SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
BAB I
                              PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
       Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang
   saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik,
   dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung
   unsure pertahanan kimiawi.
       Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan
   jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang
   masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis
   pertahanan   pertama,      tubuh    melawan    serangan        dengan    reaksi
   radang(inflamasi)   atau   reaksi    imun   yang   spesifik.    Reaksi    yang
   dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang
   masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat
   diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
   yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup


1.2 Tujuan
      1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun
      2. Prinsip Dasar Rekayasa Genetika
      3. Proses Rekayasa Genetika
      4. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilm
      5. Memenuhi tugas mata Kuliah Biologi
BAB II

         SISTEM KEKEBALAN TUBUH DAN REKAYA GENETIKA


2.1     Sistem Kekebalan Tubuh
2.1.1    Pengertian

         Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
         pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
         suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
         ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteridan virus, serta
         menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
         kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
         sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan
         demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga
         memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem
         ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis
         kanker

2.1.2    Fungsi sistem imun
         Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:

          1) PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar
             tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas untuk
             pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan
             baik, maka oranmg akan mudah terkena sakit
          2) KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga
             keseimbangan dari komponen tubuh.
          3) PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna
             untuk memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh
             yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan
             membinasakannya.

2.1.3    Macam-macam sistem kekebalan tubuh
              Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh
         tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
2.1.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik
     1. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
             Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan
        tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi
        masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya
        patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air
        sehingga   pertumbuhan     mikroorganisme     terhambat.   Air   mata
        memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci
        dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan
        oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau
        lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam
        hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut
        hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari
        partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh
        (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim.
        Lisozim adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding
        sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan
        mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka
        pertahanan kedua akan aktif.


     2. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
             Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik,
        dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan
        menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal
        kimiawi    yaitu   histamin.   Signal   kimiawi    berdampak     pada
        dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah
        putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah
        akibat gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan
        kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan
        langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut
        fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah
        benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut
       dengan pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan
       lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu
       lisosom menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom
       menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian tubuh mikroba.
       Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak berpindah-
       pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar
       macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–
       sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan
       spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit
       besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan
       melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma yang
       dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam
       menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang paling penting
       dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen yang
       berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta
       interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus
       yang berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila
       patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka
       patogen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik
       yang diperantarai oleh limfosit.


2.1.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna
          Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita.
     Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
          1) Cara hidup yang tidak sihat
          2) Kekurangan zat makanan
          3) Pencemaran udara atau alam sekitar
          4) Keletihan
          5) Tekanan dan kerisauan
          6) Kurang bersenaman
          7) Penggunaan antibiotik yang berlebihan
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat
  jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa
  letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang
  tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh,
  alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh
  menyebabkan kecederaan pada sel.



2.1.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun
           Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan
     sistem imun:
      1) Penyakit AIDS
          Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit;
          yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki
          badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan
          ‘leucocytes’     dan     ia   membiak   dan   berkembang     di     limfosit
          menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan
          penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit
          berjangkit     seperti   tuberkulosis   pulmonari,   kandidiasis,    kayap,
          manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang
          disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa.
      2) Penyakit Autoimunitas
          Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang
          organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun
          humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit
          diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang
          menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat
          gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang
          menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan
          paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang
          jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada
          Lupus Erythematosus           sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang
           menyebar.
       3) Alergi
           Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun
           terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi
           alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi
           tertunda.
           Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral.
           Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat
           seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel
           Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak
           terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel
           Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata
           berair.
           Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang
           ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau
           menghancurkannya.       Akhirnya     Limfosit     T    segera    memicu
           pembengkakan pada jaringan.


2.2   REKAYASA GENETIKA
2.2.1 Defenisi
           Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan
      teknik DNA rekombinan.
           Teknik DNA rekombinan: DNA dipotong kemudian dipisahkan
      berdasarkan ukuran setelah itu disekuensing untuk menentukan komposisi
      dan urutan nukleotidanya. OK
2.2.2 Tujuan
      Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya.
      1) Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam jumlah
         banyak
      2) Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan secara
         komersil
3) Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu sifat
         baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen.
      4) Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia.
      Peralatan
       Peralatannya meliputi Polmerase Chain Reaction (PCR)
       PCR digunakan untuk memperbanyak DNA supaya dapat dianalisis,
       elektroforesis, etc.


2.2.3 Teknik Rekayasa Genetik
      1) Struktur DNA
         DNA merupakan polimer dari nukleotida yang terdiri dari gugus fosfat,
         gula deoksiribosa, dan basa Nitrogen. Gula deoksiribosa terbentuk
         karena atom C no.2 pada gula ribosa kehilangan oksigen.
         Basa N terdiri dari purin (adenin & guanin) dan pirimidin (cytosin &
         timin). Basa N membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya, A
         x T dan G x C à membentuk untai nukleotida yang anti paralel.
         Untai pertama tersusun oleh nukleotida dari arah 3’ ke 5’, sedangkan
         pasangannya terususun dari arah 5’ ke 3’.
         Struktur inilah yang membentuk double helix pada DNA. Replikasi
         Semikonservatif merupakan proses replikasi DNA yang menunjukkan
         kemampuan penurunan sifat yang merupakan gabungan rantai DNA
         parenatal dan baru yang dibentuk
BAB III
                                 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
   1) Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan
      pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi
      dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti
      Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat
      meningkatkan daya ketahanan badan kita.
   2) Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan teknik
      DNA rekombinan.
      Tujuan Rekayasa Genetika
             Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya.
             Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam
             jumlah banyak
             Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan
             secara komersil
             Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu
             sifat baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen.
             Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia.


3.2 Saran
   Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar
   maka penulis menyarankan:
       Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
       memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
       memelihara lingkungan yang bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA



http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-
antibiotika.html
http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-
imun/
http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-
068114009068114048068114055/
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

          1.3 Latar belakang .......................................................................
          1.4 Tujuan ...................................................................................

BAB II SISTEM IMUN DAN REKAYA GENETIKA
          2.3 SISTEM KEKEBALAN TUBUH ......................................
                2.3.1 Pengertian ...................................................................
                2.3.2 Fungsi sistem imun .....................................................
                2.3.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh .....................
                2.3.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik ...........................
                2.3.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna .......
                2.3.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun ....


          2.4 REKAYASA GENETIKA ..................................................
                2.4.1 Defenisi ........................................................................
                2.4.2 Tujuan ..........................................................................
                2.4.3 Teknik Rekayasa Genetik ............................................

BAB III PENUTUP

            3.3 Kesimpulan ........................................................................
            3.4 Saran ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR


Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Biologi dengan judul Rekayasa Genetika dan system imun.
       Dalam menyelesaikan tugas ini saya cukup mendapatkan kesulitan, tetapi
berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di tentukan.
     Saya sebagai penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu saya menerima kritik dan saran guna
menyempurnakan tulisan selanjutnya.
     Harapan saya sebagai penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi saya, dan semua yang membaca.



                                             Pariaman, 13 Februari Pariaman



                                                            Penulis

Contenu connexe

Tendances (18)

Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuhMakalah konsep dasar pertahanan tubuh
Makalah konsep dasar pertahanan tubuh
 
Ppt sistem imunitas
Ppt sistem imunitasPpt sistem imunitas
Ppt sistem imunitas
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
Sistem Pertahanan Tubuh Oleh Ismail
Sistem Pertahanan Tubuh  Oleh IsmailSistem Pertahanan Tubuh  Oleh Ismail
Sistem Pertahanan Tubuh Oleh Ismail
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksi
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Ppt sistem imun
Ppt sistem imunPpt sistem imun
Ppt sistem imun
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Alif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifikAlif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifik
 

Similaire à SISTEM IMUN DAN PENYAKIT (20)

Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Sistem imun.ppt
Sistem imun.pptSistem imun.ppt
Sistem imun.ppt
 
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.pptkuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
kuliahs1s2prinsipdasarsistemimun.ppt
 
Sistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.pptSistem Imun 2.ppt
Sistem Imun 2.ppt
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem Imunitas
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
imunologi1.ppt
imunologi1.pptimunologi1.ppt
imunologi1.ppt
 

Plus de MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

Plus de MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

SISTEM IMUN DAN PENYAKIT

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsure pertahanan kimiawi. Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup 1.2 Tujuan 1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan tubuh/system imun 2. Prinsip Dasar Rekayasa Genetika 3. Proses Rekayasa Genetika 4. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilm 5. Memenuhi tugas mata Kuliah Biologi
  • 2. BAB II SISTEM KEKEBALAN TUBUH DAN REKAYA GENETIKA 2.1 Sistem Kekebalan Tubuh 2.1.1 Pengertian Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteridan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker 2.1.2 Fungsi sistem imun Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai: 1) PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun yang bertugas untuk pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, maka oranmg akan mudah terkena sakit 2) KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh. 3) PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk memantau ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan membinasakannya. 2.1.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
  • 3. 2.1.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik 1. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua akan aktif. 2. Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
  • 4. membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak berpindah- pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel– sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit. 2.1.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita: 1) Cara hidup yang tidak sihat 2) Kekurangan zat makanan 3) Pencemaran udara atau alam sekitar 4) Keletihan 5) Tekanan dan kerisauan 6) Kurang bersenaman 7) Penggunaan antibiotik yang berlebihan
  • 5. Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel. 2.1.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem imun: 1) Penyakit AIDS Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa. 2) Penyakit Autoimunitas Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi
  • 6. menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar. 3) Alergi Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi tertunda. Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair. Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan. 2.2 REKAYASA GENETIKA 2.2.1 Defenisi Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan teknik DNA rekombinan. Teknik DNA rekombinan: DNA dipotong kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran setelah itu disekuensing untuk menentukan komposisi dan urutan nukleotidanya. OK 2.2.2 Tujuan Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya. 1) Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam jumlah banyak 2) Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan secara komersil
  • 7. 3) Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu sifat baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen. 4) Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia.  Peralatan Peralatannya meliputi Polmerase Chain Reaction (PCR) PCR digunakan untuk memperbanyak DNA supaya dapat dianalisis, elektroforesis, etc. 2.2.3 Teknik Rekayasa Genetik 1) Struktur DNA DNA merupakan polimer dari nukleotida yang terdiri dari gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa Nitrogen. Gula deoksiribosa terbentuk karena atom C no.2 pada gula ribosa kehilangan oksigen. Basa N terdiri dari purin (adenin & guanin) dan pirimidin (cytosin & timin). Basa N membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya, A x T dan G x C à membentuk untai nukleotida yang anti paralel. Untai pertama tersusun oleh nukleotida dari arah 3’ ke 5’, sedangkan pasangannya terususun dari arah 5’ ke 3’. Struktur inilah yang membentuk double helix pada DNA. Replikasi Semikonservatif merupakan proses replikasi DNA yang menunjukkan kemampuan penurunan sifat yang merupakan gabungan rantai DNA parenatal dan baru yang dibentuk
  • 8. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1) Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan kita. 2) Rekayasa genetik adalah manipulasi DNA dengan menggunakan teknik DNA rekombinan. Tujuan Rekayasa Genetika Isolasi gen tertentu, bagian dari gen atau daerah genomnya. Menghasilkan RNA atau molekul protein yang diinginkan dalam jumlah banyak Meningkatkan efisiensi dalam pembuatan enzim dan obat-obatan secara komersil Memodifikasi organisme, sehingga dapat mengekspresikan suatu sifat baru yang sebelumnya tidak dikode oleh gen. Koreksi kelainan genetik di organisme, termasuk manusia. 3.2 Saran Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:  Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit  memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi  memelihara lingkungan yang bersih dan sehat
  • 10. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar belakang ....................................................................... 1.4 Tujuan ................................................................................... BAB II SISTEM IMUN DAN REKAYA GENETIKA 2.3 SISTEM KEKEBALAN TUBUH ...................................... 2.3.1 Pengertian ................................................................... 2.3.2 Fungsi sistem imun ..................................................... 2.3.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh ..................... 2.3.4 Sistem kekebalan tubuh non spesifik ........................... 2.3.5 Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimuna ....... 2.3.6 penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun .... 2.4 REKAYASA GENETIKA .................................................. 2.4.1 Defenisi ........................................................................ 2.4.2 Tujuan .......................................................................... 2.4.3 Teknik Rekayasa Genetik ............................................ BAB III PENUTUP 3.3 Kesimpulan ........................................................................ 3.4 Saran .................................................................................. DAFTAR PUSTAKA
  • 11. KATA PENGANTAR Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Biologi dengan judul Rekayasa Genetika dan system imun. Dalam menyelesaikan tugas ini saya cukup mendapatkan kesulitan, tetapi berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di tentukan. Saya sebagai penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu saya menerima kritik dan saran guna menyempurnakan tulisan selanjutnya. Harapan saya sebagai penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi saya, dan semua yang membaca. Pariaman, 13 Februari Pariaman Penulis