SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Etika Profesi Public Relations
Danus Ardiansah – hai.ardiansah@gmail.com
1. Tugas Utama Public Relations
Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi
maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan
emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya
untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya.
Oleh sebab itu, tugas utama yang harus dilakukan oleh Public Relations yakni :
a. Menjadi Media Penyalur Informasi :
Seorang Public Relations harus aktif dalam memberikan informasi Perusahaan kepada
publiknya, baik itu Publik Internal maupun Eksternal. Tujuannya untuk mensinergikan
hubungan timbal balik yang sama-sama saling menguntungkan dan membangun rasa saling
pengertian melalui komunikasi yang efektif dan terarah.
b. Mengelola Opini Publik yang baik.
Mengelola opini publik yang menyenangkan dari sebuah lembaga sosial, ekonomi, atau politik,
merupakan hal utama yang harus dikerjakan oleh Public Relations. Karena dari sini, penilaian
publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan dapat mempengaruhi citra dan reputasi dari
perusahaan itu sendiri. Suatu pemahaman tentang proses pembentukan opini publik yanag baik,
berawal dari kepercayaan publik terhadap Perusahaan tersebut.
c. Menjadi Interpreter atau Penterjemah keinginan Publik.
Seorang public relations harus dapat mendengar, melihat, dan merasa apa yang terjadi
dikalangan publiknya setelah mereka menerima informasi tentang kebijakan-kebijakan
perusahaan atau organisasi yang telah disampaikan kepadanya. Seorang public relations harus
pula melihat, bahkan merasakan sendiri akibat-akibat dari kebijakan perusahaan atau
organisasinya yang timbul ditengah-tengah publik yang mempunyai kepentingan dengan
perusahaan atau organisasinya.
Tantangan Public Relations
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang Public Relations harus mampu menghadapi
tantangan yang menghadangnya. Tantangan tersebut bisa diantisipasi melalui riset,
perencanaan, manajemen krisis yang baik, aksi-komunikasi, dan evaluasi. Adapun tantangan-
tantangan yang biasa dihadapi oleh seorang Public Relations adalah sebagai berikut :
a. Pertumbuhan Teknologi Komunikasi.
Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan Teknologi Komunikasi yang semakin pesat, menjadi
tantangan tersendiri bagi seorang Public Relations dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Pertumbuhan Teknologi Komunikasi ini berdampak pada penyebaran informasi yang
semakin cepat dan luas. Pilihan informasi-pun semakin beragam, publik dihadapkan pada
informasi-informasi baru, perusahaan harus bisa menyesuaikan keinginan publik melalui
teknologi komunikasi. Seorang Public Relations harus mampu beradaptasi sekaligus
mengaplikasikan budaya baru berbasis digital dan virtual yang semakin lama semakin
berkembang.
b. Pengaruh Media Massa
Media Massa memiliki kemampuan untuk membangun pencitraan dalam benak publik serta
membentuk pendapat dan persepsi mereka. Media melalui isi pesan melaksanakan strategi
pembingkaian, yang menyoroti aspek-aspek tertentu dan mengabaikan aspek-aspek lain
dalam memandang kenyataan. Dari sini seorang Public Relations harus bisa mengimbangi
berita-berita yang muncul ke permukaan publik dan memberikan counter berupa berita
tandingan, apabila berita yang diberitakan oleh media telah menyudutkan dan merugikan
Perusahaan.
c. Tingkat Pendidikan, Kelas Sosial, Demografi dari khalayak yang berbeda-beda.
Keinginan publik yang semakin beragam, serta banyaknya permintaan-permintaan publik
yang belum bisa dipenuhi oleh perusahaan, juga menjadi tantangan bagi seorang Public
Relations. Public Relations harus mampu menyeragamkan informasi untuk publiknya,
dengan memberikan edukasi, program-program PR, serta tanggung jawab sosial yang baik
agar bisa mendapatkan kepercayaan dari publik.
Contoh Kasus
Ketika Perusahaan Nestle mengalami krisis, dimana krisis tersebut timbul karena produk-
produk Nestle terdapat DNA daging Kuda, PR dari Nestle harus cepat mengambil tindakan.
Tugas utama yang dilakukan oleh PR Nestle adalah menarik produk-produknya dari
pasaran, dan menjelaskan kepada publik tentang kebenaran informasi tersebut secara nyata.
Hal tersebut dilakukan agar kepercayaan publik bisa terjaga, dan publik tetap setia dengan
produk-produk Nestle.
Namun, ada tantangan tersendiri bagi PR Nestle, yakni pemberitaan media yang semakin
berkembang mengenai informasi tersebut. Pemberitaan buruk bagi Nestle, merupakan
berita yang baik bagi media. Oleh karena itu, PR dari Nestle harus segera mengadakan
konferensi pers untuk mengklarifikasi, menjelaskan, dan menjawab dugaan kasus tersebut
agar berita itu tidak meluas dan krisis bisa segera teratasi. Tentunya dengan bukti-bukti
nyata, langkah konkrit, dan bertanggung jawab kepada publik.
2. Kendala Etika Profesi Public Relations
Etika Profesi Public Relations adalah seperangkat aturan-aturan atau norma-norma yang
mengarahkan seorang Public Relations agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Dengan Etika Profesi, seorang Public Relations bisa menjaga sikapnya, tutur katanya, dan
cara berinteraksi dengan publiknya, supaya bisa memberikan kesan yang baik bagi publik
yang menilainya.
Tapi dalam penerapannya, terdapat kendala-kendala yang dialami oleh PR dalam menjaga,
menerapkan, dan menjalankan etika tersebut, diantaranya adalah :
1. Tidak adanya hukuman secara langsung bagi seorang Public Relations yang melanggar
kode etik profesi ke-PR-an. Jadi banyak diantara mereka seenaknya saja menjalankan
profesi PR tanpa mempedulikan aspek-aspek yang lain.
2. Standar moral pelaku PR yang masih lemah. Banyak diantara pelaku humas yang
menggunakan berbagai cara dalam meraih perhatian publik, padahal cara itu tidak baik
dan tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya
sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik melalui PR yang mewakilinya,
yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi
kesempatan bagi pihak yang mencari keuntungan dengan situasi eknomi yang semakin
lama semakin membebani public.
4. Lemahnya pengawasan dari pemerintah terhadap penegakan hukum etika profesi PR.
Pemerintah terkesan tidak peka dengan kasus-kasus kehumasan yang sudah ada, padahal
hal itu akan mengakibatkan kecanduan yang berkepanjangan jika kasus-kasus tersebut
tidak ditangani dengan baik.
Contoh Kasus
Pagelaran Pemilu Legislatif 2014, telah memberi aura tersendiri dalam dunia Demokrasi
Indonesia. Momen yang sejatinya digunakan oleh masyarakat untuk memilih calon
pemimpin, malah dijadikan dagelan hukum bagi elit politik Indonesia. Banyak partai politik
di Indonesia yang memakai jasa PR dalam mempromosikan jagoan-jagoannya untuk bisa
menang di pemilu nanti, tapi banyak juga PR yang tidak mempedulikan etika profesi yang
ada. Mereka malah membantu partai politik di jalan kotor agar bisa menarik perhatian dari
public. Seharusnya seorang PR tidak melakukan hal itu, karena fungsi dan tugas PR yang
sebenarnya adalah memberikan kepercayaan pada public melalui tindakan yang benar dan
nyata.
3. Profesi Public Relations adalah profesi yang mulia.
Karena Public Relations selalu bekerja demi kepentingan publik. Public Relations
juga menjadi pelayan bagi publik demi menciptakan saling pengertian dan sama-sama saling
menguntungkan. Hal yang mendasari profesi Public Relations sebagai pekerjaan yang mulia
yakni profesi ini senantiasa bekerja atau bertugas untuk menjaga kelangsungan hidup
manusia, dengan berpedoman pada kejujuran, kebenaran dan kepercayaan. Oleh karena itu,
ketiga hal tersebut (etika, kejujuran/kebenaran, dan kepercayaan) harus selalu dipegang
teguh oleh seseorang yang berprofesi sebagai humas dalam melakukan segala program
kegiatannya.
Dengan kata lain, jika seseorang yang berprofesi sebagai Public Relations akan
melangkah pada tahap pengelolaan program kegiatannya, maka ketiga nilai tersebut
merupakan hal yang harus diperhatikan guna tercapainya penciptaan penilaian yang baik
(goodwill) sesuai dengan harapan yang dikehendaki.
Seperti pendapat yang kami kutip dari Betrand R. Canfield, bahwa seseorang yang
berprofesi sebagai humas dalam kehidupan masyarakat, maka ia harus berorientasi untuk:
1. Mengabdi kepada kepentingan publik.
2. Memelihara komunikasi yang baik.
3. Menitik beratkan pada moral dan tingkah laku yang baik.
Selain itu, Cutlip and Center juga berpendapat bahwa seseorang yang berprofesi
sebagai humas dalam kehidupan masyarakat, maka ia harus mampu:
1. Menjamin dan menilai opini publik yang ada.
2. Memberikan nasehat/penerangan terkait dengan adanya opini publik.
3. Berkomunikasi dengan baik dalam rangka mempengaruhi opini publik.
Contoh Kasus
Ketika PT Alam Abadi Jaya akan mendirikan salah satu pabriknya di tengah-tengah
lingkungan masyarakat wilayah Cirebon, PT ini membutuhkan seorang Public Relations
yang handal untuk menganalisis, mengetahui keiginan publik, dan mengkomunikasikannya
dengan publik, mengenai apa yang diharapkan dan dibutuhkan publik jika perusahaan
tersebut telah berdiri di lokasi itu.
Disini PR harus menjelaskan informasi yang sebenarnya kepada publik atau
masyarakat Cirebon mengenai identitas perusahaan PT. Alam Abadi Jaya yang akan
mendirikan salah satu pabriknya di lokasi itu. Selain itu, PR juga harus bisa
menginformasikan mengenai dampak yang terjadi saat pabrik itu telah berdiri di lingkungan
masyarakat Cirebon, baik itu dampak postitif maupun negatifnya. PR harus
mengkomunikasikan keinginan publik pada perusahaan, agar perusahaan bisa menyesuaikan
dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jika diantara Perusahaan dan Masyarakat sudah ada kesepakatan mengenai pendirian
pabrik ini, maka tugas PR adalah menjaga hubungan ini agar tetap berlangsung harmonis,
aman, dan tidak terjadi kesalah pahaman. Jadi profesi PR merupakan profesi yang mulia,
karena mewakili kepentingan publik, menganalisis keinginan publik, yang didasarkan pada
etika, kejujuran, kebenaran, dan kepercayaan.

More Related Content

What's hot

1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
blade_net
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
mankoma2013
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
blade_net
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
putiandinis
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
Rezka Judittya
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
mankoma2013
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
mawan fadlli
 
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Dwitantri Rezkiandini
 

What's hot (20)

1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Retorika
Retorika Retorika
Retorika
 
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan3. identitas citra dan reputasi perusahaan
3. identitas citra dan reputasi perusahaan
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
Naskah film pendek 'MASIH DIUSAHAKAN'
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
Pelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan KampanyePelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan Kampanye
 
Contoh proposal bazar
Contoh proposal bazarContoh proposal bazar
Contoh proposal bazar
 

Viewers also liked

4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
blade_net
 
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media RelationsMedia PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
Embun Pagi
 
Etika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme prEtika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme pr
eryeryey
 

Viewers also liked (12)

Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media MassaHubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
 
Etika profesi humas
Etika profesi humasEtika profesi humas
Etika profesi humas
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
Managemen public relation
Managemen public relationManagemen public relation
Managemen public relation
 
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media RelationsMedia PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
Media PR - Perbedaan Media PR vs Media Relations
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Etika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme prEtika dan profesionalisme pr
Etika dan profesionalisme pr
 
Hubungan Public Relation dengan Media Massa
Hubungan Public Relation dengan Media MassaHubungan Public Relation dengan Media Massa
Hubungan Public Relation dengan Media Massa
 
Makalah pr kelompok 2
Makalah pr kelompok 2Makalah pr kelompok 2
Makalah pr kelompok 2
 
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiHubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan Komunikasi
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Panduan menulis laporan
Panduan menulis laporanPanduan menulis laporan
Panduan menulis laporan
 

Similar to Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations

kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
SahrialMaulana
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
Dhenim Prianka
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
TugasKPP
 
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
rezaindrajaya69
 

Similar to Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations (20)

Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
 
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
 
Proaktif
ProaktifProaktif
Proaktif
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
 
Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)
 
Heart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relationsHeart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relations
 
Materi MK Digital PR (Lanjutan) - Pertemuan 12
Materi MK Digital PR (Lanjutan) - Pertemuan 12Materi MK Digital PR (Lanjutan) - Pertemuan 12
Materi MK Digital PR (Lanjutan) - Pertemuan 12
 
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docxKerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
 
PENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATIONPENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATION
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & Media
 
Public Relations Politic
Public Relations PoliticPublic Relations Politic
Public Relations Politic
 
Makalah public relation
Makalah public relationMakalah public relation
Makalah public relation
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
 
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
 
Peran dan Fungsi PR - Kelompok 11.pptx
Peran dan Fungsi PR - Kelompok 11.pptxPeran dan Fungsi PR - Kelompok 11.pptx
Peran dan Fungsi PR - Kelompok 11.pptx
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
 
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxPUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
 
pengantar-public-relations-meet 1.ppt
pengantar-public-relations-meet 1.pptpengantar-public-relations-meet 1.ppt
pengantar-public-relations-meet 1.ppt
 

More from Ardiansah Danus

Desain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
Desain Katalog Produk Suya Advertising IndonesiaDesain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
Desain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
Ardiansah Danus
 

More from Ardiansah Danus (10)

5 tips mengalahkan kompetitor bisnis anda
5 tips mengalahkan kompetitor bisnis anda5 tips mengalahkan kompetitor bisnis anda
5 tips mengalahkan kompetitor bisnis anda
 
Majalah duper full
Majalah duper fullMajalah duper full
Majalah duper full
 
Desain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
Desain Katalog Produk Suya Advertising IndonesiaDesain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
Desain Katalog Produk Suya Advertising Indonesia
 
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaMemahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
 
Manajemen Krisis Dalam Public Relations
Manajemen Krisis Dalam Public RelationsManajemen Krisis Dalam Public Relations
Manajemen Krisis Dalam Public Relations
 
The Year Book PR.ONE
The Year Book PR.ONEThe Year Book PR.ONE
The Year Book PR.ONE
 
Company profile lookatme
Company profile lookatmeCompany profile lookatme
Company profile lookatme
 
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam PerusahaanPengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
Pengelolaan Merek Oleh Public Relations dalam Perusahaan
 
Mendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi MediaMendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi Media
 

Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations

  • 1. Etika Profesi Public Relations Danus Ardiansah – hai.ardiansah@gmail.com 1. Tugas Utama Public Relations Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya. Oleh sebab itu, tugas utama yang harus dilakukan oleh Public Relations yakni : a. Menjadi Media Penyalur Informasi : Seorang Public Relations harus aktif dalam memberikan informasi Perusahaan kepada publiknya, baik itu Publik Internal maupun Eksternal. Tujuannya untuk mensinergikan hubungan timbal balik yang sama-sama saling menguntungkan dan membangun rasa saling pengertian melalui komunikasi yang efektif dan terarah. b. Mengelola Opini Publik yang baik. Mengelola opini publik yang menyenangkan dari sebuah lembaga sosial, ekonomi, atau politik, merupakan hal utama yang harus dikerjakan oleh Public Relations. Karena dari sini, penilaian publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan dapat mempengaruhi citra dan reputasi dari perusahaan itu sendiri. Suatu pemahaman tentang proses pembentukan opini publik yanag baik, berawal dari kepercayaan publik terhadap Perusahaan tersebut. c. Menjadi Interpreter atau Penterjemah keinginan Publik. Seorang public relations harus dapat mendengar, melihat, dan merasa apa yang terjadi dikalangan publiknya setelah mereka menerima informasi tentang kebijakan-kebijakan perusahaan atau organisasi yang telah disampaikan kepadanya. Seorang public relations harus pula melihat, bahkan merasakan sendiri akibat-akibat dari kebijakan perusahaan atau organisasinya yang timbul ditengah-tengah publik yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan atau organisasinya.
  • 2. Tantangan Public Relations Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang Public Relations harus mampu menghadapi tantangan yang menghadangnya. Tantangan tersebut bisa diantisipasi melalui riset, perencanaan, manajemen krisis yang baik, aksi-komunikasi, dan evaluasi. Adapun tantangan- tantangan yang biasa dihadapi oleh seorang Public Relations adalah sebagai berikut : a. Pertumbuhan Teknologi Komunikasi. Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan Teknologi Komunikasi yang semakin pesat, menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Public Relations dalam menjalankan tugas-tugasnya. Pertumbuhan Teknologi Komunikasi ini berdampak pada penyebaran informasi yang semakin cepat dan luas. Pilihan informasi-pun semakin beragam, publik dihadapkan pada informasi-informasi baru, perusahaan harus bisa menyesuaikan keinginan publik melalui teknologi komunikasi. Seorang Public Relations harus mampu beradaptasi sekaligus mengaplikasikan budaya baru berbasis digital dan virtual yang semakin lama semakin berkembang. b. Pengaruh Media Massa Media Massa memiliki kemampuan untuk membangun pencitraan dalam benak publik serta membentuk pendapat dan persepsi mereka. Media melalui isi pesan melaksanakan strategi pembingkaian, yang menyoroti aspek-aspek tertentu dan mengabaikan aspek-aspek lain dalam memandang kenyataan. Dari sini seorang Public Relations harus bisa mengimbangi berita-berita yang muncul ke permukaan publik dan memberikan counter berupa berita tandingan, apabila berita yang diberitakan oleh media telah menyudutkan dan merugikan Perusahaan. c. Tingkat Pendidikan, Kelas Sosial, Demografi dari khalayak yang berbeda-beda. Keinginan publik yang semakin beragam, serta banyaknya permintaan-permintaan publik yang belum bisa dipenuhi oleh perusahaan, juga menjadi tantangan bagi seorang Public Relations. Public Relations harus mampu menyeragamkan informasi untuk publiknya, dengan memberikan edukasi, program-program PR, serta tanggung jawab sosial yang baik agar bisa mendapatkan kepercayaan dari publik.
  • 3. Contoh Kasus Ketika Perusahaan Nestle mengalami krisis, dimana krisis tersebut timbul karena produk- produk Nestle terdapat DNA daging Kuda, PR dari Nestle harus cepat mengambil tindakan. Tugas utama yang dilakukan oleh PR Nestle adalah menarik produk-produknya dari pasaran, dan menjelaskan kepada publik tentang kebenaran informasi tersebut secara nyata. Hal tersebut dilakukan agar kepercayaan publik bisa terjaga, dan publik tetap setia dengan produk-produk Nestle. Namun, ada tantangan tersendiri bagi PR Nestle, yakni pemberitaan media yang semakin berkembang mengenai informasi tersebut. Pemberitaan buruk bagi Nestle, merupakan berita yang baik bagi media. Oleh karena itu, PR dari Nestle harus segera mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi, menjelaskan, dan menjawab dugaan kasus tersebut agar berita itu tidak meluas dan krisis bisa segera teratasi. Tentunya dengan bukti-bukti nyata, langkah konkrit, dan bertanggung jawab kepada publik.
  • 4. 2. Kendala Etika Profesi Public Relations Etika Profesi Public Relations adalah seperangkat aturan-aturan atau norma-norma yang mengarahkan seorang Public Relations agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan Etika Profesi, seorang Public Relations bisa menjaga sikapnya, tutur katanya, dan cara berinteraksi dengan publiknya, supaya bisa memberikan kesan yang baik bagi publik yang menilainya. Tapi dalam penerapannya, terdapat kendala-kendala yang dialami oleh PR dalam menjaga, menerapkan, dan menjalankan etika tersebut, diantaranya adalah : 1. Tidak adanya hukuman secara langsung bagi seorang Public Relations yang melanggar kode etik profesi ke-PR-an. Jadi banyak diantara mereka seenaknya saja menjalankan profesi PR tanpa mempedulikan aspek-aspek yang lain. 2. Standar moral pelaku PR yang masih lemah. Banyak diantara pelaku humas yang menggunakan berbagai cara dalam meraih perhatian publik, padahal cara itu tidak baik dan tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. 3. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil. Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik melalui PR yang mewakilinya, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari keuntungan dengan situasi eknomi yang semakin lama semakin membebani public. 4. Lemahnya pengawasan dari pemerintah terhadap penegakan hukum etika profesi PR. Pemerintah terkesan tidak peka dengan kasus-kasus kehumasan yang sudah ada, padahal hal itu akan mengakibatkan kecanduan yang berkepanjangan jika kasus-kasus tersebut tidak ditangani dengan baik. Contoh Kasus Pagelaran Pemilu Legislatif 2014, telah memberi aura tersendiri dalam dunia Demokrasi Indonesia. Momen yang sejatinya digunakan oleh masyarakat untuk memilih calon pemimpin, malah dijadikan dagelan hukum bagi elit politik Indonesia. Banyak partai politik di Indonesia yang memakai jasa PR dalam mempromosikan jagoan-jagoannya untuk bisa menang di pemilu nanti, tapi banyak juga PR yang tidak mempedulikan etika profesi yang ada. Mereka malah membantu partai politik di jalan kotor agar bisa menarik perhatian dari public. Seharusnya seorang PR tidak melakukan hal itu, karena fungsi dan tugas PR yang sebenarnya adalah memberikan kepercayaan pada public melalui tindakan yang benar dan nyata.
  • 5. 3. Profesi Public Relations adalah profesi yang mulia. Karena Public Relations selalu bekerja demi kepentingan publik. Public Relations juga menjadi pelayan bagi publik demi menciptakan saling pengertian dan sama-sama saling menguntungkan. Hal yang mendasari profesi Public Relations sebagai pekerjaan yang mulia yakni profesi ini senantiasa bekerja atau bertugas untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, dengan berpedoman pada kejujuran, kebenaran dan kepercayaan. Oleh karena itu, ketiga hal tersebut (etika, kejujuran/kebenaran, dan kepercayaan) harus selalu dipegang teguh oleh seseorang yang berprofesi sebagai humas dalam melakukan segala program kegiatannya. Dengan kata lain, jika seseorang yang berprofesi sebagai Public Relations akan melangkah pada tahap pengelolaan program kegiatannya, maka ketiga nilai tersebut merupakan hal yang harus diperhatikan guna tercapainya penciptaan penilaian yang baik (goodwill) sesuai dengan harapan yang dikehendaki. Seperti pendapat yang kami kutip dari Betrand R. Canfield, bahwa seseorang yang berprofesi sebagai humas dalam kehidupan masyarakat, maka ia harus berorientasi untuk: 1. Mengabdi kepada kepentingan publik. 2. Memelihara komunikasi yang baik. 3. Menitik beratkan pada moral dan tingkah laku yang baik. Selain itu, Cutlip and Center juga berpendapat bahwa seseorang yang berprofesi sebagai humas dalam kehidupan masyarakat, maka ia harus mampu: 1. Menjamin dan menilai opini publik yang ada. 2. Memberikan nasehat/penerangan terkait dengan adanya opini publik. 3. Berkomunikasi dengan baik dalam rangka mempengaruhi opini publik. Contoh Kasus Ketika PT Alam Abadi Jaya akan mendirikan salah satu pabriknya di tengah-tengah lingkungan masyarakat wilayah Cirebon, PT ini membutuhkan seorang Public Relations yang handal untuk menganalisis, mengetahui keiginan publik, dan mengkomunikasikannya dengan publik, mengenai apa yang diharapkan dan dibutuhkan publik jika perusahaan tersebut telah berdiri di lokasi itu.
  • 6. Disini PR harus menjelaskan informasi yang sebenarnya kepada publik atau masyarakat Cirebon mengenai identitas perusahaan PT. Alam Abadi Jaya yang akan mendirikan salah satu pabriknya di lokasi itu. Selain itu, PR juga harus bisa menginformasikan mengenai dampak yang terjadi saat pabrik itu telah berdiri di lingkungan masyarakat Cirebon, baik itu dampak postitif maupun negatifnya. PR harus mengkomunikasikan keinginan publik pada perusahaan, agar perusahaan bisa menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika diantara Perusahaan dan Masyarakat sudah ada kesepakatan mengenai pendirian pabrik ini, maka tugas PR adalah menjaga hubungan ini agar tetap berlangsung harmonis, aman, dan tidak terjadi kesalah pahaman. Jadi profesi PR merupakan profesi yang mulia, karena mewakili kepentingan publik, menganalisis keinginan publik, yang didasarkan pada etika, kejujuran, kebenaran, dan kepercayaan.