SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
>> KEPRIBADIAN & EMOSI
>> PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL


PERILAKU ORGANISASI
                                PERTEMUAN 2
Kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi oleh sifat turunan
(genetis) dan lingkungan.

KEPRIBADIAN
Penentu-penentu kepribadian
• Keturunan
  – Faktor-faktor genetis seorang individu
  – Ukuran fisik, daya tarik, wajah, temperamen, dsb
• Lingkungan
  Kebudayaan dimana kita dibesarkan, pengkondisian
  awal kita, mempengaruhi kepribadian kita.
• Situasi
  Kepribadian terkadang berubah sesuai dengan situasi
  dimana individu tersebut berada.
SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN
– Sifat-sifat kepribadian atau character traits adalah
  Karakteristik yang sering muncul dan
  mendekripsikan perilaku seorang individu.
– Dalam studi Perilaku Organisasi, hal tersebut
  bermanfaat antara lain untuk: seleksi karyawan &
  menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu

• Pengukuran kepribadian dapat dilakukan dengan:
   – MBTI
   – Big Five Model
Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
• Instrumen penilaian yang berisi 100 pertanyaan
  mengenai bagaimana individu akan merasa atau
  bertindak dalam situasi ttt
• Mengklasifikasikan orang menjadi 4 tipe utama:
  –   Extrovert/Introvert (E or I) = ektrovert/introvert
  –   Sensing/Intuitive ( S or N) = tajam/intuitif
  –   Thinking/ Feeling (T or F) = pemikir/perasa
  –   Perceiving/Judging (P or J)= memahami/menilai
• Klasifikasi tersebut kemudian dikombinasikan ke
  dalam 16 tipe kepribadian
Myers-Briggs Type Indicator
                            (MBTI)

                                                Extrovert (E)
Tipe Interaksi sosial
                                                Introvert (I)


Dalam Memperoleh                                Sensing (S)
    Informasi
                                                Intuitive (N)

 Dalam Membuat                                   Feeling (F)
    Keputusan
                                                Thinking (T)

Gaya Pengambilan                            Perceptive (P)
   Keputusan
                                            Judgmental (J)


                        INTJ = visionaris
                        ESTJ = Pengorganisasi
                        ENTP = penggagas
Contoh hasil penilaian MBTI
• Individu dengan hasil:
  – INTJ adalah visioner, mereka memiliki pikiran asli
    dan dorongan yang kuat atas gagasan dan tujuan
    mereka sendiri
  – ESTJ adalah pengorganisasi, mereka realistik,
    logis, analitis, tegas
  – ENTP adalah penggagas, mereka inovatif,
    individualistik.
Big Five Model
  Menurut BIG FIVE MODEL, Dimensi kepribadian dapat
  dibagi menjadi 5:

1. Ekstraversi
  Derajat dimana seseorang mampu bersosialisasi
2. Kemampuan bersepakat (Agreeableness):
   – Derajat dimana seseorang bekerja baik dengan yg lain
   – Dimensi yg mencakup kemampuan seseorang untuk bekerja
     dengan orang lain, kooperatif, dan kemampuan mempercayai
     orang lain.
3. Stabilitas Emosi:
  Dimensi yg mencirikan kemampuan seseorang untuk mengelola
  stress dengan tetap tenang dan percaya diri sebagai oposisi dari
  tidak tenang, gugup, dan depresi
4. Sifat berhati-hati (Conscientiousness):
   – Dimensi yg menggambarkan seseorang yang bertanggungjawab, dapat
     diandalkan, stabil, tertata.
   – Nilai terendah dari dimensi ini adalah malas, tidak terorganisasi dan
     tidak bertanggung jawab.
5. Keterbukaan thd hal baru (Openness to Experience):
   – Wilayah ketertarikan seseorang atas sesuatu yg baru.
   – Orang yg terbuka adalah kreatif, ingin tahu, sensitif, sebagai oposisi
     dari pikiran tertutup
Lokus Kendali                          Narsisme




                   SIFAT KEPRIBADIAN
Machiavelianisme                       Pemantauan
                      UTAMA YANG
                                          Diri
                   MEMPENGARUHI OB




  Mengambil                            Kepribadian
    Resiko                                Tipe A
LOKUS KENDALI: TINGKAT KEYAKINAN INDIVIDU TERHADAP
PENENTU NASIB MEREKA.
INTERNAL: individu yg yakin bhw mereka mengendalikan apa yg
terjadi pd mereka
EKSTERNAL: individu yg yakin bhw apa yg terjadi pada mereka
dikendalikan oleh kekuatan luar

                 PENGARUH PADA PERILAKU ORGANISASI

                     LOKUS KENDALI INTERNAL        LOKUS KENDALI EKSTERNAL
KEPUASAN KERJA       Tinggi                        Rendah
KEMANGKIRAN          Rendah                        Tinggi
KINERJA              Lebih baik pada pekerjaan     Lebih baik pada pekerjaan
                     yang menuntut inisiatif dan   rutin dan terstruktur baik
                     independensi tindakan
PENGUNDURAN DIRI     Lebih berani mengambil        Vice versa
                     tindakan, shg dapat lebih
                     siap untuk keluar kerja
MACHIAVELLIANISME: Tingkat dimana individu bersifat
pragmatis, menjaga jarak emosi dan yakin bahwa
tujuan dapat dicapai dengan menghalalkan segala cara.

• Lebih banyak melakukan manipulasi, lebih
  sering menang, kurang bisa dibujuk dan lebih
  banyak membujuk orang lain
• Kinerja tinggi pada pekerjaan dengan situasi
  yg memiliki sedikit aturan  improvisasi.
• Contoh: Pekerjaan yang mengandung unsur
  negoisasi, Penjualan berkomisi, dll
PENGAMBILAN RESIKO
• Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk
  mengambil kesempatan
• Untuk menghasilkan kinerja tinggi, pengambilan risiko
  seseorang harus disesuaikan dengan tuntutan pekerjaannya

• Contoh:
   – Pengambil risiko tinggi menghasilkan prestasi kerja yang lebih efektif untuk
     seorang pedagang saham di suatu perusahaan perdagangan perantara karena
     jenis pekerjaan tersebut menuntut pembuatan keputusan yang cepat.
   – Di sisi lain, kesediaan untuk mengambil risiko mungkin terbukti sebagai
     halangan utama bagi seorang akuntan yang melakukan aktivitas audit.
     Pekerjaan ini mungkin lebih baik dilakukan oleh seseorang yang memiliki
     kecenderungan pengambil risiko yang rendah.
NARSISME: Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa
kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan
berlebih, dan mengutamakan diri sendiri


• Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu
  narsis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik
  bila dibandingkan rekan-rekan mereka, atasan mereka
  sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih
  buruk
• Individu narsis juga cenderung egois dan eksploitif, dan
  mereka acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu
  lain untuk keuntungan mereka.
• Penelitian juga menunjukkan bahwa individu narsis dinilai
  oleh atasan mereka sebagai individu yang kurang efektif,
  terutama ketika harus membantu individu lain.
Pemantauan diri (self-monitoring): Kemampuan seorang
individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor
situasional eksternal

• Memiliki penilaian prestasi kerja yang lebih baik
  & berkemungkinan lebih besar menjadi
  pemimpin
• Memiliki jenjang karier yang dinamis, menerima
  lebih banyak promosi
• Berkemungkinan lebih besar menempati posisi
  inti dalam suatu organisasi
• Individu dengan tingkat pemantauan yang tinggi
  akan lebih berhasil menduduki posisi manajer
Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam
perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih banyak dalam
waktu yang lebih sedikit dan bila perlu akan melawan upaya-
upaya yang menentang dari orang atau hal lain

          KEPRIBADIAN TIPE A                      KEPRIBADIAN TIPE B
1. Serba cepat dalam bergerak           1. Tidak pernah merasa terdesak.
2. Tidak sabar atas segala sesuatu yg   2. Merasa tidak perlu memamerkan
   berlangsung                             capaian mereka.
3. Berusaha u/ melakukan beberapa       3. Bermain u/ mendapatkan
   pekerjaan sekaligus.                    kegembiraan
4. Tidak dapat menikmati waktu luang    4. Dapat santai tanpa merasa bersalah
5. Terobsesi dgn jumlah


     • Tipe A lebih cepat mendapatkan pekerjaan
     • Tipe B lebih banyak sampai ke puncak
     • Kenapa? Karena tipe A lebih mengutamakan kuantitas daripada
       kualitas.
Teori Holland: Teori kecocokan orang
           dengan pekerjaan
       Tipe                 Kepribadian                 Pekerjaan

                                                     Mekanik, petani,
     Realistis         Pemalu, stabil, praktis
                                                     pekerja perakitan

                                                   Ahli biologi, ekonom,
   Investigatif           Analitis, mandiri
                                                     ahli matematika

                          Kooperatif,              Pekerja sosial, guru,
      Sosial
                       mudah bersosialisasi             konselor

                        Efisien, tidak luwes,       Manajer, akuntan,
  Konvensional
                               praktis                   teller

Enterprising (giat)       Ambisi, energik           Pengacara, penjual

                      Imajinatif, tidak praktis,   Tukang cat, pemusik,
     Artistik
                               idealis                   penulis
Tipe Kepribadian yang Berhubungan
         Dengan Pekerjaan


                      R   I
   Konvensional




                                  Artistik
                  C           A




                      E   S
Emosi adalah perasaan yang kuat terhadap sesuatu atau seseorang

EMOSI
EMOSI
• Emosi berbeda dengan suasana hati (mood)
• Emosi adalah reaksi terhadap obyek, bukan
  kepribadian
• Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi
  merujuk pada suatu perasaan dan pikiran
  yang khas, suatu keadaan biologis dan
  psikologis dan serangkaian kecenderungan
  untuk bertindak
TENAGA KERJA EMOSIONAL
• Tenaga Kerja Emosional  Karyawan yang
  dituntut untuk mengungkapkan emosi yang
  diharapkan organisasi. Ex: pramuniaga
• Dewasa ini konsep TKE relevan dengan setiap
  pekerjaan. (fisik  kognitif  emosi)
• Dilema TKE: Emosi yang dirasakan vs Emosi
  yang ditampilkan
Enam Emosi Dasar




Senang           Takut           Marah



         Heran           Sedih           Muak
Orang tanpa
               Emosi


Other Key   Jenis Kelamin
 Issues       Dan Emosi


             Budaya dan
               Emosi
Dapatkah orang menjadi tanpa emosi?
• Sebagian orang mempunyai kesulitan besar untuk
  mengungkapkan perasaan mereka dan
  memahami emosi orang lain  Alexithymia
• Alexithymia tidak selalu mengakibatkan kinerja
  rendah
• Pekerjaan yang cocok adalah pekerjaan yang
  menuntut emosi dalam jumlah sedikit atau tidak
  ada sama sekali
• Cocok: Programer
• Tidak cocok: Tenaga Penjual
Jenis Kelamin & Emosi
• Benarkah wanita bereaksi     • Penjelasan:
  lebih emosional?                 Pria diajarkan untuk keras
                                     dan berani, wanita
   – Wanita menunjukkan              disosialisasikan sebagai
     ungkapan emosi lebih            pengasuh
     besar daripada pria           Wanita memiliki kemampuan
                                     bawaan lebih dalam hal
   – Wanita lebih nyaman             membaca orang lain dan
     dalam mengungkapkan             menampilkan emosi mereka
     emosi dibanding pria          Wanita membutuhkan
   – Wanita lebih baik dalam         perhatian yg lebih besar
                                     untuk mendapatkan
     membaca isyarat non             pengakuan sosial
     verbal dibanding pria
Budaya dan Emosi
• Budaya memberi intepretasi yang berbeda-
  beda terhadap emosi
• Contoh: di AS senyum dianggap sebagai
  bentuk keramahan, namun di Israel dianggap
  sebagai bentuk tidak berpengalaman
Aplikasi Perilaku Organisasi
• E.I.  Kinerja tinggi berhubungan positif dengan
    Kecerdasan Emosional
•   PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Emosi negatif dapat
    mengakibatkan terbatasnya alternatif dan kurang
    cermatnya penggunaan informasi dalam pengambilan
    keputusan
•   MOTIVASI  Orang yang sangat termotivasi dalam
    pekerjaan mereka, terikat secara emosional
•   KEPEMIMPINAN  Pemimpin yang efektif hampir
    semuanya mengandalkan ekspresi perasaan untuk
    membantu menyampaikan pesan mereka
•   KONFLIK  Keberhasilan manajer dalam menangani konflik
    interpersonal sering sangat dipengaruhi oleh
    kemampuannya dalam mengidentifikasi unsur-unsur
    emosional dalam konflik
Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasi kesan-
kesan sensorik (panca indra) untuk menjadikan sesuatu hal, menjadi
memiliki makna (arti)

PERSEPSI
MENGAPA PERSEPSI ITU PENTING?
• Keputusan-keputusan dan kualitas penetapan
  akhir individual dlm suatu organisasi,
  sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi
• Perilaku individu didasarkan pada persepsi
  mereka tentang kenyataan, BUKAN PADA
  KENYATAAN ITU SENDIRI
• Individu menilai orang lain menurut persepsi
  pribadi mereka
FAKTOR-FAKTOR YANG
  MEMPENGARUHI
     PERSEPSI
Gambar Apakah Ini ?
Gambar Apakah Ini?
Manakah yang paling besar?
PENGINDERAAN
           * MELIHAT
RANGSANG                  PENGOLAHAN
           * MENDENGAR                  PENGAMATAN/
STIMULUS   * MENCIUM      TRANFORMASI   PIKIRAN/
           * MERABA                     PANDANGAN/
           * MENGECAP                   KONSEP




                  UMPAN BALIK
Persepsi



 TUJUAN


ORGANISASI

              INDIVIDU-1
STRUKTUR
                           PERSEPSI
ORGANISASI
              INDIVIDU-2



 PENCAPAIAN
   TUJUAN     KEPUTUSAN    PERILAKU
PERSEPSI: MEMBUAT PENILAIAN PADA ORANG LAIN

• Teori Atribusi
• Ketika individu-individu mengamati perilaku
  orang lain, mereka berupaya menentukan apakah
  perilaku tersebut disebabkan oleh:
  – Faktor internal: perilaku yg berada di bawah kendali
    orang itu
  – Faktor eksternal: perilaku yg disebabkan oleh faktor-
    faktor dari luar.
• Penentuan faktor tersebut tergantung pada 3
  faktor, yaitu keunikan, konsensus, dan
  konsistensi.
KESALAHAN/BIAS TEORI HUBUNGAN
         di ORGANISASI
• Kesalahan hubungan yang fundamental
  (Fundamental attribution error)
  – Tingginya kecenderungan untuk merendahkan
    faktor eksternal dan meninggikan faktor internal
    (pribadi) dalam menilai orang lain
• Bias pemikiran diri sendiri (self-serving bias)
  – Keberhasilan diri  Faktor internal
  – Kegagalan diri  Faktor eksternal
JALAN PINTAS YANG SERING DIGUNAKAN
         DALAM MENILAI ORANG LAIN
• PERSEPSI SELEKTIF: Menginterpretasikan secara selektif
  apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat,
  latarbelakang, pengalaman dan sikap seseorang. Contoh:
  Manajer yang mengkritisi keadaan perusahaan sesuai
  dengan bidangnya saja.
• EFEK HALO: Membuat sebuah gambaran umum tentanq
  seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik saja.
• EFEK KONTRAS: Evaluasi tentang karakteristik seseorang
  yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan
  orang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih
  tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik
  yang sama. Contoh: Seorang pelamar cenderung menerima
  evaluasi yang lebih baik bila didahului oleh para pelamar
  yang lebih buruk
• PROYEKSI: Menghubungkan karakteristik diri
  sendiri dengan individu lain. Contoh: Anda
  adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya,
  jadi Anda menganggap orang lain juga jujur
  dan dapat dipercaya
• PEMBENTUKAN STEREOTIP: Menilai
  seseorang berdasarkan persepsi tentang
  kelompok dimana ia tergabung.
APLIKASI JALAN PINTAS DALAM ORGANISASI

Wawancara kerja :
Informasi yang tergali diawal wawancara akan lebih
berpengaruh dibandingkan dengan yang tergali
belakangan, hal ini bisa berakibat; calon pegawai
mendapatkan nilai tinggi karena tidak munculnya persepsi
negatif, bukan karena adanya hal-hal yg positif.
(karena itu lebih baik terstruktur)
Evaluasi Kinerja :
Pada tingkatan dimana manajer menggunakan ukuran
subjektif dalam menilai karyawan, apa yang dipersepsikan
oleh penilai sebagai karakteristik atau perilaku baik atau
buruk akan berpengaruh secara signifikan terhadap
penilaian tersebut.
(karena itu lebih baik menggunakan PA 360)
Persepsi



Usaha Karyawan :
Penilaian usaha karyawan adalah suatu pertimbangan subjektif
yang rawan terhadap distorsi dan prasangka perseptual.




Kesetiaan Karyawan :
Seorang karyawan yang mempertanyakan keputusan manajemen
puncak dianggap tidak setia oleh sebagian orang tetapi dianggap
punya perhatian dan peduli oleh orang lain.
Pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INDIVIDUAL
BAGAIMANA SEHARUSNYA
         KEPUTUSAN DIBUAT?
• Pembuatan keputusan yang paling baik adalah
  yang rasional (rational).
• Artinya, pembuat keputusan tersebut membuat
  pilihan-pilihan yang konsisten dan
  memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan
  tertentu
• Pilihan-pilihan ini dibuat dengan mengikuti enam
  langkah dari model pembuatan keputusan yang
  rasional (rational decision-making model).
Pengambilan Keputusan Rasional
              Tetapkan
              Masalah

            Identifikasikan
          kriteria keputusan
          Alokasikan bobot
            pada kriteria

            Kembangkan
          berbagai alternatif

              Evaluasilah
          Alternatif tersebut

           Pilih alternatif
               terbaik
MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM
    PEMBUATAN KEPUTUSAN
• Kreativitas: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
  yang baru dan bermanfaat
• Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk
  menilai memahami masalah dengan lebih mendalam
• Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar individu
  memiliki potensi menjadi kreatif, caranya:
   – Penelitian menunjukkan bahwa kita menjadi lebih kreatif
     ketika berada dalam suasana hati yang baik
   – Terdapat juga bukti yang menunjukkan bahwa berkumpul
     dengan individu-individu yang kreatif, membuat kita
     menjadi lebih terinspirasi
   – Model kreativitas 3 komponen
Model Kreativitas 3 Komponen




•   Kemampuan                                          •   Kecerdasan
•   Pengetahuan                                        •   Kemerdekaan diri
•   Pengalaman                                         •   Kepercayaan diri
•   Kecakapan                                          •   Lokus kendali internal
                                                       •   Kemampuan analogi




                        • Ketertarikan, keterlibatan
                        • Kepuasan
                        • Menantang secara pribadi
BAGAIMANA SEBENARNYA KEPUTUSAN
      DALAM ORGANISASI DIBUAT?
• RASIONALITAS YANG DIBATASI (BOUNDED RATIONALITY):
  Penyederhanaan masalah
• BIAS & KESALAHAN UMUM
   – Bias Overconfidence (yg terbaik sesungguhnya yg terburuk)
   – Bias Jangkar (gaji sebelumya pd wawancara kerja)
   – Bias Konfirmasi (penguatan pilihan masa lalu, mengabaikan
     pertimbangannya)
   – Bias Ketersediaan (terbatas informasi  takut terbang)
   – Bias Representatif (menyamakan situasi sekarang dan masa lalu)
   – Peningkatan Komitmen (bertahan pd keputusan yang jelas salah)
   – Kesalahan yg Tidak Disengaja (percaya pada mitos)
   – Kutukan Pemenang (eg. Harga terlalu tinggi pd barang lelang)
   – Bias Peninjauan Kembali (pura-pura yakin. Eg: pemenang superbowl)
• INTUISI proses tidak sadar yg berasal dari pengalaman yg disaring
• PERBEDAAN INDIVIDUAL & KULTURAL, BATASAN
  ORGANISASIONAL
BEBERAPA CARA MENGURANGI BIAS &
           KESALAHAN
• Fokus pada tujuan
• Mencari informasi yang melemahkan
  keyakinan anda
• Jangan berusaha mengartikan peristiwa yang
  tidak disengaja (kebetulan)
• Perbanyak pilihan
ETIKA DALAM KEPUTUSAN
         Kriteria Keputusan Etis:
 Utilitarian
     Memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang
      terbesar.


 Menekankan pada Hak
     Menghormati dan melindungi hak dasar individu.


 Menekankan pada Keadilan
     Memberlakukan dan memperkuat aturan-aturan secara adil
      dan tidak memihak.

Contenu connexe

Tendances

Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMuhammad Fajar
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaAndi Amirudin
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)Fathi Arief
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiHafidh Rafsanjany
 
Retensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi KaryawanRetensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi KaryawanYuli Eko
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiSatya Pranata
 
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALMANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALYuca Siahaan
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 

Tendances (20)

Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Manajemen internasional
Manajemen internasionalManajemen internasional
Manajemen internasional
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)
Manajemen Chapter 7 (Pengambilan Keputusan)
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
 
Retensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi KaryawanRetensi dan Separasi Karyawan
Retensi dan Separasi Karyawan
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBALMANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 

En vedette

Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPutrinurfitriana
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuILyas Modeong
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...baskoroadisucahyo
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualForum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
KepribadianVita Zzz
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasiDianKurniawatii
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"navyndl29
 
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Tonny Wong
 
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanita
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanitaHPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanita
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanitaSmart Success
 
4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision makingAstadi Pangarso
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaFajar Winarso
 
Self concept, personality, abilities, and emotions
Self concept, personality, abilities, and emotionsSelf concept, personality, abilities, and emotions
Self concept, personality, abilities, and emotionsadi
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialistiyuliawati
 

En vedette (20)

Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan NilaiPerilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
Perilaku Organisasi - Kepribadian dan Nilai
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
 
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individuNilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
Nilai, sikap, kepuasan kerja, persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individualDasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
Dasar perilaku individu serta persepsi dan pengambilan keputusan individual
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
 
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
Kesihatan diri & keluarga (topik 5 proses reproduktif manusia)
 
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanita
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanitaHPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanita
HPO meringankan tekanan dan masalah hormon wanita
 
4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making4.week 4 perception & decision making
4.week 4 perception & decision making
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
Self concept, personality, abilities, and emotions
Self concept, personality, abilities, and emotionsSelf concept, personality, abilities, and emotions
Self concept, personality, abilities, and emotions
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 

Similaire à 2 kepribadian & emosi -- persepsi & pengambilan keputusan individu

3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotionAstadi Pangarso
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Kanaidi ken
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiJihan Ineke
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangTogar Simatupang
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxZatiIwaniIsmahadi
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometriklaichunseong
 
Perilaku_Organisasi_02.pptx
Perilaku_Organisasi_02.pptxPerilaku_Organisasi_02.pptx
Perilaku_Organisasi_02.pptxaqsalilham4
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01Azmi & Sharifah Legacy
 
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanKecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanFarid Ma'ruf
 
Tugas rio psikologi komunikasi
Tugas rio psikologi komunikasiTugas rio psikologi komunikasi
Tugas rio psikologi komunikasiRioJuliantoni
 
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdf
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdfMGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdf
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdfAzim Ismail14
 

Similaire à 2 kepribadian & emosi -- persepsi & pengambilan keputusan individu (20)

3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion3.week 3 personality & emotion
3.week 3 personality & emotion
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi) Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
Pelatihan Selling with Emotional Intelligence (DR. Dwi Suryanto & Kanaidi)
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik
 
Perilaku_Organisasi_02.pptx
Perilaku_Organisasi_02.pptxPerilaku_Organisasi_02.pptx
Perilaku_Organisasi_02.pptx
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinanKecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
Kecerdasan intelektual & emosional kepemimpinan
 
KOMUNIKASI PSIKOLOGI
KOMUNIKASI PSIKOLOGIKOMUNIKASI PSIKOLOGI
KOMUNIKASI PSIKOLOGI
 
M B T I
M B T IM B T I
M B T I
 
Mbti
MbtiMbti
Mbti
 
Tugas rio psikologi komunikasi
Tugas rio psikologi komunikasiTugas rio psikologi komunikasi
Tugas rio psikologi komunikasi
 
Beat your boss for slide share
Beat your boss for slide shareBeat your boss for slide share
Beat your boss for slide share
 
pkk kelas 11 tugas 1.docx
pkk kelas 11 tugas 1.docxpkk kelas 11 tugas 1.docx
pkk kelas 11 tugas 1.docx
 
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdf
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdfMGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdf
MGT 3 Peranan Personaliti dalam Gelagat Organisasi.pdf
 
Teori karir mbti atau myers
Teori karir mbti atau myersTeori karir mbti atau myers
Teori karir mbti atau myers
 

Plus de Astadi Pangarso

Plus de Astadi Pangarso (20)

Business model design
Business model designBusiness model design
Business model design
 
Business model design
Business model designBusiness model design
Business model design
 
Struktur+organisasi b
Struktur+organisasi bStruktur+organisasi b
Struktur+organisasi b
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)Etika bisnis (11th week)
Etika bisnis (11th week)
 
9 jd-stress
9   jd-stress9   jd-stress
9 jd-stress
 
Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)
 
8 konflik-nego
8   konflik-nego8   konflik-nego
8 konflik-nego
 
Etika bisnis (9th week)
Etika bisnis (9th week)Etika bisnis (9th week)
Etika bisnis (9th week)
 
Patternfin
PatternfinPatternfin
Patternfin
 
7 kekuasaan dan politik - power-politics
7   kekuasaan dan politik - power-politics 7   kekuasaan dan politik - power-politics
7 kekuasaan dan politik - power-politics
 
Etika bisnis (8th week)
Etika bisnis (8th week)Etika bisnis (8th week)
Etika bisnis (8th week)
 
Pattern 1
Pattern 1Pattern 1
Pattern 1
 
6 kepemimpinan
6   kepemimpinan6   kepemimpinan
6 kepemimpinan
 
Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)
 
Pattern
PatternPattern
Pattern
 
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
7. week 7 dasar-dasar perilaku kelompok
 
6. week 6 value, attitude & job sat
6. week 6 value, attitude & job sat6. week 6 value, attitude & job sat
6. week 6 value, attitude & job sat
 
5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi
 
Etika bisnis (6th week)
Etika bisnis (6th week)Etika bisnis (6th week)
Etika bisnis (6th week)
 

Dernier

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Dernier (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

2 kepribadian & emosi -- persepsi & pengambilan keputusan individu

  • 1. >> KEPRIBADIAN & EMOSI >> PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN 2
  • 2. Kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi oleh sifat turunan (genetis) dan lingkungan. KEPRIBADIAN
  • 3. Penentu-penentu kepribadian • Keturunan – Faktor-faktor genetis seorang individu – Ukuran fisik, daya tarik, wajah, temperamen, dsb • Lingkungan Kebudayaan dimana kita dibesarkan, pengkondisian awal kita, mempengaruhi kepribadian kita. • Situasi Kepribadian terkadang berubah sesuai dengan situasi dimana individu tersebut berada.
  • 4. SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN – Sifat-sifat kepribadian atau character traits adalah Karakteristik yang sering muncul dan mendekripsikan perilaku seorang individu. – Dalam studi Perilaku Organisasi, hal tersebut bermanfaat antara lain untuk: seleksi karyawan & menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu • Pengukuran kepribadian dapat dilakukan dengan: – MBTI – Big Five Model
  • 5. Myers Briggs Type Indicator (MBTI) • Instrumen penilaian yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi ttt • Mengklasifikasikan orang menjadi 4 tipe utama: – Extrovert/Introvert (E or I) = ektrovert/introvert – Sensing/Intuitive ( S or N) = tajam/intuitif – Thinking/ Feeling (T or F) = pemikir/perasa – Perceiving/Judging (P or J)= memahami/menilai • Klasifikasi tersebut kemudian dikombinasikan ke dalam 16 tipe kepribadian
  • 6. Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Extrovert (E) Tipe Interaksi sosial Introvert (I) Dalam Memperoleh Sensing (S) Informasi Intuitive (N) Dalam Membuat Feeling (F) Keputusan Thinking (T) Gaya Pengambilan Perceptive (P) Keputusan Judgmental (J) INTJ = visionaris ESTJ = Pengorganisasi ENTP = penggagas
  • 7. Contoh hasil penilaian MBTI • Individu dengan hasil: – INTJ adalah visioner, mereka memiliki pikiran asli dan dorongan yang kuat atas gagasan dan tujuan mereka sendiri – ESTJ adalah pengorganisasi, mereka realistik, logis, analitis, tegas – ENTP adalah penggagas, mereka inovatif, individualistik.
  • 8. Big Five Model Menurut BIG FIVE MODEL, Dimensi kepribadian dapat dibagi menjadi 5: 1. Ekstraversi Derajat dimana seseorang mampu bersosialisasi 2. Kemampuan bersepakat (Agreeableness): – Derajat dimana seseorang bekerja baik dengan yg lain – Dimensi yg mencakup kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain, kooperatif, dan kemampuan mempercayai orang lain. 3. Stabilitas Emosi: Dimensi yg mencirikan kemampuan seseorang untuk mengelola stress dengan tetap tenang dan percaya diri sebagai oposisi dari tidak tenang, gugup, dan depresi
  • 9. 4. Sifat berhati-hati (Conscientiousness): – Dimensi yg menggambarkan seseorang yang bertanggungjawab, dapat diandalkan, stabil, tertata. – Nilai terendah dari dimensi ini adalah malas, tidak terorganisasi dan tidak bertanggung jawab. 5. Keterbukaan thd hal baru (Openness to Experience): – Wilayah ketertarikan seseorang atas sesuatu yg baru. – Orang yg terbuka adalah kreatif, ingin tahu, sensitif, sebagai oposisi dari pikiran tertutup
  • 10. Lokus Kendali Narsisme SIFAT KEPRIBADIAN Machiavelianisme Pemantauan UTAMA YANG Diri MEMPENGARUHI OB Mengambil Kepribadian Resiko Tipe A
  • 11. LOKUS KENDALI: TINGKAT KEYAKINAN INDIVIDU TERHADAP PENENTU NASIB MEREKA. INTERNAL: individu yg yakin bhw mereka mengendalikan apa yg terjadi pd mereka EKSTERNAL: individu yg yakin bhw apa yg terjadi pada mereka dikendalikan oleh kekuatan luar PENGARUH PADA PERILAKU ORGANISASI LOKUS KENDALI INTERNAL LOKUS KENDALI EKSTERNAL KEPUASAN KERJA Tinggi Rendah KEMANGKIRAN Rendah Tinggi KINERJA Lebih baik pada pekerjaan Lebih baik pada pekerjaan yang menuntut inisiatif dan rutin dan terstruktur baik independensi tindakan PENGUNDURAN DIRI Lebih berani mengambil Vice versa tindakan, shg dapat lebih siap untuk keluar kerja
  • 12. MACHIAVELLIANISME: Tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga jarak emosi dan yakin bahwa tujuan dapat dicapai dengan menghalalkan segala cara. • Lebih banyak melakukan manipulasi, lebih sering menang, kurang bisa dibujuk dan lebih banyak membujuk orang lain • Kinerja tinggi pada pekerjaan dengan situasi yg memiliki sedikit aturan  improvisasi. • Contoh: Pekerjaan yang mengandung unsur negoisasi, Penjualan berkomisi, dll
  • 13. PENGAMBILAN RESIKO • Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk mengambil kesempatan • Untuk menghasilkan kinerja tinggi, pengambilan risiko seseorang harus disesuaikan dengan tuntutan pekerjaannya • Contoh: – Pengambil risiko tinggi menghasilkan prestasi kerja yang lebih efektif untuk seorang pedagang saham di suatu perusahaan perdagangan perantara karena jenis pekerjaan tersebut menuntut pembuatan keputusan yang cepat. – Di sisi lain, kesediaan untuk mengambil risiko mungkin terbukti sebagai halangan utama bagi seorang akuntan yang melakukan aktivitas audit. Pekerjaan ini mungkin lebih baik dilakukan oleh seseorang yang memiliki kecenderungan pengambil risiko yang rendah.
  • 14. NARSISME: Kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri • Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk • Individu narsis juga cenderung egois dan eksploitif, dan mereka acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungan mereka. • Penelitian juga menunjukkan bahwa individu narsis dinilai oleh atasan mereka sebagai individu yang kurang efektif, terutama ketika harus membantu individu lain.
  • 15. Pemantauan diri (self-monitoring): Kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal • Memiliki penilaian prestasi kerja yang lebih baik & berkemungkinan lebih besar menjadi pemimpin • Memiliki jenjang karier yang dinamis, menerima lebih banyak promosi • Berkemungkinan lebih besar menempati posisi inti dalam suatu organisasi • Individu dengan tingkat pemantauan yang tinggi akan lebih berhasil menduduki posisi manajer
  • 16. Kepribadian Tipe A: Keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan bila perlu akan melawan upaya- upaya yang menentang dari orang atau hal lain KEPRIBADIAN TIPE A KEPRIBADIAN TIPE B 1. Serba cepat dalam bergerak 1. Tidak pernah merasa terdesak. 2. Tidak sabar atas segala sesuatu yg 2. Merasa tidak perlu memamerkan berlangsung capaian mereka. 3. Berusaha u/ melakukan beberapa 3. Bermain u/ mendapatkan pekerjaan sekaligus. kegembiraan 4. Tidak dapat menikmati waktu luang 4. Dapat santai tanpa merasa bersalah 5. Terobsesi dgn jumlah • Tipe A lebih cepat mendapatkan pekerjaan • Tipe B lebih banyak sampai ke puncak • Kenapa? Karena tipe A lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas.
  • 17. Teori Holland: Teori kecocokan orang dengan pekerjaan Tipe Kepribadian Pekerjaan Mekanik, petani, Realistis Pemalu, stabil, praktis pekerja perakitan Ahli biologi, ekonom, Investigatif Analitis, mandiri ahli matematika Kooperatif, Pekerja sosial, guru, Sosial mudah bersosialisasi konselor Efisien, tidak luwes, Manajer, akuntan, Konvensional praktis teller Enterprising (giat) Ambisi, energik Pengacara, penjual Imajinatif, tidak praktis, Tukang cat, pemusik, Artistik idealis penulis
  • 18. Tipe Kepribadian yang Berhubungan Dengan Pekerjaan R I Konvensional Artistik C A E S
  • 19. Emosi adalah perasaan yang kuat terhadap sesuatu atau seseorang EMOSI
  • 20. EMOSI • Emosi berbeda dengan suasana hati (mood) • Emosi adalah reaksi terhadap obyek, bukan kepribadian • Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak
  • 21. TENAGA KERJA EMOSIONAL • Tenaga Kerja Emosional  Karyawan yang dituntut untuk mengungkapkan emosi yang diharapkan organisasi. Ex: pramuniaga • Dewasa ini konsep TKE relevan dengan setiap pekerjaan. (fisik  kognitif  emosi) • Dilema TKE: Emosi yang dirasakan vs Emosi yang ditampilkan
  • 22. Enam Emosi Dasar Senang Takut Marah Heran Sedih Muak
  • 23. Orang tanpa Emosi Other Key Jenis Kelamin Issues Dan Emosi Budaya dan Emosi
  • 24. Dapatkah orang menjadi tanpa emosi? • Sebagian orang mempunyai kesulitan besar untuk mengungkapkan perasaan mereka dan memahami emosi orang lain  Alexithymia • Alexithymia tidak selalu mengakibatkan kinerja rendah • Pekerjaan yang cocok adalah pekerjaan yang menuntut emosi dalam jumlah sedikit atau tidak ada sama sekali • Cocok: Programer • Tidak cocok: Tenaga Penjual
  • 25. Jenis Kelamin & Emosi • Benarkah wanita bereaksi • Penjelasan: lebih emosional?  Pria diajarkan untuk keras dan berani, wanita – Wanita menunjukkan disosialisasikan sebagai ungkapan emosi lebih pengasuh besar daripada pria  Wanita memiliki kemampuan bawaan lebih dalam hal – Wanita lebih nyaman membaca orang lain dan dalam mengungkapkan menampilkan emosi mereka emosi dibanding pria  Wanita membutuhkan – Wanita lebih baik dalam perhatian yg lebih besar untuk mendapatkan membaca isyarat non pengakuan sosial verbal dibanding pria
  • 26. Budaya dan Emosi • Budaya memberi intepretasi yang berbeda- beda terhadap emosi • Contoh: di AS senyum dianggap sebagai bentuk keramahan, namun di Israel dianggap sebagai bentuk tidak berpengalaman
  • 27. Aplikasi Perilaku Organisasi • E.I.  Kinerja tinggi berhubungan positif dengan Kecerdasan Emosional • PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Emosi negatif dapat mengakibatkan terbatasnya alternatif dan kurang cermatnya penggunaan informasi dalam pengambilan keputusan • MOTIVASI  Orang yang sangat termotivasi dalam pekerjaan mereka, terikat secara emosional • KEPEMIMPINAN  Pemimpin yang efektif hampir semuanya mengandalkan ekspresi perasaan untuk membantu menyampaikan pesan mereka • KONFLIK  Keberhasilan manajer dalam menangani konflik interpersonal sering sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengidentifikasi unsur-unsur emosional dalam konflik
  • 28. Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasi kesan- kesan sensorik (panca indra) untuk menjadikan sesuatu hal, menjadi memiliki makna (arti) PERSEPSI
  • 29. MENGAPA PERSEPSI ITU PENTING? • Keputusan-keputusan dan kualitas penetapan akhir individual dlm suatu organisasi, sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi • Perilaku individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, BUKAN PADA KENYATAAN ITU SENDIRI • Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka
  • 30. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
  • 34.
  • 35. PENGINDERAAN * MELIHAT RANGSANG PENGOLAHAN * MENDENGAR PENGAMATAN/ STIMULUS * MENCIUM TRANFORMASI PIKIRAN/ * MERABA PANDANGAN/ * MENGECAP KONSEP UMPAN BALIK
  • 36. Persepsi TUJUAN ORGANISASI INDIVIDU-1 STRUKTUR PERSEPSI ORGANISASI INDIVIDU-2 PENCAPAIAN TUJUAN KEPUTUSAN PERILAKU
  • 37. PERSEPSI: MEMBUAT PENILAIAN PADA ORANG LAIN • Teori Atribusi • Ketika individu-individu mengamati perilaku orang lain, mereka berupaya menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh: – Faktor internal: perilaku yg berada di bawah kendali orang itu – Faktor eksternal: perilaku yg disebabkan oleh faktor- faktor dari luar. • Penentuan faktor tersebut tergantung pada 3 faktor, yaitu keunikan, konsensus, dan konsistensi.
  • 38.
  • 39. KESALAHAN/BIAS TEORI HUBUNGAN di ORGANISASI • Kesalahan hubungan yang fundamental (Fundamental attribution error) – Tingginya kecenderungan untuk merendahkan faktor eksternal dan meninggikan faktor internal (pribadi) dalam menilai orang lain • Bias pemikiran diri sendiri (self-serving bias) – Keberhasilan diri  Faktor internal – Kegagalan diri  Faktor eksternal
  • 40. JALAN PINTAS YANG SERING DIGUNAKAN DALAM MENILAI ORANG LAIN • PERSEPSI SELEKTIF: Menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latarbelakang, pengalaman dan sikap seseorang. Contoh: Manajer yang mengkritisi keadaan perusahaan sesuai dengan bidangnya saja. • EFEK HALO: Membuat sebuah gambaran umum tentanq seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik saja. • EFEK KONTRAS: Evaluasi tentang karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama. Contoh: Seorang pelamar cenderung menerima evaluasi yang lebih baik bila didahului oleh para pelamar yang lebih buruk
  • 41. • PROYEKSI: Menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan individu lain. Contoh: Anda adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya, jadi Anda menganggap orang lain juga jujur dan dapat dipercaya • PEMBENTUKAN STEREOTIP: Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana ia tergabung.
  • 42. APLIKASI JALAN PINTAS DALAM ORGANISASI Wawancara kerja : Informasi yang tergali diawal wawancara akan lebih berpengaruh dibandingkan dengan yang tergali belakangan, hal ini bisa berakibat; calon pegawai mendapatkan nilai tinggi karena tidak munculnya persepsi negatif, bukan karena adanya hal-hal yg positif. (karena itu lebih baik terstruktur) Evaluasi Kinerja : Pada tingkatan dimana manajer menggunakan ukuran subjektif dalam menilai karyawan, apa yang dipersepsikan oleh penilai sebagai karakteristik atau perilaku baik atau buruk akan berpengaruh secara signifikan terhadap penilaian tersebut. (karena itu lebih baik menggunakan PA 360)
  • 43. Persepsi Usaha Karyawan : Penilaian usaha karyawan adalah suatu pertimbangan subjektif yang rawan terhadap distorsi dan prasangka perseptual. Kesetiaan Karyawan : Seorang karyawan yang mempertanyakan keputusan manajemen puncak dianggap tidak setia oleh sebagian orang tetapi dianggap punya perhatian dan peduli oleh orang lain.
  • 44. Pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
  • 45. BAGAIMANA SEHARUSNYA KEPUTUSAN DIBUAT? • Pembuatan keputusan yang paling baik adalah yang rasional (rational). • Artinya, pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan tertentu • Pilihan-pilihan ini dibuat dengan mengikuti enam langkah dari model pembuatan keputusan yang rasional (rational decision-making model).
  • 46. Pengambilan Keputusan Rasional Tetapkan Masalah Identifikasikan kriteria keputusan Alokasikan bobot pada kriteria Kembangkan berbagai alternatif Evaluasilah Alternatif tersebut Pilih alternatif terbaik
  • 47. MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN • Kreativitas: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan bermanfaat • Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk menilai memahami masalah dengan lebih mendalam • Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar individu memiliki potensi menjadi kreatif, caranya: – Penelitian menunjukkan bahwa kita menjadi lebih kreatif ketika berada dalam suasana hati yang baik – Terdapat juga bukti yang menunjukkan bahwa berkumpul dengan individu-individu yang kreatif, membuat kita menjadi lebih terinspirasi – Model kreativitas 3 komponen
  • 48. Model Kreativitas 3 Komponen • Kemampuan • Kecerdasan • Pengetahuan • Kemerdekaan diri • Pengalaman • Kepercayaan diri • Kecakapan • Lokus kendali internal • Kemampuan analogi • Ketertarikan, keterlibatan • Kepuasan • Menantang secara pribadi
  • 49. BAGAIMANA SEBENARNYA KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI DIBUAT? • RASIONALITAS YANG DIBATASI (BOUNDED RATIONALITY): Penyederhanaan masalah • BIAS & KESALAHAN UMUM – Bias Overconfidence (yg terbaik sesungguhnya yg terburuk) – Bias Jangkar (gaji sebelumya pd wawancara kerja) – Bias Konfirmasi (penguatan pilihan masa lalu, mengabaikan pertimbangannya) – Bias Ketersediaan (terbatas informasi  takut terbang) – Bias Representatif (menyamakan situasi sekarang dan masa lalu) – Peningkatan Komitmen (bertahan pd keputusan yang jelas salah) – Kesalahan yg Tidak Disengaja (percaya pada mitos) – Kutukan Pemenang (eg. Harga terlalu tinggi pd barang lelang) – Bias Peninjauan Kembali (pura-pura yakin. Eg: pemenang superbowl) • INTUISI proses tidak sadar yg berasal dari pengalaman yg disaring • PERBEDAAN INDIVIDUAL & KULTURAL, BATASAN ORGANISASIONAL
  • 50. BEBERAPA CARA MENGURANGI BIAS & KESALAHAN • Fokus pada tujuan • Mencari informasi yang melemahkan keyakinan anda • Jangan berusaha mengartikan peristiwa yang tidak disengaja (kebetulan) • Perbanyak pilihan
  • 51. ETIKA DALAM KEPUTUSAN Kriteria Keputusan Etis:  Utilitarian  Memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah yang terbesar.  Menekankan pada Hak  Menghormati dan melindungi hak dasar individu.  Menekankan pada Keadilan  Memberlakukan dan memperkuat aturan-aturan secara adil dan tidak memihak.