1. PROGRAM DOKTER INTERNSHIP
PUSKESMAS MARIAT
PERIODE FEBRUARI 2019 – JUNI 2019
KABUPATEN SORONG
2019
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
(TB)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARIAT
Oleh :
dr. Fredy F Tamaela
Pembimbing
dr. Lidya Kurniawan
2. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) menyatakan
bahwa 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman
tuberkulosis. Setiap tahunnya di seluruh dunia
didapatkan sekitar 4 juta penderita baru
tuberkulosis paru. Sekitar 3 juta meninggal setiap
tahunnya.
Jumlah kasus baru tuberkulosis (TB) di Indonesia
sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017.
Rata-rata tiap 100.000 penduduk Indonesia
terdapat 400 orang yang didiagnosis kasus
tuberkulosis oleh tenaga kesehatan.
3. Berbagai upaya pemerintah untuk memberantas
kasus TB paru sudah banyak dilakukan.
Upaya tersebut meliputi promotif, preventif dan kuratif
yang dilakukan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit
untuk melakukan penemuan dini, mencegah
peningkatan angka kejadian dan penularan.
Namun hal tersebut belum terbukti dapat
memperbaiki pengetahuan penyakit TB yang dimiliki
masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit
TB.
4. Faktor pengetahuan, sikap dan perilaku
mempunyai pengaruh besar terhadap status
kesehatan individu maupun masyarakat dan
berperan penting dalam menentukan
keberhasilan suatu program penanggulangan
penyakit dan pencegahan penularannya
termasuk penyakit tuberkulosis.
Menurut hasil penelitian Simak bahwa
masyarakat yang memiliki pengetahuan yang
rendah mempunyai risiko tertular tuberkulosis
sebesar 2,5 kali lebih banyak dari orang yang
berpengetahuan tinggi.
5. RUMUSAN
MASALAH
Adakah pengaruh tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap upaya pencegahan
tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Mariat
setelah diberikan penyuluhan kesehatan?
6. TUJUAN
UMUM
Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap upaya pencegahan
tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Mariat.
7. TUJUAN
KHUSUS
Mengetahui tingkat pengetahuan sebelum diberikan
penyuluhan kesehatan tentang upaya pencegahan
penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas
Mariat.
Mengetahui tingkat pengetahuan sesudah diberikan
penyuluhan kesehatan tentang upaya pencegahan
penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas
Mariat.
Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan tentang upaya pencegahan penyakit
tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Mariat.
8. TINJAUAN
PUSTAKA
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang
disebabakan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis, yang paling umum mempengaruhi
paru-paru.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
seperti meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe.
TUBERKULOSI
S
12. PENGETAHUA
N
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
suatu kejadian tertentu.
Pengetahuan dan pemahaman seseorang
tentang penyakit tuberkulosis dan pencegahan
penularannya memegang peranan penting dalam
keberhasilan upaya pencegahan penularan
penyakit tuberkulosis.
13. Faktor yang Mempengaruhi
Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
pengetahuan adalah sebagai berikut :
Pendidikan
Informasi/media masa
Sosial, budaya dan
ekonomi
Lingkungan
Pengalaman
Usia
14. METODE PENELITIAN
Jenis
Penelitian
Lokasi dan
Waktu Penelitian
Subyek
Penelitian
• Penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian
quasi experimental
Posyandu yang terdapat di 5
desa wilayah kerja Puskesmas
Mariat Kabupaten Sorong yaitu
desa Klaben, Klamalu, Jamaimo,
Klasuluk dan Klamesen.
Tanggal 6 - 11 Mei
2019
Ibu-ibu yang membawa
anaknya ke posyandu
balita di wilayah kerja
Puskesmas Mariat
Kabupaten Sorong.
15. Kriteria ekslusi :
1. Tidak mengisi kuisioner
dan menyelesaikan
penyuluhan.
Kriteria inklusi :
1. Usia lebih dari 17 tahun.
2. Bersedia untuk menjadi
respoden dan mengisi
kuisioner serta mengikuti
penyuluhan.
Jumlah
Sampel
Rumus Slovin :
n = N / (1 + (N x e2))
Dimana :
e = margin of error sebesar 5 %
atau 0,05
N = 100 orang populasinya
n = 80 responden.
Teknik
Sampling
•Metode consecutive sampling.
•Data diambil menggunakan
instrument kuesioner terhadap
subjek.
16. Prosedur Penelitian
Perizinan pengambilan data kepada puskesmas
mariat, dan 5 desa dalam wilayah kerja
puskesmas mariat (Klaben, Jamaimo, Klamalu,
Klasuluk, Klamesen)
Pengambilan data pre test
Penyuluhan materi TB & MDR TB
Pengambilan data post test
Pembuatan hasil data
Analisa data
Pembuatan laporan.
Instrumen Penelitian
Kuesioner pre test, materi penyuluhan tuberkulosis dan
upaya pencegahannya serta post test.
17. Pengolahan Data dan Analisis Data
Desa wilayah kerja puskesmas Mariat : Klaben,
Klamalu, Jamaimo, Klasuluk dan Klamesen
Tingkat pendidikan : SD, SMP, SMA, dan Perguruan
tinggi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Pegawai Swasta,
PNS, Pedagang, Petani, Lainnya.
Pengetahuan :
Baik : jumlah nilainya 7 – 10.
Cukup : jumlah nilainya 4 – 6.
Kurang :jumlah nilainya 0 – 3.
18. ANALISIS DATA
Dianalisis menggunakan SPSS.22
Analisa Univariat
Menyajikan data dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Analisa ini dilakukan terhadap
data umum sampel yang meliputi desa wilayah kerja
puskesmas Mariat, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
Analisa Bivariat
Mengetahui keterkaitan antar variabel antara
pengetahuan pencegahan tuberkulosis sebelum
mendapat penyuluhan dengan sesudah diberikan
penyuluhan . Data yang diperoleh kemudian
ditabulasikan ke dalam SPSS dengan menggunakan
uji dependen-T test.
19. HASIL DAN
PEMBAHASAN
Analsis Univariat
Tabel 4.1.1
Responden pada Desa Wilayah Kerja Puskesmas
Mariat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Klaben 5 5.6 6.3 6.3
Klamalu 12 13.5 15.0 21.3
Jamaimo 15 16.9 18.8 40.0
Klasuluk 19 21.3 23.8 63.7
Klamesen 29 32.6 36.3 100.0
Total
80 100.0 100.0
20. Tabel 4.1.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel
Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Menurut Notoatmodjo bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk
lebih mudah menerima pengetahuan baru dan
semakin tinggi pendidikan seseorang akan
semakin baik pengetahuannya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 16 18.0 20.0 20.0
SMP 17 19.1 21.2 41.3
SMA/SMK 23 25.8 28.7 70
Perguruan
Tinggi
24 27.0 30 100.0
Total 80 100.0 100.0
21. Tabel 4.1.3
Distribusi Frekuensi Karateristik Sampel
Berdasarkan Pekerjaan
Tingkat pengetahuan seseorang tidak hanya
dipengaruhi oleh usia dan tingkat pengetahuan
saja, pekerjaan juga dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan. Lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh pengalaman
Frequenc
y Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ibu Rumah
Tangga 66 82.5 82.5 82.5
PNS 10 12.5 12.5 95
Petani 4 5 5 100.0
Total
80 100.0 100.0
22. Tabel 4.1.4
Distribui Frekuensi Sampel Berdasarkan Pengetahuan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Sumiyati, hubungan tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis
didapatkan nilai presentase sebesar 71.7 % yang
berpengetahuan baik.
Ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan yang
diberikan oleh petugas kesehatan di Puskesmas
Mariat sudah sangat efektif sehingga responden TB
paru memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tinggi.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 1 1.25 1.25 1.25
Cukup 8 10 10 11.25
Baik 71 88.75 88.75 100.0
Total
80 100.0 100.0
23. Analisis Multivariat
Tabel 4.2
Pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan upaya pencegahan tuberkulosis
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan adanya
perbedaan signifikan (p< 0.005), menunjukan
bahwa subjek penelitian sebelum dan setelah
pemberian penyuluhan adanya perubahan
pengetahuan serta di dapatkan adanya hubungan
dengan upaya pencegahan tuberkulosis.
24. KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
1. Responden dari 5 desa di wilayah kerja Puskesmas
Mariat (Klaben, Klamalu, Jamaimo, Klasuluk dan
Klamesen) berjumlah 80 orang.
2. Responden berasal dari 5 desa wilayah kerja
Puskesmas Mariat, yaitu desa Klaben sebanyak 5
orang (6,3%), desa Klamalu 12 orang (15 %), desa
Jamaimo 15 orang (18,8%), desa Klasuluk 19 orang
(23,8%), desa Klamesen 29 orang (36,3%).
3. Responden dibagi berdasarkan tingkat
pendidikannya, terdiri dari 16 orang (18%)
pendidikannya SD, 18 orang (20,2%) pendidikannya
SMP, 23 orang (25%) SMA/SMK, serta 24 orang
(27%) mencapai perguruan tinggi.
25. 4. Responden dibagi berdasarkan pekerjaannya,
terdiri dari 66 orang (84,3%) sebagai ibu rumah
tangga (IRT), 10 orang (11,2%) sebagai pegawai
negeri (PNS), 4 orang (5%) sebagai petani.
5. Responden dibagi berdasarkan pengetahuan, terdiri
dari 71 orang (88,75%) pengetahuannya baik, 8
orang (10%) pengetahuannya cukup dan 1 orang
(1,25%) pengetahuannya kurang.
6. Adanya perbedaan yang signifikan pada
pengetahuan responden sebelum dan setelah
diberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan
tuberkulosis (TB) (p< 0,005).
26. Saran
Perlu adanya pemberian Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan bekerjasama dengan kader kesehatan
di desa tentang upaya pencegahan tuberkolusis
di masyarakat, agar terjadi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam
pencegahan penyakit tuberkulosis sehingga
dapat menekan dan mencegah penularan
penyakit.