1. LK. 2.2 Menentukan Solusi
No.
Eksplorasi alternatif
solusi
Solusi yang
relevan
Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 a. Menerapkan berbagai
strategi membaca
b. Menerapkan model
kooperatif
c. Menggunakan teknik
CIRC
d. Menggunakan gambar
untuk membantu
siswa dalam .
Menerapkan
berbagai
model
pembelajaran
kooperatif
dengan
penggunaan
strategi
membaca dan
dikombinasik
an dengan
teknik CIRC.
Dhillon dkk (2020) menemukan dalam
studinya bahwa penggunaan metode skimming
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami teks naratif. Dalam skimming,
siswa akan diminta untuk melihat sekilas teks
yang dibaca dalam waktu paling tidak dua
menit. Cara termudahnya adalah dengan
kalimat pertama atau baris pertama dari semua
paragraf.
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/l
inguists/article/view/2991
According to Afriani (2022:97), the strategy of
THIEVES is very effective in improving
students’ comprehension of what their read
because the students know main idea and
information of the text before they read and
give contribution for students in learning
process. THIEVES is a pre-reading strategy
that set the purpose for reading using easily
remember acronym. Students learn how steal
information from the title, heading,
introduction, every first sentence,
visual/vocabulary, ending and summary. It is
means that this strategy can help the students
to find the spesific information in the text, and
the strategy can improve the poor reader
comprehension
Penerapan strategi membaca dan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC akan
dilakukan di kelas 8 untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam memahami teks
dengan materi Recount Text.
Kelebihan:
1. Siswa bisa mandiri dalam
menerapkan strategi membaca yang
dapat secara efektif meningkatkan
kepahaman mereka akan suatu teks.
2. Mengurangi dominasi guru di kelas
dan memotivasi siswa untuk bekerja
sama dan berkolaborasi antara siswa
yang aktif dan pasif sehingga bisa
saling mencapai tingkat kepahaman
teks.
3. meningkatkan hasil belajar
khususnya dalam menyelesaikan soal
yang berbentuk pemecahan masalah
Kesulitan:
4. waktu yang akan memakan lebih dari
pembelajaran konvensional.
5. Penguasaan kosa kata yang kurang
juga perlu untuk ditindaklanjuti
dengan bimbingan guru selam
penerapan strategi membaca.
6. Selain itu, dalam pembelajaran
kooperatif, dikhawatirkan siswa pasif
2. https://mail.puterabatam.com/index.php/basis
/article/view/4459
Nasution (2022) mengemukakan metode
pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated,
Reading, and Composition) berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa dalam membaca
teks recount.
https://mail.edunesia.org/index.php/edu/articl
e/view/235
Rahmi dan Marnola (2020) mengemukakan
bahwa penggunaan pendekatan kooperatif tipe
CIRC dalam pembelajaran membaca
pemahaman, efektif untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/vi
ew/406
Menurut Slavin dalam Rahmi dan Marnola
(2020 : 666), langkah-langkah kegiatan
membaca pemahaman dengan pendekatan tipe
CIRC meliputi: “(1) penyajian kelas, (2)
kegiatan kelompok, (3) persentasi kelompok,
(4) penghargaan kelompok, dan (5) refleksi.”
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/vi
ew/406
Hasil Wawancara :
kurang mendapat porsi dalam
persentasi dan diskusi dalam
kelompok sehingga mereka
cenderung bosan dan
menggantungkan pada mereka yang
aktif.
1. Pada pertemuan pertama, guru akan
berfokus pada mengajarkan strategi
membaca dengan langkah-langkah:
a. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Pada tahap prabaca, guru menyiapkan
pembelajaran dan memotivasi siswa
dengan menjelaskan tentang manfaat
dari membaca, kemudian
menjelaskan tujuan membaca
pemahaman, membangkitkan
skemata, membentuk kelompok
siswa dan membagikan LKPD.
Setelah itu, guru mengarahkan siswa
untuk mengikuti langkah-langkah
kegiatan.
b. Menyajikan informasi.
Guru memberikan contoh teks
recount. Guru bersama siswa
menganalisis teks recount sehingga
didapatkan informasi mengenai
definition, social function, generic
structures, language features, etc)
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar.
3. Wawancara dengan pakar (Irra Wahidiyati,
M.Pd., Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto)
Solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam menulis teks recount
adalah : menggunakan model pembelajaran
kooperatif sehingga siswa yang miskin kosa
kata bisa terbantu siswa yang kosa katanya
lebih banyak. Model kooperatif dalam
permasalahan menulis misalkan NHT, jigsaw,
CIRC, TPR, dan lainnya
Wawancara dengan rekan sejawat
(Rochimah, S.Pd.Ing, guru Bahasa Inggris)
Solusi yang bisa dilakukan guru untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam menulis teks
recount adalah memberikan dan mengenalkan
strategi membaca seperti skimming dan
scanning, sehingga siswa tidak perlu fokus
untuk mengartikan kata per kata yang mereka
tidak tahu artinya dan dapat langsung
memahami teks dari konsepnya.
Guru membagi siswa dalam
kelompok (1 kelompok terdiri dari 4-
5 siswa heterogen:aktif, sedang,
pasif)
d. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar.
Guru membagikan teks recount yang
baru. Siswa menganalisis teks untuk
mendapatkan ide pokok teks
mengikuti komponen THIEVES.
Siswa berdiskusi untuk membuat
ringkasan dari teks yang dibaca.
e. Evaluasi.
Siswa melakukan presentasi di depan
kelas
f. Memberikan penghargaan.
Guru dan siswa memberikan
feedback terhadap hasil
g. Diakhir pembelajaran, guru siswa
diberi tugas untuk menjawab
pertanyaan pilihan ganda melalui link
google form yang diinfokan di group
WA, skor siswa akan langsung
terlihat.
2. Pada pertemuan kedua, guru akan
menggunakan model kooperatif tipe
CIRC dengan langkah-langkah:
a. Orientasi
guru melakukan apersepsi dan
pengetahuan awal siswa tentang
materi yang akan diberikan. Kegiatan
ini juga memaparkan tujuan
4. pembelajaran yang akan dilakukan
kepada siswa. Guru juga merefleksi
kembali kegiatan di pertemuan
pertama dan menayangkan hasil
jawaban mereka atas pemahaman
teks recount dan memberi apresiasi
sudah mengerjakan tugas
b. Organisasi
Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok (4 – 5 siswa)
c. Pengenalan konsep
Guru mendistribusikan teks recount.
Siswa saling bekerja sama untuk
membaca dan menemukan ide pokok
dari teks tersebut kemudian
menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan teks
d. Publikasi
Perwakilan siswa mempresentasikan
hasil membaca mereka di depan
kelas.
e. Penguatan dan refleksi
Guru dan siswa membuat kesimpulan
bersama
f. Di akhir pembelajaran, siswa diminta
untuk mengerjakan soal yang
berkaitan dengan teks secara
individual melalui link google form
yang diinfokan di group WA.
2 1. Menggunakan media
PAFOSNALA (Past
Menggunaka
n model
kooperative
Aprilia (2020) mengemukakan bahwa
penggunaan kalimat acak terbukti
Penerapan teknik kalimat acak dan
pendekatan berbasis genre akan dilakukan di
5. Forms in Snakes and
Ladders)
2. Menggunakan teknik
kalimat acak.
3. Menggunakan teknik
menulis diari.
4. Menggunakan media
sosial sebagai tempat
menulis teks.
5. Menggunakan media
gambar
6. Menggunakan
Problem Based
Learning
dengan teknik
kalimat acak
Menggunaka
n problem
based
learning
Menggunaka
n media
gambar dan
instagram
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis teks recount.
http://repository.radenintan.ac.id/14496/
Sidauruk dll (2020) mengemukakan
penggunaan Problem Based Learning (PBL)
efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis teks recount.
http://ejournal.uhn.ac.id/index.php/jetafl/articl
e/view/109
Arends (2008) in Sidauruk etc (2020 : 36)
stated that the steps of learning in Problem
Based Learning is as follows : 1) orient
students to the problem, 2) organize students
for study, 3) assist Independent and group
investigation, 4) develop and present artifacts
and exhibits, and 5) analyze and evaluate the
result of problem-solving process.
http://ejournal.uhn.ac.id/index.php/jetafl/articl
e/view/109
Basith dan Syafi’i (2020) mengemukakan
bahwa instagram, sebagai salah satu media
sosial, dapat membantu guru dalam mengajar
teks recount.
http://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/salee
/article/view/66
Hasil Wawancara :
kelas 8 materi untuk mengatasi masalah
kesulitan siswa dalam menulis Recount Text.
Kelebihan:
a. Penerapan teknik penyusunan kalimat
acak, akan membantu siswa dalam
memunculkan ide penulisan,
memperkaya penguasaan kosa kata,
dan meningkatkan kemampuan
menulis mereka.
b. Kegiatan pembelajaran berbasis
masalah akan menuntut siswa untuk
aktif, berpikir kritis, dan terampil
dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
c. Penggunaan media gambar yang
bersifat konkret juga akan
memudahkan siswa dalam
mendeskripsikan sesuatu.
Kekurangan:
a. waktu yang akan memakan lebih dari
pembelajaran konvensional.
b. Siswa yang belum terbiasa
menganalisis sesuatu biasanya akan
cenderung kurang aktif dan enggan
ikut mengerjakan.
c. Penguasaan kosa kata yang kurang
juga perlu untuk ditindaklanjuti
dengan bimbingan guru
1. Pada pertemuan pertama, langkah
pembelajaran yang dilakukan adalah :
6. Wawancara dengan pakar (Irra Wahidiyati,
M.Pd., Dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto)
Solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam menulis teks recount
adalah dengan menggunakan media gambar.
Gambar sebagai media visual akan
menstimulasi pikiran siswa sehingga mereka
lebih bisa mengorganisasikan kalimat sesuai
dengan urutan peristiwa yang mereka alami.
Wawancara dengan rekan sejawat
(Rochimah, S.Pd.Ing, guru Bahasa Inggris)
Solusi yang bisa diberikan untuk kesulitan
siswa dalam menulis teks recount adalah
memahamkan siswa terlebih dahulu tentang
konsep regular dan irregular verb. Tentang
hal ini, guru bisa mambuat target hafalan,
meski sekarang tidak boleh dilakukan, tapi
masih efektif bila digunakan. Meminta siswa
untuk menulis diari berbahasa inggris juga bisa
dilakukan untuk membantu siswa dalam
menulis teks recount pengalaman yang mereka
alami.
a. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
mengkomunikasikan kompetensi
dasar yang akan dicapai dan dapat
memotivasi peserta didik.
b. Menyajikan informasi
Guru membagikan contoh recount
text lalu guru bersama siswa
menganalisis teks tersebut hingga
didapatkan informasi tentang definisi,
social function, generic structure,
language features, dll melalui PPT
interactif
c. Mengorganisasikan peserta didik
kedalam kelompok belajar
Guru membagi siswa dalam
kelompok yang heterogen
d. Membimbing kelompok belajar, guru
memotivasi dan juga memfasilitasi
kerja peserta didik dalam kelompok
belajar.
Guru membagikan kalimat acak berisi
rangkaian peristiwa dalam teks
recount. Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya untuk menyusun
kalimat acak menjadi teks recount
yang runtut. Siswa menempelkan
kalimat yang sudah runtut dalam
kertas yang disediakan guru. Siswa
berlatih melafalkan kata/kalimat
7. dalam teks tersebut dengan bantuan
google assisstant.
e. Evaluasi
Perwakilan siswa mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
f. Memberikan penghargaan
Siswa dan guru membahas hasil
diskusi.
g. Siswa diminta untuk mencari foto
saat mereka pergi liburan untuk bahan
pembelajaran pertemuan kedua.
2. Pada pertemuan kedua, langkah
pembelajaran yang dilakukan adalah :
a. Orientasi peserta didik
Guru menanyakan tentang
pembelajaran di pertemuan
sebelumnya tentang kesulitan siswa
dalam menyusun kalimat acak
sehingga menjadi teks recount yang
runtut. Dengan bimbingan guru,
siswa mengingat kembali tentang
definition, social function, generic
structures, dan language features dari
teks recount. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan pemantik.
b. Mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran
Dengan arahan guru, siswa
berkelompok menjadi 5-6 siswa.
Guru membagikan teks recount yang
berbeda ke masing-masing grup.
8. c. Membimbing penyelidikan individu
dan grup
Siswa bersama teman
sekelompoknya berdiskusi tentang
teks recount yang sudah diberikan
guru lalu menyusun teks recount
dengan susunan yang sama. Dengan
bimbingan guru, siswa menyusun
draft dan menggunakan aplikasi
kamus atau google translate untuk
membantu jika ada kesulitan dalam
menerjemahkan kata/kalimat.
d. Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Siswa menuliskan teks recount yang
sudah disusun dalam LKPD. Dengan
berkelompok siswa berlatih membaca
dengan pelafalan yang tepat dengan
bantuan google assisstant.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil tulisan
mereka.
e. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Guru memberikan evaluasi terhadap
hasil presentasi siswa.
f. Guru memberi penugasan kepada
siswa untuk membuat teks personal
recount disertai foto yang kemudian
dikirimkan ke link google form. Guru
akan memberikan revisi. Setelah itu
siswa mengupload tugas mereka
9. instagram. Batas waktu yang
diberikan adalah 1 minggu.
3 a. Menggunakan
language games
b. Menggunakan media
gambar/benda konkret
c. Menggunakan
pendekatan berbasis
genre
d. Menggunakan
kata/kalimat acak
e. Metode dictation
Menggunaka
n language
game
didukung
dengan media
gambar/bend
a konkret
Menggunaka
n genre based
approach
dengan
didukung
gambar/foto
Siregar (2020) mengemukakan bahwa teknik
pembelajaran menggunakan permainan dadu
dapat meningkatkan keterampilan menulis teks
deskriptif. Dalam permaianan ini siswa
diminta untuk melihat gambar, lalu guru akan
menyebutkan kata benda yang sesuai dengan
gambar. Siswa diminta untuk maju menuliskan
kata sifat yang bisa mendeskripsikan gambar
yang diminta sesuai dengan bulatan dalam
dadu.
http://repository.uinsu.ac.id/14393/
Kamaliah dan Apsari (2022) mengemukakan
bahwa kemampuan menulis siswa meningkat
setelah diberi perlakuan pendekatan berbasis
genre.
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/p
roject/article/view/6086
Feez (2002) in Kamaliah and Apsari (2022 :
489) states that there are some stages of Genre
Based Approach in learning descriptive text :
a). building knowledge of the field this part of
purpose for bulding knowledge of the student
about the topic will be write for help a student
to know the topic to be write. b). modelling is
step that teacher gives and showing text to the
student. c). Join Construction is step student to
start the implementation of Genre Based
Pembelajaran dengan teknik permainan dadu
yang ditunjang dengan media gambar dan
realia akan diterapkan di kelas 7 pada materi
Descriptive Text.
Kelebihan:
1. Dengan pembelajaran berbasis game
diharapkan siswa dapat belajar dalam
situasi yang menyenangkan.
2. Dengan didukung media gambar atau
benda konket yang sesuai dengan materi
diharapkan siswa dapat memperoleh
pemahaman tentang menulis teks
deskriptif secara nyata.
3. Penerapan pembelajaran dengan
pendekatan berbasis genre akan
membantu siswa lebih kompeten
berbahasa, mampu berkomunikasi
melalui penguasaan keterampilan
berbahasa di antaranya dengan kegiatan
menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis
Kesulitan:
1. timbulnya kegaduhan yang bisa
mengganggu kelas yang lain saat
penerapan games.
2. manajemen waktu. Maka guru harus
menerapkan manajemen waktu dan
pengelolaan kelas yang tepat.
10. Approach to create an understanding of the
student. d). independent Construction is step to
give the student write the text about the topic.
Student can improve their skill to write.
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/p
roject/article/view/6086
Menurut Simbolon dkk (2021), penggunaan
gambar terbukti efektif meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam
pembelajaran teks deskriptif.
https://jurnal.unsur.ac.id/jeopallt/article/view/
1248
Hasil Wawancara :
Hasil wawancara dengan pakar (Irra
Wahidiyati, M.Pd., Dosen UIN Prof. K.H.
Saifuddin Zuhri Purwokerto)
Solusi yang bisa diberikan untuk kesulitan
siswa dalam menulis teks deskriptif adalah
meminta siswa untuk menyusun kata atau
kalimat acak. Pun kalau diminta untuk
menulis, maka agar siswa bisa menyusun teks
deskriptif sederhana, mereka perlu diberi
scaffolding berupa gambar.
Wawancara dengan rekan sejawat
(Rochimah, S.Pd.Ing, guru Bahasa Inggris)
Kesulitan siswa dalam menulis teks deskriptif
dapat dilihat dari masuknya pengaruh bahasa
indonesia ke dalam hasil tulisan mereka.
Solusi yang dapat diberikan adalah metode
1. Pada pertemuan pertama, guru melakukan
pembelajaran akan ditunjang dengan
teknik dice game, dengan model
pembelajaran active learning, dan
didukung media gambar dan benda
konkret. Langkah kegiatannya meliputi:
a. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
b. Guru membagi siswa dalam 5
kelompok
c. Guru menunjukkan gambar
d. Guru menjelaskan aturan permainan
dimana siswa harus menuliskan kata
sesuai dengan jumlah titik dalam
dadu yang dilempar guru.
e. Setelah permainan, guru bersama
siswa menganalisis dan menyusun
kata yang sudah ditulis menjadi
kalimat yang bisa memberikan
deskripsi tentang ciri-ciri fisik dan
sifat/karakter seseorang/sesuatu.
f. siswa diminta untuk menuliskan
kalimat deskripsi sederhana
berdasarkan gambar dalam LKPD.
g. Siswa diminta untuk menyiapkan
foto/gambar idola mereka untuk
digunakan dalam pembelajaran di
pertemuan kedua.
2. Pada pertemuan kedua, akan digunakan
model pembelajaran berbasis genre
dengan didukung media gambar. Langkah
kegiatannya meliputi:
11. dictation dimana siswa bisa berlatih listening
sekaligus menulis.
a. BKOF
Guru menunjukkan gambar seorang
penyanyi korea. Siswa diminta untuk
menuliskan kata benda dan kata sifat
yang berkaitan dengan gambar. Guru
membantu siswa menyusun menjadi
kata/kalimat yang tepat.
b. Modelling
Guru menunjukkan sebuah teks
deskriptif tentang penyanyi korea tadi.
Siswa diminta untuk menuliskan kata-
kata yang tidak mereka pahami
artinya dan dicari bersama-sama arti
dari tiap kata. Setelah itu, siswa dan
guru menganalisis teks sehingga bisa
ditemukan informasi tentang definisi,
fungsi sosial, struktur gramatikal, dan
ciri-ciri kebahasaannya.
c. Joint construction
Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok (5-6 orang). Guru
memberikan kalimat acak yang
mendeskripsikan seseorang. Siswa
berdiskusi bersama kelompoknya
untuk menyusun kalimat acak tersebut
menjadi teks deskriptif yang runtut.
Guru mengecek hasil pekerjaan siswa.
Perwakilan siswa mempresentasikan
hasilnya. Guru memberikan
apresisasi.
d. Independent construction
12. Siswa menuliskan teks deskriptif
sederhana dua paragraf tentang orang
yang mereka idolakan secara individu.
Setelah membimbing untuk
melakukan revisi dan membantu
siswa yang kesulitan. Hasil siswa di
pajang di dinding. Siswa berkeliling
untuk memberikan komentar terhadap
tiga pekerjaan temannya.
4 a. Menggunakan
aplikasi tiktok.
b. Menggunakan
pembelajaran
kooperatif.
c. Menggunakan realia
dan video membuat
makanan
d. Pembiasaan berbahasa
inggris di kelas
dengan
ungkapan/ekspresi
sederhana.
e. Drilling
pronounciation.
Menggunaka
n model
pembelajaran
kooperatif
tipe NHT,
TPS, dan
didukung
dengan realia
dan video
Menurut Namaziandost dkk (2020),
pendekatan pembelajaran kooperatif (Think
Pair Share dan Numbered Head) memberikan
kontribusi positif pada perkembangan
kelancaran siswa berbahasa inggris.
Perkembangan yang signifikan dalam
kelancaran berbicara dan motivasi belajar
siswa ini merupakan hasil dari proses diskusi,
berfikir dan mengkreasi yang terjadi dalam
grup.
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080
/23311983.2020.1780811
Apriyanti dan Ayu (2020) mengemukakan
bahwa siswa dapat mengatasi kendala yang
ditemukan dalam proses pembelajaran
berbicara bahasa inggris dengan penerapan
Think Pair Share.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/english-
language-teaching/article/view/246
Pembelajaran menggunakan model
kooperatif NHT dan TPS untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbicara bahasa inggris terkait materi
procedure text akan diterapkan di kelas 9.
Kelebihan:
1. Penerapan NHT dan TPS ini memiliki
kelebihan karena setiap siswa memiliki
kesempatan untuk berbicara
mendiskusikan masalah yang diberikan
guru. Selain itu, semua siswa harus siap
jika ditunjuk untuk mempersentasikan
hasil pekerjaannya.
2. Penggunaan realia dan video akan
memberikan gambaran nyata kepada
siswa sehingga lebih mudah dalam
mencerna informasi yang diberikan.
Kekurangan:
1. Pengelompokan siswa dalam NHT dan
TPS kadang menemui kendala karena
siswa pilah pilih pasangan.
2. Memakan waktu yang lama
13. Adrianty (2021) mengemukakan bahwa ada
efek positif dari penerapan penggunaan realia
dalam pembelajaran berbicara bahasa inggris
siswa di kelas.
http://repository.uin-suska.ac.id/50572/
Menurut Hasanah (2021), ada peningkatan
kemampuan berbicara siswa terkait teks
prosedur setelah ditampilkan video pembuatan
makanan dari Indonesia.
https://scholar.archive.org/work/oxanhry2prc
5fjdn4mugsymiy4/access/wayback/https://jou
rnal.iainkudus.ac.id/index.php/jetli/article/do
wnload/11217/pdf
Hasil Wawancara :
Hasil wawancara dengan pakar (Irra
Wahidiyati, M.Pd., Dosen UIN Prof. K.H.
Saifuddin Zuhri Purwokerto)
Solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam menulis teks recount
adalah dengan menggunakan media gambar.
Gambar sebagai media visual akan
menstimulasi pikiran siswa sehingga mereka
lebih bisa mengorganisasikan kalimat sesuai
dengan urutan peristiwa yang mereka alami.
Wawancara dengan rekan sejawat
(Rochimah, S.Pd.Ing, guru Bahasa Inggris)
Solusi yang bisa diberikan untuk kesulitan
siswa dalam menulis teks recount adalah
memahamkan siswa terlebih dahulu tentang
3. Siswa yang pandai kadang akan terlalu
mengambil banyak porsi bicara.
1. Pada pertemuan pertama akan digunakan
model pembelajaran kooperative learning
NHT. Media yang digunakan adalah PPT
interaktif dan teks prosedur. Langkah
kegiatan meliputi:
a. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
Guru memberikan contoh teks
prosedur resep dan menunjukkan
videonya. Guru bersama siswa
menganalisis teks prosedur sehingga
didapatkan informasi mengenai
definition, social function, generic
structures, language features, etc.
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru membagi siswa dalam
kelompok heterogen, setiap siswa
mendapat nomor
d. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Guru membagi teks prosedur acak.
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menyusunnya menjadi teks
yang runtut.
e. Evaluasi.
14. konsep regular dan irregular verb. Tentang
hal ini, guru bisa mambuat target hafalan,
meski sekarang tidak boleh dilakukan, tapi
masih efektif bila digunakan. Meminta siswa
untuk menulis diari berbahasa inggris juga bisa
dilakukan untuk membantu siswa dalam
menulis teks recount pengalaman yang mereka
alami.
Siswa melakukan presentasi di depan
kelas setelah guru menunjuk dengan
menyebutkan suatu angka.
f. Memberikan penghargaan.
Guru dan siswa memberikan feedback
terhadap hasil
g. Guru meminta siswa untuk
menyiapkan satu teks prosedur dari
rumah untuk pertemuan kedua
2. Pada pertemuan kedua, langkah
kegiatannya meliputi:
a. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
b. Menyajikan informasi
Guru memberikan contoh teks
prosedur manual dan tips dan
menunjukkan videonya. Guru
bersama siswa menganalisis teks
prosedur sehingga didapatkan
informasi mengenai definition, social
function, generic structures, language
features, etc.
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru membagi siswa untuk
berpasangan
d. Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Guru membagi teks prosedur acak.
Siswa berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menyusunnya menjadi teks
yang runtut.
15. e. Evaluasi.
Siswa melakukan presentasi di depan
kelas setelah guru menunjuk dengan
melemparkan bola.
f. Memberikan penghargaan.
Guru dan siswa memberikan
feedback terhadap hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Dhillon, B., Herman, H., & Syafryadin, S. (2020). The Effect of Skimming Method to Improve Students’ Ability in Reading Comprehension on
Narrative Text. Linguists : Journal Of Linguistics and Language Teaching, 6(1), 77-88.
Afriani, A., Putri, H. P., & Sakti, G. (2022). The Effect of THIEVES Strategy Towards Students’ Reading Comprehension in Recount Text. Journal
of English Language and Education, 7(1), 96-104.
Nasution, M. (2022). The Effect of CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Composition) Method on Students Achievement in Reading
Recount Text. Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(2), 136-148.
Rahmi, Y., & Marnola, I. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Compotion (Circ). Jurnal basicedu, 4(3), 662-672.
RIZQA, A. (2021). THE INFLUENCE OF USING JUMBLED SENTENCE TOWARDS STUDENTS’WRITING ABILITY IN RECOUNT TEXT AT
THE SECOND SEMESTER OF TENTH GRADE OF SMA N 1 TANJUNG BINTANG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2020/2021 (Doctoral
dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
Sidauruk, A., & Silalahi, D. E. (2020). The Effect of Problem Based Learning (PBL) on Writing Recount Text at Grade Ten of SMK Negeri 2
Pematangsiantar. Journal of English Teaching as a Foreign Language, 6(1), 29-43.
Basith, A., & Syafi’i, A. (2020). Instagram as media in teaching writing recount text for senior high school students. SALEE: Study of Applied
Linguistics and English Education, 1(1), 11-20.
Siregar, M. A. (2020). The Influence Of Using Dice Game Technique Towards Students‟ Descriptive Text Writing Ability At Seventh Grade Mts
Islamiyah Subulussalam Sumberjo (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Kamaliah, S. M., & Apsari, Y. (2022). THE IMPLEMENTATION OF GENRE BASED APPROACH IN TEACHING WRITING. PROJECT
(Professional Journal of English Education), 5(3), 488-494.
16. Tarigan, N. W. P., Panjaitan, E. E., Simbolon, P., & Damanik, J. F. (2021). Improving Students' Writing Skills by Using Pictures and Picture
Method at Junior High School. IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature, 9(2), 749-767.
Ehsan Namaziandost, Mina Homayouni & Pegah Rahmani (2020) The impact of cooperative learning approach on the development of EFL
learners’ speaking fluency, Cogent Arts & Humanities, 7:1.
Apriyanti, D., & Ayu, M. (2020). Think-Pair-Share: Engaging Students in Speaking Activities in Classroom. Journal of English Language
Teaching and Learning, 1(1), 13-19.
Adrianty, U. M. (2021, December). The Effect of Teaching English Using Realia Media on Students’ Speaking Ability. In Proceeding of
International Conference on Language Pedagogy (ICOLP) (Vol. 1, No. 1, pp. 218-227).
Hasanah, Y. A. (2021). Elaborating Procedural Texts and Videos of Indonesian Culinary to Enhance Speaking Performances. Journal of English
Teaching and Learning Issues, 4(2), 131-144.