SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Télécharger pour lire hors ligne
Teknologi Dan Rekayasa

Mengelas tingkat lanjut dengan proses
las busur manual
Pemeriksaan sambungan secara
visual


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi cacat pengelasan bagian luar
yang terdapat pada beberapa hasil las.
2. Memahami
semua
dokumen
tentang
pemeriksaan kerusakan/cacat las.
3. Memahami perkakas dan teknik pemeriksaan
kerusakan/cacat las.
4. Memeriksa kerusakan/cacat las pada hasil
pengelasan
sambungan
sudut
dan
sambungan tumpul secara visual
Pemeriksaan sambungan secara
visual
A. Pengenalan Cacat Las
Yang dimaksud dengan cacat las adalah
kerusakan
hasil
las
yang
pada
umumnya dapat diamati / dilihat secara
visual.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
1.

Retak (crack)
yaitu celah atau gap
yang memutuskan atau
memisahkan hasil las
yang dapat terjadi pada
jalur las atau pertemuan
jalur
las
atau
pada
daerah pengaruh panas,
hal ini disebabkan oleh
pendinginan
atau
tegangan, jenis elektroda
yang tidak sesuai dengan
logam dasar.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
2.

Terak terperangkap
( inlusion )
yaitu
suatu
benda
asing(bahan
logam/
kotoran)
yang
terperangkap dan berada
di antara logam las. Hal
ini dapat disebabkan oleh
persiapan yang kurang
baik
atau
teknik
pengelasan yang salah/
tidak sesuai ketentuan.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
3.

Lubang pada akhir
jalur las (crater)
yaitu suatu titik atau
beberapa titik lubang
yang biasanya terjadi
pada akhir jalur las, ini
akibat
oksidasi
dari
oksigen
udara
luar
terhadap cairan logam
atau sudut elektroda
yang salah pada ujung
jalur las.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
4.

Jalur las terlalu lebar.
yaitu kelebihan ukuran
lebar
jalur
pada
sambungan tumpul, ini
dapat
terjadi
apabila
gerakan/ayunan
elektroda terlalu jauh
atau tarikan elektroda
terlalu pelan atau arus
terlalu
besar
atau
gabungan dari hal-hal
diatas.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
5.

Ukuran kaki las tidak
sama
yaitu kelebihan dan/atau
kekurangan
ukuran
salah satu atau kedua
kaki
las
pada
sambungan sudut, hal
ini di mungkinkan oleh
sudut pengelasan yang
tidak
sesuai
dengan
ketentuan.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
6.

Undercut
yaitu suatu alur yang
terjadi pada kaki las
(toe), hal ini dapat
terjadi
antara
lain
karena
penggunaan
arus yang tidak sesuai
atau gerakan/ ayunan
elektroda yang terlalu
cepat.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
7.

Overlap
yaitu kelebihan logam las
pada bagian tepi yang
menempel logam dasar
dan
tidak
terjadi
perpaduan antara logam
las. Hal ini dapat terjadi
karena arus yang terlalu
rendah,
sudut
atau
ayunan/
gerakan
elektroda yang salah.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
8.

Cekungan pada akar las
(root concavity)
yaitu suatu alur yang terjadi
pada jalur penetrasi ( root )
sambungan tumpul yang
diakibatkan
oleh
penggunaan jenis elektroda
yang
kurang
sesuai,
pengisian
yang
tidak
sempurna, sudut elektroda
yang salah atau karena arc
length yang terlalu jauh.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
9.

Pengisian jalur kurang.
yaitu suatu alur atau celah
panjang
kontinyu
atau
terputus-putus
pada
sambungan tumpul yang
disebabkan terutama oleh
pengisian
yang
terlalu
cepat
dan
ayunan/
gerakan elektroda yang
salah.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
10. Keropos

(porosity)
yaitu satu atau beberapa
lubang
udara
yang
terdapat di antara logam
las.
Hal
ini
dapat
disebabkan terutama oleh
faktor
elektroda,
a.l:
terlalu lembab, berkarat
atau tidak sesuai dengan
jenis bahan yang dilas..
Pemeriksaan sambungan secara
visual
11. Kurang

penetrasi
yaitu
tidak
terjadinya
perpaduan di antara logam
yang
disambung
yang
terdapat pada dasar logam
yang disebabkan karena
arus pengelasan terlalu
rendah, persiapan kampuh
yang salah/ gap terlalu
kecil, arc length terlalu
jauh, atau karena gerakan
elektroda terlalu cepat.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
12.

Kelebihan penetrasi
yaitu akar las pada
sambungan tumpul yang
terlalu
tinggi/menonjol
yang disebabkan oleh
arus pengelasan terlalu
tinggi, persiapan kampuh
yang salah/ gap terlalu
besar
atau
karena
gerakan elektroda terlalu
lambat.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
13.

Bentuk
penguat/
jalur
las
tidak
simetris
yaitu sudut yang di
bentuk
antara
permukaan
benda
kerja
dan
garis
singgung
pada
sisi
penguat tidak sama,
hal ini dimungkinkan
karena
sudut
elektroda tidak sama.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
14.

Kelebihan pengisian
yaitu jalur pengisian/
penguat
pada
sambungan
tumpul
terlalu tinggi. Hal ini
dapat
disebabkan
karena
arus
pengelasan
agaK
rendah
atau
pengelasan
terlalu
lambat.
Pemeriksaan sambungan secara
visual


Kerusakan lain yang tidak
berhubungan dengan logam las,
akan tetapi termasuk pada
kelompok cacat las adalah :
Pemeriksaan sambungan secara
visual
15.

Bekas pukulan
yaitu
kerusakan
permukaan
benda
kerja di luar jalur las
yang disebabkan oleh
pukulan
saat
membersihkan
terak
atau saat persiapan.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
16.

Penyimpangan
sudut/distorsi
yaitu perubahan bentuk
pada dua bagian yang
disambung
sehingga
membentuk sudut. Ini
disebabkan oleh disrorsi
yang tidak terkontrol
saat pengelasan atau
persiapan yang kurang
memperhitungkan
distorsi
yang
akan
terjadi.
Pemeriksaan sambungan secara
visual
17.

Tidak segaris lurus
yaitu hasil pengelasan
di mana dua bagian
yang disambung tidak
satu bidang/level atau
seperti paralel. Hal ini
terutama disebabkan
oleh persiapan yang
salah atau distorsi
saat pengelasan.
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual


Pemeriksaan hasil las bertujuan untuk
mengetahui kualitas suatu konstruksi.
Konstruksi dengan kualitas yang jelek
akan menyebabkan penambahan biaya
untuk mengerjakan ulang, kehilangan
kepuasan langganan dan beresiko
terhadap keselamatan.
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual


Seluruh
konstruksi
harus
sering
diperiksa selama proses pembuatan/
fabrikasi. Selanjutnya tergantung pada
penggunaan komponen tersebut dan
mungkin memerlukan tes khusus.
Misalnya bahan benda kerja dan hasil
las perlu dites baik secara merusak
maupun dengan tidak merusak.
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual



Tujuan pemeriksaan adalah untuk
mengetahui apakah hasil pekerjaan
telah sesuai dengan standar yang
diakui.
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual




Pemeriksaan hasil las secara visual (visual
inspection) adalah salah satu metode
untuk memeriksa hasil las dengan cara
tanpa merusak (non destructive)
Dalam pemeriksaan secara visual ini,
operator atau petugas pemeriksa perlu
menggunakan alat-alat bantu sederhana,
yakni untuk melakukan pemeriksaan cacat
las, ukuran hasil las, bentuk rigi las, dll.
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual
Contoh pemeriksaan hasil las :
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual
Gambar : Pemeriksaan Tinggi Rigi Las (reinforcement)
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual
Gambar : Pemeriksaan Panjang Rigi Las
Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual
Gambar : Pemeriksaan Tinggi Rigi Las
VISUAL

Contenu connexe

Tendances

Slaid show Cara Menanda
Slaid show Cara MenandaSlaid show Cara Menanda
Slaid show Cara MenandaImran mazlan
 
Sop Pemasangan Kipas Siling
Sop Pemasangan Kipas SilingSop Pemasangan Kipas Siling
Sop Pemasangan Kipas SilingKhairul Akmal
 
Pengenalan kikir
Pengenalan kikirPengenalan kikir
Pengenalan kikirainkamis
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...Fariq Abdullah dachlan
 
Membaca manual t4
Membaca manual t4Membaca manual t4
Membaca manual t4yanabasri
 
Tips: Weld steel pipe in 6G using smaw
Tips: Weld steel pipe in 6G using smawTips: Weld steel pipe in 6G using smaw
Tips: Weld steel pipe in 6G using smawLawrence Lerias
 
2º lista de exercícios de soldagem
2º lista de exercícios de soldagem 2º lista de exercícios de soldagem
2º lista de exercícios de soldagem paulofarina
 
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan MesinKHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan MesinZasni @ Zaxx
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamtriesatrio
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control ValveGiffari Muslih
 
Wis5 welding symbols 05
Wis5 welding symbols 05Wis5 welding symbols 05
Wis5 welding symbols 05Thang Do Minh
 
Weld Pictures
Weld PicturesWeld Pictures
Weld Picturesdbbuzza
 
presentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurpresentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurShofwan Hamdani
 
Bolt-Spanner Tricks
Bolt-Spanner TricksBolt-Spanner Tricks
Bolt-Spanner TricksRAHMAT EIE
 

Tendances (20)

Simbolos na solda1
Simbolos na solda1Simbolos na solda1
Simbolos na solda1
 
Alatan menukul
Alatan menukulAlatan menukul
Alatan menukul
 
6 3
6 36 3
6 3
 
Peralatan tangan
Peralatan tanganPeralatan tangan
Peralatan tangan
 
Slaid show Cara Menanda
Slaid show Cara MenandaSlaid show Cara Menanda
Slaid show Cara Menanda
 
Sop Pemasangan Kipas Siling
Sop Pemasangan Kipas SilingSop Pemasangan Kipas Siling
Sop Pemasangan Kipas Siling
 
tubulacao
 tubulacao tubulacao
tubulacao
 
Pengenalan kikir
Pengenalan kikirPengenalan kikir
Pengenalan kikir
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
 
Membaca manual t4
Membaca manual t4Membaca manual t4
Membaca manual t4
 
Tips: Weld steel pipe in 6G using smaw
Tips: Weld steel pipe in 6G using smawTips: Weld steel pipe in 6G using smaw
Tips: Weld steel pipe in 6G using smaw
 
2º lista de exercícios de soldagem
2º lista de exercícios de soldagem 2º lista de exercícios de soldagem
2º lista de exercícios de soldagem
 
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan MesinKHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
KHB TING 2 - Bab 1.3 Alatan Tangan Dan Mesin
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
 
Valve and Control Valve
Valve and Control ValveValve and Control Valve
Valve and Control Valve
 
Wis5 welding symbols 05
Wis5 welding symbols 05Wis5 welding symbols 05
Wis5 welding symbols 05
 
Weld Pictures
Weld PicturesWeld Pictures
Weld Pictures
 
presentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukurpresentasi menarik , Alat ukur
presentasi menarik , Alat ukur
 
Weld Repair
Weld RepairWeld Repair
Weld Repair
 
Bolt-Spanner Tricks
Bolt-Spanner TricksBolt-Spanner Tricks
Bolt-Spanner Tricks
 

Plus de Alen Pepa

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamAlen Pepa
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaAlen Pepa
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equationAlen Pepa
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisAlen Pepa
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnAlen Pepa
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlen Pepa
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newAlen Pepa
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Alen Pepa
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutAlen Pepa
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsinAlen Pepa
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 

Plus de Alen Pepa (20)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rotax
RotaxRotax
Rotax
 
Problem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesiaProblem of seafarers in indonesia
Problem of seafarers in indonesia
 
Presentation3 partial differentials equation
Presentation3  partial differentials equationPresentation3  partial differentials equation
Presentation3 partial differentials equation
 
Pp jadi
Pp jadiPp jadi
Pp jadi
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Pengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnisPengantar manajemen bisnis
Pengantar manajemen bisnis
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 
Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Metnum 2006
Metnum 2006Metnum 2006
Metnum 2006
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-newMet num1 pendahuluan-new
Met num1 pendahuluan-new
 
Met num s1
Met num s1Met num s1
Met num s1
 
Met num s1 (2)
Met num s1 (2)Met num s1 (2)
Met num s1 (2)
 
Mesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serutMesin ketam dan mesin serut
Mesin ketam dan mesin serut
 
Menggambar mrsin
Menggambar mrsinMenggambar mrsin
Menggambar mrsin
 
Mekanisme
MekanismeMekanisme
Mekanisme
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 

VISUAL

  • 1. Teknologi Dan Rekayasa Mengelas tingkat lanjut dengan proses las busur manual
  • 2. Pemeriksaan sambungan secara visual  Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : 1. Mengidentifikasi cacat pengelasan bagian luar yang terdapat pada beberapa hasil las. 2. Memahami semua dokumen tentang pemeriksaan kerusakan/cacat las. 3. Memahami perkakas dan teknik pemeriksaan kerusakan/cacat las. 4. Memeriksa kerusakan/cacat las pada hasil pengelasan sambungan sudut dan sambungan tumpul secara visual
  • 3. Pemeriksaan sambungan secara visual A. Pengenalan Cacat Las Yang dimaksud dengan cacat las adalah kerusakan hasil las yang pada umumnya dapat diamati / dilihat secara visual.
  • 4. Pemeriksaan sambungan secara visual 1. Retak (crack) yaitu celah atau gap yang memutuskan atau memisahkan hasil las yang dapat terjadi pada jalur las atau pertemuan jalur las atau pada daerah pengaruh panas, hal ini disebabkan oleh pendinginan atau tegangan, jenis elektroda yang tidak sesuai dengan logam dasar.
  • 5. Pemeriksaan sambungan secara visual 2. Terak terperangkap ( inlusion ) yaitu suatu benda asing(bahan logam/ kotoran) yang terperangkap dan berada di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan oleh persiapan yang kurang baik atau teknik pengelasan yang salah/ tidak sesuai ketentuan.
  • 6. Pemeriksaan sambungan secara visual 3. Lubang pada akhir jalur las (crater) yaitu suatu titik atau beberapa titik lubang yang biasanya terjadi pada akhir jalur las, ini akibat oksidasi dari oksigen udara luar terhadap cairan logam atau sudut elektroda yang salah pada ujung jalur las.
  • 7. Pemeriksaan sambungan secara visual 4. Jalur las terlalu lebar. yaitu kelebihan ukuran lebar jalur pada sambungan tumpul, ini dapat terjadi apabila gerakan/ayunan elektroda terlalu jauh atau tarikan elektroda terlalu pelan atau arus terlalu besar atau gabungan dari hal-hal diatas.
  • 8. Pemeriksaan sambungan secara visual 5. Ukuran kaki las tidak sama yaitu kelebihan dan/atau kekurangan ukuran salah satu atau kedua kaki las pada sambungan sudut, hal ini di mungkinkan oleh sudut pengelasan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
  • 9. Pemeriksaan sambungan secara visual 6. Undercut yaitu suatu alur yang terjadi pada kaki las (toe), hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan arus yang tidak sesuai atau gerakan/ ayunan elektroda yang terlalu cepat.
  • 10. Pemeriksaan sambungan secara visual 7. Overlap yaitu kelebihan logam las pada bagian tepi yang menempel logam dasar dan tidak terjadi perpaduan antara logam las. Hal ini dapat terjadi karena arus yang terlalu rendah, sudut atau ayunan/ gerakan elektroda yang salah.
  • 11. Pemeriksaan sambungan secara visual 8. Cekungan pada akar las (root concavity) yaitu suatu alur yang terjadi pada jalur penetrasi ( root ) sambungan tumpul yang diakibatkan oleh penggunaan jenis elektroda yang kurang sesuai, pengisian yang tidak sempurna, sudut elektroda yang salah atau karena arc length yang terlalu jauh.
  • 12. Pemeriksaan sambungan secara visual 9. Pengisian jalur kurang. yaitu suatu alur atau celah panjang kontinyu atau terputus-putus pada sambungan tumpul yang disebabkan terutama oleh pengisian yang terlalu cepat dan ayunan/ gerakan elektroda yang salah.
  • 13. Pemeriksaan sambungan secara visual 10. Keropos (porosity) yaitu satu atau beberapa lubang udara yang terdapat di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan terutama oleh faktor elektroda, a.l: terlalu lembab, berkarat atau tidak sesuai dengan jenis bahan yang dilas..
  • 14. Pemeriksaan sambungan secara visual 11. Kurang penetrasi yaitu tidak terjadinya perpaduan di antara logam yang disambung yang terdapat pada dasar logam yang disebabkan karena arus pengelasan terlalu rendah, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu kecil, arc length terlalu jauh, atau karena gerakan elektroda terlalu cepat.
  • 15. Pemeriksaan sambungan secara visual 12. Kelebihan penetrasi yaitu akar las pada sambungan tumpul yang terlalu tinggi/menonjol yang disebabkan oleh arus pengelasan terlalu tinggi, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu besar atau karena gerakan elektroda terlalu lambat.
  • 16. Pemeriksaan sambungan secara visual 13. Bentuk penguat/ jalur las tidak simetris yaitu sudut yang di bentuk antara permukaan benda kerja dan garis singgung pada sisi penguat tidak sama, hal ini dimungkinkan karena sudut elektroda tidak sama.
  • 17. Pemeriksaan sambungan secara visual 14. Kelebihan pengisian yaitu jalur pengisian/ penguat pada sambungan tumpul terlalu tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena arus pengelasan agaK rendah atau pengelasan terlalu lambat.
  • 18. Pemeriksaan sambungan secara visual  Kerusakan lain yang tidak berhubungan dengan logam las, akan tetapi termasuk pada kelompok cacat las adalah :
  • 19. Pemeriksaan sambungan secara visual 15. Bekas pukulan yaitu kerusakan permukaan benda kerja di luar jalur las yang disebabkan oleh pukulan saat membersihkan terak atau saat persiapan.
  • 20. Pemeriksaan sambungan secara visual 16. Penyimpangan sudut/distorsi yaitu perubahan bentuk pada dua bagian yang disambung sehingga membentuk sudut. Ini disebabkan oleh disrorsi yang tidak terkontrol saat pengelasan atau persiapan yang kurang memperhitungkan distorsi yang akan terjadi.
  • 21. Pemeriksaan sambungan secara visual 17. Tidak segaris lurus yaitu hasil pengelasan di mana dua bagian yang disambung tidak satu bidang/level atau seperti paralel. Hal ini terutama disebabkan oleh persiapan yang salah atau distorsi saat pengelasan.
  • 22. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual  Pemeriksaan hasil las bertujuan untuk mengetahui kualitas suatu konstruksi. Konstruksi dengan kualitas yang jelek akan menyebabkan penambahan biaya untuk mengerjakan ulang, kehilangan kepuasan langganan dan beresiko terhadap keselamatan.
  • 23. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual  Seluruh konstruksi harus sering diperiksa selama proses pembuatan/ fabrikasi. Selanjutnya tergantung pada penggunaan komponen tersebut dan mungkin memerlukan tes khusus. Misalnya bahan benda kerja dan hasil las perlu dites baik secara merusak maupun dengan tidak merusak.
  • 24. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual  Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui apakah hasil pekerjaan telah sesuai dengan standar yang diakui.
  • 25. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual   Pemeriksaan hasil las secara visual (visual inspection) adalah salah satu metode untuk memeriksa hasil las dengan cara tanpa merusak (non destructive) Dalam pemeriksaan secara visual ini, operator atau petugas pemeriksa perlu menggunakan alat-alat bantu sederhana, yakni untuk melakukan pemeriksaan cacat las, ukuran hasil las, bentuk rigi las, dll.
  • 26. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual Contoh pemeriksaan hasil las :
  • 27. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual Gambar : Pemeriksaan Tinggi Rigi Las (reinforcement)
  • 28. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual Gambar : Pemeriksaan Panjang Rigi Las
  • 29. Pemeriksaan Hasil Las Secara Visual Gambar : Pemeriksaan Tinggi Rigi Las