Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian organisasi mahasiswa, gaya kepemimpinan, dan hubungan antara pengalaman berorganisasi dengan gaya kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa.
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 PPKn Unesa angkatan 2012-2013
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang Masalah
1Organisasi mahasiswa dapat digolongan sebagai pendidikan yang
nonformal sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan
organisasi mahasiswa ada perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun
sekali, yang disebut dengan rapat kerja tahunan, dan juga bersifat
pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan dalam suatu
organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima berdasarkan
pengalaman di lapangan.
Pelajar, katakanlah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan
mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mereka
yang tidak mengikuti organisasi. Banyak sekali kelebihan dari mengikuti
suatu organisasi. Baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus.
2Beberapa kelebihan dalam mengikuti suatu organisasi misalnya mereka
akan mempunyai banyak relasi, wawasan lebih luas, mereka lebih aktif
dalam berkomunikasi, dan masih banyak sekali ilmu yang didapatkan dari
berorganisasi.
Proposal Penelitian Page 1
2. Dari hasil organisasi tersebut tentu mereka akan mendapatkan
kecakapan berupa soft skill, dimana soft skill tersebut akan sangat berguna
dalam kecakapan dalam ranah kepemimpinan. Dalam kecakapan tersebut
akan bisa dibawa sampai lulus nanti untuk bekal adaptasi dalam dunia
kerja. 1Hasil survey NACE USA mengenai Kualitas Lulusan Perguruan
Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja, menerangkan bahwa mampu
berkomunikasi menempati urutan pertama dari dua puluh kriteria yang
dibutuhkan.
1Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
2Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari Konformitas
Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata
Dari survey tersebut membuktikan bahwa suatu sikap
kepemimpinan yang baik (kemampuan berkomunikasi antar relasi) akan
bisa didapatkan dari suatu organisasi.
Seperti fenomena yang terjadi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
akan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dari mereka
yang tidak mengikuti organisasi.
3Suatu soft skill tidak hanya bisa didapatkan dari aktivitas
mahasiswa didalam kelas saat perkuliahan berlangsung. Namun soft skill
bisa didapatkan dari saling berinteraksi dengan subjek lain yaitu dengan
cara berorganisasi. Dalam berorganisasi di ajarkan untuk menjadi insan
yang nantinya akan berguna dan bermanfaat di tengah-tengah masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Holil (2009), mengatakan “salah satu
jenjang yang cukup baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui
pembelajaran melalui lembaga kesiswaan”. Maksudnya lembaga
kesiswaan disini ialah organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah atau lembaga tertentu untuk
menaungi aspirasi bagi para anggota yang berada dalam lembaga maupun
mahasiswa yang diluar organisasi tersebut. Namun tidak hanya
Proposal Penelitian Page 2
3. menampung suatu aspirasi, namun juga untuk merealisasikan apa yang
menjadi visi misinya atau aspirasi orang lain melalui kegiatan tertentu.
Dimana dalam organisasi tersebut terdapat struktur keorganisasian untuk
menentukan siapa saja yang berhak untuk menduduki jabatan tertentu.
Jabatan seseorang dalam suatu organisasi dapat ditentukan dari mereka
yang mempunyai integritas tinggi dalam hal kepemimpinan. Misalnya
mahasiswa yang menjadi Presiden suatu Himpunan Mahasiswa tertentu.
Presiden bisa mendapatkan jabatan tersebut berkat dari suara tertinggi para
konstituen yang memilih mereka,
3Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan terhadap Kinerja
Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
karena mereka dianggap menjadi sosok yang mempunyai integritas tinggi,
mempunyai wibawa, dan dianggap mampu memimpin dan mengarahkan
organisasi tersebut menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Dari pernyataan tersebut, masih belum diketahui, apakah mahasiswa yang
pernah mengikuti suatu organisasi tertentu bisa menentukan apakah
mahasiswa tersebut mempunyai gaya tingkat kepemimpinan yang baik dan
berkualitas. Karena dari fenomena dilapangan, mahasiswa yang menjadi
koordinator atau yang bertanggung jawab dalam suatu kegiatan (event,
kegiatan tugas kelompok, dan lain-lain) yaitu mayoritas dari kalangan
mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi. Asumsi dari penunjukan
sebagai koordinator atau penanggung jawab dalam kegiatan tersebut yaitu
karena mereka pernah berorganisasi, maka mereka dipercaya untuk
menaungi kegiatan tersebut.
Dari fenomena tersebutlah muncul pertanyaan, apakah ada
hubungan antara keikutsertaan berorganisasi dengan tingkat
kepemimpinan mahasiswa. Dari situlah timbul suatu ketertarikan peneliti
Proposal Penelitian Page 3
4. untuk meneliti lebih dalam mengenai fenomena tersebut, dan peneliti ingin
meneliti lebih dalam seberapa besar pengaruh berorganisasi terhadap
tingkat kepemimpinan pada ruang lingkup mahasiswa Prodi PPKn Unesa.
Karena suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan para
cendekiawan yang mempunyai sikap kepemimpinan yang baik dan
berkualitas. Seperti pemimpin yang bijaksana, jujur, mempunyai
komitmen tinggi, dan mampu mengayomi setiap anggota yang menjadi
tanggung jawabnya.
1.2; Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis
merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Pengaruh Pengalaman
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn
2012-2013 Universitas Negeri Surabaya?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh adanya Bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi
terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013
Universitas Negeri Surabaya.
1.4 Manfaat penelitian
Pelaksanaan penelitian terkait Pengaruh adanya Bagaimana
Pengaruh Pengalaman Beorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya diharapkan akan
memberikan manfaat yang dapat dirasakan pada masa yang akan datang.
1.4.1; Manfaat Teoritis
Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya pada fokus Gaya
Kepemimpinan Mahasiswa.
1.4.2; Manfaat Praktis
a> Bagi Bidang 3 Kemahasiswaan
Proposal Penelitian Page 4
5. Diharapkan lebih menekankan mahasiswa untuk
berorganisasi agar siswa memiliki gaya kepemimpinan yang
baik.
b> Bagi Universitas Negeri Surabaya
1> Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi dalam rangka menambah dan melengkapi kajian yang
diperlukan khususnya tentang Pengaruh Pengalaman
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa.
2> Penelitian ini diharapkan dapat memperluas materi
pembahasan mata kuliah Pendidikan Karakter.
c> Bagi Organisasi di Universitas Negeri Surabaya.
Diharapkaan dapat memberikan masukan dan saran secara
teoritis di dalam Efektifitas Pengalaman Berorganisasi untuk
mengetahui Gaya Kepemimpinan mahasiswa.
1.5; Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi yang dapat diberikan penulis pada penelitian ini yaitu :
1> Bahwa pengalaman berorganisasi dapat mempengaruhi mahasiswa
dalam gaya kepemimpinannya. Hal itu bisa terlihat dari mahasiswa
Prodi S1 PPKn yang mempunyai pengalaman berorganisasi dan
mempunyai gaya kepemimpinan yang baik. Hal itu bisa terlihat
dari mahasiswa tersebut yang sering ditunjuk untuk menjadi
penanggung jawab dalam suatu komunitas ataupun tugas
kelompok.
Batasan dalam penelitian ini berada pada ruang lingkup Prodi S1
PPKn Universitas Negeri Surabaya pada angkatan 2012-2013. Karena
pada angkatan itulah mahasiswa Prodi S1 PPKn Unesa sedang aktif atau
baru melaksanakan aktivitas organisasi. Untuk itu, peneliti ingin
memperdalam apakah dalam keikutsertaan dalam organisasi bisa
mempengaruhi kompetensi kepemimpinan mereka.
Proposal Penelitian Page 5
7. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Pengalaman Organisasi Mahasiswa
Pengalaman memiliki berbagai macam definisi, tetapi pada dasarnya
memiliki makna yang sama. Knoers and haditono (1999) mengatakan,
pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan
potensi. Sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku
yang tinggi. Menurut Daehlar & Bukatko (1985, dalam syah 1003) pengalaman
merupakan memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan
peristiwa yang atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang
berfungsi sebagai referensi otobiografi.
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa pengalaman adalah
pertambahan perkembangan akibat adanya peristiwa yang atau dialami individu
sehingga membawa individu kepada suatu pola tingkah laku.
Di dalam penelitian ini dikhususkan mengenai adanya pengalaman
organisasi pada mahasiswa. Organisasi itu sendiri memiliki pengertian sebagai
koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu
maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugasdan fungsi serta melalui
serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1991, h.17). lebih diperjelas
lagi, Gitosudarmo dan Sudita (1997, h.1) mengungkapkan bahwa organisasi
adalah suatu sitem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teraturdan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan. Barnad (dikutip Toha, 1986, h.111) mendefinisikan organisasi sebagai
sistem kegiatan yang terkoordidnir secara sadar atau kekuatan dari dua manusia
atau lebih. Moekijat (1996, h.46), mengatakan bahwa organisasi adalah
pembagian kerja untuk bersama.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan organisasi adalah
suatu sistem dalam kelompok yang terkoordinir, serta terdiri dari pola aktivitas
kerjasama yang dilakukan secara berulang-ulang hingga tercapai suatu tujuan
bersama.
Proposal Penelitian Page 7
8. Mahasiswa sebagai individu yang aktif dalam menempuh pendidikan di
perguruan tinggi memiliki banyak kreatifitas yang dapat ditampilkan, memiliki
kesempatan untuk memperbanyak pengalaman organisasi sebagai bekal untuk
menghadapi dunia kerja setelah menjadi sarjana. Mahasiswa merupakan seorang
pendidik yang harus bisa survive baik di lingkungan masyarakat ataupun di
universitas, mereka juga harus bisa mempersiapkan peran nya dalam dunia kerja.
Sehingga mereka harus memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu mereka
hendaknya dapat menyesuaikan diri di masyarakat atau dunia kerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1989, h.548) mahasiswa adalah
mereka yang telah memasuki remaja akhir ataupun dapat dikatakan telah
memasuki masa dewasa awal. Lebih kompleksnya diungkapkan oleh Prihartini
(dalam Andi Bintoro, 2004, h.12) menyebutkan bahwa mahasiswa adalah suatu
kelompok individu di lingkungan perguruan tinggi yang sedang mengalami proses
belajar untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan membutuhkan
sikap positif, realistis, idealis, pragmatis dan konseptual dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
di berbagai bidang kehidupan maupun dalam lingkungan masyarakat sesuai
dengan profesi yang dipilihnya di perguruan tinggi.
Dari pengertian diatas mengenai mahasiswa dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh proses belajar di perguruan
tinggi untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan dapat
mempersiapkan perannya baik di lingkungan masyarakat maupun universitas.
Dari beberapa pengertian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman organisasi pada mahasiswa adalah pertambahan perkembangan
potensi yang menyebabkan adanya suatu perubahan tingkah laku individu yang
sedang mengalami proses belajar di perguruan tinggi untuk mengikuti suatu
sistem dalam kelompok yang terkoordinasi secara sadar dalam melakukan
aktivitas kerjasama yang dilakukan berulang-ulang hingga tercapai tujuan
bersama.
Proposal Penelitian Page 8
9. 2.1.2 Gaya Kepemimpinan
Menurut Charteris Black (2007), definisi dari kepemimpinan adalah sifat
dan nilai yang dimiliki oleh seseorang leader atau suatu kemampuan seseorang
dalam mempengaruhi orang lain. Fungsi kepemimpinan sendiri dalam sebuah
organisasi atau kelompok sangat penting karena fungsi kepemimpinanlah sebuah
organisasi dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan cara yang benar.
Memahami dengan baik mengenai konsep kepemimpinan sangat membantu
seseorang bekerja lebih efektif dan efesien dalam mencapai tujuan dan kondisi
yang diinginkan. Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi karakter seseorang
dalam berkomunikasi.
2.1.3 Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Organisasi mahasiswa merupakan wadah dimana para mahasiswa dapat
berproses baik dalam pemebelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui
kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal. Organisasi yang
aktif akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat event atau sebuah
acara yang otomatis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya
kepanitiaan tersebut maka mahasiswa dilatih untuk menumbuhkan jiwa
kepemimpinan anggota organisasi.
Organisasi mahasiswa (Ormawa) di tingkat universitas terdiri dan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Ormawa di tingkat Fakultas adalah Badan
Ekesekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas, sedangkan di tingkat jurusan/prodi terdapat Himpunan Mahasiswa
(HIMA) Jurusan/prodi. Sementara itu, untuk mewadahi minat, bakat, dan
pembinaan prestasi mahasiswa, terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
tingkat universitas dan fakultas.
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam
dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap
organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus
Proposal Penelitian Page 9
10. merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur
dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan
dapat meraih gelar sarjana secepatnya . Sedangkan mahasiswa aktif adalah
mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang
sering disebut dengan “aktivis kampus”. Kedua jenis mahasiswa ini memiliki
perbedaan yang kontras pada gaya kepepimpinan yang dimiliki, mahasiswa aktifis
cenderung lebih mudah bersosialisasi dan gaya memimpin yang baik dibanding
mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih
untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di
organisasi kemahasiswaan kita juga dilatih untuk menyusun strategi dan bisa
memanagemen waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa
penting sekali karena dapat karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa
yang produktif.
Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus.
Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam
kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang
mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa
adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-sama kita
saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa.
Dapat disimpulkan pengaruh adanya pengalaman organisasi dalam diri
mahasiwa membuat mahasiswa dapat tampil dan gaya kepimpinan yang dimiliki
dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan dalam hal akademis maupun
sosial. Pentingnya gaya kepemimpin yang dimiliki seseorang terutama seorang
mahasiswa yang statusnya adalah “The agent of change” berpengaruh pada
banyaknya pengalaman-pengalaman yang di dapat dikampus termasuk
pengalaman dalam hal berorganisasi. Sehingga mahasiswa dapat memahami arti
dari tanggung jawab. Minimal tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Berdasarakan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut :
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan
Proposal Penelitian Page 10
11. Mahasiwa
H2 :pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan mahasiswa.
2.2 Kerangka Pemikiran
Adapun pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan
mahasiwa prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya dalam
Kerangka Pemikiran Teoritis dengan mengacu beberapa indikator untuk
menentukan X dan Y sebagai berikut :
Indikator
Gaya Kepemimpinan 1@ Visioner
2@ Pembimbing
3@ Afiliatif
4@ Demokratis
5@ Penentu Kecepatan
6@ Memerintah
Pengalaman Organisasi 1@ Keikut sertaan menjadi anggota atau
ketua dalam suatu organisasi
2@ Kepercayaan pada gagasan sendiri
3@ Dapat bersosialisasi dengan baik
Gambar 2.1
Proposal Penelitian Page 11
12. Kerangka Pemikiran Teoritis
Ada Pengalaman Organisasi
(X1)
H1
Gaya
Kemimpinan (Y)
(Y)
Tidak Ada Pengalaman Organisasi (X2)
2.3 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan
kerangka pemikiran teoritis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan :
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh positif terhadap gaya kepemimpinan
mahasiswa.
H2 : pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
mahasiswa.
Proposal Penelitian Page 12
14. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma dan Jenis Penelitian
3.1.1 Paradigma Penelitian
Pada penelitian kuantitatif ini, paradigma yang digunakan oleh
penulis yaitu paradigma positivis. Dimana suatu paradigma yang
memandang fenomena sosial yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap,
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat.
Dalam paradigma positivis menekankan pada kombinasi antara angka dan
logika deduktif. Dalam menggunakan instrumen kuantitatif di
interpretasikan melalui fenomena secara objektif. Dalam penggunaan data
yang sudah diukur secara tepat diperoleh melalui survey atau kuesioner
dan dikombinasikan dengan ilmu statistik dan pengujian hipotesis yang
bebas nilai atau objektif. Dengan cara tersebut, fenomena yang diteliti
dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel‐variabel
yang terlibat di dalamnya. Dimana hubungan tersebut adalah
hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat.
3.1.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
metode analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan
menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain, atau
melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi mengenai Pengaruh
adanya Pengalaman Organisasi terhadap Sikap Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-1013 Universitas Negeri Surabaya
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Proposal Penelitian Page 14
15. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan harapan
mampu mendapatkan data yang lebih lengkap, spesifik, valid dan real
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan maksimal. Metode
kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang valid sehingga
mengandung suatu makna. Peneliti beranggapan bahwa untuk
mengetahui korelasi Pengaruh adanya Pengalaman Organisasi
terhadap Sikap Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013
Universitas Negeri Surabaya, peneliti membutuhkan data-data yang
tidak bisa diperoleh melalui penelitian kualitatif. Peneliti
membutuhkan data yang berorientasi pada proses pelaksanaan valid
tidak nya sebuah data yang diteliti.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan pokok pikiran pada latar belakang masalah,
rumusan masalah dan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui
Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya, maka lokasi
penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Universitas
Negeri Surabaya.
Ada dua alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di
Universitas Negeri Surabaya. Pertama, banyak munculnya berbagai
organisasi baik intra maupun ekstra di Universitas Negeri Surabaya.
Kedua, peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri
Surabaya karena mahasiswa PPKn Universitas Negeri Surabaya yang
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut :
Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
Mencari jurnal skripsi
Proposal Penelitian Page 15
16. Merumuskan Masalah
Menentukan Topik
Menyusun Proposal
Pengajuan Proposal
Revisi Proposal
Hasil Proposal
3.3 Populasi dan Sampel
Salah satu langkah dalam penelitian adalah menentukan objek yang
akan diteliti dan besarnya populasi yang ada. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah seluruh mahasiswa S1 PPkn 2012-2013 Universitas
Negeri Surabaya sebanyak 233 mahasiswa. Jumlah populasi yang dipakai
pada penelitian in tergambar pada data sebagai berikut :
Angkatan Jumlah Mahasiswa
PPKn 2012
135
PPKn 2013
98
Jumlah 233
Besarnya sampel yang diambil untuk analisis, berdasarkan rumus
slovin adalah sebagai berikut:
n N
1 +
N(e)2
=
Keterangan:
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar
5%
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi tidak memilki
strata sehingga relatif homogen. Adanya kerangka sampel yaitu daftar
elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Proposal Penelitian Page 16
17. Populasi dalam penelitian kuantitatif ini yaitu mahasiswa Prodi S1
PPKn angkatan 2012 dan 2013. Karena pada angkatan tersebutlah mereka
baru atau sedang menjalani suatu organisasi. Dari populasi diketahui
berjumlah 233 mahasiswa aktif. Bisa diambil sampel dengan rumus slavin
yaitu
233
1 +
233(0,05)2
n =
.
n = 233
1,583
n = 147
Dimana N = ukuran populasi,
n = ukuran sampel, dan
e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5%. Maka
sampel dari penelitian ini sebesar 233 mahasiswa aktif yang sedang atau
sedang menjalani organisasi diambil sampel 147 orang.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent
variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat (dependent Variable), yaitu pengalaman organisasi (X).
2. Variabel bebas (independent variable), yaitu gaya kepemimpinan (Y).
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
a= Pengalaman Berorganisasi (X)
Ukuran yang digunakan untuk mengukur pengalaman organisasi dapat
dilihat pada indikator sebagai berikut:
Indikator
Pengalaman Berorganisasi 1= Keikut sertaan menjadi anggota atau ketua
Proposal Penelitian Page 17
18. dalam suatu organisasi
2= Kepercayaan pada gagasan sendiri
3= Dapat bersosialisasi dengan baik
b= Gaya Kepemimpinan (Y)
Untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan tersebut dapat diukur
melalui indikator sebagai berikut:
Indikator
Gaya Kepemimpinan 1= Visioner
2= Pembimbing
3= Afiliatif
4= Demokratis
5= Penentu Kecepatan
6= Memerintah
Beberapa kategori gaya kepemimpinan yaitu
1 Gaya Kepemimpinan Visioner dimana pemimpin dapat
menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama
2 Gaya Kepemimpinan Pembimbing dimana pemimpin dapat
menghubungkan apa yang diinginkan seseorang dengan
sasaran organisasi
3 Gaya Kepemimpinan Aliatif dimana pemimpin dapat
menciptakan harmoni dengan saling menghubungkan orang-orang
4 Gaya Kepimpinan Demokratis dimana pemimpin dapat
menghargai masukan orang dan mendapatkan komitmen
melalui partisipasi
5 Gaya Kepemimpinan Penentu Kecepatan dimana pemimpin
dapat menghadapi tantangan dan tujuan yang menarik
6 Gaya Kepemimpinan Memerintah dimana pemimpin dapat
menenangkan rasa takut dengan memberi arah yang jelas di
dalam keadaan darurat
Proposal Penelitian Page 18
19. 3.5 Fokus Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Berorganisasi
terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013
Universitas Negeri Surabaya”, menekankan bagaimana Pengaruh Pengalaman
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa
3.6 Sumber data
Sumber data yang akan digunakan peneliti berupa dua macam sumber
data yaitu data primer dan data sekunder
a= Data primer
Data primer ini diperoleh dari hasil kuesioner dan pengamatan
obyek penelitian. Data primer penelitian ini berasal dari hasil
kuesioner yang disebarluaskan melalui angket dengan pihak-pihak
yang bersinggungan yang memiliki pengalaman organisasi atau tidak
memiliki pengalaman organisasi. Pihak-pihak ini adalah Mahasiswa
Prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya.
b= Data sekunder
Data sekunder yang akan digali pada penelitian ini adalah hasil
studi pustaka dari referensi-referensi terkait adanya pengalaman
berorganisasi mahasiswa dan referensi kepemimpinan baik dari jurnal
ataupun buku-buku perpustakaan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis penelitian dan tujuan penelitian, peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang relevan, akurat
dan terpercaya (Supranto, 1996). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1= Memberikan Kuesioner atau Angket kepada responden secara langsung.
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan
metode scoring sebagai berikut :
SS
Proposal Penelitian Page 19
20. STS
5
4
3
2
1
Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap
pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa
responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
Kuesioner Pengaruh Pengalaman Organisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Mahasiwa Prodi S1 PPKn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya
N
O
PERNYATAAN
PENILAIAN SIKAP
5 4 3 2 1
SL S KD P TP
1
Saya mengikuti organisasi baik dalam
maupun luar kampus
2
Sejak mengikuti organisasi, saya lebih
berani berbicara dihadapan public
3
Sejak mengikuti organisasi, saya lebih
bisa bersosialisasi dengan mahasiswa
lain dan masyarakat
4
Dalam perkuliahan ditunjuk sebagai
penanggung jawab salah satu atau
lebih matakuliah.
5 Saya lebih cepat dan cekatan dalam
Proposal Penelitian Page 20
21. mengerjakan tugas
6
Saya mengikuti organisasi dan saya
mampu memanajemen waktu yang
baik
7
Dalam menentukan keputusan di
dalam kelas, saya bersikap demokratis
8
Saya mengikuti organisasi dan mampu
mendorong motivasi teman-teman
untuk belajar lebih giat
9
Saya memberikan solusi dengan tepat
atas permasalahan yang ada
1
0
Saya menciptakan keharmonisan
setiap ada konflik atau masalah
11
Saya mengajak teman untuk bekerja
sama dengan baik
1
2
Saya membangun relasi antar individu
guna mencapai tujuan dalam kelas
1
3
Saya menjadi mediator atas masalah
yang terjadi antara individu
1
4
Saya mampu menciptakan tim kerja
yang berkualitas
1
5
Saya mampu memberikan perintah
dengan baik kepada tim kerja
3.8 Teknik analisis data
Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Tujuan teknik analisis data adalah untuk
Proposal Penelitian Page 21
22. menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang
terkumpul.
3.8.1 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang
menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik,
maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu
dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Adapun alat analisis yang
digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas.
Kategori Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
3.8.2 Uji Reabilitas dan Validitas
3.8.2.1 Uji Reabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas
kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah
(Gozali,2006):
; Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi
60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.
α > 60% (reliable)
; Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi
60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
α < 60% (tidak reliable)
3.8.2.2 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan
Proposal Penelitian Page 22
23. dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Jika hasil menunjukkan nilai yang
signifikan maka masing- masing indikator pertanyaan adalah valid.
é
-å
2
S
a k ú úû
-1
=
k
ù
ê êë
å
x
S
2
1
tot
Keterangan :
α = Koefesien Alpha Cronbach
k = Jumlah Item
å 2
x S = Jumlah varians butir soal
å 2
tot S = Varians total
1 = bilangan konstan
3.8.3; Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian tersebut menggunakan
Uji t untuk sampel berhubungan dengan N besar (N>30)
th = M1+M2
. SDbM
Ket :
to = th : t hitung atau t observasi
M1 – M2 atau selisih Mean sampel 1 dan 2
SDbM : standar deviasi beda Mean
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara
variabel X dan variabel Y, apakah variabel X1, X2 benar-benar
berpengaruh terhadap variabel Y. Uji hipotesis yang akan digunakan
dalam pengujian ini adalah:
Proposal Penelitian Page 23
24. 1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel. Apabila t
tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila t tabel < t
hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan tingkat signifikansi
95% ( α = 5%) p > 0,05
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila
angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0
ditolak dan H1 diterima.
Proposal Penelitian Page 24
25. Daftar Pustaka
Sedarmayanti. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prak tek .
Jakarta : Rineka Cipta
Goleman, Daniel. 2005. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Ardana, Komang. 2008. Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Graha Ilmu
Sutarto. 2012. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya).
Yogyakarta: Rajawali Press
Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari
Konformitas Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Katholik Soegijapranata
Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro
Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra
Kampus. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro
Proposal Penelitian Page 25