SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
INOVASI PEMBELAJARAN
KUANTUM
Danis Alif Oktavia (4201412111)
Ajeng Rizki R (4201412026)
Prinsip dan Strategi
Pembelajaran Kuantum
Model Pembelajaran
Kuantum
Mengkorkestrasi
Kesukaran belajar
melalui lingkungan
pembelajaran (konteks)
Mengkorkestrasi
kesukaran belajar
melalui Konten/Isi
Pendahuluan
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model,
strategi, dan pendekatan pembelajaran khususnya
menyangkut keterampilan guru dalam merancang,
mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran
sehingga guru mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki
keterampilan hidup (Kaifa, l999).
 Pembelajaran kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk
pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilah dari dua unsur
pokok yaitu: konteks dan isi.
Pembelajaran kuantum mengkonsep tentang “menata pentas lingkungan
belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana upaya penataan situasi
lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan
mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, para pelajar diharapkan
mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman
belajar.
 Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan
belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.
 Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran
dikemas untuk disampaikan kepada siswa.
Lingkungan makro adalah dunia luas, artinya siswa diminta untuk menciptakan
kondisi ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup
pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat
yang diminatinya. Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin
mahir mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin mudah
mempelajari informasi baru. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan
mendapat rangsangan masyarakat, agar mereka kelak mendapat pengalaman
membangun pengetahuan pribadi (Bobby DePorter, 2002).
Lingkungan mikro adalah tempat siswa melakukan proses belajar, bekerja dan
berkreasi. Bagaimana desain ruanga, penataan cahaya, musik pengiring yang
kesemuanya ini mempengaruhi siswa dalam menyerap, menerima, dan mengolah
informasi. Lebih khusus lagi perhatian kepada penataan lingkungan formal,
seperti meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur.
Lingkungan belajar terdiri lingkungan mikro dan lingkungan makro.
A. Landasan Pembelajaran Kuantum
 Maksudnya dalam pembelajaran kuantum, pengubahan
bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.
 Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah
guru dan siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan
mereka dalam belajar secara efektif dan efesien.
 Selain itu, adanya proses pengubahan belajar yang meriah
dengan segala nuansanya, penyertaan segala yang berkaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan moment belajar,
fokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, seluruhnya
adalah hal-hal yang melandasi pembelajaran kuantum.
Azas utama yang digunakan dalam
pembelajaran kuantum yaitu : ”Bawalah
dunia mereka ke dunia kita dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka”.
Azas utama pembelajaran kuantum
tersebut mengisyaratkan pentingnya
seorang guru memasuki dunia atau
kehidupan anak sebagai langkah awal
dalam melaksanakan sebuah pembelajaran.
Pemahaman terhadap “hakekat” siswa menjadi lebih penting
sebagai “jembatan” untuk menghubungkan dan memasukan
“dunia kita” kepada dunia mereka. Apabila seorang guru telah
memahami dunia siswa, maka siswa telah merasa
diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka,
sehingga pembelajaran akan menjadi harmonis seperti
sebuah “orkestrasi” yang saling bertautan dan saling mengisi.
Prinsip dan Strategi Pembelajaran
Kuantum
Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip (Bobby
DePorter, 1992) sebagai berikut:
Segalanya berbicara
Segalanya bertujuan
Pengalaman sebelum pemberian nama
Mengakui setiap usaha
Merayakan keberhasilan
Bobby DePorter (l992), mengembangkan strategi pembelajaran
kuantum melalui istilah TANDUR, yaitu:
1. Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga
sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami
Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK).
2. Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.
3. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode
lainnya.
4. Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
kemampuannya.
5. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya,
sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya
datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.
6. 6. Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional.
Model Pembelajaran Kuantum
Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa,
melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar,
meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan
daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku.
Model pembelajaran kuantum identik dengan sebuah simponi dan
pertunjukan musik.
Langkah-langkah yang harus dilakukan agar proses belajar menjadi suatu
yang menyenangkan dan bukan sebagai sesuatu yang memberatkan,
(Howard Gardner, dalam DePorter, 2002) yaitu:
1) optimalkan minat pada diri,
2) bertanggung jawab pada diri, sehingga anda akan memulai
mengupayakan segalanya terlaksana, dan
3) hargailah segala tugas yang telah selesai.
1. Mengorkestrasi kesuksesan belajar
melalui lingkungan pembelajaran (konteks)
 suasana belajar yang menggairahkan,
 landasan yang kukuh,
 lingkungan yang mendukung, dan
 rancangan belajar yang dinamis.
Dimensi konteks dalam pembelajaran kuantum dapat dikelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu:
a. Suasana belajar yang menggairahkan
Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan menggairahkan
dalam belajar, guru atau fasilitator perlu memahami dan dapat
menerapkan aspek-aspek pembelajaran kuantum sebagai berikut:
* Kekuatan niat dan berpandangan positif
* Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
* Keriangan dan ketakjuban
* Mau mengambil risiko
* Menumbuhkan rasa saling memiliki
* Menunjukan keteladanan
b. Landasan yang kukuh
 mengkomunikasikan tujuan pembelajaran;
 mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan;
 meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa;
 kesepekatan,kebijakan, prosedur dan peraturan; serta
menjaga komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan.
Menegakkan landasan yang kukuh dalam pembelajaran kuantum
dengan cara:
c. Lingkungan yang mendukung
 Mengorganisasikan dan memanfaatkan lingkungan sekitar;
 Menggunakan alat bantu yang mewakili satu gagasan;
 Pengaturan formasi siswa;
 Pemutaran musik yang sesuai dengan kondisi belajar.
Dalam pembelajaran kuantum guru memiliki kewajiban menata
lingkungan yang dapat mendukung situasi belajar dengan cara:
d. Perancangan pengajaran yang dinamis
Pembelajaran kuantum memberikan beberapa kiat
tentang cara menyesuaikan pembelajaran dengan
masing-masing modalitas belajar siswa, memberikan
strategi dan kiat tentang cara menjalin mitra dengan
siswa, sehingga guru merancang pembelajaran
bermula kelompok besar, dilanjutkan dengan belajar
dalam kelompok kecil, diakhiri dengan belajar secara
perorangan. Berdasarkan strategi di atas, maka kiat
kerangka perancangan pembelajaran kuantum
dilaksanakan sebagai perpaduan yang disingkat
dengan TANDUR yakni Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui
Konten/Isi
Dimensi konten/isi dalam pembelajaran kuantum
dikelompokkan menjadi empat bagian, di mana dua
bagian mengkaji kemampuan guru dalam
melakukan presentasi dan fasilitasi, dua bagian
lainnya memberikan tip tentang kiat-kiat
keterampilan belajar siswa dan keterampilan hidup.
Pada bagian akhir dibahas kiat-kiat keterampilan
praktek pembelajaran dengan model pembelajaran
kuantum. Keempat bagian ini harus merupakan satu
interaksi kekuatan yang terkait dengan dimensi
konteks yang meningkatkan cahaya percepatan
belajar.
a. Mengorkestrasi presentasi prima
Kemampuan guru mengorkestrasi presentasi prima merupakan
kemampuan berkomunikasi dengan menekankan interaksi sesuai
dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Mengorkestrasi fasilitas yang elegan
Mengorkestrasi fasilitas berarti memudahkan interaksi siswa
dengan kurikulum. Ini berarti juga memudahkan partisipasi siswa
dalam aktivitas belajar sesuai dengan yang diinginkan dengan
tingkat ketertarikan, minat, fokus, dan partisipasi yang optimal.
Pembelajaran kuantum menawarkan beberapa strategi untuk
melakukan fasilitasi antara lain: menerapkan prinsip KEG (Know it,
Explain it, Get it and give feedback), model kesuksesan dari sudut
pandang fasilitator, membaca pendengar, mempengaruhi melalui
tindakan, menciptakan strategi berfikir, dan tanya jawab belajar.
c. Mengorkestrasi keterampilan belajar dan keterampilan
hidup
Dalam membantu siswa mengorkestrasi keterampilan belajar,
pembelajaran kuantum menekankan empat strategi berikut:
 Memanfaatkan gaya belajar,
 Keadaan prima untuk belajar,
 Mengorganisasikan informasi, dan
 Memunculkan potensi siswa.
PEMBELAJARAN KUANTUM

Contenu connexe

Tendances

Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan Strategi PembelajaranMengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan Strategi PembelajaranMAR'AH NAILUL FAROH
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxArieTitian1
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1Sanjaya Koembara
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaDiar Dee
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchUniversitas Negeri Medan
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistik
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistikPrinsip prinsip teori belajar konstruktivistik
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistikIka Pratiwi
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfpermanawidya
 
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sd
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sdMakalah olah musik dan penciptaan musik anak sd
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sdMuhammad Viddin
 

Tendances (20)

RPP SMK Kearsipan X
RPP SMK Kearsipan XRPP SMK Kearsipan X
RPP SMK Kearsipan X
 
Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan Strategi PembelajaranMengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan Strategi Pembelajaran
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
Kasus tap
Kasus tapKasus tap
Kasus tap
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
PPT PANTUN
PPT PANTUNPPT PANTUN
PPT PANTUN
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistik
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistikPrinsip prinsip teori belajar konstruktivistik
Prinsip prinsip teori belajar konstruktivistik
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
 
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sd
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sdMakalah olah musik dan penciptaan musik anak sd
Makalah olah musik dan penciptaan musik anak sd
 

Similaire à PEMBELAJARAN KUANTUM

Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsepZanie Yanie
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelassahlanAzwar
 
Strategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantumStrategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantumAgus Mbedunzz
 
Model pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantumModel pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantumyenifha
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstualCandra Kurniawan
 
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptxPPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptxZakie17031
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum210389
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxHasanHasan245487
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 

Similaire à PEMBELAJARAN KUANTUM (20)

Pengertian dan konsep
Pengertian dan konsepPengertian dan konsep
Pengertian dan konsep
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014
 
Strategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantumStrategi pembelajaran quantum
Strategi pembelajaran quantum
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Model pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantumModel pembelajaran quantum
Model pembelajaran quantum
 
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptxPPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
PPT Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.pptx
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Punya aku
Punya akuPunya aku
Punya aku
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran KontekstualPembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 

Plus de Ajeng Rizki Rahmawati

RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPAjeng Rizki Rahmawati
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMIAjeng Rizki Rahmawati
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaAjeng Rizki Rahmawati
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarAjeng Rizki Rahmawati
 

Plus de Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Dernier

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 

Dernier (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 

PEMBELAJARAN KUANTUM

  • 1. INOVASI PEMBELAJARAN KUANTUM Danis Alif Oktavia (4201412111) Ajeng Rizki R (4201412026)
  • 2. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Kuantum Model Pembelajaran Kuantum Mengkorkestrasi Kesukaran belajar melalui lingkungan pembelajaran (konteks) Mengkorkestrasi kesukaran belajar melalui Konten/Isi
  • 3. Pendahuluan Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model, strategi, dan pendekatan pembelajaran khususnya menyangkut keterampilan guru dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki keterampilan hidup (Kaifa, l999).
  • 4.  Pembelajaran kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilah dari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Pembelajaran kuantum mengkonsep tentang “menata pentas lingkungan belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana upaya penataan situasi lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar.  Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis.  Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa.
  • 5. Lingkungan makro adalah dunia luas, artinya siswa diminta untuk menciptakan kondisi ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya. Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin mudah mempelajari informasi baru. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan masyarakat, agar mereka kelak mendapat pengalaman membangun pengetahuan pribadi (Bobby DePorter, 2002). Lingkungan mikro adalah tempat siswa melakukan proses belajar, bekerja dan berkreasi. Bagaimana desain ruanga, penataan cahaya, musik pengiring yang kesemuanya ini mempengaruhi siswa dalam menyerap, menerima, dan mengolah informasi. Lebih khusus lagi perhatian kepada penataan lingkungan formal, seperti meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Lingkungan belajar terdiri lingkungan mikro dan lingkungan makro.
  • 6. A. Landasan Pembelajaran Kuantum  Maksudnya dalam pembelajaran kuantum, pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.  Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah guru dan siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka dalam belajar secara efektif dan efesien.  Selain itu, adanya proses pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya, penyertaan segala yang berkaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan moment belajar, fokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, seluruhnya adalah hal-hal yang melandasi pembelajaran kuantum.
  • 7. Azas utama yang digunakan dalam pembelajaran kuantum yaitu : ”Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Azas utama pembelajaran kuantum tersebut mengisyaratkan pentingnya seorang guru memasuki dunia atau kehidupan anak sebagai langkah awal dalam melaksanakan sebuah pembelajaran. Pemahaman terhadap “hakekat” siswa menjadi lebih penting sebagai “jembatan” untuk menghubungkan dan memasukan “dunia kita” kepada dunia mereka. Apabila seorang guru telah memahami dunia siswa, maka siswa telah merasa diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka, sehingga pembelajaran akan menjadi harmonis seperti sebuah “orkestrasi” yang saling bertautan dan saling mengisi.
  • 8. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Kuantum Pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip (Bobby DePorter, 1992) sebagai berikut: Segalanya berbicara Segalanya bertujuan Pengalaman sebelum pemberian nama Mengakui setiap usaha Merayakan keberhasilan
  • 9. Bobby DePorter (l992), mengembangkan strategi pembelajaran kuantum melalui istilah TANDUR, yaitu: 1. Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK). 2. Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba. 3. Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode lainnya. 4. Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya. 5. Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya, sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa. 6. 6. Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional.
  • 10. Model Pembelajaran Kuantum Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku. Model pembelajaran kuantum identik dengan sebuah simponi dan pertunjukan musik. Langkah-langkah yang harus dilakukan agar proses belajar menjadi suatu yang menyenangkan dan bukan sebagai sesuatu yang memberatkan, (Howard Gardner, dalam DePorter, 2002) yaitu: 1) optimalkan minat pada diri, 2) bertanggung jawab pada diri, sehingga anda akan memulai mengupayakan segalanya terlaksana, dan 3) hargailah segala tugas yang telah selesai.
  • 11. 1. Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan pembelajaran (konteks)  suasana belajar yang menggairahkan,  landasan yang kukuh,  lingkungan yang mendukung, dan  rancangan belajar yang dinamis. Dimensi konteks dalam pembelajaran kuantum dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
  • 12. a. Suasana belajar yang menggairahkan Untuk menciptakan suasana yang dinamis dan menggairahkan dalam belajar, guru atau fasilitator perlu memahami dan dapat menerapkan aspek-aspek pembelajaran kuantum sebagai berikut: * Kekuatan niat dan berpandangan positif * Menjalin rasa simpati dan saling pengertian * Keriangan dan ketakjuban * Mau mengambil risiko * Menumbuhkan rasa saling memiliki * Menunjukan keteladanan
  • 13. b. Landasan yang kukuh  mengkomunikasikan tujuan pembelajaran;  mengukuhkan prinsip-prinsip keunggulan;  meyakini kemampuan diri dan kemampuan siswa;  kesepekatan,kebijakan, prosedur dan peraturan; serta menjaga komunitas belajar tetap tumbuh dan berjalan. Menegakkan landasan yang kukuh dalam pembelajaran kuantum dengan cara:
  • 14. c. Lingkungan yang mendukung  Mengorganisasikan dan memanfaatkan lingkungan sekitar;  Menggunakan alat bantu yang mewakili satu gagasan;  Pengaturan formasi siswa;  Pemutaran musik yang sesuai dengan kondisi belajar. Dalam pembelajaran kuantum guru memiliki kewajiban menata lingkungan yang dapat mendukung situasi belajar dengan cara:
  • 15. d. Perancangan pengajaran yang dinamis Pembelajaran kuantum memberikan beberapa kiat tentang cara menyesuaikan pembelajaran dengan masing-masing modalitas belajar siswa, memberikan strategi dan kiat tentang cara menjalin mitra dengan siswa, sehingga guru merancang pembelajaran bermula kelompok besar, dilanjutkan dengan belajar dalam kelompok kecil, diakhiri dengan belajar secara perorangan. Berdasarkan strategi di atas, maka kiat kerangka perancangan pembelajaran kuantum dilaksanakan sebagai perpaduan yang disingkat dengan TANDUR yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
  • 16. 2. Mengorkestrasi Kesuksesan Belajar Melalui Konten/Isi Dimensi konten/isi dalam pembelajaran kuantum dikelompokkan menjadi empat bagian, di mana dua bagian mengkaji kemampuan guru dalam melakukan presentasi dan fasilitasi, dua bagian lainnya memberikan tip tentang kiat-kiat keterampilan belajar siswa dan keterampilan hidup. Pada bagian akhir dibahas kiat-kiat keterampilan praktek pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum. Keempat bagian ini harus merupakan satu interaksi kekuatan yang terkait dengan dimensi konteks yang meningkatkan cahaya percepatan belajar.
  • 17. a. Mengorkestrasi presentasi prima Kemampuan guru mengorkestrasi presentasi prima merupakan kemampuan berkomunikasi dengan menekankan interaksi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan. b. Mengorkestrasi fasilitas yang elegan Mengorkestrasi fasilitas berarti memudahkan interaksi siswa dengan kurikulum. Ini berarti juga memudahkan partisipasi siswa dalam aktivitas belajar sesuai dengan yang diinginkan dengan tingkat ketertarikan, minat, fokus, dan partisipasi yang optimal. Pembelajaran kuantum menawarkan beberapa strategi untuk melakukan fasilitasi antara lain: menerapkan prinsip KEG (Know it, Explain it, Get it and give feedback), model kesuksesan dari sudut pandang fasilitator, membaca pendengar, mempengaruhi melalui tindakan, menciptakan strategi berfikir, dan tanya jawab belajar.
  • 18. c. Mengorkestrasi keterampilan belajar dan keterampilan hidup Dalam membantu siswa mengorkestrasi keterampilan belajar, pembelajaran kuantum menekankan empat strategi berikut:  Memanfaatkan gaya belajar,  Keadaan prima untuk belajar,  Mengorganisasikan informasi, dan  Memunculkan potensi siswa.