Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan rasio keuangan perusahaan untuk mengestimasi manfaat pendanaan, seperti rasio laba terhadap beban bunga dan rasio arus kas terhadap beban tetap. Dokumen juga membahas faktor-faktor penting dalam mengevaluasi tingkat cakupan laba perusahaan seperti pola laba historis dan kemampuan perusahaan dalam mengambil risiko.
1. Adanya kemungkinkan untuk mengestimasi manfaat saling
hapus “offsetting benefit” yang diharapkan dari arus kas masa
depan dan memasukkannya dalam laba pro forma.
Manfaat dari utang prospektif:
a.penghematan bunga dari aktivitas pendanaan yang
direncanakan
b.pendapatan dari investasi jangka pendek dimana
hasilnya dapat diinvestasikan kembali atau estimasi
wajar manfaat masa depan lainnya.
Perubahan rasio sebesar 10% atau lebih,SEC biasanya
mengharuskan perhitungan rasio laba pro forma untuk
mencerminkan perubahan yang disebabkan oleh rencana
tersebut.
3. Rasio Arus Kas terhadap Beban Tetap
Arus kas operasi sebelum pajak+penyesuaian (b) hingga (g) pada hal 277
Beban Tetap
Kas dari Operasi yang Permanen
Penilaian sifat permanen dari arus kas operasi
Dilakukan dalam evaluasi komponen arus kas
operasi
4. Dihitung sebagai berikut:
Laba sebelum Pajak+penyesuaian(b) hingga (g) pada hal 599(buku asli)
Beban Tetap + dividen saham preferen
1 - Tarif Pajak
6. Faktor penting dalam mengevaluasi ukuran
cakupan laba adalah prilaku laba dan arus kas
dari waktu ke waktu.Makin stabil pola laba
perusahaan,makin rendah ukuran cakupan
laba yang dapat diterima.
7. Penggunaan laba sebelum operasi yang
dihentikan,pos luar biasa dan dampak
kumulatif dari perubahan akuntansi.
Tingkat cakupan yang dapat diterima harus
mencerminkan keinginan dan kemampuan
perusahaan untuk mengambil resiko (relatif
terhadap taksiran tingkat pengembalian)