2. Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan
atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan
perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain
menjadi satu kesatuan ekonomi.
3. Masalah khusus ;
1. Pengiriman uang antar cabang dengan membutuhkan
perlakuan
akuntansi.
2. Pengiriman barang antar cabang dengan membutuhkan
perlakuan akuntansi.
Barang untuk cabang di nota diatas harga pokok ;
1. Di nota dengan tambahan %
2. Di nota dengan harga jual eceran
4. Jenis Penggabungan Usaha:
1. Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana
salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquiree), dengan
memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham.
2. Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest)
adalah suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham
perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali
atas seluruh resiko dan manfaat yang melekat pada entitas
gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai
perusahaan pengakuisisi (acquirer).
5. Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha
1. Metode Penyatuan Kepemilikan (by pooling of interest method) ; kepemilikan
perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara
relatif tetap tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada
salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang bergabung telah dianggap
memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada
pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar
pertanggungjawaban yang baru.
2.
Metode Pembelian ((by purchase method))
Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha
merupakan suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva
bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung.
6. Cabang-cabang Di Luar Negeri
Ada beberapa macam jenis kurs yang dikenal di dalam dunia perdangan, yaitu:
1. Nilai kurs yang didasarkan langsung atas nilai relatif emas murni yang terdapat
di dalam satu kesatuan mata uang tertentu dan dikenal dengan ebutan : “mint par
rates exchange”
2. Nilai kurs yang didasarkan atas hukum permintaan dan penawaran yang berlaku
dan dikenal dengan sebutan : “free market rate of exchange”
3. Nilai kurs yang ditetapkan oleh pemerintah disebut sebagai : “official rate of
exchange” nilai kurs dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu:
a. Nilai tukar langsung
b. Nilai tukar tidak langsung
7. Adapun fluktuasi nilai tukar dari suatu mata uang terhadap mata
uang lainnya, dapat menyebabkan salah satu pihak yang
mengadakan transaksi akan menderita rugi atau memperoleh laba
dari perubahan kurs. Di dalam akuntansi laba atau rugi karena
perubahan kurs dicatat dalam rekening “selisih kurs”. Masalah
penjabaran nilai mata uang perhitungan penjabaran mata uang
harus memperhatikan dasar hitungan mata uang yang
bersangkutan.