pd-8Documents.tips brosur peri-pd-8
Documents.tips brosur peri-pd-8
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Tempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampahTempat pembuangan akhir sampah
Tempat pembuangan akhir sampah
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Reklamasi dan revitalisasi
Reklamasi   dan  revitalisasiReklamasi   dan  revitalisasi
Reklamasi dan revitalisasi
 
Pembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebongPembangunan irigasi rejang lebong
Pembangunan irigasi rejang lebong
 
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
 
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoranPerancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
 
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otopartsKebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
Kebutuhan pencahayaan pabrik plastik pt astra otoparts
 
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
Kebutuhan air pemadam kebakaran untuk kawasan pemukiman di rw 01 kelurahan ta...
 
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTAPERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGANAN AIR BAKU DI DKI JAKARTA
 
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasirEvaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
Evaluasi sifat dinamis dan potensi likuifaksi pada tanah berpasir
 
Jawaban geoteknik
Jawaban geoteknikJawaban geoteknik
Jawaban geoteknik
 
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
 
Geotextile
GeotextileGeotextile
Geotextile
 
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS...
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI  DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS...ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI  DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS...
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS...
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 

Yogi oktopianto (16309875)

  • 1. EVALUASI KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ANALISIS PUSHOVER Yogi Oktopianto 16309875 Universitas Gunadarma
  • 2. Latar Belakang dan Tujuan Latar Belakang Tujuan Perencanaan struktur bangunan 1. Evaluasi perilaku seismik gedung tahan gempa sangat penting dengan analisis beban di Indonesia, mengingat sebagian dorong (Push-over) besar wilayahnya terletak dalam wilayah gempa dengan intensitas sedang hingga tinggi. 2. Evaluasi kinerja struktur. Analisis Pushover merupakan prosedur analisis untuk mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan terhadap gempa, Analisis Pushover dapat memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi.
  • 3. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Analisis Gempa Analisis Pushover Gempa adalah pergeseran tiba- Analisis Pushover merupakan tiba dari lapisan tanah di bawah prosedur analisis untuk permukaan bumi. Ketika mengetahui perilaku keruntuhan pergeseran ini terjadi, timbul suatu bangunan terhadap getaran yang disebut gelombang gempa. seismik. Tujuan analisa pushover adalah untuk memperkirakan gaya C1 I maksimum dan deformasi yang V W t .......... .......... .....( 1 ) R terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian mana saja yang Wi Z i kritis. F Fi n V .......... ....( 2 ) 2 Te WiZ i t C 0 C1 C 2 C 3 S a g .........( 3 ) 2 i 1
  • 4. Hipotesis Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan dari landasan teori yang telah dijelaskan tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah perilaku seismik dapat diidentifikasi dengan analisis beban dorong (Push-over), Analisis Push-over memberikan target perpindahan yang paling menentukan untuk perencanaan.
  • 5. Metode Penelitian Mulai Studi Literatur Perencanaan Awal Perhitungan Pembebanan Kinerja Batas Layan (∆S) Pemodelan dalam SAP 2000 Tidak ∆S = (0,03/R) x hi Evaluasi Struktur Kinerja Batas Ultimit (∆m) Memenuhi Batas Layan dan ∆m = ξ x ∆S Batas Ultimit Ya Evaluasi Kinerja Metode koefisien perpindahan Dengan Analisis Pushover FEMA 356 Kesimpulan / Saran . Selesai
  • 6. Data Jenis Struktur : Gedung Struktur Beton Bertulang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Material Utama Struktur : Beton Bertulang Kategori Bentuk Bangunan : Beraturan Fungsi Bangunan : Perkantoran Jumlah Lantai : 6 Tingkat Tinggi Bangunan Keseluruhan : 21,5 m Tinggi Lantai Dasar : 4,00 m Tinggi Lantai Tipikal : 3,50 m Tebal Pelat : 0,12 m
  • 7. Analisis Data Wilayah Gempa Lokasi SNI-1726-2002
  • 8. PEMODELAN AWAL STRUKTUR
  • 9. Struktur 3 Dimensi Dimensi : Balok : 35 cm x 50 cm Kolom : 50 cm x 50 cm Pelat : 12 cm
  • 10. Analisis Kinerja Batas Layan (∆s) Zi Arah x Lantai Syarat ∆s Keterangan (m) x (mm) ∆x (mm) (mm) 0 , 03 S1 hi atau 30 mm ( dipilih yang terkecil ) Atap 21.5 1.89 12.35 OK R 27.29 0 , 03 4m 8 ,5 5 18 25.40 3.38 12.35 OK 14 ,12 mm 4 14.5 22.02 4.73 12.35 OK 3 11 17.29 5.73 12.35 OK 2 7.5 11.57 6.21 12.35 OK 1 4 5.35 5.35 14.12 OK
  • 11. Analisis Kinerja Batas Ultimit (∆m) Zi Arah x Lantai Keterangan Faktor pengali ξ. (m) ∆x (mm) ∆m (mm) ∆m izin (mm) ξ= 0,7 R = 0,7 x 8,5 Atap 21.5 1.89 11.25 70 OK Δm = ξ x Δx 5 18 3.38 20.11 70 OK Kinerja batas ultimit 4 14.5 4.73 28.14 70 OK Δm lantai 6 tidak 3 11 5.73 34.09 70 OK boleh lebih besar dari: 2 7.5 6.21 36.95 70 OK 0,02 x hi 1 4 5.35 31.83 80 OK
  • 12. Tabel Kurva Target perpindahan, metode koefisien perpindahan FEMA 356 (δt = 0,2 m) Pushover TABLE: Pushover Curve - PUSH A : Origin Point (Titik Awal) B : Yield Point (Titik Leleh) Step Displacement BaseForce AtoB BtoIO IOtoLS LStoCP CPtoC CtoD DtoE BeyondE Total IO : Immediate Occupancy m Kgf (Penggunaan Sedang) 0 2.76E-17 0 780 0 0 0 0 0 0 0 780 LS : Life Safety (Aman untuk 1 0.010958 88393.12 778 2 0 0 0 0 0 0 780 Dihuni) 2 0.035759 241174.47 672 108 0 0 0 0 0 0 780 CP : Collapse Prevention 3 0.054826 310348.79 618 162 0 0 0 0 0 0 780 (Pencegahan Keruntuhan) C : Ultimate Point (Titik 4 0.162369 504732.32 517 225 38 0 0 0 0 0 780 Batas) 5 0.243916 602179.63 418 257 80 24 0 0 0 0 780 D : Residual Point (Titik Sisa) 6 0.243926 589869.94 417 258 80 20 0 4 1 0 780 E : Failure Point (Titik 7 0.243627 587416.57 417 258 80 20 0 4 1 0 780 Keruntuhan)
  • 13. EVALUASI Nilai Batas KINERJA Kriteria Target Perpindahan (m) STRUKTUR 0,02 H (m) Koefisien Perpindahan 0,20 FEMA 356 0,43 Kinerja Batas Ultimit 0,011 SNI 1726 Dari kedua kreteria didapatkan target perpindahan menurut FEME 356 yang lebih menentukan dengan nilai 0,20 dibandingkan dengan SNI 1726 sebesar 0,011 m.
  • 14. KESIMPULAN Hasil perencanaan gedung struktur beton bertulang pada tugas akhir ini menyimpulkan bahwa titik kinerja yang menentukan adalah metode Koefisien Perpindahan FEMA 356, berdasarkan target perpindahan δT = 0,200 m dengan perpindahan sebesar 0.243926m kinerja yang diperlihatkan oleh struktur adalah LS (life safety) dimana gedung hanya mampu menahan gaya gempa sebesar 602.179,63 kg . SNI 03-1726-2002 memberi nilai target perpindahan sebesar 0,011 m.
  • 15. SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: Perlu diteliti kembali tingkat kinerja struktur berdasarkan metode-metode lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik mengenai prilaku struktur terhadap gempa.