SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  105
MENUMBUHKAN
         MENUMBUHKAN
KECERDASAN EMOSIONAL ANAK
 KECERDASAN EMOSIONAL PADA    PADA
              ANAK
             Disajikan Oleh :
LAPISAN KEPRIBADIAN




         2
 Setiap orang memiliki
  “KECERDASAN” dasariah, yakni
  untuk bertahan hidup (living
  values).
 Nilai kehidupan itulah yang
  membuat setiap orang (individu)
  mampu bertahan hidup dan
  bertumbuh menjadi dewasa.
 Bahkan dalam diri hewan
  sekalipun, nilai kehidupan itu
  telah ditanam oleh PENCIPTA
  berupa “naluri kehidupan”
Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar
Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap
makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu
berempati pada sesamanya yang membutuhkan
bantuan. Mereka cerdas secara emosional.
 Dalam filem berikut ini, kita akan
  menyaksikan bagaimana setiap anak
  burung, didorong oleh naluri kehidupan
  yang ada di dalam dirinya, saling berbagi
  satu dengan yang lain.
 Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat
  dan menjadi dewasa…
Setiap Anak, lahir ke dunia
ini…
 Dengan membawa nilai-nilai
  kehidupan…
 Setiap anak, pada dasarnya
  sangat jujur… mempunyai rasa
  keadilan… penuh kasih sayang,
  … yang ditanam oleh
  PENCIPTA di dalam kodrat
  setiap orang.
 Setiap orang dilengkapi oleh
  POTENSI bawaan (untuk
  berpikir, merasa & mampu
  berprilaku) baik …
Namun demikian, …

 Bagaimana seorang
  anak mengembangkan
  watak suka
  berbohong… perilaku-
  perilaku negatif
  (seperti suka marah,
  mengamuk, keras
  kepala, suka mengejek
  dan memukul
  temannya…?)
LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
bagian dari kepribadian…
Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus
   tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-
pelan akan berhasil tertanam makin lama makin
         dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
                                     kepribadian
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam
diri anak, melalui pengalaman langsung (baik
           di rumah, pun di sekolah)
    Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan
         mengatakan minta tolong…”
       Membuang sampah, selalu pada
                tempat sampah
Tuduhan




                                                                n
                               Hu




                                                            e la
                                                                                n
                                                                             aa




                                  ku
                  Ra




                                                          Om
                    sa                                                     w




                                     m
                       b                                                 ce




                                     an
                           ers                                          e
                              ala                                   Kek
                                 h
                                                                                   n
                                                                        Kem   araha

                                                                       Kekerasa
                                     * *                                       n

                                      *         *
                                                      *
                                      *
                                        *


Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa
konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur,
menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir
jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
SUASANA PENUH
Perhatian
Penghargaan
Positif
Aman




                 SUASANA YG
                Mempermalukan
                      Menakuti
                   Mengancam
                   Menghukum
SEKIAN                                   TERIMA
DAN…                                      KASIH




  DENGAN KONSISTEN MELAKUKAN PEMBIASAAN PERILAKU
      BERBASIS NILAI KEHIDUPAN DALAMKELUARGA
7 Hari Membentuk
KARAKTER Positif Anak,
     Bisakah ???
Bagaimana respons Anda jika
  berada dalam situasi ini?
• Ardi baru saja memecahkan hiasan
  milik ibunya, sedangkan saat itu tidak
  ada sama sekali yang melihat…
• Ifa naik angkot ke sekolah dan
  memberi uang kepada pak supir…
• Joko sedang letih sekali dan
  memutuskan naik bis AC. Ia dapat
  tempat duduk yang terakhir. Ternyata
  setelah dirinya duduk ada seorang
  wanita muda yang naik dan harus
  berdiri di atas bis itu….
RESPONS ANDA
MENUNJUKKAN KARAKTER
 ANDA SESUNGGUHNYA
Kasus 1
Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-
teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak
Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya
dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan
ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan
tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia
melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di
tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk
sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah
berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru
menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di
sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu
kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan
sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang
aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di
jalan
Kasus 2
Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan
cerdas. Ibunya selalu memaksa dirinya untuk selalu
belajar setiap waktu. Sebagai kompensasinya, Ryan
diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam rumahnya.
Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai
sarana media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering
mendapati Ryan bangun di tengah malam karena
lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika diperiksa
di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud
di atas sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi
lama kelamaan penasaran juga. Suatu malam, saat
Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip dari
lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya,
terdapat sajadah tergelar dan Al quran di atas sajadah,
tidak berapa jauh dari komputer. Dan didapati juga,
Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO
Apa itu KARAKTER??
• Respons langsung seseorang
  terhadap suatu situasi secara
  sadar
• Tidak dipengaruhi oleh stimulan
  dari luar (external) tetapi muncul
  dari dalam diri (internal)
Pengajaran KARAKTER
•   Pengayaan HEART
•   Pengayaan HAND
•   Pengayaan HEAD
•   Pengayaan HEALTH (selimut
    akan seluruh pengayaan di atas)
2 Model Pendidikan KARAKTER

• STERILISASI = anak dijauhkan
  dari realitas. Selalu mengatakan
  “jangan” Tidak efektif dan
  menjadikan anak munafik
• IMUNISASI = anak didekatkan
  kepada realitas. Diberikan
  pemahaman konsekuensi 
  Anak kokoh dalam berbagai
  situasi.
Aspek KARAKTER
• Knowledge  Thinking
• Attitude  Feeling
• Skill  Doing
Tahapan Pembentukan



                     ERASING
                 (jika buruk)

SEEING  COPYING
            RECORDING     (jika baik)
Metode Pembentukan
         KARAKTER
1. Curiousity : timbulkan rasa ingin
   tahu anak
2. Share : ajak berdiskusi
3. Planning : apa yang akan dilakukan
4. Action : anak melakukan rencana
   yang disusun
5. Reflection : anak mengevaluasi apa
   yang telah ia lakukan
Kiat Mengajarkan Karakter
•   Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir
•   Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi
    sebagai pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya
•   Manfaatkan Golden Opportunity
•   Ajari anak keahlian yang menunjang karakter
•   Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau
    perbuatan sesuai kemampuannya
•   Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan
    tersebut secara konsisten
•   Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat
    dalam kegiatan anak
•   Berikan teladan yang baik setiap waktu
Mengenal 20 karakter dasar
Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20
  karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh
 anak demi kesuksesannya di masa depan, di
                   antaranya :
                         Suka
 Empati       Peduli       menolon Hormat      Setia
                           g
 Sopan        Bijak      Percaya diri Berani   Semangat
                         Tanggung
 Inspiratif   Humoris                Adil      Sabar
                           jawab
 Jujur        Disiplin   Kerjasama   Mandiri   Toleran
Jangan malu
 untuk memulai
dari SEKARANG
       !!!
Suatu kata yang bernuansa abstrak dan
Pengertian   dapat digunakan untuk mengelompokan
 Konsep             ide, benda, atau peristiwa
                          (Bruner, 1996)
CIRI-CIRI KONSEP

• Memiliki nama (HAM anak di
  masyarakat)
• Contoh positif (anak berhak mendapat
  pendidikan dari tri pusat pendidikan)
• Contoh negatif (ada oknum masyarakat
  yang melakukan trafficking)
• Atribut/ciri (menghargai hak anak,
  lembaga pemerintah yang melindungi
  hak anak, ada LSM, dll.)
Pengertian Nilai




Nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat,
atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan
Teori sehingga bermakna secara fungsional (Djahiri, 1999)

Pendidikan Nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan
   Dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa
Pengertian Moral




 Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai
Pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara
               (Frans Magnis Suseno, 1998)

Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak
          Manusia bermoral baik dan manusiawi
Lickona mengacu pada pemikiran
                                Filosof Micahel Novak

 Pendidikan Karakter         Berpendapat bahwa watak atau
Menurut Lickona (1992)    Karakter seseorang dibentuk melalui
                         Tiga aspek, yaitu: Konsep moral (moral
                         Knowing), sikap moral (moral feeling),
                            perilaku moral (moral behavior)
KONSEP MORAL:                             SIKAP MORAL:
   Kesadaran Moral                              Kata Hati
Pengetahuan Nilai Moral                     Rasa Percaya Diri
  Pandangan ke Depan                             Empati
    Penalaran Moral                          Cinta Kebaikan
Pengambilan Keputusan                       Pengendalian Diri
   Pengetahuan Diri                          Kerendahan Hati




                          Karakter/Watak




                          PERILAKU MORAL:
                             Kemampuan
                               Kemauan
                              Kebiasaan
Contoh Penerapan Pemikiran Lickona


 • Standar Kompetensi:
   Menampilkan sikap demokratis
 • Kompetensi Dasar:
   Mengenal kegiatan musyawarah
   Menghargai suara terbanyak
   (mayoritas)
   Menampilkan sikap mau
   menerima kekalahan
ASPEK KONSEP MORAL (MORAL KNOWING)


Kesadaran Moral           : Kesadaran Hidup Berdemokrasi
(Moral Awarness)
Pengetahuan Nilai Moral   : Pemahaman Materi Demokrasi
(Knowing Moral Value)
Pandangan ke Depan        : Manfaat Demokrasi ke Depan
(Perspective Taking)
Penalaran Moral           : Alasan Senang Demokrasi
(Moral Reasoning)
Pengambilan Keputusan     : Bagaimana Cara Hidup Demokratis
(Decision Making)
Pengetahuan Diri          : Introspeksi Diri
(Self Knowledge)
ASPEK SIKAP MORAL (MORAL FEELING)



Kata Hati           : Kata Hati Tentang Hidup Bebas
(Conscience)
Rasa Percaya Diri   : Rasa Percaya Diri Kita Pada Bebas Berpendapat
(Self Esteem)
Empati              : Empati Kita Pada Orang Yang Tertekan
(Emphaty)
Cinta Kebaikan      : Cinta Kita Terhadap Musyawarah
(Loving The Good)
Pengendalian Diri   : Pengendalian Diri Kita Terhadap Kebebasan
(Self Control)
Kerendahan Hati     : Menjunjung Tinggi dan Hormati Pendapat Lain
( Humility)
ASPEK PERILAKU MORAL (MORAL BEHAVIOR)




Kemampuan      : Kemampuan Menghormati Hidup Demokrasi
(Competence)
Kemauan        : Kemauan untuk Hidup Berdemokrasi
(will)
Kebiasaan      : Kebiasaan Berdemokrasi dengan Teman
(Habbit)
Pengetian Norma




    Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang
    menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya
              terkandung nilai benar/salah.

Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup
  yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam
        kehidupan bermasyarakat maupun bernegara
SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan


Konsep       Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka
             merawat tanaman, penghijauan, menjaga
             kebersihan, membuang sampah pada tempatnya,
             berkebun, dll.)
 Nilai       Hidup penuh dengan keindahan dan
             estetika
Moral        Untuk menciptakan keindahan dituntut
             untuk berlaku bersih dan rajin
Norma        Untuk menumbuhkan perilaku indah,
             diperlukan norma kebiasaan dan agama,
             baik di rumah maupun di sekolah
Tujuan       Membentuk warga negara yang baik
             dengan membiasakan mencintai lingkungan
             hidupnya
PENDEKATAN DAN
      METODE
PENGEMBANGAN MORAL
PENDEKATAN
• Proses, perbuatan atau cara untuk
  mendekati suatu aktivitas tertentu
• Pendekatan mungkin cocok dipergunakan
  untuk kalangan tertentu, namun belum
  tentu sesuai untuk kalangan lain
• Pendekatan lebih menekankan pada
  proses berjalannya upaya untuk
  menyampaikan sesuatu
• Metode memiliki makna sebagai suatu
  cara kerja yang bersistem, yang
  memudahkan pelaksanaan kegiatan
PENENTUAN PENDEKATAN
 YANG TEPAT DALAM KBM


• Pengetahuan tentang belajar
  dan perkembangan anak
• Pengetahuan tentang
  kekuatan, minat, dan
  kebutuhan setiap individu
  anak di dalam kelompoknya
• Pengetahuan tentang konteks
  sosial kultural dimana anak
  hidup
Esensi dalam menentukan pendekatan yang
  tepat adalah pengetahuan tentang teknik
        membentuk tingkah laku anak


• Memahami
  Tingkah laku anak harus dipahami guru
  dengan sewajarnya walaupun tampak
  mengesalkan (ex: berteriak)
• Mengabaikan
  Tingkah laku yang tidak pantas,
  dihilangkan dengan cara mengabaikan
  (misal: merengek)
Lanjutan …

 • Mengalihkan perhatian
   Caranya: mengajukan pertanyaan ke arah
   lain, mengajak melakukan sesuatu dan
   menyuruh melakukan kegiatan lain
 • Keteladanan
   Keteladanan lebih efektif dari kata-kata.
   Anak lebih memerlukan teladan daripada
   kritik
 • Hadiah
   Caranya dengan memberitahu secara
   langsung dan secara tidak langsung
Lanjutan …

 • Perjanjian
   Tuntutan akan lebih jelas dan berisi syarat
   tingkah laku dan hadiah
 • Membentuk
   Mengubah tingkah laku anak yang cukup
   kompleks (ex: anak memakai seragam
   sendiri dengan rapi)
 • Memuji
   Dorongan yang cukup kuat pada setiap
   orang adalah ingin dianggap penting (ex:
   warna lukisanmu bagus dan serasi)
Lanjutan …

• Mengubah lingkungan rumah
  Mencegah tingkah laku negatif lebih efektif
  daripada memperbaikinya (ex:
  menambah/mengurangi dan merapikan
  kembali lingkungan di sekitar anak)
• Mengajak
  Caranya mempengaruhi anak untuk
  melakukan sesuatu yang membangkitkan
  perasaan, dorongan, cita-cita. Strategi
  yang dapat dilakukan dengan
  menghimbau, dramatisasi.
Lanjutan …

• Menantang
  Bila anak tidak mengalami benturan
  dengan lingkungan maka tidak ada
  motivasi dan perkembangannya tidak
  maju. Dalam bersaing kalah atau menang
  tidak perlu malu
• Menggunakan akibat yang wajar dan
  alamiah
  Membiarkan anak untuk belajar
  mengalami sendiri konsekuensi wajar dari
  kesalahan mereka
Lanjutan …

• Sugesti
  Memasukan sesuatu pikiran ke dalam jiwa
  anak. Sugesti positif akan mengarhkan
  pada tingkah laku positif dan sebaliknya
  bila sugesti negatif.
• Meminta
  Menghimbau anak untuk melakukan
  sesuatu bagi orang tua. Orang tua yang
  bijak akan lebih sedikit menggunakan
  perintah dan lebih sering menggunakan
  permintaan, sugesti atau ajakan.
Lanjutan …

• Peringatan atau isyarat
  Biasanya berupa verbal atau non verbal.
  Peringatan bersifat objektif, sedangkan omelan
  bersifat emosional
• Kerutinan dan kebiasaan
  Merupakan penanaman disiplin sehari-hari.
  Harus dilaksanakan konsisten, dan
  penyimpangan terhadap aturan jangan ditolerir
• Menghadapkan suatu problem
  Beritahu anak secara jelas bahwa tingkah laku
  mereka menimbulkan masalah yang tidak
  menyenangkan orang lain
Lanjutan …

• Memecahkan perselisihan
  Penyelesaian konflik lebih efektif dengan
  argumentasi yang logis, daripada dengan
  berkelahi. Mintakan argumentasi terhadap
  poin masalah dan cari penyebab yang
  lebih mengena
• Menentukan batas-batas aturan
  Jangan terlalu banyak pembatasan.
  Batasan harus jelas dan spesifik
Lanjutan …

• Menimpakan hukuman
  Terdiri dari hukuman saat melakukan
  perbuatan yang tidak menyenangkan,
  pencabutan suatu kesenangan dan
  menimpakan kesakitan baik kejiwaan
  maupun fisik.
• Penentuan waktu dan jumlah hukuma
  Hukuman lebih baik segera dijatuhkan bila
  anak melakukan kesalahan.
• Menggunakan pengendalian secara fisik
  Digunakan jika segala teknik yang telah
  dilakukan menemui kegagalan
METODE PENGEMBANGAN
       MORAL ANAK TK


• Penentuan metode untuk pembelajaran
  nilai dan moral sangat erat hubungannya
  dengan proses pengenalan tingkah laku
  yang dapat diterima oleh masyarakat dan
  diharapkan mampu dilakukan anak.
• Misal: ketika anak belajar mengendalikan
  diri dalam melakukan sosialisasi, ia akan
  mendapatkan keterampilan sosial yang
  bermanfaat
BERCERITA


• Merupakan cara untuk mewariskan
  budaya dari satu generasi ke generasi
  berikutnya
• Bercerita dapat dijadikan sebagai media
  untuk menyampaikan nilai-nilai yang
  berlaku di masyarakat
• Pendongeng yang baik akan menjadikan
  cerita sebagai sesuatu yang menarik dan
  hidup
MAKNA PENTING
               BERCERITA
•   Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya
•   Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial
•   Mengkomunikasikan nilai-nilai agama
•   Menanamkan etos kerja, etos waktu, dan
    etos alam
•   Membantu mengembangkan fantasi anak
•   Membantu mengembangkan dimensi
    kognitif siswa
•   Membantu mengembangkan dimensi
    bahasa anak
STRATEGI BERCERITA

• Membagi anak dalam kelompok-kelompok
  kecil (4 kelompok)
• Anak yang mengikuti kegiatan bercerita
  duduk di lantai mengelilingi ibu guru sambil
  duduk di kursi kecil
• Tiga kelompok yang lain, duduk di kursi
  meja dengan kegiatan yang berbeda
• Anak-anak yang mendengarkan cerita
  pada gilirannya akan mengikuti kegiatan
  yang dilakukan oleh tiga kelompok yang
  lain (menggambar, dll.)
TEKNIK-TEKNIK
          BERCERITA
• Membacakan cerita langsung dari buku
  (story reading)
  Teknik ini sangat bagus apabila guru
  mempunyi puisi atau prosa yang sesuai
  untuk dibacakan kepada anak TK.
• Bercerita menggunakan ilustrasi buku
  Bila cerita terlalu panjang, guru dapat
  menambahkan ilustrasi gambar dari buku
  yang dapat menarik perhatian anak
Lanjutan …

• Teknik menceritakan dongeng
  Dongeng merupakan cara mewarsikan
  budaya dari satu generasi ke generasi
  berikutnya
• Bercerita dengan papan flanel
  Guru dapat membuat papan flanel yang
  ditempeli gambar-gambar tokoh yang
  mewakili perwatakan dalam ceritanya
  Gambar itu dapat dibeli di pasar, atau
  dikreasi sendiri oleh guru sesuai dengan
  tema atau pesan yang ingin disampaikan
Lanjutan …

• Bercerita dengan menggunakan boneka
  Tergantung pada usia dan pengalaman
  anak. Biasanya boneka terdiri dari ayah,
  ibu, anak laki-laki dan anak perempuan,
  nenek, kakek, dll.
  Boneka yang dibuat masing-masing
  menunjukkan perwatakan pemegang
  peran tertentu
  Misal: ayah penyabar, ibu cerewet, anak
  laki-laki yang pemberani, anak perempuan
  yang manja
KARYAWISATA

• Kegiatan pembelajaran dengan cara
  mengamati dunia sesuai dengan
  kenyataan yang ada secara langsung.
• Bagi anak TK karyawisata berarti
  memperoleh kesempatan untuk
  mengobservasi, memperoleh informasi,
  atau mengkaji sesuatu secara langsung
• Metode ini dapat memperkaya lingkup
  program kegiatan belajar anak yang tidak
  mungkin dihadirkan di kelas
MANFAAT KARYAWISATA

• Dapat merangsang minat anak terhadap
  sesuatu
• Memperluas informasi yang telah
  diperoleh di kelas
• Memberikan pengalaman mengenai
  kenyataan yang ada
• Dapat menambah wawasan
  Karya wisata dapat menjadi batu loncatan
  untuk melakukan kegiatan yang lain (ex:
  menggambar, dll.)
TUJUAN KARYA WISATA

• Pengembangan aspek perkembangan
  anak TK yang sesuai dengan
  kebutuhannya. Meliputi:
• Pengembangan kognitif
• Pengembangan bahasa
• Pengembangan kreativitas
• Pengembangan emosi
• Pengembangan kehidupan bermasyarakat
• Penghargaan karya dan jasa orang lain
BERNYANYI


• Menyanyi dan anak adalah dua sisi yang
  tidak dapat untuk dipisahkan
• Anak diarahkan pada situasi dan kondisi
  psikis untuk membangun jiwa yang
  bahagia, senang menikmati keindahan,
  mengembangkan rasa melalui ungkapan
  kata dan nada, serta ritmik yang
  memperindah suasana pembelajaran
KRITERIA LAGU YANG
             BAIK
•   Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang
•   Mudah dihafal oleh anak
•   Ada misi pendidikan
•   Sesuai karakter dan dunia anak
•   Nada yang diajarkan mudah dikuasai
    anak
    Bernyanyi dapat diterapkan pada saat
    pengembangan pembelajaran nilai moral
    melalui penyisipan makna yang ada pada
    syair lagu
SAJAK
• Sajak memiliki kesamaan dengan syair
  (dalam bahasa arab), memiliki makna
  kumpulan kata-kata yang memiliki
  persamaan bunyi (ritme) terutama pada
  akhir baris.
• Melalui sajak anak bisa kita bawa ke
  dalam suasana indah, halus, dan
  menghargai arti sebuah seni.
• Anak juga diperkenalkan untuk
  menikmati untaian kata yang indah
  sebagai perwujudan dari gagasan dan
  perasaan kebatinan seseorang
METODE PENGEMBANGAN
MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Pola Orientasi Moral Anak
           Taman Kanak-kanak
Pola = bentuk (struktur) yang tetap.
Dari pola ini kita dapat membentuk berbagai model apapun sesuai yang
kita kehendaki.
Sebaik apapun bentuk yang dibuat secara prinsip harus tetap
berpedoman pada pola standar awal yang kita lihat.
Pada usia TK anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan
dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya.
Mereka telah memiliki standar baku prinsip-prinsip moral yang universal
Landasan Orientasi Pola
        Perkembangan Moral

• Mengandung makna suatu hal yang mendasari
   perhitungan ketaatan dan kepatuhan seseorang
   terhadap sesuatu (nilai moral)
• Orientasi moral menurut Peter (1979) disamakan
   dengan moral position atau ketepatan hati
• Moral position terhadap suatu nilai moral didasari dua
   landasan/perhitungan nilai:
1. Cognitif motivation aspects (suatu perhitungan antisipatif
    terhadap resiko yang mungkin muncul jika dirinya
   menentukan suatu hal)
2. Affective motivation aspects (suatu perhitungan emosi
   yang akan diakibatkan dari sebuah keputusan yang
   diambil oleh seseorang)
Kajian Teori Perkembangan Moral

• Teori-teori yang dipelajari kita pada umumnya
  bersumber dari dunia barat
• Hal itu berarti bahwa setiap teori yang
  dikembangkan didasarkan pada pola berpikir,
  objek studi, dan landasan teoritis yang banyak
  dipengaruhi oleh jati diri para pakar tersebut
• Ketika kita mempelajari berbagai teori tentang
  perkembangan moral anak juga harus berhati-
  hati karena memungkinkan adanya variabel
  penentu yang berbeda dalam beberapa hal,
  seperti: manusianya, kondisi lingkungan, dan
  landasan filosofi pengembangan teori tersebut.
Perkembangan Moral John Dewey

•  Tahap perkembangan moral seseorang
   melewati tiga fase sebagai berikut:
1. Fase Pre Moral (Pre Conventional). Pada fase
   ini sikap dan perilaku manusia banyak
   dilandasi oleh impuls biologis dan sosial
2. Fase Konvensional. Pada fase ini banyak
   didasari oleh sikap kritis kelompoknya
3. Fase Otonomi (autonomous). Pada fase ini
   perkembangan moral manusia banyak
   dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
Lanjutan …

 •   Pada dasarnya manusia memiliki kesamaan pola perkembangan moral,
     seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep
     berkehidupan yang mencerminkan nilai moral.
 •   Pendidikan memiliki peran strategis, tanpa landasan pendidikan manusia
     akan banyak dikendalikan oleh dorongan kebutuhan biologisnya belaka
     ketika hendak menentukan segala sesuatu
 •   Ketika seorang anak yang dibesarkan di lingkungan jalanan, jauh dari
     suasana keharmonisan, sepi dari suasana saling menghargai, hampa dari
     rasa persaudaraan, dsb. Maka sikap dan kepribadian yang muncul juga
     menunjukan sikap yang kurang baik, seperti: tidak sopan ketika meminta-
     minta di lampu merah, tidak mengenal tata krama, dan hampir tidak dapat
     membedakan perbuatan baik dan buruk
 •   Pada fase berikutnya seiring bertambahnya usia, faktor lingkungan sangat
     besar memberikan pola dalam menentukan sikap dan perilakunya.
 •   Pada fase ketiga, manusia sudah mampu menentukan berbagai pilihan
     sikap dan kepribadiannya dengan dasar pola berpikirnya sendiri. Itulah tahap
     kedewasaan seorang manusia.
Perkembangan Moral Piaget


• Ada dua fase perkembangan moral yaitu:
1. Heteronomuous (2-6 tahun)
• Manusia pada saat awal kehidupannya belum memiliki
   pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku.
   Dalam menentukan sikap dan perilaku masih dilandasi
   oleh aneka ragam dan sering bertukarnya ketentuan dan
   kepentingan.
2. Autonomous (12 tahun)
• Pada tahap ini seorang anak manusia telah memiliki
   kemampuan sendiri dalam menentukan segala
   keputusan sikap dan perilaku moralitasnya.
Lanjutan …


 • Fase heteronomous perlu mendapatkan fokus
   perhatian karena pada fase ini anak masih sangat labil,
   mudah terbawa arus, mudah terpengaruh, dan dalam
   rangka pendidikan moral mereka sangat membutuhkan
   bimbingan, proses latihans serta pembiasaan yang terus
   menerus.
 • Menurut early childhood education and development
   center, 2003 (pusat pengembangan dan pendidikan
   AUD) menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan
   dan rutinitas
 • Melakukan sesuatu secara berulang-ulang adalah suatu
   keharusan dan kesenangan bagi anak usia dini.
 • Anak usia TK berada pada awal tahun kehidupannya,
   karena itu penting untuk memberikan pendidikan dan
   pengembangan moralitasnya.
 • Pada tahun awal-awal kehidupanya seorang anak
   dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa, bahkan sebelum
   seorang anak dilahirkan (Robert Cloes, 2000).
Moralitas Anak TK

•   Seiring perkembangan kognitif anak yang dapat dilihat dari
    perkembangan bahasanya, anak pada usia tersebut
    diharapkan mulai memahami aturan dan norma yang
    dikenalkan oleh orang tua melalui penjelasan-penjelasan
    verbal dan sederhana
•   Orang tua atau orang dewasa di sekitarnya sudah mulai
    mengenalkan, mengajarkan, dan membentuk sikap dan
    perilaku anak.
•   Komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak dalam hal
    ini menjadi sangat penting keberadaannya.
•   Upaya penanaman dan pengembangan perilaku moral yang
    dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari
    proses sosialisasi yang terjadi antara mereka
Sikap dan Cara Berhubungan
                dengan Orang Lain (Sosialisasi)

•   Minat anak untuk berhubungan dengan orang lain mulai terlihat
    sejalan dengan perkembangan fisik, motorik, dan bahasanya.
•   Setelah anak berusia 2 tahun ruang geraknya sudah luas
•   Pada saat itulah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang
    lain mulai berkembang, tidak hanya sebatas orang tuanya saja,
    tetapi juga dengan orang lain.
•   Saat inilah orang tua mulai mengajarkan aturan, nilai, norma yang
    berlaku di masyrakat sekitar agar anak dapat menjalin hubungan
    dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik
•   Orang tua mengajarkan nilai moral tersebut dengan penjelasan
    verbal dan sederhana, sambil memberi contoh secara nyata
Lanjutan …


 •   Keterbatasan anak dalam perkembangan bahasa menyebabkan ia
     masih selalu butuh contoh-contoh nyata agar ia dapat lebih
     memahami maksud pembicaraan orang tua.
 •   Apabila anak tidak melakukan apa yang dikatakan maka orang tua
     perlu melakukan koreksi atas perilaku anak
 •   Koreksi sebaiknya disampaikan dengan cara yang baik, dengan
     pendekatan yang lebih bersifat persuasif (membujuk) karena
     perilaku tidak pantas yang ditunjukan anak mungkin tidak
     disadarinya.
 •   Perlu proses dan waktu untuk pembentukan dan pembiasaan
     sikap, serta perilaku moral pada anak.
 •   Untuk itu dibutuhkan kesabaran pendidik (orang tua dan guru)
     dalam memberikan penjelasan dan contoh pada anak
Lanjutan …



 •    Pendidik harus banyak memberikan penjelasan dan contoh nyata
      tentang apa yang harus dilakukan anak dan bagaiamana cara ia
      melakukan sesuatu tersebut
 •    Pendidik harus mampu menunjukkan sikap taat asas (konsisten)
      terhadap anak untuk memudahkan anak mempelajari dan
      memahami apa yang diharapkan darinya
 •    Pentingya pujian dan contoh dalam membentuk perilaku moral
      sangat sesuai dengan apa yang disampaikan Kohlberg dan
      pandangan aliran perilaku (behaviorist)
 •    Menurut Kohlberg pada awalnya anak berperilaku baik agar ia
      mendapatkan pujian dan terhindar dari hukuman, dan agar ia
      diterima oleh lingkungan sekitar dan terhindar dari kecaman orang
      lain
 •    Menurut aliran behaviorist perilaku moral adalah hasil dari
      pemberian reinforcement (penguatan), berupa hukuman dan model
      dari orang tua
Lanjutan …

•   Pada anak yang lebih muda usia (2 atau 3 tahun) hukuman sedapat
    mungkin tidak diberikan, kalaupun orang tua perlu melakukan koreksi
    terhadap perilaku anak yang tidak pantas, dianjurkan dengan cara
    yang lebih persuasif mengingat pada usia itu anak baru mulai
    mengenal aturan, nilai dan norma.
•   Kekeliruan yang dibuat anak pada usia itu dilakukan bukan karena
    disengaja tetapi karena ia tidak atau belum tahu cara yang
    diharapkan oleh lingkungannnya.
•   Bila orang tua menghukumnya, ia belum mengerti mengapa orang
    tua menghukumnya.
•   Tetapi apabila kekeliruan terjadi berulang kali, boleh saja orang tua
    menghukumnya, dalam arti memberikan reaksi atau sikap yang
    membuat anak mengerti bahwa perilaku yang ia lakukan tidak
    diharapkan oleh orang tuanya.
•   Seiring dengan bertambahnya usia anak hukuman yang diberikan
    dapat bervariasi dan proporsional
Cara Berpakaian dan Berpenampilan

•   Penampilan dan cara berpakaian seseorang dapat memberi kesan
    tentang perilaku moral seseorang
•   Individu yang berpenampilan, berpakaian, ataupun bergaya hidup
    yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
    masyarakat sekitar, akan dinilai sebagai individu yang berperilaku
    moral kurang baik
•   Pada anak TK hal-hal seperti itu harus mulai dikenalkan dan
    diajarkan.
•   Kesempatan untuk mengajarkan hal-hal seperti itu sering kali
    tergantung dari kejadian atau pengalaman yang terjadi kepada anak
•   Anak perempuan seringkali melihat ibunya berdandan dan biasanya
    anak akan meniru, saat itulah seorang ibu harus menjelaskan
    kepada anaknya tentang berdandan.
Sikap dan Kebiasaan Makan

•   Ada tata cara tertentu (table manner) yang diatur oleh lingkungan
    sekitar dalam melakukan kegiatan makan, yang berpengaruh pada
    penyesuaian diri individu dalam lingkungan sosial sekitarnya.
•   Tata cara tersebut harus sudah dikenalkan dan diajarkan kepada
    anak sejak usia dini, agar menjadi kebiasaan yang baik dan
    mengarahkannya pada perilaku moral yang baik.
•   Seiring dengan bertambahnya usia nilai dan norma yang berkaitan
    dengan tata cara makan ini dapat diperluas, misalnya: tata cara
    makan dengan orang yang lebih tua
•   Di TK salah satu kegiatan yang perlu diprogramkan adalah “makan
    bersama”, guru memegang peran penting dalam mengajarkan cara
    makan kepada anak. Selama acara makan guru mengamati tiap-tiap
    anak dan membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam
    kegiatan ini.
Lanjutan …


•   Selain berkaitan langsung dengan tata cara makan, anak juga harus
    diajari hal-hal yang harus dilakukannya sebelum dan setelah makan.
•   Anak juga perlu diberi pengetahuan tentang manfaat makanan
    tersebut bagi dirinya, selain untuk mengatasi rasa lapar juga
    bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.
•   Banyak anak seusia ini mengalami masalah dan kesulitan yang
    berhubungan dengan makan.
•   Pendidik perlu menyadari pentingya suasana makan untuk
    merangsang nafsu dan selera makan kepada anak dan menghindari
    timbulnya masalah atau kesulitan makan anak
•   Menghadapi anak yang mengalami masalah atau sulit makan orang
    tua atau guru perlu untuk mencari penyebabnya
Sikap dan Perilaku Anak yang Memperlancar
              Hubungannya dengan Orang Lain

•   Banyak orang yang tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya
    merugikan atau menyakitkan orang lain sehingga mengambat
    kelancaran hubungannya dengan orang lain
•   Pada dasarnya hal itu dipengaruhi oleh sikap egois dan acuh tak
    acuh terhadap kepentingan orang lain.
•   Banyaknya berbagai kasus yang dipengaruhi oleh faktor egoisme ini
    membuktikan pentingya penanaman moral anak sejak dini.
•   Seiring dengan perkembangan berbahasa dan berpikirnya, berbagai
    informasi yang dilihat dan didengarnya dapat merupakan pelajaran
    bagi anak.
•   Perilaku anak TK yang mengarah kepada perilaku moral yang
    kurang baik, dapat kita lihat pada kehidupan sehari2.
Lanjutan …


 •   Kemajuan di bidang teknologi merupakan nara sumber yang jauh
     lebih sarat informasi bagi anak dibandingkan informai yang
     diperoleh dari orang tua atau gurunya.
 •   Masuknya informasi kepada anak sudah sulit dibendung dan
     dibatasi.
 •   Salah satu cara untuk menhgindari dampak negatif dari berbagai
     informasi tersebut adalah dengan menanamkan moral secara lebih
     intensif dan efektif.
 •   Pendidik harus mampu bersikap lebih terbuka dalam memberi
     informasi dan menanggapi pertanyaan anak, dan dalam setiap
     kesempatan yang tepat berusaha memasukan nilai dan norma yang
     dapat mengarahkannya kepada perilaku positif.
 •   Pendidik dituntut untuk membekali dirinya dengan berbagai
     informasi yang luas dan dapat dipertanggungjawabkan
Lanjutan …


 •   Pendidik juga harus lebih banyak melakukan pendekatan yang
     bersifat demokratis, dengan memberi peluang bagi anak untuk
     berdiskusi dengan tetap memperhatikan tatakrama dan sopan
     santun.
 •   Pendidik yang masih bersikap otoriter yang cenderung memaksakan
     pendapat dan kehendak kepada anak akan kehilangan kesempatan
     untuk membina hubungan yang baik dengan anaknya, bahkan akan
     menjauhkannya dari anak
 •   Bila anak menjadi jauh dari pendidik maka ia akan mencoba mencari
     nara sumber lain untuk mendapatkan informasi melalui media dan
     teman-teman sebaya yang masih dangkal pengetahuan dan cara
     berpikirnya.
 •   Penanaman moral kepada anak TK dapat menggunakan
     pendekatan yang bersifat individual, perusasif, dan informal (santai
     dan penuh keakraban)
Tujuan dan Pengembangan Moral Anak
        Menurut Adler (1974)

•  Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan
   kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia
   seperti:
1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam
   relasinya dengan orang lain dan dalam
   hubungannya dengan berbagai kultur
2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda
   dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar
   pada identitas kulturnya
3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada
   dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk
   batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka
   pada perubahan
TERIMA KASIH ATAS
     PERHATIANNYA




 MOHON MAAF APABILA ADA
SALAH DAN KEKURANGAN……..
TAHAP
PERKEMBANGAN
MORAL ANAK TK


        Mukhamad Murdiono, M. Pd.
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
       Universitas Negeri Yogyakarta
POLA PERKEMBANGAN MORAL
             ANAK

• Tinjauan teoretis terhadap tahapan-tahapan
  perkembangan moral anak biasa dikenal
  dengan pola perkembangan anak
• Pada saat lahir seorang bayi tidak memiliki
  skala nilai, sehingga bayi yang baru lahir
  dapat dianggap amoral atau non moral
• Letak kemuliaan manusia dibanding mahluk
  lain adalah adanya keagungan manusia yang
  menjunjung tinggi moralitas kehidupannya
Perkembangan Moral Piaget
• Memfokuskan pada aspek cara berpikir anak
  tentang isu-isu moral
• Mengamati dan mewawancarai kelompok anak
  usia 4-12 tahun
• Ia mempelajari bagaimana anak-anak itu
  menggunakan dan memandang aturan yang
  ada dalam permainan tersebut
• Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang isu-
  isu moral seperti pencurian, berbohong,
  hukuman, dan keadilan
2 Tahap Perkembangan Moral
1. Tahap Heteronomous Morality (Moralitas
  Heteronomus)
  Pada tahap ini anak menganggap keadilan dan
  aturan sebagai sifa-sifat dunia (lingkungan)
  yang tidak berubah dan lepas dari kendali
  manusia
2. Tahap Autonomous Morality (Moralitas
  Otonomus)
  Anak sudah menyadari bahwa aturan-aturan
  dan hukum diciptakan oleh manusia
PERBANDINGAN


• Anak menimbang akibat     • Maksud atau niat
  dari perilaku yang dia      pelaku dibalik
  lakukan, bukan dari         tindakannya
  maksud pelaku.              dipandang lebih
• Anak meyakini bahwa         penting dari sekedar
  aturan ditentukan oleh      akibatnya
  para pemegang otoritas    • Aturan hanya berupa
  yang memiliki kekuatan      kesepakatan belaka,
  sehingga tidak dapat        yang dapat diubah
  diubah.                     melalui konsensus
• Keadilan sebagai          • Hukuman sebagai alat
  sesuatu yang tetap ada,     sosial yang bisa
  jika aturan dilanggar       dialami dan bisa pula
  maka hukuman akan           tidak, tergantung
  ditimpakan dengan           kondisinya.
  segera
• (immanent justice)
Perkembangan Moral Kohlberg
• Mempelajari alasan-alasan yang mendasari
  respons-respons moral
• Merancang serangkaian cerita imajinatif yang
  memuat dilema moral untuk mengukur penalaran
  moral
• Respon apa yang dipilih tidak begitu penting,
  yang terpenting adalah penalaran yang
  digunakan untuk menyelesaikan konflik
• Kepada responden ditanyakan tentang apa yang
  sebaiknya dilakukan, dan mengapa memilih
  untuk melakukan itu
LEVEL PERKEMBANGAN MORAL
• Penalaran Moral Prakonvensional
  1. Orientasi hukuman dan kepatuhan
  2. Orientasi individualisme dan orientasi hukum
  dan aturan
• Penalaran Moral Konvensional
  1. Orientasi konformitas interpersonal
  2. Orientasi hukum dan aturan
• Penalaran Moral Pascakonvensional
  1. Orientasi kontrak sosial
  2. Orientasi etis universal
PENALARAN MORAL PRAKONVENSIONAL

• Anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai
  moral
• Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor
  eksternal yaitu ganjaran dan hukuman yang
  bersifat fisik
• Pertimbangan moral anak didasarkan pada
  akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik
• Sesuatu dianggap benar atau baik jika
  menghasilkan sesuatu yang menguntungkan
  dirinya dan menyenangkan secara fisik
ORIENTASI HUKUMAN DAN KEPATUHAN

• Mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh
  figur-figur yang berkuasa
• Tindakan dinilai benar atau salah tergantung
  dari akibat hukuman yang berkaitan dengan
  kegiatan tersebut
• Misal: seorang anak akan mengatakan bahwa
  bermain di tempat tidur itu tidak baik, karena ibu
  melarangnya dan ibu akan marah kalau ia
  melakukan hal itu.
• Dokter bisa dianggap jahat oleh anak kalau
  dipersepsi sebagai orang yang suka menyakiti
  (menyuntik)
ORIENTASI INDIVIDUALISME
         DAN TUJUAN INSTRUMENTAL

• Acuan moral anak masih terhadap peristiwa-
  persitiwa eksternal fisik.
• Suatu tindakan dinilai benar bila berkaitan
  dengan kejadian eksternal yang memuaskan
  kebutuhan dirinya atau kebutuhan orang lain
  yang sangat dekat dengan dirinya
• Meskipun mencuri itu salah karena berasosiasi
  dengan hukuman tetapi mencuri dapat
  dibenarkan bila dilakukan saat dia sangat lapar
Lanjutan …

 • Pendidikan yang dikembangkan harus memperhatikan
   perkembangan dan cara belajar anak
 • Kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan
   perkembangan anak (developmentally appropiated
   curriculum)
 • Pendidikan yang berorientasi pada perkembangan anak
   ini memungkinkan para fasilitator untuk merencanakan
   berbagai pengalaman yang dapat menumbuhkan minat
   anak, merangsang keingintahuan anak, melibatkan anak
   secara emosional maupun intelektual, dan membuka
   daya imajinasi mereka
4 area perkembangan yang perlu ditingkatkan
   dalam kegiatan pengembangan anak TK



 • Perkembangan fisik
 • Perkembangan sosial
   emosional
 • Perkembangan kognitif
 • Perkembangan bahasa
Perkembangan sosial
           emosional
• Mengetahui diri sendiri dan hubungannya
  dengan orang lain, yaitu teman sebaya dan
  orang dewasa
• Bertanggungjawab terhadap diri sendiri maupun
  orang lain
• Berperilaku sesuai dengan perilaku baik yang
  berkembang di masyarakat (prososial)
Tujuan dan Pengembangan Moral Anak
        Menurut Adler (1974)

•  Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan
   kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia
   seperti:
1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam
   relasinya dengan orang lain dan dalam
   hubungannya dengan berbagai kultur
2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda
   dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar
   pada identitas kulturnya
3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada
   dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk
   batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka
   pada perubahan
TUGAS

•  Cobalah lakukan sebuah pengamatan/observasi kepada 5 orang
   anak usia TK. Hal yang harus anda catat selama observasi
   tersebut adalah:
1. Bagaimana tingkat konsistensi anak dalam berperilaku selama 1
   pekan!
2. Tanyakan kepada mereka secara terpisah dan menggunakan
   interval waktu, apa yang menjadi cita-citanya (tanya 3 kali dalam
   kurun waktu 1 bulan)!
3. Tuliskan datanya secara kuantitatif lalu simpulkan!

(Lihat latihan di Kegiatan Belajar 1 Modul 1, halaman 1.23)
FORMAT OBSERVASI
Nama   Jenis     Usia   Hari/tanggal     Jawaban   Keterangan
       Kelamin



Joko   L         2 th   Senin Pon,25-    dokter
                        7-07




Sri    P         3 th   Rabu Kliwon,     Guru
                        30-7-07



Fafa   L         1,5    Kamis Legi, 2-   dokter
                        8-07
TERIMA KASIH ATAS
     PERHATIANNYA




 MOHON MAAF APABILA ADA
SALAH DAN KEKURANGAN……..

Contenu connexe

En vedette

Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...Tyaseta Sardjono
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
 
Materi ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.comMateri ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.comDrs. HM. Yunus
 
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktPemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktDrs. HM. Yunus
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) أحمد رمضان
 
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYA
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYATAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYA
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYAأحمد رمضان
 
Tahlilan
TahlilanTahlilan
TahlilanWisnu W
 
Susunan tahlil dan doa tahlil
Susunan tahlil dan doa tahlilSusunan tahlil dan doa tahlil
Susunan tahlil dan doa tahlilKhusny Kamal
 
HU Materi Aqidah 1
HU Materi Aqidah 1HU Materi Aqidah 1
HU Materi Aqidah 1Anas Wibowo
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43WAN ARIF
 
Tahlil Arwah
Tahlil ArwahTahlil Arwah
Tahlil Arwahwell881
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikMuchammad Dimyati
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 

En vedette (20)

Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
Materi ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.comMateri ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.com
 
Pai kebermaknaan
Pai kebermaknaanPai kebermaknaan
Pai kebermaknaan
 
TQN ERA BARU
TQN ERA BARUTQN ERA BARU
TQN ERA BARU
 
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktPemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
 
KHATAMAN
KHATAMANKHATAMAN
KHATAMAN
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
 
Aqidah 3
Aqidah 3Aqidah 3
Aqidah 3
 
Aqidah 2 edit1
Aqidah 2 edit1Aqidah 2 edit1
Aqidah 2 edit1
 
Tausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajabTausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajab
 
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYA
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYATAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYA
TAWASUL DAN KHOTAMAN TQN PP. SURYALAYA
 
Tahlilan
TahlilanTahlilan
Tahlilan
 
Susunan tahlil dan doa tahlil
Susunan tahlil dan doa tahlilSusunan tahlil dan doa tahlil
Susunan tahlil dan doa tahlil
 
HU Materi Aqidah 1
HU Materi Aqidah 1HU Materi Aqidah 1
HU Materi Aqidah 1
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43
 
Tahlil Arwah
Tahlil ArwahTahlil Arwah
Tahlil Arwah
 
Rahasia umur manusia
Rahasia umur manusiaRahasia umur manusia
Rahasia umur manusia
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 

Similaire à Karakter

Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakter
Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakterMemahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakter
Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakterRidho Fadillah
 
Better parents, successful kids
Better parents, successful kidsBetter parents, successful kids
Better parents, successful kidsRendra S.Sos
 
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya Bernalar
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya BernalarNarasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya Bernalar
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya BernalarIwan Pranoto
 
Menggali Mengembangkan Potensi Anak
Menggali Mengembangkan Potensi AnakMenggali Mengembangkan Potensi Anak
Menggali Mengembangkan Potensi Anakwaruwu
 
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp02
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp023 modelkonseptual-110807031846-phpapp02
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp02Joyce Tan
 
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipa
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipaTugas power point tabah ramadhan 12 ipa
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipaalya djida
 
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"Rendra S.Sos
 

Similaire à Karakter (10)

Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakter
Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakterMemahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakter
Memahami Apa itu Karakter, pemenuhan pembelajaran matkul pendidikan karakter
 
Better parents, successful kids
Better parents, successful kidsBetter parents, successful kids
Better parents, successful kids
 
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya Bernalar
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya BernalarNarasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya Bernalar
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya Bernalar
 
Kegiatan atraktif.pptx
Kegiatan atraktif.pptxKegiatan atraktif.pptx
Kegiatan atraktif.pptx
 
Menggali Mengembangkan Potensi Anak
Menggali Mengembangkan Potensi AnakMenggali Mengembangkan Potensi Anak
Menggali Mengembangkan Potensi Anak
 
3 komunikasi
3 komunikasi3 komunikasi
3 komunikasi
 
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp02
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp023 modelkonseptual-110807031846-phpapp02
3 modelkonseptual-110807031846-phpapp02
 
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipa
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipaTugas power point tabah ramadhan 12 ipa
Tugas power point tabah ramadhan 12 ipa
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"
 

Karakter

  • 1. MENUMBUHKAN MENUMBUHKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK KECERDASAN EMOSIONAL PADA PADA ANAK Disajikan Oleh :
  • 3.  Setiap orang memiliki “KECERDASAN” dasariah, yakni untuk bertahan hidup (living values).  Nilai kehidupan itulah yang membuat setiap orang (individu) mampu bertahan hidup dan bertumbuh menjadi dewasa.  Bahkan dalam diri hewan sekalipun, nilai kehidupan itu telah ditanam oleh PENCIPTA berupa “naluri kehidupan”
  • 4. Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu berempati pada sesamanya yang membutuhkan bantuan. Mereka cerdas secara emosional.
  • 5.  Dalam filem berikut ini, kita akan menyaksikan bagaimana setiap anak burung, didorong oleh naluri kehidupan yang ada di dalam dirinya, saling berbagi satu dengan yang lain.  Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat dan menjadi dewasa…
  • 6. Setiap Anak, lahir ke dunia ini…  Dengan membawa nilai-nilai kehidupan…  Setiap anak, pada dasarnya sangat jujur… mempunyai rasa keadilan… penuh kasih sayang, … yang ditanam oleh PENCIPTA di dalam kodrat setiap orang.  Setiap orang dilengkapi oleh POTENSI bawaan (untuk berpikir, merasa & mampu berprilaku) baik …
  • 7. Namun demikian, …  Bagaimana seorang anak mengembangkan watak suka berbohong… perilaku- perilaku negatif (seperti suka marah, mengamuk, keras kepala, suka mengejek dan memukul temannya…?)
  • 8. LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
  • 9. Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi bagian dari kepribadian…
  • 10. Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan- pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian
  • 11. Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak, melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di sekolah) Hingga anak memiliki kepekaan (etika) misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan mengatakan minta tolong…” Membuang sampah, selalu pada tempat sampah
  • 12.
  • 13. Tuduhan n Hu e la n aa ku Ra Om sa w m b ce an ers e ala Kek h n Kem araha Kekerasa * * n * * * * * Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur, menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
  • 14. SUASANA PENUH Perhatian Penghargaan Positif Aman SUASANA YG Mempermalukan Menakuti Mengancam Menghukum
  • 15. SEKIAN TERIMA DAN… KASIH DENGAN KONSISTEN MELAKUKAN PEMBIASAAN PERILAKU BERBASIS NILAI KEHIDUPAN DALAMKELUARGA
  • 16. 7 Hari Membentuk KARAKTER Positif Anak, Bisakah ???
  • 17. Bagaimana respons Anda jika berada dalam situasi ini? • Ardi baru saja memecahkan hiasan milik ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama sekali yang melihat… • Ifa naik angkot ke sekolah dan memberi uang kepada pak supir… • Joko sedang letih sekali dan memutuskan naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada seorang wanita muda yang naik dan harus berdiri di atas bis itu….
  • 19. Kasus 1 Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman- teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di jalan
  • 20. Kasus 2 Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan cerdas. Ibunya selalu memaksa dirinya untuk selalu belajar setiap waktu. Sebagai kompensasinya, Ryan diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam rumahnya. Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai sarana media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering mendapati Ryan bangun di tengah malam karena lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika diperiksa di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud di atas sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi lama kelamaan penasaran juga. Suatu malam, saat Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip dari lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya, terdapat sajadah tergelar dan Al quran di atas sajadah, tidak berapa jauh dari komputer. Dan didapati juga, Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO
  • 21. Apa itu KARAKTER?? • Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar • Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar (external) tetapi muncul dari dalam diri (internal)
  • 22. Pengajaran KARAKTER • Pengayaan HEART • Pengayaan HAND • Pengayaan HEAD • Pengayaan HEALTH (selimut akan seluruh pengayaan di atas)
  • 23. 2 Model Pendidikan KARAKTER • STERILISASI = anak dijauhkan dari realitas. Selalu mengatakan “jangan” Tidak efektif dan menjadikan anak munafik • IMUNISASI = anak didekatkan kepada realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi  Anak kokoh dalam berbagai situasi.
  • 24. Aspek KARAKTER • Knowledge  Thinking • Attitude  Feeling • Skill  Doing
  • 25. Tahapan Pembentukan ERASING (jika buruk) SEEING  COPYING RECORDING (jika baik)
  • 26. Metode Pembentukan KARAKTER 1. Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak 2. Share : ajak berdiskusi 3. Planning : apa yang akan dilakukan 4. Action : anak melakukan rencana yang disusun 5. Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan
  • 27. Kiat Mengajarkan Karakter • Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir • Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi sebagai pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya • Manfaatkan Golden Opportunity • Ajari anak keahlian yang menunjang karakter • Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan sesuai kemampuannya • Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan tersebut secara konsisten • Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat dalam kegiatan anak • Berikan teladan yang baik setiap waktu
  • 28. Mengenal 20 karakter dasar Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20 karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh anak demi kesuksesannya di masa depan, di antaranya : Suka Empati Peduli menolon Hormat Setia g Sopan Bijak Percaya diri Berani Semangat Tanggung Inspiratif Humoris Adil Sabar jawab Jujur Disiplin Kerjasama Mandiri Toleran
  • 29. Jangan malu untuk memulai dari SEKARANG !!!
  • 30. Suatu kata yang bernuansa abstrak dan Pengertian dapat digunakan untuk mengelompokan Konsep ide, benda, atau peristiwa (Bruner, 1996)
  • 31. CIRI-CIRI KONSEP • Memiliki nama (HAM anak di masyarakat) • Contoh positif (anak berhak mendapat pendidikan dari tri pusat pendidikan) • Contoh negatif (ada oknum masyarakat yang melakukan trafficking) • Atribut/ciri (menghargai hak anak, lembaga pemerintah yang melindungi hak anak, ada LSM, dll.)
  • 32. Pengertian Nilai Nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan Teori sehingga bermakna secara fungsional (Djahiri, 1999) Pendidikan Nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan Dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa
  • 33. Pengertian Moral Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai Pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara (Frans Magnis Suseno, 1998) Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak Manusia bermoral baik dan manusiawi
  • 34. Lickona mengacu pada pemikiran Filosof Micahel Novak Pendidikan Karakter Berpendapat bahwa watak atau Menurut Lickona (1992) Karakter seseorang dibentuk melalui Tiga aspek, yaitu: Konsep moral (moral Knowing), sikap moral (moral feeling), perilaku moral (moral behavior)
  • 35. KONSEP MORAL: SIKAP MORAL: Kesadaran Moral Kata Hati Pengetahuan Nilai Moral Rasa Percaya Diri Pandangan ke Depan Empati Penalaran Moral Cinta Kebaikan Pengambilan Keputusan Pengendalian Diri Pengetahuan Diri Kerendahan Hati Karakter/Watak PERILAKU MORAL: Kemampuan Kemauan Kebiasaan
  • 36. Contoh Penerapan Pemikiran Lickona • Standar Kompetensi: Menampilkan sikap demokratis • Kompetensi Dasar: Mengenal kegiatan musyawarah Menghargai suara terbanyak (mayoritas) Menampilkan sikap mau menerima kekalahan
  • 37. ASPEK KONSEP MORAL (MORAL KNOWING) Kesadaran Moral : Kesadaran Hidup Berdemokrasi (Moral Awarness) Pengetahuan Nilai Moral : Pemahaman Materi Demokrasi (Knowing Moral Value) Pandangan ke Depan : Manfaat Demokrasi ke Depan (Perspective Taking) Penalaran Moral : Alasan Senang Demokrasi (Moral Reasoning) Pengambilan Keputusan : Bagaimana Cara Hidup Demokratis (Decision Making) Pengetahuan Diri : Introspeksi Diri (Self Knowledge)
  • 38. ASPEK SIKAP MORAL (MORAL FEELING) Kata Hati : Kata Hati Tentang Hidup Bebas (Conscience) Rasa Percaya Diri : Rasa Percaya Diri Kita Pada Bebas Berpendapat (Self Esteem) Empati : Empati Kita Pada Orang Yang Tertekan (Emphaty) Cinta Kebaikan : Cinta Kita Terhadap Musyawarah (Loving The Good) Pengendalian Diri : Pengendalian Diri Kita Terhadap Kebebasan (Self Control) Kerendahan Hati : Menjunjung Tinggi dan Hormati Pendapat Lain ( Humility)
  • 39. ASPEK PERILAKU MORAL (MORAL BEHAVIOR) Kemampuan : Kemampuan Menghormati Hidup Demokrasi (Competence) Kemauan : Kemauan untuk Hidup Berdemokrasi (will) Kebiasaan : Kebiasaan Berdemokrasi dengan Teman (Habbit)
  • 40. Pengetian Norma Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah. Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara
  • 41. SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan Konsep Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka merawat tanaman, penghijauan, menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, berkebun, dll.) Nilai Hidup penuh dengan keindahan dan estetika Moral Untuk menciptakan keindahan dituntut untuk berlaku bersih dan rajin Norma Untuk menumbuhkan perilaku indah, diperlukan norma kebiasaan dan agama, baik di rumah maupun di sekolah Tujuan Membentuk warga negara yang baik dengan membiasakan mencintai lingkungan hidupnya
  • 42.
  • 43. PENDEKATAN DAN METODE PENGEMBANGAN MORAL
  • 44. PENDEKATAN • Proses, perbuatan atau cara untuk mendekati suatu aktivitas tertentu • Pendekatan mungkin cocok dipergunakan untuk kalangan tertentu, namun belum tentu sesuai untuk kalangan lain • Pendekatan lebih menekankan pada proses berjalannya upaya untuk menyampaikan sesuatu • Metode memiliki makna sebagai suatu cara kerja yang bersistem, yang memudahkan pelaksanaan kegiatan
  • 45. PENENTUAN PENDEKATAN YANG TEPAT DALAM KBM • Pengetahuan tentang belajar dan perkembangan anak • Pengetahuan tentang kekuatan, minat, dan kebutuhan setiap individu anak di dalam kelompoknya • Pengetahuan tentang konteks sosial kultural dimana anak hidup
  • 46. Esensi dalam menentukan pendekatan yang tepat adalah pengetahuan tentang teknik membentuk tingkah laku anak • Memahami Tingkah laku anak harus dipahami guru dengan sewajarnya walaupun tampak mengesalkan (ex: berteriak) • Mengabaikan Tingkah laku yang tidak pantas, dihilangkan dengan cara mengabaikan (misal: merengek)
  • 47. Lanjutan … • Mengalihkan perhatian Caranya: mengajukan pertanyaan ke arah lain, mengajak melakukan sesuatu dan menyuruh melakukan kegiatan lain • Keteladanan Keteladanan lebih efektif dari kata-kata. Anak lebih memerlukan teladan daripada kritik • Hadiah Caranya dengan memberitahu secara langsung dan secara tidak langsung
  • 48. Lanjutan … • Perjanjian Tuntutan akan lebih jelas dan berisi syarat tingkah laku dan hadiah • Membentuk Mengubah tingkah laku anak yang cukup kompleks (ex: anak memakai seragam sendiri dengan rapi) • Memuji Dorongan yang cukup kuat pada setiap orang adalah ingin dianggap penting (ex: warna lukisanmu bagus dan serasi)
  • 49. Lanjutan … • Mengubah lingkungan rumah Mencegah tingkah laku negatif lebih efektif daripada memperbaikinya (ex: menambah/mengurangi dan merapikan kembali lingkungan di sekitar anak) • Mengajak Caranya mempengaruhi anak untuk melakukan sesuatu yang membangkitkan perasaan, dorongan, cita-cita. Strategi yang dapat dilakukan dengan menghimbau, dramatisasi.
  • 50. Lanjutan … • Menantang Bila anak tidak mengalami benturan dengan lingkungan maka tidak ada motivasi dan perkembangannya tidak maju. Dalam bersaing kalah atau menang tidak perlu malu • Menggunakan akibat yang wajar dan alamiah Membiarkan anak untuk belajar mengalami sendiri konsekuensi wajar dari kesalahan mereka
  • 51. Lanjutan … • Sugesti Memasukan sesuatu pikiran ke dalam jiwa anak. Sugesti positif akan mengarhkan pada tingkah laku positif dan sebaliknya bila sugesti negatif. • Meminta Menghimbau anak untuk melakukan sesuatu bagi orang tua. Orang tua yang bijak akan lebih sedikit menggunakan perintah dan lebih sering menggunakan permintaan, sugesti atau ajakan.
  • 52. Lanjutan … • Peringatan atau isyarat Biasanya berupa verbal atau non verbal. Peringatan bersifat objektif, sedangkan omelan bersifat emosional • Kerutinan dan kebiasaan Merupakan penanaman disiplin sehari-hari. Harus dilaksanakan konsisten, dan penyimpangan terhadap aturan jangan ditolerir • Menghadapkan suatu problem Beritahu anak secara jelas bahwa tingkah laku mereka menimbulkan masalah yang tidak menyenangkan orang lain
  • 53. Lanjutan … • Memecahkan perselisihan Penyelesaian konflik lebih efektif dengan argumentasi yang logis, daripada dengan berkelahi. Mintakan argumentasi terhadap poin masalah dan cari penyebab yang lebih mengena • Menentukan batas-batas aturan Jangan terlalu banyak pembatasan. Batasan harus jelas dan spesifik
  • 54. Lanjutan … • Menimpakan hukuman Terdiri dari hukuman saat melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan, pencabutan suatu kesenangan dan menimpakan kesakitan baik kejiwaan maupun fisik. • Penentuan waktu dan jumlah hukuma Hukuman lebih baik segera dijatuhkan bila anak melakukan kesalahan. • Menggunakan pengendalian secara fisik Digunakan jika segala teknik yang telah dilakukan menemui kegagalan
  • 55. METODE PENGEMBANGAN MORAL ANAK TK • Penentuan metode untuk pembelajaran nilai dan moral sangat erat hubungannya dengan proses pengenalan tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat dan diharapkan mampu dilakukan anak. • Misal: ketika anak belajar mengendalikan diri dalam melakukan sosialisasi, ia akan mendapatkan keterampilan sosial yang bermanfaat
  • 56. BERCERITA • Merupakan cara untuk mewariskan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya • Bercerita dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat • Pendongeng yang baik akan menjadikan cerita sebagai sesuatu yang menarik dan hidup
  • 57. MAKNA PENTING BERCERITA • Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya • Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial • Mengkomunikasikan nilai-nilai agama • Menanamkan etos kerja, etos waktu, dan etos alam • Membantu mengembangkan fantasi anak • Membantu mengembangkan dimensi kognitif siswa • Membantu mengembangkan dimensi bahasa anak
  • 58. STRATEGI BERCERITA • Membagi anak dalam kelompok-kelompok kecil (4 kelompok) • Anak yang mengikuti kegiatan bercerita duduk di lantai mengelilingi ibu guru sambil duduk di kursi kecil • Tiga kelompok yang lain, duduk di kursi meja dengan kegiatan yang berbeda • Anak-anak yang mendengarkan cerita pada gilirannya akan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tiga kelompok yang lain (menggambar, dll.)
  • 59. TEKNIK-TEKNIK BERCERITA • Membacakan cerita langsung dari buku (story reading) Teknik ini sangat bagus apabila guru mempunyi puisi atau prosa yang sesuai untuk dibacakan kepada anak TK. • Bercerita menggunakan ilustrasi buku Bila cerita terlalu panjang, guru dapat menambahkan ilustrasi gambar dari buku yang dapat menarik perhatian anak
  • 60. Lanjutan … • Teknik menceritakan dongeng Dongeng merupakan cara mewarsikan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya • Bercerita dengan papan flanel Guru dapat membuat papan flanel yang ditempeli gambar-gambar tokoh yang mewakili perwatakan dalam ceritanya Gambar itu dapat dibeli di pasar, atau dikreasi sendiri oleh guru sesuai dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan
  • 61. Lanjutan … • Bercerita dengan menggunakan boneka Tergantung pada usia dan pengalaman anak. Biasanya boneka terdiri dari ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, nenek, kakek, dll. Boneka yang dibuat masing-masing menunjukkan perwatakan pemegang peran tertentu Misal: ayah penyabar, ibu cerewet, anak laki-laki yang pemberani, anak perempuan yang manja
  • 62. KARYAWISATA • Kegiatan pembelajaran dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. • Bagi anak TK karyawisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh informasi, atau mengkaji sesuatu secara langsung • Metode ini dapat memperkaya lingkup program kegiatan belajar anak yang tidak mungkin dihadirkan di kelas
  • 63. MANFAAT KARYAWISATA • Dapat merangsang minat anak terhadap sesuatu • Memperluas informasi yang telah diperoleh di kelas • Memberikan pengalaman mengenai kenyataan yang ada • Dapat menambah wawasan Karya wisata dapat menjadi batu loncatan untuk melakukan kegiatan yang lain (ex: menggambar, dll.)
  • 64. TUJUAN KARYA WISATA • Pengembangan aspek perkembangan anak TK yang sesuai dengan kebutuhannya. Meliputi: • Pengembangan kognitif • Pengembangan bahasa • Pengembangan kreativitas • Pengembangan emosi • Pengembangan kehidupan bermasyarakat • Penghargaan karya dan jasa orang lain
  • 65. BERNYANYI • Menyanyi dan anak adalah dua sisi yang tidak dapat untuk dipisahkan • Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui ungkapan kata dan nada, serta ritmik yang memperindah suasana pembelajaran
  • 66. KRITERIA LAGU YANG BAIK • Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang • Mudah dihafal oleh anak • Ada misi pendidikan • Sesuai karakter dan dunia anak • Nada yang diajarkan mudah dikuasai anak Bernyanyi dapat diterapkan pada saat pengembangan pembelajaran nilai moral melalui penyisipan makna yang ada pada syair lagu
  • 67. SAJAK • Sajak memiliki kesamaan dengan syair (dalam bahasa arab), memiliki makna kumpulan kata-kata yang memiliki persamaan bunyi (ritme) terutama pada akhir baris. • Melalui sajak anak bisa kita bawa ke dalam suasana indah, halus, dan menghargai arti sebuah seni. • Anak juga diperkenalkan untuk menikmati untaian kata yang indah sebagai perwujudan dari gagasan dan perasaan kebatinan seseorang
  • 68. METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
  • 69. Pola Orientasi Moral Anak Taman Kanak-kanak Pola = bentuk (struktur) yang tetap. Dari pola ini kita dapat membentuk berbagai model apapun sesuai yang kita kehendaki. Sebaik apapun bentuk yang dibuat secara prinsip harus tetap berpedoman pada pola standar awal yang kita lihat. Pada usia TK anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya. Mereka telah memiliki standar baku prinsip-prinsip moral yang universal
  • 70. Landasan Orientasi Pola Perkembangan Moral • Mengandung makna suatu hal yang mendasari perhitungan ketaatan dan kepatuhan seseorang terhadap sesuatu (nilai moral) • Orientasi moral menurut Peter (1979) disamakan dengan moral position atau ketepatan hati • Moral position terhadap suatu nilai moral didasari dua landasan/perhitungan nilai: 1. Cognitif motivation aspects (suatu perhitungan antisipatif terhadap resiko yang mungkin muncul jika dirinya menentukan suatu hal) 2. Affective motivation aspects (suatu perhitungan emosi yang akan diakibatkan dari sebuah keputusan yang diambil oleh seseorang)
  • 71. Kajian Teori Perkembangan Moral • Teori-teori yang dipelajari kita pada umumnya bersumber dari dunia barat • Hal itu berarti bahwa setiap teori yang dikembangkan didasarkan pada pola berpikir, objek studi, dan landasan teoritis yang banyak dipengaruhi oleh jati diri para pakar tersebut • Ketika kita mempelajari berbagai teori tentang perkembangan moral anak juga harus berhati- hati karena memungkinkan adanya variabel penentu yang berbeda dalam beberapa hal, seperti: manusianya, kondisi lingkungan, dan landasan filosofi pengembangan teori tersebut.
  • 72. Perkembangan Moral John Dewey • Tahap perkembangan moral seseorang melewati tiga fase sebagai berikut: 1. Fase Pre Moral (Pre Conventional). Pada fase ini sikap dan perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls biologis dan sosial 2. Fase Konvensional. Pada fase ini banyak didasari oleh sikap kritis kelompoknya 3. Fase Otonomi (autonomous). Pada fase ini perkembangan moral manusia banyak dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
  • 73. Lanjutan … • Pada dasarnya manusia memiliki kesamaan pola perkembangan moral, seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep berkehidupan yang mencerminkan nilai moral. • Pendidikan memiliki peran strategis, tanpa landasan pendidikan manusia akan banyak dikendalikan oleh dorongan kebutuhan biologisnya belaka ketika hendak menentukan segala sesuatu • Ketika seorang anak yang dibesarkan di lingkungan jalanan, jauh dari suasana keharmonisan, sepi dari suasana saling menghargai, hampa dari rasa persaudaraan, dsb. Maka sikap dan kepribadian yang muncul juga menunjukan sikap yang kurang baik, seperti: tidak sopan ketika meminta- minta di lampu merah, tidak mengenal tata krama, dan hampir tidak dapat membedakan perbuatan baik dan buruk • Pada fase berikutnya seiring bertambahnya usia, faktor lingkungan sangat besar memberikan pola dalam menentukan sikap dan perilakunya. • Pada fase ketiga, manusia sudah mampu menentukan berbagai pilihan sikap dan kepribadiannya dengan dasar pola berpikirnya sendiri. Itulah tahap kedewasaan seorang manusia.
  • 74. Perkembangan Moral Piaget • Ada dua fase perkembangan moral yaitu: 1. Heteronomuous (2-6 tahun) • Manusia pada saat awal kehidupannya belum memiliki pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku. Dalam menentukan sikap dan perilaku masih dilandasi oleh aneka ragam dan sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan. 2. Autonomous (12 tahun) • Pada tahap ini seorang anak manusia telah memiliki kemampuan sendiri dalam menentukan segala keputusan sikap dan perilaku moralitasnya.
  • 75. Lanjutan … • Fase heteronomous perlu mendapatkan fokus perhatian karena pada fase ini anak masih sangat labil, mudah terbawa arus, mudah terpengaruh, dan dalam rangka pendidikan moral mereka sangat membutuhkan bimbingan, proses latihans serta pembiasaan yang terus menerus. • Menurut early childhood education and development center, 2003 (pusat pengembangan dan pendidikan AUD) menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan dan rutinitas • Melakukan sesuatu secara berulang-ulang adalah suatu keharusan dan kesenangan bagi anak usia dini. • Anak usia TK berada pada awal tahun kehidupannya, karena itu penting untuk memberikan pendidikan dan pengembangan moralitasnya. • Pada tahun awal-awal kehidupanya seorang anak dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa, bahkan sebelum seorang anak dilahirkan (Robert Cloes, 2000).
  • 76. Moralitas Anak TK • Seiring perkembangan kognitif anak yang dapat dilihat dari perkembangan bahasanya, anak pada usia tersebut diharapkan mulai memahami aturan dan norma yang dikenalkan oleh orang tua melalui penjelasan-penjelasan verbal dan sederhana • Orang tua atau orang dewasa di sekitarnya sudah mulai mengenalkan, mengajarkan, dan membentuk sikap dan perilaku anak. • Komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak dalam hal ini menjadi sangat penting keberadaannya. • Upaya penanaman dan pengembangan perilaku moral yang dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari proses sosialisasi yang terjadi antara mereka
  • 77. Sikap dan Cara Berhubungan dengan Orang Lain (Sosialisasi) • Minat anak untuk berhubungan dengan orang lain mulai terlihat sejalan dengan perkembangan fisik, motorik, dan bahasanya. • Setelah anak berusia 2 tahun ruang geraknya sudah luas • Pada saat itulah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain mulai berkembang, tidak hanya sebatas orang tuanya saja, tetapi juga dengan orang lain. • Saat inilah orang tua mulai mengajarkan aturan, nilai, norma yang berlaku di masyrakat sekitar agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik • Orang tua mengajarkan nilai moral tersebut dengan penjelasan verbal dan sederhana, sambil memberi contoh secara nyata
  • 78. Lanjutan … • Keterbatasan anak dalam perkembangan bahasa menyebabkan ia masih selalu butuh contoh-contoh nyata agar ia dapat lebih memahami maksud pembicaraan orang tua. • Apabila anak tidak melakukan apa yang dikatakan maka orang tua perlu melakukan koreksi atas perilaku anak • Koreksi sebaiknya disampaikan dengan cara yang baik, dengan pendekatan yang lebih bersifat persuasif (membujuk) karena perilaku tidak pantas yang ditunjukan anak mungkin tidak disadarinya. • Perlu proses dan waktu untuk pembentukan dan pembiasaan sikap, serta perilaku moral pada anak. • Untuk itu dibutuhkan kesabaran pendidik (orang tua dan guru) dalam memberikan penjelasan dan contoh pada anak
  • 79. Lanjutan … • Pendidik harus banyak memberikan penjelasan dan contoh nyata tentang apa yang harus dilakukan anak dan bagaiamana cara ia melakukan sesuatu tersebut • Pendidik harus mampu menunjukkan sikap taat asas (konsisten) terhadap anak untuk memudahkan anak mempelajari dan memahami apa yang diharapkan darinya • Pentingya pujian dan contoh dalam membentuk perilaku moral sangat sesuai dengan apa yang disampaikan Kohlberg dan pandangan aliran perilaku (behaviorist) • Menurut Kohlberg pada awalnya anak berperilaku baik agar ia mendapatkan pujian dan terhindar dari hukuman, dan agar ia diterima oleh lingkungan sekitar dan terhindar dari kecaman orang lain • Menurut aliran behaviorist perilaku moral adalah hasil dari pemberian reinforcement (penguatan), berupa hukuman dan model dari orang tua
  • 80. Lanjutan … • Pada anak yang lebih muda usia (2 atau 3 tahun) hukuman sedapat mungkin tidak diberikan, kalaupun orang tua perlu melakukan koreksi terhadap perilaku anak yang tidak pantas, dianjurkan dengan cara yang lebih persuasif mengingat pada usia itu anak baru mulai mengenal aturan, nilai dan norma. • Kekeliruan yang dibuat anak pada usia itu dilakukan bukan karena disengaja tetapi karena ia tidak atau belum tahu cara yang diharapkan oleh lingkungannnya. • Bila orang tua menghukumnya, ia belum mengerti mengapa orang tua menghukumnya. • Tetapi apabila kekeliruan terjadi berulang kali, boleh saja orang tua menghukumnya, dalam arti memberikan reaksi atau sikap yang membuat anak mengerti bahwa perilaku yang ia lakukan tidak diharapkan oleh orang tuanya. • Seiring dengan bertambahnya usia anak hukuman yang diberikan dapat bervariasi dan proporsional
  • 81. Cara Berpakaian dan Berpenampilan • Penampilan dan cara berpakaian seseorang dapat memberi kesan tentang perilaku moral seseorang • Individu yang berpenampilan, berpakaian, ataupun bergaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sekitar, akan dinilai sebagai individu yang berperilaku moral kurang baik • Pada anak TK hal-hal seperti itu harus mulai dikenalkan dan diajarkan. • Kesempatan untuk mengajarkan hal-hal seperti itu sering kali tergantung dari kejadian atau pengalaman yang terjadi kepada anak • Anak perempuan seringkali melihat ibunya berdandan dan biasanya anak akan meniru, saat itulah seorang ibu harus menjelaskan kepada anaknya tentang berdandan.
  • 82. Sikap dan Kebiasaan Makan • Ada tata cara tertentu (table manner) yang diatur oleh lingkungan sekitar dalam melakukan kegiatan makan, yang berpengaruh pada penyesuaian diri individu dalam lingkungan sosial sekitarnya. • Tata cara tersebut harus sudah dikenalkan dan diajarkan kepada anak sejak usia dini, agar menjadi kebiasaan yang baik dan mengarahkannya pada perilaku moral yang baik. • Seiring dengan bertambahnya usia nilai dan norma yang berkaitan dengan tata cara makan ini dapat diperluas, misalnya: tata cara makan dengan orang yang lebih tua • Di TK salah satu kegiatan yang perlu diprogramkan adalah “makan bersama”, guru memegang peran penting dalam mengajarkan cara makan kepada anak. Selama acara makan guru mengamati tiap-tiap anak dan membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam kegiatan ini.
  • 83. Lanjutan … • Selain berkaitan langsung dengan tata cara makan, anak juga harus diajari hal-hal yang harus dilakukannya sebelum dan setelah makan. • Anak juga perlu diberi pengetahuan tentang manfaat makanan tersebut bagi dirinya, selain untuk mengatasi rasa lapar juga bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya. • Banyak anak seusia ini mengalami masalah dan kesulitan yang berhubungan dengan makan. • Pendidik perlu menyadari pentingya suasana makan untuk merangsang nafsu dan selera makan kepada anak dan menghindari timbulnya masalah atau kesulitan makan anak • Menghadapi anak yang mengalami masalah atau sulit makan orang tua atau guru perlu untuk mencari penyebabnya
  • 84. Sikap dan Perilaku Anak yang Memperlancar Hubungannya dengan Orang Lain • Banyak orang yang tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya merugikan atau menyakitkan orang lain sehingga mengambat kelancaran hubungannya dengan orang lain • Pada dasarnya hal itu dipengaruhi oleh sikap egois dan acuh tak acuh terhadap kepentingan orang lain. • Banyaknya berbagai kasus yang dipengaruhi oleh faktor egoisme ini membuktikan pentingya penanaman moral anak sejak dini. • Seiring dengan perkembangan berbahasa dan berpikirnya, berbagai informasi yang dilihat dan didengarnya dapat merupakan pelajaran bagi anak. • Perilaku anak TK yang mengarah kepada perilaku moral yang kurang baik, dapat kita lihat pada kehidupan sehari2.
  • 85. Lanjutan … • Kemajuan di bidang teknologi merupakan nara sumber yang jauh lebih sarat informasi bagi anak dibandingkan informai yang diperoleh dari orang tua atau gurunya. • Masuknya informasi kepada anak sudah sulit dibendung dan dibatasi. • Salah satu cara untuk menhgindari dampak negatif dari berbagai informasi tersebut adalah dengan menanamkan moral secara lebih intensif dan efektif. • Pendidik harus mampu bersikap lebih terbuka dalam memberi informasi dan menanggapi pertanyaan anak, dan dalam setiap kesempatan yang tepat berusaha memasukan nilai dan norma yang dapat mengarahkannya kepada perilaku positif. • Pendidik dituntut untuk membekali dirinya dengan berbagai informasi yang luas dan dapat dipertanggungjawabkan
  • 86. Lanjutan … • Pendidik juga harus lebih banyak melakukan pendekatan yang bersifat demokratis, dengan memberi peluang bagi anak untuk berdiskusi dengan tetap memperhatikan tatakrama dan sopan santun. • Pendidik yang masih bersikap otoriter yang cenderung memaksakan pendapat dan kehendak kepada anak akan kehilangan kesempatan untuk membina hubungan yang baik dengan anaknya, bahkan akan menjauhkannya dari anak • Bila anak menjadi jauh dari pendidik maka ia akan mencoba mencari nara sumber lain untuk mendapatkan informasi melalui media dan teman-teman sebaya yang masih dangkal pengetahuan dan cara berpikirnya. • Penanaman moral kepada anak TK dapat menggunakan pendekatan yang bersifat individual, perusasif, dan informal (santai dan penuh keakraban)
  • 87. Tujuan dan Pengembangan Moral Anak Menurut Adler (1974) • Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia seperti: 1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam relasinya dengan orang lain dan dalam hubungannya dengan berbagai kultur 2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar pada identitas kulturnya 3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka pada perubahan
  • 88. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA MOHON MAAF APABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN……..
  • 89. TAHAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK TK Mukhamad Murdiono, M. Pd. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
  • 90. POLA PERKEMBANGAN MORAL ANAK • Tinjauan teoretis terhadap tahapan-tahapan perkembangan moral anak biasa dikenal dengan pola perkembangan anak • Pada saat lahir seorang bayi tidak memiliki skala nilai, sehingga bayi yang baru lahir dapat dianggap amoral atau non moral • Letak kemuliaan manusia dibanding mahluk lain adalah adanya keagungan manusia yang menjunjung tinggi moralitas kehidupannya
  • 91. Perkembangan Moral Piaget • Memfokuskan pada aspek cara berpikir anak tentang isu-isu moral • Mengamati dan mewawancarai kelompok anak usia 4-12 tahun • Ia mempelajari bagaimana anak-anak itu menggunakan dan memandang aturan yang ada dalam permainan tersebut • Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang isu- isu moral seperti pencurian, berbohong, hukuman, dan keadilan
  • 92. 2 Tahap Perkembangan Moral 1. Tahap Heteronomous Morality (Moralitas Heteronomus) Pada tahap ini anak menganggap keadilan dan aturan sebagai sifa-sifat dunia (lingkungan) yang tidak berubah dan lepas dari kendali manusia 2. Tahap Autonomous Morality (Moralitas Otonomus) Anak sudah menyadari bahwa aturan-aturan dan hukum diciptakan oleh manusia
  • 93. PERBANDINGAN • Anak menimbang akibat • Maksud atau niat dari perilaku yang dia pelaku dibalik lakukan, bukan dari tindakannya maksud pelaku. dipandang lebih • Anak meyakini bahwa penting dari sekedar aturan ditentukan oleh akibatnya para pemegang otoritas • Aturan hanya berupa yang memiliki kekuatan kesepakatan belaka, sehingga tidak dapat yang dapat diubah diubah. melalui konsensus • Keadilan sebagai • Hukuman sebagai alat sesuatu yang tetap ada, sosial yang bisa jika aturan dilanggar dialami dan bisa pula maka hukuman akan tidak, tergantung ditimpakan dengan kondisinya. segera • (immanent justice)
  • 94. Perkembangan Moral Kohlberg • Mempelajari alasan-alasan yang mendasari respons-respons moral • Merancang serangkaian cerita imajinatif yang memuat dilema moral untuk mengukur penalaran moral • Respon apa yang dipilih tidak begitu penting, yang terpenting adalah penalaran yang digunakan untuk menyelesaikan konflik • Kepada responden ditanyakan tentang apa yang sebaiknya dilakukan, dan mengapa memilih untuk melakukan itu
  • 95. LEVEL PERKEMBANGAN MORAL • Penalaran Moral Prakonvensional 1. Orientasi hukuman dan kepatuhan 2. Orientasi individualisme dan orientasi hukum dan aturan • Penalaran Moral Konvensional 1. Orientasi konformitas interpersonal 2. Orientasi hukum dan aturan • Penalaran Moral Pascakonvensional 1. Orientasi kontrak sosial 2. Orientasi etis universal
  • 96. PENALARAN MORAL PRAKONVENSIONAL • Anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral • Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor eksternal yaitu ganjaran dan hukuman yang bersifat fisik • Pertimbangan moral anak didasarkan pada akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik • Sesuatu dianggap benar atau baik jika menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dirinya dan menyenangkan secara fisik
  • 97. ORIENTASI HUKUMAN DAN KEPATUHAN • Mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh figur-figur yang berkuasa • Tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari akibat hukuman yang berkaitan dengan kegiatan tersebut • Misal: seorang anak akan mengatakan bahwa bermain di tempat tidur itu tidak baik, karena ibu melarangnya dan ibu akan marah kalau ia melakukan hal itu. • Dokter bisa dianggap jahat oleh anak kalau dipersepsi sebagai orang yang suka menyakiti (menyuntik)
  • 98. ORIENTASI INDIVIDUALISME DAN TUJUAN INSTRUMENTAL • Acuan moral anak masih terhadap peristiwa- persitiwa eksternal fisik. • Suatu tindakan dinilai benar bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan dirinya atau kebutuhan orang lain yang sangat dekat dengan dirinya • Meskipun mencuri itu salah karena berasosiasi dengan hukuman tetapi mencuri dapat dibenarkan bila dilakukan saat dia sangat lapar
  • 99. Lanjutan … • Pendidikan yang dikembangkan harus memperhatikan perkembangan dan cara belajar anak • Kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan anak (developmentally appropiated curriculum) • Pendidikan yang berorientasi pada perkembangan anak ini memungkinkan para fasilitator untuk merencanakan berbagai pengalaman yang dapat menumbuhkan minat anak, merangsang keingintahuan anak, melibatkan anak secara emosional maupun intelektual, dan membuka daya imajinasi mereka
  • 100. 4 area perkembangan yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pengembangan anak TK • Perkembangan fisik • Perkembangan sosial emosional • Perkembangan kognitif • Perkembangan bahasa
  • 101. Perkembangan sosial emosional • Mengetahui diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain, yaitu teman sebaya dan orang dewasa • Bertanggungjawab terhadap diri sendiri maupun orang lain • Berperilaku sesuai dengan perilaku baik yang berkembang di masyarakat (prososial)
  • 102. Tujuan dan Pengembangan Moral Anak Menurut Adler (1974) • Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia seperti: 1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam relasinya dengan orang lain dan dalam hubungannya dengan berbagai kultur 2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar pada identitas kulturnya 3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka pada perubahan
  • 103. TUGAS • Cobalah lakukan sebuah pengamatan/observasi kepada 5 orang anak usia TK. Hal yang harus anda catat selama observasi tersebut adalah: 1. Bagaimana tingkat konsistensi anak dalam berperilaku selama 1 pekan! 2. Tanyakan kepada mereka secara terpisah dan menggunakan interval waktu, apa yang menjadi cita-citanya (tanya 3 kali dalam kurun waktu 1 bulan)! 3. Tuliskan datanya secara kuantitatif lalu simpulkan! (Lihat latihan di Kegiatan Belajar 1 Modul 1, halaman 1.23)
  • 104. FORMAT OBSERVASI Nama Jenis Usia Hari/tanggal Jawaban Keterangan Kelamin Joko L 2 th Senin Pon,25- dokter 7-07 Sri P 3 th Rabu Kliwon, Guru 30-7-07 Fafa L 1,5 Kamis Legi, 2- dokter 8-07
  • 105. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA MOHON MAAF APABILA ADA SALAH DAN KEKURANGAN……..