3. Tanda Cedera/Trauma pada mata
Nyeri
Perdarahan
Laserasi
Enofthalmi
Defek iris
Hifema, tio rendah
Instruksi isi okuler
hipopion
4. Menurut sebabnya, trauma mata
terbagi atas
1. Trauma tumpul atau kontusio dapat di sebabkan oleh benda
tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan
udara.
2. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non
perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus
alienum atau tidak. Korpus alienum dapat terjadi di
intraokuler maupun ekstraokuler.
3. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda
membara.
4. Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat
asam atau basa
5. Sambungan
5.Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun
yang bertegangan tinggi
6.Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam
7.Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom
(proton dan neutron)
6. Penatalaksanaan
1. Trauma Mata BendaTumpul
Penanganan ditekankan pada utama yang menyertainya
dan penilaian terhadap ketajaman penglihatan. Setiap
penurunan ketajaman penglihatan tanda mutlak untuk
melakukan rujukan kepada dokter ahli mata.
Pemberian pertolongan pertama berupa:
a. Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit.
Untuk pemeriksaan mata dapat diberikan anesteshi local:
Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %.
b. Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan
c. Memberikan moral support agar pasien tenang
d. Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata
yang terkena trauma
7. Sambungan
e. Dalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala
bilik mata depan) tanpa penyulit segera ditangani
dengan tindakan perawatan:
1). Tutup kedua bola mata
2). Tidur dengan posisi kepala agar lebih tinggi
3). Evaluasi ketajaman penglihatan
4). Evaluasi tekanan bola mata
f. Setiap penurunan ketajaman penglihatan atau
keragu-raguan mengenai mata penderita sebaiknya
segera di rujuk ke dokter ahli mata.
8. Sambungan
2.Trauma mata benda tajam
Keadaan trauma mata ini harus segera mendapat perawatan
khusus karena dapat menimbulkan bahaya; infeksi, siderosis,
kalkosis dan atlalmia dan simpatika.
Pertimbangan tindakan bertujuan :
a. Mempertahankan bola mata
b. Mempertahankan penglihatan
Bila terdapat benda asing dalam bola mata, maka sebaiknya
dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada penderita diberikan:
a. Antibiotik spectrum luas
b. Analgetik dan sedotiva
c. Dilakukan tindakan pembedahan pada luka yang terbuka
9. Sambungan
3.Trauma mata benda asing
a. Ekstra Okular
1). Tetes mata
2). Bila benda asing dalam forniks bawah, angkat dengan swab.
3). Bila dalam farniks atas, lipat kelopak mata dan angkat
4). Bila tertanam dalam konjungtiva, gunakan anestesi local dan angkat
dengan jarum
5). Bila dalam kornea, geraka anestesi local, kemudian dengan hat-hati
dan dengan keadaan yang sangat baik termasuk cahaya yang baik, angkat
dengan jarum.
6). Pada kasus ulerasi gunakan midriatikum bersama dengan antibiotic
local selama beberapa hari.
7). Untuk benda asing logam yang terlalu dalam, diangkat dengan
jarum, bisa juga dengan menggunakan magnet.
10. Sambungan
b. Intra okuler
1). Pemberian antitetanus
2). Antibiotic
3). Benda yang intert dapat dibiarkan bila tidak menybabkan iritasi
4. Trauma mata bahan kimia
a. Trauma akali
1). Segera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila
dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik.
2). Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan
pemeriksaan dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3
3). Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi
oleh kuman oportunie.
4). Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posterior
5). Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadi
11. Sambungan
6) Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi
kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun
diberikan secara hati-hati karena steroid menghambat
penyembuhan.
7). Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk
menghalangi efek kolagenase.
8). Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan
jaringan kolagen.
9). Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak
lembek.
10). Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat
menganggu penglihatan.
12. Sambungan
5 .Trauma Asam
1). Irigasi segera dengan gara fisiologis atau air.
2). Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normal
3). Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan
pengobatan yang diberikan pada trauma alkali.
Tindakan pada trauma kimia dapat juga tergantung dari
4 fase peristiwa:
Fase kejadian (immediate)
Fase Akut (sampai hari ke-7)
Fase Pemulihan Dini (early repair : hari ke 7 – 21)
Fase pemulihan akhir (late repair : setelah hari ke 21)
13. Sambungan
5. Trauma MataTermik (hipertemik)
Daerah yang terkena dicuci dengan larutan steril dan
diolesi dengan salep atau kasa yang menggunakan jel.
Petroleum setelah itu ditutup dengan verban steril.
6. Trauma Mata Radiasi
Bila panas merusak kornea dan konjungtiva maka diberi pada
mata
· Lokal anastesik
· Kompres dingin
· Antibiotika lokal
14. Konsep Askep
Pengkajian
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pengkajian Psikososio Spiritual
ADL (Activity Daily Life)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi