13. pengendalian mutu produk agroindustri

University of Brawijaya
University of BrawijayaLecturer at University of Brawijaya à University of Brawijaya
A R I E F E B R I A N T O M
J U R T I P – F T P – U B
w w w . a r i e f e b r i a n t o m u l y a d i . b l o g s p o t . c o m
Pengendalian Mutu Produk
Agroindustri
Latar Belakang
Pengembangan agroindustri memandang
pengendalian mutu sangat strategis karena :
Mutu terkait dengan kepuasan konsumen
Mutu terkait dengan biaya produksi
Mutu terkait dengan kemampuan mempertahankan
pasar dan menjadi modal untuk meraih pasar baru
Definisi
Dari definisi konvensional & strategik, KUALITAS
pada dasarnya mengacu pada pengertian pokok:
 Kualitas terdiri dari keistimewaan produk, baik
langsung maupun atraktif yang memenuhi
keinginan pelanggan dan kepuasan penggunaan
produk tsb.
 Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari
kekurangan dan kerusakan.
Intisari elemen-elemen mutu dapat dipahami
sebagai berikut:
Mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan
Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses, dan
lingkungan
Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya
yang dianggap merupakan bermutu saat ini mungkin
dianggap kurang bermutu pada masa mendatang)
Mutu adalah Fitness for use, memiliki dua aspek
utama:
1. Ciri-ciri produk yang memenuhi
permintaan pelanggan.
 Mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan
meningkatkan kepuasan pelanggan,
 Membuat produk laku terjual,
 Dapat bersaing dengan pesaing,
 Meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan,
 Serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
2. Bebas dari kekurangan.
 Mutu yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat
mengurangi tingkat kesalahan,
 Mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan,
 Mengurangi biaya garansi,
 Mengurangi ketidakpuasan pelanggan,
 Mengurangi inspeksi dan pengujian,
 Memperpendek waktu pengiriman produk ke pasar,
 Meningkatkan hasil dan kapasitas, dan
 Memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa.
Sejarah Mutu
 Konsep mutu yang berlaku umum maupun khusus
pada bidang pangan erat kaitannya dengan era
mutu, dimulai dengan inspeksi atau pengawasan
pada tahun 1920-an yang menekankan pada
pengukuran.
 Pada tahun 1960 mengarah ke pengendalian mutu
dengan pendekatan teknik statistika berupa grafik,
histogram, tabel, diagram pencar dan perancangan
percobaan.
 Sedangkan tahun 1980-an berorientasi pada
jaminan mutu (quality assurance)
 Tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total
(Total Quality Management atau TQM).
 Dalam kontek mutu produk pangan, suatu produk
pangan itu bermutu sesuai dengan tuntutan pasar
global, apabila produk pangan tersebut memenuhi
standar ISO,  pangan yang diproses secara
higienis, tidak mengandung/tercemar bahan kimia
yang berbahaya, sesuai dengan selera pasar lokal
dan/atau global.
 Banyak perusahaan menginginkan adanya
peningkatan mutu dan telah mencurahkan berbagai
upaya untuk mewujudkan keinginannya. Akan tetapi
upaya-upaya ini sering lebih mengarah kepada
kegiatan-kegiatan inspeksi serta memperbaiki cacat
dan kegagalan selama proses produksi.
 Kegiatan inspeksi saja tidak dapat membangun mutu
kedalam suatu produk.
 Mutu harus dirancang dan dibentuk kedalam
produk.
 Kesadaran mutu harus dimulai pada tahap sangat
awal yaitu gagasan konsep produk, setelah
persyaratan-persyaratan konsumen diidentifikasi.
 Kesadaran upaya membangun mutu ini harus
dilanjutkan melalui berbagai tahap pengembangan
dan produksi, sampai setelah pengiriman produk
kepada konsumen untuk memperoleh umpan balik.
Pengendalian Mutu Pangan
 Kegiatan Pengendalian Mutu mencakup kegiatan
menginterpretasikan dan mengimple-mentasikan
rencana mutu. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari
pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses
produksi yang dimaksudkan untuk memastikan
kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu.
Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan standar ISO
9000, maka kegiatan Pengendalian memiliki fungsi
antara lain:
 Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada
berbagai titik dalam proses produksi.
 Memelihara dan mengkalibrasi peralatan pengendalian
proses.
 Meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan
masalah mutu selama produksi.
 Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan yang
diterima.
 Mengoperasikan laboratorium uji untuk melaksanakan
uji dan analisa.
 Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap proses
dan spot checks bilamana diperlukan.
 Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu produk
akhir dan efektivitas pengukuran pengendalian mutu.
 Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk
mampu menahan dampak transportasi dan
penyimpanan.
 Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa produk
yang diterima akibat tuntutan konsumen.
 Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan
konsumen kepada bagian rekayasa mutu.
 Pengendalian mutu produk pangan menurut Hubeis
(1999), erat kaitannya dengan sistem pengolahan
yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan,
penyimpangan yang terjadi dan hasil akhir.
 Sebagai ilustrasi, secara internal (citra mutu pangan)
dapat dinilai atas ciri fisik (penampilan: warna,
ukuran,bentuk dan cacat; kinestika: tekstur,
kekentalan dan konsistensi; citarasa: sensasi,
kombinasi bau dan cicip) serta atribut tersembunyi
(nilai gizi dan keamanan mikroba).
 Sedangkan secara eksternal (citra perusahaan)
ditunjukkan oleh kemampuan untuk mencapai
kekonsistenan mutu (syarat dan standar) yang
ditentukan oleh pembeli, baik di dalam maupun di
luar negeri.
Upaya Mempertahankan Mutu Produk
Pangan
1. Pengadaan bahan baku. Baik bahan penolong maupun
bahan tambahan industri harus direncanakan dan
dikendalikan dengan baik. Aspek-aspek penting yang
perlu diperhatikan, yaitu
 Persyaratan-persyaratan dan kontrak pembelian,
 Pemilihan pemasok mampu,
 Kesepakatan tentang jaminan mutu,
 Kesepakatan tentang metoda-metoda verifikasi,
 Penyelesaian perselisihan mutu,
 Perencanaan dan pengendalian pemeriksaan, dan
 Catatan-catatan mutu penerimaan bahan.
2. Pengendalian Produksi.
Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus
meliputi kegiatan antara lain:
1) Pengendalian bahan dan kemampuan telusur, dengan
inti kegiatan adalah inventory system, dengan tujuan
pengendalian kerusakan bahan,
2) Pengendalian dan pemeliharaan alat,
3) Proses khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan
pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting
terhadap mutu produk, dan
4) Pengendalian dan perubahan proses.
3. Pengemasan.
Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi
persyaratan teknis untuk kepentingan distribusi dan promosi.
Dalam industri pangan, pengemasan merupakan tahap
terakhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan
berfungsi sebagai:
1) Wadah untuk memuat produk,
2) Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama
penyimpanan dan distribusi,
3) Melindungi pangan dari kontaminasi lingkungan dan
manusia,
4) Mencegah kehilangan selama pengangkutan dan distribusi,
5) Media komunikasi atau promosi.
4. Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.
Penyimpanan dan penanganan produk jadi
bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat vibrasi,
shock, abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar dan
sebagainya selama penanganan, pengangkutan, dan
penyimpanan.
5. Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan
Produk Akhir. Tujuan utama adalah untuk
mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan
memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
6. Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.
Karakteristik mutu keamanan dalam industri
pangan semakin hari semakin penting karena
banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di
luar negeri. Oleh karena itu perlu dikembangkan
metode atau peraturan tentang praktek pengolahan
pangan yang baik.
MANAJEMEN MUTU TOTAL
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT
 Pada tahun 1980-an beberapa perusahaan besar
Amerika Serikat memperkenalkan konsep perbaikan
yang terus menerus (quality thinking) yang dikenal
Total Quality Management (TQM) atau Integrated
Quality Control (IQT).
 TQM merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi/perusahaan
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungannya
Pendekatan mutu total ini hanya akan dapat dicapai
dengan memperhatikan karakteristik TQM sebagai
berikut:
 Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupuun
eksternal.
 Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
 keputusan dan pemecahan masalah
 Memiliki komitmen jangka panjang
 Membutuhkan kerjasama tim
 Memperbaiki proses secara berkesinambungan
 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
 Memberikan kebebasan yang terkendali
 Memiliki kesatuan tujuan
 Adanya keterlibatan dan pemberdayaan
 TQM juga dapat dikatakan sebagai perkembangan
atau proses lanjutan dari pengendalian mutu
(sistem) yang berorientasi ke standar jaminan mutu
(keunggulan kompetitif) untuk meningkatkan
kualitas produksi dan efisiensi kerja di segala bidang
(mengurangi kegagalan), terutama pada sektor yang
menghasilkan produksi dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia untuk memuaskan konsumen
secara menyeluruh
 Diperlukan adanya critical mass (perencanaan
strategik), yaitu kondisi dimana 90 persen karyawan
perusahaan mengerti dan menyadari arti penting
TQM bagi mereka (arah) serta mengenal konsep-
konsep dasarnya (pengetahuan dan kerjasama tim)
bagi pengembangan mutu dan produktivitas dari
produk yang dihasilkannya.
13. pengendalian mutu produk agroindustri
1 sur 29

Recommandé

5.material handling par
5.material handling5.material handling
5.material handlingDuta Pratama
11K vues66 diapositives
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan par
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
14.6K vues11 diapositives
Perencanaan pengendalian produksi par
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiArina Nur Laili
13.6K vues16 diapositives
Pengendalian mutu industri agro par
Pengendalian mutu industri agroPengendalian mutu industri agro
Pengendalian mutu industri agroquingessa
361 vues28 diapositives
Pengemasan produk hortikultura par
Pengemasan produk hortikulturaPengemasan produk hortikultura
Pengemasan produk hortikulturaAndrew Hutabarat
2.6K vues18 diapositives
Istilah istilah dalam rancangan percobaan par
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
45.6K vues8 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Strategi Rantai Pasok par
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokTogar Simatupang
5.7K vues42 diapositives
5. manajemen operasional par
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
12.7K vues185 diapositives
Pemeliharaan (Maintenance) par
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Bukan Untuk Sembarang Hati
91.5K vues29 diapositives
Power point smk penjualan usaha kue par
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kueJack Mclean
249.4K vues10 diapositives
Teknologi Fermentasi pada Keju par
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuNuruliswati
8.6K vues19 diapositives
Pengasapan par
PengasapanPengasapan
PengasapanRatnawati Sigamma
11.9K vues23 diapositives

Tendances(20)

5. manajemen operasional par wawawawawaw
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
wawawawawaw12.7K vues
Power point smk penjualan usaha kue par Jack Mclean
Power point smk penjualan usaha kuePower point smk penjualan usaha kue
Power point smk penjualan usaha kue
Jack Mclean249.4K vues
Teknologi Fermentasi pada Keju par Nuruliswati
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
Nuruliswati8.6K vues
Operasi dan produktivitas par Eni Cahyani
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
Eni Cahyani18.4K vues
4. pengukuran waktu baku par Djoe343536
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
Djoe34353640.7K vues
Penjadwalan Produksi Induk par Ansar Lawi
Penjadwalan Produksi IndukPenjadwalan Produksi Induk
Penjadwalan Produksi Induk
Ansar Lawi6.8K vues
Logistik dan distribusi 5 desember 2011 par Togar Simatupang
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Togar Simatupang18.4K vues
3. strategi manajemen rantai pasokan par Rizky Akbar
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
Rizky Akbar8.4K vues
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat par Ir. Zakaria, M.M
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Ir. Zakaria, M.M159.7K vues

En vedette

1 pertemuan par
1 pertemuan1 pertemuan
1 pertemuanhernosa
738 vues12 diapositives
IPB Science Park Indonesia par
IPB Science Park IndonesiaIPB Science Park Indonesia
IPB Science Park IndonesiaUnang Ridwan
1.1K vues26 diapositives
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnis par
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnisKuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnis
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnissamsul alam
3.6K vues22 diapositives
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6-------- par
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
7.9K vues21 diapositives
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal par
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
4.4K vues67 diapositives
Manajemen agribisnis par
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnisMario Banoet
6.1K vues9 diapositives

En vedette(15)

1 pertemuan par hernosa
1 pertemuan1 pertemuan
1 pertemuan
hernosa738 vues
IPB Science Park Indonesia par Unang Ridwan
IPB Science Park IndonesiaIPB Science Park Indonesia
IPB Science Park Indonesia
Unang Ridwan1.1K vues
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnis par samsul alam
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnisKuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnis
Kuliah+2+ +ruang+lingkup+sistem+agribisnis
samsul alam3.6K vues
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6-------- par Imo Priyanto
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Imo Priyanto7.9K vues
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal par Achmad Ridha
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Achmad Ridha4.4K vues
حديقة الملك الحسين العلمية par Yasmin AL Masri
حديقة الملك الحسين العلميةحديقة الملك الحسين العلمية
حديقة الملك الحسين العلمية
Yasmin AL Masri6.4K vues
JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS par Nila Aulia
JURNAL PENGENDALIAN KUALITASJURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
Nila Aulia11.5K vues
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet par JFE Project
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
Proses Produksi Pabrik Wood Pellet
JFE Project 40.6K vues
Iso 9001 2008 mmb41 par Efi Sari
Iso 9001 2008 mmb41Iso 9001 2008 mmb41
Iso 9001 2008 mmb41
Efi Sari8K vues
Architecture Design Introduction Arabic مقدمة فى التصميم المعمارى par Galala University
Architecture Design Introduction Arabic مقدمة فى التصميم المعمارىArchitecture Design Introduction Arabic مقدمة فى التصميم المعمارى
Architecture Design Introduction Arabic مقدمة فى التصميم المعمارى
Galala University24.6K vues
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015 par Ekhsan Hari Nuryanto
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:201513 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015
13 langkah penerapan sistem manajamen mutu iso 9001:2015

Similaire à 13. pengendalian mutu produk agroindustri

12. pengendalian mutu agroindustri par
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustriUniversity of Brawijaya
1.5K vues23 diapositives
HACCP,ISO.pdf par
HACCP,ISO.pdfHACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdfIkaWahyuni43
29 vues36 diapositives
Jaminan mutu par
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutuKsr Pmi Unimed
7.6K vues16 diapositives
1. Kualitas Mutu.pptx par
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptxSetyaAdiSimpel
33 vues34 diapositives
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607 par
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607rsd kol abundjani
2.2K vues57 diapositives
Cpob 2012 par
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012husnul khotimah
24.1K vues35 diapositives

Similaire à 13. pengendalian mutu produk agroindustri(20)

Konsep tqm par Lia Azizi
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
Lia Azizi2.5K vues
Manaj. mutu ( 3 ) par nurulllah
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
nurulllah3.6K vues
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI par Lisa Fransisca
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASITOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
Lisa Fransisca6.8K vues
Operational Management : Mengelola Kualitas par C S
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
C S16.7K vues
Teori dasar pengendalian kualitas par dodi mulya
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
dodi mulya3.1K vues
TQC oleh Bagoes Soehariadji par AGSI1
TQC oleh Bagoes SoehariadjiTQC oleh Bagoes Soehariadji
TQC oleh Bagoes Soehariadji
AGSI118 vues
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas par Ancilla Kustedjo
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
Ancilla Kustedjo3.4K vues

Plus de University of Brawijaya

Perubahan pada pati par
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada patiUniversity of Brawijaya
11.3K vues20 diapositives
Pertemuan ke 5 product management par
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementUniversity of Brawijaya
633 vues14 diapositives
Pertemuan ke 4 injuries par
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesUniversity of Brawijaya
498 vues12 diapositives
Pertemuan ke 2 deterioration par
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationUniversity of Brawijaya
880 vues22 diapositives
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce par
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produceUniversity of Brawijaya
522 vues12 diapositives
15. analisa kelayakan par
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakanUniversity of Brawijaya
1.6K vues18 diapositives

Plus de University of Brawijaya(20)

13. pengendalian mutu produk agroindustri

  • 1. A R I E F E B R I A N T O M J U R T I P – F T P – U B w w w . a r i e f e b r i a n t o m u l y a d i . b l o g s p o t . c o m Pengendalian Mutu Produk Agroindustri
  • 2. Latar Belakang Pengembangan agroindustri memandang pengendalian mutu sangat strategis karena : Mutu terkait dengan kepuasan konsumen Mutu terkait dengan biaya produksi Mutu terkait dengan kemampuan mempertahankan pasar dan menjadi modal untuk meraih pasar baru
  • 4. Dari definisi konvensional & strategik, KUALITAS pada dasarnya mengacu pada pengertian pokok:  Kualitas terdiri dari keistimewaan produk, baik langsung maupun atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan kepuasan penggunaan produk tsb.  Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
  • 5. Intisari elemen-elemen mutu dapat dipahami sebagai berikut: Mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya yang dianggap merupakan bermutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang)
  • 6. Mutu adalah Fitness for use, memiliki dua aspek utama: 1. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan.  Mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan,  Membuat produk laku terjual,  Dapat bersaing dengan pesaing,  Meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan,  Serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
  • 7. 2. Bebas dari kekurangan.  Mutu yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kesalahan,  Mengurangi pengerjaan kembali dan pemborosan,  Mengurangi biaya garansi,  Mengurangi ketidakpuasan pelanggan,  Mengurangi inspeksi dan pengujian,  Memperpendek waktu pengiriman produk ke pasar,  Meningkatkan hasil dan kapasitas, dan  Memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa.
  • 8. Sejarah Mutu  Konsep mutu yang berlaku umum maupun khusus pada bidang pangan erat kaitannya dengan era mutu, dimulai dengan inspeksi atau pengawasan pada tahun 1920-an yang menekankan pada pengukuran.  Pada tahun 1960 mengarah ke pengendalian mutu dengan pendekatan teknik statistika berupa grafik, histogram, tabel, diagram pencar dan perancangan percobaan.
  • 9.  Sedangkan tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu (quality assurance)  Tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total (Total Quality Management atau TQM).
  • 10.  Dalam kontek mutu produk pangan, suatu produk pangan itu bermutu sesuai dengan tuntutan pasar global, apabila produk pangan tersebut memenuhi standar ISO,  pangan yang diproses secara higienis, tidak mengandung/tercemar bahan kimia yang berbahaya, sesuai dengan selera pasar lokal dan/atau global.
  • 11.  Banyak perusahaan menginginkan adanya peningkatan mutu dan telah mencurahkan berbagai upaya untuk mewujudkan keinginannya. Akan tetapi upaya-upaya ini sering lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan inspeksi serta memperbaiki cacat dan kegagalan selama proses produksi.  Kegiatan inspeksi saja tidak dapat membangun mutu kedalam suatu produk.
  • 12.  Mutu harus dirancang dan dibentuk kedalam produk.  Kesadaran mutu harus dimulai pada tahap sangat awal yaitu gagasan konsep produk, setelah persyaratan-persyaratan konsumen diidentifikasi.  Kesadaran upaya membangun mutu ini harus dilanjutkan melalui berbagai tahap pengembangan dan produksi, sampai setelah pengiriman produk kepada konsumen untuk memperoleh umpan balik.
  • 13. Pengendalian Mutu Pangan  Kegiatan Pengendalian Mutu mencakup kegiatan menginterpretasikan dan mengimple-mentasikan rencana mutu. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses produksi yang dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu.
  • 14. Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan standar ISO 9000, maka kegiatan Pengendalian memiliki fungsi antara lain:  Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada berbagai titik dalam proses produksi.  Memelihara dan mengkalibrasi peralatan pengendalian proses.  Meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan masalah mutu selama produksi.  Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan yang diterima.  Mengoperasikan laboratorium uji untuk melaksanakan uji dan analisa.
  • 15.  Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap proses dan spot checks bilamana diperlukan.  Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu produk akhir dan efektivitas pengukuran pengendalian mutu.  Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk mampu menahan dampak transportasi dan penyimpanan.  Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa produk yang diterima akibat tuntutan konsumen.  Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan konsumen kepada bagian rekayasa mutu.
  • 16.  Pengendalian mutu produk pangan menurut Hubeis (1999), erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyimpangan yang terjadi dan hasil akhir.  Sebagai ilustrasi, secara internal (citra mutu pangan) dapat dinilai atas ciri fisik (penampilan: warna, ukuran,bentuk dan cacat; kinestika: tekstur, kekentalan dan konsistensi; citarasa: sensasi, kombinasi bau dan cicip) serta atribut tersembunyi (nilai gizi dan keamanan mikroba).
  • 17.  Sedangkan secara eksternal (citra perusahaan) ditunjukkan oleh kemampuan untuk mencapai kekonsistenan mutu (syarat dan standar) yang ditentukan oleh pembeli, baik di dalam maupun di luar negeri.
  • 18. Upaya Mempertahankan Mutu Produk Pangan 1. Pengadaan bahan baku. Baik bahan penolong maupun bahan tambahan industri harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik. Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu  Persyaratan-persyaratan dan kontrak pembelian,  Pemilihan pemasok mampu,  Kesepakatan tentang jaminan mutu,  Kesepakatan tentang metoda-metoda verifikasi,  Penyelesaian perselisihan mutu,  Perencanaan dan pengendalian pemeriksaan, dan  Catatan-catatan mutu penerimaan bahan.
  • 19. 2. Pengendalian Produksi. Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus meliputi kegiatan antara lain: 1) Pengendalian bahan dan kemampuan telusur, dengan inti kegiatan adalah inventory system, dengan tujuan pengendalian kerusakan bahan, 2) Pengendalian dan pemeliharaan alat, 3) Proses khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting terhadap mutu produk, dan 4) Pengendalian dan perubahan proses.
  • 20. 3. Pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi persyaratan teknis untuk kepentingan distribusi dan promosi. Dalam industri pangan, pengemasan merupakan tahap terakhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai: 1) Wadah untuk memuat produk, 2) Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama penyimpanan dan distribusi, 3) Melindungi pangan dari kontaminasi lingkungan dan manusia, 4) Mencegah kehilangan selama pengangkutan dan distribusi, 5) Media komunikasi atau promosi.
  • 21. 4. Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi. Penyimpanan dan penanganan produk jadi bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat vibrasi, shock, abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar dan sebagainya selama penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan.
  • 22. 5. Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir. Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
  • 23. 6. Keamananan dan Tanggung Jawab Produk. Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan semakin hari semakin penting karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu perlu dikembangkan metode atau peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang baik.
  • 24. MANAJEMEN MUTU TOTAL (TOTAL QUALITY MANAGEMENT  Pada tahun 1980-an beberapa perusahaan besar Amerika Serikat memperkenalkan konsep perbaikan yang terus menerus (quality thinking) yang dikenal Total Quality Management (TQM) atau Integrated Quality Control (IQT).  TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi/perusahaan melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya
  • 25. Pendekatan mutu total ini hanya akan dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM sebagai berikut:  Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupuun eksternal.  Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas  Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan  keputusan dan pemecahan masalah  Memiliki komitmen jangka panjang  Membutuhkan kerjasama tim
  • 26.  Memperbaiki proses secara berkesinambungan  Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan  Memberikan kebebasan yang terkendali  Memiliki kesatuan tujuan  Adanya keterlibatan dan pemberdayaan
  • 27.  TQM juga dapat dikatakan sebagai perkembangan atau proses lanjutan dari pengendalian mutu (sistem) yang berorientasi ke standar jaminan mutu (keunggulan kompetitif) untuk meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi kerja di segala bidang (mengurangi kegagalan), terutama pada sektor yang menghasilkan produksi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk memuaskan konsumen secara menyeluruh
  • 28.  Diperlukan adanya critical mass (perencanaan strategik), yaitu kondisi dimana 90 persen karyawan perusahaan mengerti dan menyadari arti penting TQM bagi mereka (arah) serta mengenal konsep- konsep dasarnya (pengetahuan dan kerjasama tim) bagi pengembangan mutu dan produktivitas dari produk yang dihasilkannya.