Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan rekayasa genetika. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas pertahanan non-spesifik dan spesifik yang bekerja bersama melindungi tubuh dari patogen. Rekayasa genetika adalah manipulasi DNA untuk mengisolasi gen tertentu guna memproduksi protein atau mengubah organisme.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang
saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik,
dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung
unsure pertahanan kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan
jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang
masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis
pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi
radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang
dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang
masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat
diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup
1.2 Tujuan
1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun
2. Prinsip Dasar Rekayasa Genetika
3. Proses Rekayasa Genetika
4. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilm
5. Memenuhi tugas mata Kuliah Biologi
2. BAB II
SISTEM KEKEBALAN TUBUH DAN REKAYA GENETIKA
2.1 Sistem Kekebalan Tubuh
2.1.1 Pengertian
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteridan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan
demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga
memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem
ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis
kanker
2.1.2 Fungsi sistem imun
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
1) PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar
tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas untuk
pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan
baik, maka oranmg akan mudah terkena sakit
2) KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga
keseimbangan dari komponen tubuh.
3) PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna
untuk memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh
yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan
membinasakannya.
2.1.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh
tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
3. 2.1.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik
1. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan
tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi
masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya
patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air
sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata
memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci
dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan
oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau
lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam
hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut
hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari
partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh
(air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim.
Lisozim adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding
sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan
mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka
pertahanan kedua akan aktif.
2. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik,
dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan
menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal
kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi berdampak pada
dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah
putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah
akibat gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan
kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan
langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut
fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah
benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
4. membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut
dengan pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan
lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu
lisosom menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom
menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian tubuh mikroba.
Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak berpindah-
pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar
macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–
sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan
spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit
besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan
melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma yang
dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam
menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang paling penting
dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen yang
berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta
interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus
yang berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila
patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka
patogen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik
yang diperantarai oleh limfosit.
2.1.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna
Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita.
Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1) Cara hidup yang tidak sihat
2) Kekurangan zat makanan
3) Pencemaran udara atau alam sekitar
4) Keletihan
5) Tekanan dan kerisauan
6) Kurang bersenaman
7) Penggunaan antibiotik yang berlebihan
5. Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat
jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa
letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang
tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh,
alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh
menyebabkan kecederaan pada sel.
2.1.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun
Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan
sistem imun:
1) Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit;
yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki
badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan
‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit
menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan
penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit
berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap,
manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang
disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa.
2) Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang
organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun
humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit
diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang
menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat
gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang
menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang
jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada
Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
6. menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang
menyebar.
3) Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun
terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi
alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi
tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral.
Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat
seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel
Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak
terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel
Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata
berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang
ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu
pembengkakan pada jaringan.
2.2 REKAYASA GENETIKA
2.2.1 Defenisi
Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan
teknik DNA rekombinan.
Teknik DNA rekombinan: DNA dipotong kemudian dipisahkan
berdasarkan ukuran setelah itu disekuensing untuk menentukan komposisi
dan urutan nukleotidanya. OK
2.2.2 Tujuan
Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya.
1) Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam jumlah
banyak
2) Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan secara
komersil
7. 3) Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu sifat
baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen.
4) Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia.
Peralatan
Peralatannya meliputi Polmerase Chain Reaction (PCR)
PCR digunakan untuk memperbanyak DNA supaya dapat dianalisis,
elektroforesis, etc.
2.2.3 Teknik Rekayasa Genetik
1) Struktur DNA
DNA merupakan polimer dari nukleotida yang terdiri dari gugus fosfat,
gula deoksiribosa, dan basa Nitrogen. Gula deoksiribosa terbentuk
karena atom C no.2 pada gula ribosa kehilangan oksigen.
Basa N terdiri dari purin (adenin & guanin) dan pirimidin (cytosin &
timin). Basa N membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya, A
x T dan G x C à membentuk untai nukleotida yang anti paralel.
Untai pertama tersusun oleh nukleotida dari arah 3’ ke 5’, sedangkan
pasangannya terususun dari arah 5’ ke 3’.
Struktur inilah yang membentuk double helix pada DNA. Replikasi
Semikonservatif merupakan proses replikasi DNA yang menunjukkan
kemampuan penurunan sifat yang merupakan gabungan rantai DNA
parenatal dan baru yang dibentuk
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan
pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi
dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti
Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat
meningkatkan daya ketahanan badan kita.
2) Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan teknik
DNA rekombinan.
Tujuan Rekayasa Genetika
Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya.
Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam
jumlah banyak
Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan
secara komersil
Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu
sifat baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen.
Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia.
3.2 Saran
Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar
maka penulis menyarankan:
Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
memelihara lingkungan yang bersih dan sehat
10. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Latar belakang .......................................................................
1.4 Tujuan ...................................................................................
BAB II SISTEM IMUN DAN REKAYA GENETIKA
2.3 SISTEM KEKEBALAN TUBUH ......................................
2.3.1 Pengertian ...................................................................
2.3.2 Fungsi sistem imun .....................................................
2.3.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh .....................
2.3.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik ...........................
2.3.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna .......
2.3.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun ....
2.4 REKAYASA GENETIKA ..................................................
2.4.1 Defenisi ........................................................................
2.4.2 Tujuan ..........................................................................
2.4.3 Teknik Rekayasa Genetik ............................................
BAB III PENUTUP
3.3 Kesimpulan ........................................................................
3.4 Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
11. KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Biologi dengan judul Rekayasa Genetika dan system imun.
Dalam menyelesaikan tugas ini saya cukup mendapatkan kesulitan, tetapi
berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di tentukan.
Saya sebagai penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu saya menerima kritik dan saran guna
menyempurnakan tulisan selanjutnya.
Harapan saya sebagai penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi saya, dan semua yang membaca.
Pariaman, 13 Februari Pariaman
Penulis