Dokumen tersebut membahas tentang korupsi dan kemiskinan, termasuk pengertian, indikator, penyebab, dan cara mengukur dan menghilangkan masing-masing permasalahan.
3. Menjelaskan pengertian korupsi dan
kemiskinan
Mengemukakan jenis-jenis tindak pidana
korupsi
Mengemukakan pendukung munculnya korupsi
Menjelaskan cara mengukur korupsi dan
kemiskinan
Mengemukakan penyebab kemiskinan
Menjelaskan garis kemiskinan
Mengemukakan cara menghilangkan
kemiskinan
4.
5. Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok) menurut Transparency
International adalah perilaku pejabat publik, baik
politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan
kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi
secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb:
• perbuatan melawan hukum;
• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
6.
7. • Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak
bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat
di rezim-rezim yang bukan demokratik.
• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih
besar dari pendanaan politik yang normal.
• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan
"teman lama".
• Lemahnya ketertiban hukum.
• Lemahnya profesi hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal
memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan
atau "sumbangan kampanye".
8. Mengukur korupsi - dalam artian statistik, untuk
membandingkan beberapa negara, secara alami adalah tidak
sederhana, karena para pelakunya pada umumnya ingin
bersembunyi. Transparansi Internasional, LSM terkemuka di
bidang anti korupsi, menyediakan tiga tolok ukur, yang
diterbitkan setiap tahun: Indeks Persepsi Korupsi (berdasarkan
dari pendapat para ahli tentang seberapa korup negara-negara
ini); Barometer Korupsi Global (berdasarkan survei pandangan
rakyat terhadap persepsi dan pengalaman mereka dengan
korupsi); dan Survei Pemberi Sogok, yang melihat seberapa
rela perusahaan-perusahaan asing memberikan sogok.
Transparansi Internasional juga menerbitkan Laporan Korupsi
Global; edisi tahun 2004 berfokus kepada korupsi politis. Bank
Dunia mengumpulkan sejumlah data tentang korupsi, termasuk
sejumlah Indikator Kepemerintahan.
9.
10. Kemiskinan merupakan masalah global,
sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan
dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.
Sebagian orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang
lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan. Istilah "negara berkembang"
biasanya digunakan untuk merujuk kepada
negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara.
11. Meskipun kemiskinan yang paling parah
terdapat di dunia berkembang, ada bukti
tentang kehadiran kemiskinan di setiap
region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum tuna wisma yang
berkelana ke sana kemari dan daerah
pinggiran kota dan ghetto yang miskin.
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi
kolektif masyarakat miskin, atau kelompok
orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini
keseluruhan negara kadang-kadang dianggap
miskin. Untuk menghindari stigma ini,
negara-negara ini biasanya disebut sebagai
negara berkembang.
12. Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga;
• penyebab sub-budaya ("subcultural"), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan
dalam lingkungan sekitar;
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi
orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah
sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negera terkaya
per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau
rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas gari
kemiskinan.
13. Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah
tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu
dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang
mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya,
pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis
kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di
negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang
hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna
sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk
mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan
pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program
peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran
untuk menanggulangi kemiskinan.
14. Utang adalah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan usaha
yang meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut
kreditur.
Menghilangkan kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
• Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang
miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak
jaman pertengahan.
• Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang
dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan
perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian
kerja, dan lain-lain.
• Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara
langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan
bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan,
atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan
perawatan kesehatan.