SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  88
Manusia Purba
Perkembangan
Teknologi
Manusia
Purba
Pengertian
Jenis Manusia
Purba
Penemuan Fosil
Manusia Purba
di Indonesia
• Manusia purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang
hidup jauh sebelum tulisan ditemukan.
• Manusia purba hidup pada jaman pleistosen kira-kira 2 juta tahun
yang lalu.
• Untuk mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia ada 2
cara,yaitu :
1. dengan melalui sisa-sisa tulang manusia,hewan dan
tumbuhan yang telah membantu (fosil)
2. dengan peninggalan peralatan dan perlengkapan
kehidupan manusia sebagai hasil budaya manusia,seperti alat-alat
:
rumah tangga,bangunan,perhiasan atau senjata
• Ciri-cirinya secara umum adalah :
a. bertubuh tegap
b. belum mempunyai peradaban dan hidup di alam
bebas menyatu dengan alamnya
c. tingkat kecerdasannya rendah
Meganthropus
• Jenis Meganthropus yang paling terkenal adalah Meganthropus
Palaeojavanicus yang ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald tahun
1936-1941.
• Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega = besar, palaeo =
tua, dan java = Jawa, berarti Meganthropus Palaeojavanicus berarti
manusia besar/raksasa dari Jawa
• Ciri-ciri yang dimiliki Meganthropus Paleojavanicus adalah :
1) mempunyai rahang yang tegap
2) mempunyai geraham yang besar
3) tonjolan kening mencolok
4) tulang pipi tidak tipis
5) memiliki sendi-sendi yang besar
6) mempunyai badan yang tegap
7) mempunyai otot rahang yang kuat
8) tidak mempunyai dagu
9) mempunyai tonjolan belakang yang tajam
10) mengonsumsi tumbuh0tumbuhan, dan
11) hidup berkelompok serta berpindah-pindah
Pithecanthropus
• Pithecantropus yakni manusia kera.
• Ciri-ciri yang dimiliki oleh Pithecantropus adalah :
1) Tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm
2) Badan tegap,namun tidak setegap Meganthropus
3) Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
4) Mempunyai rahang bawah yang kuat
5) Mempunyai tulang pipi yang tidak tipis
6) Volume otak 900 cc
7) Hidung lebar tidak berdagu
8) Makanannya bervariasi,mulai dari tumbuhan dan daging hewan
buruan
• Jenis ini memiliki 4 tipe Pithecantropus ,yakni :
1. Pithecantropus Mojokertensis
a) Adalah manusia kera dari Mojokerto ditemukan oleh Von
Koenigswald di Perning,Mojokerto,Jawa Timur pada lapisan
Pleistosen Bawah pada tahun 1936-1941
b) Penemuannya berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5
tahun.Diperkirakan hidup sekitar 2,5 juta sampai 2,25 juta tahun
yang lalu
2.Pithecantropus Soloensis
yakni manusia kera dari Solo yang ditemukan berbentuk 11 buah fosil
tengkorak beserta tulang rahang dan gigi.Ditemukan oleh Von Koenigswald
dan Weidenreich pada tahun 1936-1941 di Lembah Sungai Bengawan Solo
yang hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah
3. Pithecanthropus Robustus,
fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada
tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan
pleistosen bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan
Pithecanthropus Mojokertensis
4. Pithecanthropus Erectus
yakni manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak ditemukan oleh
Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil,Lembah Sungai Bengawan Solo yang
berasal dari pleistosen tengah.
Homo ( Manusia )
• Fosil ini pertama diteliti oleh Von Reitschoten di Wajak dan
dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama teman-temannya
• Ciri-ciri dari Homo ( Manusia ) adalah :
a) muka lebar
b) hidung dan mulutnya menonjol
c) dahi menonjol
d) bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dari manusia
sekarang
• Hidup dan perkembangan jenis Homo ini sekitar 40.000-25.000
juta tahun yang lalu
• Tempat penyebarannya tidak hanya di kepulauan Indonesia
saja,tetapi juga di Filipina dan China Selatan
• Homo Sapiens berarti manusia sempurna (baik dalam segi
fisik,volume otak,maupun postur badannya)
• Homo Sapiens dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis :
1. Homo Soloensis
• Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong, Blora, di
Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar,
oppernooth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933
dari lapisan Pleistosen Atas.
• Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai
300.000 tahun yang lalu.
• Volume otaknya mencapai 1300 cc.
• Menururt Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi
tingkatannya dibandingkan dengan Pithencantropus erectus
• Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dari
Pithecantropus Mojokertensis.
• Oleh sebagaian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan
Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba
jenis Homo Sapiens dari Asis, Eropa, dan Afrika berasal dari
lapisan Pleistosen Atas.
2. Homo Wajakensis
• Fosil Homo Wajakesnsis ditemukan oleh Van
Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak,
Tulungagung.
• Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.
• Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia
purba pertama yang dilaporkan berasal dari
Indonesia.
• Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan
sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-
150 jg.
• Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba
jenis ini hidup antara 40.000 – 25.000 tahun yang lalu
pada pleistosen atas.
Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa
Timur
1. Sangiran
2 . Sambungmacan
3 . Sonde
4 . Trinil
5 . Ngandong
7 . Kedung Brubus
8 . Kalibeng
9 . Kabuh
10 . Pucangan
11 . Mojokerto (Jetis-Perning)
Trinil adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran
Bengawan Solo, masuk wilayah adminstrasi Kabupaten Ngawi,
Jawa Timur. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di
Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang
sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian
Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari
lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecantropus erectus,
dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang
menujukkan pemiliknya telah berjalan tegak. Penemuan
Eugene Dubois di Trinil ini mebawa penemuan sisa-sisa
manusia purba yang sangat berharga bagi dunia
pengetahuan.
Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa
cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian
puncaknya. Kubah tersebut diwarnai dengan perbukitan
yang bergelombang. Kondisi tersebut menyebabkan
tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung
fosil-fosil manusia purba dan binatang. Pertama kali
ditemukan pada tahun 1864 oleh P.E.C. Schemulling. Eugenen
Dubois pernah datang juga ke Sangiran, namun Dubois
kurang tertarik dengan temuan-temuan di Sangiran. G.H.R.
von Koengiswald pada tahun 1934 menemukan artefak litik di
wilayah Ngebug, sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran.
Semenjak penemuan von Koenigswald tersebut, situs Sangiran
menjadi terkenal berkaityan dengan penemuan-penemuan
fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan.
BudayaZamanBatu
Zaman Batu Tua (Paleolitikum/Paleolitik)
Zaman Batu Madya/Batu Tengah
(Mesolitikum/Mesolitik)
Zaman Batu Muda (Neolitikum/Neolitik)
Zaman Batu Besar
(Megalitikum/Megalitik)
ZamanBatuTua
(Paleolitikum/Paleolitik) Peninggalan Budaya
Manusia Pendukung
1. Kebudayaan Pacitan
• Alat-alat yang berasal dari kebudayaan Pacitan ditemukan oleh
Von Koenigwald tahun 1935 di Sungai Baksoko, desa Punung,
Pacitan, Jawa Timur
• Alat-alat ini berupa kapak genggam, kapak perimbas (cooper),
kapak penetak, pahat genggam dan alat serpih (flake)
• Alat ini digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris
daging dan memotong ubu-ubian
• Alat serpih banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan,
Sumatrea Selatan, dan Timor
• Kapak genggam selain ditemukan di Pacitan, juga ditemukan di
Sukabumi dan Ciamis (Jaw Barat), Parigi dan Gombong (Jawa
Tengah), Bengkulu dan Lahat (Sumatera Selatan),
Aawangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Cabbenge (Sulawesi
Selatan), Flores, dan Timor.
• Kebudayaan Pacitan juga disebut kebudayaan Stone Culture
karena peralatannya terbuat dari batu
2. Kebudayaan Ngandong
• Alat-alat kebudayaan Ngandong ditemukan oleh von
Koenigswald pada tahun 1941. Alat-alat dari tulang
dan tanduk ini dilanjutkan pada zaman megalitikum
dalam kehidupan di gua-gua, khususnya di Gua Lawa,
Sampung, Ponorogo.
• Alat-alat yang ditemukan di Ngandong, Jawa Timur
berupa kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil
yang disebut alat serpih (flake).
• Pendukung kebudayaan Pacitan adalah
Pithecanthropus erectus, dengan alasan sebagai
berikut:
1. Alat-alat dari Pacitgan ditemukan pada lapisan
yang sama dengan Pithecanthropus erectus, yaitu
pada pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil).
2. Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah fosil
sejenis Pithecanthropus erectus, yaitu Sinanthropus
pekinensis, dan juga ditemukan alat-alat batu yang
serupa dengan alat-alat batu dari Pacitan
• Pendukung kebudayaan Ngandong, yaitu Homo
soloensis dan Homo wajakensis dengan alasan
sebagai berikut :
1. Di Ngadirejo, Sambungmacan (Sragen) ditemukan
kapak genggam bersama tulang-tulang binatang
dan atap tengkorak Homo soloensis .
2. Alat-alat Ngandong berasal dari lapisan yang sama
dengan Homo wajakensis, yaitu pleistosen atas.
ZamanBatuMadya/BatuTengah
(Mesolitikum/Mesolitik) Peninggalan Budaya
Manusia Pendukung
Kebudayaan Tulang Sampung
(Sampung Bone Culture)
Kebudayaan Toala (Flake
Culture)
Kebudayaan Kapak
Genggam Sumatra (Pebble
Culture)
• Di abris sous roche banyak ditemukan alat-alat bantu
dan tulang dari zaman batu madya. Abris sous roche
: gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Pada tahun 1928-1931Van Stein Callenfeils
mengadakan penelitian pertama mengenai abris
sous roche di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo (Jawa
Timur).
• Selain alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil
manusia Papua Melanesoid yang merupakan nenek
moyang bangsa Papua dan Melanesia sekarang.
Alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya ini
juga ditemukan di Besuki, Jawa Timur oleh Van
Heekern. Di gua-gua di Bojonegoro juga ditemukan
alat-alat dari kerang dan tulang bersama dengan
fosil manusia Papua Melanesoid.
Abris Sous Roche
Flakes
Alat-alat dari tulang
• Dua orang peneliti dari Swiss (Fritz Sarasin dan Paul
Sarasin) pada tahun 1893-1896 mengadakan
penelitian di Gua Lamoncong, Sulawesi Selatan. Gua-
gua tersebut masih didiami suku bangsa Toala dan
juga mereka berhasil menemukan alat-alat serpih
(falke), mata panah bergerigi, dan alat-alat tulang.
• Van Stein Callenfeils memastikan bahwa kebudayaan
Toala merupakan kebudayaan mesolitikum.Alat-alat
yang menyerupai alat kebudayaan Toala juga
ditemukan di NTT yaiut, Flores, Roti, Timor dan di daerah
Pariangan, Bandung.
• Di sepanjang pesisir Sumatra Timur Laut, antara
Langsa (Aceh), dan Medan ditemukan bekas-bekas
tempat tinggal manusia dari Zaman Batu Madya.
Temuan itu berupa tumpukan kulit kerang yang
membatu dan tingginya ada yang mencapai 7
meter.
• Dalam bahasa Denmark, tumpukan kulit kerang ini
disebut kjokkenmoddinger (sampah dapur).
Kebudayaan kapak sumatra (pebble) dan kapak
pendek di kepulauan Nusantara berasal dari
kebudayaan Bascon-Hoabinh di daerah Teluk Tonkin,
Indo Cina. Kebudayaan ini menyebar ke kepulauan
Nusantara melalui jalan barat yaitu Malaka dan
Sumatar sedangkan kebudayaan flake datang dari
Asia Daratan melalui jalan timur, yaitu melalui
Jepang, Formosa (Taiwan) dan Filipina.
• Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum
adalah manusia dari ras Papua Melanesoid. Hal ini
dapat dibuktikan dengan ditemukasnnya fosil-fosil
manusia ras Papua Melanesoid, baik pada
kebudayaan Sampung maupun di bukit kerang di
Sumatra. Adapun pendukung kebudayaan Toala
menurut Sarasin diperkirakan nenek moyang suku
Toala sekarang yang juga merupakan keturunan
bangsa Wedda dari Sri Langka.
ZamanBatuMuda
(Neolitikum/Neolitik)
Peninggalan Budaya
Manusia Pendukung
Kapak Persegi
Kapak Lonjong
Alat Serpih
Gurdi dan Pisau
Perhiasan
Gerabah
• Kapak persegi adalah kapak yang berbentuk persegi
memanjang dengan penampang lintangnya
berbentuk persegi panjang atau trapesium.
• Pemberian nama kapak persegi ini berasal dari Van
Heine Geldern.
• Ada berbagai ukuran, yang besar ialah beliung atau
cangkul, sedangkan yang kecil ialah tarah untuk
mengerjakan kayu.
• Kapak-kapak persegi ditemukan di Indonesia bagian
barat, yaitu di Sumatra, Jawa dan Bali. Di Indonesia
bagian timur juga ditemukan kapak persegi, yaitu di
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sedikit di
Kalimantan.
• Pusat-pusat kerajinan kapak persegi juga ditemukan di
beberapa tempat di Jawa dan Sumatra, seperti di
Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi, Purwakarta,
Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan dan lereng selatan
Gunung Ijen, Jawa Timur.
• Kapak Lonjong adalah kapak yang penampangnya
berbentuk lonjing atau bulat telur. Bahan yang
digunakan untuk membuat kapak lonjong adalah
batu kali yang berwarna hitam.
• Ada dua macam kapak lonjong, yaitu kapak longjong
yang besar disebut walznbeil, banyak ditemukan di
Irian sehingga dinamakan Neolitikum Papua dan
kapak yang kecil disebut kleinbeil, banyak ditemukan
di Kepulauan Tanimbar dan Seram.
• Penemuan kapak lonjong terbatas hanya di Indonesia
bagian timur, yaitu di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores,
Maluku, Tanimbar, Leti dan Papua.
• Hal tersebut sesuai dengan penelitian Van Heekern
dan W.F. vsn Beers yang mengatakan bahwa di
Kalumpang (Sulawesi Utara) sudah terjadi perpaduan
antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang
ditaksir pada tahun 600-1.000 tahun yang lalu.
• Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan
batu menjadi pecahan-pecahan kecil yang
berbentuk segitiga, trapesium, atau setengah bulat.
• Alat ini digunakan untuk alat pemotong, gurdi atau
penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadi
panah atau ujung tombak.
• Gurdi dan pisau neolitik banyak ditemukan di
kawasan tepi danau, misalnya Danau Kerinci (Jambi),
Danau Bandung, Danau Cangkuang, Leles Garut,
Danau Leuwiliang Bogor (Jawa Barat), Danau
Tondano-Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah
danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur).
• Perhiasan neolitik ini dibuat dari batu mulia, yang
berupa gelang. Benda tersebut banyak ditemukan di
Tasikmalaya, Cirebon, dan bandung. Jenis perhiasan
itu antara lain gelang, kalung, manik-manik, dan
anting-anting. Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan perhiasan adalah batu-batu indah,
seperti agat, kalsedon, dan jaspis.
• Gerabah pada zaman batu muda memegang
peranan penting sebagai wadah atau tempat. Fungsi
gerabah pada saat itu digunakan sebagai barang
untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga,
untuk keperluan acara dan ada pula gerabah yang
dibuat indah untuk keperluan dekorasi.
• Gerabah banyak ditemukan di lapisan teratas bukit-
bukit kerang di Sumatra dan di bukit-bukit pasir pantai
selatan Jawa, antara lain, di Yogyakarta dan Pacitan,
Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tanggerang dan
Minanga Sippaka (sulawesi Tenggara). Selain itu, di
Melolo (Sumatra Barat) banyak ditemukan gerabah
yang berisi tulang belulang manusia.
• Manusia pendukung kebudayaan kapak persegi
zaman batu muda berada di Indonesia bagian timur.
Mereka berasal dari ras Proto-Melayu (Melayu Tua)
yang datang ke Indonesia menggunakan perahu
bercadik sekitar 2.000 tahun lalu. Penduduk Indonesia
sekarang yang termasuk ke dalam ras Proto-Melayu,
antara lain suku Sasak, Batak, Dayak, dan Toraja,
sedangkan manusia pendukung kebudayaan kapak
lonjong di Indonesia bagian timur adalah ras Papua
Melanesoid.
ZamanBatuBesar
(Megalitikum/Megalitik)
Peninggalan Budaya
Punden Berundak
Menhir (men=batu; hir=tegak/berdiri)
Kubur Peti Batu
Waruga
Sarkofagus
Dolmen (dol=meja; men=batu)
Arca atau Patung
• Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang
dihubungkan oleh tanjakan kecil yang berfungsi
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek
moyang.
• Bangunan ini banyak ditemukan di Kosala dan Arca
Domas Banten, Cisolok Sukabumi, serta Pugungharjo
di Lampung.
• Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang
didirikan sebagai tanda peringatan dan
melambanghkan arwah nenek moyang sehingga
menjadi benda pujaan dan ditempatkan pada suatu
tempat.
• Fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan
terhadap arwah nenek moyang, tempat
memperingati seseorang (kepala suku) yang telah
meninggal, tempat menampung kedatangan roh
serta tempat untuk menambatkan hewan kurban.
• Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa
Barat, dan Sulawesi Tengah. Tempat-tempat temuan
menhir di Indonesia antara lain Pasemah (Sumatra
Selatan); Pugungharjo (Lampung); Kosala dan Lebak
Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa Barat);
Pekauman Bondowoso (Jawa Timur); Trunyan dan
Sembiran (Bali); Belu (Timor); serta Besoha dan Toraja
(Sulawes
• Kubur peti batu banyak ditemukan di daerah
Kuningan, Jawa Barat . Kubur peti batu yaitu peti
jenazah yang terpendam di dalam tanah,
berbenttuk persegi panjang yang sisi, alas, dan
tutupnya terbuat dari papan batu byang disusun
menjadi peti.
• Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus
atau bulat dengan tutup berebntuk atap rumah.
Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi
dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat.
Waruga hanya ditemukan di Minahasa.
• Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang
bentuknya seperti lesung tetapi mempunyai tutup.
• Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di
Bali.
• Isinya tulang belulang manusia, barang-barang
perunggu dan besi serta manik-manik. Sarkofagus
juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur.
• Untuk melindungi roh jasad yang sudah mati dari
gangguan mati, pada sarkofagus sering dipahatkan
motif kedok topeng dengan berbagai ekspresi.
• Sarkofagus juga dapat diartikan sebagai “perahu
roh”.
• Dolmen adalah meja batu besar dengan permukaan
rata sebagai tempat meletakkan sesaji, tempat
meletakkan roh dan menjadi tempat duduk ketua
suku agar mendapat berkat magis dari leluhurnya.
• Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat
dari batu berbentuk binatang atau manusia yang
melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan.
• Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di
dataran tinggi Pasemah (pegunungan antara wilayah
Palembang dan Bengkulu).
• Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der
Hoop dan Van Heine Geldern.
• Di lembah Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga dua
buah arca yang melambngkan sosok lelaki dan
perempuan.
BudayaZamanLogam
Hasil-Hasil Kebudayaan
Teknologi
Manusia Pendukung
Nekara Perunggu
Kapak Corong (Kapak Sepatu)
Bejana Perunggu
Perhiasan Perunggu
Arca Perunggu
Benda-Benda Besi
Gerabah
• Nekara merupakan genderang besar yang terbuat
dari perunggu berpinggang di bagian tengahnya
dan tertutup bagian atasnya.
• Nekara berfungsi sebagai sarana upacara (kesuburan
dan kematian), dijadikan simbol status sosial, untuk
memanggil roh leluhur untuk turun ke dunia ,memberi
berkat serta memanggil hujan.
• Nekara ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Pulau
Sangean, Rote, Selayar, dan Kepulauan Kei. Nekara
yang terbesar terdapat di Pura Penataran Sasih di
desa Intaran daerah Pejeng, Bali dan nekara terkecil
ditemukan di Alor (dinamakan Moko atau Mako).
• Kapak corong adalah kapak yang bagian tajamnya
seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya
berbentuk corong.
• Kapak corong yang besar berfungsi sebagai cangkul,
kapak corong yang kecil digunakan untuk upacara
atau sebagai tanda kebesaran seorang kepala suku.
• Kapak corong ini banyak ditemukan di Sumatra
Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Kepulauan
Selayar, dan dekat Danau Sentani, Papua.
• Bejana Perunggu adalah benda berbentuk seoerti
gitar Spanyol yang tidak bertangkai. Pola hiasan
dalam bejana perunggu adalah hiasan anyaman
dan menyerupai huruf “J”.
• Di Indonesia, bejana perunggu ditemukan oleh para
ahli di daerah Madura dan Sumatra, juga ditemukan
di Pnom Penh (Kamboja), maka tidak dapat
disangsikan lagi bahwa kebudayaan logam di
Indonesia memang termasuk satu golongan dengan
kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson.
Oleh karena itu dinamakan kebudayaan Dongson.
• Biasanya perhiasan ditemukan sebagai bekal kubur.
Bentuk perhiasan beraneka ragam dan ditemukan di
daerah Bogor, Bali, dan Malang.
• Manik-manik yang ditemukan di wilayah Indonesia
memiliki bermacam-macam bentuk dan biasanya
digunakan sebagai perhiasan atau bekal kubur.
Tempat penemuannya antara lain di Sangiran,
Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, Bone dll.
• Arca-arca perunggu yang menggambarkan tentang
manusia dan binatang ditemukan di Bangkinang
(Riau), Palembang, Bogor, dan Lumajang (Jawa
Timur).
• Bentuk arca beraneka ragam, seperti
menggambarkan orang sedang menari, berkuda dan
memegang busur panah.
• Yang menarik dari arca tersebut adalah di bagian
kepalanya diberi tempat untuk mengaitkan tali atau
menggantung.
• Penemuan benda-benda besi berbeda dengan
benda perunggu, jumlah penemuan benda-benda
besi terbatas. Sering kali benda-benda besi
ditemukan sebagai bekal kubur, seperti di dalam
kubur-kubur di Wonosari (Jawa Tengah) dan Besuki
(Jawa Timur). Benda besi yang ditemukan berupa
mata panah, pisau, sabit, pedang, mata tombak,
gelang-gelang besi, dll.
• Cara membuat gerabah pada zaman logam
telah mengalami kemajuan dengan ragam
hiasnya yang lebih kaya.
• Jenisnya juga semakin beragam, seperti : kendi,
mangkuk, tempayan, belangga untuk tempat air,
dll.
• Ada juga gerabah yang digunakan sebgai bekal
kubur, mangkuk, kendi, belangga, serta manik-
manik tanah liat yang dibakar dan diberi hiasan
warna-warni.
• Tempat penemuan gerabah misalnya di
Gilimanuk (Bali), Leuwiliang (Bogor), dan Anyer
(Jawa Barat)
Teknik Bivalve (Setangkap)
Teknik bivalve atau teknik setangkap adalah teknik
cetakan dengan menggunakan dua alat yang dijadikan
satu dan dapat ditangkupkan
Teknik A Cire Perdue (Cetakan Licin)
Awal dari teknik a cire perdue adalah membuat benda logam
dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin ini dihias
dengan berbagai pola hias, ketika sudah lengkap dibungkus lagi
dengan tanah liat yang lunak dengan bagian atas dan bawah
diberi lubang. Dari lubang atas dituangkan perunggu cari dan
dari bawah dialirkan lilin yang melelh. Bila perunggu yang
dituangkan sudah dingin,maka cetakan tersebut dipecah untuk
mengambil benda yang sudah jadi.
• Manusia pendukung kebudayaan perunggu di
Indonesia adalah pendatang baru dari Asia
Tenggara. Mereka merupakan penduduk Deutro
Melayu (Melayu Muda) dengan membawa
kebudayaan Dongson (Vietnam) yaitu kebudayaan
perunggu Asia Tenggara. Deutro Melayu : nenek
moyang dari suku bangsa Jawa, Bali, Bugis, Madura
dsb.
• Pada zaman logam ini menunjukkan adanya
pembaruan antara penduduk Melayu Mongoloid
(Proto Melayu dan Deutro Melayu) dan penduduk
Papua Melanesoid (Austro Melanesoid). Hal ini dapat
diketahui dengan ditemukannya rangka-rangka
manusia Jawa, Sulawesi, Sumba, dan Timor yang
menunjukkan ciri-ciri Melayu Mongoloid dan Autro
Melanesoid.
Presentasi sejarah
Presentasi sejarah

Contenu connexe

Tendances

Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARARayhan Ilham
 
Jenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraJenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraarissapto2
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiadidid
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaHansen Wibowo
 
Ppt ( manusia purba )
Ppt ( manusia purba )Ppt ( manusia purba )
Ppt ( manusia purba )lia1991
 
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di Indonesia
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di IndonesiaSejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di Indonesia
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di IndonesiaRamadhani Sardiman
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarFreddy Then
 

Tendances (20)

Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Jenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraJenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksara
 
Jenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purbaJenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purba
 
sejarah mengenai manusia purba
sejarah mengenai manusia purbasejarah mengenai manusia purba
sejarah mengenai manusia purba
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
 
Manusia purba afrika
Manusia purba afrika Manusia purba afrika
Manusia purba afrika
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
Manusia Purba
Manusia PurbaManusia Purba
Manusia Purba
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
 
Penemuan manusia purba dan hasilnya
Penemuan manusia purba dan hasilnyaPenemuan manusia purba dan hasilnya
Penemuan manusia purba dan hasilnya
 
Ppt ( manusia purba )
Ppt ( manusia purba )Ppt ( manusia purba )
Ppt ( manusia purba )
 
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di Indonesia
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di IndonesiaSejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di Indonesia
Sejarah - Peta Penemuan Fosil Manusia Purba Di Indonesia
 
Pithecanthropus
PithecanthropusPithecanthropus
Pithecanthropus
 
SEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBASEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBA
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
 

En vedette

Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Nu War
 
Manusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaManusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaEvan Doang
 
Peradaban Romawi
Peradaban RomawiPeradaban Romawi
Peradaban RomawiGian Angelo
 
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 3  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminataneli priyatna laidan
 
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan  manusia modernKaitan antara manusia purba dan  manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan manusia modernRiana Indah
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )lia1991
 
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniLatifa Syifa
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Mulia Fathan
 
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 4  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminataneli priyatna laidan
 
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
 

En vedette (12)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
Sejarah (ciri ciri, fosil manusia purba indonesia dan asia)
 
Manusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar IndonesiaManusia purba di luar Indonesia
Manusia purba di luar Indonesia
 
Peradaban Romawi
Peradaban RomawiPeradaban Romawi
Peradaban Romawi
 
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 3  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 3 sma kelas x peminatan
 
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan  manusia modernKaitan antara manusia purba dan  manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
 
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
Ppt ( Jenis Manusia Purba Di Indonesia )
 
Peradaban Romawi
Peradaban RomawiPeradaban Romawi
Peradaban Romawi
 
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban Yunani
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4  sma kelas x peminatanMateri sejarah bab 4  sma kelas x peminatan
Materi sejarah bab 4 sma kelas x peminatan
 
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...
 

Similaire à Presentasi sejarah

Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaSMAK 5 Penabur
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaAbelia Hasanah
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaYogie Firman
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxTitisTiarni2
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxMinhyuk Cnblue'rp
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan IndonesiaPeradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan Indonesiapupaah
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaRadius Advendra
 
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.ppt
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.pptMANUSIA PURBA DI INDONESIA.ppt
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.pptAnggraeni18
 
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)SejarahIndonesiaChan
 
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaNur Angraini
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraFarhan Fattah
 

Similaire à Presentasi sejarah (20)

Kehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesiaKehidupan awal masyarakat indonesia
Kehidupan awal masyarakat indonesia
 
Manusia purba
Manusia purbaManusia purba
Manusia purba
 
Fao
FaoFao
Fao
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purba
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptx
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan IndonesiaPeradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Dinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakatDinamika budaya dan masyarakat
Dinamika budaya dan masyarakat
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
pkn Materi 2
pkn Materi 2pkn Materi 2
pkn Materi 2
 
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.ppt
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.pptMANUSIA PURBA DI INDONESIA.ppt
MANUSIA PURBA DI INDONESIA.ppt
 
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
 
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksaraPerkembangan teknologi pada zaman pra aksara
Perkembangan teknologi pada zaman pra aksara
 

Dernier

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 

Dernier (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 

Presentasi sejarah

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 9. • Manusia purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum tulisan ditemukan. • Manusia purba hidup pada jaman pleistosen kira-kira 2 juta tahun yang lalu. • Untuk mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia ada 2 cara,yaitu : 1. dengan melalui sisa-sisa tulang manusia,hewan dan tumbuhan yang telah membantu (fosil) 2. dengan peninggalan peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil budaya manusia,seperti alat-alat : rumah tangga,bangunan,perhiasan atau senjata • Ciri-cirinya secara umum adalah : a. bertubuh tegap b. belum mempunyai peradaban dan hidup di alam bebas menyatu dengan alamnya c. tingkat kecerdasannya rendah
  • 10. Meganthropus • Jenis Meganthropus yang paling terkenal adalah Meganthropus Palaeojavanicus yang ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald tahun 1936-1941. • Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega = besar, palaeo = tua, dan java = Jawa, berarti Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia besar/raksasa dari Jawa • Ciri-ciri yang dimiliki Meganthropus Paleojavanicus adalah : 1) mempunyai rahang yang tegap 2) mempunyai geraham yang besar 3) tonjolan kening mencolok 4) tulang pipi tidak tipis 5) memiliki sendi-sendi yang besar 6) mempunyai badan yang tegap 7) mempunyai otot rahang yang kuat 8) tidak mempunyai dagu 9) mempunyai tonjolan belakang yang tajam 10) mengonsumsi tumbuh0tumbuhan, dan 11) hidup berkelompok serta berpindah-pindah
  • 11.
  • 12. Pithecanthropus • Pithecantropus yakni manusia kera. • Ciri-ciri yang dimiliki oleh Pithecantropus adalah : 1) Tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm 2) Badan tegap,namun tidak setegap Meganthropus 3) Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis 4) Mempunyai rahang bawah yang kuat 5) Mempunyai tulang pipi yang tidak tipis 6) Volume otak 900 cc 7) Hidung lebar tidak berdagu 8) Makanannya bervariasi,mulai dari tumbuhan dan daging hewan buruan
  • 13. • Jenis ini memiliki 4 tipe Pithecantropus ,yakni : 1. Pithecantropus Mojokertensis a) Adalah manusia kera dari Mojokerto ditemukan oleh Von Koenigswald di Perning,Mojokerto,Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah pada tahun 1936-1941 b) Penemuannya berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun.Diperkirakan hidup sekitar 2,5 juta sampai 2,25 juta tahun yang lalu 2.Pithecantropus Soloensis yakni manusia kera dari Solo yang ditemukan berbentuk 11 buah fosil tengkorak beserta tulang rahang dan gigi.Ditemukan oleh Von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun 1936-1941 di Lembah Sungai Bengawan Solo yang hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah
  • 14. 3. Pithecanthropus Robustus, fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis 4. Pithecanthropus Erectus yakni manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil,Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pleistosen tengah.
  • 15.
  • 16. Homo ( Manusia ) • Fosil ini pertama diteliti oleh Von Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama teman-temannya • Ciri-ciri dari Homo ( Manusia ) adalah : a) muka lebar b) hidung dan mulutnya menonjol c) dahi menonjol d) bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dari manusia sekarang • Hidup dan perkembangan jenis Homo ini sekitar 40.000-25.000 juta tahun yang lalu • Tempat penyebarannya tidak hanya di kepulauan Indonesia saja,tetapi juga di Filipina dan China Selatan • Homo Sapiens berarti manusia sempurna (baik dalam segi fisik,volume otak,maupun postur badannya) • Homo Sapiens dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis :
  • 17. 1. Homo Soloensis • Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, oppernooth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan Pleistosen Atas. • Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. • Volume otaknya mencapai 1300 cc. • Menururt Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithencantropus erectus • Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dari Pithecantropus Mojokertensis. • Oleh sebagaian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asis, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
  • 18. 2. Homo Wajakensis • Fosil Homo Wajakesnsis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. • Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. • Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia. • Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30- 150 jg. • Volume otaknya mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 – 25.000 tahun yang lalu pada pleistosen atas.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur 1. Sangiran 2 . Sambungmacan 3 . Sonde 4 . Trinil 5 . Ngandong 7 . Kedung Brubus 8 . Kalibeng 9 . Kabuh 10 . Pucangan 11 . Mojokerto (Jetis-Perning)
  • 22. Trinil adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah adminstrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecantropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menujukkan pemiliknya telah berjalan tegak. Penemuan Eugene Dubois di Trinil ini mebawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.
  • 23. Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah tersebut diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi tersebut menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang. Pertama kali ditemukan pada tahun 1864 oleh P.E.C. Schemulling. Eugenen Dubois pernah datang juga ke Sangiran, namun Dubois kurang tertarik dengan temuan-temuan di Sangiran. G.H.R. von Koengiswald pada tahun 1934 menemukan artefak litik di wilayah Ngebug, sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald tersebut, situs Sangiran menjadi terkenal berkaityan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan.
  • 24.
  • 25. BudayaZamanBatu Zaman Batu Tua (Paleolitikum/Paleolitik) Zaman Batu Madya/Batu Tengah (Mesolitikum/Mesolitik) Zaman Batu Muda (Neolitikum/Neolitik) Zaman Batu Besar (Megalitikum/Megalitik)
  • 27. 1. Kebudayaan Pacitan • Alat-alat yang berasal dari kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koenigwald tahun 1935 di Sungai Baksoko, desa Punung, Pacitan, Jawa Timur • Alat-alat ini berupa kapak genggam, kapak perimbas (cooper), kapak penetak, pahat genggam dan alat serpih (flake) • Alat ini digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubu-ubian • Alat serpih banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatrea Selatan, dan Timor • Kapak genggam selain ditemukan di Pacitan, juga ditemukan di Sukabumi dan Ciamis (Jaw Barat), Parigi dan Gombong (Jawa Tengah), Bengkulu dan Lahat (Sumatera Selatan), Aawangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Cabbenge (Sulawesi Selatan), Flores, dan Timor. • Kebudayaan Pacitan juga disebut kebudayaan Stone Culture karena peralatannya terbuat dari batu
  • 28. 2. Kebudayaan Ngandong • Alat-alat kebudayaan Ngandong ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1941. Alat-alat dari tulang dan tanduk ini dilanjutkan pada zaman megalitikum dalam kehidupan di gua-gua, khususnya di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo. • Alat-alat yang ditemukan di Ngandong, Jawa Timur berupa kapak genggam dari batu dan alat-alat kecil yang disebut alat serpih (flake).
  • 29.
  • 30. • Pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus erectus, dengan alasan sebagai berikut: 1. Alat-alat dari Pacitgan ditemukan pada lapisan yang sama dengan Pithecanthropus erectus, yaitu pada pleistosen tengah (lapisan dan fauna Trinil). 2. Di Chou-Kou-Tien, Cina ditemukan sejumlah fosil sejenis Pithecanthropus erectus, yaitu Sinanthropus pekinensis, dan juga ditemukan alat-alat batu yang serupa dengan alat-alat batu dari Pacitan • Pendukung kebudayaan Ngandong, yaitu Homo soloensis dan Homo wajakensis dengan alasan sebagai berikut : 1. Di Ngadirejo, Sambungmacan (Sragen) ditemukan kapak genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo soloensis . 2. Alat-alat Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan Homo wajakensis, yaitu pleistosen atas.
  • 32. Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture) Kebudayaan Toala (Flake Culture) Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra (Pebble Culture)
  • 33. • Di abris sous roche banyak ditemukan alat-alat bantu dan tulang dari zaman batu madya. Abris sous roche : gua-gua yang digunakan sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1928-1931Van Stein Callenfeils mengadakan penelitian pertama mengenai abris sous roche di Gua Lawa, Sampung, Ponorogo (Jawa Timur). • Selain alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil manusia Papua Melanesoid yang merupakan nenek moyang bangsa Papua dan Melanesia sekarang. Alat-alat batu dan tulang dari zaman batu madya ini juga ditemukan di Besuki, Jawa Timur oleh Van Heekern. Di gua-gua di Bojonegoro juga ditemukan alat-alat dari kerang dan tulang bersama dengan fosil manusia Papua Melanesoid.
  • 35. • Dua orang peneliti dari Swiss (Fritz Sarasin dan Paul Sarasin) pada tahun 1893-1896 mengadakan penelitian di Gua Lamoncong, Sulawesi Selatan. Gua- gua tersebut masih didiami suku bangsa Toala dan juga mereka berhasil menemukan alat-alat serpih (falke), mata panah bergerigi, dan alat-alat tulang. • Van Stein Callenfeils memastikan bahwa kebudayaan Toala merupakan kebudayaan mesolitikum.Alat-alat yang menyerupai alat kebudayaan Toala juga ditemukan di NTT yaiut, Flores, Roti, Timor dan di daerah Pariangan, Bandung.
  • 36.
  • 37. • Di sepanjang pesisir Sumatra Timur Laut, antara Langsa (Aceh), dan Medan ditemukan bekas-bekas tempat tinggal manusia dari Zaman Batu Madya. Temuan itu berupa tumpukan kulit kerang yang membatu dan tingginya ada yang mencapai 7 meter. • Dalam bahasa Denmark, tumpukan kulit kerang ini disebut kjokkenmoddinger (sampah dapur). Kebudayaan kapak sumatra (pebble) dan kapak pendek di kepulauan Nusantara berasal dari kebudayaan Bascon-Hoabinh di daerah Teluk Tonkin, Indo Cina. Kebudayaan ini menyebar ke kepulauan Nusantara melalui jalan barat yaitu Malaka dan Sumatar sedangkan kebudayaan flake datang dari Asia Daratan melalui jalan timur, yaitu melalui Jepang, Formosa (Taiwan) dan Filipina.
  • 38.
  • 39. • Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum adalah manusia dari ras Papua Melanesoid. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukasnnya fosil-fosil manusia ras Papua Melanesoid, baik pada kebudayaan Sampung maupun di bukit kerang di Sumatra. Adapun pendukung kebudayaan Toala menurut Sarasin diperkirakan nenek moyang suku Toala sekarang yang juga merupakan keturunan bangsa Wedda dari Sri Langka.
  • 41. Kapak Persegi Kapak Lonjong Alat Serpih Gurdi dan Pisau Perhiasan Gerabah
  • 42. • Kapak persegi adalah kapak yang berbentuk persegi memanjang dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium. • Pemberian nama kapak persegi ini berasal dari Van Heine Geldern. • Ada berbagai ukuran, yang besar ialah beliung atau cangkul, sedangkan yang kecil ialah tarah untuk mengerjakan kayu. • Kapak-kapak persegi ditemukan di Indonesia bagian barat, yaitu di Sumatra, Jawa dan Bali. Di Indonesia bagian timur juga ditemukan kapak persegi, yaitu di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sedikit di Kalimantan. • Pusat-pusat kerajinan kapak persegi juga ditemukan di beberapa tempat di Jawa dan Sumatra, seperti di Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi, Purwakarta, Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan dan lereng selatan Gunung Ijen, Jawa Timur.
  • 43.
  • 44.
  • 45. • Kapak Lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjing atau bulat telur. Bahan yang digunakan untuk membuat kapak lonjong adalah batu kali yang berwarna hitam. • Ada dua macam kapak lonjong, yaitu kapak longjong yang besar disebut walznbeil, banyak ditemukan di Irian sehingga dinamakan Neolitikum Papua dan kapak yang kecil disebut kleinbeil, banyak ditemukan di Kepulauan Tanimbar dan Seram. • Penemuan kapak lonjong terbatas hanya di Indonesia bagian timur, yaitu di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Tanimbar, Leti dan Papua. • Hal tersebut sesuai dengan penelitian Van Heekern dan W.F. vsn Beers yang mengatakan bahwa di Kalumpang (Sulawesi Utara) sudah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang ditaksir pada tahun 600-1.000 tahun yang lalu.
  • 46.
  • 47. • Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahan-pecahan kecil yang berbentuk segitiga, trapesium, atau setengah bulat. • Alat ini digunakan untuk alat pemotong, gurdi atau penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadi panah atau ujung tombak.
  • 48.
  • 49. • Gurdi dan pisau neolitik banyak ditemukan di kawasan tepi danau, misalnya Danau Kerinci (Jambi), Danau Bandung, Danau Cangkuang, Leles Garut, Danau Leuwiliang Bogor (Jawa Barat), Danau Tondano-Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur).
  • 50. • Perhiasan neolitik ini dibuat dari batu mulia, yang berupa gelang. Benda tersebut banyak ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan bandung. Jenis perhiasan itu antara lain gelang, kalung, manik-manik, dan anting-anting. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perhiasan adalah batu-batu indah, seperti agat, kalsedon, dan jaspis.
  • 51. • Gerabah pada zaman batu muda memegang peranan penting sebagai wadah atau tempat. Fungsi gerabah pada saat itu digunakan sebagai barang untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga, untuk keperluan acara dan ada pula gerabah yang dibuat indah untuk keperluan dekorasi. • Gerabah banyak ditemukan di lapisan teratas bukit- bukit kerang di Sumatra dan di bukit-bukit pasir pantai selatan Jawa, antara lain, di Yogyakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tanggerang dan Minanga Sippaka (sulawesi Tenggara). Selain itu, di Melolo (Sumatra Barat) banyak ditemukan gerabah yang berisi tulang belulang manusia.
  • 52.
  • 53. • Manusia pendukung kebudayaan kapak persegi zaman batu muda berada di Indonesia bagian timur. Mereka berasal dari ras Proto-Melayu (Melayu Tua) yang datang ke Indonesia menggunakan perahu bercadik sekitar 2.000 tahun lalu. Penduduk Indonesia sekarang yang termasuk ke dalam ras Proto-Melayu, antara lain suku Sasak, Batak, Dayak, dan Toraja, sedangkan manusia pendukung kebudayaan kapak lonjong di Indonesia bagian timur adalah ras Papua Melanesoid.
  • 55. Punden Berundak Menhir (men=batu; hir=tegak/berdiri) Kubur Peti Batu Waruga Sarkofagus Dolmen (dol=meja; men=batu) Arca atau Patung
  • 56. • Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang dihubungkan oleh tanjakan kecil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. • Bangunan ini banyak ditemukan di Kosala dan Arca Domas Banten, Cisolok Sukabumi, serta Pugungharjo di Lampung.
  • 57.
  • 58. • Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambanghkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan dan ditempatkan pada suatu tempat. • Fungsi menhir adalah sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, tempat memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, tempat menampung kedatangan roh serta tempat untuk menambatkan hewan kurban. • Menhir banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Tempat-tempat temuan menhir di Indonesia antara lain Pasemah (Sumatra Selatan); Pugungharjo (Lampung); Kosala dan Lebak Sibedug, Leles, Karang Muara, Cisolok (Jawa Barat); Pekauman Bondowoso (Jawa Timur); Trunyan dan Sembiran (Bali); Belu (Timor); serta Besoha dan Toraja (Sulawes
  • 59.
  • 60. • Kubur peti batu banyak ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat . Kubur peti batu yaitu peti jenazah yang terpendam di dalam tanah, berbenttuk persegi panjang yang sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan batu byang disusun menjadi peti.
  • 61.
  • 62. • Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat dengan tutup berebntuk atap rumah. Bentuk dan fungsi waruga seperti sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga hanya ditemukan di Minahasa.
  • 63.
  • 64. • Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang bentuknya seperti lesung tetapi mempunyai tutup. • Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah di Bali. • Isinya tulang belulang manusia, barang-barang perunggu dan besi serta manik-manik. Sarkofagus juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur. • Untuk melindungi roh jasad yang sudah mati dari gangguan mati, pada sarkofagus sering dipahatkan motif kedok topeng dengan berbagai ekspresi. • Sarkofagus juga dapat diartikan sebagai “perahu roh”.
  • 65.
  • 66. • Dolmen adalah meja batu besar dengan permukaan rata sebagai tempat meletakkan sesaji, tempat meletakkan roh dan menjadi tempat duduk ketua suku agar mendapat berkat magis dari leluhurnya.
  • 67.
  • 68. • Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang atau manusia yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan. • Peninggalan megalitik ini banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah (pegunungan antara wilayah Palembang dan Bengkulu). • Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der Hoop dan Van Heine Geldern. • Di lembah Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga dua buah arca yang melambngkan sosok lelaki dan perempuan.
  • 69.
  • 71. Nekara Perunggu Kapak Corong (Kapak Sepatu) Bejana Perunggu Perhiasan Perunggu Arca Perunggu Benda-Benda Besi Gerabah
  • 72. • Nekara merupakan genderang besar yang terbuat dari perunggu berpinggang di bagian tengahnya dan tertutup bagian atasnya. • Nekara berfungsi sebagai sarana upacara (kesuburan dan kematian), dijadikan simbol status sosial, untuk memanggil roh leluhur untuk turun ke dunia ,memberi berkat serta memanggil hujan. • Nekara ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Pulau Sangean, Rote, Selayar, dan Kepulauan Kei. Nekara yang terbesar terdapat di Pura Penataran Sasih di desa Intaran daerah Pejeng, Bali dan nekara terkecil ditemukan di Alor (dinamakan Moko atau Mako).
  • 73.
  • 74. • Kapak corong adalah kapak yang bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya berbentuk corong. • Kapak corong yang besar berfungsi sebagai cangkul, kapak corong yang kecil digunakan untuk upacara atau sebagai tanda kebesaran seorang kepala suku. • Kapak corong ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Kepulauan Selayar, dan dekat Danau Sentani, Papua.
  • 75.
  • 76. • Bejana Perunggu adalah benda berbentuk seoerti gitar Spanyol yang tidak bertangkai. Pola hiasan dalam bejana perunggu adalah hiasan anyaman dan menyerupai huruf “J”. • Di Indonesia, bejana perunggu ditemukan oleh para ahli di daerah Madura dan Sumatra, juga ditemukan di Pnom Penh (Kamboja), maka tidak dapat disangsikan lagi bahwa kebudayaan logam di Indonesia memang termasuk satu golongan dengan kebudayaan logam Asia yang berpusat di Dongson. Oleh karena itu dinamakan kebudayaan Dongson.
  • 77.
  • 78. • Biasanya perhiasan ditemukan sebagai bekal kubur. Bentuk perhiasan beraneka ragam dan ditemukan di daerah Bogor, Bali, dan Malang. • Manik-manik yang ditemukan di wilayah Indonesia memiliki bermacam-macam bentuk dan biasanya digunakan sebagai perhiasan atau bekal kubur. Tempat penemuannya antara lain di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, Bone dll.
  • 79.
  • 80. • Arca-arca perunggu yang menggambarkan tentang manusia dan binatang ditemukan di Bangkinang (Riau), Palembang, Bogor, dan Lumajang (Jawa Timur). • Bentuk arca beraneka ragam, seperti menggambarkan orang sedang menari, berkuda dan memegang busur panah. • Yang menarik dari arca tersebut adalah di bagian kepalanya diberi tempat untuk mengaitkan tali atau menggantung.
  • 81.
  • 82. • Penemuan benda-benda besi berbeda dengan benda perunggu, jumlah penemuan benda-benda besi terbatas. Sering kali benda-benda besi ditemukan sebagai bekal kubur, seperti di dalam kubur-kubur di Wonosari (Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur). Benda besi yang ditemukan berupa mata panah, pisau, sabit, pedang, mata tombak, gelang-gelang besi, dll.
  • 83.
  • 84. • Cara membuat gerabah pada zaman logam telah mengalami kemajuan dengan ragam hiasnya yang lebih kaya. • Jenisnya juga semakin beragam, seperti : kendi, mangkuk, tempayan, belangga untuk tempat air, dll. • Ada juga gerabah yang digunakan sebgai bekal kubur, mangkuk, kendi, belangga, serta manik- manik tanah liat yang dibakar dan diberi hiasan warna-warni. • Tempat penemuan gerabah misalnya di Gilimanuk (Bali), Leuwiliang (Bogor), dan Anyer (Jawa Barat)
  • 85. Teknik Bivalve (Setangkap) Teknik bivalve atau teknik setangkap adalah teknik cetakan dengan menggunakan dua alat yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan Teknik A Cire Perdue (Cetakan Licin) Awal dari teknik a cire perdue adalah membuat benda logam dari lilin yang berisi tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin ini dihias dengan berbagai pola hias, ketika sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak dengan bagian atas dan bawah diberi lubang. Dari lubang atas dituangkan perunggu cari dan dari bawah dialirkan lilin yang melelh. Bila perunggu yang dituangkan sudah dingin,maka cetakan tersebut dipecah untuk mengambil benda yang sudah jadi.
  • 86. • Manusia pendukung kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang baru dari Asia Tenggara. Mereka merupakan penduduk Deutro Melayu (Melayu Muda) dengan membawa kebudayaan Dongson (Vietnam) yaitu kebudayaan perunggu Asia Tenggara. Deutro Melayu : nenek moyang dari suku bangsa Jawa, Bali, Bugis, Madura dsb. • Pada zaman logam ini menunjukkan adanya pembaruan antara penduduk Melayu Mongoloid (Proto Melayu dan Deutro Melayu) dan penduduk Papua Melanesoid (Austro Melanesoid). Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannya rangka-rangka manusia Jawa, Sulawesi, Sumba, dan Timor yang menunjukkan ciri-ciri Melayu Mongoloid dan Autro Melanesoid.