SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Tutor  Immunologi Anti HIV sebagai uji penapisan dan konfirmasi  dr. Adriyani amin/dr. Siswanto Darmadi SpPK(K) 1
Pendahuluan  Human Immunodeficiency Virus (HIV)  Acquired Immunodeficiency  Syndrome (AIDS) Dibutuhkan diagnosis yang akurat WHO ,2007,  - 33,2 juta orang terinfeksi HIV, - 2,5 juta orang baru terinfeksi ,[object Object],Indonesia, Maret 2007, HIV/AIDS: 14.628 orang.  2 (Steven ,C, 2010)
HIV ,[object Object]
Family Retroviridae
Berbentuksferis
Diameter 100-120 nm.Gambar 1 StrukturHuman Immunodeficiency Virus (HIV) 3 (Steven ,C, 2010) (Abbas,  A.K, 2011)
1 2 3 4 Jumlah CD4 Deteksi  antibodi Deteksi antigen Tes asam nukleat virus Tes laboratorium untuk mendeteksi infeksi HIV 4 (Steven ,C, 2010)
Tes  antibodi HIV UjiKonfirmasi membedakantrue positive denganfalse positive. Contoh: Western blot RIBA IFA RIPA Line immunoassay UjiPenapisan mendeteksisemuaorang yang terinfeksi HIV. Contoh: ELISA Rapid test 5 (Steven ,C, 2010)
Uji penapisan ELISA United States  (1985) ,  untukmenyaringdarah donor mengurangipenyebaraninfeksi. Menjadidasarprosedurpenapisan HIV, karena : ,[object Object]
sensitifitasdanspesifisitastinggi.6 (Steven ,C, 2010)
7 (Steven ,C, 2010)
Virolisa anti HIV 1+2  ,[object Object]
Menggunakan antigen rekombinan HIV-1 dan HIV-2 untuk mendeteksiantibodi HIV-1 & HIV-2 dalam serum atau plasma
Antigen rDNA bereaksi dengan antibodi predominan  HIV-1 dan HIV-2,
Serum/plasma ditambahkan pada sumuran,  kompleks antigen HIV1/2 dan anti HIV1/2 8
[object Object]
Setelah dicuci konjugat, ditambahkan TMB (3,3’,5,5’-tetramethylbenzidine) warna.
 Absorben warna yang terbentuk merupakan kadar anti HIV 1 dan/atau HIV 2 yang terdapat dalam sampel.9 (Indec diagnostic)
Prosedur pemeriksaan 10 Tambahkan 100 µl kontrol (2xNC, 2x anti-HIV 1 PC, 2x anti-HIV 2 PC) dan 100 µl spesimenkedalamsumuran. Siapkan 2 sumuranuntukblanko Inkubasi  plate  pada suhu 37±10C selama 30 menit Cuciplate Tambahkan 100 µl konjugat antigen HIV ketiapsumuran, kecualiblanko Inkubasi  plate  pada suhu 37±10C selama 30 menit Plate dicuci Tambahkan 50µl lar. Substrat TMB A ketiapsumuran, kmdnTambahkan 50µl lar. Substrat TMB B. campur Campurlarutansubstrat TMB A & B 1:1. Tambahkan 100µl lar. Yang sdhdicampurketiapsumuran atau Inkubasipadasuhu 20-300C selama 15 menit Tambahkan 100µl 2N H2SO4 kedalamtiapsumuran Tentukanabsorbenpadaλ 450/650 nm (Indec Diagnostic)
Interpretasi hasil 11 Sensitifitas 99,4%, 100%spesifisitas  (Indec Diagnostic)
Rapid test (immunochromatographic)  Kriteria Rapid HIV test yang disetujui FDA: Sensitivitas ≥ 99%,  Spesifisitas  ≥ 98% Hasil yang tidak valid < 2% total bahan uji, Memiliki indikator untuk memberikan tanda jumlah bahan uji sudah cukup atau alat penguji rusak, 12
Bahan uji yang tidak perlu diproses lebih dahulu atau memerlukan proses minimal Reagen siap pakai dan tidak memerlukan manipulasi lebih lanjut, Tidak memerlukan intervensi operator dalam memberikan hasil dan analisis, Tidak memerlukan alat tambahan khusus dalam penggunaannya. 13 (Kumalawati, Y. 2008)
HIV-1/2 antibodi rapid test (4th generation) IR-100c  ,[object Object]
Mendeteksi antibodi virus HIV tipe 1, tipe 2 dan subtipe O dalam darah utuh, serum, plasma.
Garis tes T1 dilapisi dengan antigen HIV-1 dan subtipe O,
Garis tes T2 dilapisi dengan antigen HIV-2. 14
[object Object],	dari  HIV-1 pada region gp-120, gp-41, p24. 	Pada HIV-2 juga termasuk rekombinan gp36.  ,[object Object]
Antibodi positif  terbentuknya garis merah keunguan pada membran (daerah T).
Garis kontrol terdapat di daerah C untuk  menguji reaktifitas kit.15 (OncoprobeUtama)
Prosedur: ,[object Object]
Teteskan 1 tetes serum/plasma (±25µl) ke lubang sampel (S),
Kemudian teteskan 1 tetes buffer (± 40µl) dan hidupkan timer,
Baca hasil 10-30 menit kemudian.16 (OncoprobeUtama)
Interpretasi hasil 17 Sensitifitas 100%, spesifisitas 100% (OncoprobeUtama)
False negative:       ,[object Object]
Infeksi virus tertentu yang kurang dapat terdeteksi oleh konfigurasi Oncoprobe HIV antibody rapid test,
Antibodi HIV yang diproduksi oleh tubuh pasien tidak bereaksi spesifik dengan antigen spesifik yang ada pada konfigurasi tes,
Kondisi penanganan sampel  yang menyebabkan hilangnya aktifitas antibodi HIV. 18 (OncoprobeUtama)
Uji Konfiirmasi Western blot (Immunoblot) ,[object Object]
Tahun 1985, untukkonfirmasiterhadaphasil ELISA positif.
Tehnikinimenuntutketerampilan
Bersifatlebihspesifik19 (Steven C, 2010)
[object Object]
Antigen protein diperoleh dari virus HIV yang ditumbuhkan pada kultur sel.
Kemudian,strip tes direaksikan dengan serum pasien. 20 (Steven C, 2010)
[object Object]
Antibodi yang tidak terikat dibuang dengan cara dicuci.
Tambahkan suatu antihuman immunoglobulin yang berlabel enzim (contohnya: konjugat) pada strip tes
Konjugat yang tidak terikat dicuci, 21 (Steven C, 2010)
[object Object]
Pita berwarna muncul pada tempat dimana terdapat antigen-antibodi HIV spesifik. 22 (Steven C, 2010)
[object Object]
Densitometri mengkuantitasi intensitas pita 	(yang merefleksikan jumlah tiap antibodi yang dihasilkan).  23 (Steven C, 2010)
Interpretasi hasil Western blot 24 (Steven C, 2010)
25 Western blot menunjukkangambaranhasilnegatif, indeterminate, danpositif (Steven C, 2010)
RIBA ,[object Object]
Dapatmendeteksireaktifitasantibodi HIV tipe 1 dan 2.
Sensitifitas : 99,7% danspesifisitas: 100%.26 (Orgenics)
ImmunoComb®II HIV 1 &2 CombFirm ,[object Object]
Tooth kiri : titik atasnya disensitisasi dengan human immunoglobulin (kontrol internal), dan dua petanda protein p24 (gag) dan p31(pol).
Tooth kanan: mempunyai tiga titik protein derivate env, yaitu: gp41, gp120 dan gp36. 27 (Orgenics)
28 (Orgenics)
29 Step 1 HIV antigen — antibody complex formation 30 minutes antibody Binding of  anti-human IgG Step 2 conjugate AP AP 20 minutes AP anti-human IgG conjugate Step 3 Enzymatic color reaction AP 10 minutes AP chromogenic substrate ReactionSteps (Orgenics)
30 Prosedur Masukkan 50 µl spesimen dan kontrol pada sumuran di baris A (Orgenics)
31 Hasiltes Validasi: Harusmempunyai 3 syarat (Orgenics)
32 Interpretasihasil (Orgenics)
[object Object],Prinsip: ,[object Object]
Serum penderitadiinkubasidengannya,
Antibodi yang melekatdideteksidenganmenambahkanantiimunoglobulinmanusia yang bertandazatfluoresensi.
Fluoresensi yang tampakdenganmikroskopfluresensmenandakanadanya HIV.33 (Latu, J. 1989)

More Related Content

What's hot

Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18andreei
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
Makalah imunologi dx typhoid
Makalah imunologi dx typhoidMakalah imunologi dx typhoid
Makalah imunologi dx typhoidkikykiky24
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]andreei
 
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdf
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdfPenuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdf
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdfAzzahraChaerunnisa
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9andreei
 
Imunbaru
ImunbaruImunbaru
Imunbaruandreei
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Syscha Lumempouw
 
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERNANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERNrisyanti ALENTA
 
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb roAlur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb royosef sugi
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADskripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADfirmandarmawann
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutandreei
 
Tpibaru4
Tpibaru4Tpibaru4
Tpibaru4andreei
 
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testTransfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testDewi Fitriani
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikMuhamadFandi
 

What's hot (19)

Hepatitis e, ime
Hepatitis e, imeHepatitis e, ime
Hepatitis e, ime
 
Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Makalah imunologi dx typhoid
Makalah imunologi dx typhoidMakalah imunologi dx typhoid
Makalah imunologi dx typhoid
 
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
Tutor mikrobiologi [compatibility mode]
 
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdf
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdfPenuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdf
Penuntun Praktikum Imunologi (Daring).pdf
 
Tpibaru9
Tpibaru9Tpibaru9
Tpibaru9
 
Imunbaru
ImunbaruImunbaru
Imunbaru
 
Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18Praktikum patologi klinik blok 18
Praktikum patologi klinik blok 18
 
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERNANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL PENERAPAN BIOTEKNOLOGI MODERN
 
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb roAlur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
 
Tpi5
Tpi5Tpi5
Tpi5
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPADskripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
skripsi Firman Darmawan FTIP UNPAD
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Tutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulutTutor imunologi lulut
Tutor imunologi lulut
 
Tpibaru4
Tpibaru4Tpibaru4
Tpibaru4
 
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testTransfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
 

Similar to HIV DETEKSI

Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxrabiatulkhafifah2
 
Pemeriksaan hb s ag
Pemeriksaan hb s agPemeriksaan hb s ag
Pemeriksaan hb s agmateripptgc
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptRezaFiansyah1
 
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdfBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdfDdokebi18
 
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptpOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptAnonymouswpUzJB
 
Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxPemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxSeptiMuninggar1
 
Makalah imunologi deteksi typhoid
Makalah imunologi deteksi typhoidMakalah imunologi deteksi typhoid
Makalah imunologi deteksi typhoidkikykiky24
 
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...ArdineCahyaPratiwiin
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosisCut Samira
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxRuthHanna1
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 

Similar to HIV DETEKSI (20)

SE Pelaporan PPRA .docx
SE Pelaporan PPRA .docxSE Pelaporan PPRA .docx
SE Pelaporan PPRA .docx
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptxINFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANFUSI DARAH (1).pptx
 
Pemeriksaan hb s ag
Pemeriksaan hb s agPemeriksaan hb s ag
Pemeriksaan hb s ag
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Jurnal CRP ppt.pptx
Jurnal CRP ppt.pptxJurnal CRP ppt.pptx
Jurnal CRP ppt.pptx
 
HIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).pptHIV ( pelatihan IMS).ppt
HIV ( pelatihan IMS).ppt
 
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdfBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI II (1).pdf
 
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptpOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
 
Makalah ksi
Makalah ksiMakalah ksi
Makalah ksi
 
Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptxPemeriksaan Imunoserologi.pptx
Pemeriksaan Imunoserologi.pptx
 
Makalah imunologi deteksi typhoid
Makalah imunologi deteksi typhoidMakalah imunologi deteksi typhoid
Makalah imunologi deteksi typhoid
 
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
Diagnostic Accuracy of Electro-Chemiluminesence Immunoassay Anti-Sars-Cov-2 S...
 
Crp5.5 ebm-diagnosis
Crp5.5  ebm-diagnosisCrp5.5  ebm-diagnosis
Crp5.5 ebm-diagnosis
 
517 1875-1-sp
517 1875-1-sp517 1875-1-sp
517 1875-1-sp
 
PPT Sidang
PPT SidangPPT Sidang
PPT Sidang
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 

More from andreei

Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17andreei
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16andreei
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15andreei
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14andreei
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13andreei
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12andreei
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10andreei
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8andreei
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7andreei
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6andreei
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5andreei
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologiandreei
 
Tutor hema sutul
Tutor hema sutulTutor hema sutul
Tutor hema sutulandreei
 

More from andreei (20)

Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Tibaru9
Tibaru9Tibaru9
Tibaru9
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10
 
Tibaru8
Tibaru8Tibaru8
Tibaru8
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
11
1111
11
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologi
 
10
1010
10
 
Tutor hema sutul
Tutor hema sutulTutor hema sutul
Tutor hema sutul
 

Recently uploaded

VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 

Recently uploaded (16)

VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 

HIV DETEKSI

  • 1. Tutor Immunologi Anti HIV sebagai uji penapisan dan konfirmasi dr. Adriyani amin/dr. Siswanto Darmadi SpPK(K) 1
  • 2.
  • 3.
  • 6. Diameter 100-120 nm.Gambar 1 StrukturHuman Immunodeficiency Virus (HIV) 3 (Steven ,C, 2010) (Abbas, A.K, 2011)
  • 7. 1 2 3 4 Jumlah CD4 Deteksi antibodi Deteksi antigen Tes asam nukleat virus Tes laboratorium untuk mendeteksi infeksi HIV 4 (Steven ,C, 2010)
  • 8. Tes antibodi HIV UjiKonfirmasi membedakantrue positive denganfalse positive. Contoh: Western blot RIBA IFA RIPA Line immunoassay UjiPenapisan mendeteksisemuaorang yang terinfeksi HIV. Contoh: ELISA Rapid test 5 (Steven ,C, 2010)
  • 9.
  • 11. 7 (Steven ,C, 2010)
  • 12.
  • 13. Menggunakan antigen rekombinan HIV-1 dan HIV-2 untuk mendeteksiantibodi HIV-1 & HIV-2 dalam serum atau plasma
  • 14. Antigen rDNA bereaksi dengan antibodi predominan HIV-1 dan HIV-2,
  • 15. Serum/plasma ditambahkan pada sumuran,  kompleks antigen HIV1/2 dan anti HIV1/2 8
  • 16.
  • 17. Setelah dicuci konjugat, ditambahkan TMB (3,3’,5,5’-tetramethylbenzidine) warna.
  • 18. Absorben warna yang terbentuk merupakan kadar anti HIV 1 dan/atau HIV 2 yang terdapat dalam sampel.9 (Indec diagnostic)
  • 19. Prosedur pemeriksaan 10 Tambahkan 100 µl kontrol (2xNC, 2x anti-HIV 1 PC, 2x anti-HIV 2 PC) dan 100 µl spesimenkedalamsumuran. Siapkan 2 sumuranuntukblanko Inkubasi plate pada suhu 37±10C selama 30 menit Cuciplate Tambahkan 100 µl konjugat antigen HIV ketiapsumuran, kecualiblanko Inkubasi plate pada suhu 37±10C selama 30 menit Plate dicuci Tambahkan 50µl lar. Substrat TMB A ketiapsumuran, kmdnTambahkan 50µl lar. Substrat TMB B. campur Campurlarutansubstrat TMB A & B 1:1. Tambahkan 100µl lar. Yang sdhdicampurketiapsumuran atau Inkubasipadasuhu 20-300C selama 15 menit Tambahkan 100µl 2N H2SO4 kedalamtiapsumuran Tentukanabsorbenpadaλ 450/650 nm (Indec Diagnostic)
  • 20. Interpretasi hasil 11 Sensitifitas 99,4%, 100%spesifisitas (Indec Diagnostic)
  • 21. Rapid test (immunochromatographic) Kriteria Rapid HIV test yang disetujui FDA: Sensitivitas ≥ 99%, Spesifisitas ≥ 98% Hasil yang tidak valid < 2% total bahan uji, Memiliki indikator untuk memberikan tanda jumlah bahan uji sudah cukup atau alat penguji rusak, 12
  • 22. Bahan uji yang tidak perlu diproses lebih dahulu atau memerlukan proses minimal Reagen siap pakai dan tidak memerlukan manipulasi lebih lanjut, Tidak memerlukan intervensi operator dalam memberikan hasil dan analisis, Tidak memerlukan alat tambahan khusus dalam penggunaannya. 13 (Kumalawati, Y. 2008)
  • 23.
  • 24. Mendeteksi antibodi virus HIV tipe 1, tipe 2 dan subtipe O dalam darah utuh, serum, plasma.
  • 25. Garis tes T1 dilapisi dengan antigen HIV-1 dan subtipe O,
  • 26. Garis tes T2 dilapisi dengan antigen HIV-2. 14
  • 27.
  • 28. Antibodi positif  terbentuknya garis merah keunguan pada membran (daerah T).
  • 29. Garis kontrol terdapat di daerah C untuk menguji reaktifitas kit.15 (OncoprobeUtama)
  • 30.
  • 31. Teteskan 1 tetes serum/plasma (±25µl) ke lubang sampel (S),
  • 32. Kemudian teteskan 1 tetes buffer (± 40µl) dan hidupkan timer,
  • 33. Baca hasil 10-30 menit kemudian.16 (OncoprobeUtama)
  • 34. Interpretasi hasil 17 Sensitifitas 100%, spesifisitas 100% (OncoprobeUtama)
  • 35.
  • 36. Infeksi virus tertentu yang kurang dapat terdeteksi oleh konfigurasi Oncoprobe HIV antibody rapid test,
  • 37. Antibodi HIV yang diproduksi oleh tubuh pasien tidak bereaksi spesifik dengan antigen spesifik yang ada pada konfigurasi tes,
  • 38. Kondisi penanganan sampel yang menyebabkan hilangnya aktifitas antibodi HIV. 18 (OncoprobeUtama)
  • 39.
  • 43.
  • 44. Antigen protein diperoleh dari virus HIV yang ditumbuhkan pada kultur sel.
  • 45. Kemudian,strip tes direaksikan dengan serum pasien. 20 (Steven C, 2010)
  • 46.
  • 47. Antibodi yang tidak terikat dibuang dengan cara dicuci.
  • 48. Tambahkan suatu antihuman immunoglobulin yang berlabel enzim (contohnya: konjugat) pada strip tes
  • 49. Konjugat yang tidak terikat dicuci, 21 (Steven C, 2010)
  • 50.
  • 51. Pita berwarna muncul pada tempat dimana terdapat antigen-antibodi HIV spesifik. 22 (Steven C, 2010)
  • 52.
  • 53. Densitometri mengkuantitasi intensitas pita (yang merefleksikan jumlah tiap antibodi yang dihasilkan). 23 (Steven C, 2010)
  • 54. Interpretasi hasil Western blot 24 (Steven C, 2010)
  • 55. 25 Western blot menunjukkangambaranhasilnegatif, indeterminate, danpositif (Steven C, 2010)
  • 56.
  • 58. Sensitifitas : 99,7% danspesifisitas: 100%.26 (Orgenics)
  • 59.
  • 60. Tooth kiri : titik atasnya disensitisasi dengan human immunoglobulin (kontrol internal), dan dua petanda protein p24 (gag) dan p31(pol).
  • 61. Tooth kanan: mempunyai tiga titik protein derivate env, yaitu: gp41, gp120 dan gp36. 27 (Orgenics)
  • 63. 29 Step 1 HIV antigen — antibody complex formation 30 minutes antibody Binding of anti-human IgG Step 2 conjugate AP AP 20 minutes AP anti-human IgG conjugate Step 3 Enzymatic color reaction AP 10 minutes AP chromogenic substrate ReactionSteps (Orgenics)
  • 64. 30 Prosedur Masukkan 50 µl spesimen dan kontrol pada sumuran di baris A (Orgenics)
  • 65. 31 Hasiltes Validasi: Harusmempunyai 3 syarat (Orgenics)
  • 67.
  • 71.
  • 73. membutuhkan perawatan mikroskop flurosen yang baik
  • 74. memberikan interpretasi yang subjektif.34 (Steven, C. 2010)
  • 75.
  • 77. Radioaktifitas yang tinggipadapresipitatmenandakanadanya anti HIV.Penggunaanpemeriksaaniniterbataspadalaboratoriumpenelitian yang dapatmempertahankan HIV dalamkultur sel. 35 (Latu, J. 1989) (Steven, C. 2010)
  • 78.
  • 80. Perbedaannya: protein HIV sintetisataurekombinan yang diletakkanpadates strip,
  • 82. Pemeriksaaninilebihmudahdiinterpretasikarenamenghasilkan pita yang lebihsedikitdanhasil false positifrendah.36 (Steven, C. 2010)
  • 83. Selaincaratradisional (penapisan: ELISA/ konfirmasi : Western Blot), dapatjuga: ELISA yang disertaipemeriksaan rapid test, atau Diujidenganduametode ELISA yang berbeda, atau Dua rapid test yang berbeda. 37 (Steven, C. 2010)
  • 86. 40 www.themegallery.com Protein pada HIV-1 dan HIV-2
  • 87. 41 www.themegallery.com Pemeriksaan Laboratorium Tujuan : 1. untuk diagnosis individuterinfeksi HIV 2. pengamanandarahtransfusiatau pencangkokan organ 3. untukkeperluansurveilans 4. pengobatan (ART).
  • 95. 49 Lahir 9 bln 12 bln 18 bln 1 bln 2 bln Mazami Enterprise© 2009 IgG AntiHIV ibu Serologis Serologis Pemeriksaan status HIV anak Pemeriksaan serologis anti HIV tidak dapat dipakai sebagai perasat diagnosis pada anak < 18 bulan, karena masih terdapat sisa IgG ibu yang ditransfer selama kehamilan Bila Serologis Positif pada usia > 18 bulan, dianggap anak terinfeksi HIV Modul 6, Halaman 49
  • 96. 50 Pemeriksaan status HIV bayi Uji diagnosis virus HIV Pemeriksaan DNA HIV (PCR) Pemeriksaan RNA HIV (PCR) Biakan HIV (belum tersedia) Pemeriksaan Antigen p24 (belum tersedia) Uji diagnosis antibodi terhadap HIV Pemeriksaan Ig G Anti HIV Modul 6, Halaman 50 Mazami Enterprise© 2009
  • 97. 51 Lahir 9 bln 12 bln 18 bln 1 bln 2 bln 6 bln Mazami Enterprise© 2009 IgG AntiHIV ibu Pemeriksaan bayi di RSCM 48 jam 14 hari 2 bln 4-6 mgg 4-6 bln 18 bln Serologis Virologis (PCR) Prosedur diagnostik bayi dari ibu dengan HIV yang dianjurkan CDC, AS Modifikasi yang menjadi Standar SMF Kesehatan Anak, RSCM Sumber: RSCM, 2008 Modul 6, Halaman 51 Mazami Enterprise© 2009
  • 98. 52 ASI dalam 6-12 minggu terakhir ASI dalam 6-12 minggu terakhir Uji Virologi HIV ke 1 Uji Virologi HIV ke 2 Periksa Gejala & Tanda HIV pada kunjungan berikutnya (follow up) Uji serologi Antibodi HIV pada usia 9-12 bulan Uji serologi Antibodi HIV pada usia > 18 bulan Uji serologi Antibodi HIV ulang HIV Negatif Stop ASI > 6 minggu HIV Positif Proses penilaian tindak lanjut dan tatalaksana setelah konfirmasi diagnosis HIV Panduan diagnosis bayi < 18 bulan Sakit berat Tanda & Gejala sesuai HIV Paparan HIV tidak diketahui Modul 6, Halaman 52 Sumber: IDAI, 2008 Mazami Enterprise© 2009
  • 99. Perjalanan Penyakit HIV 1 (Schochetman, 1994) 53
  • 102. 56 www.themegallery.com Western Blot First Stage: Electrophoresis on Gel Separation by Molecular sieve : Migration according to the size HIV Virus
  • 103. 57 www.themegallery.com Western Blot Electrophoretic migration Each HIV components moves from top to bottom until it stops at a specific level
  • 104. 58 Western Blot Second Stage:Electrical Transfer The HIV components are transferred onto the surface of a nitrocellulose sheet Nitrocellulose sheet Gel
  • 105. 59 Container WB strip WesternBlot Third Stage:Strips are incubated with serum,second antibody, chromogen and washed
  • 106. 60 Western Blot HIV Western blot bands Genes Gene products gp 160 env gp120 p 66 p 55 pol p 51 gp 41 p 31 p 24 gag p 17
  • 107. Recombigen latex agglutination test Tes Recombingen HIV-1 Latex Agglutination (LA) dilisensi US Food and Drug Administration sebagai suatu pemeriksaan yang cepat untuk uji penapisan antibodi human immunodeficiency virus (HIV) tipe 1.7 Tes ini digunakan untuk tes penapisan oleh tenaga terlatih pada laboratorium rumah sakit, klinik medis, bank darah atau saat pemeriksaan enzim immunoassay dirasa tidak praktis atau tidak tersedia.8 Prinsip pemeriksaan berdasarkan aglutinasi latex.7 Kit tes Recombigen LA terdiri dari suspensi koloid yang mengandung bead latex yang dilapisi oleh envelop polipeptida gp41 dan gp120 rekombinan yang sudah dimurnikan, vial yang mengandung kontrol positif dan negatif, reagen prediluted dan dalam botol tetes plastik. Spesimen diencerkan langsung diatas kartu agglutinasi yang memiliki enam sumuran bulat dengan latarbelakang gelap. Kartu agglutinasi dan panduan interpretasi terdapat dalam kit juga. 61
  • 108. Prosedur:7 satu tetes(25µl) serum kontrol negatif dan serum kontrol positif yang belum diencerkan diletakkan pada sumuran yang berbeda dan disebarkan sampai pinggir sumuran menggunakan transfer loop, satu tetes pelarut sampel, diletakkam pada empat sumuran lain, dan digunakan transfer loop yang berbeda untuk mengambil dan membawa masing-masing spesimen pasien ke sumuran, sehingga pengencerannya 1:10 spesimen dicampur dengan pelarut dan disebarkan keseluruh permukaan sumuran dengan menggunakan transfer loop, selanjutnya satu tetes (±15µl) suspensi bead latex ditambahkan pada tiap sumuran sampel dan kontrol, dan kartu diputar dengan rotator orbital dengan kecepatan 30-60 rpm selama 3 menit pada suhu ruang, penutup diletakkan diatas kartu pada saat pemutaran untuk mencegah pembekuan reagen, bentukan agglutinasi langsung dibaca (dalam 30-60 detik) dengan memakai kaca pembesar dan lampu dengan intensitas tinggi, spesimen dinyatakan positif bila membentuk reaksi aglutinasi yang terentang 1+sampai 4+., sedangkan aglutinasi kontrol positif terentang antara 1+ sampai 3+. Skala 0 sampai 4+ 62
  • 109. Interpretasi hasil:7 Negatif : putih susu tanpa terlihat ada aglutinasi 1+ : ditandai dengan gumpalan sangat halus dalam latarbelakang putih susu 4+ : ditandai dengan gumpalan bead yang lebih besar tanpa latar belakang putih susu 63
  • 110. Sensitifitas tes rekombigen LA 99,4% dan spesifisitas 99,5% Keunggulan: Cepat, perlengkapannya sedikit dan secara tehnis mudah dilakukan. Kelemahan: penilaian bentukan aglutinasi sangat subjektif, sehingga dapat memberikan interpretasi hasil yang berbeda antar operator. 64
  • 112. Anteroviral drugs: 1. Reverse trancriptase inhibitors – they inhibit the enzyme called reverse transcriptase which is needed to “copy” information for the virus to replicate. These drugs are: a. Zedovudine (ZDV) – Retirvir b. Zalcitabine – Havid c. Stavudine – Zerit d. Lamivudine – Epivir e. Nevirapine – Viramune f. Didanosine – Videx 2. Protease inhibitors. They work by inhibiting the enzyme protease which are needed for the assembly of viral particles. These drugs are: a. Saquinavir – Invarase b. Ritonavir – Norvir c. Indinavir – Crixivan 66
  • 113. Minor Signs: Persistent Cough for one month Generalized pruritic dermatitis Recurrent herpes zoster Oropharyngeal candidiasis Chronic disseminated herpes simplex Generalized lymphadenopathy Major Signs: Loss of weight – 10 percent of body weight Chronic diarrhea for more than one month Prolonged fever for one month 67
  • 114. Common Opportunistic Infections Pneumocystis carinii pneumonia Oral candidiasis Toxoplasmosis of the CNS Chronic diarrhea/wasting syndrome Pulmonary/extra-pulmonary tuberculosis Cancers Kaposi’s sarcoma – affects small blood vessels and internal organs Cervical dysplasia and cancer. Researchers found out that women with HIV have higher rates of this type of cancer. Cervial carcinoma is associated with Human Papilloma Virus (HPV). Non-Hodgkin’s lymphoma – cancerous tumor of the lymph nodes. This is usually a late manifestation of HIV infection. 68
  • 115. IFA Cell smear preparation on 12 well Teflon coated slides Fixation of the smear in cold acetone Reaction with specimens Washing three times with PBS Reaction with FITC-conjugated anti-human immunoglobulin G (Ig G) Washing three times with PBS Mounting with glyceral Observation under fluorescent microscope 69
  • 116. 70