SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
TIM PENYUSUN:
Syaifuddin Maliagung
Idi Jumaidi
Kajian atas Laporan Awal Dana Kampanye
Pemilu 2014 Partai Politik
di Provinsi Nusa Tenggara Barat
KAJIAN TENTANG PELAPORAN AWAL DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PEMILU 2014
A. LATAR BELAKANG
Sebagai zoon politicon manusia senantiasa membutuhkan ruang untuk berkumpul dan berserikat
disebabkan tidak semua memiliki pemikiran dan kepentingan yang sama. Antara satu orang tentu
memiliki keinginan yang berbeda dengan yang lainnya. Begitu pula dengan manusia Indonesia.
Untuk itu mereka melakukan konsensus untuk menemukan bentuk yang ideal dalam
memperjuangkan kepentingan mereka. Hasrat untuk pemenuhan kepentiangan kemudian
menemukan bentuk dalam sistem ketatanegaraan.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, segala kepentingan politik masyarakat kemudian
diwadahi dalam sistem kepartaian. Partai politik menjadi satu-satunya lembaga sah yang memiliki
kewenangan untuk memdudukkan seseorang dalam sebuah lembaga perwakiran rakyat yang
dibayangkan sebagai lembaga yang memperjuangkan kepentingan mereka berdasarkan kelompok
kepentingan. Untuk itu kemudian diaturlah mekanisme yang harus dipatuhi oleh partai politik
dalam upaya mendudukkan perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat yaitu melalui pemilihan
umum.
Untuk menjamin tertibnya pemilihan umum selanjutnya diatur ketentuan mengenai pemilihan
umum dan pembiayaan partai politik dalam berkampanye. Namun apakah partai politik sudah
patuh terhadap peraturan yang ada menjadi pertanyaan yang harus dijawab karena sejatinya yang
diharapkan dari perhelatan pemilihan umum ini terciptanya pemilu yang fair play dan adanya
akuntabilitas dan transparansi dalam tubuh partai. Kecuali itu pertanyaan yang tidak kalah penting
untuk dijawab adalah bagaimana kecendrungan sumber pendanaan kampanye pemilu. Karena itu,
pokja pemantau dana kampanye pemilu mengkaji tentang pelaporan dana awal kampanye partai
politik pemilu 2014.
B. PERMASALAHAN
Kajian ini akan membedah pada dua titik permasalahan, yaitu:
1. Sejauhmana kepatuhan partai politik terhadap perundang-undangan dan regulasi terkait
pelaporan dana kampanye; dan
2. Bagaimana kecenderungan sumber dana kampanye pemilu Partai Politik.
C. FOKUS KAJIAN
Kajian ini akan difokuskan pada dana awal kampanye berdasarkan sumber yang didapat dari KPUD
Provinsi NTB
D. ANALISIS
1. Kepatuhan Partai Politik terhadap perundang-undangan dalam pelaporan dana
kampanye
Pelaporan dana kampanye partai politik peserta pemilu 2014 telah diatur dalam Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan PKPU No. 17 Tahun
2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Prwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Dalam Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 terdapat ketentuan tentang pelaporan dana
kampanye pemilu secara periodik. Tentunya ini merupakan kemajuan yang memudahkan
partai politik untuk jauh-jauh hari mempersiapkan laporan dana kampanye pemilunya. Dan
memberi ruang yang cukup besar untuk terciptanya keterbukaan dalam pendanaan partai
politik.
Namun begitu, dari temuan sementara ternyata partai politik tidak menggunakan dengan baik
aturan tersebut. Dan menjadi indikasi bahwa partai politik belum siap untuk menjadi partai
terbuka, yang akuntabel dalam pendanaan kampanyenya sekaligus menjadi sinyal bahwa
partai politik tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
dana kampanye partai politik.
Masih buruknya kualitas pelaporan partai politik dapat dilihat dari tidak disertakannya
informasi rekening khusus dana kampanye partai politik dan informasi wajib dari para
penyumbang perseorangan ataupun kelompok. Disamping itu, tidak ada rincian terhadap
sumbangan yang berupa barang dan jasa dan informasi tentang nilai berdasarkan harga pasar
yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.
Tentunya hal di atas sangat bertolakbelakang dengan aturan yang ada. Pasal 19 ayat (1) PKPU
No. 17 Tahun 2013 berbunyi: “Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran
sumbangan yang diterima dari pihak lain.” Pada pasal lain dikatakan bahwa hal tersebut dicatat
dalam pembukuan penerimaan dan pengeluaran khusus dana Kampanye Pemilu yang terpisah
dari pembukuan keuangan partai politik (Psl.129 ayat (6) UU No. 8/2012). Sedangkan
sumbangan yang berupa uang, harus ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye
Partai Politik Peserta Pemilu pada bank. Jika dilihat laporan dana awal sebagaimana yang kami
lampirkan, ternyata tidak ada pencantuman nomor rekening khusus dana kampanye dan
spesifikasi berapa sumbangan masing-masing penyumbang. (lihat lampiran)
Begitu pula halnya dengan pengaturan mengenai jenis sumbangan. Pasal 132 ayat (3) Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2012 menentukan bahwa dana kampanye pemilu dapat berupa uang,
barang dan/atau jasa. Dan disebutkan dalam Pasal 9 ayat (2) PKPU No. 17 Tahun 20131
bahwa: “Dana kampanye yang berbentuk barang sebagaimana meliputi benda hidup atau benda
mati yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka yang disebut barang dapat berupa
benda hidup ataupun benda mati karena itu dalam pelaporan dana kampanye yang berupa
barang, haruslah disebutkan klasifikasi barangnya. Dan patut pula dijelaskan apakah barang
tersebut telah dinilai sesuai dengan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.
Hal serupa dengan dana kampanye yang berupa jasa haruslah dapat dinilai dengan uang
berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 9 ayat (3) PKPU No 17 Tahun 2013 :” Dana Kampanye yang
berbentuk jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi pelayanan/pekerjaan yang
dilakukan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota maupun pihak lain
yang manfaatnya dinikmati oleh Peserta Pemilu yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan
harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima”. Namun jika dilihat dari laporan
dana awal kampanye parpol, tidak ditemukan klasifikasi barang dan keterangan akan nilai
harga pasarnya. (lihat lampiran)
Selain yang diatur dalam Pasal 9 ayat (2) dan (3) PKPU No. 17 Tahun 2013 terkait jenis
sumbangan, ditentukan pula Pada pasal 129 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2013
terhadap sumber dana kampanye pemilu. Dalam Pasal tersebut dikatakan sebagai berikut:
“Dana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:
a. partai politik;
b. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari partai politik yang
bersangkutan; dan
c. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.”
Pasal tersebut memberi peluang bagi peserta pemilu untuk mendapatkan dana bagi kampanye
pemilu tidak hanya bersumber dari Partai Politik dan calon legislatif, melainkan juga
sumbangan dari pihak ketiga dalam hal ini perseorangan, kelompok dan perusahaan dan/atau
badan usaha nonpemerintah. Namun dengan berbagai persyaratan yang telah diatur oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut saya kutip Pasal yang mengatur tentang
hal tersebut:
Pasal 19
(1)Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran sumbangan yang diterima dari pihak
lain.
(2)Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perseorangan,
mencakup:
a. nama;
b. tempat/tanggal lahir dan umur;
c. alamat penyumbang;
d. jumlah sumbangan;
e. asal perolehan dana;
f. Nomor Pokok Wajib Pajak;
g. pekerjaan;
h. alamat pekerjaan; dan
i. pernyataan penyumbang bahwa :
1) penyumbang tidak menunggak pajak;
2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;
3) dana tidak berasal dari tindak pidana;
4) sumbangan bersifat tidak mengikat.
(3) Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari kelompok,
mencakup:
a. nama kelompok;
b. alamat kelompok;
c. jumlah sumbangan;
d. asal perolehan dana;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak kelompok atau pimpinan kelompok, apabila ada;
f. nama dan alamat pimpinan kelompok;
g. keterangan tentang status badan hukum; dan
h. pernyataan penyumbang bahwa :
1) penyumbang tidak menunggak pajak;
2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;
3) dana tidak berasal dari tindak pidana; sumbangan bersifat tidak mengikat.
(4)Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perusahaan
dan/atau badan usaha nonpemerintah, mencakup:
a. nama perusahaan;
b. alamat perusahaan;
c. jumlah sumbangan;
d. asal perolehan dana;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan;
f. nama dan alamat direksi;
g. nama pemegang saham mayoritas;
h. keterangan tentang status badan hukum; dan
i. pernyataan penyumbang bahwa:
1) penyumbang tidak menunggak pajak;
2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan;
3) dana tidak berasal dari tindak pidana;
4) sumbangan bersifat tidak mengikat.
Membaca pasal diatas, sangat rigit mengatur tentang kewajiban yang harus dilakukan oleh
partai terhadap laporan yang diberikan kepada KPUD. Namun ternyata hal tersebut tidak
dilakukan sama sekali. (lihat lampiran)
Patut disayangkan pula ternyata KPUD Provinsi NTB sebagai lembaga penyelenggara
pemilihan umum di NTB juga tidak mematuhi apa yang mereka atur sendiri dalam PKPU No.
23 Tahun 2013 yakni terhadap kewajibannya untuk mengumumkan hasil laporan penerimaan
sumbangan partai kepada masyarakat sebagaimana yang dimaksud Pasal 22 ayat (1): “KPU,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan laporan penerimaan sumbangan kepada
Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) kepada
masyarakat umum.” Adapun medium pengumumannya secara tegas disebutkan dalam Pasal 23
ayat (2) yang berbunyi: “Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan melalui papan pengumuman dan/atau website KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima laporan dari Pengurus Partai
Politik Peserta Pemilu dan Calon Anggota DPD”.
2. Kecenderungan Sumber Dana Kampanye Pemilu Partai Politik
a. Catatan Umum
3,51%
96,23%
0,01% 0,26%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
parpol caleg s.
perseorangan
s. kelompok
Jumlah sumbangan dana kampanye
partai politik berdasarkan Sumber
Grafik di atas menggambarkan penerimaan dana kampanye didominasi oleh setoran dari Caleg
sendiri sebesar Rp. 23, 616 miliar (96,23 %), sangat jauh dari setoran parpol yang hanya
berkontribusi sekitar Rp. 860, 648 juta (3,51 %). Sementara sumbangan dari pihak lain, tercatat
sumbangan perseorangan hanya Rp. 2 juta (0,01 %), sumbangan kelompok Rp. 63 juta (0,26%), dan
dari Badan Usaha NIHIL.
Sumbangan caleg yang mencapai 96,23 % tersebut, didominasi oleh caleg Partai PAN sebesar Rp.
4.445.500.000,00 atau 18,8% dari total sumbangan caleg. Sedangkan sumbangan parpol didominasi
oleh Partai Rp. 769.625.000 (89,4%). sumbangan perseorangan tercatat hanya ada Partai Golkar
sedangkan sumbangan kelompok yaitu PKS sebesar Rp. 31,5 juta dan PPP sebanyak 31,5 juta.
61%
38%
1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
uang barang jasa
Total sumbangan dana kampanye
berdasarkan jenis sumbangan
Grafik di atas menggambarkan sumbangan dana kampanye berdasarkan jenis sumbangan
didominasi oleh sumbangan yang berupa uang, yakni sebesar Rp. 19.086.530.114 (61%).
Sedangkan PAN menjadi partai yang dominan sembangan dalam bentuk uang yakni Rp.
4.446.500.000 (23,3%).
Adapun sumbangan dalam bentuk barang didominasi oleh PKB senilai Rp. 1.305.212.600 (24,5%)
dan sumbangan dalam bentuk jasa tercatat hanya PKB dengan nilai Rp. 122.985.000
b. Catatan Khusus Masing-masing Partai
Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 1.000.000 768.625.000 769.625.000
2 caleg
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 769.625.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik
2 Caleg 1.305.212.600 122.985.000 1.428.197.600
3 Perseorangan
4 Kelompok
5 Badan usaha
Total 1.428.197.600
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg penyumbang
c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
d) Ketegori kuantifikasi jasa untuk caleg yang sangat besar. Perlu dipertanyakan apakah
semua jasa kandidat telah dihitung sesuai dengan pasar wajar, atau sekedar ingin tidak
diikutkan di dalam rekening khusus dana kampanye partai politik.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 18.648.000 18.648.000
2 caleg 40.000.000 40.000.000
3 Perseorangan
4 Kelompok 31.500.000 31.500.000
5 Badan usaha
Total 90.148.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
c) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang
d) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
PDI Perjuangan
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 9.875.302 9.875.302
2 caleg 807.128.552 807.128.552
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 817.003.854
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas kandidat
Partai Golkar
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik
2 Caleg 2.368.890.000 2.368.890.000
3 Perseorangan 2.000.000 2.000.000
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 2.370.890.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak mencantumkan informasi wajib dari penyumbang perseorangan
c) Tidak menyertakan identitas kandidat
Partai Gerindra
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik
2 Caleg 3.951.363.550 3.951.363.550
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 3.951.363.550
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas kandidat
Partai Demokrat
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 500.000 500.000
2 Caleg 1.774.475.000 1.774.475.000
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 1.774.975.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
Partai Amanat Nasional (PAN)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 1.000.000 1.000.000
2 Caleg 4.445.500.000 4.445.500.000
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 4.446.500.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 1.000.000 38.000.000 39.000.000
2 Caleg 1.036.707.910 1.036.707.910
3 Perseorangan
4 kelompok 31.500.000 31.500.000
5 Badan usaha
Total 1.107.207.910
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
d) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang
Partai Hanura
No Sumber
sumbangan
Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik 10.000.000 12.000.000 22.000.000
2 Caleg 2.829.500.000 1.025.250.000 3.854.750.000
3 Perseorangan
4 Kelompok
5 Badan usaha
Total 3.876.750.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
Partai Bulan Bintang (PBB)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik
2 Caleg 1.261.815.000 1.261.815.000
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 1.261.815.000
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI)
No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket
1 Partai politik
2 Caleg 1.788.941.800 858.526.400 2.647.468.200
3 Perseorangan
4 kelompok
5 Badan usaha
Total 2.647.468.200
Catatan:
a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye
b) Tidak menyertakan identitas caleg
c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan
apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima atau tidak.
E. REKOMENDASI
Terkait dengan pelaporan tahap pertama dapat direkomendasikan sebagai berikut:
1. Partai politik untuk dapat memperbaiki laporannya sesuai dengan format yang ada dan
diserahkan kembali kepada KPU.
2. Kandidat Partai Politik untuk menyertakan laporan catatan sumbangan yang pengeluaran
ke KPUD dan dipublikasikan melalui papan pengumuman dan website KPUD atau sarana
lain yang dapat dijangkau oleh publik.
3. KPUD seharusnya menjadikan momentum pelaporan priodik 3 bulanan dana kampanye
partai sebagai upaya untuk menguji aspek kepatuhan peserta pemilu.
4. KPUD untuk secara tegas meminta partai politik memperbaiki laporan awal dana
kampanyenya dan disertai kelengkapan laporan sesuai dengan Undang-undang dan
Peraturan KPU.
5. Bawaslu seharusnya mulai melakukan pengawasan akan potensi dana-dana yang dilarang
sebagai sumber dana kampanye peserta pemilu
6. Publik memilih untuk memantau kebenaran laporan yang disampaikan oleh Partai Politik
sekaligus menilai partai mana yang dipandang baik dari sisi akuntabilitas keuangan
kampanye.

Contenu connexe

Tendances

Subsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikSubsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikAhsanul Minan
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Ahsanul Minan
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadWak Wak
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Dede Muhidin
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Wak Wak
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Dede Muhidin
 
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukada
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukadaStrategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukada
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukadaAhsanul Minan
 
Putusan Bawaslu terkait Situng KPU
Putusan Bawaslu terkait Situng KPUPutusan Bawaslu terkait Situng KPU
Putusan Bawaslu terkait Situng KPUIndahMutiaraKami
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaDede Muhidin
 
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...Dede Muhidin
 
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanyeYanto Chaniago
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Ahsanul Minan
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupAhsanul Minan
 

Tendances (19)

Subsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politikSubsidi negara kepada partai politik
Subsidi negara kepada partai politik
 
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
 
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 upload
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 1 Tahun 2017
PKPU Nomor 1 Tahun 2017PKPU Nomor 1 Tahun 2017
PKPU Nomor 1 Tahun 2017
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
 
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukada
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukadaStrategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukada
Strategi penelusuran penyumbang dana kampanye dalam pemilukada
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
Putusan Bawaslu terkait Situng KPU
Putusan Bawaslu terkait Situng KPUPutusan Bawaslu terkait Situng KPU
Putusan Bawaslu terkait Situng KPU
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
 
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
 
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
18 2010 revisi062010
18 2010 revisi06201018 2010 revisi062010
18 2010 revisi062010
 

Similaire à KAJIAN TENTANG PELAPORAN

peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013Deny Poerhadiyanto
 
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfJubair13
 
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Lesmana Putra
 
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluPeraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluAndamAnnisa
 
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa MaknaDana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa MaknaApner Krei
 
Sosialisasi Audit Dana Kampanye
Sosialisasi Audit Dana KampanyeSosialisasi Audit Dana Kampanye
Sosialisasi Audit Dana KampanyeMuktar Eneste
 
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...Indonesia Anti Corruption Forum
 
Persentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanyePersentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanyeAN ASYUF
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfCIkumparan
 
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019Contoh laporan akhir panwaslucam 2019
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019bangjali8
 

Similaire à KAJIAN TENTANG PELAPORAN (20)

peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
 
Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013
 
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
 
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
 
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di PemiluPeraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
Peraturan KPU tentang Dana Kampanye di Pemilu
 
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa MaknaDana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
Dana Kampanye Pengaturan Tanpa Makna
 
Sosialisasi Audit Dana Kampanye
Sosialisasi Audit Dana KampanyeSosialisasi Audit Dana Kampanye
Sosialisasi Audit Dana Kampanye
 
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
 
Persentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanyePersentasi dana kampanye
Persentasi dana kampanye
 
ASP PARTAI POLITIK 1.pptx
ASP PARTAI POLITIK 1.pptxASP PARTAI POLITIK 1.pptx
ASP PARTAI POLITIK 1.pptx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Demokrasi biangb korupsi
Demokrasi biangb korupsiDemokrasi biangb korupsi
Demokrasi biangb korupsi
 
Forum anti korupsi ke 4 2014
Forum anti korupsi ke 4 2014Forum anti korupsi ke 4 2014
Forum anti korupsi ke 4 2014
 
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019Contoh laporan akhir panwaslucam 2019
Contoh laporan akhir panwaslucam 2019
 
Presentasi icw
Presentasi icwPresentasi icw
Presentasi icw
 
Presentasi icw
Presentasi icwPresentasi icw
Presentasi icw
 
finance
financefinance
finance
 
PKPU 22 tahun 2018
PKPU 22 tahun 2018PKPU 22 tahun 2018
PKPU 22 tahun 2018
 
Money Politik 1.pptx
Money Politik 1.pptxMoney Politik 1.pptx
Money Politik 1.pptx
 
Money politik
Money politikMoney politik
Money politik
 

Dernier

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Dernier (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

KAJIAN TENTANG PELAPORAN

  • 1. TIM PENYUSUN: Syaifuddin Maliagung Idi Jumaidi Kajian atas Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2014 Partai Politik di Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • 2. KAJIAN TENTANG PELAPORAN AWAL DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PEMILU 2014 A. LATAR BELAKANG Sebagai zoon politicon manusia senantiasa membutuhkan ruang untuk berkumpul dan berserikat disebabkan tidak semua memiliki pemikiran dan kepentingan yang sama. Antara satu orang tentu memiliki keinginan yang berbeda dengan yang lainnya. Begitu pula dengan manusia Indonesia. Untuk itu mereka melakukan konsensus untuk menemukan bentuk yang ideal dalam memperjuangkan kepentingan mereka. Hasrat untuk pemenuhan kepentiangan kemudian menemukan bentuk dalam sistem ketatanegaraan. Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, segala kepentingan politik masyarakat kemudian diwadahi dalam sistem kepartaian. Partai politik menjadi satu-satunya lembaga sah yang memiliki kewenangan untuk memdudukkan seseorang dalam sebuah lembaga perwakiran rakyat yang dibayangkan sebagai lembaga yang memperjuangkan kepentingan mereka berdasarkan kelompok kepentingan. Untuk itu kemudian diaturlah mekanisme yang harus dipatuhi oleh partai politik dalam upaya mendudukkan perwakilannya di Dewan Perwakilan Rakyat yaitu melalui pemilihan umum. Untuk menjamin tertibnya pemilihan umum selanjutnya diatur ketentuan mengenai pemilihan umum dan pembiayaan partai politik dalam berkampanye. Namun apakah partai politik sudah patuh terhadap peraturan yang ada menjadi pertanyaan yang harus dijawab karena sejatinya yang diharapkan dari perhelatan pemilihan umum ini terciptanya pemilu yang fair play dan adanya akuntabilitas dan transparansi dalam tubuh partai. Kecuali itu pertanyaan yang tidak kalah penting untuk dijawab adalah bagaimana kecendrungan sumber pendanaan kampanye pemilu. Karena itu, pokja pemantau dana kampanye pemilu mengkaji tentang pelaporan dana awal kampanye partai politik pemilu 2014. B. PERMASALAHAN Kajian ini akan membedah pada dua titik permasalahan, yaitu: 1. Sejauhmana kepatuhan partai politik terhadap perundang-undangan dan regulasi terkait pelaporan dana kampanye; dan 2. Bagaimana kecenderungan sumber dana kampanye pemilu Partai Politik. C. FOKUS KAJIAN Kajian ini akan difokuskan pada dana awal kampanye berdasarkan sumber yang didapat dari KPUD Provinsi NTB
  • 3. D. ANALISIS 1. Kepatuhan Partai Politik terhadap perundang-undangan dalam pelaporan dana kampanye Pelaporan dana kampanye partai politik peserta pemilu 2014 telah diatur dalam Undang- undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan PKPU No. 17 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Prwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam Peraturan KPU No. 17 Tahun 2013 terdapat ketentuan tentang pelaporan dana kampanye pemilu secara periodik. Tentunya ini merupakan kemajuan yang memudahkan partai politik untuk jauh-jauh hari mempersiapkan laporan dana kampanye pemilunya. Dan memberi ruang yang cukup besar untuk terciptanya keterbukaan dalam pendanaan partai politik. Namun begitu, dari temuan sementara ternyata partai politik tidak menggunakan dengan baik aturan tersebut. Dan menjadi indikasi bahwa partai politik belum siap untuk menjadi partai terbuka, yang akuntabel dalam pendanaan kampanyenya sekaligus menjadi sinyal bahwa partai politik tidak patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang dana kampanye partai politik. Masih buruknya kualitas pelaporan partai politik dapat dilihat dari tidak disertakannya informasi rekening khusus dana kampanye partai politik dan informasi wajib dari para penyumbang perseorangan ataupun kelompok. Disamping itu, tidak ada rincian terhadap sumbangan yang berupa barang dan jasa dan informasi tentang nilai berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima. Tentunya hal di atas sangat bertolakbelakang dengan aturan yang ada. Pasal 19 ayat (1) PKPU No. 17 Tahun 2013 berbunyi: “Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran sumbangan yang diterima dari pihak lain.” Pada pasal lain dikatakan bahwa hal tersebut dicatat dalam pembukuan penerimaan dan pengeluaran khusus dana Kampanye Pemilu yang terpisah dari pembukuan keuangan partai politik (Psl.129 ayat (6) UU No. 8/2012). Sedangkan sumbangan yang berupa uang, harus ditempatkan pada rekening khusus dana kampanye Partai Politik Peserta Pemilu pada bank. Jika dilihat laporan dana awal sebagaimana yang kami lampirkan, ternyata tidak ada pencantuman nomor rekening khusus dana kampanye dan spesifikasi berapa sumbangan masing-masing penyumbang. (lihat lampiran) Begitu pula halnya dengan pengaturan mengenai jenis sumbangan. Pasal 132 ayat (3) Undang- undang Nomor 8 Tahun 2012 menentukan bahwa dana kampanye pemilu dapat berupa uang, barang dan/atau jasa. Dan disebutkan dalam Pasal 9 ayat (2) PKPU No. 17 Tahun 20131 bahwa: “Dana kampanye yang berbentuk barang sebagaimana meliputi benda hidup atau benda
  • 4. mati yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima”. Berdasarkan Pasal tersebut, maka yang disebut barang dapat berupa benda hidup ataupun benda mati karena itu dalam pelaporan dana kampanye yang berupa barang, haruslah disebutkan klasifikasi barangnya. Dan patut pula dijelaskan apakah barang tersebut telah dinilai sesuai dengan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima. Hal serupa dengan dana kampanye yang berupa jasa haruslah dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 9 ayat (3) PKPU No 17 Tahun 2013 :” Dana Kampanye yang berbentuk jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi pelayanan/pekerjaan yang dilakukan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota maupun pihak lain yang manfaatnya dinikmati oleh Peserta Pemilu yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima”. Namun jika dilihat dari laporan dana awal kampanye parpol, tidak ditemukan klasifikasi barang dan keterangan akan nilai harga pasarnya. (lihat lampiran) Selain yang diatur dalam Pasal 9 ayat (2) dan (3) PKPU No. 17 Tahun 2013 terkait jenis sumbangan, ditentukan pula Pada pasal 129 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2013 terhadap sumber dana kampanye pemilu. Dalam Pasal tersebut dikatakan sebagai berikut: “Dana Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari: a. partai politik; b. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dari partai politik yang bersangkutan; dan c. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.” Pasal tersebut memberi peluang bagi peserta pemilu untuk mendapatkan dana bagi kampanye pemilu tidak hanya bersumber dari Partai Politik dan calon legislatif, melainkan juga sumbangan dari pihak ketiga dalam hal ini perseorangan, kelompok dan perusahaan dan/atau badan usaha nonpemerintah. Namun dengan berbagai persyaratan yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut saya kutip Pasal yang mengatur tentang hal tersebut: Pasal 19 (1)Peserta Pemilu wajib mencatat dan melaporkan besaran sumbangan yang diterima dari pihak lain. (2)Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perseorangan, mencakup: a. nama; b. tempat/tanggal lahir dan umur; c. alamat penyumbang; d. jumlah sumbangan; e. asal perolehan dana; f. Nomor Pokok Wajib Pajak; g. pekerjaan;
  • 5. h. alamat pekerjaan; dan i. pernyataan penyumbang bahwa : 1) penyumbang tidak menunggak pajak; 2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan; 3) dana tidak berasal dari tindak pidana; 4) sumbangan bersifat tidak mengikat. (3) Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari kelompok, mencakup: a. nama kelompok; b. alamat kelompok; c. jumlah sumbangan; d. asal perolehan dana; e. Nomor Pokok Wajib Pajak kelompok atau pimpinan kelompok, apabila ada; f. nama dan alamat pimpinan kelompok; g. keterangan tentang status badan hukum; dan h. pernyataan penyumbang bahwa : 1) penyumbang tidak menunggak pajak; 2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan; 3) dana tidak berasal dari tindak pidana; sumbangan bersifat tidak mengikat. (4)Informasi yang wajib disampaikan untuk sumbangan yang bersumber dari perusahaan dan/atau badan usaha nonpemerintah, mencakup: a. nama perusahaan; b. alamat perusahaan; c. jumlah sumbangan; d. asal perolehan dana; e. Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan; f. nama dan alamat direksi; g. nama pemegang saham mayoritas; h. keterangan tentang status badan hukum; dan i. pernyataan penyumbang bahwa: 1) penyumbang tidak menunggak pajak; 2) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan pengadilan; 3) dana tidak berasal dari tindak pidana; 4) sumbangan bersifat tidak mengikat. Membaca pasal diatas, sangat rigit mengatur tentang kewajiban yang harus dilakukan oleh partai terhadap laporan yang diberikan kepada KPUD. Namun ternyata hal tersebut tidak dilakukan sama sekali. (lihat lampiran) Patut disayangkan pula ternyata KPUD Provinsi NTB sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum di NTB juga tidak mematuhi apa yang mereka atur sendiri dalam PKPU No. 23 Tahun 2013 yakni terhadap kewajibannya untuk mengumumkan hasil laporan penerimaan sumbangan partai kepada masyarakat sebagaimana yang dimaksud Pasal 22 ayat (1): “KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan laporan penerimaan sumbangan kepada
  • 6. Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) kepada masyarakat umum.” Adapun medium pengumumannya secara tegas disebutkan dalam Pasal 23 ayat (2) yang berbunyi: “Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan melalui papan pengumuman dan/atau website KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima laporan dari Pengurus Partai Politik Peserta Pemilu dan Calon Anggota DPD”. 2. Kecenderungan Sumber Dana Kampanye Pemilu Partai Politik a. Catatan Umum 3,51% 96,23% 0,01% 0,26% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% parpol caleg s. perseorangan s. kelompok Jumlah sumbangan dana kampanye partai politik berdasarkan Sumber Grafik di atas menggambarkan penerimaan dana kampanye didominasi oleh setoran dari Caleg sendiri sebesar Rp. 23, 616 miliar (96,23 %), sangat jauh dari setoran parpol yang hanya berkontribusi sekitar Rp. 860, 648 juta (3,51 %). Sementara sumbangan dari pihak lain, tercatat sumbangan perseorangan hanya Rp. 2 juta (0,01 %), sumbangan kelompok Rp. 63 juta (0,26%), dan dari Badan Usaha NIHIL. Sumbangan caleg yang mencapai 96,23 % tersebut, didominasi oleh caleg Partai PAN sebesar Rp. 4.445.500.000,00 atau 18,8% dari total sumbangan caleg. Sedangkan sumbangan parpol didominasi oleh Partai Rp. 769.625.000 (89,4%). sumbangan perseorangan tercatat hanya ada Partai Golkar sedangkan sumbangan kelompok yaitu PKS sebesar Rp. 31,5 juta dan PPP sebanyak 31,5 juta.
  • 7. 61% 38% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% uang barang jasa Total sumbangan dana kampanye berdasarkan jenis sumbangan Grafik di atas menggambarkan sumbangan dana kampanye berdasarkan jenis sumbangan didominasi oleh sumbangan yang berupa uang, yakni sebesar Rp. 19.086.530.114 (61%). Sedangkan PAN menjadi partai yang dominan sembangan dalam bentuk uang yakni Rp. 4.446.500.000 (23,3%). Adapun sumbangan dalam bentuk barang didominasi oleh PKB senilai Rp. 1.305.212.600 (24,5%) dan sumbangan dalam bentuk jasa tercatat hanya PKB dengan nilai Rp. 122.985.000 b. Catatan Khusus Masing-masing Partai Partai Nasional Demokrat (Nasdem) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 768.625.000 769.625.000 2 caleg 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 769.625.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.305.212.600 122.985.000 1.428.197.600
  • 8. 3 Perseorangan 4 Kelompok 5 Badan usaha Total 1.428.197.600 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg penyumbang c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. d) Ketegori kuantifikasi jasa untuk caleg yang sangat besar. Perlu dipertanyakan apakah semua jasa kandidat telah dihitung sesuai dengan pasar wajar, atau sekedar ingin tidak diikutkan di dalam rekening khusus dana kampanye partai politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 18.648.000 18.648.000 2 caleg 40.000.000 40.000.000 3 Perseorangan 4 Kelompok 31.500.000 31.500.000 5 Badan usaha Total 90.148.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg c) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang d) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. PDI Perjuangan No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 9.875.302 9.875.302 2 caleg 807.128.552 807.128.552 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 817.003.854 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas kandidat
  • 9. Partai Golkar No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 2.368.890.000 2.368.890.000 3 Perseorangan 2.000.000 2.000.000 4 kelompok 5 Badan usaha Total 2.370.890.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak mencantumkan informasi wajib dari penyumbang perseorangan c) Tidak menyertakan identitas kandidat Partai Gerindra No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 3.951.363.550 3.951.363.550 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 3.951.363.550 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas kandidat Partai Demokrat No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 500.000 500.000 2 Caleg 1.774.475.000 1.774.475.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 1.774.975.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg Partai Amanat Nasional (PAN) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 1.000.000
  • 10. 2 Caleg 4.445.500.000 4.445.500.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 4.446.500.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 1.000.000 38.000.000 39.000.000 2 Caleg 1.036.707.910 1.036.707.910 3 Perseorangan 4 kelompok 31.500.000 31.500.000 5 Badan usaha Total 1.107.207.910 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. d) Tidak menyertakan informasi wajib kelompok penyumbang Partai Hanura No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 10.000.000 12.000.000 22.000.000 2 Caleg 2.829.500.000 1.025.250.000 3.854.750.000 3 Perseorangan 4 Kelompok 5 Badan usaha Total 3.876.750.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak.
  • 11. Partai Bulan Bintang (PBB) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.261.815.000 1.261.815.000 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 1.261.815.000 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) No Sumber sumbangan Uang (Rp) Barang Jasa Jumlah (Rp) Ket 1 Partai politik 2 Caleg 1.788.941.800 858.526.400 2.647.468.200 3 Perseorangan 4 kelompok 5 Badan usaha Total 2.647.468.200 Catatan: a) Tidak mencantumkan nomor rekening khusus dana kampanye b) Tidak menyertakan identitas caleg c) Tidak merinci sumbangan berupa barang yang cukup besar nilainya. Perlu dipertanyakan apakah semua sumbangan barang telah dihitung berdasarkan pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima atau tidak. E. REKOMENDASI Terkait dengan pelaporan tahap pertama dapat direkomendasikan sebagai berikut: 1. Partai politik untuk dapat memperbaiki laporannya sesuai dengan format yang ada dan diserahkan kembali kepada KPU. 2. Kandidat Partai Politik untuk menyertakan laporan catatan sumbangan yang pengeluaran ke KPUD dan dipublikasikan melalui papan pengumuman dan website KPUD atau sarana lain yang dapat dijangkau oleh publik. 3. KPUD seharusnya menjadikan momentum pelaporan priodik 3 bulanan dana kampanye partai sebagai upaya untuk menguji aspek kepatuhan peserta pemilu.
  • 12. 4. KPUD untuk secara tegas meminta partai politik memperbaiki laporan awal dana kampanyenya dan disertai kelengkapan laporan sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan KPU. 5. Bawaslu seharusnya mulai melakukan pengawasan akan potensi dana-dana yang dilarang sebagai sumber dana kampanye peserta pemilu 6. Publik memilih untuk memantau kebenaran laporan yang disampaikan oleh Partai Politik sekaligus menilai partai mana yang dipandang baik dari sisi akuntabilitas keuangan kampanye.