SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BESAR SAMPEL
http://statistikian.blogspot.com
Pendahuluan
 Hipotesis dan desai penelitian dapat
  memberikan arah untuk menentukan
  perhitungan besar sampel yang tepat
 Hipotesis satu sampel dan dua sampel
 Desain yang biasa digunakan adalah cross
  sectional, case control, kohort dan
  exsperimen
 Banyak rumus perhitungan besar sampel
Lanjutan
 Sampel yang biasa dikenal sampel
  independen dan sampel dependent.
 Uji statistik yang tepat sesuai dengan data.
 Sampel Independent maksudnya tidak ada
  kaitanya antara pengamatan pada satu
  variabel dengan pengamatan pada variabel
  lainnya
 sampel dependent memberi maksud ada
  kaitan antara pengamatan pada satu
  variabel dengan pengamatan pada variabel
  lainnya
Besar sampel untuk hipotesis
satu sampel pada populasi
   pada penelitian survei
   desai cross sectional
   Terkait dengan presisi
   Contoh hipotesis : Prilaku baik
    pemberian makanan bayi lebih
    banyak banyak terjadi pada keluarga
    inti.
Besar sampel untuk satu
sampel populasi presisi
 Rumus         Z
                    2
                        1 / 2   PQ
           n                 2
                          d
 n = Besar sampel
 Z1-α/2 = 1,96 pada α 0,05
 P      = Proporsi prevalensi kejadian
  (0,3)
 d      = Presisi ditetapkan (0,1)
Contoh kasus
 Suatu penelitian dilakukan di
  Kabupaten Bantul untuk mengetahui
  perilaku ibu dalam memberikan
  makanan kepada bayi. Jika penelitian
  yang dilakukan menginginkan
  ketepatan 10%, tingkat kemaknaan
  95% dan diketahui prevalensi
  pemberian makanan bayi baik 30%.
  Berapa sampel yang harus diambil
  pada kasus diatas?
Latihan
 Suatu penelitian dilakukan di rumah
  sakit sardjito. Penelitian dilakukan
  terhadap penyakit diare. Jika pada
  penelitian menginginkan ketepatan
  5%, dengan kemaknaan 95%, dan
  jika diketahui proporsi diare 10%.
  Berapa sampel yang harus diambil
  pada penelitian ini?
Besar sampel untuk satu
sampel populasi proporsi
 Rumus           z   1 
                              p 0 1  p 0   Z 1  Pa 1  Pa    
                                                                     2


             n
                                       Pa  P0  2

   Po= proposi awal
   Pa=proporsi yang diinginkan
   α= level of signifikan
   β= power
   N= besar sampel

Contoh (sebuah diskusi)
 Suatu penelitian survei terdahulu
  diketahui jika angka prevalensi
  ketrampilan rendah pada perawat di
  RSU PKU Muhammadiyah 20%.
  Berapa jumlah perawat yang harus
  diteliti dalam survei jika diinginkan
  90% kemungkinan dapat mendeteksi
  bahwa angka prevalensi ketrampilan
  rendah pada perawat 15%.
Pertanyaan
 Apa hipotesis yang tepat untuk kasus
  diatas?
 Desain penelitian apa yang tepat
  untuk kasus diatas?
 Berapa sampel yang harus terambil?
Besar sampel untuk hipotesis
dua proporsi populasi/ relative
risk
 Biasa digunakan pada desain kohort dan dapat juga
  digunakan pada desain cross sectional.
 Rumus
                 Z1  / 2   2 P 1  P   Z 1    P11  P1 P 2 1  P 2 
                                                                                    2
            n
                                             P1  P 2  2
 P1 =    Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan
  pada   kelompok BBLR
 P2 =    Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan
  pada   kelompok BBLN
 α =     0.05
 Zα =    1.96
 ß =     0.20
Besar sampel untuk hipotesis
odd rasio
 Besar sampel untuk hipotesis odd rasio lebih
  menekankan pada proporsi kelompok kasus
  atau kontrol.
 Rumus
              Z 1   / 2 2 P2 * 1  P2 *   Z 1   P1 * 1  P1 *   P2 * 1  P2 * 2


           n
                                                P1 *  P2 *  2


                   ( OR ) P2 *
      P1 
             ( OR ) P2 *  (1  P2 *)
Lanjutan
 N      : Besar sampel pada masing masing
  kelompok
 P1     : Proporsi bayi dengan penyapihan
  dini pada kejadian tidak ISPA.
 P2      : Proporsi bayi yang tidak
  penyapihan dini pada kejadian tidak
            ISPA.
 Z1- : Level of significance,
 Z1- : Power of the test (80 %)
 OR : odd rasio
Contoh sebuah diskusi
 Suatu penelitian dilakukan untuk
  mengetahui kaitannya penyapihan dengan
  kejadian ISPA. Jika diperoleh data sbb:
 Z1- : Level of significance, 0,05 = 1.96
 Z1- : Power of the test (80 %) = 0.84
 OR : 3.2 (Penelitian Cesar et al, 1999)
 P2    : 0.235 (berdasarkan penelitian
  Cesar, 1999)
 Berapa sampel yang harus terambil?
Besar sample untuk penelitian
dua populasi mean
 Besar sampel untuk rata-rata satu populasi
        
            2
                Z   1
                            Z 1    
                                      2

   n
                 0   1       2




 Besar sample untuk rata-rata dua populasi.
      2
            2
                2
                      Z   1 
                                   Z 1  
   n
                      1   2          2
Keterangan
   N = besar sampel
   S = standar deviasi
   Z = level of signifikan
   Z = power
   μ1 = rata-rata kelompok perlakuan
   μ 2 = rata-rata kelompok kontrol
Contoh
 Penelitian akan dilakukan di rumah sakit A.
  jika diketahui sebagai berikut:
 N = besar sampel
 S = standar deviasi (1.70 berdasarkan
  penelitian Sharavage, 2006)
 Z = 0,05
 Z = 0,20
 μ1 = rata-rata kelompok perlakuan = 2.94
 μ 2 = rata-rata kelompok kontrol = 5.72
 Berapa sampel yang harus diambil?
Sistematika pemilihan uji statistic
 Menekankan pada jenis hipotesis
 Menekankan pada skala data
PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK
Data                                   Bentuk Hipotesis
          Deskriptif Komparatif 2 sampel         Komparatif > 2 sampel Asosiatif
          (1         relate     independent      related    independent
          varabel)
Nominal - Binomial Mc          - Fisher exact - X2 k      - X2 k sample Contgensi
        - Chi        Nemar     - Probability      sample
          square 1             - X2 two        - Choncran
          sampel                 sampel

Ordinal    Run test   - Sing test - Man witney    Friedman - Median      - Spearman
                      - Wiloxon     U test        two way    Extension     rank
                        matche    - Median test   anova    - Kruskal     -Kendal
                        paired    - Kolmogorof               Wallis      tau
                                    Smirnov                  One way
                                  - Wald Wold                Anava
                                    Witz
Interval   t-test      T test of  T test          - One way              - Pearson
Rasio                  related    Independent       anova   - One way       Product
                                                  - Two way anova           moment
                                                    anava   - Two way    - multiple
                                                              anava         correlation
                                                                         - regresi
Latihan (sebuah studi)
 Tujuan penelitian:hubungan antara
  kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi obat
  malaria terhadap kejadian bayi berat lahir
  rendah.
 Hipotesis: Peluang ibu yang tidak patuh
  dalam mengkonsumsi obat malaria lebih
  tinggi pada kelompok BBLR di banding
  dengan yang tidak BBLR.
 Desain: case control
LATIHAN
 Sample size The sample size studied was
  sufficient for detecting an odds ratio of 2.0
  for exposures present in 25% of the control
  children, with an á error of 0.05 and a
  power of 80%. An additional 40% was
  added to adjust for Con-founding variables
  and to compensate for possible refusals.10
  According to this estimate, the final sample
  size should have at least 143 cases and 572
  controls (four controls per case).
 A national sample of midwives was accessed through
  the Australian College of Midwives Inc (ACMI).
  Midwives, registered nurse-midwives and midwifery
  students in clinical practice who interact with women
  antenatally, during childbirth or in the immediate
  postnatal period were invited to participate. Nurses
  involved in maternity care who were not midwives
  were excluded as the study investigated midwives'
  knowledge and practice. A total of 1105 usable
  questionnaires (out of a possible 3,500) were
  returned, giving a response rate of 31.6%.
LATIHAN
 The sample size calculation for the case-control study
  was performed with Epi-Info 6.04. The variable of
  greatest interest was employed, i.e. birth weight, in
  order to confirm whether the number of children
  followed until 1 year of life would be enough to carry
  out the case-control study. Defining alpha error as
  5%, study power as 90%, a proportion of one case to
  four controls, a frequency of 67.5% of LBW infants
  among the cases and of 35.1% among the
  controls, the minimum sample size for the study was
  33 cases and 132 controls. Since 528 children were
  followed to the end of the cohort study, all of these
  were included in the casecontrol study to afford
  greater consistency to the logistic regression analysis.
Pilihan uji statistik

More Related Content

What's hot

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)NajMah Usman
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1Darnah Andi Nohe
 

What's hot (20)

Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Screening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGIScreening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGI
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
 

Similar to Pilihan uji statistik

Sampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingSampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingRiswan
 
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptdokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptssuser384015
 
Nurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova BaruNurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova Baruguestbed2c6
 
Cara menghitung besar Sampel Statistik.ppt
Cara menghitung besar Sampel Statistik.pptCara menghitung besar Sampel Statistik.ppt
Cara menghitung besar Sampel Statistik.pptAyu Nurdiyan
 
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)Edwin Yosua
 
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitiansugianto simorangkir
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptNurulLaili25
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiCanny Becha
 
Bab i metlit eva a
Bab i metlit eva aBab i metlit eva a
Bab i metlit eva aEvaArfi
 
5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptx5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptxBaladewaCxii
 
Take home rancangan sampel
Take home rancangan sampelTake home rancangan sampel
Take home rancangan sampelZahriatil Umri
 
DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING lody mamesah
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxsakadoctors
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdfSMAPLUSN2BANYUASINII
 

Similar to Pilihan uji statistik (20)

Sampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_samplingSampel dan metode_sampling
Sampel dan metode_sampling
 
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.pptdokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
dokumen.tips_populasi-dan-sampelppt-569cccbb58aa4.ppt
 
SAMPLING.pptx
SAMPLING.pptxSAMPLING.pptx
SAMPLING.pptx
 
Nurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova BaruNurwulan Anova Baru
Nurwulan Anova Baru
 
Cara menghitung besar Sampel Statistik.ppt
Cara menghitung besar Sampel Statistik.pptCara menghitung besar Sampel Statistik.ppt
Cara menghitung besar Sampel Statistik.ppt
 
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)
Studi analitik (cross,kasus,kohort,eksperimen)
 
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
2 rancangan-dan-prinsip-dasar-penelitian
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensiPert 11 12 pengantar statistika inferensi
Pert 11 12 pengantar statistika inferensi
 
Bab i metlit eva a
Bab i metlit eva aBab i metlit eva a
Bab i metlit eva a
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
08 ukuran sampel
08 ukuran sampel08 ukuran sampel
08 ukuran sampel
 
5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptx5 UJI HIPOTESIS.pptx
5 UJI HIPOTESIS.pptx
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
Take home rancangan sampel
Take home rancangan sampelTake home rancangan sampel
Take home rancangan sampel
 
DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING
 
PPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptxPPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptx
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
 

Recently uploaded

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Pilihan uji statistik

  • 2. Pendahuluan  Hipotesis dan desai penelitian dapat memberikan arah untuk menentukan perhitungan besar sampel yang tepat  Hipotesis satu sampel dan dua sampel  Desain yang biasa digunakan adalah cross sectional, case control, kohort dan exsperimen  Banyak rumus perhitungan besar sampel
  • 3. Lanjutan  Sampel yang biasa dikenal sampel independen dan sampel dependent.  Uji statistik yang tepat sesuai dengan data.  Sampel Independent maksudnya tidak ada kaitanya antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya  sampel dependent memberi maksud ada kaitan antara pengamatan pada satu variabel dengan pengamatan pada variabel lainnya
  • 4. Besar sampel untuk hipotesis satu sampel pada populasi  pada penelitian survei  desai cross sectional  Terkait dengan presisi  Contoh hipotesis : Prilaku baik pemberian makanan bayi lebih banyak banyak terjadi pada keluarga inti.
  • 5. Besar sampel untuk satu sampel populasi presisi  Rumus Z 2 1 / 2 PQ n 2 d  n = Besar sampel  Z1-α/2 = 1,96 pada α 0,05  P = Proporsi prevalensi kejadian (0,3)  d = Presisi ditetapkan (0,1)
  • 6. Contoh kasus  Suatu penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul untuk mengetahui perilaku ibu dalam memberikan makanan kepada bayi. Jika penelitian yang dilakukan menginginkan ketepatan 10%, tingkat kemaknaan 95% dan diketahui prevalensi pemberian makanan bayi baik 30%. Berapa sampel yang harus diambil pada kasus diatas?
  • 7. Latihan  Suatu penelitian dilakukan di rumah sakit sardjito. Penelitian dilakukan terhadap penyakit diare. Jika pada penelitian menginginkan ketepatan 5%, dengan kemaknaan 95%, dan jika diketahui proporsi diare 10%. Berapa sampel yang harus diambil pada penelitian ini?
  • 8. Besar sampel untuk satu sampel populasi proporsi  Rumus z 1  p 0 1  p 0   Z 1  Pa 1  Pa   2 n  Pa  P0  2  Po= proposi awal  Pa=proporsi yang diinginkan  α= level of signifikan  β= power  N= besar sampel 
  • 9. Contoh (sebuah diskusi)  Suatu penelitian survei terdahulu diketahui jika angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat di RSU PKU Muhammadiyah 20%. Berapa jumlah perawat yang harus diteliti dalam survei jika diinginkan 90% kemungkinan dapat mendeteksi bahwa angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat 15%.
  • 10. Pertanyaan  Apa hipotesis yang tepat untuk kasus diatas?  Desain penelitian apa yang tepat untuk kasus diatas?  Berapa sampel yang harus terambil?
  • 11. Besar sampel untuk hipotesis dua proporsi populasi/ relative risk  Biasa digunakan pada desain kohort dan dapat juga digunakan pada desain cross sectional.  Rumus Z1  / 2 2 P 1  P   Z 1    P11  P1 P 2 1  P 2  2 n  P1  P 2  2  P1 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLR  P2 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLN  α = 0.05  Zα = 1.96  ß = 0.20
  • 12. Besar sampel untuk hipotesis odd rasio  Besar sampel untuk hipotesis odd rasio lebih menekankan pada proporsi kelompok kasus atau kontrol.  Rumus Z 1   / 2 2 P2 * 1  P2 *   Z 1   P1 * 1  P1 *   P2 * 1  P2 * 2 n  P1 *  P2 *  2  ( OR ) P2 * P1  ( OR ) P2 *  (1  P2 *)
  • 13. Lanjutan  N : Besar sampel pada masing masing kelompok  P1 : Proporsi bayi dengan penyapihan dini pada kejadian tidak ISPA.  P2 : Proporsi bayi yang tidak penyapihan dini pada kejadian tidak  ISPA.  Z1- : Level of significance,  Z1- : Power of the test (80 %)  OR : odd rasio
  • 14. Contoh sebuah diskusi  Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui kaitannya penyapihan dengan kejadian ISPA. Jika diperoleh data sbb:  Z1- : Level of significance, 0,05 = 1.96  Z1- : Power of the test (80 %) = 0.84  OR : 3.2 (Penelitian Cesar et al, 1999)  P2 : 0.235 (berdasarkan penelitian Cesar, 1999)  Berapa sampel yang harus terambil?
  • 15. Besar sample untuk penelitian dua populasi mean  Besar sampel untuk rata-rata satu populasi  2 Z 1  Z 1   2 n  0   1  2  Besar sample untuk rata-rata dua populasi.  2 2 2 Z 1   Z 1   n  1   2  2
  • 16. Keterangan  N = besar sampel  S = standar deviasi  Z = level of signifikan  Z = power  μ1 = rata-rata kelompok perlakuan  μ 2 = rata-rata kelompok kontrol
  • 17. Contoh  Penelitian akan dilakukan di rumah sakit A. jika diketahui sebagai berikut:  N = besar sampel  S = standar deviasi (1.70 berdasarkan penelitian Sharavage, 2006)  Z = 0,05  Z = 0,20  μ1 = rata-rata kelompok perlakuan = 2.94  μ 2 = rata-rata kelompok kontrol = 5.72  Berapa sampel yang harus diambil?
  • 18. Sistematika pemilihan uji statistic  Menekankan pada jenis hipotesis  Menekankan pada skala data
  • 19. PENGUNAAN STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Data Bentuk Hipotesis Deskriptif Komparatif 2 sampel Komparatif > 2 sampel Asosiatif (1 relate independent related independent varabel) Nominal - Binomial Mc - Fisher exact - X2 k - X2 k sample Contgensi - Chi Nemar - Probability sample square 1 - X2 two - Choncran sampel sampel Ordinal Run test - Sing test - Man witney Friedman - Median - Spearman - Wiloxon U test two way Extension rank matche - Median test anova - Kruskal -Kendal paired - Kolmogorof Wallis tau Smirnov One way - Wald Wold Anava Witz Interval t-test T test of T test - One way - Pearson Rasio related Independent anova - One way Product - Two way anova moment anava - Two way - multiple anava correlation - regresi
  • 20. Latihan (sebuah studi)  Tujuan penelitian:hubungan antara kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi obat malaria terhadap kejadian bayi berat lahir rendah.  Hipotesis: Peluang ibu yang tidak patuh dalam mengkonsumsi obat malaria lebih tinggi pada kelompok BBLR di banding dengan yang tidak BBLR.  Desain: case control
  • 21. LATIHAN  Sample size The sample size studied was sufficient for detecting an odds ratio of 2.0 for exposures present in 25% of the control children, with an á error of 0.05 and a power of 80%. An additional 40% was added to adjust for Con-founding variables and to compensate for possible refusals.10 According to this estimate, the final sample size should have at least 143 cases and 572 controls (four controls per case).
  • 22.  A national sample of midwives was accessed through the Australian College of Midwives Inc (ACMI). Midwives, registered nurse-midwives and midwifery students in clinical practice who interact with women antenatally, during childbirth or in the immediate postnatal period were invited to participate. Nurses involved in maternity care who were not midwives were excluded as the study investigated midwives' knowledge and practice. A total of 1105 usable questionnaires (out of a possible 3,500) were returned, giving a response rate of 31.6%.
  • 23. LATIHAN  The sample size calculation for the case-control study was performed with Epi-Info 6.04. The variable of greatest interest was employed, i.e. birth weight, in order to confirm whether the number of children followed until 1 year of life would be enough to carry out the case-control study. Defining alpha error as 5%, study power as 90%, a proportion of one case to four controls, a frequency of 67.5% of LBW infants among the cases and of 35.1% among the controls, the minimum sample size for the study was 33 cases and 132 controls. Since 528 children were followed to the end of the cohort study, all of these were included in the casecontrol study to afford greater consistency to the logistic regression analysis.