SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DIKLAT PISK.2014 BIDANG CIPTA KARYA
PENGENDALIAN MUTU
PEKERJAAN BETON
( Bagian dari Pengendalian Kontrak )
DIKLAT PU.WILAYAH VII PALEMBANG
PERATURAN YG DIGUNAKAN
PENGERTIAN BETON
Beton adalah campuran antara :
Membentuk masssa padat.
TERMINOLOGI
f’c = kuat tekan beton yang di isyaratkan, kuat tekan yang di tetapkan oleh
Perencana struktur ( berdasarkan benda uji berbentuk
silinder ukuran diameter 15 cm, tinggi 30 cm ).
f’cr = kuat tekan yang ditargetkan, kuat tekan rata2 yang diharapkan dapat
dicapai yang lebih besar dari f’c
f;cr = f’c + k. Sr
dimana :
k adalah tetapan statitik sebesar 1,64 dengan tingkat kepercayaan
95%
Sr adalah Standar Deviasi Rencana
MUTU BETON DAN PENGGUNAAN
MUTU
BETON
f'c
( Mpa )
σ'bk
( kg/cm2)
PENGGUNAAN
MUTU TINGGI ≥ 45 ≥ K500 Beton Pra-Tekan
MUTU SEDANG 20 ≤ X ≤ 45 K250 ≤ X ≤ K500 Beton Bertulang
MUTU RENDAH 15 ≤ X ≤ 20 K175 ≤ X ≤ K250 Beton Tidk Bertulang
10 ≤ X ≤ 15 K125 ≤ X ≤ K175 Beton Lantai Kerja
SIFAT SIFAT BETON
TAHAPAN KONDISI BETON
PENGUJIAN BAHAN PEMBUAT BETON
1.Berat Jenis
2.Konsistensi
3.Pengikatan Awal
1.Berat Jenis
2.Anl.Saringan
3.Kadar Organik
4.Kadar Lumpur
5.Penyerapan
6.Kadar Air
1.Berat Jenis
2.Anl.Saringan
3.Kadar Organik
4.Kadar Lumpur
5.Penyerapan
6.Kadar Air
7.Impact Test
PERENCANAAN CAMPURAN
BETON
( JOB MIX FORMULA )
PERAWATAN
(curing)
UJI KUAT TEKAN
Kelly
Ball
K-SlumpKerucut
Abraham
ANALISA DATA HASIL TEST
LAP.MIX DESIGN
ALAT SLUMP TEST
K-SLUMP
KELLY BALL
KERUCUT
ABRAHAMS
PENGUJIAN UTAMA BETON
METODE PENCAMPURAN BETON
PROSES READY MIX CONCRETE
FREKUENSI PELAKSANAAN TEST
PENERIMAAN MUTU BETON
MUTU BETON KUAT TEKAN KAREKTERISTIK
fc’ σbk Benda Uji Silinder Benda Uji Kubus
(15cm-30cm) (15x15x15cm)
( Mpa) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
50 K.600 500 600
45 K.500 450 500
40 K.450 400 450
35 K.400 350 400
30 K.350 300 350
25 K.300 250 300
20 K.250 200 250
15 K.175 150 175
10 K.125 100 125
PENERIMAAN MUTU BETON
A. Semua rata2 dari tiga hasil test kekuatan tekan yang berurutan
harus paling sedikit sama dengan mutu beton yang disyaratkan, f’c
B. Tidak ada satu hasil test kekuatan (rata2 kekuatan dari paling sedikit
dua silinder dari satu truck mixer),
1. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 500 psi ) , untuk f’c ≤ 5.000 psi
2. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 0,10 f’c ), untuk f’c > 5.000 psi .
(butir B.2 adalah tambahan, yang lebih memberi
tekanan pada kontrol kualitas pada beton mutu tinggi.).
TINDAKAN JIKA MUTU BETON TIDAK
MEMENUHI SPESIFIKASI
ALAT KENDALI MUTU
1. Grafik Grafik
2. Check Sheet
3. Diagram Sebab Akibat
4. Diagram Pareto
5. Diagram Scatter
6. Histogram
7. Control Chart
CONTOH ALAT KENDALI MUTU
HISTOGRAM CONTROL CHART
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO
CONTOH ALAT KENDALI MUTU
CHECK SHEET GRAFIK
DIAGRAM SCATTER
Contoh 1 – Frekuensi Pelaksanaan Tes
Suatu proyek dengan volume pengecoran adalah 200 yd3 (153 m3) per hari
selama 7 hari, dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3 (7,65 m3).
Tentukan jumlah silinder yang diperlukan!
Perhitungan dan Pembahasan
1. Total beton yg dicor di proyek adalah = (200)x(7) = 1.400 yd3 = 1.070 m3
2. Jumlah truk yg dibutuhkan adalah = 1.400 / 10 = 140 bh
3. Jumlah truk yg disyaratkan untuk diambil sampelnya per hari = 200 / 150 = 1.3
(dibulatkan diambil 2)
4. Jumlah truk yg dibutuhkan untuk diambil sampelnya per proyek = (2)x (7) = 14
5. Total jumlah silinder yg dibutuhkan untuk dicetak untuk
proyek = 14 (2 silinder/test) = 28 (minimum)
6. Jumlah test kekuatan yang dibutuhkan untuk dicetak adalah lebih besar
dari lima (14 test), sehingga masuk kategori proyek besar
Contoh 2 – Frekuensi Pelaksanaan Tes
Tentukan jumlah minimum silinder test yg harus dicetak untuk memuaskan
aturan frekuensi minimum sampling untuk test kekuatan.
Beton yang dicor dalam area pelat seluas ukuran 100 ft x 75 ft x 7,5 in
(30,48 x 22,86 x 0,19 m).
Dan dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3.
Perhitungan dan pembahasan
1. Total luas area pelat yg dicor adalah = 100 x 75 = 7.500 ft2 = 697 m2.
2. Total beton yg dicor dalam proyek ini = 7.500 x 7.5 x 1/12 x 27 = 174 yd3 = 133 m3
3. Total jumlah truk yg dibutuhkan = 174 / 10 = 18 bh
4. Jumlah truk yg diambil sampelnya yg dibutuhkan adalah = 174 / 150 = 1.2
dibulatkan 2 bh
5. Jumlah selinder yang dibutuhkan = 7.500 / 5.000 = 1.5 bh, dibulatkan 2 bh
6. Mengacu pada aturan , hanya menghasilkan 2 tes kekuatan (4 silinder tes),
sehingga tergolong dalam kategori proyek kecil. Sehingga berdasarkan aturan ,
dari 18 truk mixer diambil 5 sampel tes kekuatan secara acak (10 silinder test).
Contoh 3 – Penerimaan Beton
Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton.
Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari.
Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton
didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga
hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi
Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata
< f’c – 500 psi
Rata2 tiga hasil
test yang
berurutan
< f’c = 4.000 psi
(psi) (psi) (psi) (psi)
1 4.110 4.260 4.185 -
2 3.840 4.080 3.960 -
3 4.420 4.450 4.435 4.193
4 3.670 3.820 3.745 4.047
5 4.620 4.570 4.595 4.258
Perhitungan dan pembahasan No.3
Rata2 dua silinder dari masing2 truk mixer menghasilkan satu nilai hasil test kekuatan.
Walaupun ada hasil test yang kecil yaitu 3.745 psi yang lebih rendah dari f’c = 4.000 psi,
beton dipertimbangkan untuk diterima karena tidak berada di bawah 3.500 psi
dari nilai yg disyaratkan (4.000-500 = 3.500 psi).
Kriteria kedua didasarkan atas rata2 tiga hasil test yg berurutan,
dipenuhi oleh rata2 tiga hasil test yg ada.
Nilai 4.193 adalah rata2 dari tiga hasil test yg berurutan pertama :
(4.185+3.960+4.435)/3 = 4.193 psi.
Rata2 tiga hasil test yg berurutan kedua dihitung sebagai berikut:
(3.960+4.435+3.745)/3 = 4.047 psi ,dan begitu seterusnya.
Jadi berdasarkan aturan kriteria penerimaan untuk kekuatan beton,
lima hasil test kekuatan dapat diterima.
Contoh 4 – Penerimaan Beton
Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton.
Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari.
Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton
didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga
hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi
Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata
< f’c – 500 psi
Rata2 tiga hasil
test yang
berurutan
< f’c = 4.000 psi
(psi) (psi) (psi) (psi)
1 3.620 3.550 3.585 -
2 3.970 4.060 4.015 -
3 4.080 4.000 4.040 3.880*
4 4.860 4.700 4.780 4.278
5 3.390 3.110 3.250** 4.023
Perhitungan dan pembahasan No.4
Terlihat 3.250** psi lebih rendah dari 3.500 psi (4.000-500 psi),
dan 3.880* lebih rendah dari f’c yakni 4.000 psi.
Menunjukkan beton tidak dapat diterima.
Alasan utama hasil test beton yg rendah kemungkinan adalah :
(1)Pengambilan sampel dan pengetesan yang salah ;
(2)Pengurangan kualitas beton karena produksi yang keliru ;
(3)Penambahan terlalu banyak air ke dalam beton karena keterlambatan pengecoran ;
(4)Atau permintaan beton dengan slump tinggi.
Contoh 5 – Penerimaan Beton
Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton.
Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari.
Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton
didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga
hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi
Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata ( fci – fcm ) ( fci – fcm )²
(psi) (psi) (psi) (psi)
1 4.110 4.260 4.185 1 1
2 3.840 4.080 3.960 -224 50.176
3 4.420 4.450 4.435 251 63.001
4 3.670 3.820 3.745 -439 192.721
5 4.620 4.570 4.595 411 168.921
f’cm = 4.184 474.820
Perhitungan dan Pembahasan
menggunakan Control Chart
Nilai rata rata dari 5 test selinder = (4.185+3.960+4.435+4.595)/5 = 4.184
Nilai ∑( fci – fcm )² = 1+ 50.176 + 63.001 + 192.721 + 168.921 = 474.820
Standar Deviasi = Sd =
Sd = √ ( 474.820/4 ) = 344,536 psi
LCL=lower control limit = fcm + K.Sd = 4.184 – (1,64X344,536) = 3.619 psi
Rata rata fcm = 4.184 psi
UCL =upper control limit = fcm + K.Sd = 4.184 + (1,64X344,536) = 4.749 psi
∑ (fci – fcm )²
( n- 1 )
√
CONTROL CHART
QUALITY CONTROL CYCLE

More Related Content

What's hot

Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Komar Rudin
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
Dafa Adunt
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Agus Budi Prasetyo
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
RWibisono
 

What's hot (20)

Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Analisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjongAnalisa harga pekerjaan bronjong
Analisa harga pekerjaan bronjong
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
 
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPASNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
Sni 2837-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk ko...
Sni 2837-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk ko...Sni 2837-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk ko...
Sni 2837-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk ko...
 
Perhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan BetonPerhitungan Balok Baja dan Beton
Perhitungan Balok Baja dan Beton
 
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
Materi Rekayasa Lalu Lintas Pertemuan ke-3
 
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi  Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
Spesifikasi aspal berdasarkan penetrasi
 
Spt test report
Spt test reportSpt test report
Spt test report
 
Justek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilirJustek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilir
 
PPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdfPPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdf
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
 

Viewers also liked

274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
Rie Aizawa
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
ikhwan215
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
Yusron Dwi Mangestika
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
Reski Aprilia
 

Viewers also liked (20)

Uji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load testUji kuat&amp;point load test
Uji kuat&amp;point load test
 
01 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_200901 mix design_aci211.1_2009
01 mix design_aci211.1_2009
 
Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
Perkerasan Kaku dan Lentur (Perkerasan Jalan Raya)
 
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
Gambar Kerja Rumah Minimalis 1 Lantai Lomba AutoCAD Skills Competition 2017 U...
 
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
 
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 

Similar to diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton

Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
ismailacox.blogspot.com
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Sibujang Civil
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
zulki zul
 
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docxDINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
Muh. Aksal
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
FadliST
 

Similar to diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton (20)

Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Sni 2000
Sni 2000Sni 2000
Sni 2000
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
 
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAPCADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
CADANGAN MENAIKTARAF GELANGGANG-GELANGGANG SUKAN BERTURAP
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Metoda ujisistemstruktur
Metoda ujisistemstrukturMetoda ujisistemstruktur
Metoda ujisistemstruktur
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
BAB4.docx
BAB4.docxBAB4.docx
BAB4.docx
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Perkerasan berbutir
Perkerasan berbutirPerkerasan berbutir
Perkerasan berbutir
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
 
Presentasi skripsi ujang
Presentasi skripsi ujang  Presentasi skripsi ujang
Presentasi skripsi ujang
 
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docxDINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
 
Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7
 
Cth spec
Cth specCth spec
Cth spec
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 
Penawaran Project Turning.pdf
Penawaran Project Turning.pdfPenawaran Project Turning.pdf
Penawaran Project Turning.pdf
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton

  • 1. DIKLAT PISK.2014 BIDANG CIPTA KARYA PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN BETON ( Bagian dari Pengendalian Kontrak ) DIKLAT PU.WILAYAH VII PALEMBANG
  • 3. PENGERTIAN BETON Beton adalah campuran antara : Membentuk masssa padat.
  • 4. TERMINOLOGI f’c = kuat tekan beton yang di isyaratkan, kuat tekan yang di tetapkan oleh Perencana struktur ( berdasarkan benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 15 cm, tinggi 30 cm ). f’cr = kuat tekan yang ditargetkan, kuat tekan rata2 yang diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f’c f;cr = f’c + k. Sr dimana : k adalah tetapan statitik sebesar 1,64 dengan tingkat kepercayaan 95% Sr adalah Standar Deviasi Rencana
  • 5. MUTU BETON DAN PENGGUNAAN MUTU BETON f'c ( Mpa ) σ'bk ( kg/cm2) PENGGUNAAN MUTU TINGGI ≥ 45 ≥ K500 Beton Pra-Tekan MUTU SEDANG 20 ≤ X ≤ 45 K250 ≤ X ≤ K500 Beton Bertulang MUTU RENDAH 15 ≤ X ≤ 20 K175 ≤ X ≤ K250 Beton Tidk Bertulang 10 ≤ X ≤ 15 K125 ≤ X ≤ K175 Beton Lantai Kerja
  • 8. PENGUJIAN BAHAN PEMBUAT BETON 1.Berat Jenis 2.Konsistensi 3.Pengikatan Awal 1.Berat Jenis 2.Anl.Saringan 3.Kadar Organik 4.Kadar Lumpur 5.Penyerapan 6.Kadar Air 1.Berat Jenis 2.Anl.Saringan 3.Kadar Organik 4.Kadar Lumpur 5.Penyerapan 6.Kadar Air 7.Impact Test
  • 9. PERENCANAAN CAMPURAN BETON ( JOB MIX FORMULA ) PERAWATAN (curing) UJI KUAT TEKAN Kelly Ball K-SlumpKerucut Abraham ANALISA DATA HASIL TEST LAP.MIX DESIGN
  • 10. ALAT SLUMP TEST K-SLUMP KELLY BALL KERUCUT ABRAHAMS
  • 13. PROSES READY MIX CONCRETE
  • 15. PENERIMAAN MUTU BETON MUTU BETON KUAT TEKAN KAREKTERISTIK fc’ σbk Benda Uji Silinder Benda Uji Kubus (15cm-30cm) (15x15x15cm) ( Mpa) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) 50 K.600 500 600 45 K.500 450 500 40 K.450 400 450 35 K.400 350 400 30 K.350 300 350 25 K.300 250 300 20 K.250 200 250 15 K.175 150 175 10 K.125 100 125
  • 16. PENERIMAAN MUTU BETON A. Semua rata2 dari tiga hasil test kekuatan tekan yang berurutan harus paling sedikit sama dengan mutu beton yang disyaratkan, f’c B. Tidak ada satu hasil test kekuatan (rata2 kekuatan dari paling sedikit dua silinder dari satu truck mixer), 1. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 500 psi ) , untuk f’c ≤ 5.000 psi 2. Kekuatan Tekan fc < (f’c - 0,10 f’c ), untuk f’c > 5.000 psi . (butir B.2 adalah tambahan, yang lebih memberi tekanan pada kontrol kualitas pada beton mutu tinggi.).
  • 17. TINDAKAN JIKA MUTU BETON TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI
  • 18. ALAT KENDALI MUTU 1. Grafik Grafik 2. Check Sheet 3. Diagram Sebab Akibat 4. Diagram Pareto 5. Diagram Scatter 6. Histogram 7. Control Chart
  • 19. CONTOH ALAT KENDALI MUTU HISTOGRAM CONTROL CHART DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO
  • 20. CONTOH ALAT KENDALI MUTU CHECK SHEET GRAFIK DIAGRAM SCATTER
  • 21. Contoh 1 – Frekuensi Pelaksanaan Tes Suatu proyek dengan volume pengecoran adalah 200 yd3 (153 m3) per hari selama 7 hari, dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3 (7,65 m3). Tentukan jumlah silinder yang diperlukan! Perhitungan dan Pembahasan 1. Total beton yg dicor di proyek adalah = (200)x(7) = 1.400 yd3 = 1.070 m3 2. Jumlah truk yg dibutuhkan adalah = 1.400 / 10 = 140 bh 3. Jumlah truk yg disyaratkan untuk diambil sampelnya per hari = 200 / 150 = 1.3 (dibulatkan diambil 2) 4. Jumlah truk yg dibutuhkan untuk diambil sampelnya per proyek = (2)x (7) = 14 5. Total jumlah silinder yg dibutuhkan untuk dicetak untuk proyek = 14 (2 silinder/test) = 28 (minimum) 6. Jumlah test kekuatan yang dibutuhkan untuk dicetak adalah lebih besar dari lima (14 test), sehingga masuk kategori proyek besar
  • 22. Contoh 2 – Frekuensi Pelaksanaan Tes Tentukan jumlah minimum silinder test yg harus dicetak untuk memuaskan aturan frekuensi minimum sampling untuk test kekuatan. Beton yang dicor dalam area pelat seluas ukuran 100 ft x 75 ft x 7,5 in (30,48 x 22,86 x 0,19 m). Dan dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3. Perhitungan dan pembahasan 1. Total luas area pelat yg dicor adalah = 100 x 75 = 7.500 ft2 = 697 m2. 2. Total beton yg dicor dalam proyek ini = 7.500 x 7.5 x 1/12 x 27 = 174 yd3 = 133 m3 3. Total jumlah truk yg dibutuhkan = 174 / 10 = 18 bh 4. Jumlah truk yg diambil sampelnya yg dibutuhkan adalah = 174 / 150 = 1.2 dibulatkan 2 bh 5. Jumlah selinder yang dibutuhkan = 7.500 / 5.000 = 1.5 bh, dibulatkan 2 bh 6. Mengacu pada aturan , hanya menghasilkan 2 tes kekuatan (4 silinder tes), sehingga tergolong dalam kategori proyek kecil. Sehingga berdasarkan aturan , dari 18 truk mixer diambil 5 sampel tes kekuatan secara acak (10 silinder test).
  • 23. Contoh 3 – Penerimaan Beton Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata < f’c – 500 psi Rata2 tiga hasil test yang berurutan < f’c = 4.000 psi (psi) (psi) (psi) (psi) 1 4.110 4.260 4.185 - 2 3.840 4.080 3.960 - 3 4.420 4.450 4.435 4.193 4 3.670 3.820 3.745 4.047 5 4.620 4.570 4.595 4.258
  • 24. Perhitungan dan pembahasan No.3 Rata2 dua silinder dari masing2 truk mixer menghasilkan satu nilai hasil test kekuatan. Walaupun ada hasil test yang kecil yaitu 3.745 psi yang lebih rendah dari f’c = 4.000 psi, beton dipertimbangkan untuk diterima karena tidak berada di bawah 3.500 psi dari nilai yg disyaratkan (4.000-500 = 3.500 psi). Kriteria kedua didasarkan atas rata2 tiga hasil test yg berurutan, dipenuhi oleh rata2 tiga hasil test yg ada. Nilai 4.193 adalah rata2 dari tiga hasil test yg berurutan pertama : (4.185+3.960+4.435)/3 = 4.193 psi. Rata2 tiga hasil test yg berurutan kedua dihitung sebagai berikut: (3.960+4.435+3.745)/3 = 4.047 psi ,dan begitu seterusnya. Jadi berdasarkan aturan kriteria penerimaan untuk kekuatan beton, lima hasil test kekuatan dapat diterima.
  • 25. Contoh 4 – Penerimaan Beton Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata < f’c – 500 psi Rata2 tiga hasil test yang berurutan < f’c = 4.000 psi (psi) (psi) (psi) (psi) 1 3.620 3.550 3.585 - 2 3.970 4.060 4.015 - 3 4.080 4.000 4.040 3.880* 4 4.860 4.700 4.780 4.278 5 3.390 3.110 3.250** 4.023
  • 26. Perhitungan dan pembahasan No.4 Terlihat 3.250** psi lebih rendah dari 3.500 psi (4.000-500 psi), dan 3.880* lebih rendah dari f’c yakni 4.000 psi. Menunjukkan beton tidak dapat diterima. Alasan utama hasil test beton yg rendah kemungkinan adalah : (1)Pengambilan sampel dan pengetesan yang salah ; (2)Pengurangan kualitas beton karena produksi yang keliru ; (3)Penambahan terlalu banyak air ke dalam beton karena keterlambatan pengecoran ; (4)Atau permintaan beton dengan slump tinggi.
  • 27. Contoh 5 – Penerimaan Beton Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer, dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan adalah f’c= 4.000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan rata2 < f’c – 500 psi dan kekuatan rata2 tiga hasil yang berurutan < f’c = 4.000 psi Test Selinder 1 Selinder 2 Rata-Rata ( fci – fcm ) ( fci – fcm )² (psi) (psi) (psi) (psi) 1 4.110 4.260 4.185 1 1 2 3.840 4.080 3.960 -224 50.176 3 4.420 4.450 4.435 251 63.001 4 3.670 3.820 3.745 -439 192.721 5 4.620 4.570 4.595 411 168.921 f’cm = 4.184 474.820
  • 28. Perhitungan dan Pembahasan menggunakan Control Chart Nilai rata rata dari 5 test selinder = (4.185+3.960+4.435+4.595)/5 = 4.184 Nilai ∑( fci – fcm )² = 1+ 50.176 + 63.001 + 192.721 + 168.921 = 474.820 Standar Deviasi = Sd = Sd = √ ( 474.820/4 ) = 344,536 psi LCL=lower control limit = fcm + K.Sd = 4.184 – (1,64X344,536) = 3.619 psi Rata rata fcm = 4.184 psi UCL =upper control limit = fcm + K.Sd = 4.184 + (1,64X344,536) = 4.749 psi ∑ (fci – fcm )² ( n- 1 ) √