SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN
GIGI
Pengertian Kesehatan Gigi
 Suwelo (1992) mengemukakan bahwa “kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan
manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya
akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia”.
 Supriyatno (2004) menguatkan dalam penelitian lebih lanjut dengan menemukan banyak
penyakit yang berkaitan dengan kondisi gigi yang bermasalah.
Pentingnya Kesehatan
Gigi Anak
 Struktur gigi terbentuk saat janin di dalam kandungan berusia 6-8 minggu.
Kemudian pada sekitar umur 6 bulan setelah lahir gigi susu akan muncul. Gigi
yang muncul diawali dengan gigi susu seri bagian bawah kemudian disusul gigi
seri bagian atas. Fungsi gigi susu tidak hanya fungsi pengunyahan sebagai
proses awal pencernaan, melainkan juga sebagai petunjuk jalan bagi gigi tetap
yang ada di bawahnya. Setiap gigi sudah ada pola tempat tinggal masing-
masing.
 Pencabutan gigi susu sebelum waktunya akan mengacaukan sistem
keseimbangan di dalam susunan gigi di dalam mulut. Pencabutan yang terlalu
awal akan menyebabkan terjadinya pergeseran gigi di sebelahnya, sehingga
terjadi penyempitan ruang pada lengkung gigi. Akibatnya gigi tetap tidak
memperoleh ruang cukup dan akan tumbuh gigi tetap dengan susunan gigi
yang berjejal. Alasan itulah kesehatan gigi susu sangat mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan gigi tetap dan perlu adanya perawatan.
Cara Mengurangi Rasa Sakit Ketika Gigi
Tumbuh
 usia munculnya gigi susu yang normal adalah antara usia 4-6 bulan dan
paling lambat adalah usia antara 20-26 bulan.gigi susu yang muncul terlambat
(retardasi) dapat terjadi pada anak yang ibunya mengalami kekurangan gizi
pada saat hamil.
 Gejala-gejala yang timbul saat gigi muncul adalah gusi terasa gatal, keluar
banyak air liur dan demam. Cara-cara agar rasa sakit pada bayi ketika giginya
tumbuh yakni:
 Memberikan biskuit bayi dengan tekstur keras tetapi dapat hancur saat terkena air
liur.
 Menyediakan mainan karet yang bisa dia gigit.
 Memberi pijatan ringan pada gusi bayi dengan telunjuk yang telah dibersihkan atau
bisa Anda gunakan kain lembut yang telah dibasahi air hangat.
 Biarkan dia menikmati dot bayi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada
gusi, terutama pada malam hari saat dia tertidur.
 Apabila bayi mogok makan karena giginya membuat tidak nyaman, maka harus
mengonsultasikan hal tersebut pada ahli kesehatan. Sekalipun tidak nyaman
Faktor Pengaruh dalam Kesehatan Gigi
 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pada gigi antara lain
 Gizi makanan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa benih gigi
seudah terbentuk waktu janin (embrio) berusia 6-8 minggu dalam kandungan.
Kandungan kalsium dalam makanan atau minuman akan membantu
pembentukan tulang dan gigi.
 Jenis makanan, jenis makanan yang mudah lengket dan menempel digigit
seperti permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anak-anak.
Namun hal ini akan mengakibatkan gangguan. Makanan tadi mudah tertinggal
dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak
baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan
asam yang merusak email gigi.
 Kebersihan gigi, dengan membiasakan pada anak-anak untuk selalu menyikat
giginya atau berkumur-kumur setiap selesai makan atau sebelum tidur.
 Kepekatan air ludah, pada orang-orang yang mempunyai air ludah yang
sangat pekat dan sedikit akan lebih mudah giginya menjadi berlubang
dibandingkan dengan air ludah yang encer dan banyak, sebab pada anak
yang berair ludah pekat dan sedikit maka sisa makanan akan mudah
menempel pada permukaan gigi (Moestopo, 1982).
Cara Merawat Gigi Anak
 Langkah-langkah dalam merawat gigi anak adalah sebagai berikut:
 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur.
Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-
sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam
mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami.
 Mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Sikat gigi yang dipilih adalah sikat berbulu lembut dengan kepala sikat yang dapat
menjangkau semua bagian gigi. Sikat gigi untuk anak berukuran kecil dengan tangkai yang mudah di genggam dengan
bulu halus tetapi kuat. Bagian ujung kepala sikat menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Anak 1-5 tahun bisa
memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu
dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.
 Memakai sikat lidah, lidah bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
 Pemberian pasta gigi untuk balita tidak dianjurkan. Menggosok gigi balita sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi namun
cukup digosok dan diberi minum air (air matang) karena balita belum bisa berkumur sehingga kurang tepat kalau diberikan
pasta gigi. Untuk anak usia 3 tahun keatas sebaiknya dianjurkan berkumur pada saat menggosok gigi, diberikan pasta gigi
kira-kira 0,5 cm atau sebesar biji kacang polong, usahakan berkumur menggunakan air yang sudah masak karena
anakbelum begitu mahir berkumur yang dikhawatirkan anak menelan air dan pasta gigi.
 Menghindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen, dan cokelat.
 Membiasakan untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan
kotoran yang ada di gigi.
 Mengkonsumsi makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-
agar.
 Berkonsultasi ke dokter gigi. Pada kenyataannya, perawatan gigi yang dilakukan secara personal tidaklah cukup. Gigi juga
memerlukan perawatan secara profesional, terlebih pada gigi sensitif atau gigi yang telah terlanjur mengalami kerusakan,
misalnya, gigi berlubang.
 Selain cara-cara umum yang dilakukan
untuk merawat gigi anak, adapula cara
merawat mulut dan gigi berdasarkan
usia anak. Cara merawat mulut anak
atau bayi pada saat usia 0 – 6
bulan, antara lain:
 Membersihkan gusi bayi dengan kain
lembab, setidaknya dua kali sehari
 Jangan biarkan bayi anda tidur sambil
minum susu dengan menggunakan
botol susunya.
 Membersihkan mulut bayi dengan kain
lembab setelah menyusui
 Jangan menambah rasa manis pada
botol susu dengan madu atau sesuatu
yang manis.
Konsep Menggosok Gigi pada
Anak
 Menurut Endah Kusumawardani (2011) langkah-langkah
menggosok gigi yang baik bagi anak sebagi berikut:
 Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan
sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah
prinsip menyikat “dari merah ke putih” atau dari gusi ke
ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi.
Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.
 Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.
 Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian
dalam, tengah, dan luar.
 Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan.
Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih
dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan
air matang.
 Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa
fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.
Masalah Kesehatan Gigi yang
Sering Muncul
 Caries Gigi
Caries gigi (gigi berlubang) merupakan kerusakan
enamel, dentil dan semen yang berlangsung secara
progresif. Insiden pembentukan caries gigi yang paling
tinggi terdapat pada usia kanak-kanak. Setelah usia 25
tahun jarak terbentuk caries yang baru sekalipun
lubang-lubang lama akan melebar. Timbulnya caries
dapat dicegah dengan pemberian fluorisasi untuk
menguatkan gigi, sikat gigi yang efisien untuk
melepaskan dental plaugue/plag gigi, perubahan diet
(mengurangi jumlah maupun frekuensi gula pasir) dan
perawatan gigi yang terakhir (Marry E. Beck, 1995).
 Gingivitis
Gingivitis adalah suatu inflamasi pada jaringan
gusi, merupakan penyakit penyangga gigi yang paling
ringan. Faktor-faktor penyebabnya yaitu adanya
plag, impaksi makanan, karies dan adanya penurunan
daya tahan tubuh seseorang
(Mansjoer, Arief, dkk, 2001).
PENDEKATAN KESEHATAN
PADA ANAK USIA DINI
 Pemahaman Kesehatan pada Anak Usia Dini
 Pengertian kesehatan
Menurut WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah
keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan bukan
hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan.
 Kesehatan pada Anak Usia Dini
Anak sehat dapat langsung dilihat. Mereka tumbuh
dengan tinggi badan, berat badan yang sesuai
usianya, dan daya tahan tubuh yang baik sehingga jarang
sakit. Begitu pula dengan kecerdasannya.
Pemeliharaan Kesehatan pada
Anak Usia Dini
 Ruang Lingkup
Pendidikan berbasis kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan.
Dibidang kesehatan, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan upaya kesehatan dengan kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh dan berkembang, yaitu :
o Kasih sayang dan perlindungan
o Makanan bergizi seimbang (sejak lahir sampai 6 bulan hanya ASI saja,
sesudah 6 bulan sampai 2 tahun ASI ditambah makanan pendamping ASI).
o Imunisasi dasar dan suplementasi vitamin A
o Pendidikan dan pengasuhan dini
o Perawatan kesehatan dan pencegahan kecacatan, cedera dan lingkungan
yang sehat dan aman
o Orang tua berkeluarga berencana
Faktor Penyebab Terjadinya Masalah-
Masalah Kesehatan Anak
 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab, masih terdapatnya
kantong-kantong kemiskinan dan jika pihak-pihak terkait tidak ikut
berpartisipasi dalam pemberdayaan keluarga, penuntasan kemiskinan
ini akan mengakibatkan timbulnya peristiwa gizi buruk dan masalah
kesehatan lainya yang berkepanjangan pada anak-anak usia dini.
 Faktor Pendidikan
Pendidikan yang berbasis kesehatan selalu mengingatkan kita semua
bahwa usia anak balita merupakan masa keemasan sekaligus masa
kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.
 Faktor Lingkungan
Pendekatan kesehatan kepada anak usia dini memang harus
dikenalkan oleh lingkungan sekitar anak, terdapat tiga lingkungan
pendidikan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.
Tiga lingkungan pendidikan yang dimaksud
adalah:
 Lingkungan Pendidikan Keluarga
Pengasuhan Anak Usia Dini dalam keluarga yang dipraktekkan oleh ibu, ayah,
nenek, bibi dan lain-lain dalam memberikan makanan/minuman, pemeliharaan
kesehatan dan pemberian stimulan itu dibutuhkan kasih sayang, ketulusan dan
kesabaran. Sehingga memberikan kemungkinan secara optimal tumbuh-kembang
anak menjadi sehat jasmani rohani dan anak menikmati dunia bermain dengan
penuh keceriaan.
 Lingkungan Masyarakat
Dalam masyarakat anak bergaul dengan orang lain sehingga secara langsung
maupun tidak langsung akan saling mempengaruhi pada pembentukan kepribadian
anak. Lingkungan masyarakat secara kultural memberikan rangsangan yang
memungkinkan terjadinya perubahan yang memerlukan adanya penyesuaian-
penyesuaian agar terjadi keseimbangan antara aspek kehidupan yang berlangsung
secara alami dan berkesinambungan. Untuk itu perlu adanya layanan pendidikan
yang mempersiapkan anak balita sehingga mereka hidup yang lebih berkualitas.
 Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan formal yang dilaksanakan pada suatu
lembaga tertentu yang telah terstruktur dan mempunyai program yang baku.
Berbagai bentuk layanan pendidikan bagi anak balita termasuk pembiasaan secara
dini terhadap kesehatan anak sendiri dan membiasakan anak menjadi lebih mandiri
serta belajar menjaga kesehatan diri.
 Program Pendidikan Anak Usia Dini yang Berbasiskan Kesehatan
Ada beberapa kegiatan pendidikan yang berbasiskan kesehatan, antara lain:
 Motivasi Hidup Sehat
Motivasi dengan penyuluhan dengan melibatkan orang tua secara individual dan
massal bagi kelangsungan hidup secara sehat, dilakukan dengan pelatihan oleh
mitra lembaga. Selama ini sudah terbiasa masyarakat mengabaikan makanan
bergizi, orang tua membiarkan anak untuk membeli jajanan yang mengandung zat
berbahaya. Hidup sehat ini perlu dirasakan sebagai kebutuhan oleh orang tua
balita.
 Peningkatan Kualitas Gizi Anak
Peningkatan status gizi anak boleh dianggap sebagai salah satu cara dalam
menanggulangi masalah gizi di masyarakat.. Kusum P.Shah (1988) menekankan
bahwa kesehatan manusia pada masa yang akan datang bergantung pada status
gizi ibunya. Peran ibu dalam menentukan status gizi anak dimulai sejak anak di
dalam kandungan, saat menyusui dan balita bahkan sampai si anak itu mulai
mandiri, hal ini bukan saja dari malnutrisi yang didapat anak dari sang ibu, tetapi
juga sejak awal kelahiran sampai enam bulan pertama anak sesungguhnya
tercukupi kebutuhannya total dari ASI (ASI ekskiusif) jika ibu tersebut cukup
sehat. Seorang ibu yang sehat dan tidak pernah mempunyai sejarah kurang gizi
maka sampai enam bulan pertama cukup memberikan proteksi bagi anaknya
terhadap kekurangan gizi. Bahkan setelah lewat enam bulan dengan pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASl) yang benar akan tetap memberikan
GEJALA PENYAKIT YANG SERING
DIALAMI ANAK
 Demam
Demam atau kenaikan suhu tubuh bukanlah suatu penyakit,
melainkan tanda-tanda bahwa kesehatan anak menurun. Demam
sering terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan
meninggi sehabis memperoleh imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan
tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam. Anak
dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 〖37,5〗^o C. Hal yang
perlu dilakukan, yaitu menidurkan anak dalam ruang ber-AC atau
berkipas angin, memakaikan pakaian yang tipis, jangan diselimuti
dengan selimut tebal (kecuali si anak menggigil) karena justru akan
meningkatkan suhu tubuh, kemudian anak diberi banyak minum. Air
yang diberikan kepada anak misalnya air putih, susu, air jeruk, sari
buah, atau kaldu hangat yang membuat anak akan mudah
berkeringat sehingga suhu tubuh menurun.Untuk menurunkan suhu
tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau
handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap
perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah
terjadinya kejang-kejang atau setip.
 Diare
 Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena
keracunan makanan atau karena kuman dalam
makanan. Kalau makanannya beracun, gejala
utamanya muntah, baru diikuti diare. Sedangkan
karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu
baru kemudian muntah. Ketika anak terkena
diare, anak segera diberikan banyak air. Pemberian
susu formula dan jus buah dihentikan sementara.
Namun, ASI tetap dilanjutkan. Bila diare
berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan
tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehidarasi
inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada
dasarnya akan sembuh sendiri.
 Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis
tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa
haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada
kalanya tidak keluar sama sekali, mata cekung atau
terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat dari
ubun-ubun yang menjadi cekung, anak
mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh
berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali
normal. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan
 Alergi
Gelaja umum dari
alergi, yakni bersin-
bersin, mata
berair, hidung
tersumbat, ingusan, dan
gatal. Anak biasanya
menggaruk-garuk
hidungnya dengan
punggung tangannya.
Bila sedang
terserang, disarankan
anak dihindarkan dari
penyebab alergi
tersebut. Kalau
penyebabnya debu, seisi
kamarnya harus bebas
debu dan diusahakan
tidak lembap.
 Influenza
Influenza sebenarnya bukan
penyakit berbahaya yang
disebabkan sejenis virus.
Penyakit ini umumnya
menyerang sebagai wabah dan
akan berlangsung selama 3 – 4
hari. Jarang menimbulkan
komplikasi, sekalipun disertai
demam tinggi. Namun, kalau
daya tahan tubuh penderita
menurun, maka infeksi
sekunder, seperti
pneumonia, bronkitis, infeksi
telinga atau sinusitis, dapat
muncul. Untuk
mengatasinya, anak perlu cukup
istirahat dan diberi cukup cairan.
Sari buah atau air bisa untuk
mengganti cairan yang hilang
karena berkeringat.
Kopi, teh, dan susu tidak
 Gondong
Gondong juga kerap diderita anak-anak.
Penyebabnya sejenis virus yang menyerang
kelenjar ludah, yaitu paratiroid kelenjar ludah
besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada
kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua
sisi yang terkena. Beristirahat di tempat tidur
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Tidak berlaku pantangan makanan dan
minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah
dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti
agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran
yang dihaluskan. Perlu cukup minum untuk
menggantikan cairan yang keluar melalui
keringat.
 Radang Amandel
 Amandel adalah suatu bagian dari jaringan limfa yang terletak di kedua sisi bagian belakang tenggorokan.
Amandel ini akan mengalami pembesaran atau radang jika terjadi infeksi baik oleh bakteri atau virus. Tapi
biasanya amandel tersebut akan kembali ke bentuk semula setelah infeksi berakhir. Radang amandel pada anak-
anak memiliki ciri-ciri:
 Sakit tenggorokan lebih dari 48 jam dan biasanya disertai dengan kesulitan menelan.
 Tenggorokan berwarna merah disertai dengan amandel yang membesar atau bisa juga terlihat titik-titik putih
pada daerah amandel.
 Badan demam yang disertai dengan suhu tinggi.
 Terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di bawah rahang dan di leher.
 Anak merasakan sakit kepala.
 Suara anak berubah menjadi serak atau kehilangan suara.
 Jika gejala-gejala tersebut tidak hilang atau berkurang selama 3 hari, maka sebaiknya ke dokter untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut seperti usap tenggorokan untuk mengetahui penyebabnya. Radang amandel
disebabkan infeksi oleh virus (coxsackie virus, adenovirus atau Epstein-Barr virus). Jika radang amandel
disebabkan oleh bakteri, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik untuk menghilangkan infeksi
tersebut. Tapi jika disebabkan oleh virus, maka anak diusahakan untuk banyak minum air putih, mengonsumsi
makanan yang lunak serta diberikan obat untuk mengurangi gejala yang ada. Anak yang mengalami radang
amandel diserta dengan hidung meler dan diare lebih banyak disebabkan oleh virus. Pengaturan makanan pada
anak penderita radang amandel adalah :
 Usahakan anak untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, susu, terutama selama demam.
 Berikan makanan dalam bentuk lunak sehingga mempermudah anak mengunyah makanan.
 Sebaiknya hindari minum es, sirup, es krim, gorengan, makanan yang diawetkan, makanan dan snack yang
menggunakan penyedap rasa.
 Berikan makanan sumber antiooksidan (beta karoten, vitamin C, vitamin E) untuk meningkatkan kekebalan tubuh
Terima
kasih

Contenu connexe

Tendances

Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia asih gahayu
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamSurya Siawang
 
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...Santy Nurmalasari
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahasih gahayu
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Ppt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesPpt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesSurya Siawang
 
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut RemajaPenyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut RemajaAstri Noviana
 
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulutPenyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulutdanamonmitrasehat
 
Power point -gigi[1]
Power point -gigi[1]Power point -gigi[1]
Power point -gigi[1]lohchooipeou
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
Pentingnya kesehatan gigi  skill labPentingnya kesehatan gigi  skill lab
Pentingnya kesehatan gigi skill labNia Indah
 
Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakCara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakAstri Noviana
 
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet renaKesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet renaFatimah Nursiwi
 
Program kesehatan gigi
Program kesehatan gigiProgram kesehatan gigi
Program kesehatan gigiJoni Iswanto
 

Tendances (20)

Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia Ceramah gigi lansia
Ceramah gigi lansia
 
Materi kesgilut 2018
Materi kesgilut 2018Materi kesgilut 2018
Materi kesgilut 2018
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
 
PPT Gosok Gigi
PPT Gosok GigiPPT Gosok Gigi
PPT Gosok Gigi
 
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita ...
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolah
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Ppt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesPpt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi karies
 
Gigi Sehat Ibu Hamil
Gigi Sehat Ibu HamilGigi Sehat Ibu Hamil
Gigi Sehat Ibu Hamil
 
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut RemajaPenyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja
 
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulutPenyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
 
Power point -gigi[1]
Power point -gigi[1]Power point -gigi[1]
Power point -gigi[1]
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
Pentingnya kesehatan gigi  skill labPentingnya kesehatan gigi  skill lab
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakCara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
 
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet renaKesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil   leaflet rena
Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil leaflet rena
 
UKGS
UKGSUKGS
UKGS
 
Program kesehatan gigi
Program kesehatan gigiProgram kesehatan gigi
Program kesehatan gigi
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 

En vedette

Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
Penyuluhan sikat gigi dan cuci tanganPenyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
Penyuluhan sikat gigi dan cuci tanganTuti Mutya Ardan
 
Ceramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdCeramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdasih gahayu
 
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan BenarCara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan BenarFiki Rizki
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganShoetiaone
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilAnik Purwa
 
Presentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatPresentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatAL Prince
 
Diabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy LifestyleDiabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy LifestyleSlideShop.com
 
Sakit gigi
Sakit gigiSakit gigi
Sakit gigijana_ria
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Manfaat minum air putih
Manfaat minum air putihManfaat minum air putih
Manfaat minum air putihLRIndriyani
 
metode pencegahan Napza
metode pencegahan Napza metode pencegahan Napza
metode pencegahan Napza Siska Paramitha
 
Gizi pada kesehatan gigi
Gizi pada kesehatan gigiGizi pada kesehatan gigi
Gizi pada kesehatan gigiLicia Dewi
 
Ppt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikPpt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikNs. Lutfi
 
media pembelajaran penggolongan hewan
media pembelajaran penggolongan hewanmedia pembelajaran penggolongan hewan
media pembelajaran penggolongan hewan121531
 
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siska
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siskaCara menyikat gigi yang baik dan benar by siska
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siskaSiska Putri Puspitasari
 
Menggosok gigi pada anak sd
Menggosok gigi pada anak sdMenggosok gigi pada anak sd
Menggosok gigi pada anak sdzeicha
 
PEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANPEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANsicua050896
 

En vedette (20)

penyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SDpenyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SD
 
Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
Penyuluhan sikat gigi dan cuci tanganPenyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
Penyuluhan sikat gigi dan cuci tangan
 
Ceramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sdCeramah gigi untuk murid sd
Ceramah gigi untuk murid sd
 
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan BenarCara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
 
Presentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehatPresentasi lingkungan sekolah sehat
Presentasi lingkungan sekolah sehat
 
Diabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy LifestyleDiabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
 
Sakit gigi
Sakit gigiSakit gigi
Sakit gigi
 
Ikan Hias
Ikan HiasIkan Hias
Ikan Hias
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Manfaat minum air putih
Manfaat minum air putihManfaat minum air putih
Manfaat minum air putih
 
metode pencegahan Napza
metode pencegahan Napza metode pencegahan Napza
metode pencegahan Napza
 
Gizi pada kesehatan gigi
Gizi pada kesehatan gigiGizi pada kesehatan gigi
Gizi pada kesehatan gigi
 
Ppt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontikPpt bu anny, gerontik
Ppt bu anny, gerontik
 
media pembelajaran penggolongan hewan
media pembelajaran penggolongan hewanmedia pembelajaran penggolongan hewan
media pembelajaran penggolongan hewan
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siska
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siskaCara menyikat gigi yang baik dan benar by siska
Cara menyikat gigi yang baik dan benar by siska
 
Menggosok gigi pada anak sd
Menggosok gigi pada anak sdMenggosok gigi pada anak sd
Menggosok gigi pada anak sd
 
PEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATANPEMELIHARAAN KESEHATAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
 

Similaire à GIGI SEHAT

kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxvendanovirianta
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxvendanovirianta
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaNia Indah
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Nurul Nuha MS
 
Untitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxUntitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxssuser48104f
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptx
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptxpenyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptx
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptxArsaHWaskitoAji
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiLstryana
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfAdhyBlue
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 

Similaire à GIGI SEHAT (20)

kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
 
Sap posyandu
Sap posyanduSap posyandu
Sap posyandu
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
DHE samantha.pptx
DHE samantha.pptxDHE samantha.pptx
DHE samantha.pptx
 
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
 
Untitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxUntitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptx
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptx
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptxpenyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptx
penyuluhan kesgimul ANAK _ arsa.pptx
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasi
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdf
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 

Plus de Boyolali

perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)Boyolali
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susuBoyolali
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilakuBoyolali
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawaBoyolali
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhBoyolali
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangBoyolali
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisBoyolali
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBoyolali
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historisBoyolali
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Boyolali
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konselingBoyolali
 

Plus de Boyolali (13)

perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)perilaku kelekatan  attachment behavior (a review)
perilaku kelekatan attachment behavior (a review)
 
alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
pembentukan perilaku
pembentukan perilakupembentukan perilaku
pembentukan perilaku
 
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawabahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
bahan ajar, Skenario, dan evaluasi bahasa jawa
 
Jawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkhJawa silabus+rkh
Jawa silabus+rkh
 
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orangTembang dolanan berjaya di negeri orang
Tembang dolanan berjaya di negeri orang
 
Studi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionisStudi kasus anak perfeksionis
Studi kasus anak perfeksionis
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historispenelitian ex post facto, deskriptif, historis
penelitian ex post facto, deskriptif, historis
 
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
Senangnya bermain di kindergarten (paud di jerman)
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 

Dernier

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Dernier (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

GIGI SEHAT

  • 2. Pengertian Kesehatan Gigi  Suwelo (1992) mengemukakan bahwa “kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia”.  Supriyatno (2004) menguatkan dalam penelitian lebih lanjut dengan menemukan banyak penyakit yang berkaitan dengan kondisi gigi yang bermasalah.
  • 3. Pentingnya Kesehatan Gigi Anak  Struktur gigi terbentuk saat janin di dalam kandungan berusia 6-8 minggu. Kemudian pada sekitar umur 6 bulan setelah lahir gigi susu akan muncul. Gigi yang muncul diawali dengan gigi susu seri bagian bawah kemudian disusul gigi seri bagian atas. Fungsi gigi susu tidak hanya fungsi pengunyahan sebagai proses awal pencernaan, melainkan juga sebagai petunjuk jalan bagi gigi tetap yang ada di bawahnya. Setiap gigi sudah ada pola tempat tinggal masing- masing.  Pencabutan gigi susu sebelum waktunya akan mengacaukan sistem keseimbangan di dalam susunan gigi di dalam mulut. Pencabutan yang terlalu awal akan menyebabkan terjadinya pergeseran gigi di sebelahnya, sehingga terjadi penyempitan ruang pada lengkung gigi. Akibatnya gigi tetap tidak memperoleh ruang cukup dan akan tumbuh gigi tetap dengan susunan gigi yang berjejal. Alasan itulah kesehatan gigi susu sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan gigi tetap dan perlu adanya perawatan.
  • 4. Cara Mengurangi Rasa Sakit Ketika Gigi Tumbuh  usia munculnya gigi susu yang normal adalah antara usia 4-6 bulan dan paling lambat adalah usia antara 20-26 bulan.gigi susu yang muncul terlambat (retardasi) dapat terjadi pada anak yang ibunya mengalami kekurangan gizi pada saat hamil.  Gejala-gejala yang timbul saat gigi muncul adalah gusi terasa gatal, keluar banyak air liur dan demam. Cara-cara agar rasa sakit pada bayi ketika giginya tumbuh yakni:  Memberikan biskuit bayi dengan tekstur keras tetapi dapat hancur saat terkena air liur.  Menyediakan mainan karet yang bisa dia gigit.  Memberi pijatan ringan pada gusi bayi dengan telunjuk yang telah dibersihkan atau bisa Anda gunakan kain lembut yang telah dibasahi air hangat.  Biarkan dia menikmati dot bayi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada gusi, terutama pada malam hari saat dia tertidur.  Apabila bayi mogok makan karena giginya membuat tidak nyaman, maka harus mengonsultasikan hal tersebut pada ahli kesehatan. Sekalipun tidak nyaman
  • 5. Faktor Pengaruh dalam Kesehatan Gigi  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pada gigi antara lain  Gizi makanan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa benih gigi seudah terbentuk waktu janin (embrio) berusia 6-8 minggu dalam kandungan. Kandungan kalsium dalam makanan atau minuman akan membantu pembentukan tulang dan gigi.  Jenis makanan, jenis makanan yang mudah lengket dan menempel digigit seperti permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Namun hal ini akan mengakibatkan gangguan. Makanan tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.  Kebersihan gigi, dengan membiasakan pada anak-anak untuk selalu menyikat giginya atau berkumur-kumur setiap selesai makan atau sebelum tidur.  Kepekatan air ludah, pada orang-orang yang mempunyai air ludah yang sangat pekat dan sedikit akan lebih mudah giginya menjadi berlubang dibandingkan dengan air ludah yang encer dan banyak, sebab pada anak yang berair ludah pekat dan sedikit maka sisa makanan akan mudah menempel pada permukaan gigi (Moestopo, 1982).
  • 6. Cara Merawat Gigi Anak  Langkah-langkah dalam merawat gigi anak adalah sebagai berikut:  Menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela- sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami.  Mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Sikat gigi yang dipilih adalah sikat berbulu lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi. Sikat gigi untuk anak berukuran kecil dengan tangkai yang mudah di genggam dengan bulu halus tetapi kuat. Bagian ujung kepala sikat menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam. Anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu.  Memakai sikat lidah, lidah bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.  Pemberian pasta gigi untuk balita tidak dianjurkan. Menggosok gigi balita sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi namun cukup digosok dan diberi minum air (air matang) karena balita belum bisa berkumur sehingga kurang tepat kalau diberikan pasta gigi. Untuk anak usia 3 tahun keatas sebaiknya dianjurkan berkumur pada saat menggosok gigi, diberikan pasta gigi kira-kira 0,5 cm atau sebesar biji kacang polong, usahakan berkumur menggunakan air yang sudah masak karena anakbelum begitu mahir berkumur yang dikhawatirkan anak menelan air dan pasta gigi.  Menghindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen, dan cokelat.  Membiasakan untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi.  Mengkonsumsi makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar- agar.  Berkonsultasi ke dokter gigi. Pada kenyataannya, perawatan gigi yang dilakukan secara personal tidaklah cukup. Gigi juga memerlukan perawatan secara profesional, terlebih pada gigi sensitif atau gigi yang telah terlanjur mengalami kerusakan, misalnya, gigi berlubang.
  • 7.  Selain cara-cara umum yang dilakukan untuk merawat gigi anak, adapula cara merawat mulut dan gigi berdasarkan usia anak. Cara merawat mulut anak atau bayi pada saat usia 0 – 6 bulan, antara lain:  Membersihkan gusi bayi dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari  Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.  Membersihkan mulut bayi dengan kain lembab setelah menyusui  Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.
  • 8. Konsep Menggosok Gigi pada Anak  Menurut Endah Kusumawardani (2011) langkah-langkah menggosok gigi yang baik bagi anak sebagi berikut:  Gosok gigi searah, dari atas ke bawah untuk gigi atas; dan sebaliknya dari bawah ke atas untuk gigi bawah. Inilah prinsip menyikat “dari merah ke putih” atau dari gusi ke ujung gigi agar kotoran yang tersapu tidak balik lagi. Gerakan searah juga menjaga kesehatan gusi.  Buatlah gerakan mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi.  Gosoklah perlahan semua permukaan gigi mulai dari bagian dalam, tengah, dan luar.  Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, dan permukaan. Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi bersih dan jernih. Untuk anak yang baru belajar berkumur sediakan air matang.  Jangan berkumur terlalu banyak supaya masih tersisa fluoride untuk menjaga kekuatan gigi.
  • 9. Masalah Kesehatan Gigi yang Sering Muncul  Caries Gigi Caries gigi (gigi berlubang) merupakan kerusakan enamel, dentil dan semen yang berlangsung secara progresif. Insiden pembentukan caries gigi yang paling tinggi terdapat pada usia kanak-kanak. Setelah usia 25 tahun jarak terbentuk caries yang baru sekalipun lubang-lubang lama akan melebar. Timbulnya caries dapat dicegah dengan pemberian fluorisasi untuk menguatkan gigi, sikat gigi yang efisien untuk melepaskan dental plaugue/plag gigi, perubahan diet (mengurangi jumlah maupun frekuensi gula pasir) dan perawatan gigi yang terakhir (Marry E. Beck, 1995).  Gingivitis Gingivitis adalah suatu inflamasi pada jaringan gusi, merupakan penyakit penyangga gigi yang paling ringan. Faktor-faktor penyebabnya yaitu adanya plag, impaksi makanan, karies dan adanya penurunan daya tahan tubuh seseorang (Mansjoer, Arief, dkk, 2001).
  • 10. PENDEKATAN KESEHATAN PADA ANAK USIA DINI  Pemahaman Kesehatan pada Anak Usia Dini  Pengertian kesehatan Menurut WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.  Kesehatan pada Anak Usia Dini Anak sehat dapat langsung dilihat. Mereka tumbuh dengan tinggi badan, berat badan yang sesuai usianya, dan daya tahan tubuh yang baik sehingga jarang sakit. Begitu pula dengan kecerdasannya.
  • 11. Pemeliharaan Kesehatan pada Anak Usia Dini  Ruang Lingkup Pendidikan berbasis kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Dibidang kesehatan, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan dengan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, yaitu : o Kasih sayang dan perlindungan o Makanan bergizi seimbang (sejak lahir sampai 6 bulan hanya ASI saja, sesudah 6 bulan sampai 2 tahun ASI ditambah makanan pendamping ASI). o Imunisasi dasar dan suplementasi vitamin A o Pendidikan dan pengasuhan dini o Perawatan kesehatan dan pencegahan kecacatan, cedera dan lingkungan yang sehat dan aman o Orang tua berkeluarga berencana
  • 12. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah- Masalah Kesehatan Anak  Faktor Ekonomi Faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab, masih terdapatnya kantong-kantong kemiskinan dan jika pihak-pihak terkait tidak ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan keluarga, penuntasan kemiskinan ini akan mengakibatkan timbulnya peristiwa gizi buruk dan masalah kesehatan lainya yang berkepanjangan pada anak-anak usia dini.  Faktor Pendidikan Pendidikan yang berbasis kesehatan selalu mengingatkan kita semua bahwa usia anak balita merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.  Faktor Lingkungan Pendekatan kesehatan kepada anak usia dini memang harus dikenalkan oleh lingkungan sekitar anak, terdapat tiga lingkungan pendidikan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.
  • 13. Tiga lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah:  Lingkungan Pendidikan Keluarga Pengasuhan Anak Usia Dini dalam keluarga yang dipraktekkan oleh ibu, ayah, nenek, bibi dan lain-lain dalam memberikan makanan/minuman, pemeliharaan kesehatan dan pemberian stimulan itu dibutuhkan kasih sayang, ketulusan dan kesabaran. Sehingga memberikan kemungkinan secara optimal tumbuh-kembang anak menjadi sehat jasmani rohani dan anak menikmati dunia bermain dengan penuh keceriaan.  Lingkungan Masyarakat Dalam masyarakat anak bergaul dengan orang lain sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan saling mempengaruhi pada pembentukan kepribadian anak. Lingkungan masyarakat secara kultural memberikan rangsangan yang memungkinkan terjadinya perubahan yang memerlukan adanya penyesuaian- penyesuaian agar terjadi keseimbangan antara aspek kehidupan yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan. Untuk itu perlu adanya layanan pendidikan yang mempersiapkan anak balita sehingga mereka hidup yang lebih berkualitas.  Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah merupakan lingkungan formal yang dilaksanakan pada suatu lembaga tertentu yang telah terstruktur dan mempunyai program yang baku. Berbagai bentuk layanan pendidikan bagi anak balita termasuk pembiasaan secara dini terhadap kesehatan anak sendiri dan membiasakan anak menjadi lebih mandiri serta belajar menjaga kesehatan diri.
  • 14.  Program Pendidikan Anak Usia Dini yang Berbasiskan Kesehatan Ada beberapa kegiatan pendidikan yang berbasiskan kesehatan, antara lain:  Motivasi Hidup Sehat Motivasi dengan penyuluhan dengan melibatkan orang tua secara individual dan massal bagi kelangsungan hidup secara sehat, dilakukan dengan pelatihan oleh mitra lembaga. Selama ini sudah terbiasa masyarakat mengabaikan makanan bergizi, orang tua membiarkan anak untuk membeli jajanan yang mengandung zat berbahaya. Hidup sehat ini perlu dirasakan sebagai kebutuhan oleh orang tua balita.  Peningkatan Kualitas Gizi Anak Peningkatan status gizi anak boleh dianggap sebagai salah satu cara dalam menanggulangi masalah gizi di masyarakat.. Kusum P.Shah (1988) menekankan bahwa kesehatan manusia pada masa yang akan datang bergantung pada status gizi ibunya. Peran ibu dalam menentukan status gizi anak dimulai sejak anak di dalam kandungan, saat menyusui dan balita bahkan sampai si anak itu mulai mandiri, hal ini bukan saja dari malnutrisi yang didapat anak dari sang ibu, tetapi juga sejak awal kelahiran sampai enam bulan pertama anak sesungguhnya tercukupi kebutuhannya total dari ASI (ASI ekskiusif) jika ibu tersebut cukup sehat. Seorang ibu yang sehat dan tidak pernah mempunyai sejarah kurang gizi maka sampai enam bulan pertama cukup memberikan proteksi bagi anaknya terhadap kekurangan gizi. Bahkan setelah lewat enam bulan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASl) yang benar akan tetap memberikan
  • 15. GEJALA PENYAKIT YANG SERING DIALAMI ANAK  Demam Demam atau kenaikan suhu tubuh bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda-tanda bahwa kesehatan anak menurun. Demam sering terjadi saat tumbuh gigi pertama. Suhu tubuh juga akan meninggi sehabis memperoleh imunisasi DPT (difteria, pertusis, dan tetanus), namun hanya berlangsung kira-kira 24 jam. Anak dikatakan demam, bila suhu tubuhnya di atas 〖37,5〗^o C. Hal yang perlu dilakukan, yaitu menidurkan anak dalam ruang ber-AC atau berkipas angin, memakaikan pakaian yang tipis, jangan diselimuti dengan selimut tebal (kecuali si anak menggigil) karena justru akan meningkatkan suhu tubuh, kemudian anak diberi banyak minum. Air yang diberikan kepada anak misalnya air putih, susu, air jeruk, sari buah, atau kaldu hangat yang membuat anak akan mudah berkeringat sehingga suhu tubuh menurun.Untuk menurunkan suhu tubuh bisa dibantu dengan mengompres kening dengan lap atau handuk basah. Selama suhu tubuhnya masih tinggi, kompres tetap perlu. Upaya menurunkan suhu tubuh ini perlu untuk mencegah terjadinya kejang-kejang atau setip.
  • 16.  Diare  Penyebab diare umumnya makanan. Bisa karena keracunan makanan atau karena kuman dalam makanan. Kalau makanannya beracun, gejala utamanya muntah, baru diikuti diare. Sedangkan karena kuman pada makanan, biasanya diare dulu baru kemudian muntah. Ketika anak terkena diare, anak segera diberikan banyak air. Pemberian susu formula dan jus buah dihentikan sementara. Namun, ASI tetap dilanjutkan. Bila diare berkelanjutan, bisa terjadi ketidakseimbangan cairan tubuh sehingga timbul dehidrasi. Kondisi dehidarasi inilah yang paling dikhawatirkan meski diare pada dasarnya akan sembuh sendiri.  Tanda-tanda dehidrasi antara lain anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus. Air seni keluar sedikit dan berwarna gelap, ada kalanya tidak keluar sama sekali, mata cekung atau terbenam. Pada bayi tanda dehidrasi bisa dilihat dari ubun-ubun yang menjadi cekung, anak mengantuk, kulit pucat atau kekenyalan tubuh berkurang, dan bekas cubitan tidak cepat kembali normal. Untuk mengatasinya, anak perlu diberi cairan
  • 17.  Alergi Gelaja umum dari alergi, yakni bersin- bersin, mata berair, hidung tersumbat, ingusan, dan gatal. Anak biasanya menggaruk-garuk hidungnya dengan punggung tangannya. Bila sedang terserang, disarankan anak dihindarkan dari penyebab alergi tersebut. Kalau penyebabnya debu, seisi kamarnya harus bebas debu dan diusahakan tidak lembap.
  • 18.  Influenza Influenza sebenarnya bukan penyakit berbahaya yang disebabkan sejenis virus. Penyakit ini umumnya menyerang sebagai wabah dan akan berlangsung selama 3 – 4 hari. Jarang menimbulkan komplikasi, sekalipun disertai demam tinggi. Namun, kalau daya tahan tubuh penderita menurun, maka infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis, dapat muncul. Untuk mengatasinya, anak perlu cukup istirahat dan diberi cukup cairan. Sari buah atau air bisa untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat. Kopi, teh, dan susu tidak
  • 19.  Gondong Gondong juga kerap diderita anak-anak. Penyebabnya sejenis virus yang menyerang kelenjar ludah, yaitu paratiroid kelenjar ludah besar di depan telinga. Sering pula terjadi pada kelenjar di bawah rahang dan biasanya kedua sisi yang terkena. Beristirahat di tempat tidur dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Tidak berlaku pantangan makanan dan minuman, tapi makanan yang lunak dan mudah dicerna sangat dianjurkan. Makanan seperti agar-agar, serikaya, sup kaldu, dan sayuran yang dihaluskan. Perlu cukup minum untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat.
  • 20.  Radang Amandel  Amandel adalah suatu bagian dari jaringan limfa yang terletak di kedua sisi bagian belakang tenggorokan. Amandel ini akan mengalami pembesaran atau radang jika terjadi infeksi baik oleh bakteri atau virus. Tapi biasanya amandel tersebut akan kembali ke bentuk semula setelah infeksi berakhir. Radang amandel pada anak- anak memiliki ciri-ciri:  Sakit tenggorokan lebih dari 48 jam dan biasanya disertai dengan kesulitan menelan.  Tenggorokan berwarna merah disertai dengan amandel yang membesar atau bisa juga terlihat titik-titik putih pada daerah amandel.  Badan demam yang disertai dengan suhu tinggi.  Terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di bawah rahang dan di leher.  Anak merasakan sakit kepala.  Suara anak berubah menjadi serak atau kehilangan suara.  Jika gejala-gejala tersebut tidak hilang atau berkurang selama 3 hari, maka sebaiknya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti usap tenggorokan untuk mengetahui penyebabnya. Radang amandel disebabkan infeksi oleh virus (coxsackie virus, adenovirus atau Epstein-Barr virus). Jika radang amandel disebabkan oleh bakteri, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik untuk menghilangkan infeksi tersebut. Tapi jika disebabkan oleh virus, maka anak diusahakan untuk banyak minum air putih, mengonsumsi makanan yang lunak serta diberikan obat untuk mengurangi gejala yang ada. Anak yang mengalami radang amandel diserta dengan hidung meler dan diare lebih banyak disebabkan oleh virus. Pengaturan makanan pada anak penderita radang amandel adalah :  Usahakan anak untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, susu, terutama selama demam.  Berikan makanan dalam bentuk lunak sehingga mempermudah anak mengunyah makanan.  Sebaiknya hindari minum es, sirup, es krim, gorengan, makanan yang diawetkan, makanan dan snack yang menggunakan penyedap rasa.  Berikan makanan sumber antiooksidan (beta karoten, vitamin C, vitamin E) untuk meningkatkan kekebalan tubuh