2. STOIKIOMETRI
ISTILAH
• Asal : Yunani “ stoicheion” : unsur
• Arti luas : perhitungan zat dan campuran kimia
BILANGAN AVOGADRO DAN KONSEP MOL
• Bilangan avogadro : 6,0225 x 1023
• 1 mol suatu zat : sejumlah X partikel yang terkan
dung dalam suatu zat (unsur, senyawa atau ion).
X : bilangan avogadro
• Zat : unsur, senyawa dan/ ion.
4. 1. MASSAATOM & KONSEP MOL
MASSAATOM
Massa suatu atom terdiri atas dua jenis utama, yakni : massa
atom rata-rata dan massa atom relatif (Ar).
Yang dimaksud dengan massa atom rata-rata adalah massa 1
sma( yakni satuan massa atom). Dimana untuk 1 sma sendiri
sebesar 1,67 x 10-27 kg.
Massa atom relatif adalah massa 1 atom relatif terhadap
atom karbon-12. massa atom relatif diberi simbol “Ar”. Massa
atom relatif dapat digunakan untuk menghitung massa molekul
relatif (Mr). Massa atom relatif suatu atom dirumuskan dengan:
5. Massa molekul relatif adalah jumlah massa atom relatif dari
seluruh atom penyusun suatu molekul (senyawa).
Atom-atom penyusun senyawa tersebut, terdapat pada massa
rumus dari senyawa itu. Massa rumus yg dimaksud dalam hal
ini, adalah rumus molekul atau rumus empiris dari senyawa
tersebut. Contoh : massa rumus dari asam sulfat adalah H2 SO4.
untuk menghitung massa molekul relatif dari senyawa AxBy
, perhatikan rumus berikut:
6. 2. Mol
Satuan mol digunakan untuk menentukan jumlah partikel zat.
Definisi dari mol adalah sejumlah partikel yang terkandung di dalam
suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang
terkandung yang terdapat di dalam 12,00 gram atom C-12.
Banyaknya atom karbon yang terkandung dalam 12,00 gram
atom C-12 adalah 6,02 x 1023 butir atom. Bilangan tersebut
selanjutnya disebut dengan bilangan Avogadro atau tetapan
Avogadro dan diberi lambang L (dari nama penemunya
“Loschmidt”).
1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel
7. Massa molar suatu zat(M) = massa molekul suatu zat. Dengan
menggunakan pengertian massa molar(M) tersebut, maka jumlah mol
zat dapat dihitung dengan:
Contoh Soal
1. Berapa gram massa urea (CO(NH2)2) yang mengandung 0,15
mol urea? (Ar C = 12; O=16; N=14; H=1).
8. JAWABAN: hitung dulu Mr urea (CO(NH2 )2 ) sbb:
Mr Urea = (1.Ar C) + (1.Ar O) + (2.ArN) + (4.Ar H)
= (1 . 12) + (1 . 16) + (2 . 14) + (4 . 1)
= 60 gram/mol
lalu hitung massa urea dengan rumus mol sbb:
Massa urea = n x Mr
= 0,15 mol x 60 gram/mol
= 9 gram.
Jadi massa urea tersebut sebesar 9 gram.
1. Hitunglah jumlah partikel dari zat-zat berikut:
a. 2 gram gas H2 (Ar H=1)
b. 4 gram grafit (C) (Ar C = 12)
c. 36 gram H2 O (Ar H=1, O=16)
Latihan
9. 2. Lengkapilah tabel berikut dengan menghitung lebih dulu Mr zat. Diketahui Ar
H=1, O=16, Fe=56, S=32, N=14, Na=23, C=12.
No Nama zat Rumus kimia Mr Massa (gram) Mol
1. Air H2 O 18 9 Gram 0,5 mol
2. Besi Fe ....... ....... 1 mol
3. Besi (III) sulfat Fe2 (SO4 )3 ....... 20 Gram ........
4. Gula C12 H22O11 ........ 17,1 Gram ........
5. Gas klorin Cl2 ......... 3,55 Gram 0,05 mol
6. Urea CO(NH2 )2 ......... ........ 2 mol
7. Pupuk ZA (NH4)2 SO4 ......... 1,35 Gram .......
10. 3. HUKUM-HUKUM TENTANG GAS
a. Hipotesis Avogadro
Hipotesis avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama,
sejumlah volume yang sama suatu gas mengandung jumlah molekul yang sama.
Secara matematis, bunyi hukum avogadro tersebut dituliskan sebagai berikut:
b. Hukum Gas Ideal
Beberapa hukum tentang gas yang berlaku pada gas ideal adalah:
•Hukum Boyle: pada suhu dan tekanan yang tetap, tekanan dari sejumlah mol gas
yang sama, berbanding terbalik dengan volumenya, atau P ≈ 1/V pada T tetap.
•Hukum Charles : volume sejumlah mol gas yang sama pada tekanan tetap,
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya, atau V ≈ T pada T tetap.
•Hukum Avogadro : pada tekanan dan suhu tetap, volume suatu gas berbanding
lurus dengan jumlah mol gas, atau V ≈ n, pada P dan T tetap.
Untuk mempermudah, ingat hukum “BCA”.
12. Latihan
Nama Gas Rumus
molekul
Massa
(gram)
Mol Jumlah
partikel
Volume(STP=
0°C, 1Atm)
Amonia ...... 3,4 ....... ........ .........
Belerang dioksida ....... ...... ....... ........ 11,2L
Nitrogen ....... 2,8 ....... ........ ........
Karbon dioksida ....... ....... ....... 6,02 x 1022 .......
Karbon monoksida ....... ....... 0,1 ....... .......
Asam sulfida ....... ....... ....... 3,01 x 1025 .......
Metana ....... ....... ....... ....... 5,6 L
Butana ....... 1,16 ....... ....... .......
13. 5. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
Larutan merupakan campuran yang homogen, terdiri dari zat pelarut dan terlarut.
Sebagai contoh, jika sejumlah garam dapur dilarutkan dalam air, maka akan didapatkan
komposisi yang berbeda tergantung banyaknya air yang digunakan. Perbandingan relatif
zat terlarut terhadap pelarut dari suatu larutan disebut dengan konsentrasi atau
kepekatan.
Kepekatan suatu larutan, ada 2 macam yakni: larutan pekat dan larutan encer.
larutan pekat adalah larutan yang kandungan jumlah zat terlarut besar. Sedangkan
larutan enceradalah larutan yang kandungan jumlah zat terlarutnya kecil.
Konsentrasi larutan secara kuantitatif (berdasar jumlah) dinyatakan dalam :
1. Persentase zat (%)
2. Bagian per sejuta /part per million (ppm)
3. Molar (M)
4. molal (m)
5. Fraksi mol (X)
1. Persentase zat
Terdiri dari dua jenis, yakni:
a. Persen massa
14. b. Persen volume
Kadar zat yang sangat kecil dalam campuran dapat dinyatakan dengan ukuran
bagiaan per sejuta, dengan rumus sbb:
Molaritas suatu larutan menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang terlarut di dalam satu
liter larutan. Secara matematis, molaritas dinyatakan dengan:
2. Bagian per sejuta (ppm)
Molaritas (M)
15.
16. Molalitas atau kemolalan adalah menyatakan banyaknya mol zat terlarut di
dalam setiap 1.000 gram pelarut. Untuk larutan dengan pelarut air, massa
pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, karena massa jenis air 1
gr/mL. Secara matematis dinyatakan sbb:
Molalitas (m)
17. FRAKSI MOL (X)
Fraksi mol suatu zat dalam larutan adalah bilangan yang menyatakan perbandingan
banyaknya mol dari zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan
tersebut.
18. 3. Pengenceran Larutan
Pengenceran larutan adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu
larutan. Oleh karena itu, pada pengenceran larutan, harga molaritas larutan
akan menjadi lebih kecil daripada sebelumnya sebab pada peristiwa tersebut
jumlah zat terlarutnya tetap namun volume larutan menjadi lebih besar.
Jika jumlah mol sebelum pengenceran adalah n1 dan sesudah
pengenceran dianggap n2 , secara matematis pengenceran adalah:
DAN
4. Pencampuran Larutan
Pencampuran larutan adalah penambahan dua buah larutan yang
berbeda konsentrasinya menjadi satu larutan baru.
Secara matematis, pencampuran dua buah larutan dirumuskan dengan: