5. 5
ORAL WRITTEN
NON VERBAL
Presentation
Audience Awareness
Critical Listening
Body Language
Academic Writing
Revision and Editing
Critical Reading
Presentation Of Data
Audience Awareness
Personal Presentation
Body Language
9. 9
ATURAN DALAM KOMUNIKASI
ASUMSIKAN BAHWA SEMUA ORANG
TAHU APA YANG ANDA BICARAKAN
JANGAN
JANGAN ASUMSIKAN BAHWA ANDA TAHU APA
YANG ORANG LAIN BICARAKAN TANPA
MEMINTA MEREKA MENJELASKAN
10. 10
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN
Saya tidak bisa melakukan ini
Saya tidak bisa membantu anda
Saya tidak tahu
Aku akan memeriksananya untuk
Anda
Kamu tidak mengerti
Kamu salah
Ijinkan saya jelaskan
Kupikir Saya menyarankan
Tolong Dengarkan Saya Saya Merekomendasikan
Kamu Harus… Untuk menyelesaikan proses ini kita
perlu…
Itu tidak ada di presentasi Awal saya Mungkin pertanyaan itu bisa ditahan
dulu
Apa? Apa yang kamu katakan? Saya akan senang untuk
melakukannya namun…
Tapi Namun
Kita tidak bisa Melakukannya Yang bisa kita lakukan adalah
DO & DON’T
11. 11
6TIPS DALAM
KOMUNIKASI
01
SECARA
SADAR
EMOSIONAL
& EKSPRESI
AKAN
MEMBANTU
MENUNJUKKAN
MAKSUD DARI
KOMUNIKASI
01
VARIASIKAN
VOLUME
ANDA
NADA
DAN
PITCH
CONTROL
SUARA
02 03
JIKA ANDA
INGIN
AUDIENS
SETUJU
DENGAN IDE
YANG ANDA
SHARE
BUATLAH
SEANTUSIAS
MUNGKIN
04 05 06
WASPADALAH
DENGAN
GESTURE
GERAK
BAHASA
TUBUH DAN
DAMPAKNYA
TERHADAP
AUDIENS
INGAT ORANG
TUA KITA
BILANG
“KALO
NGOMONG
LIHAT MATA
LAWAN
BICARA KITA”
PELAJARI
GESTURE
ORANG LAIN
DAN
DENGARKAN
UCAPAN
MEREKA
TERMASUK
TINGGI
RENDAH
SUARANYA
12. 12
JIM ROHN
Komunikasi efektif adalah 20% apa
yang anda ketahui dan 80%
bagaimana anda merasa perlu tahu
tentang apa yang anda ketahui
“
14. 14
Handling Q & A
TIDAK
BERSIKAP
DEFENSIVE
MENERIMA SELIDIKI
RESPOND CONFIRM CEK
UNTUK
KEJELASAN
DAN SPESIFIK
PERSIAPAN
CADANGAN
BUKTI JAWABAN
UNTUK
PENERIMAAN
16. 16
Mendominasi pembicaraan akan membuat kita
terkesan intimidatif, sehingga lawan bicara lebih
memilih untuk mengalah untuk menghindari
konflik
“
TIDAK
MENDOMINASI
17. 17
Saklek memiliki arti tidak bisa ditawar-tawar lagi
atau harus dilakukan. Dalam komunikasi,
pengertian dan kelapangan dada untuk mengerti
kondisi lawan bicara sangatlah dibutuhkan
“
JANGAN
SAKLEK
18. 18
Komunikasi yang dilakukan dengan impulsif atau
tanpa dipikirkan terlebih dulu pasti bisa membuat
salah paham. Komunikasi seharusnya terencana
dengan baik, dan arah pembicaraannya dipikirkan
lebih dulu.
“
JANGAN
IMPULSIF
19. 19
Untuk mengetahui kamu tipe apa dan dia tipe apa itu
ada EMPAT gaya komunikasi yang perlu kamu ketahui..
SAYA TIPE APA ?
DIA TIPE APA ?
20. 20
Orang visual itu selalu mengingat dengan
cara melihat gambar, dan mudah
terganggu dengan suara kebisingan.
VISUAL
21. 21
auditory
Orang tipe auditory belajar dengan cara
mendengarkan Dia bisa mengulang kembali
banyak hal kepada kamu dengan mudah, dari
apa yang mereka ingat.
“
22. 22
KINESTHETICOrang tipe kinestatik suka merespon dengan fisik dan sentuhan, Mereka
adalah orang yang sering berorientasi pada fisik, aktif bergerak dan
kadang tidak bisa diam.
“
23. 23
Orang tipe auditori digital selalu berpikir secara
rasional/Logika, dari apa yang mereka lihat, dengar
dan rasakan akan dirasionalkan.
“
AUDITORY
DIGITAL
Banyak orang beranggapan, komunikasi itu mudah karena memang sudah dilakukan setiap saat. Namun, belum semua orang memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Yang biasanya dilakukan hanya sekadar bicara basa-basi, dan belum berkomunikasi.
1.Tidak mendominasi
Komunikasi hanya bisa berjalan lancar ketika berjalan dua arah. Komunikasi dua arah membuat kita lebih mengerti keinginan lawan bicara. Mendominasi pembicaraan akan membuat kita terkesan intimidatif, sehingga lawan bicara lebih memilih untuk mengalah untuk menghindari konflik. Meski sifat ini biasanya dilakukan tanpa sadar, cobalah untuk introspeksi dan mengenali sifat-sifat negatif diri sendiri yang bisa mengganggu kelancaran dalam berkomunikasi.
2. Jangan saklek
Ketika berkomunikasi, hindari bersikap saklek (sakelijk). Saklek memiliki arti tidak bisa ditawar-tawar lagi atau harus dilakukan. Dalam komunikasi, pengertian dan kelapangan dada untuk mengerti kondisi lawan bicara sangatlah dibutuhkan. Sikap saklek seolah membuat lawan bicara dituntut untuk melakukan keinginan yang memuaskan Anda.
Komunikasi yang baik seharusnya bisa menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan dan keinginan pribadi. Komunikasi yang saklek akan membuat lawan bicara tak nyaman saat berkomunikasi dengan Anda.
3. Jangan impulsif
Komunikasi yang dilakukan dengan impulsif atau tanpa dipikirkan terlebih dulu pasti bisa membuat salah paham. Komunikasi seharusnya terencana dengan baik, dan arah pembicaraannya dipikirkan lebih dulu. Perencanaan akan membuat komunikasi berjalan terarah, dan menghindari salah paham dan konflik.
4. Perhatikan waktu
Sebelum berkomunikasi, perhatikan juga waktu, kondisi, dan momen yang dihadapi. Pemilihan waktu yang tepat akan membuat arah komunikasi dan suasana hati menjadi lebih menyenangkan. Jangan sesekali memulai komunikasi tentang masalah yang serius, misalnya utang, di saat lawan bicara sangat lelah. Ini pasti akan menimbulkan konflik besar dan masalah semakin bertambah. Pandai-pandailah untuk bisa menempatkan diri dan melihat kondisi untuk memulai sebuah komunikasi.
5. Pemilihan kata
Pikirkan kata-kata yang digunakan ketika berkomunikasi. Sekalipun dia adalah orang yang paling dekat dengan Anda, hati-hatilah saat memilih kata-kata. Pemilihan kata yang salah selain bisa menimbulkan arti yang berbeda juga bisa menyakiti hati. Pilih kata-kata yang baik, namun tak bertele-tele, agar maksud dan tujuan komunikasi tersampaikan dengan tepat.
A. Visual
Orang visual itu cenderung menggunakan penglihatan untuk menilai sesuatu.
Mereka cenderung berpakaian rapi dan teratur, lebih berorientasi pada penampilan.
Dia selalu mengingat dengan cara melihat gambar, dan mudah terganggu dengan suara kebisingan.
Mudah bosan dengan penjelasan secara verbal (ucapan) yang cukup lama karena pikiran mereka cenderung mengembara.
Lebih suka membaca daripada dibacakan.
Dan dia lebih senang melihat gambar, penggunaan warna dan dekorasi serta informasi yang dikemas dengan grafik atau gambar.
Untuk pendekatan komunikasi dengan orang tipe visual ini kamu bisa menggunakan kalimat:
· Aku bisa melihat apa yang kamu maksud…
· Tunjukan kepadku bukti-buktinya…
· Mmmm itu kelihatan serasi…
· Ooo aku tahu gambar itu…
· Bisa aku bayangkan…
· Dan seterusnya…
B. Auditory
Orang tipe auditory sering menggerakan mata mereka kesamping.
Dia mengingat- ingat dengan menggunakan langkah-langkah prosedur dan urutan.
Dia bisa mengulang kembali banyak hal kepada kamu dengan mudah, dari apa yang mereka ingat.
Dia, biasanya orang tipe ini suka music dan berbicara di telepon J
Orang tipe auditory ketika berbicara atau sedang membaca itu enak di dengar karna mereka menggunakan intonasi yang variatif J
Untuk pendekatan komunikasi dengan orang tipe auditori ini kamu bisa menggunakan kalimat:
· Aku mendengar apa yang kamu katakan…
· Kedengarannya ide yang bagus…
· Jelas beda, lha kan kan ukurannya lain…
· Coba kamu dengarkan…
· Nahh, yang ini baru cantik…
Ketika kamu berbicara kepada orang tipe seperti ini gunakanlah intonasi yang variatif, dengan cara naik turunkan nada bicara kamu jangan terlalu monoton, karna dia akan menyukainya
Kinestatik
Orang tipe kinestatik ini sering ketika berbicara dan bergerak sangat pelan.
Dia biasanya menggunakan perasaan dan emosi untuk mendapatkan rasa atas apa yang mereka lakukan.
Dia suka merespon dengan fisik dan sentuhan.
Mereka mengingat dengan cara melakukan atau melewati sesuatu.
Mereka adalah orang yang sering berorientasi pada fisik, aktif bergerak dan kadang tidak bisa diam.
Seorang kinestatik akan tertarik pada program kamu jika “Rasanya oke” atau jika kamu bisa memberikan sesuatu yang bisa mereka pegang.
Untuk pendekatan komunikasi dengan orang tipe kinestatik ini kamu bisa menggunakan kalimat:
· Rasanya sudah benar…
· Aku bisa merasakannya…
· Wahhh rasanya susah gampang…
· Nikmat sekali rasanya bila…
· Aku pernah mengalami…
Dan seterusnya, aku yakin kamu lebih pintar untuk merangkai kalimat, ketika berbicara kepada seorang tipe kinestatik usahakan berdiri atau duduk lebih dekat, gunakanlah nada yang lembut dan intonasi yang pelan. pada dasarnya mereka lebih dominan menggunakan perasaan mereka untuk menilai sesuatu.
Dan yang terakhir…
Orang tipe auditori digital ini suka menghabiskan waktu mereka dengan berbicara pada diri mereka sendiri. Bukan berarti orang tipe seperti ini tidak waras, akan tetapi ini biasa dilakukan pada saat mereka memikirkan sesuatu.
Dia selalu berpikir secara rasional, dari apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan akan dirasionalkan.
Orang tipe ini bisa menunjukkan beberapa karakteristik utama gaya komunikasi yang lainnya ( Visual, Auditory, Kinestatik ).
Mereka ingin tau kalau program kamu itu masuk akal.
Kata-kata yang sering diucapkan: Pengalaman, mengerti, berpikir, dll.
Untuk pendekatan komunikasi dengan orang tipe kinestatik ini kamu bisa menggunakan kalimat:
· Saya pikir saya sepakat dengan Kamu…
· Setelah saya pertimbangkan, hal tersebut masuk akal…
· Mari kita pelajari dampak dari bencana tersebut…
· Bisakah Kamu memberikan analisa perbandingan antara kedua usulan tersebut?
Ketika berbicara dengan orang tipe auditori digital ini jangan terlalu diambil hati atau perasaan karena mereka cenderung hanya mngandalkan logika, disaat kamu berbicara dengan mereka selalu lah gunakan data dan fakta.