Dokumen tersebut membahas mengenai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam persaingan global dengan fokus pada:
1) Peran pelatihan pra keberangkatan bagi ekspatriat untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru di negara tujuan
2) Komponen-komponen program pelatihan pra keberangkatan yang efektif seperti pelatihan budaya, kunjungan awal, dan pelatihan bahasa
3) Pentingnya mengembangkan staff
2. PERAN PELATIHAN EKSPATRIAT
• Pelatihan sebelum keberangkatan dipertimbangkan
menjadi langkah kritis selanjutnya dalam upaya untuk
menjamin efektivitas dan keberhasilan ekspatriat di luar
negeri, khususnya bila negara tujuan dianggap keras
secara budaya.
3.
4. PERAN PELATIHAN EKSPATRIAT
• Dalam gambar, sebelum keberangkatan ditunjukkan
sebagai suatu bagian dari pelatihan secara umum.
Pelatihan budaya yang efektif dianjurkan membantu
para individu untuk lebih cepat untuk menyesuaikan
diri dengan budaya baru.
• Seperti yang dikemukakan oleh Earley bahwa “A
major objective of intercultular training is to help
people cope with unexpected events in a new culture”.
(Suatu tujuan utama pelatihan antar kebudayaan adalah
untuk membantu orang mengatasi kejadian-kejadian
yang tidak diharapkan dalam suatu buday baru).
5. KOMPONEN PROGRAM PELATIHAN PRA
KEBERANGKATAN YANG EFEKTIF
1. Program Kesadaran Budaya
Program pelatihan kesadaran budaya yang dirancang
dengan baik bisa sangat bermanfaat, karena berusaha
untuk menumbuhkan apresiasi terhadap budaya negara
tuan rumah sehingga ekspatriat dapat berperilaku sesuai,
atau setidaknya meniru dan mengembangkan pola yang
tepat
6. KOMPONEN PROGRAM PELATIHAN
PRA KEBERANGKATAN YANG EFEKTIF
2. Awal Kunjungan
Salah satu teknik yang berguna dalam mengorientasikan
karyawan internasional adalah untuk mengirim mereka dalam
perjalanan awal sebagai negara tuan rumah. Sebuah perjalanan
yang direncanakan dengan baik di luar negeri untuk calon dan
pasangan memberikan tinjauan yang memungkinkan untuk
menilai kesesuaian mereka dalam kepentingan penugasan.
perjalanan tersebut berfungsi untuk memperkenalkan calon
ekspatriat dengan konteks bisnis di lokasi tuan rumah dan
membantu mendorong persiapan sebelum keberangkatan lebih
tepat. Ketika digunakan sebagai bagian dari program pelatihan
sebelum keberangkatan dalam mengunjungi ke lokasi tuan rumah
dapat membantu dalam penyesuaian awal.
7. KOMPONEN PROGRAM PELATIHAN
PRA KEBERANGKATAN YANG EFEKTIF
3. Pelatihan Bahasa
Pelatihan bahasa adalah komponen, tampaknya jelas yang
diinginkan dari program pra keberangkatan. Namun, tiga aspek
saling terkait dengan kemampuan bahasa yang perlu diakui,
antara lain ;
• Peran bahasa Inggris sebagai Bahasa dari Dunia Bisnis
• Kemampuan dan penyesuaian berbahasa tuan rumah
• Kemampuan tentang Bahasa Perusahaan
8. EFEKTIVITAS PELATIHAN SEBELUM
KEBERANGKATAN
• Tujuan pelatihan sebelum keberangkatan adalah
membantu ekspatriat untuk menyesuaikan dengan
tuntunan-tuntunan kehidupan dan pekerjaan di suatu
lokasi asing. Pertanyaan-pertanyaan bagaimana
efektifnya pelatihan tersebut dan komponen-komponen
apa yang dianggap pokok menjadi pemikiran bagi yang
menyediakan pelatihan sebelum keberangkatan.
9. MENGEMBANGKAN STAFF INTERNASIONAL
DAN TIM MULTINASIONAL
• Penugasan asing telah lama dikenal sebagai mekanisme penting
untuk mengembangkan keahlian-internasional untuk
manajemen dan pengembangan organisasi. Sebagaimana kita
ketahui, mendirikan operasi global yang nyata berarti memiliki
tim manajer internasional (PCNs, HCNs, TCNs) yang bersedia
untuk pergi ke mana saja di dunia. Untuk mengembangkan tim
tersebut, banyak perusahaan multinasional sadar bahwa mereka
perlu melengkapi pengalaman international dari manajer tingkat
(tanpa memandang kebangsaan) dan tidak hanya untuk
kelompok kecil PCNs.
11. PENGEMBANGAN MANAJEMEN
INTERNASIONAL
• Menurut Evan, Lank, dan Farquhar (1989), elemen paling penting
untuk perusahaan-perusahaan multinasional yang besar adalah
menempatkan prioritas untuk mengidentifikasi dan mengembangkan
bakat manajemen
• Pada perusahaan - ¬perusahaan seperti IBM, Shell, Philips, dan
Unilever, tanggung jawab untuk pengembangan eksekutif
internasional sangat penting, sehingga menjadi suatu perhatian
khusus para dewan direksi dan individu yang bertugas dalam
aktivitas ini melaporkan secara langsung kepada CEO. Perusahaan-
perusahaan ini telah menemukan bahwa kurangnya bakat manajemen
adalah suatu rintangan utama dalam memulai bisnis atau
mengembangkan proyek-proyek baru, bahkan dalam beberapa kasus
menghalangi mereka untuk mengerjakan proyek-proyek yang secara
teknis layak untuk dikerjakan.
12. Perusahaan-perusahaan dari negara-negara berbeda tampaknya telah
menyusun pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk pengembangan
manajemen. Hal ini meliputi praktik-praktik seperti :
a) Identifikasi awal para individu dengan potensi eksekutif, entah
melalui prosedur prosedur penilaian karir awal dan
pemantauan yang dekat dengan kinerja atau rnerekrut hanya
dari universitas-universitas kelas atas atau penggunaan magang
dalam perusahaan untuk meningkatkan tingkat tanggung jawab
manajemen;
b) Penggunaan pemantauan yang dekat dengan para individu
yang diidentifikasi melalui prosedur tertentu untuk
menjadi kandidat eksekutif. Maksud utama pemantauan
adalah mengelola karir dan penugasan bagi para
karyawan yang berpotensi tinggi.
13. MELATIH GUGUS KERJADAN
MANAJEMEN LOKAL
Ketika perusahaan-perusahaan multinasional menetapkan
peningkatan jumlah cabang - cabang di luar negeri dan usaha-
usaha patungan serta mempekerjakan lebih banyak HCN dan
TCN, pelatihan untuk gugus kerja lokal semakin meningkat
kepentingannya. Pelatihan tampaknya selalu menjadi suatu
program kontroversial di antara para eksekutif puncak. Meskipun
retorika mereka biasanya menyatakan pentingnya memelihara
suatu gugus kerja yang benar-benar terlatih, hanya beberapa
perusahaan menyediakan sumber-sumber daya untuk
memberikan prioritas pada pelatihan.