SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
IPTEK

                              DARI SUDUT PANDANGAN

                                        DUNIA ISLAM


          Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat
satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan
kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat
banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap
kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya.

       Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan
kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia.
Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan
material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja
dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan
orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di Barat
melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan.

         Kemajuan Iptek di Barat, yang didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (Iptek)
yang positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler, pada akhirnya
juga telah melahirkan penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia
baik di Barat maupun di Timur.

        Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai
moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan
kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri
di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat
polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di
Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di
Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara
berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme)
oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern.

       Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara-
negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau
tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-
saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri
dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan
pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi
dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan
teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan
pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.

        Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah
dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang
sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan
dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai
oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara
miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.

        Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi,
justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa ditengah keberlimpahan hasil produksi
gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru
mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat
kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan bangsa
Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia?

        Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa
Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan
moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter
dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Serta melawan pengaruh buruk budaya sampah dari
Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu).

       Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala
Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan
muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah
SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan,
Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

        Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong
dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala
kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

        Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya
untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan
dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan
mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada
kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada lebih dari 800
ayat dalam Al-Qur’an yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap
berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling
terkenal adalah ayat:

       “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron *3+ : 190-
191)

       “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
beberapa derajat.” (QS. Mujadillah *58+ : 11 )

        Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda/sinyal)
KeMahaKuasaan dan Keagungan Allah SWT. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau
transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasulullah (Taurat, Zabur, Injil dan Al
Qur’an), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila
dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu + akal) akan
semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan segala eksistensi). Jadi
agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu
pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling
membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif.

        Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah,
maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut.
Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang
salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu
pengetahuan modern tersebut.

        Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-ayat suci Tuhan
(Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah SAAW — yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-sama
ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain
saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber yang Sama,
Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

Keutamaan Mukmin yang ber-ilmu

        Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-
ayat berikut:

         “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar
[39] : 9).

         “Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir)
dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).

        “… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Mujaadilah *58+ :11)
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan
sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang
sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi
setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).

Contenu connexe

Tendances

Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanNormurni Mohamad
 
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaIlmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaKameliani Arif
 
perkembangan ilmu semasa Tamadun islam
 perkembangan ilmu semasa Tamadun islam perkembangan ilmu semasa Tamadun islam
perkembangan ilmu semasa Tamadun islamJaidi Didiey
 
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-dunia
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-duniaGenap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-dunia
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-duniaASEPWAHYUMULYANA
 
Sains, Teknologi, dan Islam
Sains, Teknologi, dan Islam Sains, Teknologi, dan Islam
Sains, Teknologi, dan Islam yasti99
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamEst
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islamwan arizwnb
 
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Reefear Ajang
 
Nota pengajian islam mpw 1143 t6
Nota pengajian islam mpw 1143 t6Nota pengajian islam mpw 1143 t6
Nota pengajian islam mpw 1143 t6Fadhil Ismail
 
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...Muhd Shafiq
 
Konsep tamadun
Konsep tamadunKonsep tamadun
Konsep tamadunajiex96
 
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)Chin Celery
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaWildanNurrahman
 

Tendances (20)

Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan KejuruteraanWahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
Wahyu Sebagai Sumber Sains Teknologi Dan Kejuruteraan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaIlmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 6 (2)
Bab 6 (2)Bab 6 (2)
Bab 6 (2)
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
perkembangan ilmu semasa Tamadun islam
 perkembangan ilmu semasa Tamadun islam perkembangan ilmu semasa Tamadun islam
perkembangan ilmu semasa Tamadun islam
 
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-dunia
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-duniaGenap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-dunia
Genap xii 4.-faktor-kemajuan-peradaban-islam-di-dunia
 
Sains, Teknologi, dan Islam
Sains, Teknologi, dan Islam Sains, Teknologi, dan Islam
Sains, Teknologi, dan Islam
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islam
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islam
 
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
Titas : Bab 2 (Tamadun Islam)
 
Nota pengajian islam mpw 1143 t6
Nota pengajian islam mpw 1143 t6Nota pengajian islam mpw 1143 t6
Nota pengajian islam mpw 1143 t6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...
( Projek ) STK: SEJAUH MANAKAH MANUSIA MAMPU MENCAPAI KECEMERLANGAN HIDUP TAN...
 
titas
titastitas
titas
 
Konsep tamadun
Konsep tamadunKonsep tamadun
Konsep tamadun
 
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)
Kuliah ketiga (bab 2) (s tudents)
 
Ppt agama
Ppt agama Ppt agama
Ppt agama
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
 

En vedette (8)

Pantallazo
PantallazoPantallazo
Pantallazo
 
Como subir diapositivas al blogger.
Como subir diapositivas al blogger.Como subir diapositivas al blogger.
Como subir diapositivas al blogger.
 
Kata cinta
Kata cintaKata cinta
Kata cinta
 
Aramco question 01
Aramco question   01Aramco question   01
Aramco question 01
 
Welcome to BU
Welcome to BUWelcome to BU
Welcome to BU
 
Geoff Quattromani - Introduction
Geoff Quattromani - IntroductionGeoff Quattromani - Introduction
Geoff Quattromani - Introduction
 
Welcome to BU
Welcome to BUWelcome to BU
Welcome to BU
 
Andrea
AndreaAndrea
Andrea
 

Similaire à Iptek

Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islam
Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islamKesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islam
Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islamMustakin96
 
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.1102.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11Bismi Mauliza
 
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesiaIslam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesiaNurulUtami53
 
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradabanKuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradabanJaxy Peilun
 
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptxPERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptxSenjaMahesa
 
Posisi dan peran agama di Zaman Now
Posisi dan peran agama di Zaman NowPosisi dan peran agama di Zaman Now
Posisi dan peran agama di Zaman NowDesiPermataSari16
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Asnita Meydelia C K
 
Islam dalam krisis multidimensi
Islam dalam krisis multidimensiIslam dalam krisis multidimensi
Islam dalam krisis multidimensiFatih Aziz
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi
Islam dan Ilmu Pengetahuan TeknologiIslam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi
Islam dan Ilmu Pengetahuan TeknologiSuranto Slamet
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMAsri Setiawan
 
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)As Nuurien Najma
 
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islamIlmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islamWidodo Poetra
 
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPI
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPIMukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPI
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPIRizky Faisal
 
Materi muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxMateri muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxssuser45a5bb
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.Muhammad Idris
 
Mukadimah buku mentoring islam saja kalam upi
Mukadimah   buku mentoring islam saja kalam upiMukadimah   buku mentoring islam saja kalam upi
Mukadimah buku mentoring islam saja kalam upiRizky Faisal
 

Similaire à Iptek (20)

Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..
 
Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islam
Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islamKesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islam
Kesan sains, teknologi dan kejuruteraan dalam islam
 
IPTEK
IPTEKIPTEK
IPTEK
 
Bab 3 ctu 211
Bab 3 ctu 211Bab 3 ctu 211
Bab 3 ctu 211
 
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.1102.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
02.hadi .ida .sri_.atikan.jun_.11
 
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesiaIslam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
 
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradabanKuliah 12   isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
Kuliah 12 isu-isu kontemporari dan dialog peradaban
 
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptxPERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
PERAN INTELEKTUAL DALAM PERKEMBANGAN IPTEK-1.pptx
 
Posisi dan peran agama di Zaman Now
Posisi dan peran agama di Zaman NowPosisi dan peran agama di Zaman Now
Posisi dan peran agama di Zaman Now
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
 
Islam dalam krisis multidimensi
Islam dalam krisis multidimensiIslam dalam krisis multidimensi
Islam dalam krisis multidimensi
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi
Islam dan Ilmu Pengetahuan TeknologiIslam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi
Islam dan Ilmu Pengetahuan Teknologi
 
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAMTugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
Tugas pendidikan agama islam II, IPTEK dalam ISLAM
 
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)
AA301 – KULIAH 1 (PENGENALAN TAMADUN)
 
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islamIlmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam
Ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam
 
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPI
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPIMukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPI
Mukadimah _ Buku Mentoring ISLAM SAJA KALAM UPI
 
Materi muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptxMateri muslimah intektual.pptx
Materi muslimah intektual.pptx
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
 
Mukadimah buku mentoring islam saja kalam upi
Mukadimah   buku mentoring islam saja kalam upiMukadimah   buku mentoring islam saja kalam upi
Mukadimah buku mentoring islam saja kalam upi
 

Plus de Ajeng Faiza

Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupAjeng Faiza
 
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninAjeng Faiza
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasAjeng Faiza
 
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesiaAjeng Faiza
 
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinyaBoks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinyaAjeng Faiza
 
Tugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompokTugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompokAjeng Faiza
 
Pendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makroPendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makroAjeng Faiza
 
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilaiAjeng Faiza
 
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraAjeng Faiza
 
Identitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasilaIdentitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasilaAjeng Faiza
 
Ekonomi makro teori keynes
Ekonomi makro  teori keynesEkonomi makro  teori keynes
Ekonomi makro teori keynesAjeng Faiza
 
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesiaAjeng Faiza
 
Manfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursiManfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursiAjeng Faiza
 
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamAjeng Faiza
 
Sebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengertiSebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengertiAjeng Faiza
 

Plus de Ajeng Faiza (20)

Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidup
 
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt senin
 
Barisandanderet
BarisandanderetBarisandanderet
Barisandanderet
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
 
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinyaBoks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
 
Tugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompokTugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompok
 
Pendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makroPendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makro
 
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
 
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
 
Ham
HamHam
Ham
 
Identitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasilaIdentitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasila
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Ekonomi makro teori keynes
Ekonomi makro  teori keynesEkonomi makro  teori keynes
Ekonomi makro teori keynes
 
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
 
Manfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursiManfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursi
 
Tebak2an lucu
Tebak2an lucuTebak2an lucu
Tebak2an lucu
 
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
 
Sebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengertiSebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengerti
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 

Iptek

  • 1. IPTEK DARI SUDUT PANDANGAN DUNIA ISLAM Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya. Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan. Kemajuan Iptek di Barat, yang didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (Iptek) yang positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler, pada akhirnya juga telah melahirkan penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia baik di Barat maupun di Timur. Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara- negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara- saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan
  • 2. teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim. Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju. Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa ditengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia? Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Serta melawan pengaruh buruk budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu). Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya. Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Qur’an yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling terkenal adalah ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
  • 3. tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron *3+ : 190- 191) “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah *58+ : 11 ) Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda/sinyal) KeMahaKuasaan dan Keagungan Allah SWT. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasulullah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu + akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan segala eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif. Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah SAAW — yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta. Keutamaan Mukmin yang ber-ilmu Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat- ayat berikut: “Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9). “Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269). “… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah *58+ :11)
  • 4. Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).