SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
PERTIMBANGAN DENTAL PADA
   PASIEN DENGAN PENYAKIT
                 JANTUNG
Dental considerations in Patients with
           Heart Disease



  Dimas Leslie Esti Joy Rizal Rori Stevi
 Vionitya Stevi Dwi Hani Alex Maria Indri
 Penyakit kardiovaskuler penyebab utama
 mortalitas

       gigi  mengidentifikasi
 Dokter
 kegawatdaruratan, preventif dan kuratif
 dalam penanganan masalah dental

 Arterialhypertension, penyakit jantung
 iskemik (ischemic heart
 disease), arrhythmias, gagal jantung (heart
 failure) dan endocarditis
1. HIPERTENSI ARTERIAL
(ARTERIAL HYPERTENSION)
   Arterial Hypertension (AHT)  insidensi tinggi, 6-
    8% diderita oleh masyarakat umum

   Resiko meningkat 
     chest pain – angina
     infarksi miokardial (myocardial infarction)
     kejadian serebrovaskuler (stroke)



   Pertimbangan nilai tekanan darah normal
NATIONAL COMMITTEE ON THE
PREVENTION, DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OH
           HIGH BLOOD PRESSURE (JNC 7)
2. PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK (ISCHEMIC
   HEART DISEASE)


                          Mortalitas maksimal 1
  Penyebab utama             jam pertama stlh        Faktor pemicu:
kematian usia > 40-65     kejadian pemicu, 50%     dingin, latihan fisik
 thn pd pria / wanita         meninggal sblm         intensif, stress
                                sampai RS




                                                   Lumen
                                     Atheroma
         Aritmia        throumbus                  arterial
                                      plaque
                                                  menutup
2.1 ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)
 Akut, nyeri terpusat pada retrosternal atau
  precordial, menjalar ke bagian
  lengan, leher, punggung, rahang, palatum, istirahat
  tidak membantu
 Durasi : setengah jam

 Disertai :

    intense
     perspiration, nausea, muntah, dyspnea,kurangny
     a kesadaran secara tiba-tiba, lemah
 Obat terapi atau pencegahan:

    beta-blockers,kalsium antagonis, angiotensin-
     converting enzyme inhibitors (ACEIs)
2.2 CHEST PAIN
(ANGINA, ANGOR PECTORIS)

   Angina       • Pemicu: latihan fisik, stress
                  emosional, nyeri di lokasi dan
    stabil        intensitas seperti AMI
                • Durasi :1-3 menit
   (Stable      • Nyeri dapat dikurangi dengan
                  istirahat dan pemberian obat
   Angina)        nitroglycerin sublingual



    Angina      •
                •
                    Terjadi saat istirahat
                    Nyeri yang kuat
 tidak stabil   •   Durasi : 20-30 menit
                •   Dapat menjadi infark miokardial
   (Resting     •   Obat: Antiplatelet nitrat dan
                    Kalsium antagonis
   Angina)
3. ARRYTHIMIAS

   Variasi detak    Fibrilasi atrial
 jantung normal     pada cardiac
  (frekuensi dan      arrythmia
     kontraksi)    prevalensi 0,4%

             Frekuensi :
           Istirahat 60-80
         bpm, latfis 200bpm
4. HEART FAILURE
(GAGAL JANTUNG)


       Definisi                 Etiologi                Manifestasi

• ketidakmampuan         • dipicu oleh obat-      • akut  edema paru
  jantung untuk            obatan cardiotoxic       akut
  berfungsi secara         atau coronary          • kronis  hipertensi
  sesuai, dan jantung      occlusion episodes.      arterial dan penyakit
  tidak memompa          • hipertensi arterial      jantung iskemik,
  darah sesuai dengan      dalam jangka waktu       penyakit jantung
  kapasitas yang           lama dan                 akibat alkohol, cor
  diperlukan untuk         berkelanjutan, valve     pulmonale dan
  diedarkan ke seluruh     disease.                 hipertrofi, serta
  tubuh.                 • penyakit jantung         restrictive
                           iskemik dan penyakit     myocardiopathy
                           perikardial yang
                           serius  paling
                           sering
5. ENDOKARDITIS

      Definisi           Prevalensi            Etiologi

• Kondisi dimana     • 14-20%           • 13-15% 
  terdapat             buccodental         Streptococcus
  penggabungan       • 51-85%             viridians
  secaramorfologis     ekstraksi           (penyebab paling
  antara jantung     • 36-88%  bedah      sering)
  dengan               periodontal
  bakteremia
                     • 26%menggosok
                       gigi
                     • 17-51% 
                       mengunyah
                       permen karet
                     • 5-11%  Tingkat
                       mortalitas
1. HIPERTENSI ARTERIAL
(ARTERIAL HYPERTENSION)
a.    Manifestasi oral :

     Penggunaan obat antihipertensi dapat menyebabkan
          serangkaian efek samping pada rongga
                      mulut, seperti:

1.    xerostomia
2.    reaksi lichenoid
3.    burning mouth sensation
4.    hilangnya sensasi rasa
5.    hyperplasia gingival
6.    sialadenosis.
DENTAL MANAGEMENT
   Pasien dengan hipertensi terkontrol tidak memberikan resiko
    besar pada praktek kedokteran gigi.
   Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk
    mengetahui tingkat pengontrolan hipertensi dan obat-obatan
    yang diresepkan saat itu.
   Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan
    seperti biasa saat perawatan gigi.
   Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatat dan
    apabila nilai tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan
    perawatan sampai tekanan darah terkontrol.
   Apabila memungkinkan, perawatan dilakukan saat pagi hari.
   Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada
    pasien dengan rasa cemas berlebihan (5-10 mg diazepam
    pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum
    dilakukannya perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau
    dengan sedasi nitrous oxide.
DENTAL MANAGEMENT
   Saat nilai tekanan darah pasien yang tidak baik, maka pasien
    harus dirujuk ke dokter untuk dikontrol tekanan darahnya
    sebelum dilakukan perawatan gigi.
   Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus
    konservatif, dengan penggunakan analgesik dan antibiotik
    saja.
   Pembedahan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol.
   Beberapa obat-obatan NSAIDs seperti iburoprofen,
    indomethacin atau naproxen dapat digunakan bersamaan
    dengan obat-obatan antihipertensi seperti beta-blockers,
    diuretic dan ACEIs, namun menurunkan aksi
    antihipertensinya.
   Secara normal, kedua tipe obat tersebut harus dikonsumsi
    lebih dari lima hari sebelum dilakukannya perawatan gigi,
    namun NSAID sebaiknya tidak diresepkan lebih dari lima hari.
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
KEGAWATAN DARURAN DENGAN HIPERTENSI
(HIPERTENSIVE EMERGENCIES)

 Hipertensi emergensi (>120/210 mmHg) :
 Menelpon 112

 Pemberian furosemide 40 mg oral.

 Apabila tidak membantu pengontrolan tekanan
  darah, berikan captopril 25 mg oral / sublingual.
 Apabila tekanan darah tidak menurun dalam waktu
  30 menit maka pasien harus dirujuk ke IGD rumah
  sakit terdekat.
2. PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
(ISCHEMIC HEART DISEASE)



               Manifestasi oral

         Apabila pasien mengkonsumsi
      antikoagulan atau antiplatelet, dapat
       terjadi perdarahan, bermanifestasi
      sebagai hematoma, petechiae dan
                perdarahan gusi.
DENTAL MANAGEMENT
     Konsultasi dengan supervisor 

         tipe penyakit jantung (angina atau infark)
         tingkat keparahan
         waktu terakhir perawatan jantung
         komplikasi klinis
         perawatan yang diterima oleh pasien.

     Pasien harus secara berkala mengkonsumsi obat-obat yang
      telah diresepkan

     Diberikan (5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2
      jam sebelum dilakukannya perawatan. untuk menurunkan
      stress dan kecemasan

     Visit pasien harus dilakukan dengan cepat ; siang hari
      (pasien sudah merasa lelah dan tingkat stress >>)

     Teknik anestesi yang baik
DENTAL MANAGEMENT
   Tindakan secara hati-hati agar tidak memasukkan cairan anestesi dalam
    pembuluh darah
   Penggunaan dua karpul maksimal dengan vasokonstriktor
   Pasien harus dalam posisi nyaman (semi-supine)
   Mencegah terjadinya hipotensi orthostatik.
   Tekanan darah dan monitor pulsioxymetric dibutuhkan sebelum dan saat
    dilakukannya perawatan gigi.
   Bila pasien mengkonsumsi antikoagulan, harus dihentikan pada hari
    dilakukannya perawatan gigi.
   Apabila pasien mendapat medikasi antiplatelet, maka perdarahan lokal
    harus dikontrol.
   Hemostatik lokal yang dapat membantu untuk menghentikan perdarahan
    diantaranya bone wax, sutures (jahitan), gelatin berasal dari binatang
    (Gelfoam), selulosa regenerasi yang teroksidasi (regenerated oxidized
    cellulose – Surgicel), kolagen, plasma kaya platelet (Platelet rich
    plasma), thrombin (Thrombostat), Fibrin sealants (Tissucol), scalpel
    elektrik atau laser, agen antifibrinolitik seperti asam traneksamik
    (Amchafibrin) atau epsilon-aminocaproic acid (Caproamin).
DENTAL MANAGEMENT
DENTAL MANAGEMENT
 Apabila pasien mengalami nyeri dada saat
  perawatan gigi, prosedur harus dihentikan dan
  pasien diberikan nitrit secara sublingual (0,4-0,8
  mg) dengan oksigen melalui nasal (3 liter per
  menit).
 Apabila nyeri berkurang dapat dilanjutkan
  perawatan dental atau pasien dapat dijadwalkan
  untuk hari lainnya.
 Apabila nyeri tidak berkurang dalam 5 menit, maka
  diberikan tablet sublingual kedua, dan bila nyeri
  tidak hilang dalam 15 menit maka merupakan
  suspek infarksi miokardial akut dan pasien harus
  dipindah ke rumah sakit.
DENTAL MANAGEMENT
3. ARRYTHMIA
                Manifestasi Oral
  Obat-obatan arrythmia mempunyai efek samping :




     Hyperplasia
                           Xerostomia
       gingiva
ARRYTHMIA


  Prosedur dihentikan


     Pemberian oksigen


        Monitoring tanda vital

            Posisi pasien  Trendelenburg
            position” dengan maneuver vagal
4. GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE)
   Manifestasi Oral


           ACEIs              Obat-obatan
     (Captopril, Enalapril)
                                diuretic


             Reaksi
       lichenoid, Burning
     mouth sensation, dan     Xerostomia
    hilangnya sensasi rasa
   DENTAL MANAGEMENT


Jadwal pasien  pagi hari


     Posisi pasien  semi-supine di kursi dengan
     pergerakan tubuh yang pelan u menghindari
     hipotensi orthostatic.


         Pemberian agen digitalis agen digitalis
         (Digoxin, Methyl-digoxin).


             Dosis vasokonstriktor max dua buah karpul 
             komplikasi: arrhytmia


                  Aspirin  retensi sodium dan cairan  tidak
                  boleh digunakan
EMERGENCY
                                          EDEMA PARU

                                       • dyspnea
                                         progressive
                                       • batuk dengan
          EDEMA PARU                     meludah
                                       • cyanosis
                                       • kulit terasa dingin
                                       • perspirasi kuat
 Posisi pasien  kaki lebih rendah     • Pasien dapat
dan mendapat oksigen melalui nasal       telihat seperti
         4-6 liter per menit.
                                         mengalami iritasi
                                         pada laring
                                         sehingga
                                         menstimulasi
  Tablet nitrogliserin diindikasikan
   (0,4-0,8 mg) dan dosis diulangi       asma.
    setiap 5 atau 10 menit apabila
tekanan darah dapat dipertahankan.
DENTAL MANAGEMENT
   Resep obat anxiolytic dapat membantu bila
    diberikan pada pasien dengan rasa cemas
    berlebihan (5-10 mg diazepam pada malam hari
    sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya
    perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau
    dengan sedasi nitrous oxide.
5. PENCEGAHAN ENDOKARDITIS
   Infeksi endokarditis  bukan kondisi kegawat
    daruratan.

   Simptom :
       demam yang tidak jelas asalnya ± seminggu.
       murmur jantung
       berkeringat pada malam hari
       kondisi umum menurun
       menurunnya nafsu makan, lelah, fatigue            dan
        ketidaknyamanan ± 10-15 hari

       Tanda klinis adalah terlihatnya petechiae dengan warna
        bening di tengahnya pada kulit pada zone flexures
        ekstremitas, regio supraclaviar, mukosa konjungtiva
        pada lipatan mata bawah dan palatum keras.
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
   Menurut         AHA         (American        Heart
    Association), antibiotik profilaksis pada prosedur
    dental hanya diindikasikan pada :
     Katup jantung buatan
     Infeksi endokarditis lanjutan
     Penyakit jantung congenital
     Pasien dengan transplantasi jantung yang berkembang
      menjadi kelainan katup jantung.
Rekomendasi profilaksi           Tidak direkomendasikan

• manipulasi jaringan gingiva    • injeksi rutin anestesi pada
  region periapikal gigi,          jaringan yang tidak
                                   terinfeksi,
• perforasi mukosa oral
  seperti ekstraksi, perawatan   • dental x-rays
  endodontik, penempatan
  jahitan retraksi, biopsi,      • pemasangan gigi
  pembukaan jahitan,               tiruan, atau alat orthodontik
  pemasangan bracket,
  pembersihan gigi sekalipun
                                 • kehilangan gigi tiruan, atau
                                   perdarahan pada bibir atau
                                   mukosa oral secara
                                   traumatik.
AMERICAN COLLEGE OF CARDIOLOGY



      “..menjaga kesehatan mulut lebih penting
     dibandingkan mencegah endokarditis dengan
                pemberian antibiotik.”

 Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
  berkumur dengan 0,12% clorhexidine selama
  kurang lebih 30 detik sebelum perawatan gigi dapat
  mereduksi terjadi bakteremia.
 Apabila pasien gagal untuk dilakukan perawatan
  profilaktik, antibiotik diberikan secepat mungkin
  karena telah terbukti efektif untuk mengatasi
  perkembangan bakteremia.
THANK
 YOU

Contenu connexe

Tendances

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaChusna Wardani
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenVina Widya Putri
 
Keterangan status pasien
Keterangan status pasienKeterangan status pasien
Keterangan status pasienikaa388
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiPSPDG-UNUD
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut KacHuk EmPty
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslVinaAdinda
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Sorayya Morizha
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141maulidenil gebi
 

Tendances (20)

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraPresentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
Keterangan status pasien
Keterangan status pasienKeterangan status pasien
Keterangan status pasien
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Dk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgkDk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgk
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtsl
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141
 

En vedette

52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigiAri Sasda Dewi
 
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...Taufiqi Hidayatullah
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisiharuna_06
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenTaufiqi Hidayatullah
 
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasan
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasanmanajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasan
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasanTaufiqi Hidayatullah
 
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimteng
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimtengPersentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimteng
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimtengdani ginanjar
 
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienJenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienChingu Eli
 
Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Taufiqi Hidayatullah
 
Perawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalPerawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalwahyuni majid
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3diajengeni
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4Indri Wati
 
Gingival diseases in children
Gingival diseases in childrenGingival diseases in children
Gingival diseases in childrenprincesoni3954
 
Gingival diseases in children
Gingival diseases in childrenGingival diseases in children
Gingival diseases in childrenDr Saif khan
 
Part3.Extraction Of Teeth
Part3.Extraction Of TeethPart3.Extraction Of Teeth
Part3.Extraction Of TeethDeep Deep
 
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...Bondan Palestin
 
Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia asih gahayu
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medikJoni Iswanto
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 

En vedette (20)

52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
 
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...
Penatalaksanaan dental Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular *Pacemakers...
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On Children
 
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasan
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasanmanajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasan
manajemen dental anak dengan gangguan sistem pernafasan
 
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimteng
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimtengPersentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimteng
Persentasi dani senin 29 februari 2016 puskesmas cimteng
 
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienJenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children)
 
Perawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontalPerawatan penyakit periodontal
Perawatan penyakit periodontal
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
Gingival diseases in children
Gingival diseases in childrenGingival diseases in children
Gingival diseases in children
 
Gingival diseases in children
Gingival diseases in childrenGingival diseases in children
Gingival diseases in children
 
Part3.Extraction Of Teeth
Part3.Extraction Of TeethPart3.Extraction Of Teeth
Part3.Extraction Of Teeth
 
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
08 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Gingival disease in childhood
Gingival disease in childhoodGingival disease in childhood
Gingival disease in childhood
 

Similaire à Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung

Similaire à Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung (20)

PPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptxPPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptx
 
Obat jantung
Obat jantungObat jantung
Obat jantung
 
Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Penyakit vascular
Penyakit vascularPenyakit vascular
Penyakit vascular
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
 
Krisis hipertensi
Krisis hipertensiKrisis hipertensi
Krisis hipertensi
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
Kelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardioKelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardio
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
Keperawatan gerontik
Keperawatan gerontikKeperawatan gerontik
Keperawatan gerontik
 
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptxObat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
 
ekstraksi-gigi-pada-pasien-penyakit-jantung-koroner-dan-gagal-ginjal.pptx
ekstraksi-gigi-pada-pasien-penyakit-jantung-koroner-dan-gagal-ginjal.pptxekstraksi-gigi-pada-pasien-penyakit-jantung-koroner-dan-gagal-ginjal.pptx
ekstraksi-gigi-pada-pasien-penyakit-jantung-koroner-dan-gagal-ginjal.pptx
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat Anti Hipertensi
Obat Anti HipertensiObat Anti Hipertensi
Obat Anti Hipertensi
 

Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung

  • 1. PERTIMBANGAN DENTAL PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG Dental considerations in Patients with Heart Disease Dimas Leslie Esti Joy Rizal Rori Stevi Vionitya Stevi Dwi Hani Alex Maria Indri
  • 2.  Penyakit kardiovaskuler penyebab utama mortalitas gigi  mengidentifikasi  Dokter kegawatdaruratan, preventif dan kuratif dalam penanganan masalah dental  Arterialhypertension, penyakit jantung iskemik (ischemic heart disease), arrhythmias, gagal jantung (heart failure) dan endocarditis
  • 3. 1. HIPERTENSI ARTERIAL (ARTERIAL HYPERTENSION)  Arterial Hypertension (AHT)  insidensi tinggi, 6- 8% diderita oleh masyarakat umum  Resiko meningkat   chest pain – angina  infarksi miokardial (myocardial infarction)  kejadian serebrovaskuler (stroke)  Pertimbangan nilai tekanan darah normal
  • 4. NATIONAL COMMITTEE ON THE PREVENTION, DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OH HIGH BLOOD PRESSURE (JNC 7)
  • 5. 2. PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK (ISCHEMIC HEART DISEASE) Mortalitas maksimal 1 Penyebab utama jam pertama stlh Faktor pemicu: kematian usia > 40-65 kejadian pemicu, 50% dingin, latihan fisik thn pd pria / wanita meninggal sblm intensif, stress sampai RS Lumen Atheroma Aritmia throumbus arterial plaque menutup
  • 6. 2.1 ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)  Akut, nyeri terpusat pada retrosternal atau precordial, menjalar ke bagian lengan, leher, punggung, rahang, palatum, istirahat tidak membantu  Durasi : setengah jam  Disertai :  intense perspiration, nausea, muntah, dyspnea,kurangny a kesadaran secara tiba-tiba, lemah  Obat terapi atau pencegahan:  beta-blockers,kalsium antagonis, angiotensin- converting enzyme inhibitors (ACEIs)
  • 7. 2.2 CHEST PAIN (ANGINA, ANGOR PECTORIS) Angina • Pemicu: latihan fisik, stress emosional, nyeri di lokasi dan stabil intensitas seperti AMI • Durasi :1-3 menit (Stable • Nyeri dapat dikurangi dengan istirahat dan pemberian obat Angina) nitroglycerin sublingual Angina • • Terjadi saat istirahat Nyeri yang kuat tidak stabil • Durasi : 20-30 menit • Dapat menjadi infark miokardial (Resting • Obat: Antiplatelet nitrat dan Kalsium antagonis Angina)
  • 8. 3. ARRYTHIMIAS Variasi detak Fibrilasi atrial jantung normal pada cardiac (frekuensi dan arrythmia kontraksi) prevalensi 0,4% Frekuensi : Istirahat 60-80 bpm, latfis 200bpm
  • 9. 4. HEART FAILURE (GAGAL JANTUNG) Definisi Etiologi Manifestasi • ketidakmampuan • dipicu oleh obat- • akut  edema paru jantung untuk obatan cardiotoxic akut berfungsi secara atau coronary • kronis  hipertensi sesuai, dan jantung occlusion episodes. arterial dan penyakit tidak memompa • hipertensi arterial jantung iskemik, darah sesuai dengan dalam jangka waktu penyakit jantung kapasitas yang lama dan akibat alkohol, cor diperlukan untuk berkelanjutan, valve pulmonale dan diedarkan ke seluruh disease. hipertrofi, serta tubuh. • penyakit jantung restrictive iskemik dan penyakit myocardiopathy perikardial yang serius  paling sering
  • 10. 5. ENDOKARDITIS Definisi Prevalensi Etiologi • Kondisi dimana • 14-20%  • 13-15%  terdapat buccodental Streptococcus penggabungan • 51-85%  viridians secaramorfologis ekstraksi (penyebab paling antara jantung • 36-88%  bedah sering) dengan periodontal bakteremia • 26%menggosok gigi • 17-51%  mengunyah permen karet • 5-11%  Tingkat mortalitas
  • 11. 1. HIPERTENSI ARTERIAL (ARTERIAL HYPERTENSION) a. Manifestasi oral : Penggunaan obat antihipertensi dapat menyebabkan serangkaian efek samping pada rongga mulut, seperti: 1. xerostomia 2. reaksi lichenoid 3. burning mouth sensation 4. hilangnya sensasi rasa 5. hyperplasia gingival 6. sialadenosis.
  • 12. DENTAL MANAGEMENT  Pasien dengan hipertensi terkontrol tidak memberikan resiko besar pada praktek kedokteran gigi.  Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat pengontrolan hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan saat itu.  Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat perawatan gigi.  Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatat dan apabila nilai tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan perawatan sampai tekanan darah terkontrol.  Apabila memungkinkan, perawatan dilakukan saat pagi hari.  Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa cemas berlebihan (5-10 mg diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau dengan sedasi nitrous oxide.
  • 13. DENTAL MANAGEMENT  Saat nilai tekanan darah pasien yang tidak baik, maka pasien harus dirujuk ke dokter untuk dikontrol tekanan darahnya sebelum dilakukan perawatan gigi.  Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus konservatif, dengan penggunakan analgesik dan antibiotik saja.  Pembedahan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol.  Beberapa obat-obatan NSAIDs seperti iburoprofen, indomethacin atau naproxen dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan antihipertensi seperti beta-blockers, diuretic dan ACEIs, namun menurunkan aksi antihipertensinya.  Secara normal, kedua tipe obat tersebut harus dikonsumsi lebih dari lima hari sebelum dilakukannya perawatan gigi, namun NSAID sebaiknya tidak diresepkan lebih dari lima hari.
  • 16. KEGAWATAN DARURAN DENGAN HIPERTENSI (HIPERTENSIVE EMERGENCIES)  Hipertensi emergensi (>120/210 mmHg) :  Menelpon 112  Pemberian furosemide 40 mg oral.  Apabila tidak membantu pengontrolan tekanan darah, berikan captopril 25 mg oral / sublingual.  Apabila tekanan darah tidak menurun dalam waktu 30 menit maka pasien harus dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat.
  • 17. 2. PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK (ISCHEMIC HEART DISEASE) Manifestasi oral Apabila pasien mengkonsumsi antikoagulan atau antiplatelet, dapat terjadi perdarahan, bermanifestasi sebagai hematoma, petechiae dan perdarahan gusi.
  • 18. DENTAL MANAGEMENT  Konsultasi dengan supervisor   tipe penyakit jantung (angina atau infark)  tingkat keparahan  waktu terakhir perawatan jantung  komplikasi klinis  perawatan yang diterima oleh pasien.  Pasien harus secara berkala mengkonsumsi obat-obat yang telah diresepkan  Diberikan (5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya perawatan. untuk menurunkan stress dan kecemasan  Visit pasien harus dilakukan dengan cepat ; siang hari (pasien sudah merasa lelah dan tingkat stress >>)  Teknik anestesi yang baik
  • 19. DENTAL MANAGEMENT  Tindakan secara hati-hati agar tidak memasukkan cairan anestesi dalam pembuluh darah  Penggunaan dua karpul maksimal dengan vasokonstriktor  Pasien harus dalam posisi nyaman (semi-supine)  Mencegah terjadinya hipotensi orthostatik.  Tekanan darah dan monitor pulsioxymetric dibutuhkan sebelum dan saat dilakukannya perawatan gigi.  Bila pasien mengkonsumsi antikoagulan, harus dihentikan pada hari dilakukannya perawatan gigi.  Apabila pasien mendapat medikasi antiplatelet, maka perdarahan lokal harus dikontrol.  Hemostatik lokal yang dapat membantu untuk menghentikan perdarahan diantaranya bone wax, sutures (jahitan), gelatin berasal dari binatang (Gelfoam), selulosa regenerasi yang teroksidasi (regenerated oxidized cellulose – Surgicel), kolagen, plasma kaya platelet (Platelet rich plasma), thrombin (Thrombostat), Fibrin sealants (Tissucol), scalpel elektrik atau laser, agen antifibrinolitik seperti asam traneksamik (Amchafibrin) atau epsilon-aminocaproic acid (Caproamin).
  • 21. DENTAL MANAGEMENT  Apabila pasien mengalami nyeri dada saat perawatan gigi, prosedur harus dihentikan dan pasien diberikan nitrit secara sublingual (0,4-0,8 mg) dengan oksigen melalui nasal (3 liter per menit).  Apabila nyeri berkurang dapat dilanjutkan perawatan dental atau pasien dapat dijadwalkan untuk hari lainnya.  Apabila nyeri tidak berkurang dalam 5 menit, maka diberikan tablet sublingual kedua, dan bila nyeri tidak hilang dalam 15 menit maka merupakan suspek infarksi miokardial akut dan pasien harus dipindah ke rumah sakit.
  • 23. 3. ARRYTHMIA Manifestasi Oral Obat-obatan arrythmia mempunyai efek samping : Hyperplasia Xerostomia gingiva
  • 24. ARRYTHMIA Prosedur dihentikan Pemberian oksigen Monitoring tanda vital Posisi pasien  Trendelenburg position” dengan maneuver vagal
  • 25. 4. GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE)  Manifestasi Oral ACEIs Obat-obatan (Captopril, Enalapril) diuretic Reaksi lichenoid, Burning mouth sensation, dan Xerostomia hilangnya sensasi rasa
  • 26. DENTAL MANAGEMENT Jadwal pasien  pagi hari Posisi pasien  semi-supine di kursi dengan pergerakan tubuh yang pelan u menghindari hipotensi orthostatic. Pemberian agen digitalis agen digitalis (Digoxin, Methyl-digoxin). Dosis vasokonstriktor max dua buah karpul  komplikasi: arrhytmia Aspirin  retensi sodium dan cairan  tidak boleh digunakan
  • 27. EMERGENCY EDEMA PARU • dyspnea progressive • batuk dengan EDEMA PARU meludah • cyanosis • kulit terasa dingin • perspirasi kuat Posisi pasien  kaki lebih rendah • Pasien dapat dan mendapat oksigen melalui nasal telihat seperti 4-6 liter per menit. mengalami iritasi pada laring sehingga menstimulasi Tablet nitrogliserin diindikasikan (0,4-0,8 mg) dan dosis diulangi asma. setiap 5 atau 10 menit apabila tekanan darah dapat dipertahankan.
  • 28. DENTAL MANAGEMENT  Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa cemas berlebihan (5-10 mg diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau dengan sedasi nitrous oxide.
  • 29. 5. PENCEGAHAN ENDOKARDITIS  Infeksi endokarditis  bukan kondisi kegawat daruratan.  Simptom :  demam yang tidak jelas asalnya ± seminggu.  murmur jantung  berkeringat pada malam hari  kondisi umum menurun  menurunnya nafsu makan, lelah, fatigue dan ketidaknyamanan ± 10-15 hari  Tanda klinis adalah terlihatnya petechiae dengan warna bening di tengahnya pada kulit pada zone flexures ekstremitas, regio supraclaviar, mukosa konjungtiva pada lipatan mata bawah dan palatum keras.
  • 31. Menurut AHA (American Heart Association), antibiotik profilaksis pada prosedur dental hanya diindikasikan pada :  Katup jantung buatan  Infeksi endokarditis lanjutan  Penyakit jantung congenital  Pasien dengan transplantasi jantung yang berkembang menjadi kelainan katup jantung.
  • 32. Rekomendasi profilaksi Tidak direkomendasikan • manipulasi jaringan gingiva • injeksi rutin anestesi pada region periapikal gigi, jaringan yang tidak terinfeksi, • perforasi mukosa oral seperti ekstraksi, perawatan • dental x-rays endodontik, penempatan jahitan retraksi, biopsi, • pemasangan gigi pembukaan jahitan, tiruan, atau alat orthodontik pemasangan bracket, pembersihan gigi sekalipun • kehilangan gigi tiruan, atau perdarahan pada bibir atau mukosa oral secara traumatik.
  • 33. AMERICAN COLLEGE OF CARDIOLOGY “..menjaga kesehatan mulut lebih penting dibandingkan mencegah endokarditis dengan pemberian antibiotik.”  Beberapa penelitian menyebutkan bahwa berkumur dengan 0,12% clorhexidine selama kurang lebih 30 detik sebelum perawatan gigi dapat mereduksi terjadi bakteremia.  Apabila pasien gagal untuk dilakukan perawatan profilaktik, antibiotik diberikan secepat mungkin karena telah terbukti efektif untuk mengatasi perkembangan bakteremia.