1. Polusi air disebabkan oleh berbagai faktor seperti limbah industri, pertanian, dan rumah tangga yang mengandung zat-zat berbahaya.
2. Zat-zat pencemar seperti logam berat dan deterjen dapat membahayakan flora dan fauna air serta menyebabkan pertumbuhan berlebihan organisme-organisme tertentu.
3. Air yang tercemar dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit akibat perkembangan bakteri pat
2. Menanggapi artikel
Pengasaman laut : perhatian global masih
kurang
1. Faktor penyebab :
• Meningkatnya emisi karbon dioksida yang
menyebabkan pengasaman laut karena laut
menyerap sekitar sepertiga CO2 yang ada di
udara
• Interaksi antara karbon dioksida dengan air
sehingga menghasilkan asam karbonat
3. 2. Faktor yang menyebabkan kerusakan
lingkungan yang lain
penyebab terganggunya keseimbangan
ekosistem atau lingkungan dibagi ke dalam
dua garis besar, yakni:
Faktor penyebab yang terjadi sebagai akibat
bencana alam.
Faktor penyebab yang terjadi akibat ulah
manunsia.
4. Faktor penyebab yang terjadi
sebagai akibat bencana alam.
Misalnya saja terjadinya banjir, terjadinya
gempa bumi, gunung yang meletus,
bencana tsunami, dan masih banyak lagi
lainnya. Bencana yang terjadi secara
alamiah ini akan memicu kacaunya
keseimbangan ekosistem yang berdampak
pada kacaunya interaksi komponen-
komponen di dalam ekosistem tersebut.
5. Faktor penyebab yang terjadi
akibat ulah manusia.
Tindakan yang dilakukan oleh manusia bisa
memicu terganggunya keseimbangan di
dalam lingkungan ekosistem. Tindakan
yang dilakukan manusia ini bisa memicu
terjadinya bencana alam seperti banjir,
longsor, perubahan iklim yang ekstrim dan
masih banyak lagi lainnya.
7. b. Jika jumlah rumput melimpah
Jika pada rantai makanan tersebut jumlah rumput terlalu
banyak maka akan berakibat pada meningkatnya jumlah
konsumen 1 atau Ulat, karena jumlah makanan ulat
bertambah maka jumlah populasinya juga meningkat.Jika
populasi ulat meningkat maka juga akan merakibat pada
konsumen 2 yaitu Burung, karena jumlah burung
meningkat maka juga akan berakibat pada meningkatnya
konsumen puncak yaitu ular
8. c. Jika jumlah ular melimpah
Jika pada rantai makanan tersebut jumlah ular
terlalu banyak maka yang terjadi adalah Jumlah
burung akan berkurang karena banyak yang
memangsanya. Lalu jumlah ulat akan bertambah
karena pemangsanya sedikit dan jumlah rumput
akan berkurang karena jumlah ulat bertambah
mengakibatkan banyak yang memangsanya.
Jika terjadi kejadian tersebut maka dapat
dikatakan bahwa ekosistem tersebut terganggu
9. d. Jika burung hilang dari RM
Jika burung hilang dalam rantai makanan
tersebut maka akan terjadi ketidak
keseimbangan ekosisistem. Hal ini dapat terjadi
karena jika jumlah burung dalam ekosistem
berkurang maka jumlah ular pun juga ikut
berkurang karena tidak ada yang dimangsa.
Dan jumlah ulat akan naik karena tidak ada
yang memangsa, lalu jumlah rumput akan
berkurang karena jumlah belalang meningkat
sehingga banyak yang memangsa.
10. Ekosistem yang Seimbang
ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua
komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang
seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan.
Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita
sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai
makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan
aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan
antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap
berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen
tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat
II dan seterusnya
11. Ekosistem yang Tidak Seimbang
Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua
komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi
yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam
lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika
salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak.
12. FAKTOR PENYEBAB TERGANGGUNYA
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Faktor Alam, misalnya : banjir, gempa bumi,
gunung meletus, tsunami,dsb. Jika suatu
lingkungan terkena bencana biasanya akan
terdapat salah satu komponen yang rusak
sehingga menyebabkan ekosistem menjadi
terganggu.
Faktor Manusia, Faktor Manusia Faktor yang
terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas
manusia dapat menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem.
13. Berikut ini beberapa kegiatan manusia
yang mempengaruhi keseimbangan
ekosistem :
Penebangan Pohon secara Liar dan
Pembakaran Hutan
Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Pembuangan Limbah dan Sampah
Kegiatan Pembangunan
Kegiatan Penambangan
Penggunaan Kendaraan Bermotor
15. Perhatikan aliran air sungai yang
mengalir
Di dekat pabrik
Setelah hujan deras
Di dekat pemukiman kumuh di kota kota
besar
16. Aliran sungai yang mengalir dekat pabrik cenderung tercemar apabila
pihak pemilik pabrik tidak mengelolah limbah dari indrustri dengan benar
kondisi air yang tercemar akan berubah dan mempunyai beberapa
ciri khusus yang membedakan air tercemar dengan air bersih adalah
Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan
bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH yang lebih besar
akan bersifat basa, Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan
industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada
akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air.
· Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air
Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang
berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di
dalam air. Apabila bahan buangan dari air limbah dapat larut dan
terdegradasi maka bahan buangan dalam air limbah dapat
menyebabkan terjadinya perubahan warna air. Bau timbul akibat
aktifitas mikroba dalam air merombak bahan buangan organik
terutama gugus protein, secara biodegradasi menjadi
bahan mudah menguap dan berbau.
a. dekat pabrik
17. Perubahan Suhu Air.
Air Sungai suhunya naik mengganggu kehidupan hewan
air dan organisme lainnya karena kadar oksigen yang terlarut
dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu.
Padahal setiap kehidupan memerlukan oksigen untuk
bernafas, oksigen yang terlarut dalam air berasal dari
udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air, semakin
tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di
dalamnya.
· Timbulnya Endapan, Koloidal dan bahan terlarut
Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau
tidak dapat larut sempurna akan mengendap didasar sungai
dan dapat larut sebagian menjadi koloidal, endapan dan
koloidal yang melayang di dalam air akan menghalangi
masuknya sinar matahari sedangkan sinar matahari
sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan
proses fotosintesis.
18. Mikroorganisme
bahan buangan industri yang dibuang ke lingkungan perairan akan
di degradasi oleh mikroorganisme, berarti mikroorganisme akan
berkembang biak tidak menutup kemungkinan
mikroorganisme pathogen juga ikut berkembang biak.
Mikroorganisme pathogen adalah penyebab timbulnya berbagai
macam penyakit.
19. b.aliran air disetelah hujan deras
keadaan aliran air setelah hujan deras debit air sungai akan
meningkat , apabila sungai tersebut tercemar oleh sampah maka
dapat menyebabkan aliran sungai tidak lancar sehingga
menyebabkan banjir aliran selain itu juga dapat di sebabkan
adanya permukiman di bantaran sungai yang semakin membuat
sungai semakin sempit sehingga sungai tidak dapat menampung
air yang banyak akibat hujan deras
c. di dekat pemukiman
Aliran air sungai dekat permukiman kumuh
Permukiman kumuh dapat kita jumpai di kota- kota besar di
pinggir sungai, keadaan sungai bertambah buruk, sempit dan
dangkal, penuh sampah, dan di sebagian tempat airnya pun
berwarna hitam pekat serta aliran airnya tersumbat oleh banyak
sampah yang membuat aliran air tidak lancar di karenakan akibat
perilaku masyarakat sekitar daerah tersebut kurang menjaga
lingkungan sekitar sungai , sehingga membuat sungai menjadi
tempat pembuangan sampah bagi warga di sekitar daerah
tersebut
20. Pengertian polusi
Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
21. Pengertian polutan
Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara,
Tanah, Air, dsb). Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar
0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
22. Macam macam polusi
Polusi tanah
Polusi air
Pencemaran udara
Pencemaran suara
23. 4. Jelaskan bahwa suatu zat
disebut sebagai polutan
Suatu zat atau bahan dapat disebut
sebagai zat pencemar atau polutan
apabila zat atau bahan tersebut
mengalami hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlahnya melebihi jumlah
normal/ambang batas.
2. Berada pada tempat yang tidak
semestinya.
3. Berada pada waktu yang tidak tepat
24. Rancangan percobaan yang membuktikan bahwa polusi
air berbahaya bagi organisme air
Tujuan Percobaan
Untuk membuktikan bahwa polusi air berbahaya bagi
organisme air
1.Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah botol
plastik, karet gelang, plastik elastis dan pipet tetes.
2.Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
label, air laut jam 12 malam, air laut jam 6 pagi, air
PAM, air sungai, air danau, air selokan, air sumur, air
kolam dan larutan metilen biru.
25. 3.Cara Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah:
siapkan 8 botol plastik yang masing-masing diberi label
dengan nama sesuai dengan nama air sampel yang ada.
isi semua botol dengan air sampel sesuai dengan nama pada
label hingga penuh
masukkan metilen biru 0,5 ml, biarkan hingga larut sendiri.
tutup mulut botol menggunakan plastik tanpa ada udara
yang masuk ke dalam botol lalu mengikat plastik dengan karet
gelang.
simpan botol-botol tersebut di tempat yang terang dan
amatilah perubahannya selama 5 hari.
Hipotesis
Ha : polusi air berbahaya bagi organisme air
Ho : polusi air tidak berbahaya bagi organisme air
27. Faktor penyebab polusi air
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai
Citarum
Pencemaran air oleh sampah
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
28. Bahan bahan polutan pencemar air
Limbah industri
Limbah pertanian
Limbah rumah tangga (deterjen,sabun,dll)
Pb
Hg
Zn
CO
29. Jika air tercemar oleh sampah organik
Naiknya populasi mikroorganisme dalam air
dapat menyebabkan berkembangnya
bakteri patogen dalam air
30. Jika air tercemar oleh deterjen
Air sungai yang tercemar limbah deterjen berakibat buruk bagi flora
dan fauna yang hidup di sungai. Ikan dan tumbuhan yang ada di
sungai dapat mati karena ekosistem tempat hidup mereka tercemar.
Zat yang terdapat dalam limbah deterjen dapat memacu
pertumbuhan eceng gondok dan gulma air sehingga dapat
mengakibatkan ledakan jumlah tanaman tersebut. Ledakan jumlah
tanaman tersebut akan mengakibatkan pendangkalan dan
menyumbat aliran air sungai. Tanaman yang menutupi permukaan air
akan menghambat masuknya sinar matahari dan oksigen ke air. Hal ini
akan berdampak pada kualitas air dan ikan-ikan menjadi sulit untuk
bertahan hidup. Penelitian juga menunjukkan bahwa deterjen
mempunyai pengaruh terhadap flora dan fauna yang hidup di sungai.
Deterjen anionik bersifat lebih toksik terhadap udang air (Gammarus
polex) dibandingkan dengan deterjen kationik atau nonionik.
Sedangkan ikan lebih sensitif terhadap pengaruh deterjen nonionik
atau deterjen kationik dibandingkan dengan deterjen anionik
31. Jika air tercemar oleh pupuk dari lahan pertanian
Pupuk biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya.
Namun pemakaian pupuk yang berlebihan dapat mencemari air.
Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui
proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena
limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar
seperti pupuk. Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan
mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini
mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air
seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air
tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat
menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan
dan komponen ekosistem biotik lainnya.
32. Jika air tercemar oleh pestisida
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu
yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah
pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran
seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida
mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah
larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam
lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological
Magnification, sehingga apabila masuk dalam rantai
makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi
adalah pada konsumen puncak (tingkat trofik tertinggi).
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat
pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar
ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang
lebih besar.
33. Pengertian dari :
Purifikasi : proses pemisahan mikroorganisme
yang diinginkan dari populasi campuran ke
media buatan untuk mendapatkan kultur murni.
Eutrofikasi: pencemaran air yang disebabkan
oleh munculnya nutrien / zat kimia yang
berlebihan kedalam ekosistem air.
Biological magnification : penumpukan
senyawa senyawa kimia (terutama logam berat)
pada konsumen tingkat akhir (seperti fitoplanton
dan zooplankton).
34. Hal yang akan terjadi jika air terpolusi
Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi seperti :
Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan
rumah tangga.
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan
pertanian.
Air Menjadi Penyebab Penyakit menular dan
tidak menular contohnya :
Menular :Hepatitis A, Polliomyelitis (polio), Cholera
(kolera), Typhus Abdominalis, Dysenteri Amoeba,
Ascariasis (cacingan), Trachoma (penyakit mata),
Scabies (kudis)
Tak menular : keracunan
35. Usaha untuk mencegah terjadinya polusi air
Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah
lebih dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang
telah ditetapkan pemerintah.
Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi
sinergisma antarpolutan pemerintah.
Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan
menyerap minyak yan gtumpah di perairan
Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke
dalam perairan. Hal ini untuk mencegah pencemaran air
oleh bakteri.
Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak
mengandung bahaya radiasi dan barulah dibuang di
perairan.
Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan
kimia lain dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu
sebelum dibuang ke dalam perairan umum
37. Pengertian
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan
fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi
kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara
di ruang terbuka.
38. Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar
primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
39. Faktor Polusi Udara
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang
menjadikan terjadinya pencemaran udara bisa
disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.
Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam
contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang
mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran
hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang
dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.
40. Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara
lain :
Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah
tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara
lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen,
keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan,
daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan
bau.
Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan
pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan
yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah
gas dan debu radioaktif.
42. Macam Polutan
Jenis-jenis bahan
pencemar udara
(polutan)
Karbon
monoksida
Oksida
nitrogen
Oksida sulfur
CFC
Hidrokarbon
Senyawa
organik volatil
Partikulat
Radikal bebas
43. Uraian!
No. Istilah Pengertian
1 Hujan Asam
segala jenis hujan yang memiliki pH dibawah 5,6. Hujan yang
dimaksud disini bukan hanya hujan yang turun sebagai
butiran air saja tetapi dapat berupa salju maupun kabut.
2
Efek Rumah
Kaca
merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda
langit atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta
keadaan atmosfernya. Benda-benda langit yang dimaksudkan
terutama adalah planet maupun satelit.
3
Rusaknya
Ozon
berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat
pada lapisan atmosfir.
4 Asfiksi
gangguan dalam pengangkutan oksigen (O2) ke jaringan
tubuh yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru,
pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
44. Dampak Polusi Udara
Dampakkesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA
(infeksi saluran pernafasan atas), termasuk di antaranya, asma,
bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar
dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang
berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit,
berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai
dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun
rupiah pada tahun 2015.
45. Dampak Polusi Udara
Dampakterhadaptanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan
tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antaralain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan
tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
46. Usaha yang PerluDilakukan
Berikut 6 usaha pencegahan pencemaran udara yang
dapat kita lakukan, yaitu;
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang
mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan.
melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara
dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan;
Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan
pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan
suhu sebelum gas buang ke udara bebas;
membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat
menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan
yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;
mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat
bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;
memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena
salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator
pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel
lain.
48. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
POLUSI SUARA
Faktor primer terjadinya pencemaran suara ialah kebisingan.
Kebisingan atau gangguan yang diakibatkan oleh suara ialah akibat
dari aktifitas manusia sehari-hari. Baik yang dilakukan secara sadar
maupun tak sadar.
Di zaman serba modern ini, semua menggunakan perangkat-
perangkat nan praktis. Seperti, aktivitas produksi jelas
membutuhkan wahana dan prasarana, yaitu berupa mesin-mesin
industri. Pabrik dan industri juga menggunakan mesin-msin, begitu
juga dengan aktifitas transportasi.
Untuk bepergian niscaya membutuhkan kendaraan. Kendaraan
sangat berpengaruh terhadap pencemaran, baik udara maupun
pencemaran suara. Apalagi mesin industri jelas lebih berpotensi
polusi.
49. POLUTAN PADA POLUSI SUARA
Suara Mesin
Vibrasi / getaran
Pergerakan udara, gas dan cairan
Suara manusia maupun hewan
50. AKIBAT YANG DITIMBULKAN POLUSI SUARA
Manusia
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada
yang menggolongkan gangguannya berupa
gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap
pendengaran dan gangguan non Auditory seperti
gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan,
menurunya performan kerja, stres dan kelelahan.
51. Hewan
Polusi suara bisa memengaruhi kualitas habitat di
satu wilayah, termasuk memengaruhi distribusi geografis
dari beberapa spesies, menyebabkan stres dan mengganggu
komunikasi antar binatang.
Dengan membandingkan sensitivitas manusia dan
burung hantu terhadap polusi suara dari kendaraan bermotor
di satu wilayah, SPreAD-GIS menyimpulkan bahwa polusi
suara dari kendaraan bermotor memengaruhi burung hantu
dalam wilayah yang lebih luas – hingga 45% – dibanding
manusia.Suara bisa mengganggu kemampuan burung hantu
dalam mencari mangsa karena burung hantu mengandalkan
pengengarannya yang tajam untuk menemukan makanan.
52. Usaha untukMencegahPolusi Suara
Antasipasi pencemaransuara, di antaranya sebagai berikut :
Pisahkan ruangan yang berpotensi bising agar tak
mengganggu ruangan lain.
Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan
dari sumber kebisingan.
Gunakan bahan bangunan rapat suara. Berupa
matrial yang padat, tebal, dan responsif menyerap
bising.
Buatlah ruangan dengan pembatas ruang hampa.
Kurangi penempatan rongga pada muka bangunan
yang berhadapan kebisingan keluar bangunan.
54. Bahan Polutan Organik
Polutan Organik/ biodegredable adalah
polutan yang dapat diuraikan oleh proses
alam.
Contoh: kayu, kertas, bahan sisa
makanan, sampah, dedaunan, dan Iain-
Iain.
55. Efek dari Polutan Organik
Terjadinya penimbunan sampah
Dapat merusak kesehatan makhluk hidup
di sekitarnya. Seperti : Diare.
Menimbulkan bau yang tidak sedap.
56. Cara Penanggulangan
Membuang sampah pada tempatnya
Mengolah sampah dedaunan menjadi
pupuk kompos
Mengolah dedaunan menjadi biogas
Melakukan daur ulang
57. Polutan Anorganik
Polutan Anorganik/ non biodegredable :
Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh
proses alam sehingga akan tetap berada
pada lingkungan tersebut untuk jangka
waktu yang sangat lama.
Contoh : gelas, kaleng, pestisida, residu
radioaktif, dan logam toksik, bahan-
bahan kimia, dll.
58. Efek dari Polutan Anorganik
Terjadinya penimbunan sampah
Merusak kesehatan manusia. Seperti : Kanker,
gangguan jantung,gangguan pernafasan, dll.
Mengurangi kadar unsur hara tanah
Meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti
peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara
sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan
bermotor dan industri atau hasil pembakaran
bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan
batubara.
59. Cara Penanggulangan
Melakukan daur ulang
Memperbanyak pepohonan/ tanaman yang
dapat mengubah polutan-polutan berupa
asap menjadi Oksigen yang dibutuhkan oleh
Makhluk hidup.
Mengurangi penggunakan kendaraan
bermotor
Mengurangi penggunaan pupuk pestisida/
bahan-bahan kimia, dan menggantinya
dengan pupuk organik
60. KEGIATAN 3
MEMBUAT RANCANGAN DAUR ULANG
Membuat Lampu dari Botol Bekas
Alat dan bahan
1. Botol plastik bekas yang sudah dibersihkan
(bentuknya sesuai selera)
2. Kabel listrik
3. Lampu kecil (lampu cabai dan cupnya)
4. Cutter
5. Lem plastik
6. Cat semprot
61. CARA KERJA :
1. Potong bagian bawah botol plastik mengikuti bentuknya memakai cutter.
Jika bentuknya bergelombang, maka ikuti saja bentuknya.
2. Lubangi bagian tengah bawah botol plastik yang sudah dipotong, untuk
lubang kabel. Buat juga lubang di bagian tutup botol.
3. Rekatkan bagian bawah botol plastik yang sudah dipotong ke bagian tutup
botolnya memakia lem. Sesuai letaknya dengan lubat yang sudah di buat di
tutup botol
4. Setelah sambungan kering dan kuat, kita bisa mewarna botol plastik dengan
cat semprot dalam kemasan kaleng (contoh merek Pylox) atau dengan car
minyak yang disemprotkan dengan semprotan nyamuk secara tipis-tipis
(jangan terlalu tebal supaya cahaya lampu menimbulkan kesan remang-
remang)
5. Bila cat sudah kering, pasangkan lampu dan kabelnya. Rekatkan cup lampu
dengan memakai lem pada bagian tutup botol supaya lebih kuat
6. Tambah beberapa ornamen atau hiasan sesuai selera kalian untuk
mempercantik lampu botol bekas ini