2. PENDAHULUAN
• Harga (nilai) suatu surat berharga didasarkan pada konsep present
value.
• Surat berharga yang akan dibahas dimateri ini adalah penilaian
obligasi dan penilaian saham.
3. Pengertian Penilaian
• Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada
periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat imbal hasil
yang diinginkan.
• Penilaian adalah proses penentuan harga sekuritas atau aktiva
modal.
• Penilaian terhadap surat berharga sangat penting untuk
menentukan kewajaran harga nilai dari suatu asset.
• Harga wajar asset = imbal hasil yang kita harapkan berbanding
imbal hasil yang diberikan asset tersebut.
4. Pengertian Obligasi
• Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau
Negara.
• Obligasi memiliki ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap tiap
periodenya.
• Jangka waktu jatuh tempo yang bermacam-macam, dari 1 tahun
sampai dengan 10 tahun, sedangkan obligasi yang memiliki masa
jatuh tempo tidak terbatas disebut dengan consol.
5. Istilah kunci dalam obligasi
• Nilai nominal (par value) adalah harga yang tercantum pada surat
obligasi.
• Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase
berdasarkan nilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit
obligasi.
• Misal : perusahaan menerbitkan obligasi dengan kupon tingkat bunga 20%
yang dibayarkan tiap tahun selama 10 tahun. Pemegang obligasi akan
memperoleh bayaran sebesar 20% x Rp. 1. 000.000,- = Rp. 200.000,-
• Jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan dalam satuan tahun.
7. Model Penilaian Obligasi
VB= I (PVIFA, k, n) + M (PVIF, k, n)
Vb = Nilai Obligasi
K = kupon/ suku bunga yang berlaku
I = Pembayaran bunga obligasi
M = Nilai nominal obligasi
n = Periode
8. Penilaian Obligasi
• Contoh kasus :
PT. X pada tanggal 1 januari 2000 menerbitkan obligasi
dengan par value Rp. 10. 000.000,- dengan bunga (coupun rate) 14%
dan masa edar 10 tahun dan bunga obligasi dibayar tahunan.
Berapakah nilai nominal yang harus dikembalikan pada akhir tahun ?
9. Jawaban
• Par Value = Rp. 10.000.000,-
• K = 14% = 0,14
• n = 10
• Bunga Tahunan ( I) = Rp. 10.000.000,- x 14%
= Rp. 1.400.000,-
Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)
= Rp.1.400.000 ( 5,221) + Rp. 10.000.000 (0.269)
= Rp. 9. 999. 400,- => Rp. 10.000.000,-
10.
11.
12. Premi Risiko
• Premi maturity, semakin tinggi jatuh tempo akan semakin tinggi
tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
• Premi kebangkrutan, perusahaan yang mempunyai risiko bangkrut
akan meningkatkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
• Premi likuiditas, perusahaan yang memiliki kesulitan likuiditas
akan meningkatkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
• Premi inflasi, inflasi meningkat akan membawa tingkat suku bunga
bebas risiko meningkat.
13. Berdasarkan contoh sebelumnya suatu obligasi nilai nominal Rp. 10.000.000,-, coupon rate (k) 14% dan
masa edar 10 tahun, bunga obligasi dibayar tahunan. Jika tingkat pengembalian diharapkan 12% dan 16%. Hitung
menggunakan rumus nilai obligasi.
Jawaban :
Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)
= Rp.1.400.000 (PVIFA, 14%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 14%, 10)
= Rp.1.400.000 ( 5,221) + Rp. 10.000.000 (0.269)
= Rp. 10.000.000,-
Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)
= Rp.1.400.000 (PVIFA, 12%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 12%, 10)
= Rp.1.400.000 (5,658 ) + Rp. 10.000.000 (0.321)
= Rp.11.130.000,-
Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)
= Rp.1.400.000 (PVIFA, 16%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 16%, 10)
= Rp.1.400.000 (4,8331 ) + Rp. 10.000.000 (0.2267)
= Rp.9.036.000,-
Contoh kasus
14. kesimpulan
• Ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka harga / nilai
obligasi (vb) akan lebih rendah dibandingkan dengan harga
nominalnya.
• Sebaliknya, ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka
harga/ nilai obligasi akan lebih tinggi dengan harga nominalnya
15. Pengertian Saham
• Saham merupakan bukti kepemilikan.
• Dua alasan membeli saham
1. Untuk memiliki perusahaan
2. Untuk menanamkan kelebihan modal semetara waktu
• Pemegang saham berhak atas dividen, jika dividen tersebut
dibayarkan.
• Selain dividen, pemegang saham akan menerima selisih antara
harga beli dengan harga jual yang disebut dengan capital gain /
loss
• Saham terdapat dua jenis yaitu : saham biasa dan saham preferen.
16. Penilaian Saham Biasa
A. Penilaian saham yang dipegang satu periode.
B. Penilaian saham yang dipegang selamanya :
1. Model dividen konstan
2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
3. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidal konstan)
17. Penilaian Saham yang dipegang satu periode
Formula :
PV=
𝐷1
1+𝑘𝑠 ^1
+
𝑃1
1+𝑘𝑠 ^1
PV = Harga saham yang pantas
D1 = Dividen yang akan dibayar satu tahun mendatang
P1 = Harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang diisyaratkan
18. Contoh kasus
• Saham yang diperkirakan mempunyai harga saham Rp.1.400.- satu
tahun mendatang, diperkirakan membayarkan dividen sebesar
Rp.200 satu tahun mendatang, tingkat keuntungan yang
diisyaratkan adalah 20%, berapa harga yang pantas untuk saham
tersebut?
20. Penilaian Saham yang dipegang selamanya
1. Model dividen konstan
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh dan saham dipegang
selamanya.
Formula : P0 =
𝐷
𝑘𝑠
21. Contoh kasus
Suatu saham membayar dividen yang konstan sebesar Rp.200
per tahun, saham yang dipegang selamanya, berapa harga yang
pantas untuk saham tersebut jika tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk saham adalah 20%?
jawab :
22. 2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
Biasanya perusahaan membayarkan dividen yang tumbuh. Sehingga dapat
diharapkan akan tumbuh dengan tingkat partumbuhan tertentu, yang
dianggap konstan.
• Formula : P0 =
𝐷1
(𝑘𝑠−𝑔)
23. Contoh kasus
Suatu saham membayarkan dividen sebesar Rp.200.-per
tahun. Kemudian saham diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 5%, tingkat keuntungan yang diisyaratkan
adalah 20%, berapa harga yang pantas untuk saham tersebut?
Jawab :
24. 3. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang tidak
konstan
Dalam model ini, saham diasumsikan tumbuh cepat pada tahun-tahun awal
dan melambat dengan konstan selamanya.
Contoh kasus :
Misalkan suatu saham mempunyai tingkat pertumbuhan dividen
sebesar 15% selama 5 tahun pertama, kemudian dividen tumbuh
dengan 5% selamanya. Tahun ini membayar dividen sebesar Rp.
200,- . Tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20%, berapa harga
yang pantas?
25. Jawaban
• Tahap 1 : hitung pertumbuhan present value lima tahun pertama
(15%)
• Tahap 2 : hitung pertumbuhan present value enam tahun dan
seterusnya (5%)
26.
27. Penilaian saham preferen
• Saham Preferen merupakan gabungan antara saham dan obligasi.
• Saham preferen membayarkan dividen (saham), tetapi dibayarkan
berdasarkan persentase dari nominal saham preferen.
Formula :
Harga = PV =
𝐷
𝑘𝑝
28. Contoh kasus
Saham preferen dengan dividen sebesar 20% dengan nilai
nominal Rp.1.000.- tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah
15%.,harga yang pantas untuk saham preferen tersebut?
Jawab :
Dividen yang diterima: 20% x Rp.1.000 = Rp.200.-
29. Daftar Pustaka
Slide Share, 2012, Penilaian Surat Berharga [pdf],
(https://slideshare.net/MastrynieThen/Penilaian Surat Berharga.pdf, diakses
tanggal 2 Oktober 2017 )
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Pencetakan Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN.