SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1; Latar Belakang Masalah 
1Organisasi mahasiswa dapat digolongan sebagai pendidikan yang 
nonformal sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan 
organisasi mahasiswa ada perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun 
sekali, yang disebut dengan rapat kerja tahunan, dan juga bersifat 
pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan dalam suatu 
organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima berdasarkan 
pengalaman di lapangan. 
Pelajar, katakanlah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan 
mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mereka 
yang tidak mengikuti organisasi. Banyak sekali kelebihan dari mengikuti 
suatu organisasi. Baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. 
2Beberapa kelebihan dalam mengikuti suatu organisasi misalnya mereka 
akan mempunyai banyak relasi, wawasan lebih luas, mereka lebih aktif 
dalam berkomunikasi, dan masih banyak sekali ilmu yang didapatkan dari 
berorganisasi. 
Proposal Penelitian Page 1
Dari hasil organisasi tersebut tentu mereka akan mendapatkan 
kecakapan berupa soft skill, dimana soft skill tersebut akan sangat berguna 
dalam kecakapan dalam ranah kepemimpinan. Dalam kecakapan tersebut 
akan bisa dibawa sampai lulus nanti untuk bekal adaptasi dalam dunia 
kerja. 1Hasil survey NACE USA mengenai Kualitas Lulusan Perguruan 
Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja, menerangkan bahwa mampu 
berkomunikasi menempati urutan pertama dari dua puluh kriteria yang 
dibutuhkan. 
1Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus. Semarang: 
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro 
2Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari Konformitas 
Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata 
Dari survey tersebut membuktikan bahwa suatu sikap 
kepemimpinan yang baik (kemampuan berkomunikasi antar relasi) akan 
bisa didapatkan dari suatu organisasi. 
Seperti fenomena yang terjadi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi 
akan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dari mereka 
yang tidak mengikuti organisasi. 
3Suatu soft skill tidak hanya bisa didapatkan dari aktivitas 
mahasiswa didalam kelas saat perkuliahan berlangsung. Namun soft skill 
bisa didapatkan dari saling berinteraksi dengan subjek lain yaitu dengan 
cara berorganisasi. Dalam berorganisasi di ajarkan untuk menjadi insan 
yang nantinya akan berguna dan bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. 
Seperti yang diungkapkan oleh Holil (2009), mengatakan “salah satu 
jenjang yang cukup baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui 
pembelajaran melalui lembaga kesiswaan”. Maksudnya lembaga 
kesiswaan disini ialah organisasi 
Organisasi merupakan suatu wadah atau lembaga tertentu untuk 
menaungi aspirasi bagi para anggota yang berada dalam lembaga maupun 
mahasiswa yang diluar organisasi tersebut. Namun tidak hanya 
Proposal Penelitian Page 2
menampung suatu aspirasi, namun juga untuk merealisasikan apa yang 
menjadi visi misinya atau aspirasi orang lain melalui kegiatan tertentu. 
Dimana dalam organisasi tersebut terdapat struktur keorganisasian untuk 
menentukan siapa saja yang berhak untuk menduduki jabatan tertentu. 
Jabatan seseorang dalam suatu organisasi dapat ditentukan dari mereka 
yang mempunyai integritas tinggi dalam hal kepemimpinan. Misalnya 
mahasiswa yang menjadi Presiden suatu Himpunan Mahasiswa tertentu. 
Presiden bisa mendapatkan jabatan tersebut berkat dari suara tertinggi para 
konstituen yang memilih mereka, 
3Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan terhadap Kinerja 
Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 
karena mereka dianggap menjadi sosok yang mempunyai integritas tinggi, 
mempunyai wibawa, dan dianggap mampu memimpin dan mengarahkan 
organisasi tersebut menjadi lebih baik untuk kedepannya. 
Dari pernyataan tersebut, masih belum diketahui, apakah mahasiswa yang 
pernah mengikuti suatu organisasi tertentu bisa menentukan apakah 
mahasiswa tersebut mempunyai gaya tingkat kepemimpinan yang baik dan 
berkualitas. Karena dari fenomena dilapangan, mahasiswa yang menjadi 
koordinator atau yang bertanggung jawab dalam suatu kegiatan (event, 
kegiatan tugas kelompok, dan lain-lain) yaitu mayoritas dari kalangan 
mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi. Asumsi dari penunjukan 
sebagai koordinator atau penanggung jawab dalam kegiatan tersebut yaitu 
karena mereka pernah berorganisasi, maka mereka dipercaya untuk 
menaungi kegiatan tersebut. 
Dari fenomena tersebutlah muncul pertanyaan, apakah ada 
hubungan antara keikutsertaan berorganisasi dengan tingkat 
kepemimpinan mahasiswa. Dari situlah timbul suatu ketertarikan peneliti 
Proposal Penelitian Page 3
untuk meneliti lebih dalam mengenai fenomena tersebut, dan peneliti ingin 
meneliti lebih dalam seberapa besar pengaruh berorganisasi terhadap 
tingkat kepemimpinan pada ruang lingkup mahasiswa Prodi PPKn Unesa. 
Karena suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan para 
cendekiawan yang mempunyai sikap kepemimpinan yang baik dan 
berkualitas. Seperti pemimpin yang bijaksana, jujur, mempunyai 
komitmen tinggi, dan mampu mengayomi setiap anggota yang menjadi 
tanggung jawabnya. 
1.2; Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis 
merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Pengaruh Pengalaman 
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 
2012-2013 Universitas Negeri Surabaya?”. 
1.3 Tujuan Penelitian 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 
Pengaruh adanya Bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi 
terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 
Universitas Negeri Surabaya. 
1.4 Manfaat penelitian 
Pelaksanaan penelitian terkait Pengaruh adanya Bagaimana 
Pengaruh Pengalaman Beorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan 
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya diharapkan akan 
memberikan manfaat yang dapat dirasakan pada masa yang akan datang. 
1.4.1; Manfaat Teoritis 
Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian Pendidikan 
Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya pada fokus Gaya 
Kepemimpinan Mahasiswa. 
1.4.2; Manfaat Praktis 
a> Bagi Bidang 3 Kemahasiswaan 
Proposal Penelitian Page 4
Diharapkan lebih menekankan mahasiswa untuk 
berorganisasi agar siswa memiliki gaya kepemimpinan yang 
baik. 
b> Bagi Universitas Negeri Surabaya 
1> Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan 
referensi dalam rangka menambah dan melengkapi kajian yang 
diperlukan khususnya tentang Pengaruh Pengalaman 
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa. 
2> Penelitian ini diharapkan dapat memperluas materi 
pembahasan mata kuliah Pendidikan Karakter. 
c> Bagi Organisasi di Universitas Negeri Surabaya. 
Diharapkaan dapat memberikan masukan dan saran secara 
teoritis di dalam Efektifitas Pengalaman Berorganisasi untuk 
mengetahui Gaya Kepemimpinan mahasiswa. 
1.5; Asumsi dan Keterbatasan Penelitian 
Asumsi yang dapat diberikan penulis pada penelitian ini yaitu : 
1> Bahwa pengalaman berorganisasi dapat mempengaruhi mahasiswa 
dalam gaya kepemimpinannya. Hal itu bisa terlihat dari mahasiswa 
Prodi S1 PPKn yang mempunyai pengalaman berorganisasi dan 
mempunyai gaya kepemimpinan yang baik. Hal itu bisa terlihat 
dari mahasiswa tersebut yang sering ditunjuk untuk menjadi 
penanggung jawab dalam suatu komunitas ataupun tugas 
kelompok. 
Batasan dalam penelitian ini berada pada ruang lingkup Prodi S1 
PPKn Universitas Negeri Surabaya pada angkatan 2012-2013. Karena 
pada angkatan itulah mahasiswa Prodi S1 PPKn Unesa sedang aktif atau 
baru melaksanakan aktivitas organisasi. Untuk itu, peneliti ingin 
memperdalam apakah dalam keikutsertaan dalam organisasi bisa 
mempengaruhi kompetensi kepemimpinan mereka. 
Proposal Penelitian Page 5
Proposal Penelitian Page 6
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
2.1 Tinjauan Pustaka 
2.1.1 Pengertian Pengalaman Organisasi Mahasiswa 
Pengalaman memiliki berbagai macam definisi, tetapi pada dasarnya 
memiliki makna yang sama. Knoers and haditono (1999) mengatakan, 
pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan 
potensi. Sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku 
yang tinggi. Menurut Daehlar & Bukatko (1985, dalam syah 1003) pengalaman 
merupakan memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan 
peristiwa yang atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang 
berfungsi sebagai referensi otobiografi. 
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa pengalaman adalah 
pertambahan perkembangan akibat adanya peristiwa yang atau dialami individu 
sehingga membawa individu kepada suatu pola tingkah laku. 
Di dalam penelitian ini dikhususkan mengenai adanya pengalaman 
organisasi pada mahasiswa. Organisasi itu sendiri memiliki pengertian sebagai 
koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu 
maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugasdan fungsi serta melalui 
serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1991, h.17). lebih diperjelas 
lagi, Gitosudarmo dan Sudita (1997, h.1) mengungkapkan bahwa organisasi 
adalah suatu sitem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan 
secara teraturdan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu 
tujuan. Barnad (dikutip Toha, 1986, h.111) mendefinisikan organisasi sebagai 
sistem kegiatan yang terkoordidnir secara sadar atau kekuatan dari dua manusia 
atau lebih. Moekijat (1996, h.46), mengatakan bahwa organisasi adalah 
pembagian kerja untuk bersama. 
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan organisasi adalah 
suatu sistem dalam kelompok yang terkoordinir, serta terdiri dari pola aktivitas 
kerjasama yang dilakukan secara berulang-ulang hingga tercapai suatu tujuan 
bersama. 
Proposal Penelitian Page 7
Mahasiswa sebagai individu yang aktif dalam menempuh pendidikan di 
perguruan tinggi memiliki banyak kreatifitas yang dapat ditampilkan, memiliki 
kesempatan untuk memperbanyak pengalaman organisasi sebagai bekal untuk 
menghadapi dunia kerja setelah menjadi sarjana. Mahasiswa merupakan seorang 
pendidik yang harus bisa survive baik di lingkungan masyarakat ataupun di 
universitas, mereka juga harus bisa mempersiapkan peran nya dalam dunia kerja. 
Sehingga mereka harus memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu mereka 
hendaknya dapat menyesuaikan diri di masyarakat atau dunia kerja. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1989, h.548) mahasiswa adalah 
mereka yang telah memasuki remaja akhir ataupun dapat dikatakan telah 
memasuki masa dewasa awal. Lebih kompleksnya diungkapkan oleh Prihartini 
(dalam Andi Bintoro, 2004, h.12) menyebutkan bahwa mahasiswa adalah suatu 
kelompok individu di lingkungan perguruan tinggi yang sedang mengalami proses 
belajar untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan membutuhkan 
sikap positif, realistis, idealis, pragmatis dan konseptual dalam mengatasi 
permasalahan yang dihadapi serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan 
di berbagai bidang kehidupan maupun dalam lingkungan masyarakat sesuai 
dengan profesi yang dipilihnya di perguruan tinggi. 
Dari pengertian diatas mengenai mahasiswa dapat disimpulkan bahwa 
mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh proses belajar di perguruan 
tinggi untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan dapat 
mempersiapkan perannya baik di lingkungan masyarakat maupun universitas. 
Dari beberapa pengertian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa 
pengalaman organisasi pada mahasiswa adalah pertambahan perkembangan 
potensi yang menyebabkan adanya suatu perubahan tingkah laku individu yang 
sedang mengalami proses belajar di perguruan tinggi untuk mengikuti suatu 
sistem dalam kelompok yang terkoordinasi secara sadar dalam melakukan 
aktivitas kerjasama yang dilakukan berulang-ulang hingga tercapai tujuan 
bersama. 
Proposal Penelitian Page 8
2.1.2 Gaya Kepemimpinan 
Menurut Charteris Black (2007), definisi dari kepemimpinan adalah sifat 
dan nilai yang dimiliki oleh seseorang leader atau suatu kemampuan seseorang 
dalam mempengaruhi orang lain. Fungsi kepemimpinan sendiri dalam sebuah 
organisasi atau kelompok sangat penting karena fungsi kepemimpinanlah sebuah 
organisasi dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan cara yang benar. 
Memahami dengan baik mengenai konsep kepemimpinan sangat membantu 
seseorang bekerja lebih efektif dan efesien dalam mencapai tujuan dan kondisi 
yang diinginkan. Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi karakter seseorang 
dalam berkomunikasi. 
2.1.3 Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan 
Organisasi mahasiswa merupakan wadah dimana para mahasiswa dapat 
berproses baik dalam pemebelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui 
kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal. Organisasi yang 
aktif akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun 
kepemimpinan. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training 
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat event atau sebuah 
acara yang otomatis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya 
kepanitiaan tersebut maka mahasiswa dilatih untuk menumbuhkan jiwa 
kepemimpinan anggota organisasi. 
Organisasi mahasiswa (Ormawa) di tingkat universitas terdiri dan Badan 
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis 
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Ormawa di tingkat Fakultas adalah Badan 
Ekesekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa 
Fakultas, sedangkan di tingkat jurusan/prodi terdapat Himpunan Mahasiswa 
(HIMA) Jurusan/prodi. Sementara itu, untuk mewadahi minat, bakat, dan 
pembinaan prestasi mahasiswa, terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di 
tingkat universitas dan fakultas. 
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam 
dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap 
organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus 
Proposal Penelitian Page 9
merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur 
dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan 
dapat meraih gelar sarjana secepatnya . Sedangkan mahasiswa aktif adalah 
mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang 
sering disebut dengan “aktivis kampus”. Kedua jenis mahasiswa ini memiliki 
perbedaan yang kontras pada gaya kepepimpinan yang dimiliki, mahasiswa aktifis 
cenderung lebih mudah bersosialisasi dan gaya memimpin yang baik dibanding 
mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih 
untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di 
organisasi kemahasiswaan kita juga dilatih untuk menyusun strategi dan bisa 
memanagemen waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa 
penting sekali karena dapat karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa 
yang produktif. 
Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus. 
Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam 
kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang 
mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam 
organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa 
adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-sama kita 
saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa. 
Dapat disimpulkan pengaruh adanya pengalaman organisasi dalam diri 
mahasiwa membuat mahasiswa dapat tampil dan gaya kepimpinan yang dimiliki 
dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan dalam hal akademis maupun 
sosial. Pentingnya gaya kepemimpin yang dimiliki seseorang terutama seorang 
mahasiswa yang statusnya adalah “The agent of change” berpengaruh pada 
banyaknya pengalaman-pengalaman yang di dapat dikampus termasuk 
pengalaman dalam hal berorganisasi. Sehingga mahasiswa dapat memahami arti 
dari tanggung jawab. Minimal tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. 
Berdasarakan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai 
berikut : 
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh terhadap gaya 
kepemimpinan 
Proposal Penelitian Page 10
Mahasiwa 
H2 :pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya 
kepemimpinan mahasiswa. 
2.2 Kerangka Pemikiran 
Adapun pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan 
mahasiwa prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya dalam 
Kerangka Pemikiran Teoritis dengan mengacu beberapa indikator untuk 
menentukan X dan Y sebagai berikut : 
Indikator 
Gaya Kepemimpinan 1@ Visioner 
2@ Pembimbing 
3@ Afiliatif 
4@ Demokratis 
5@ Penentu Kecepatan 
6@ Memerintah 
Pengalaman Organisasi 1@ Keikut sertaan menjadi anggota atau 
ketua dalam suatu organisasi 
2@ Kepercayaan pada gagasan sendiri 
3@ Dapat bersosialisasi dengan baik 
Gambar 2.1 
Proposal Penelitian Page 11
Kerangka Pemikiran Teoritis 
Ada Pengalaman Organisasi 
(X1) 
H1 
Gaya 
Kemimpinan (Y) 
(Y) 
Tidak Ada Pengalaman Organisasi (X2) 
2.3 Hipotesis 
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan 
kerangka pemikiran teoritis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam 
penelitian ini dapat dirumuskan : 
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh positif terhadap gaya kepemimpinan 
mahasiswa. 
H2 : pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan 
mahasiswa. 
Proposal Penelitian Page 12
Proposal Penelitian Page 13
BAB III 
METODE PENELITIAN 
3.1 Paradigma dan Jenis Penelitian 
3.1.1 Paradigma Penelitian 
Pada penelitian kuantitatif ini, paradigma yang digunakan oleh 
penulis yaitu paradigma positivis. Dimana suatu paradigma yang 
memandang fenomena sosial yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, 
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat. 
Dalam paradigma positivis menekankan pada kombinasi antara angka dan 
logika deduktif. Dalam menggunakan instrumen kuantitatif di 
interpretasikan melalui fenomena secara objektif. Dalam penggunaan data 
yang sudah diukur secara tepat diperoleh melalui survey atau kuesioner 
dan dikombinasikan dengan ilmu statistik dan pengujian hipotesis yang 
bebas nilai atau objektif. Dengan cara tersebut, fenomena yang diteliti 
dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel‐variabel 
yang terlibat di dalamnya. Dimana hubungan tersebut adalah 
hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat. 
3.1.2 Jenis Penelitian 
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian 
metode analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan 
menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain, atau 
melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Secara khusus, 
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi mengenai Pengaruh 
adanya Pengalaman Organisasi terhadap Sikap Kepemimpinan 
Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-1013 Universitas Negeri Surabaya 
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. 
Proposal Penelitian Page 14
Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan harapan 
mampu mendapatkan data yang lebih lengkap, spesifik, valid dan real 
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan maksimal. Metode 
kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang valid sehingga 
mengandung suatu makna. Peneliti beranggapan bahwa untuk 
mengetahui korelasi Pengaruh adanya Pengalaman Organisasi 
terhadap Sikap Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 
Universitas Negeri Surabaya, peneliti membutuhkan data-data yang 
tidak bisa diperoleh melalui penelitian kualitatif. Peneliti 
membutuhkan data yang berorientasi pada proses pelaksanaan valid 
tidak nya sebuah data yang diteliti. 
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 
3.2.1 Lokasi Penelitian 
Sesuai dengan pokok pikiran pada latar belakang masalah, 
rumusan masalah dan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui 
Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan 
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya, maka lokasi 
penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Universitas 
Negeri Surabaya. 
Ada dua alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di 
Universitas Negeri Surabaya. Pertama, banyak munculnya berbagai 
organisasi baik intra maupun ekstra di Universitas Negeri Surabaya. 
Kedua, peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri 
Surabaya karena mahasiswa PPKn Universitas Negeri Surabaya yang 
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. 
3.2.2 Waktu Penelitian 
Waktu penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai 
berikut : 
Kegiatan Oktober November 
1 2 3 4 1 2 3 4 
Mencari jurnal skripsi 
Proposal Penelitian Page 15
Merumuskan Masalah 
Menentukan Topik 
Menyusun Proposal 
Pengajuan Proposal 
Revisi Proposal 
Hasil Proposal 
3.3 Populasi dan Sampel 
Salah satu langkah dalam penelitian adalah menentukan objek yang 
akan diteliti dan besarnya populasi yang ada. Dalam penelitian ini populasi 
yang diambil adalah seluruh mahasiswa S1 PPkn 2012-2013 Universitas 
Negeri Surabaya sebanyak 233 mahasiswa. Jumlah populasi yang dipakai 
pada penelitian in tergambar pada data sebagai berikut : 
Angkatan Jumlah Mahasiswa 
PPKn 2012 
135 
PPKn 2013 
98 
Jumlah 233 
Besarnya sampel yang diambil untuk analisis, berdasarkan rumus 
slovin adalah sebagai berikut: 
n N 
1 + 
N(e)2 
= 
Keterangan: 
N = Ukuran populasi 
n = Ukuran sampel 
e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena 
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 
5% 
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random 
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi tidak memilki 
strata sehingga relatif homogen. Adanya kerangka sampel yaitu daftar 
elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. 
Proposal Penelitian Page 16
Populasi dalam penelitian kuantitatif ini yaitu mahasiswa Prodi S1 
PPKn angkatan 2012 dan 2013. Karena pada angkatan tersebutlah mereka 
baru atau sedang menjalani suatu organisasi. Dari populasi diketahui 
berjumlah 233 mahasiswa aktif. Bisa diambil sampel dengan rumus slavin 
yaitu 
233 
1 + 
233(0,05)2 
n = 
. 
n = 233 
1,583 
n = 147 
Dimana N = ukuran populasi, 
n = ukuran sampel, dan 
e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena 
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5%. Maka 
sampel dari penelitian ini sebesar 233 mahasiswa aktif yang sedang atau 
sedang menjalani organisasi diambil sampel 147 orang. 
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 
3.4.1 Variabel Penelitian 
Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent 
variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel-variabel yang 
digunakan dalam penelitian ini adalah : 
1. Variabel terikat (dependent Variable), yaitu pengalaman organisasi (X). 
2. Variabel bebas (independent variable), yaitu gaya kepemimpinan (Y). 
3.4.2 Definisi Operasional Variabel 
Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 
a= Pengalaman Berorganisasi (X) 
Ukuran yang digunakan untuk mengukur pengalaman organisasi dapat 
dilihat pada indikator sebagai berikut: 
Indikator 
Pengalaman Berorganisasi 1= Keikut sertaan menjadi anggota atau ketua 
Proposal Penelitian Page 17
dalam suatu organisasi 
2= Kepercayaan pada gagasan sendiri 
3= Dapat bersosialisasi dengan baik 
b= Gaya Kepemimpinan (Y) 
Untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan tersebut dapat diukur 
melalui indikator sebagai berikut: 
Indikator 
Gaya Kepemimpinan 1= Visioner 
2= Pembimbing 
3= Afiliatif 
4= Demokratis 
5= Penentu Kecepatan 
6= Memerintah 
Beberapa kategori gaya kepemimpinan yaitu 
1 Gaya Kepemimpinan Visioner dimana pemimpin dapat 
menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama 
2 Gaya Kepemimpinan Pembimbing dimana pemimpin dapat 
menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan 
sasaran organisasi 
3 Gaya Kepemimpinan Aliatif dimana pemimpin dapat 
menciptakan harmoni dengan saling menghubungkan orang-orang 
4 Gaya Kepimpinan Demokratis dimana pemimpin dapat 
menghargai masukan orang dan mendapatkan komitmen 
melalui partisipasi 
5 Gaya Kepemimpinan Penentu Kecepatan dimana pemimpin 
dapat menghadapi tantangan dan tujuan yang menarik 
6 Gaya Kepemimpinan Memerintah dimana pemimpin dapat 
menenangkan rasa takut dengan memberi arah yang jelas di 
dalam keadaan darurat 
Proposal Penelitian Page 18
3.5 Fokus Penelitian 
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Berorganisasi 
terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 
Universitas Negeri Surabaya”, menekankan bagaimana Pengaruh Pengalaman 
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa 
3.6 Sumber data 
Sumber data yang akan digunakan peneliti berupa dua macam sumber 
data yaitu data primer dan data sekunder 
a= Data primer 
Data primer ini diperoleh dari hasil kuesioner dan pengamatan 
obyek penelitian. Data primer penelitian ini berasal dari hasil 
kuesioner yang disebarluaskan melalui angket dengan pihak-pihak 
yang bersinggungan yang memiliki pengalaman organisasi atau tidak 
memiliki pengalaman organisasi. Pihak-pihak ini adalah Mahasiswa 
Prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya. 
b= Data sekunder 
Data sekunder yang akan digali pada penelitian ini adalah hasil 
studi pustaka dari referensi-referensi terkait adanya pengalaman 
berorganisasi mahasiswa dan referensi kepemimpinan baik dari jurnal 
ataupun buku-buku perpustakaan. 
3.7 Teknik Pengumpulan Data 
Berdasarkan jenis penelitian dan tujuan penelitian, peneliti menggunakan 
beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang relevan, akurat 
dan terpercaya (Supranto, 1996). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 
1= Memberikan Kuesioner atau Angket kepada responden secara langsung. 
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan 
metode scoring sebagai berikut : 
SS 
Proposal Penelitian Page 19
STS 
5 
4 
3 
2 
1 
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap 
pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa 
responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. 
Kuesioner Pengaruh Pengalaman Organisasi terhadap Gaya Kepemimpinan 
Mahasiwa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya 
N 
O 
PERNYATAAN 
PENILAIAN SIKAP 
5 4 3 2 1 
SL S KD P TP 
1 
Saya mengikuti organisasi baik dalam 
maupun luar kampus 
2 
Sejak mengikuti organisasi, saya lebih 
berani berbicara dihadapan public 
3 
Sejak mengikuti organisasi, saya lebih 
bisa bersosialisasi dengan mahasiswa 
lain dan masyarakat 
4 
Dalam perkuliahan ditunjuk sebagai 
penanggung jawab salah satu atau 
lebih matakuliah. 
5 Saya lebih cepat dan cekatan dalam 
Proposal Penelitian Page 20
mengerjakan tugas 
6 
Saya mengikuti organisasi dan saya 
mampu memanajemen waktu yang 
baik 
7 
Dalam menentukan keputusan di 
dalam kelas, saya bersikap demokratis 
8 
Saya mengikuti organisasi dan mampu 
mendorong motivasi teman-teman 
untuk belajar lebih giat 
9 
Saya memberikan solusi dengan tepat 
atas permasalahan yang ada 
1 
0 
Saya menciptakan keharmonisan 
setiap ada konflik atau masalah 
11 
Saya mengajak teman untuk bekerja 
sama dengan baik 
1 
2 
Saya membangun relasi antar individu 
guna mencapai tujuan dalam kelas 
1 
3 
Saya menjadi mediator atas masalah 
yang terjadi antara individu 
1 
4 
Saya mampu menciptakan tim kerja 
yang berkualitas 
1 
5 
Saya mampu memberikan perintah 
dengan baik kepada tim kerja 
3.8 Teknik analisis data 
Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus 
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar 
pengambilan keputusan. Tujuan teknik analisis data adalah untuk 
Proposal Penelitian Page 21
menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang 
terkumpul. 
3.8.1 Analisis Data Kuantitatif 
Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang 
menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, 
maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu 
dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Adapun alat analisis yang 
digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas. 
Kategori Skor 
Selalu 5 
Sering 4 
Kadang 3 
Pernah 2 
Tidak Pernah 1 
3.8.2 Uji Reabilitas dan Validitas 
3.8.2.1 Uji Reabilitas 
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban 
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu 
ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas 
kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji 
statistik Cronbach Alpha. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah 
(Gozali,2006): 
; Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 
60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable. 
α > 60% (reliable) 
; Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 
60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable. 
α < 60% (tidak reliable) 
3.8.2.2 Uji Validitas 
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji 
kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan 
Proposal Penelitian Page 22
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. 
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu 
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada 
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh 
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Jika hasil menunjukkan nilai yang 
signifikan maka masing- masing indikator pertanyaan adalah valid. 
é 
-å 
2 
S 
a k ú úû 
-1 
= 
k 
ù 
ê êë 
å 
x 
S 
2 
1 
tot 
Keterangan : 
α = Koefesien Alpha Cronbach 
k = Jumlah Item 
å 2 
x S = Jumlah varians butir soal 
å 2 
tot S = Varians total 
1 = bilangan konstan 
3.8.3; Uji Hipotesis 
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas 
terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis 
yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian tersebut menggunakan 
Uji t untuk sampel berhubungan dengan N besar (N>30) 
th = M1+M2 
. SDbM 
Ket : 
to = th : t hitung atau t observasi 
M1 – M2 atau selisih Mean sampel 1 dan 2 
SDbM : standar deviasi beda Mean 
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara 
variabel X dan variabel Y, apakah variabel X1, X2 benar-benar 
berpengaruh terhadap variabel Y. Uji hipotesis yang akan digunakan 
dalam pengujian ini adalah: 
Proposal Penelitian Page 23
1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel. Apabila t 
tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila t tabel < t 
hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi 
95% ( α = 5%) p > 0,05 
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila 
angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 
ditolak dan H1 diterima. 
Proposal Penelitian Page 24
Daftar Pustaka 
Sedarmayanti. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju 
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prak tek . 
Jakarta : Rineka Cipta 
Goleman, Daniel. 2005. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta: 
PT Gramedia Pustaka Utama 
Ardana, Komang. 2008. Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Graha Ilmu 
Sutarto. 2012. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University 
Press 
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). 
Yogyakarta: Rajawali Press 
Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari 
Konformitas Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi 
Universitas Katholik Soegijapranata 
Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan 
terhadap Kinerja Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas 
Ekonomi Universitas Diponegoro 
Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra 
Kampus. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas 
Diponegoro 
Proposal Penelitian Page 25

Contenu connexe

Tendances

Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Tri Widodo W. UTOMO
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Abu Amar Fikri
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Jessy Damayanti
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Presentasi technical meeting lomba try out
Presentasi technical meeting  lomba try outPresentasi technical meeting  lomba try out
Presentasi technical meeting lomba try outRetnoAmbarsari3
 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisiAlen Pepa
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Kursi roda elektrik
Kursi roda elektrikKursi roda elektrik
Kursi roda elektrikRevo Recuva
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukSimon Patabang
 
pengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBpengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBabay obay
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanAdii Baweel
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANMOSES HADUN
 

Tendances (20)

Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
Ppt pkm k
Ppt pkm kPpt pkm k
Ppt pkm k
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
 
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
Laporan KKN Universitas Mulawarman 43 Tahun 2017
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
pompa
pompapompa
pompa
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Presentasi technical meeting lomba try out
Presentasi technical meeting  lomba try outPresentasi technical meeting  lomba try out
Presentasi technical meeting lomba try out
 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisi
 
Elemen mesin 1
Elemen mesin 1Elemen mesin 1
Elemen mesin 1
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Kursi roda elektrik
Kursi roda elektrikKursi roda elektrik
Kursi roda elektrik
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Tabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemukTabel faktor suku bunga majemuk
Tabel faktor suku bunga majemuk
 
pengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPBpengukuran LOT dengan metode PPB
pengukuran LOT dengan metode PPB
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
 

Similaire à proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 PPKn Unesa angkatan 2012-2013

Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasi
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiPropsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasi
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiHusni Kahveci
 
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...Yusyffa
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiPPGHybrid2
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasimirakomalsari
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikanHafidzotul Millah
 
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaDwi Budiwiwaramulja
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiRidha Sari HR
 
PPT Organisasi dan manajemen waktu
PPT Organisasi dan manajemen waktuPPT Organisasi dan manajemen waktu
PPT Organisasi dan manajemen waktuthinkplusind
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)RAMASYAFARADI
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasiRAMASYAFARADI
 
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)saefulamri4
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 

Similaire à proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 PPKn Unesa angkatan 2012-2013 (20)

Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasi
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiPropsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasi
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasi
 
Laporan Tahap 1
Laporan Tahap 1 Laporan Tahap 1
Laporan Tahap 1
 
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...
Laporan akhir hubungan manajemen waktu dan akademis mahasiswa organisatoris d...
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasi
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikan
 
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku Organisasi
 
PPT Organisasi dan manajemen waktu
PPT Organisasi dan manajemen waktuPPT Organisasi dan manajemen waktu
PPT Organisasi dan manajemen waktu
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
 
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 

Plus de Anis Lee Xie

laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...Anis Lee Xie
 
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiAnis Lee Xie
 
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...Anis Lee Xie
 
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiObservasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiAnis Lee Xie
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANAnis Lee Xie
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprAnis Lee Xie
 

Plus de Anis Lee Xie (6)

laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
 
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
 
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
 
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiObservasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
 

proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 PPKn Unesa angkatan 2012-2013

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1; Latar Belakang Masalah 1Organisasi mahasiswa dapat digolongan sebagai pendidikan yang nonformal sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa ada perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun sekali, yang disebut dengan rapat kerja tahunan, dan juga bersifat pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan dalam suatu organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima berdasarkan pengalaman di lapangan. Pelajar, katakanlah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti organisasi. Banyak sekali kelebihan dari mengikuti suatu organisasi. Baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. 2Beberapa kelebihan dalam mengikuti suatu organisasi misalnya mereka akan mempunyai banyak relasi, wawasan lebih luas, mereka lebih aktif dalam berkomunikasi, dan masih banyak sekali ilmu yang didapatkan dari berorganisasi. Proposal Penelitian Page 1
  • 2. Dari hasil organisasi tersebut tentu mereka akan mendapatkan kecakapan berupa soft skill, dimana soft skill tersebut akan sangat berguna dalam kecakapan dalam ranah kepemimpinan. Dalam kecakapan tersebut akan bisa dibawa sampai lulus nanti untuk bekal adaptasi dalam dunia kerja. 1Hasil survey NACE USA mengenai Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja, menerangkan bahwa mampu berkomunikasi menempati urutan pertama dari dua puluh kriteria yang dibutuhkan. 1Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro 2Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari Konformitas Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata Dari survey tersebut membuktikan bahwa suatu sikap kepemimpinan yang baik (kemampuan berkomunikasi antar relasi) akan bisa didapatkan dari suatu organisasi. Seperti fenomena yang terjadi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dari mereka yang tidak mengikuti organisasi. 3Suatu soft skill tidak hanya bisa didapatkan dari aktivitas mahasiswa didalam kelas saat perkuliahan berlangsung. Namun soft skill bisa didapatkan dari saling berinteraksi dengan subjek lain yaitu dengan cara berorganisasi. Dalam berorganisasi di ajarkan untuk menjadi insan yang nantinya akan berguna dan bermanfaat di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Holil (2009), mengatakan “salah satu jenjang yang cukup baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui pembelajaran melalui lembaga kesiswaan”. Maksudnya lembaga kesiswaan disini ialah organisasi Organisasi merupakan suatu wadah atau lembaga tertentu untuk menaungi aspirasi bagi para anggota yang berada dalam lembaga maupun mahasiswa yang diluar organisasi tersebut. Namun tidak hanya Proposal Penelitian Page 2
  • 3. menampung suatu aspirasi, namun juga untuk merealisasikan apa yang menjadi visi misinya atau aspirasi orang lain melalui kegiatan tertentu. Dimana dalam organisasi tersebut terdapat struktur keorganisasian untuk menentukan siapa saja yang berhak untuk menduduki jabatan tertentu. Jabatan seseorang dalam suatu organisasi dapat ditentukan dari mereka yang mempunyai integritas tinggi dalam hal kepemimpinan. Misalnya mahasiswa yang menjadi Presiden suatu Himpunan Mahasiswa tertentu. Presiden bisa mendapatkan jabatan tersebut berkat dari suara tertinggi para konstituen yang memilih mereka, 3Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro karena mereka dianggap menjadi sosok yang mempunyai integritas tinggi, mempunyai wibawa, dan dianggap mampu memimpin dan mengarahkan organisasi tersebut menjadi lebih baik untuk kedepannya. Dari pernyataan tersebut, masih belum diketahui, apakah mahasiswa yang pernah mengikuti suatu organisasi tertentu bisa menentukan apakah mahasiswa tersebut mempunyai gaya tingkat kepemimpinan yang baik dan berkualitas. Karena dari fenomena dilapangan, mahasiswa yang menjadi koordinator atau yang bertanggung jawab dalam suatu kegiatan (event, kegiatan tugas kelompok, dan lain-lain) yaitu mayoritas dari kalangan mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi. Asumsi dari penunjukan sebagai koordinator atau penanggung jawab dalam kegiatan tersebut yaitu karena mereka pernah berorganisasi, maka mereka dipercaya untuk menaungi kegiatan tersebut. Dari fenomena tersebutlah muncul pertanyaan, apakah ada hubungan antara keikutsertaan berorganisasi dengan tingkat kepemimpinan mahasiswa. Dari situlah timbul suatu ketertarikan peneliti Proposal Penelitian Page 3
  • 4. untuk meneliti lebih dalam mengenai fenomena tersebut, dan peneliti ingin meneliti lebih dalam seberapa besar pengaruh berorganisasi terhadap tingkat kepemimpinan pada ruang lingkup mahasiswa Prodi PPKn Unesa. Karena suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan para cendekiawan yang mempunyai sikap kepemimpinan yang baik dan berkualitas. Seperti pemimpin yang bijaksana, jujur, mempunyai komitmen tinggi, dan mampu mengayomi setiap anggota yang menjadi tanggung jawabnya. 1.2; Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya?”. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh adanya Bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya. 1.4 Manfaat penelitian Pelaksanaan penelitian terkait Pengaruh adanya Bagaimana Pengaruh Pengalaman Beorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya diharapkan akan memberikan manfaat yang dapat dirasakan pada masa yang akan datang. 1.4.1; Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya pada fokus Gaya Kepemimpinan Mahasiswa. 1.4.2; Manfaat Praktis a> Bagi Bidang 3 Kemahasiswaan Proposal Penelitian Page 4
  • 5. Diharapkan lebih menekankan mahasiswa untuk berorganisasi agar siswa memiliki gaya kepemimpinan yang baik. b> Bagi Universitas Negeri Surabaya 1> Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam rangka menambah dan melengkapi kajian yang diperlukan khususnya tentang Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa. 2> Penelitian ini diharapkan dapat memperluas materi pembahasan mata kuliah Pendidikan Karakter. c> Bagi Organisasi di Universitas Negeri Surabaya. Diharapkaan dapat memberikan masukan dan saran secara teoritis di dalam Efektifitas Pengalaman Berorganisasi untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan mahasiswa. 1.5; Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Asumsi yang dapat diberikan penulis pada penelitian ini yaitu : 1> Bahwa pengalaman berorganisasi dapat mempengaruhi mahasiswa dalam gaya kepemimpinannya. Hal itu bisa terlihat dari mahasiswa Prodi S1 PPKn yang mempunyai pengalaman berorganisasi dan mempunyai gaya kepemimpinan yang baik. Hal itu bisa terlihat dari mahasiswa tersebut yang sering ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab dalam suatu komunitas ataupun tugas kelompok. Batasan dalam penelitian ini berada pada ruang lingkup Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya pada angkatan 2012-2013. Karena pada angkatan itulah mahasiswa Prodi S1 PPKn Unesa sedang aktif atau baru melaksanakan aktivitas organisasi. Untuk itu, peneliti ingin memperdalam apakah dalam keikutsertaan dalam organisasi bisa mempengaruhi kompetensi kepemimpinan mereka. Proposal Penelitian Page 5
  • 7. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pengalaman Organisasi Mahasiswa Pengalaman memiliki berbagai macam definisi, tetapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Knoers and haditono (1999) mengatakan, pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi. Sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang tinggi. Menurut Daehlar & Bukatko (1985, dalam syah 1003) pengalaman merupakan memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi. Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa pengalaman adalah pertambahan perkembangan akibat adanya peristiwa yang atau dialami individu sehingga membawa individu kepada suatu pola tingkah laku. Di dalam penelitian ini dikhususkan mengenai adanya pengalaman organisasi pada mahasiswa. Organisasi itu sendiri memiliki pengertian sebagai koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugasdan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1991, h.17). lebih diperjelas lagi, Gitosudarmo dan Sudita (1997, h.1) mengungkapkan bahwa organisasi adalah suatu sitem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teraturdan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Barnad (dikutip Toha, 1986, h.111) mendefinisikan organisasi sebagai sistem kegiatan yang terkoordidnir secara sadar atau kekuatan dari dua manusia atau lebih. Moekijat (1996, h.46), mengatakan bahwa organisasi adalah pembagian kerja untuk bersama. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan organisasi adalah suatu sistem dalam kelompok yang terkoordinir, serta terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara berulang-ulang hingga tercapai suatu tujuan bersama. Proposal Penelitian Page 7
  • 8. Mahasiswa sebagai individu yang aktif dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi memiliki banyak kreatifitas yang dapat ditampilkan, memiliki kesempatan untuk memperbanyak pengalaman organisasi sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja setelah menjadi sarjana. Mahasiswa merupakan seorang pendidik yang harus bisa survive baik di lingkungan masyarakat ataupun di universitas, mereka juga harus bisa mempersiapkan peran nya dalam dunia kerja. Sehingga mereka harus memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu mereka hendaknya dapat menyesuaikan diri di masyarakat atau dunia kerja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1989, h.548) mahasiswa adalah mereka yang telah memasuki remaja akhir ataupun dapat dikatakan telah memasuki masa dewasa awal. Lebih kompleksnya diungkapkan oleh Prihartini (dalam Andi Bintoro, 2004, h.12) menyebutkan bahwa mahasiswa adalah suatu kelompok individu di lingkungan perguruan tinggi yang sedang mengalami proses belajar untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan membutuhkan sikap positif, realistis, idealis, pragmatis dan konseptual dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan di berbagai bidang kehidupan maupun dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan profesi yang dipilihnya di perguruan tinggi. Dari pengertian diatas mengenai mahasiswa dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh proses belajar di perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan dapat mempersiapkan perannya baik di lingkungan masyarakat maupun universitas. Dari beberapa pengertian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman organisasi pada mahasiswa adalah pertambahan perkembangan potensi yang menyebabkan adanya suatu perubahan tingkah laku individu yang sedang mengalami proses belajar di perguruan tinggi untuk mengikuti suatu sistem dalam kelompok yang terkoordinasi secara sadar dalam melakukan aktivitas kerjasama yang dilakukan berulang-ulang hingga tercapai tujuan bersama. Proposal Penelitian Page 8
  • 9. 2.1.2 Gaya Kepemimpinan Menurut Charteris Black (2007), definisi dari kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seseorang leader atau suatu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain. Fungsi kepemimpinan sendiri dalam sebuah organisasi atau kelompok sangat penting karena fungsi kepemimpinanlah sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan cara yang benar. Memahami dengan baik mengenai konsep kepemimpinan sangat membantu seseorang bekerja lebih efektif dan efesien dalam mencapai tujuan dan kondisi yang diinginkan. Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi karakter seseorang dalam berkomunikasi. 2.1.3 Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Organisasi mahasiswa merupakan wadah dimana para mahasiswa dapat berproses baik dalam pemebelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal. Organisasi yang aktif akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun kepemimpinan. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat event atau sebuah acara yang otomatis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka mahasiswa dilatih untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan anggota organisasi. Organisasi mahasiswa (Ormawa) di tingkat universitas terdiri dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Ormawa di tingkat Fakultas adalah Badan Ekesekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, sedangkan di tingkat jurusan/prodi terdapat Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurusan/prodi. Sementara itu, untuk mewadahi minat, bakat, dan pembinaan prestasi mahasiswa, terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di tingkat universitas dan fakultas. Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus Proposal Penelitian Page 9
  • 10. merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan dapat meraih gelar sarjana secepatnya . Sedangkan mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang sering disebut dengan “aktivis kampus”. Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras pada gaya kepepimpinan yang dimiliki, mahasiswa aktifis cenderung lebih mudah bersosialisasi dan gaya memimpin yang baik dibanding mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan kita juga dilatih untuk menyusun strategi dan bisa memanagemen waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa yang produktif. Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus. Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa. Dapat disimpulkan pengaruh adanya pengalaman organisasi dalam diri mahasiwa membuat mahasiswa dapat tampil dan gaya kepimpinan yang dimiliki dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan dalam hal akademis maupun sosial. Pentingnya gaya kepemimpin yang dimiliki seseorang terutama seorang mahasiswa yang statusnya adalah “The agent of change” berpengaruh pada banyaknya pengalaman-pengalaman yang di dapat dikampus termasuk pengalaman dalam hal berorganisasi. Sehingga mahasiswa dapat memahami arti dari tanggung jawab. Minimal tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Berdasarakan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan Proposal Penelitian Page 10
  • 11. Mahasiwa H2 :pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. 2.2 Kerangka Pemikiran Adapun pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiwa prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya dalam Kerangka Pemikiran Teoritis dengan mengacu beberapa indikator untuk menentukan X dan Y sebagai berikut : Indikator Gaya Kepemimpinan 1@ Visioner 2@ Pembimbing 3@ Afiliatif 4@ Demokratis 5@ Penentu Kecepatan 6@ Memerintah Pengalaman Organisasi 1@ Keikut sertaan menjadi anggota atau ketua dalam suatu organisasi 2@ Kepercayaan pada gagasan sendiri 3@ Dapat bersosialisasi dengan baik Gambar 2.1 Proposal Penelitian Page 11
  • 12. Kerangka Pemikiran Teoritis Ada Pengalaman Organisasi (X1) H1 Gaya Kemimpinan (Y) (Y) Tidak Ada Pengalaman Organisasi (X2) 2.3 Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran teoritis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan : H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh positif terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. H2 : pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. Proposal Penelitian Page 12
  • 14. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma dan Jenis Penelitian 3.1.1 Paradigma Penelitian Pada penelitian kuantitatif ini, paradigma yang digunakan oleh penulis yaitu paradigma positivis. Dimana suatu paradigma yang memandang fenomena sosial yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat. Dalam paradigma positivis menekankan pada kombinasi antara angka dan logika deduktif. Dalam menggunakan instrumen kuantitatif di interpretasikan melalui fenomena secara objektif. Dalam penggunaan data yang sudah diukur secara tepat diperoleh melalui survey atau kuesioner dan dikombinasikan dengan ilmu statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai atau objektif. Dengan cara tersebut, fenomena yang diteliti dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel‐variabel yang terlibat di dalamnya. Dimana hubungan tersebut adalah hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat. 3.1.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian metode analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain, atau melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi mengenai Pengaruh adanya Pengalaman Organisasi terhadap Sikap Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-1013 Universitas Negeri Surabaya sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Proposal Penelitian Page 14
  • 15. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan harapan mampu mendapatkan data yang lebih lengkap, spesifik, valid dan real sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan maksimal. Metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang valid sehingga mengandung suatu makna. Peneliti beranggapan bahwa untuk mengetahui korelasi Pengaruh adanya Pengalaman Organisasi terhadap Sikap Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya, peneliti membutuhkan data-data yang tidak bisa diperoleh melalui penelitian kualitatif. Peneliti membutuhkan data yang berorientasi pada proses pelaksanaan valid tidak nya sebuah data yang diteliti. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Sesuai dengan pokok pikiran pada latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya, maka lokasi penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Universitas Negeri Surabaya. Ada dua alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri Surabaya. Pertama, banyak munculnya berbagai organisasi baik intra maupun ekstra di Universitas Negeri Surabaya. Kedua, peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri Surabaya karena mahasiswa PPKn Universitas Negeri Surabaya yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. 3.2.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : Kegiatan Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 Mencari jurnal skripsi Proposal Penelitian Page 15
  • 16. Merumuskan Masalah Menentukan Topik Menyusun Proposal Pengajuan Proposal Revisi Proposal Hasil Proposal 3.3 Populasi dan Sampel Salah satu langkah dalam penelitian adalah menentukan objek yang akan diteliti dan besarnya populasi yang ada. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh mahasiswa S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya sebanyak 233 mahasiswa. Jumlah populasi yang dipakai pada penelitian in tergambar pada data sebagai berikut : Angkatan Jumlah Mahasiswa PPKn 2012 135 PPKn 2013 98 Jumlah 233 Besarnya sampel yang diambil untuk analisis, berdasarkan rumus slovin adalah sebagai berikut: n N 1 + N(e)2 = Keterangan: N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5% Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi tidak memilki strata sehingga relatif homogen. Adanya kerangka sampel yaitu daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Proposal Penelitian Page 16
  • 17. Populasi dalam penelitian kuantitatif ini yaitu mahasiswa Prodi S1 PPKn angkatan 2012 dan 2013. Karena pada angkatan tersebutlah mereka baru atau sedang menjalani suatu organisasi. Dari populasi diketahui berjumlah 233 mahasiswa aktif. Bisa diambil sampel dengan rumus slavin yaitu 233 1 + 233(0,05)2 n = . n = 233 1,583 n = 147 Dimana N = ukuran populasi, n = ukuran sampel, dan e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5%. Maka sampel dari penelitian ini sebesar 233 mahasiswa aktif yang sedang atau sedang menjalani organisasi diambil sampel 147 orang. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependent Variable), yaitu pengalaman organisasi (X). 2. Variabel bebas (independent variable), yaitu gaya kepemimpinan (Y). 3.4.2 Definisi Operasional Variabel Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut : a= Pengalaman Berorganisasi (X) Ukuran yang digunakan untuk mengukur pengalaman organisasi dapat dilihat pada indikator sebagai berikut: Indikator Pengalaman Berorganisasi 1= Keikut sertaan menjadi anggota atau ketua Proposal Penelitian Page 17
  • 18. dalam suatu organisasi 2= Kepercayaan pada gagasan sendiri 3= Dapat bersosialisasi dengan baik b= Gaya Kepemimpinan (Y) Untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut: Indikator Gaya Kepemimpinan 1= Visioner 2= Pembimbing 3= Afiliatif 4= Demokratis 5= Penentu Kecepatan 6= Memerintah Beberapa kategori gaya kepemimpinan yaitu 1 Gaya Kepemimpinan Visioner dimana pemimpin dapat menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama 2 Gaya Kepemimpinan Pembimbing dimana pemimpin dapat menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan sasaran organisasi 3 Gaya Kepemimpinan Aliatif dimana pemimpin dapat menciptakan harmoni dengan saling menghubungkan orang-orang 4 Gaya Kepimpinan Demokratis dimana pemimpin dapat menghargai masukan orang dan mendapatkan komitmen melalui partisipasi 5 Gaya Kepemimpinan Penentu Kecepatan dimana pemimpin dapat menghadapi tantangan dan tujuan yang menarik 6 Gaya Kepemimpinan Memerintah dimana pemimpin dapat menenangkan rasa takut dengan memberi arah yang jelas di dalam keadaan darurat Proposal Penelitian Page 18
  • 19. 3.5 Fokus Penelitian Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya”, menekankan bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa 3.6 Sumber data Sumber data yang akan digunakan peneliti berupa dua macam sumber data yaitu data primer dan data sekunder a= Data primer Data primer ini diperoleh dari hasil kuesioner dan pengamatan obyek penelitian. Data primer penelitian ini berasal dari hasil kuesioner yang disebarluaskan melalui angket dengan pihak-pihak yang bersinggungan yang memiliki pengalaman organisasi atau tidak memiliki pengalaman organisasi. Pihak-pihak ini adalah Mahasiswa Prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya. b= Data sekunder Data sekunder yang akan digali pada penelitian ini adalah hasil studi pustaka dari referensi-referensi terkait adanya pengalaman berorganisasi mahasiswa dan referensi kepemimpinan baik dari jurnal ataupun buku-buku perpustakaan. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan jenis penelitian dan tujuan penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang relevan, akurat dan terpercaya (Supranto, 1996). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1= Memberikan Kuesioner atau Angket kepada responden secara langsung. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring sebagai berikut : SS Proposal Penelitian Page 19
  • 20. STS 5 4 3 2 1 Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Kuesioner Pengaruh Pengalaman Organisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiwa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya N O PERNYATAAN PENILAIAN SIKAP 5 4 3 2 1 SL S KD P TP 1 Saya mengikuti organisasi baik dalam maupun luar kampus 2 Sejak mengikuti organisasi, saya lebih berani berbicara dihadapan public 3 Sejak mengikuti organisasi, saya lebih bisa bersosialisasi dengan mahasiswa lain dan masyarakat 4 Dalam perkuliahan ditunjuk sebagai penanggung jawab salah satu atau lebih matakuliah. 5 Saya lebih cepat dan cekatan dalam Proposal Penelitian Page 20
  • 21. mengerjakan tugas 6 Saya mengikuti organisasi dan saya mampu memanajemen waktu yang baik 7 Dalam menentukan keputusan di dalam kelas, saya bersikap demokratis 8 Saya mengikuti organisasi dan mampu mendorong motivasi teman-teman untuk belajar lebih giat 9 Saya memberikan solusi dengan tepat atas permasalahan yang ada 1 0 Saya menciptakan keharmonisan setiap ada konflik atau masalah 11 Saya mengajak teman untuk bekerja sama dengan baik 1 2 Saya membangun relasi antar individu guna mencapai tujuan dalam kelas 1 3 Saya menjadi mediator atas masalah yang terjadi antara individu 1 4 Saya mampu menciptakan tim kerja yang berkualitas 1 5 Saya mampu memberikan perintah dengan baik kepada tim kerja 3.8 Teknik analisis data Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Tujuan teknik analisis data adalah untuk Proposal Penelitian Page 21
  • 22. menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. 3.8.1 Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Adapun alat analisis yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas. Kategori Skor Selalu 5 Sering 4 Kadang 3 Pernah 2 Tidak Pernah 1 3.8.2 Uji Reabilitas dan Validitas 3.8.2.1 Uji Reabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah (Gozali,2006): ; Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable. α > 60% (reliable) ; Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable. α < 60% (tidak reliable) 3.8.2.2 Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan Proposal Penelitian Page 22
  • 23. dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Jika hasil menunjukkan nilai yang signifikan maka masing- masing indikator pertanyaan adalah valid. é -å 2 S a k ú úû -1 = k ù ê êë å x S 2 1 tot Keterangan : α = Koefesien Alpha Cronbach k = Jumlah Item å 2 x S = Jumlah varians butir soal å 2 tot S = Varians total 1 = bilangan konstan 3.8.3; Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian tersebut menggunakan Uji t untuk sampel berhubungan dengan N besar (N>30) th = M1+M2 . SDbM Ket : to = th : t hitung atau t observasi M1 – M2 atau selisih Mean sampel 1 dan 2 SDbM : standar deviasi beda Mean Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan variabel Y, apakah variabel X1, X2 benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y. Uji hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah: Proposal Penelitian Page 23
  • 24. 1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel. Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi 95% ( α = 5%) p > 0,05 2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Proposal Penelitian Page 24
  • 25. Daftar Pustaka Sedarmayanti. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prak tek . Jakarta : Rineka Cipta Goleman, Daniel. 2005. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Ardana, Komang. 2008. Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Graha Ilmu Sutarto. 2012. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Yogyakarta: Rajawali Press Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari Konformitas Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Proposal Penelitian Page 25