Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 66 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Similaire à Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf (20)

Plus récents (20)

Publicité

Poin2 Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak 2022.pdf

  1. 1. Pasar Banyuasri Singaraja TA.2019-2020, Rp. 159.522.880.530,01. RS Sanjiwani Gianyar TA.2020-2021, Rp. 135.008.492.164,99. Pasar Rakyat Gianyar TA.2020-2021, Rp. 224.961.250.805,33. POIN-POIN PENTING DALAM PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN KONTRAK Oleh : I MADE SUDARSANA
  2. 2. Penyebaran melalui Droplet Disiplin pakai Masker Tetap Jaga jarak Disiplin Cuci tangan Lakukan Testing, Tracing
  3. 3. DATA PRIBADI Nama : I Made Sudarsana Tempat/Tgl Lahir : Singaraja / 05 Agustus 1962 Alamat : Jalan Patih Nambi XVIII Nomor 10 Denpasar – Bali Pekerjaan : 1. Consulting Procurement 2. Advisor LKPP.RI. 3. KM & Partners, IT & Procurement Consultant 4. CV. Tata Cipta Selaras, IT Consultant & Procurement Pengalaman Kerja : 1. 1982-1995, Kanwil Dep. Pekerjaan Umum Prov. Bali (TMT, 2 Agst’1982) 2. 1995-1999, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar 3. 1999-2000, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali 4. 2000-2020, Pemerintah Kabupaten Badung – Bali (s/d. 31 Agst’2020) Sertifikat : 1. Ahli Pengadaan Tingkat Pertama, (Bappenas.RI. 2006), 2. Keahlian Pengadaan B/J. Tingkat Dasar, Menengah dan Mahir, (LKPP.RI. - MCAI) 3. Pelatih Tingkat Dasar ToT, (LKPP.RI. 2009) 4. Manajemen LPSE, (LKPP.RI. 2010) 5. Assesor Kompetensi Bidang Asesmen/Uji Kompetensi, (BNSP, 2017) 6. Ahli Muda K3 Konstruksi, (BNSP, 2020) 7. Pendamping Kontrak (LKPP.RI., 2020) Organisasi Profesi : 1. Dewan Pembina, DPD Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Bali 2. Bidang Kerjasama, DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) JIKA KITA RAJIN MEMBERI, MAKA… KITA TAK’KAN PERNAH KEKURANGAN
  4. 4. 1. PERENCANAAN PENGADAAN 2. PERSIAPAN PENGADAAN 3. PERSIAPAN PEMILIHAN TAHAPAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA 4. PELAKSANAAN PEMILIHAN 5. PELAKSANAAN KONTRAK 6. ST. HASIL PEKERJAAN PPK PA /KPA PPK POKJAMIL PPK Tap. POKJAMIL PESERTA PJ.PENADATANGAN KONTRAK PENYEDIA PPK PENYEDIA Perlem.LKPP. 12/2021, Lamp. I dan II. rumawi VII
  5. 5. 1. PERENCANAAN PENGADAAN 2. PERSIAPAN PENGADAAN 3. PERSIAPAN PEMILIHAN PERJALANAN MENUJU KONTRAK (1) Ø Identifikasi Pengadaan Barang/Jasa; Ø Penetapan Jenis Barang/Jasa; Ø Cara Pengadaan; Ø Pemaketan dan Konsolidasi; Ø Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa; dan Ø Anggaran Pengadaan Ø Reviu dan Penetapan Spektek./KAK; Ø Penyusunan dan Penetapan HPS Ø Penyusunan dan Penetapan Rancangan Kontrak; Ø Penetapan DED, unt Pek.Konstruksi; Ø Dst…… Ø Reviu DPP Ø Tap. Metode Pemil. Penyedia; Ø Tap. Metode Kualifikas; Ø Tap. Persyaratan Penyedia; Ø Tap. Metode Eva. Penaw.; Ø Tap. Metode Penyampaian Dok. Penaw.; Ø P.susun dan Tap. Jadwal Pemilihan; Ø P.susun Dok. Pemilihan; dan Ø Tap. Jam.penaw. dan Jam. Sanggah banding R U P D P P DOK. PEMILIHAN
  6. 6. 4. PELAKSANAAN PEMILIHAN 5. PELAKSANAAN KONTRAK 6. ST. HASIL PEKERJAAN Ø Sesuai Metode Pemilihan - Pengumuman / Undangan - Pendaftaran & Unduh Dok. - Pemberian Penjelasan - Penyampaian dok. Penaw. - Pembukaan dok. Penaw. - Eva. Adm, Kualif, Teknis dan Harga……s/d……… - Laporan Pokjamil kpd PPK Secara ringkas meliputi : a.Reviu Lap. Hasil Pemilihan b.Penetapan SPPBJ c.Rapat persiapan penandatangan Kontrak d.Penandatangan Kontrak e.Penyerahan lokasi f. ………....s/d………….. l. Pengendalian Kontrak v. Denda dan Ganti Rugi Ø Pekerjaan selesai 100% Ø Pemeriksaan hasil pekerjaan oleh PPK LAPORAN POKJAMIL KPD. PPK MENGHASILKAN BARANG/JASA BERITA ACARA SERAH TERIMA B A H P PERJALANAN MENUJU KONTRAK (2)
  7. 7. PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI 1) Reviu Laporan Hasil Pemilihan 2) Penetapan SPPBJ 3) Rapat Persiapan Penandatanan Kontrak 4) Penandatanganan Kontrak 5) Penyerahan Lokasi Kerja dan Personil 6) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 7) Pemberian Uang Muka 8) Penyusunan Rencana Mutu Pek.Kontruksi/Program Mutu Jasa Konsultansi 9) Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak 10) Mobilisasi 11) Pemeriksaan Bersama 12) Pengendalian Kontrak 13) Inspeksi Pabrikasi (apabila diperlukan) 14) Pembayaran Prestasi 15) Perubahan Kontrak 16) Penyesuaian Harga (apabila diperlukan) 17) Keadaan Kahar 18) Pengehentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak 19) Pemutusan Kontrak 20) Peninggalan 21) Pemberian Kesempatan 22) Denda dan Ganti Rugi Perlem.LKPP. 12/2021, Lamp. I dan Lamp. II. rumawi VII
  8. 8. KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA YANG SELANJUTNYA DISEBUT KONTRAK adalah : perjanjian tertulis antara PA / KPA / PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau Pelaksana Swakelola Perpres. 12/2021, ps.1 angka 44 tertulis ada Para Pihak
  9. 9. Pasal 1320 Adanya sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya; Kecakapan Para Pihak untuk membuat suatu perikatan; Suatu hal tertentu; dan Suatu sebab (causa) yang halal. 1 2 3 4 Pada dasarnya adalah para pihak yg membuat perjanjian harus sepakat/setuju mengenai hal-hal yg diperjanjikan,tidak ada paksaan atau penipuan Dapat disimpulkan bahwa Para pihak punya kemampuan serta harus ada unsur Niat atau Sengaja Objeck perikatannya harus jelas mengenai hal tertentu atau mengenai barang/benda dan jasa, serta nantinya dapat dihitung atau ditentukan Syarat sahnya perjanjian adalah tidak boleh memperjanjikan sesuatu yg dilarang undang2, serta harus ada nilai2 kesopanan atau ketertiban umum
  10. 10. Ø Surat Perjanjian Ø Syarat-syarat Umum Ø Syarat-syarat Khusus Ø Surat Penawaran Js. Konsultansi Konstruksi Ø K A K Pekerjaan Konstruksi Ø Spesifikasi Teknis Ø D E D Js. Konsultansi Konstruksi Ø Rincian Komponen Remunerasi Personel Ø Rincian Biaya Langsung Nonpersonil Ø Daftar Keluaran dan Harga Pekerjaan Konstruksi Ø Daftar Kuantitas dan Harga Ø Daftar Keluaran dan Harga KETENTUAN POKOK DOKUMEN TEKNIS DOKUMEN HARGA / BIAYA o Dasar Hukum o Hak dan Kewajiban o Prosedur pelaksanaan o Pembagian Resiko o Kesepakatan o Persyaratan teknis sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan o Ketentuan besaran pembayaran spt. : Uang Muka dan/atau Phisik pekerjaan o Dokumen untuk dasar pembayaran APBN dan/atau APBD
  11. 11. HIERARKI KONTRAK Menetapkan Hierarki Kontrak sebagai berikut: 1. Adendum kontrak (apabila ada); 2. Surat Perjajian; 3. Sura Penawaran; 4. Syarat-syarat Khusus Kontrak; 5. Syarat-syarat Umum Kontrak; 6. Spesifikasi Teknis dan Gambar; 7. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga hasil Negosiasi (apabila ada negosiasi); dan 8. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga Terkoreksi (apabila ada koreksi aritmatika). Dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan hierarki hukum
  12. 12. POIN PENTING DALAM SETIAP TAHAPAN
  13. 13. 1. REVIU LAPORAN HASIL PEMILIHAN PENYEDIA MEMASTIKAN P P K v Masa Sanggah berakhir, tidak ada sanggahan v Masa Sanggah Banding berakhir, bila ada sanggahan; v KPA menyatakan Sanggah Banding tidak ditereima MENERIMA Menetapkan SPPBJ 1 2 3 atau 3 Ø PPK dan Pokja Pemilihan melakukan pembahasan bersama terkait perbedaan pendapat atas hasil pemilihan Penyedia. Ø Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan diserahkan kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapaikesepakatan. a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur yang ditetapkan; dan b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk melaksanakan Kontrak, termasuk keberlakuan data isian kualifikasi. REVIU B A H P 1. Dokumen Pemilihan tidak sesuai ketentuan atau ditemukan kesalah; 2. Proses Pemilihan tidak sesuai Dok.Pemilihan; dan/atau 3. Dok. Penawaran dan data Kualifikasi tidak memenuhi syarat Dengan alasan dan bukti MENOLAK Setelah menerima BHAP, PPK “wajib” melakukan reviu sebelum menetapkan SPPBJ
  14. 14. 2. PENETAPAN SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ) diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah PPK menerima BAHP, dan ditetapkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak Tender/Seleksi mendahului TA, dapat ditetapkan setelah adanya persetujuan RKA.K/L. atau RKA.PD. sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; DIPA/DPA belum terbit, dapat ditunda diterbitkan sampai batas waktu penerbitan oleh otoritas yang berwenang; diinputkan pada SPSE dan dikirimkan melalui SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk serta ditembuskan kepada APIP; dicantumkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak. SPPBJ
  15. 15. Penyedia wajib menerima penunjukan tersebut, dengan ketentuan : 1) apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan masa penawarannya masih berlaku, maka peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi apapun; 2) apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan masa penawarannya masih berlaku, maka peserta dikenakan sanksi Daftar Hitam dan Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan) dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara/Kas Daerah; atau 3) apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi apapun. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka dilakukan penunjukan kepada pemenang cadangan (apabila ada). tambahan
  16. 16. 3. RAPAT PERSIAPAN PENANDATANGAN KONTRAK wajib melaksanakan Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak setelah diterbitkan SPPBJ. Dalam hal izin berusaha di bidang Jasa Konstruksi diterbitkan oleh lembaga online single submission (OSS), izin berusaha di bidang Jasa Konstruksi harus sudah berlaku efektif pada saat rapat persiapan penandatanganan kontrak. CATATAN mengisi substansi rancangan kontrak dengan informasi yang diperoleh dari dokumen penawaran penyedia dan perubahannya yang dinyatakan dalam berita acara hasil pemilihan dengan tidak mengubah substansi yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan. meminta Penyedia untuk menandatangani Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi (apabila Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi belum ditandatangani pimpinan tertinggi perusahaan Penyedia).
  17. 17. Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, paling sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut : ü finalisasi rancangan Kontrak (SSKK); ü perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran; ü rencana penandatanganan Kontrak; ü dokumen Kontrak dan kelengkapan; ü kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi; ü Jaminan pelaksanaan yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan; ü Asuransi; ü rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang ( Pagu > Rp. 50 M, wajib); ü Jaminan uang muka yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan; dan/atau ü Hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran. hasil pembahasan dan kesepakatan dituangkan dalam BERITA ACARA. Contoh, lampiran SSKK tambahan
  18. 18. DIPA / DPA telah disahkan , (terkait pasal 52 Perpres 12/2021 SUBSTANSI, BAHASA, REDAKSIONAL, ANGKA, HURUF, PARAF Perlem.LKPP. 12/2021, Lamp. II. angka 7.3.3 4. PENANDATANGAN KONTRAK MEMERIKSA KEMBALI Paling lambat 14 (empat belas) hr. kerja setelah terbit SPPBJ, kecuali DIPA/DPA belum terbit; Dalam hal Kontrak ditandatangini setelah DIPA/DPA disahkan sebelum tahun anggaran, maka Kontrak mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA/DPA berlaku efektif Ditandatangani oleh Pihak yang berwenang menandatangi Kontrak dan dibuat sesuai kebutuhan, sekurang-kurangnya 2(dua) Kontrak asli; INGAT : Telah diserahkan Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan telah diverifikasi secara tertulis kepada Penerbit jaminan; Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan kontrak.
  19. 19. VERIFIKASI JAMINAN q Jika terjadi pemutusan Kontrak, Jaminan dicairkan dan disetor Ke Kas Negara / Daerah q Penerbit tidak bersedia mencaikan Jaminan yang masih berlaku maka dilaporkan ke OJK q Bila Jaminan palsu diproses sebagai Kasus Pidana
  20. 20. KONTRAK TAHUN JAMAK Tahun Anggaran I 1 januari 2019 Tahun Anggaran II sd. 31 Desember 2020 Tahun Anggaran III sd. 31 Desember 2021 12 bulan 12 bulan 12 bulan < 12 bulan > 12 bulan Pekerjaan yang Penyelesaiannya lebih dari 12 bulan Pekerjaan yang Penyelesaiannya lebih dari 1 tahun anggaran, kurang dari 12 bln Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakan lebih dari 1 tahun anggaran dan paling lama 3 tahun anggaran v Penandatanganan Kontrak tahun jamak dilaksanakan jika telah mendapatkan persetujuan Kontrak tahun jamak dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan. v Dalam hal terjadi pergeseran waktu pelaksanaan Kontrak yang mengakibatkan perubahan pembebanan tahun anggaran Kontrak dari tahun tunggal menjadi tahun jamak, penandatanganan Kontrak dilaksanakan jika telah mendapatkan persetujuan Kontrak tahun jamak dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan. tambahan
  21. 21. 5. PENYERAHAN LOKASI KERJA DAN PERSONIL APABILA DIPERLUKAN PENINJAUAN LAPANGAN ADENDUM KONTRAK PERISTIWA KOMPENSASI Apabila diperlukan Pejabat Penandatangan Kontrak menyerahkan lokasikerja kepada Penyedia Sebelumnya penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan oleh para pihak dan pihak terkait, hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam BA. Jika ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam BA Penyerahan Lokasi Kerja dan dituangkan dalam adendum kontrak. Apabila Pejabat Penandatangan Kontrak tidak dapat menyerahkan seluruh lokasi kerja sesuai kebutuhan Penyedia untuk mulai bekerjadan terbukti merupakan suatu hambatan yang disebabkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.
  22. 22. PENYERAHAN PERSONEL Ø Penyedia menyerahkan Personel dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut: ü bukti sertifikat kompetensi (Personel Manajerial): ü bukti sertifikat kompetensi dilaksanakan dengan menghadirkan personel yang bersangkutan; ü melakukan sertifikasi bagi operator, teknisi, atau analis yang belum bersertifikat pada saat pelaksanaan pekerjaan; dan ü pelaksanaan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang, dalam hal pekerjaan kompleks. Ø Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus menyampaikan izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada Pejabat Penandatangan Kontrak saat penyerahan lokasi kerja dan personel; Ø Apabila Penyedia tidak dapat menunjukan bukti sertifikat maka Pejabat Penandatangan Kontrak meminta Penyedia untuk mengganti personel yang memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Penggantian personel harus dilakukan dalam jangka waktu mobilisasi dan sesuaidengan kesepakatan. tambahan
  23. 23. 6. SURAT PERINTAH MULAI KERJA Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah dari Pejabat Penandatangan Kontrak kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi Konstruksi untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, tanpa ada hambatan kepada Penyedia. diterbitkan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah tandatangan Kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejakpenyerahan lokasi pekerjaan. dicantumkan : ü seluruh lingkup pekerjaan; dan ü tanggal mulai kerja yang merupakan waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. ü Waktu penyelesaian dalam hari kalender, dan tanggal penyelesaian pekerjaan
  24. 24. PPK dapat memberikan uang muka 7. PEMBERIAN UANG MUKA untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan antara lain: 1. mobilisasi barang/bahan/material/peralatan dan tenaga kerja; 2. pembayaran uang tanda jadi kepada pemasokbarang/bahan/material/peralatan; dan/atau 3. pekerjaan teknis yang diperlukan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : ü paling tinggi 30% dari Nilai Kontrak untuk Usaha Kecil ü paling tinggi 20% dari Nilai Kontrak untuk Usaha Non Kecil dan Penyedia Jasa Konsultansi, atau ü paling tinggi 15% dari Nilai Kontrak untuk Konrak Tahun Jamak PPK menetapkan besaran persentase uang muka dan dicantumkan pada rancangan Kontrak (SSKK) yang terdapat dalam Dokumen Pemilihan. Pengembalian uang muka dilakukan secara proporsional pada setiap tahapan pembayaran, dan paling lambat harus lunas pada pembayaran phisik 100% (seratus persen). INGAT : dilakukan verifikasi kepada penerbit Jaminan
  25. 25. >50% Usaha Mikro, Usaha Kecil, serta Koperasi >30% <30% > 50 juta <200 juta > 200 juta < 2,5 M > 2,5 M < 15 M Nilai Pagu Anggaran/Kontrak <20% > 15 M <15% Tahun Jamak v Setiap pemberian Uang Muka harus disertai dengan penyerahan jaminan uang muka senilai uang muka yang diberikan; v Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh : Bank Umum, Perusahaan Penjaminan, Perusahaan Asuransi, atau Lembaga khusus yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia; v Penerbit jaminan telah ditetapkan/mendapatkan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  26. 26. 8. PENYUSUNAN RENCANA MUTU Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan Program Mutu secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini. Contoh, Program Mutu terlampiran disesuaikan dengan jenis barang/jasa, karakteristik dan kompleksitas pekerjaan. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) disusun paling sedikit memuat: 1) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Work Method Statement); 2) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test Plan (ITP); 3) Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok;Struktur Organisasi Penyedia Jasa; 4) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; 5) Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis; 6) Tahapan Pekerjaan; 7) Rencana Kerja Pelaksanaan (Method Statement). dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan. pemutakhirkan RMPK/Program mutu jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi. Pemutakhiran harus menunjukan perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. harus mendapatkan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak dan tidak mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.
  27. 27. 9. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK harus dilaksanakan secara tatap muka (secara formal, agenda rapat diketahui secara bersama, dan para pihak masing-masing harus menunjuk narahubung selamapelaksanaan kontrak); yang dibahas dan disepakati meliputi : ü Penerapan SMKK; 1) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK); 2) Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK); 3) Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL)(apabila ada); dan 4) Rencana Manajemen Lalu Lintas (RMLL) (apabila ada); ü Rencana Kerja; ü Organisasi kerja; ü Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan termasuk permohonan persetujuan memulai pekerjaan; ü Jadwal pelaksanaan pekerjaan, metode kerja yang memperhatikan Keselamatan Konstruksi; dan ü Subkontraktor berdasarkan daftar pekerjaan yang disubkontrakkan dan subkontraktor dalam SSKK : 1). Untuk pekerjaan utama, maka dilakukan klarifikasi terhadap kesesuaian pekerjaan yang disubkontrakkan dan kesesuaian subklasifikasi SBU subpenyedia jasa spesialis yang dinominasikan; dan/atau 2). Untuk pekerjaan yang bukan pekerjaan utama, maka dilakukan klarifikasi terhadap kesesuaian pekerjaan yang disubkontrakkan, kesesuaian kualifikasi usaha, dan kesesuaian lokasi/domisili usaha subpenyedia jasa usaha kualifikasi kecil yang dinominasikan. Jika ditemukan ketidak sesuaian, Penyedia wajib mengganti subkontraktor dan/atau bagian pekerjaan yang di subkontrakkan dengan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak. o Juga hal-hal lain yang dianggap perlu.
  28. 28. 10. MOBILISASI Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai waktu yang ditetapkan saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak. Untuk Pekerjaan Konstruksi, mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, meliputi: 1). mendatangkan bahan/material dan peralatan terkait yang diperlukan termasuk instalasi alat dalam pelaksanaan pekerjaan; 2). mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau 3). mendatangkan tenaga kerja konstruksi. Mobilisasi bahan/material, peralatan dan personel dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
  29. 29. 11. PEMERIKSAAN BERSAMA Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Pengawas Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check 0%). Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat menetapkan tim teknis dan PPK dapat menetapkan tim ahli atau tenaga ahli. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
  30. 30. 12.PENGENDALIAN KONTRAK Para pihak melakukan pengawasan/pengendalian terhadap pelaksanaan Kontrak baik secara langsung atau melalui pihak lain yang ditunjuk. Contoh, Laporan H, M, B Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh : a. Pejabat Penandatangan Kontrak; b. pihak ketiga yang independen; c. Penyedia; dan/atau d. pengguna akhir. Dalam hal terjadi deviasi antara realisasi dengan target pelaksanaan Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis maka para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM).
  31. 31. v Kontrak dinyatakan kritis apabila : 1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%; 2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%; 3) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan. v Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show cause meeting/SCM) Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan Pejabat Penandatangan Kontrak dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak. v Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
  32. 32. PENGENDALIAN KONTRAK Bila diperlukan Add. 1) + / - ,volume; 2) + /- ,Jenis kegiatan; 3) Mengubah Spektek & gambaràkondisi lap; dan/atau 4) Mengubah jadwal pelaksanaan. Add. 1) Admintrasi, atau 2) Perubahan rekening Penadatanganan Kontrak Bila Diatur, Untuk Kontrak Tahun Jamak Penghentian Kontrak Deviasi / Kontrak Kritis SCM SP.I,I,III Pemutusan Kontrak Pemeriksaan Bersama - MC. 0% Pemberian Uang Muka Pembayaran prestasi Perubahan Kontrak Reviu Lap. Hsl. Pemilihan Penyedia Penetapan SPPBJ ST. II FHO Inspeksi Pabrikasi Penyesuaian harga Waktu pelaksanaan Masa Peme- liharaan Masa Kontrak Pertang- gungan Kegagalan Bangunan Max.10 Thn Jaminan Pelak- sanaan Retensi atau Jaminan Pemel- liharaan ST. I PHO Keadaan kahar Penyerahan Lokasi kerja & Personel Laporan dan dokumentasi visual prestasi pekerjaan Jaminan Uang Muka POKJA. MIL. PPK 5 Hr Kerja 14 Hr Kerja (TT) Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi Rpt.Persiapan Penandatanganan Kontrak 14 Hr Kerja Mobilisasi 7 Hr Kalender Atau Sebelum Pelaks. Pek. 30 Hr Kalender Membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak RMPK dan RKK Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak BA. Pemeriksaan Bersama Perbedaan Kontrak & Lapangan Perlem.LKPP. 12/2021, Lamp. II. rumawi VII SPMK BAHP MASA SANGGAH Tap. Nang.
  33. 33. PPK PPK KONTRAK Ingat…. KENDALIKAN KONTRAK jangan DIKENDALIKAN KONTRAK
  34. 34. 13. INSPEKSI PABRIKASI Para pihak dapat melakukan inspeksi atas proses pabrikasi barang/peralatan khusus. Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi harus sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor) dengan ketentuan antara lain : 1. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor; 2. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan; 3. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri.
  35. 35. 14. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN Penyedia mengajukan permohonan pembayaran prestasi pekerjaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai laporan kemajuan atau output pekerjaan sesuai Kontrak Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan ketentuan : 1) Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak. 2) Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang. 3) Dikecualikan pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan diterima/terpasang: a) Bahan dan/atau peralatan (material on site) yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan; b) pembayaran pekerjaan yang belum selesai 100% (seratus persen) pada saat batas akhir pengajuan pembayaran (akhir tahun anggaran) dengan menyerahkan jaminan atas pembayaran.
  36. 36. Pembayaran harus memperhitungkan : 1. angsuran uang muka; 2. peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar sebelumnya; 3. denda (apabila ada); 4. pajak; dan/atau 5. uang retensi (apabila prestasi pekerjaan 100%, dan tidak menggunakan Jaminan Pemeliharaan) untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh Subkontraktor sesuai dengan prestasi pekerjaan, tanpa harus menunggu pembayaran terlebih dahulu dari Pejabat Penandatangan Kontrak; Pejabat Penandatangan Kontrak dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima dan tidak dipertentangkan, harus sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
  37. 37. 15. PERUBAHAN KONTRAK PERUBAHAN KONTRAK YANG DIAKIBATKAN OLEH 1. PERUBAHAN PEKERJAAN; 2. PERUBAHAN HARGA KONTRAK; 3. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN; 4. PERUBAHAN PERSONIL MANAJERIAL DAN/ATAU PERALATAN; 5. PERUBAHAN MASALAH ADMINISTRASI hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak; Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, PejabatPenandatangan Kontrak dapat menetapkan tim ahli atau tenaga ahli diperbolehkan untuk semua Jenis Kontrak yang diakibatkan karena perbedaan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK dalam dokumen kontrak
  38. 38. KONTRAK DILANJUTKAN ADENDUM KONTRAK BERITA ACARA NEGOSIASI PENGAJUAN dan PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA DUKUNG Data dukung dari : antara lain ü Pihak eksternal. ü Pihak pengguna. ü Pihak pemangku kepentingan. Dokumen : ü Surat permohonan perubahan. ü Berita Acara Pembahasan Persiapan. Dokumen : ü Daftar Harga pedoman negosiasi. ü Berita Acara Negosiasi. Dibuat Daftar Simak tahapan proses Adendum Dokumen : ü Bereita Acara Pembahasan Adendum. ü CCO. Dokumen : ü Naskah Adendum. ü Surat Perintah Melaksanakan Adendum. Note : ü Laporan Prestasi Pekerjaan disesuaikan. ü Pembayaran memasukan Nomor Adendum.
  39. 39. a. Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan, namun ada perintah perubahan dari Pejabat Penandatangan Kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi : 1. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; 2. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau 3. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan. b. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak; c. Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud huruf b. mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran serta; d. Ketentuan pada huruf c. tidak berlaku untuk bagian pekerjaan lumsum. 1. PERUBAHAN PEKERJAAN; 2. PERUBAHAN HARGA KONTRAK; 3. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN; 4. PERUBAHAN PERSONIL MANAJERIAL DAN/ATAU PERALATAN; 5. PERUBAHAN MASALAH ADMINISTRASI
  40. 40. 1. PERUBAHAN PEKERJAAN; 2. PERUBAHAN HARGA KONTRAK; 3. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN; 4. PERUBAHAN PERSONIL MANAJERIAL DAN/ATAU PERALATAN; 5. PERUBAHAN MASALAH ADMINISTRASI a. Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh: 1. perubahan pekerjaan; 2. penyesuaian harga; dan/atau 3. Peristiwa Kompensasi. b. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi; c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi atau HPS; d. Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi.
  41. 41. 1. PERUBAHAN PEKERJAAN; 2. PERUBAHAN HARGA KONTRAK; 3. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN; 4. PERUBAHAN PERSONIL MANAJERIAL DAN/ATAU PERALATAN; 5. PERUBAHAN MASALAH ADMINISTRASI a. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut : 1. perubahan pekerjaan; 2. Peristiwa Kompensasi; dan/atau 3. Keadaan Kahar. b. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari peristiwa kompensasi; c. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia. d. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang.
  42. 42. 1. PERUBAHAN PEKERJAAN; 2. PERUBAHAN HARGA KONTRAK; 3. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN; 4. PERUBAHAN PERSONIL MANAJERIAL DAN/ATAU PERALATAN; 5. PERUBAHAN MASALAH ADMINISTRASI a. Jika Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Personel Manajerial : 1. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik; 2. tidak menerapkan prosedur SMKK; dan/atau 3. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya. b. Jika Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Peralatan Utama : 1. tidak dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi peralatan; dan/atau 2. tidak sesuai peraturan perundangan terkait beban dan dimensi kendaraan. c. Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh Pejabat Penandatangan Kontrak; d. Dalam hal penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik; e. Perubahan dituangkan dalam adendum kontrak. Contoh perubahan Administrtasi, tidak terbatas pada : - Penggatian Pejabat Penandatangan Kontrak (Mutasi); - Perubahan Rekening Penyedia, dll.
  43. 43. 16. PENYESUAIAN HARGA Kontrak Tahun Jamak (Kontrak Harga Satuan). Diberlakukan mulai bulan ke 13, untuk Masa pelaksanaan pekerjaannya lebih dari 18 bulan. Ketentuan, persyaratan, dan tata cara perhitungan penyesuaian harga dicantumkan rancangan Kontrak. Untuk seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung, dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran. komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian hargadari negara asal barang tersebut. jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dinyesuaikan hargamulai bulan ke-13 sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani. Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan.
  44. 44. 17. KEADAAN KAHAR Keadaan yang terjadi di luar kehendak Para Piohak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Dalam hal terjadi keadaan kahar, Pejabat Penandatangan Kontrak atau Penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan kahar kepada salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 hari kalender: Bukti Keadaan Kahar dapat berupa : 1. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau 2. Dilengkapi foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi kebenarannya Tidak termasuk keadaan kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian Para Pihak
  45. 45. Dalam Contoh keadaan kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa tidak terbatas pada: q bencana alam (Gempa bumi, Tsunami, Gunung meletus, Banjir, Kekeringan, Angin topan, tanah longsor) ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana data dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika) q bencana non alam (Gagal teknologi, Epidemi, Wabah penyaktit) ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana data dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika) q bencana sosial (peristiwa yang diakibatkan oleh Manusia meliputi Konflik Sosial antar kelompok atau Komunitas Masyarakat) ditetapkan oleh Kepolisian setempat q Kebakaran ditetapkan oleh Kepolisian setempat q gangguan industri lainnya (Keterlambatan pengiriman barang dikarenakan kebijakan peraturan import) ditetapkan oleh Direktorat Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan data dari Pabrikan q Bencana Nasional (akibat Perubahan Kebijakan Pemerintah) ditetapkan oleh Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati. Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Alam
  46. 46. v Penghentian Pekerjaan karena Keadaan Kahar dapat bersifat 1) Sementara hingga Keadaan Kahar berakhir apabila akibat Keadaan Kahar masih memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan; 2) Permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan; 3) Sebagian apabila Keadaan Kahar hanya berdampak pada bagian Pekerjaan; dan/atau 4) Seluruhnya apabila Keadaan Kahar berdampak terhadap keseluruhan Pekerjaan. v Penghentian Pekerjaan akibat keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan penghentian pekerjaan dan dituangkan dalam perubahan Rencana Kerja penyedia; v Dalam hal dihentikan permanen, para pihak melakukan Pengakhiran Kontrak, dan menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.
  47. 47. 18. PENGHENTIAN KONTRAK, PENGAKHIRAN PEKERJAAN ATAU BERAKHIRNYA KONTRAK Kontrak berhenti karena keadaan kahar; Pengakhiran pekerjaan dalam hal terjadi : 1. Penyimpangan prosedur yang diakibatkan bukan oleh kesalahan para pihak; 2. Pelaksanaan Kontrak tidak dapat dilanjutkan akibat keadaan kahar; atau 3. Ruang lingkup kontrak sudah terwujud. Berakhirnya Kontrak apabila pekerjaan telah selesai (masa pelaksanaan berakhir), hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
  48. 48. 19. PEMUTUSAN KONTRAK adalah tindakan yang dilakukan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak atau Penyedia untuk mengakhiri berlakunya Kontrak karena alasan tertentu. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia : 1. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; 2. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan); dan 3. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.
  49. 49. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemutusan Kontrak, kepada Penyedia apabila: ü terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang. ü adanya pengaduan dan terbukti melakukan penyimpangan prosedur, ü berada dalam keadaan pailit; ü dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelumpenandatangan Kontrak; ü gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat SP sebanyak 3 (tiga) kali; ü tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan; ü diyakini tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) harikalender; ü setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, tidak dapatmenyelesaikan pekerjaan; atau ü menghentikan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan. Pemutusan kontrak oleh Penyedia: ü Penyedia melakukan pemutusan kontrak apabila setelah mendapat persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak, Pengawas pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama waktu yang ditentukan dalam kontrak. ü Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati dalam Syarat-syarat Kontrak.
  50. 50. 20. PENINGGALAN Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh Pejabat Penandatangan Kontrak tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan Pejabat Penandatangan Kontrak.
  51. 51. 21. PEMBERIAN KESEMPATAN TIDAK BOLEH DIRENCANAKAN DARI AWAL PMK. No.243/PMK.05/2015, ps.4 (1) Berdasarkan penelitian PPK, Penyedia akan mampu menyelesaikan pekerjaan setelah diberikan kesempatan sampai dengan 90 hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan penilaian atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan, hasil penilaian menjadi dasar memberikan kesempatan sampai dengan 50 hari kalender; Dalam hal setelah diberikan kesempatan pertama, Penyedia masih belum dapat menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan kesempatan kedua; atau Melakukan pemutusan Kontrak apabila dianggap Penyedia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan KETERLAMBATAN AKIBAT KESALAHAN PENYEDIA
  52. 52. Pemberian kesempatan dituangkan dalam adendum kontrak yang mengatur q pengenaan sanksi q perpanjangan masa berlakuJaminan Pelaksanaan (apabila ada) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui tahun anggaran Penyedia membuat Surat Pernyataan q Sanggup menyelesaikan pekerjaan; q Menambah nilai jaminan pelaksanaan (apabila perpanjangan diberikan lebih dari 50 hari kalender) Pemberian kesempatan melampaui tahun anggaran, maka PA/KPA menyatakan bersedia mengalokasikan anggaran pada tahun berikutnya untuk membayar sisa pekerjaan PEMBERIAN KESEMPATAN q Keadaan kahar q Peristiwa kompensasi q Perubahan pekerjaan karena kondisi lapangan PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN vs q Keterlambatan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa
  53. 53. 22. DENDA DAN GANTI RUGI DENDA ü Keterlambatan penyelesaian pekerjaan ü Keterrlambatan dalam penyelesaian cacat mutu ü Pelanggaran ketentuan subkontrak PENYEDIA GANTI RUGI ü Kegagalan bangunan ü Jaminan yang tidak bisa dicaikan ü Volume dan kualitas tidak sesuai, hasil Audit ü Peristiwa kompensasi (keterlambatan pembayaran) PENYEDIA PEJABATAN PENANDATANGAN KONTRAK
  54. 54. v Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia adalah: Ø 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau Ø 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN); sesuai yang ditetapkan dalam SSKK. v Besaran denda cacat mutu sebesar 1‰ (satu perseribu) per hari keterlambatan perbaikan dari nilai biaya perbaikan pekerjaan yang ditemukan cacat mutu v Besaran denda pelanggaran subkontrak sebesar nilai pekerjaan subkontrak yang disubkontrakkan tidak sesuai ketentuan v Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang; v Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan.
  55. 55. APAKAH ADA MASALAH …??? ü Perencanaan yang tidak akurat; ü Ketidak sesuaian antara : - Nama Pekerjaan di Kontrak dan di Dok.Angg; - Spektek, RAB, dan Gambar; ü Perbedaan antara HPS di Arsip PPK dan HPS yang dikirim ke Pokjamil; ü Perhitungan waktu pelaksanaan yang tidak professional (Tenaga, Alat, Waktu kerja); ü Waktu pelaksanaan berakhir pada akhir TA; ü Tidak jelas pengaturan MoS; ü Permintaan perubahan pekerjaan dari Pemangku Kepentingan; ü Adendum Kontrak tidak didukung administrasi perubahan; ü Laporan Harian Pekerjaan tidak sesuai dengan tanggal Adendum Kontrak. Y A T I D A K ü Mengikuti Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; ü Fokus dalam setiap Tahapan Pengadaan; ü Berkaca dari pengalaman-pengalaman pada pekerjaan terdahulu; ü Rajin berkonsultasi dan berkoordinasi; ü Memanfaatkan pendampingan; ü Berani dan Mampu menjelasankan berbagai resiko yang mungkin terjadi jika ada intervensi.
  56. 56. KONTRAK BISA MEBUAT SESEORANG TIDUR NYENYAK KONTRAK BISA MEBUAT SESEORANG PINDAH TIDUR Teman-teman, ingat pesan saya ………! akan tetapi
  57. 57. NIAT & KESEMPATAN TAK KUASA MENGELAK KETIDAK TAHUAN 3 POTENSI
  58. 58. AROMA ADALAH “PETUNJUK” AWAL
  59. 59. Kata kunci Ø TAU Ø MAU Ø MAMPU I MADE SUDARSANA
  60. 60. SEKIAN Oleh : I Made Sudarsana Procurement Specialist TERIMAKASIH MATUR SUKSMA
  61. 61. TAMBAHAN
  62. 62. SERAH TERIMA PEKERJAAN Ketentuan Pasal 58 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 58 (1) PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 kepada PA/ KPA. (2) Serah terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara. Pasal 57 (1) Setelah pekerjaan selesai 100% (serratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima barang/jasa. (2) PPK melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang diserahkan. (3) PPK dan penyedia mendatangani Berita Acara Serah Terima. Pasal 58 (1) PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 kepada PA/ KPA. (2) PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan administrasi terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan (3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam Berita A cara. PERPRES 16 TAHUN 2018 PERPRES 12 TAHUN 2021
  63. 63. SERAH TERIMA PERTAKA HASIL PEKERJAAN (PROVISIONAL HAND-OVER) ü Pemeriksaan dan/atau pengujian dilakukan sesuai kriteria/spesifikasi Kontrak. ü Apabila tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia harus memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan. ü Dapat dilakukan perbagian pekerjaan (secara parsial) sesuai SSKK, dengan ketentuan : 1. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan 2. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan. ü Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI ü Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. ü Paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan, pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran,sesuai SSKK. ü Dibayar 100% dengan menyerahkan Jaminan Pemeliharaan ü Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak. ü KERUSAKAN di Masa Pemeliharaan, akibat Konstruksi atau Pemakaian…? SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FINAL HAND-OVER) ü Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan (dan pengujian apabila diperlukan) terhadap hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak ü Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan ü Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi ü Masa kontrak, sampai tanggal Penyerahan akhir pekerjaan
  64. 64. I. SURAT PERJANJIAN • Contoh 1 : Penyedia Tunggal • Contoh 2 : Penyedia KSO II. SYARAT-SAYARAT UMUM KONTRAK A. Ketentuan Umum 1. Definisi…s/d…17. Akses ke lokasi B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak 18. Masa Kontrak…s/d…48. Peninggalan C. Hak dan Kewajiban Penyedia 49. Hak dan kewajiban Penyedia …s/d…63. Jaminan D. Hak dan Kewajiban Pengguna Jasa 64. Hak dan kewajiban Pengguna Jasa …s/d…66. Peristiwa Kompensasi E. Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Penyedia 67. Tenaga kerja komnstruksi…s/d…68. Personil manajerial F. Pembayaran Kepada Penyedia 69. Harga kontrak, s/d…73. Penangguhan G. Pengawasan Mutu 74. Pengawasan dan pemeriksaan, s/d…78. Kegagalan bangunan H. Penyelesaian Perselisihan …s/d…80. Itikad baik III. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK • Naskah SSKK berisi kolom : - Pasal-pasal dalam SSUK - Ketentuan dalam SSUK - Data (penegasan dalam SSKK) • Lampiran A - Daftar Harga Satuan Timpang - Daftar Pekerjaan yg disubkontrakkan dan Subpenyedia - Pekerjaan Utama - Pekerjaan Bukan Pekerjaan Utama - Daftar Personel Manajerial - Daftar Peralatan Utama • Lampiran B - Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) ANATOMI RANCANGAN KONTRAK SURAT PERJANJIAN S S U K S S K K
  65. 65. PENJELASAN JENIS KONTRAK Jenis kontrak Ketentuan Lumsum ( B / JL / JK ) 1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia; 2. Berorientasi kepada keluaran; dan 3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kontrak.(Js. Konsultan Konstruksi tanpa rincian Biaya Personil dan Non Personil). Harga Satuan ( B / JL / PK ) 1. Volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan 2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran 3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan Gabungan Lumsum dan Harga Satuan (B / JL / PK) Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumsum dan untuk bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 pekerjaan yang diperjanjikan Putar Kunci ( PK ) Suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap' sampai selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni
  66. 66. PENJELASAN JENIS KONTRAK Jenis Kontrak Ketentuan Kontrak Payung ( B / JL / JK Non Konstruksi ) Dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/asa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani Waktu Penugasan ( JS.Konsultansi) Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan. Biaya Plus lmbalan ( B / JL / PK ) Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap (Pekerjaan Bangunan Darurat). Perpres Nomor 16 Tahun 2018, perubahannya, ps. 27

×