SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
BAB I
                                     PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
         Sebelum kita memulai kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu yang dimaksud
  dengan franchising. Franchising menurut versi pemerintah Indonesia adalah perikatan
  dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari
  kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
  dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut
  dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi
  Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialahs uatu sistem pendistribusian
  barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan
  hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
  sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
  tertentu meliputi area tertentu.
         Fenomena yang menarik dibeberapa tahun ini yaitu makin tumbuh suburnya Bisnis
  Franchise, misalnya usaha makanan modern. Beberapa diantara mereka membuka gerainya
  di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis di tengah kota. Tak
  hanya produk luar negeri (Dunkin Donut, Burger King, McD, dll), produk indonesia juga tak
  kalah berkembang pesat. Franchisor domestik telah lahir bahkan berkembang di berbagai
  kota besar di Indonesia, seperti Kebab Ali Baba, Indomaret, Sabana Fried Chicken, dan
  masih banyak lagi.


B. IDENTIFIKASI MASALAH
  Bagaimanapun waralaba merupakan salah satu tawaran investasi, dan kita harus jeli memilih
  mana investasi yang membawa keuntungan, dan membawa kerugian. Dengan cara menelaah
  apa yang kita lihat, dan memikirkan prospek kedepannya dari waralaba tersebut.




                                                                                         1
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan
dibahas :
   1) Definisi franchise (waralaba) lebih mendetail
   2) Kriteria franchise
   3) Keuntungan dan kerugian franshicing
   4) Jenis-jenis dan bentuk-bentuk franchising
   5) Keunggulan dan kelemahan franchising
   6) Tips memilih franchise


D. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
    Tujuan pokok penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
    franchising atau bisnis waralaba




                                                                                        2
BAB II
                                            PEMBAHASAN


2.1 DEFINISI FRANCHISE
  Banyak versi yang mengemukakan pendapat mengenai apa itu franchising. Di bawah in
  merupakan beberapa definisi frnachising menurut beberapa versi:

  1)   Franchising menurut versi pemerintah Indonesia adalah perikatan dimana salah satu
       pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual
       (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu
       imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka
       penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
  2)   Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialahs uatu
       sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek
       (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan
       bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
       sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
  3)   Menurut Amir Karamoy (2006), franchise adalah suatu pola kemitraan usaha antara
       perusahaan yang memiliki merek dagang dikenal dan sistem manajemen, keuangan dan
       pemasaran yang telah mantap, disebut franchisor, dengan perusahaan atau individu yang
       memanfaatkan atau menggunakan merek dan sistem milik franchisor, disebutfranchisee.
       Franchisor wajib memberikan bantuan teknis, manajemen dan pemasaran kepada
       franchisee dan sebagai timbal baliknya, franchisee membayar sejumlah biaya kepada
       franchisor. Hubungan kemitraaan usaha antara kedua pihak dikukuhkan dalam suatu
       perjanjian lisensi atau franchise.
  4)   Menurut LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi
       dari terjemahan kata franchise. LPPM mengartikannya sebagai usaha yang memberikan
       laba atau keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata tersebut yang berasal dari wara
       yang berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan.M
  5)   Menurut PP No.16/1997 franchise diartikan sebagai perikatan dimana salah satu pihak
       diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual


                                                                                            3
atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
       berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan
       dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis
       formal di Indonesia.

2.2 KRITERIA USAHA FRANCHISE
    Suatu usaha dapat diwaralabakan apabila memenuhi 6 kriteria sebagai berikut :
    1) Memiliki ciri khas usaha;
    2) Terbukti sudah memberikan keuntungan;
    3) Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat
           secara tertulis;
    4) Mudah diajarkan dan diaplikasikan
    5) Adanya dukungan berkesinambungan,
    6) Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar.


Adapun hukum-hukum yang mengatur mengenai frnachising di Indonesia adalah sebagai
berikut:

   1) Terdapat        dalam   PP   No.42   Tahun   2007   pasal   16   (1)   disebutkan   bahwa
       “Menteri,Gubernur,BUPATI/WALIkota sesuai kewenangannya masing-masing dapat
       mengenakan sanki administrasi bagi pemberi waralaba dan penerima waralaba yang
       melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8,10 dan 11.”
   2) Juga terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 31/M-
       DAG/PER/8/2008 tentang penyelenggaraan waralaba pasal 2,3,4,5,6,7,8,9,10 .
   3) Perjanjian sebagai dasar hukum KUH Perdata pasal 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUH
       Perdata; para pihak bebas melakukan apapun sepanjang tidak bertentangan dengan
       hukum yang berlaku, kebiasan, kesopanan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
       ketertiban umum, juga tentang syarat-syarat sahnya perjanjian dsb.
   4) Hukum keagenan sebagai dasar hukum; KUH Dagang (Makelar & Komisioner),
       ketentuan-ketentuan yang bersifat administrative seperti berbagai ketentuan dari
       Departemen Perindustrian, Perdagangan dsb. Seringkali ditentukan dengan tegas dalam



                                                                                              4
kontrak franchise bahwa di antara pihak franchisor dengan franchisee tidak ada suatu
   hubungan keagenan
5) Undang-undang Merek, Paten dan Hak Cipta sebagai dasar hukum; berhubung ikut
   terlibatnya merek dagang dan logo milik pihak franchisor dalam suatu bisnis franchise,
   apalagi dimungkinkan adanya suatu penemuan baru oleh pihak franchisor, penemuan
   dimana dapat dipatenkan. UU No.19 (1992) Merek, UU No 6 (1982) Paten, UU No.7
   (1987) Hak Cipta.
6) UU Penanaman Modal Asing sebagai dasar hukum; Apabila pihak franchisor akan
   membuka outlet di suatu Negara yang bukan negaranya pihak franchisor tersebut maka
   sebaiknya dikonsultasi dahulu kepada ahli hukum penanaman modal asing tentang
   berbagai kemungkinana dan alternative yang mungkin diambil dan yang paling
   menguntungkannya. Franchise justru dipilih untuk mengelak dari larangan-larangan
   tertentu bagi suatu perusahaan asing ketika hendak beroperasi lewat direct investment
7) Peraturan lain lain sebagai dasar hukum :
       (1) Ketentuan hukum administrative,
           seperti mengenai perizinan usaha, pendirian perseroan terbatas, dll peraturan
           administrasi yang umumnya dikeluarkan oleh Departmen Perdagangan. Kepmen
           Perdagangan No 376/Kp/XI/1983 tentang kegiatan perdagangan.
       (2) Ketentuan Ketenagakerjaan,
       (3) Hukum Perusahaan (UU PT No 1 (1995),
       (4) Hukum pajak adalah pajak ganda, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai,
           pajak withholding atas royalty dan pajak penghasilan atas tenaga kerja asing
       (5) Hukum persaingan,
       (6) Hukum industri bidang tertentu misalnya aturan tentang standar mutu, kebersihan
           dan aturan lain lain yang bertujuan melindungi konsumen, atau bahkan UU
           pangan sendiri.
       (7) Hukum tentang kepemilikan- hak guna bangunan, hak milik, etc
       (8) . Hukum tentang pertukaran mata uang- RI menganut rezim devisa bebas, maka
           tidak ada larangan maupun batasan terhadap keluar masuknya valuta asing dari/ke
           Indonesia



                                                                                           5
(9) Hukum tentang rencana tata ruang; apakah wilayah tersebut memungkinkan
              dibukannya sebuah franchise, kualitas bahan untuk gedung tersebut memenuhi
              syarat, dll.
           (10) Hukum tentang pengawasan ekspor/ impor misalnya dalam hal pengambilan
              keputusan apakah barang barang tertentu mesti dibawa dari Negara pihak
              franchisor atau cukup diambil saja dari Negara pihak franchisee.
           (11) Hukum tentang bea cukai apakah lebih menguntungkan barang-barang tertentu
              dipasok dari luar negeri atau cukup menghandalkan produk local semata.


2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISING


    Keuntungan
    Bagi Franchisor (perusahaan induk) :

   1. Produk atau jasa terdistribusi secara luas tanpa memerlukan biaya promosi dan biaya
       investasi cabang baru.
   2. Produk atau jasa dikonsumsi dengan mutu yang sama.
   3. Keuntungan dari royalti atau penjual lisensi.
   4. Bisnisnya bisa berkembang dengan cepat di banyak lokasi secara bersamaan,
       meningkatnya keuntungan dengan memanfaatkan investasi dari franchisee.

Bagi Franchisee (pemilik hak-jual) :

   1. Popularitas produk atau jasa sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi.
   2. Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukan
       oleh franchiser
   3. Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk.




                                                                                            6
Kerugian
Bagi franchisee (pemilik hak-jual)

   1. Biaya startup cost yang tinggi, karena selain kebutuhan investasi awal, franchisee harus
          membayar pembelian franchise yang biasanya cukup mahal
   2. Franchisee tidak bebas mengembangkan usahanya karena berbagai peraturan yang
          diberikan oleh franchisor
   3. Franchisee biasanya terikat pada pembelian bahan untuk produksi untuk standarisasi
          produk /jasa yang dijual
   4. Franchisee harus jeli dan tidak terjebak pada isi perjanjian dengan franchisor, karena
          bagaimanapun biasanya perjanjian akan berpihak kepada prinsipal / franchisor dengan
          perbandingan 60:40.



D. JENIS DAN BENTUK FRANCHISE

Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat
bentuk:

          Product Franchise
          Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan
          produk dari petnernya dengan pembatasan areal.

          Processing or Manufacturing Frinchise
          Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk
          dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek
          franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan
          minuman.

          Bussiness Format atau System Franchise
          Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti



                                                                                                 7
yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk
       paket.

       Group Trading Franchise
       Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir
       maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.



E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM FRANCHISE
Menurut Rachmadi keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain:

   1. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee
       dengan resiko yang relatif lebih rendah.
   2. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat
       dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas
       mereknya.
   3. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal
       pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran.



Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah:

   1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee
       terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh
       franchisor.
   2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum
       tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee
       dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
   3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya
       dengan franchisor. (Sukandar, 2004, p. 67)
   4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
   5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat
       memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian. (Rachmadi, 2007,p. 9)

                                                                                                8
F. TIPS MEMILIH FRANCHISING

     Jangan minder saat berhadapan dengan staf bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak
     menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu
     manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha
     waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan
     investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang
     perusahaan penyelenggara waralaba.
     Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman,
     potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem
     mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan
     sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka.
     Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya
     semakin buruk. Ingat, kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka.
     Bayangkan dan perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan
     mereka kelak?
     Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu
     bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan
     segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang
     telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun.
     Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung
     atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya
     apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari
     terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi.
     Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar
     negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional,
     layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat
     internet atau kenalan di luar negeri.
     Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena
     itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki.


                                                                                           9
Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada
banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi
mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka.
Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan
kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat
dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan
Anda.




                                                                                   10
BAB III
                                       PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
        Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun
   pengambil keputusan kebijakan perusahaan dengan tujuan agar kegiatan bisnis yang akan
   dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan
   yang direncanakan. Salah satu perancanaan bisnis yang cukup menjanjikan yaitu tawaran
   investasi waralaba karena masyarakat yang konsumtif adalah peluang pasar, dengan
   mengetahui dan memahami definisi, landasan hukum, keuntungan &kerugian, kriteria dan
   berdasarkan pengalaman yang matang, investasi ini akan menghasilkan balikan modal awal,
   laba dan perluasan jaringan usaha. Dibawah naungan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
   Waralaba lokal saat ini lebih tumbuh dan berkembang pesat, menguntungkan dan tahan
   terhadap krisis ekonomi, karena biaya produksi dan pajak dapat diminamilisir supaya dapat
   dijangkau oleh semua kalangan masyarakat di Negara Republik Indonesia. Dengan kata lain,
   waralaba termasuk salah satu penyangga perekonomian Nasional.




                                                                                         11

More Related Content

What's hot

Tgs individu makalah waralaba
Tgs individu makalah waralabaTgs individu makalah waralaba
Tgs individu makalah waralabaHarvad University
 
Makalah Waralaba Di Indonesia
Makalah Waralaba Di IndonesiaMakalah Waralaba Di Indonesia
Makalah Waralaba Di IndonesiaRahmanzie Share
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Rio Cahya Nandika
 
Makalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangMakalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangrahayusoeta
 

What's hot (7)

Franchise
FranchiseFranchise
Franchise
 
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand ImagePerlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
Perlindungan Merek & Pengembangannya Sebagai Brand Image
 
Makalah franchise
Makalah franchise Makalah franchise
Makalah franchise
 
Tgs individu makalah waralaba
Tgs individu makalah waralabaTgs individu makalah waralaba
Tgs individu makalah waralaba
 
Makalah Waralaba Di Indonesia
Makalah Waralaba Di IndonesiaMakalah Waralaba Di Indonesia
Makalah Waralaba Di Indonesia
 
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
Kualifikasi Penggunaan Hukum Perdata Internasional Dalam Kasus Sengketa Merek...
 
Makalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagangMakalah rahasia dagang
Makalah rahasia dagang
 

Viewers also liked (18)

իշխան բուն
իշխան բունիշխան բուն
իշխան բուն
 
Kkpi
KkpiKkpi
Kkpi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
мкк и лингафонный кабинет
мкк и лингафонный кабинетмкк и лингафонный кабинет
мкк и лингафонный кабинет
 
The painful truth
The painful truthThe painful truth
The painful truth
 
Sheet3 backup
Sheet3 backupSheet3 backup
Sheet3 backup
 
Tugas lama
Tugas lamaTugas lama
Tugas lama
 
Ingiustizia per Irena Sendler
Ingiustizia per Irena SendlerIngiustizia per Irena Sendler
Ingiustizia per Irena Sendler
 
Provire presentatie
Provire presentatieProvire presentatie
Provire presentatie
 
Propiedades y características de los sistemas 4
Propiedades y características de los sistemas 4Propiedades y características de los sistemas 4
Propiedades y características de los sistemas 4
 
Echinacea
EchinaceaEchinacea
Echinacea
 
GupShup Indonesia
GupShup IndonesiaGupShup Indonesia
GupShup Indonesia
 
The woodlands home sales reports feb 2013
The woodlands home sales reports feb 2013The woodlands home sales reports feb 2013
The woodlands home sales reports feb 2013
 
1824
18241824
1824
 
Philippians pt 7
Philippians   pt 7Philippians   pt 7
Philippians pt 7
 
Ppt doni
Ppt doniPpt doni
Ppt doni
 
WordBench熊本第3回勉強会
WordBench熊本第3回勉強会WordBench熊本第3回勉強会
WordBench熊本第3回勉強会
 
Performance appraisals
Performance appraisalsPerformance appraisals
Performance appraisals
 

Similar to Mela

tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docx
tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docxtugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docx
tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docxAcun3
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualSeptiyana Yana
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...indri agustiani
 
film
filmfilm
filmipep
 
Makalah franchising diego
Makalah franchising diegoMakalah franchising diego
Makalah franchising diegoMJM Networks
 
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...Desi_Indri_Yanti
 
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...GabriellaLorenza
 
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...Mahardhika Bayu Putra
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...masda araffi
 
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...FirinMohammad
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMJM Networks
 
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...nabilasafitr
 
Hukum Bisnis Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptx
Hukum Bisnis  Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptxHukum Bisnis  Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptx
Hukum Bisnis Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptxDinarRamdhanMubarok
 
Hukum dagang
Hukum dagang Hukum dagang
Hukum dagang adirianto
 
Franchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaFranchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaIndra Nurfaizi
 
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...Dyana Anggraini
 

Similar to Mela (20)

tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docx
tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docxtugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docx
tugas jurnal hukum bisnis_ firman&sendy_ IWU.docx
 
10 waralaba
10 waralaba10 waralaba
10 waralaba
 
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan IntelektualHukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
Hukum Bisnis || Hak Kekayaan Intelektual
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e  com...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,model bisnis konvensional, waralaba dan e com...
 
5 kwu
5   kwu5   kwu
5 kwu
 
film
filmfilm
film
 
Makalah franchising diego
Makalah franchising diegoMakalah franchising diego
Makalah franchising diego
 
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...
5 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali model bisnis konvensional waralaba...
 
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...
5,kewirausahaan,gabriella lorenza,hapzi ali,model bisnis konvensional,waralab...
 
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
5, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, model bisnis konvensional,waralaba d...
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralaba dan ...
 
Bisnis waralaba
Bisnis waralabaBisnis waralaba
Bisnis waralaba
 
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...
5,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, (bisnis konvensional,e commerce...
 
Makalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriatiMakalah franchising fakhriati
Makalah franchising fakhriati
 
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
 
Hukum Bisnis Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptx
Hukum Bisnis  Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptxHukum Bisnis  Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptx
Hukum Bisnis Hak Atas Kekayaan Intelektual.pptx
 
Hukum kontrak
Hukum kontrakHukum kontrak
Hukum kontrak
 
Hukum dagang
Hukum dagang Hukum dagang
Hukum dagang
 
Franchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannyaFranchise di indonesia beserta ulasannya
Franchise di indonesia beserta ulasannya
 
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...
Hbl 13, dyana anggraini, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, hak merk, ...
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Mela

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebelum kita memulai kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan franchising. Franchising menurut versi pemerintah Indonesia adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialahs uatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Fenomena yang menarik dibeberapa tahun ini yaitu makin tumbuh suburnya Bisnis Franchise, misalnya usaha makanan modern. Beberapa diantara mereka membuka gerainya di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis di tengah kota. Tak hanya produk luar negeri (Dunkin Donut, Burger King, McD, dll), produk indonesia juga tak kalah berkembang pesat. Franchisor domestik telah lahir bahkan berkembang di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Kebab Ali Baba, Indomaret, Sabana Fried Chicken, dan masih banyak lagi. B. IDENTIFIKASI MASALAH Bagaimanapun waralaba merupakan salah satu tawaran investasi, dan kita harus jeli memilih mana investasi yang membawa keuntungan, dan membawa kerugian. Dengan cara menelaah apa yang kita lihat, dan memikirkan prospek kedepannya dari waralaba tersebut. 1
  • 2. C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas : 1) Definisi franchise (waralaba) lebih mendetail 2) Kriteria franchise 3) Keuntungan dan kerugian franshicing 4) Jenis-jenis dan bentuk-bentuk franchising 5) Keunggulan dan kelemahan franchising 6) Tips memilih franchise D. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN Tujuan pokok penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai franchising atau bisnis waralaba 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI FRANCHISE Banyak versi yang mengemukakan pendapat mengenai apa itu franchising. Di bawah in merupakan beberapa definisi frnachising menurut beberapa versi: 1) Franchising menurut versi pemerintah Indonesia adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. 2) Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialahs uatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. 3) Menurut Amir Karamoy (2006), franchise adalah suatu pola kemitraan usaha antara perusahaan yang memiliki merek dagang dikenal dan sistem manajemen, keuangan dan pemasaran yang telah mantap, disebut franchisor, dengan perusahaan atau individu yang memanfaatkan atau menggunakan merek dan sistem milik franchisor, disebutfranchisee. Franchisor wajib memberikan bantuan teknis, manajemen dan pemasaran kepada franchisee dan sebagai timbal baliknya, franchisee membayar sejumlah biaya kepada franchisor. Hubungan kemitraaan usaha antara kedua pihak dikukuhkan dalam suatu perjanjian lisensi atau franchise. 4) Menurut LPPM (Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi dari terjemahan kata franchise. LPPM mengartikannya sebagai usaha yang memberikan laba atau keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata tersebut yang berasal dari wara yang berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan.M 5) Menurut PP No.16/1997 franchise diartikan sebagai perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual 3
  • 4. atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis formal di Indonesia. 2.2 KRITERIA USAHA FRANCHISE Suatu usaha dapat diwaralabakan apabila memenuhi 6 kriteria sebagai berikut : 1) Memiliki ciri khas usaha; 2) Terbukti sudah memberikan keuntungan; 3) Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis; 4) Mudah diajarkan dan diaplikasikan 5) Adanya dukungan berkesinambungan, 6) Hak Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar. Adapun hukum-hukum yang mengatur mengenai frnachising di Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Terdapat dalam PP No.42 Tahun 2007 pasal 16 (1) disebutkan bahwa “Menteri,Gubernur,BUPATI/WALIkota sesuai kewenangannya masing-masing dapat mengenakan sanki administrasi bagi pemberi waralaba dan penerima waralaba yang melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8,10 dan 11.” 2) Juga terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 31/M- DAG/PER/8/2008 tentang penyelenggaraan waralaba pasal 2,3,4,5,6,7,8,9,10 . 3) Perjanjian sebagai dasar hukum KUH Perdata pasal 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUH Perdata; para pihak bebas melakukan apapun sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku, kebiasan, kesopanan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan ketertiban umum, juga tentang syarat-syarat sahnya perjanjian dsb. 4) Hukum keagenan sebagai dasar hukum; KUH Dagang (Makelar & Komisioner), ketentuan-ketentuan yang bersifat administrative seperti berbagai ketentuan dari Departemen Perindustrian, Perdagangan dsb. Seringkali ditentukan dengan tegas dalam 4
  • 5. kontrak franchise bahwa di antara pihak franchisor dengan franchisee tidak ada suatu hubungan keagenan 5) Undang-undang Merek, Paten dan Hak Cipta sebagai dasar hukum; berhubung ikut terlibatnya merek dagang dan logo milik pihak franchisor dalam suatu bisnis franchise, apalagi dimungkinkan adanya suatu penemuan baru oleh pihak franchisor, penemuan dimana dapat dipatenkan. UU No.19 (1992) Merek, UU No 6 (1982) Paten, UU No.7 (1987) Hak Cipta. 6) UU Penanaman Modal Asing sebagai dasar hukum; Apabila pihak franchisor akan membuka outlet di suatu Negara yang bukan negaranya pihak franchisor tersebut maka sebaiknya dikonsultasi dahulu kepada ahli hukum penanaman modal asing tentang berbagai kemungkinana dan alternative yang mungkin diambil dan yang paling menguntungkannya. Franchise justru dipilih untuk mengelak dari larangan-larangan tertentu bagi suatu perusahaan asing ketika hendak beroperasi lewat direct investment 7) Peraturan lain lain sebagai dasar hukum : (1) Ketentuan hukum administrative, seperti mengenai perizinan usaha, pendirian perseroan terbatas, dll peraturan administrasi yang umumnya dikeluarkan oleh Departmen Perdagangan. Kepmen Perdagangan No 376/Kp/XI/1983 tentang kegiatan perdagangan. (2) Ketentuan Ketenagakerjaan, (3) Hukum Perusahaan (UU PT No 1 (1995), (4) Hukum pajak adalah pajak ganda, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak withholding atas royalty dan pajak penghasilan atas tenaga kerja asing (5) Hukum persaingan, (6) Hukum industri bidang tertentu misalnya aturan tentang standar mutu, kebersihan dan aturan lain lain yang bertujuan melindungi konsumen, atau bahkan UU pangan sendiri. (7) Hukum tentang kepemilikan- hak guna bangunan, hak milik, etc (8) . Hukum tentang pertukaran mata uang- RI menganut rezim devisa bebas, maka tidak ada larangan maupun batasan terhadap keluar masuknya valuta asing dari/ke Indonesia 5
  • 6. (9) Hukum tentang rencana tata ruang; apakah wilayah tersebut memungkinkan dibukannya sebuah franchise, kualitas bahan untuk gedung tersebut memenuhi syarat, dll. (10) Hukum tentang pengawasan ekspor/ impor misalnya dalam hal pengambilan keputusan apakah barang barang tertentu mesti dibawa dari Negara pihak franchisor atau cukup diambil saja dari Negara pihak franchisee. (11) Hukum tentang bea cukai apakah lebih menguntungkan barang-barang tertentu dipasok dari luar negeri atau cukup menghandalkan produk local semata. 2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN FRANCHISING Keuntungan Bagi Franchisor (perusahaan induk) : 1. Produk atau jasa terdistribusi secara luas tanpa memerlukan biaya promosi dan biaya investasi cabang baru. 2. Produk atau jasa dikonsumsi dengan mutu yang sama. 3. Keuntungan dari royalti atau penjual lisensi. 4. Bisnisnya bisa berkembang dengan cepat di banyak lokasi secara bersamaan, meningkatnya keuntungan dengan memanfaatkan investasi dari franchisee. Bagi Franchisee (pemilik hak-jual) : 1. Popularitas produk atau jasa sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi. 2. Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukan oleh franchiser 3. Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk. 6
  • 7. Kerugian Bagi franchisee (pemilik hak-jual) 1. Biaya startup cost yang tinggi, karena selain kebutuhan investasi awal, franchisee harus membayar pembelian franchise yang biasanya cukup mahal 2. Franchisee tidak bebas mengembangkan usahanya karena berbagai peraturan yang diberikan oleh franchisor 3. Franchisee biasanya terikat pada pembelian bahan untuk produksi untuk standarisasi produk /jasa yang dijual 4. Franchisee harus jeli dan tidak terjebak pada isi perjanjian dengan franchisor, karena bagaimanapun biasanya perjanjian akan berpihak kepada prinsipal / franchisor dengan perbandingan 60:40. D. JENIS DAN BENTUK FRANCHISE Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk: Product Franchise Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal. Processing or Manufacturing Frinchise Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman. Bussiness Format atau System Franchise Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti 7
  • 8. yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket. Group Trading Franchise Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada. E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM FRANCHISE Menurut Rachmadi keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain: 1. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah. 2. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya. 3. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran. Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah: 1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor. 2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun. 3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor. (Sukandar, 2004, p. 67) 4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee. 5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian. (Rachmadi, 2007,p. 9) 8
  • 9. F. TIPS MEMILIH FRANCHISING Jangan minder saat berhadapan dengan staf bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat, kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka kelak? Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi. Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional, layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. 9
  • 10. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan Anda. 10
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan dengan tujuan agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Salah satu perancanaan bisnis yang cukup menjanjikan yaitu tawaran investasi waralaba karena masyarakat yang konsumtif adalah peluang pasar, dengan mengetahui dan memahami definisi, landasan hukum, keuntungan &kerugian, kriteria dan berdasarkan pengalaman yang matang, investasi ini akan menghasilkan balikan modal awal, laba dan perluasan jaringan usaha. Dibawah naungan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI). Waralaba lokal saat ini lebih tumbuh dan berkembang pesat, menguntungkan dan tahan terhadap krisis ekonomi, karena biaya produksi dan pajak dapat diminamilisir supaya dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat di Negara Republik Indonesia. Dengan kata lain, waralaba termasuk salah satu penyangga perekonomian Nasional. 11