3. Madu
• Madu adalah larutan gula kental yang berasal dari nektar
tanaman yang telah dikumpulkan dan dimodifikasi oleh
lebah madu. (Walner, 2008)
• Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar
tanaman dalam bentuk larutan gula.
4. Senyawa Kimia yang Terkandung dalam Madu
Mazeau,
1991
• Madu paling banyak mengandung gula (75-79%) dan air (20%)
Bansal,
2005
• Komponen lain madu adalah protein, vitamin B kompleks,
mineral, antioksidan seperti flavonoid, asam askorbat, katalase
dan selenium.
Robson,
2009
• Madu mengandung asam organik sampai 0.57% yang
berpengaruh pada sifat asam madu.
Olaitan,
2007
• Enzim utama pada madu adalah invertase, amilase dan glukosa
oksidase
5.
6. • Diana, Wahyu., 2014: Penggunaan madu sebagai bahan aktif
hair tonic untuk rambut rontok.
• Mayuna, Novia Elsa., 2013: Pemanfaatan madu terhadap
penyembuhan jerawat
• Proserpio, 1981: Madu digunakan untuk melembutkan kulit.
• Marylenlid, Isla., 2013: Madu digunakan sebagai moisturizer
7. Penggunaan madu sebagai kosmetik
Face wash
Facial to improve smoothness
Cracked lips
Hair luster
Conditioner
Hair tonic
9. Mekanisme antioksidan
Flavonoid dikatakan antioksidan alami karena dapat menangkap
radikal bebas dengan membebaskan atom hidrogen dari gugus
hidroksilnya.
ROO*+Flavonoid-OH→ROOH+Flavonoid-O*
HO*+Flavonoid-OH → H2O+Flavonoid-O*
10. • Pinocembrin:
Pinocembrin merupakan antioksidan yang penting bagi
kesehatan rambut, karena antioksidan mampu
meremajakan dan memperbaiki sel-sel rambut yang rusak,
menghasilkan jaringan kulit yang kondusif untuk
pertumbuhan rambut
Struktur Pinocembrin
11. Mekanisme Kerja Mostuirizer
Meningkatkan kandungan air yang
ada di udara untuk membantu
meningkatkan kelembaban kulit
Membentuk suatu lapisan tipis
dalam lapisan kulit untuk
mencegah berkurangnya tingkat
kelembabab kulit
12. • Gugus hidroksil pada madu dapat meningkatkan aktivitas
antioksidan dan mostuirizer. Adanya molekul poliol, seperti
gliserin, propilen glikol, dan sorbitol berkaitan terhadap
aktivitas mostuirizer sehingga dapat digunakan sebagai
pelarut dalam formulasi pembuatan kosmetik.
(Bikowski,2001). Selain itu, komponen lain pada madu
seperti gula, asam amino dan asam laktat juga dapat
meningkatkan sifat mostuirizer
13. Mekanisme antibacterial
• 1.
• 2. Zat - zat bakteriostatik ( menghentikan pertumbuhan
bakteri ) , adalah zat yang pada dosis biasa berkhasiat
menghentikan pertumbuhan bakteri.
Zat
bakterisida
zat yang bekerja pada
fase tumbuh bakteri,
zat yang bekerja
pada fase isitrahat
14. Menurut molan (1992) dan jeffrey (1997), aktivitas
antibakteri yang dimiliki madu disebabkan oleh :
Efek
osmotik
Keasaman
Hidrogen
peroksida
Faktor
fitokimia
17. PEMANFAATAN MADU DAN AIR PERASAN JERUK
NIPIS TERHADAP PENYEMBUHAN JERAWAT
(NOVIA ELSA MAYUNA )
18. Mekanisme senyawa fenol sebagai zat
antibakteri :
1. Meracuni protoplasma
2. Merusak dan menembus dinding sel
(senyawa fenol menembus dinding sel dan memutuskan ikatan peptidoglikan
dimana ikatan tersebut memberikan kekuatan pada sel bakteri)
3. Mengendapkan protein sel mikroba
19. Referensi
Antony, S., J.R. Rieck, J.C. Acton, I.Y. Han, E.L. Halpin, dan P.L. Dawson,
2006. Effect of Dry Honey on the Self Life of Packaged Turkey
Slice. Poultry Science 85 : 1811-1820
Baarbosa, Naiara S., 2014. CAM Use In Dermatology. Is There A Potential
Role For Honey, Green Tea, And Vitamin C. Complementary
Therapies in Clinical Practice 20 (2014) 11e15
Dastouri, M.R., Kamran, J. Shayeg, Sharaf, Valilou, dan Naser, 2008.
Evaluating Antibacterial Activity of the Iranian Honey Through
MIC Method on Some Dermal and Intestinal Pathogenic
Bacteria. Journal of Animal and Veterinary Advances 7 (4): 409-
412.
Jamnik, Polona., 2008. Antioxidative Action Of Royal Jelly In The Yeast
Cell. Experimental Gerontology 42 (2007) 594–600