SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
i 
MAKALAH KORESPONDENSI BAHASA INDONESIA 
“BAGIAN - BAGIAN SURAT DAN FUNGSINYA” 
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Korespondensi Bahasa Indonesia 
Dosen pengampu : Lia Yuliana, M.Pd 
Disusun oleh: 
Yona Febria 12101241028 
Arifah Alfiani 12101241029 
Deti Setianingsih 12101241030 
Kusuma Asditya 12101241031 
Krisna Pujianto 12101241032 
Edi Setiawan 12101241033 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 
2014
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Korespondensi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang 
digunakan untuk menyampaikan pesan - pesan bisnis maupun non bisnis 
kepada pihak lain. Pada umumnya proses penyampaian pesan - pesan bisnis 
maupun non bisnis ini adalah secara tertulis, salah satunya dalam bentuk surat. 
Bagi masyarakat awam, istilah surat bukanlah sesuatu yang asing. Surat 
digunakan sebagai sarana menyampaikan pesan - pesan tertulis untuk berbagai 
kepentingan, baik pribadi, kedinasan maupun bisnis. Oleh karena itu penulisan 
surat harus dilakukan dengan baik. 
Penulisan surat yang baik adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia 
yang benar dan baku. Sesuai dengan bahasa Indonesia, baik mengenai kata, 
ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya, selain itu bahasa surat haruslah efektif. 
Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, 
sopan dan menarik. 
Menulis surat yang baik selain pada penggunaan bahasanya perlu 
memperhatikan beberapa hal, diantaranya bagian - bagian surat. Bagian surat ini 
bervariasi sesuai dengan jenis surat itu sendiri. Bagian surat pribadi akan 
berbeda dengan surat dinas. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas 
bagian - bagian surat dan fungsi masing - masing bagian surat tersebut. 
B. Rumusan Masalah 
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 
1. Apa saja bagian - bagian surat? 
2. Apa fungsi masing - masing bagian surat? 
C. Tujuan 
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini 
adalah : 
1. Untuk mengetahui bagian - bagian surat 
2. Untuk mengetahui fungsi masing - masing bagian surat.
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Bagian - Bagian Surat 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:38) sebuah surat terdiri atas bagian - 
bagian surat. Penempatan bagian - bagian itu berhubungan dengan bentuk surat 
yang digunakan. Artinya jika bagian - bagian itu diletakkan pada margin kiri, 
terbentuklah bentuk lurus. Jika bagian - bagian surat itu tidak diletakkan pada 
margin kiri dapat terbentuk bentuk surat setengah lurus atau bentuk Indonesia 
baru. Menurut Sumantri dan Sudaryono dalam (Dirgo Sabariyanto, 1998:38) 
surat terdiri atas beberapa bagian yaitu : 
1. Kepala surat 
2. Pembuka yang meliputi nomor surat, lampiran, perihal atau hal, tanggal, 
alamat, dan salam pembuka 
3. Isi surat atau tubuh surat 
4. Penutup yang meliputi salam penutup, tanda tangan, nama terang, jabatan, 
tembusan dan inisial. 
Djoko Purwanto (2008:9) mengatakan secara umum, bagian surat baik untuk 
surat dinas maupun surat bisnis mencakup beberapa komponen penting, yaitu : 
1. Kepala surat/kop surat 
2. Nomor surat 
3. Tanggal surat 
4. Lampiran 
5. Perihal/hal 
6. Alamat tujuan 
7. Salam pembuka 
8. Paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup 
9. Salam penutup 
10. Tanda tangan, nama jelas penandatangan 
11. Tembusan 
12. Inisial
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 27-28) mengatakan bahwa bagian - 
bagian surat dinas biasanya berbeda dengan surat niaga. Perbedaan tersebut 
terletak pada bagian salam pembuka dan salam penutup. Surat niaga umumnya 
memakai salam pembuka dan salam penutup sedangkan surat dinas jarang 
memakai salam pembuka dan salam penutup. Perbedaan lain pada bagian-bagian 
surat dinas pemerintah yaitu setelah isi surat langsung dicantumkan 
nama jabatan penanda tangan surat, kemudian tanda tangan, nama 
penanggung jawab surat dan NIP. Pada surat niaga biasanya setelah salam 
penutup dicantumkan nama organisasi yang mengeluarkan surat, tanda tangan, 
nama penanda tangan dan nama jabatan. 
3
4 
Berikut penjelasan masing - masing bagian surat yaitu: 
1. Kepala Surat 
Kepala surat disebut pula kop surat. Isinya adalah lambang (departemen, 
universitas, perguruan tinggi, akademi, sekolah dan instansi), nama unit 
organisasi, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada), 
nomor faksimile (jika ada), dan alamat kawat (jika ada). Untuk perusahaan 
dapat ditambahkan nama cabangnya dan nama banker (Dirgo Sabariyanto. 
1998:39). 
Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2008:9) kepala surat atau kop 
surat merupakan ciri khas suatu lembaga, organisasi bisnis, badan atau 
instansi mencakup antara lain nama instansi (organisasi), alamat lengkap, 
nomor telepon, nomor faksimile, nomor kotak pos, alamat website, dan e-mail, 
serta logo atau lambang instansi tersebut. 
Nani Darmayanti (2008:92) menambahkan bahwa khusus untuk surat-surat 
niaga, kepala surat sering dilengkapi dengan alamat kantor cabang, 
nama bank, jenis usaha, dan lambang perusahaan. 
Dirgo Sabariyanto (1998:39) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan 
dalam menyusun kepala surat yaitu : 
a. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap: lambang, nama instansi, 
alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, nomor faksimile, alamat kawat 
(jika ada) 
b. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital 
c. Huruf awal alamat, kotak pos, alamat kawat, faksimile, dan telepon ditulis 
dengan huruf kapital kecuali kata tugas, misalnya dan dan dalam. 
d. Nama instansi, kata jalan, kata telepon, faksimile, dan kata kotak pos 
jangan disingkat. 
e. Jangan digunakan bentuk p.o. box atau office box untuk menuliskan 
kotak pos dan jangan digunakan bentuk cable address untuk menuliskan 
alamat kawat.
f. Kata telepon dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomor tanpa diikuti 
tanda titik dua (:), sedangkan angka yang mengikutinya tidak dipisahkan 
oleh titik (.) setiap angka 
g. Dalam alamat jangan disisipkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya 
telepon. 
Bagian kepala surat dengan bagian pembukaan (khususnya tanggal 
surat dan nomor surat) dipisahkan dengan garis horizontal. Garis itu 
berfungsi sebagai pangkal perhitungan spasi sewaktu pengetikan surat 
(Dirgo Sabariyanto, 1998:40) Contoh Kepala Surat : 
5 
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN 
DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL 
BALAI KAJIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL YOGYAKARTA 
Jalan Brgjen Katamso 139, Yogyakarta 55152, Telepon (0274) 373241, 397308 
2. Tanggal surat 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:41-42) hal - hal yang perlu diperhatikan 
dalam penulisan tanggal surat yaitu sebagai berikut : 
a. Bagian tanggal surat ditulis dua kali kaitan mesin ketik dari garis pemisah 
kepala surat dengan bagian surat lainnya 
b. Kata tanggal tidak perlu ditulis 
c. Nama tempat instansi tidak ditulis karena sudah tercantum pada kepala 
surat 
d. Angka tahun ditulis lengkap 
e. Nama bulan ditulis dengan huruf 
f. Penulisan nama bulan jangan disingkat 
g. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik 
h. Spasinya tidak dijarang - jarangkan 
i. Tidak perlu dibubuhkan garis bawah 
j. Huruf awal nama bulan ditulis dengan huruf kapital
Contohnya adalah sebagai berikut: 
1) 18 Maret 1997 
2) 10 Juli 1997 
Sampai saat ini masih ditemukan penulisan bagian tanggal surat yang 
6 
salah. Contoh sebagai berikut: 
1) Tanggal 18 Maret 1984 
2) 10 Juli ‘89 
3) 17-05-1990 
4) 18 A g u s t u s 1997 (Dirgo Sabariyanto, 1998:42) 
Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2008: 10) tanggal surat ditulis 
dengan urutan nama tempat / kota pembuatan surat, diikuti dengan angka 
tanggal, nama bulan dan angka tahun. 
Berkenaan dengan dua pendapat di atas, Tintin Astini dan Aah Johariah 
(2004:28) menjelaskan penulisan tanggal untuk surat dinas yang memakai 
kepala surat tidak perlu diawali dengan nama kota. Sebab telah tercantum 
pada kepala surat, cukup ditulis tanggal, bulan dan tahun. 
3. Nomor Surat 
Setiap surat-surat resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini 
disebut nomor verbal. Cara pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam 
sesuai dengan kepentingan masing-masing dari perusahaan atau 
instansi tersebut. Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal 
surat. Surat resmi perlu diberi nomor, walaupun surat itu hanya berisi satu 
kalimat (Pratjihno, 1974 : 21). 
Surat resmi, biasanya, mencantumkan nomor, jenis, instansi pengirim 
surat, dan kode surat. Nomor surat adalah urutan nomor surat yang telah 
dikeluarkan oleh instansi atau organisasi tersebut. Kode surat adalah kode 
klasifikasi masalah yang disampaikan dalam surat tersebut, sedangkan tahun 
yang tertera pada nomor surat menunjukan tahun kapan surat itu dibuat. 
Contoh : 
N o m o r : 2 3 1 / S B / R - U P I / G . 5 / V I / 0 7
7 
Keterangan : 
231 : nomor surat 
SB : Surat Pemberitahuan 
R : rektor (penanggung jawab surat / penanda tangan) 
UPI : nama instansi 
G.5 : bantuan luar negeri 
VI : bulan pembuatan surat, bulan Juni 
07 : tahun pembuatan surat 2007. (Nani Darmayanti, 2008 : 92) 
4. Lampiran 
Lampiran surat adalah bagian surat yang berguna untuk menunjukkan 
adanya sesuatu yang disertakan bersama surat. Dokumen yang disertakan 
tersebut beragam sesuai dengan kaitannya terhadap isi surat. Umpamanya 
untuk surat penawaran dilampirkan brosur atau daftar harga. Pada surat 
perkenalan dilampirkan fotokopi izin usaha, neraca perusahaan, surat dari 
relasi dan sebagainya. Sebaiknya, lampiran surat ditulis secara jelas agar 
penerima surat segera mengetahui ada tidaknya sesuatu yang dilampirkan 
bersama surat tersebut. 
Dirgo Sabariyanto, (1986:30-31) menjelaskan bahwa penulisan kata 
lampiran tidak boleh disingkat lamp. Jumlah surat atau berkas yang 
dicantumkan ditulis dengan angka, misalnya 1, 2, 3 dan 4. Penulisan tanda 
titik dua ( : ) dengan kata lampiran tidak disela spasi, sesudah tanda titik dua 
baru disela spasi. Pada akhir baris tidak dibubuhi tanda titik ( . ). 
Menurut Pratjihno (1976:21), jika lampiran surat itu penting atau 
berharga, kecuali jumlahnya, sebaiknya dibubuhi keterangan lain yang perlu. 
Jika sebuah surat tidak ada lampirannya, setelah nomor surat tidak perlu 
dituliskan lampiran. Nani Darmayanti, 2008 : 93 memaparkan lebih jelas, 
seperti pada contoh berikut ini. 
Lampiran: 1 (satu) Berkas Bio Data Karyawan 
Lampiran: 2 (dua) Eksemplar Buku Teks
Lampiran: 3 (tiga) Helai Kuitansi 
Kata "helai" pada lampiran berarti satu surat, bukan satu lembar kertas. 
Dengan demikian, penulisan lampiran surat perlu dibuat sejelas mungkin 
agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh sebab itu, penulisan 
lampiran seperti berikut ini tidak dibenarkan. 
8 
Lampiran : 2 (dua) helai 
Lampiran : 
5. Hal atau Perihal Surat 
Menurut Soedjito dan Solchan (2014:44-45) bagian ini menunjukkan isi 
atau inti surat secara singkat. Dengan baca Hal/Perihal, secara cepat dapat 
diketahui masalah yang dituliskan dalam surat itu. Hendaknya Hal/Perihal 
dituliskan secara ringkas dan jelas. 
Contoh : Hal : Bantuan tenaga pengajar 
Hal : Pemilihan mahasiswa teladan 
Catatan : 
a. Hal/Perihal dapat disamakan dengan judul karangan biasa. Oleh sebab 
itu, harus berwujud frase (bukan kalimat) dan pokok surat dimulai dengan 
huruf besar. Tidak ada tanda titik di belakangnya dan tidak digaris 
bawahi. 
b. Dalam surat undangan, sering hanya dituliskan : 
Hal : Undangan 
Ini belum jelas sebab belum menyebutkan isinya. Sebaiknya 
dituliskan juga isinya, misalnya: 
Hal : Undangan rapat komite 
c. Adakalanya pengirim perlu menunjukkan sifat yang dikirimkan. Sifat surat 
biasanya dituliskan di bawah Nomor Surat. Boleh juga dituliskan setelah 
Hal/Perihal. 
Contoh : 
No : 10/PB/2014 No : 10/PB/2014 
Sifat : Penting Lamp : Satu berkas
Lamp : Satu Berkas Hal : Pengisian Kartu Pemilu 
Hal : Pengisian Kartu Pemilu Sifat : Penting 
d. Dalam contoh-contoh di atas, lamp. Selalu ditempatkan antara No dan 
Hal. Hal tersebut menyangkut bahwa tulisan di belakang lamp. selalu 
sedikit, sedangkan tulisan di belakang hal. biasanya terdiri atas beberapa 
baris. 
9 
Contoh: No : 10/PB-1/2014 
Lamp : tiga helai 
Hal : Penyusunan silabus 
Pembagian tugas mengajar semester I 
Penerimaan mahasiswa baru 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 29) menjelaskan bahwa dalam 
surat dinas, perihal ditulis dibawah notasi lampiran sedangkan dalam surat 
niaga, perihal ditulis dibawah alamat surat. 
6. Alamat Tujuan 
Ada dua macam alamat surat, yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan 
alamat luar (pada amplop). Alamat dalam menyebutkan berturut-turut: 
a. Nama orang/jabatan 
b. Nama jalan dan nomor rumah/gedung, dan 
c. Nama kota 
Nama orang/jabatan ditulis dengan huruf awal huruf kapital pada setiap 
unsur nama itu, tidak ditulis dengan huruf kapital semuanya. Nama orang 
hendaknya ditulis secara cermat dan lengkap, jangan disingkat atau diubah 
ejaannya (Soedjito dan Solchan, 2014:45) 
Cermat Tidak cermat 
Prof. H. Soeseno Kartomihardjo, Ph.D. Prof. H. S. Kartomihardjo, Ph.D. 
Prof. H. Suseno Kartomihardjo, Ph.D. 
Prof. H. Suseno Kartomihardja, Ph.D. 
Di depan nama orang/jabatan dituliskan ungkapan Yang Terhormat 
(disingkat Yth.). Kata sapaan Saudara (Sdr.), bapak atau ibu digunakan di
depan nama orang. Kata sapaan itu tidak perlu digunakan jika diikuti nama 
jabatan (Rektor, Dekan, Kepala, Direktur, dsb.) 
Nama jalan hendaklah ditulis lengkap, jangan disingkat, misalnya Jalan 
Jenderal Basuki Rakhmat, disingkat/dipendekkan Jend. B. Rakhmat/Jl. Jend. 
Basuki R. 
Nama kota tidak didahului kata depan di, tidak dituliskan dengan huruf 
kapital semua, tidak perlu digaris bawahi, dan tidak bertitik akhir atau tanda 
baca lainnya. 
Surat itu hendaknya dialamatkan kepada pejabatnya, bukan nama 
kantornya. Jika pejabat itu tidak diketahui dengan pasti namanya (Rektor, 
Dekan, Kepala, Direktur, dsb.), dapat disebut kepala atau pemimpin (bukan 
pimpinan). 
Alamat itu ditujukan kepada nama orang yang disertai nama jabatannya, 
atau nama jabatannya saja, bukan nama instansinya. Kata kepada yang 
biasa digunakan pada alamat tidak perlu dituliskan, sebab tanpa kepada 
sudah jelas kepada siapa surat itu ditujukan. (Soedjito dan Solchan, 2014:46) 
10 
Contoh: 
Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. 
Direktur PT Rosdakarya 
Jalan Gejayan 10 
Yogyakarta 
Yth. Pemimpin Proyek 
Penelitian Bahasa Jawa 
Jalan Mataram 5 
Yogyakarta 
Yth. Rektop Ikip 
Yogyakarta 
u.p Pembantu Rektor 1 
Jalan Colombo 1 
Yogyakarta 
Surat yang dialamatkan kepada rektor itu dimintakan perhatian atau 
untuk perhatian (u.p) pembantu rektor 1 sebab masalah/hal yang dipaparkan 
dalam surat itu berkenaan dengan ruang lingkup tugas pembantu rektor 1. 
Surat yang diminta perhatian dari pembantu rektor 1 itu perlu diketahui oleh 
rektor sebab rektorlah yang bertanggung jawab atas keluar-masuknya surat 
di lembaga itu. 
Jika pembantu rektor 1 perlu menjawab surat tersebut, pada salam 
penutup dan tanda tangan penanggung jawab harus dituliskan singkatan a.n. 
(atas nama).
11 
Contoh: a.n. Rektor 
Pembantu Rektor 1, 
Dr. Huda 
NIP 130517570 
Alamat luar dituliskan pada amplop yang berukuran 10,5 × 23 cm. Alamat 
luar disusun berturut-turut sebagai berikut: 
a. Nama orang/jabatan 
b. Nama instansi 
c. Nama jalan/gang/nomor rumah bangunan, dan 
d. Nama kota dan nomor kode pos. 
Kode pos perlu dicantumkan di belakang nama kota untuk memudahkan 
penyampaian dan mencegah kekeliruan penyampaian surat kepada 
penerima. Sesudah nomor kode pos tidak perlu dituliskan keterangan lain, 
misalnya nama provinsi, pulau, atau kabupaten. Untuk surat yang dikirimkan 
keluar negeri cukup dituliskan kata INDONESIA di bawah nama kota dan 
nomor kode pos. (Soedjito dan Solchan, 2014: 48) 
Alamat yang dituju terletak pada seperempat bagian sebelah kanan 
bawah sampul. Alamat pengirim dapat dituliskan pada salah satu dari 3 
kemungkinan : 
a. Pada halaman muka di sudut kiri atas/tengah 
b. Pada halaman muka di sudut kiri bawah; atau 
c. Pada halaman belakang sampul di bagian atas tengah. 
Contoh : 
Soedjito 
Jalan Pramuka 
Jakarta 65115 
Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. 
Jalan Gejayan 
Yogyakarta 87531
Selain alamat, pada sampul surat resmi juga dibubuhkan nomor surat, cap 
dinas (disebelah kiri bawah), derajat surat SEGERA/AMAT SEGERA 
(disebelah kanan atas), dan teraan (di bagian kanan atas). Soedjito (2014:49- 
50). Contoh: 
12 
Ada beberapa macam amplop dinas : 
1) Berukuran 9 × 14 cm (minimal) 
Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. 
Jalan Gejayan 
Yogyakarta 87531 
Soedjito 
Jalan Pramuka 
Jakarta 65115 
Soedjito 
Jalan Pramuka 
Jakarta 65115 
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN 
Jalan Pramuka 4, Jakarta 10310, Telepon 343075 
No : 
Yth. Rektor IKIP Malang 
Jalan Surabaya 
MALANG 65114 
CAP 
SEGERA
2) Berukuran 10 × 23 cm (ukuran umum) 
3) Berukuran 12 × 23,5 cm (ukuran maksimal) 
Surat yang telah selesai diketik itu hendaklah dilipat dengan model lipatan 
ganda sejajar dengan kepala dan alamat tampak di atas. Hal ini berguna 
untuk mengetahui dengan cepat dari mana surat itu, dan mencocokkannya 
dengan alamat luar. Soedjito (2014:51). Contoh: 
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
Jalan Pramuka 4, Jakarta 10310, Telepon 343075 
No : 557/D-1/2014 5 juli 2014 
Lamp : Satu Berkas 
Hal : Pengisian Data 
13 
7. Salam Pembuka 
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN 
Triharjanto (2007:16-17) kata-kata yang biasa atau lazim digunakan 
untuk salam pembuka, diantaranya adalah : 
a. DenganHormat, 
b. Tuan yang terhormat, 
c. Tuan atau nyonya yang terhormat, 
d. Tuan-tuan yang terhormat, 
e. Asalamu’alaikum Wr. Wb 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:49-50) hal-hal yang perlu diperhatikan 
dalam penulisan salam pembuka sebagai berikut: 
a. Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan 
hormat 
b. Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital 
c. Penulisan bentuk dengan hormat diikuti tanda koma (,)
d. Bentuk salam pembuka ditulis pada margin kiri 
e. Penulisan bentuk salam pembuka menjorok ke dalam sebagai alinea 
baru 
Dirgo Sabariyanto (1998:50) juga menambahkan bahwa ada bentuk lain 
yang biasa digunakan sebagai salam pembuka di lingkungan tertentu, yaitu 
assalamuaikum. Bentuknya yang lengkap adalah assalamuaikum 
warohmatullahi wabarokatuh. Bentuk yang singkat adalah assalamuaikum 
wr. wb. Sapaan itu lazim digunakan di lingkungan Departemen Agama. 
Contoh penulisan dan letak salam pembuka (Triharjanto (2007:19) : 
Surabaya, 23 September 2006 
14 
Nomor : 125/DirUt-SP/IV/99 
Perihal : Pesanan buku 
Lampiran : 2 Lembar 
8. Isi 
Kepada 
Yth.Kepala Bagian Penjualan 
Penerbit CAKRAWALA 
Jln. Pemuda No. 15, Surabaya 586468 
Dengan Hormat, 
Triharjanto (2007:18) isi surat merupakan hal pokok dari suatu surat atau 
merupakan hal inti (pokok) dalam suatu surat. Inti surat dapat terdiri dari 
beberapa paragraf agar maksud pengirim surat jelas kiranya namun tidak 
bertele-tele dalam mengungkapkan. 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:30-31) menambahkkan bahwa isi 
surat lengkap terdiri atas tiga macam alinea yaitu alinea pembuka, isi surat 
yang sesungguhnya dan alinea penutup.
15 
a. Alinea pembuka 
Dalam surat dinas, alinea pembuka harus sudah mencerminkan isi 
surat yang sesungguhnya sehingga dengan membaca alinea pembuka 
saja pembaca akan memahami maksud isi surat yang diterimanya. 
Contoh alinea pembuka pada surat yang bertujuan untuk 
menanyakan, melaporkan, memberitahukan, meminta dan 
menyampaikan sesuatu : 
i. Pada kesempatan ini kami bermaksud menanyakan …. 
ii. Dengan ini kami laporkan …. 
iii. Kami beritahukan bahwa …. 
iv. Dengan sangat menyesalkan kami beritahukan bahwa …. 
v. Dengan gembira kami kabarkan, bahwa …. 
vi. Bersama ini kami lampirkan daftar harga …. 
Contoh alinea pembuka jika membalas atau menjawab surat: 
i. Sehubungan dengan surat Saudara No. … 
ii. Berkenaan dengan surat Saudara No. …. 
iii. Memenuhi permintaan Saudara melalui surat No. … 
iv. Surat Saudara tanggal … No … telah kami terima. 
Contoh alinea berdasarkan iklan: 
i. Sehubungan dengan iklan Saudara pada harian kompas yang terbit 
tanggal …. 
ii. Kami membaca iklan Saudara dalam harian …. 
iii. Berkenaan dengan iklan perusahaan Saudara dalam harian … 
b. Alinea isi 
Alinea ini memuat uraian, penjelasan, atau keterangan tentang isi 
pokok surat yang disampaikan kepada penerima surat. Penyusunan 
alinea isi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut: 
i. Pengulangan sebagian alinea / repetisi sebelumnya untuk memulai 
alinea isi. Contoh :
Alinea Pembuka 
Dengan ini kami kabarkan bahwa perusahaan kami telah 
mendatangkan beberapa unit mesin kantor terbaru dari Jepang, 
terutama komputer merk Asus. 
Alinea Isi 
Komputer merk Asus telah kami uji coba ternyata hasilnya tidak 
diragukan lagi … 
16 
ii. Bantuan frase transisi 
Contoh: 
1) Akan tetapi … 
2) Selain itu … 
3) Oleh karena itu … 
4) Sehubungan dengan … 
iii. Bantuan kata sambung 
Kata sambung seperti meskipun, namun, berhubung, kemudian, jadi, 
sebaliknya dan selanjutnya bisa digunakan untuk memulai alinea isi. 
c. Alinea penutup 
Berisi kesimpulan dari isi surat sesungguhnya. Pada bagian ini 
penulis mengemukakan penegasan sesuatu, harapan, atau imbauan dan 
ucapan terima kasih. Contoh: 
i. Kami menunggu kabar lebih lanjut, dan atas perhatian Saudara, kami 
ucapkan terima kasih. 
ii. Besar harapan kami semoga kerja sama yang telah kita bina dapat 
ditingkatkan lagi. 
9. Salam Penutup 
Menurut Djoko Purwanto (2008:16) di dalam surat yang baik perlu 
tercakup salam penutup sebagai ungkapan sikap respek / hormat, sopan, 
atau sekadar menunjukkan etika berkirim surat. Salam penutup yang lazim 
digunakan dalam surat menyurat antara lain: 
a. Hormat kami,
17 
b. Hormat saya, 
c. Salam takzim, 
d. Salam kami, 
10. Pengirim Surat 
Menurut Djoko Purwanto (2008:16) surat dinas maupun surat bisnis 
dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, misalnya 
pimpinan instansi, lembaga atau organisasi. Sedangkan Dirgo Sabariyanto 
(1998:58) orang yang menandatangani surat ialah subjek surat. Dialah 
penanggung jawab surat. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan 
pengirim surat yaitu: 
a. Pengirim surat sebaiknya dilengkapi dengan jati diri kedinasan, yaitu 
jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas / cap jabatan 
b. Huruf awal setiap unsur nama ditulis dengan huruf kapital jika namanya 
terdiri atas dua kata atau lebih 
c. Nama pengirim tidak digarisbawahi, tidak berada di dalam tanda kurung 
d. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik 
e. Singkatan NIP tidak bertanda titik 
f. Angka NIP tidak bertanda titik setiap tiga angka 
Bagian pengirim surat tersusun dalam satu kesatuan. Susunan baris-baris 
itu yaitu baris pertama adalah jabatan subyek surat, baris kedua adalah 
tanda tangan, baris ketiga adalah nama terang, dan baris keempat adalah 
nomor induk pegawai. Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31) menjelaskan 
bahwa mencantumkan nama organisasi setelah salam penutup digunakan 
untuk surat-surat niaga sedangkan jabatan digunakan untuk surat-surat dinas 
pemerintah. 
Contoh untuk surat niaga: Contoh untuk surat dinas: 
Hormat kami, Kepala Biro Keuangan 
CV Dewa Ruci 
Kusnawan Malik Drs. Satria Nugraha 
Direktur NIP ........................
Yang berhak menandatangani surat adalah orang yang mempunyai 
wewenag dan tanggung jawab terhadap surat tersebut. Untuk kelancaran 
kegiatan pekerjaan jika pejabat utama berhalangan maka pelimpahan 
wewenang untuk menandatangani surat dapat dilakukan. 
Penandatanganan surat karena adanya pendelegasian wewenang dari 
atasan biasanya menggunakan singkatan a.n. (atas nama), anb. (atas nama 
beliau), u.b. (untuk beliau), u.p. (untuk perhatian), wks. (wakil sementara), 
plh. (pelaksana harian), apb. (atas perhatian beliau). Contoh: 
18 
a.n. Menteri Pendidikan Nasional 
Sekretaris Jenderal 
Nama Jelas 
NIP …………. 
11. Tembusan 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) letak bagian ini di margin sebelah 
kiri, lurus vertikal dengan dengan bagian isi surat. Hal - hal yang perlu 
diperhatikan dalam bagian ini ialah sebagai berikut: 
a. Huruf awal kata tembusan ditulis dengan huruf kapital 
b. Tanda titik dua (:) mengikuti kata tembusan jika tembusannya lebih dari 
satu 
c. Bentuk kepada Yth. tidak perlu dicantumkan 
d. Yang ditembusi adalah pejabat atau orangnya, jangan kantornya 
e. Kata arsip atau pertinggal tidak perlu dicantumkan 
f. Di belakang nama yang ditembusi tidak perlu dibuuhkan ungkapan yang 
tidak berfungsi misalnya sebagai laporan 
g. Jika yang ditembusi lebih dari satu, pengurutannya dimulai dari pejabat 
yang eselonnya tinggi. contohnya sebagai berikut : 
1) Tembusan : 
a) Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan 
b) Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
19 
c) Saudara Bambang 
2) Tembusan: 
a) Kamawil Kotamadya Yogyakarta 
b) Kabag Pemerintah Kotamadya Yogyakarta 
3) Tembusan: 
a) Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DIY 
b) Kakandep Kotamadya Yogyakarta 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31) menambahkan bahwa cara 
penulisan tembusan ditulis sebaris dengan notasinya apabila tembusan 
ditujukan kepada satu pihak. Contoh: 
Tembusan : Kepala Bagian Pemasaran 
12. Inisial 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31-32) inisial adalah singkatan dari 
nama orang yang mengonsep dan mengetik surat. Inisial terdiri dari dua 
huruf atau lebih yaitu gabungan antara huruf awal nama pertama dan huruf 
awal nama kedua. Inisial hanya digunakan di surat niaga sedangkan untuk 
surat pemerintah diberi paraf orang yang menyusun surat. 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) hal - hal yang perlu diperhatikan 
dalam inisial: 
a. Inisial ditulis dibawah sebelah kiri dibawah bagian tembusan 
b. Biasanya berbentuk singkatan pengonsep dan pengetik surat 
Contohnya seperti berikut: 
HA/Er 
HA adalah singkatan pengonsep surat Hidayah Asmuni 
Er adalah singkatan pengetik surat bernama Erwin 
B. Fungsi Bagian - Bagian Surat 
1. Kepala Surat 
Menurut Nani Darmayanti (2008:91) kepala surat lebih dikenal dengan 
istilah kop surat, yaitu bagian surat paling atas dan berfungsi memudahkan
penerima surat untuk mengetahui nama dan alamat kantor instansi atau 
organisasi yang mengirim surat. 
Nani Darmayanti (2008:92) menambahkan bahwa kepala surat dalam 
surat niaga memiliki beberapa manfaat untuk mencapai keberhasilan usaha, 
antara lain: 
a. Sebagai alat pengenal 
Logo, terkadang layout, alamat, dan bidang usaha yang tercantum 
pada kop surat menunjukkan keberadaan dan eksistensi perusahaan 
bersangkutan. 
20 
b. Sebagai alat penyebaran informasi 
Kepala surat yang lengkap dengan nama perusahaan, logo, bidang 
usaha, alamat, dan nomor telpon/faksimile akan memudahkan calon 
pelanggan/klien/relasi menghubungi perusahaan pemilik kop surat 
tersebut. 
c. Sebagai iklan 
Logo, terkadang layout, dapat menciptakan image pembaca akan 
perusahaan pemilik kop surat. 
2. Tanggal surat 
Menurut Djoko Purwanto (2008:10) tanggal surat berfungsi untuk 
memberitahukan kepada penerima surat tentang kapan surat itu ditulis. 
Sebagaimana diketahui, pengiriman surat terkadang cepat sampai ke tujuan, 
terkadang lambat. Dengan tercantumnya tanggal surat, penerima surat akan 
mengetahui kapan surat itu dibuat. 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 28) menambahkan fungsi tanggal 
surat yaitu untuk memudahkan pencatatan surat ke dalam buku agenda, 
mengetahui kapan surat itu harus dibalas dan memudahkan mengingat 
kembali surat yang diarsipkan.
21 
3. Nomor Surat 
Menurut Nani Darmayanti (2008 : 93), nomor surat memiliki beberapa 
fungsi yaitu sebagai berikut: 
a. Memudahkan pengaturan dan penyimpanan sebagai arsip 
b. Memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat 
menyurat. 
c. Memudahkan mencari surat itu kembali bilamana surat diperlukan. 
d. Memudahkan petugas kearsipan dalam menggolongkan 
(mengklasifikasikan) penyimpanan surat. 
e. Mengetahui jumlah surat keluar pada suatu periode tertentu 
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 28) menambahkan fungsi nomor 
surat yaitu untuk: 
a. Memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali surat sebagai arsip 
b. Mengetahui berapa jumlah surat yang telah dibuat atau dikirim dalam 
jangka waktu tertentu 
c. Mempermudah pencatatan surat ke dalam buku agenda 
4. Lampiran 
Penulisan Lampiran pada surat memiliki fungsi sebagai berikut: 
a. Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang 
disertakan dalam surat yang ada kaitannya dengan isi surat. 
b. Untuk mengecoh atau memeriksa apakah berkas yang diterima itu 
jumlahnya sama dengan tertulis dilampirkan atau tidak. 
c. Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan 
dengan segera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena 
dokumen tersebut sudah tersedia. 
5. Hal atau Perihal Surat 
Bagian surat ini berfungsi untuk mengetahui isi atau inti pokok masalah 
pada surat yang dikirimkan, tanpa harus membaca surat tersebut secara 
keseluruhan (Nani Darmayanti,2008:93).
22 
6. Alamat Tujuan 
Alamat surat dapat berfungsi sebagai: 
a. Alamat petunjuk langsung bagi penerima surat; 
b. Petunjuk arsip dalam menyimpan surat; 
c. Mempermudah petugas pos; 
Sebagai alamat luar jika menggunakan sampul berjendela (Nani 
Darmayanti, 2008:94). 
7. Salam Pembuka 
Triharjanto (2007:16) salam pembuka merupakan kalimat pendahuluan 
atau kalimat pembuka yang merupakan penghormatan di awal surat. 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:50) dengan menuliskan salam pembuka, 
pengirim surat yang lazim disebut subyek surat telah menyampaikan rasa 
hormatnya terlebih dahulu sebelum ia menyampaikan isinya. 
8. Isi 
Isi surat adalah bagian surat yang digunakan untuk menyatakan berita 
atau sesuatu yang ingin dinyatakan dalam surat tersebut (Nani 
Darmayanti,2008:95). 
9. Salam Penutup 
Salam penutup sebuah surat dapat digunakan untuk menunjukkan rasa 
hormat dan rasa keakraban pengirim surat kepada penerima surat (Nani 
Darmayanti, 2008:96). 
10. Pengirirm Surat 
Pengirim surat biasanya ditandai dengan penulisan nama terang dan 
tanda tangan ini berfungsi sebagai penanda siapakah yang 
bertanggungjawab atas surat yang telah dikirim (Dirgo Sabariyanto, 1986 : 
42).
23 
11. Tembusan 
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) bagian tembusan surat digunakan 
untuk menuliskan instansi mana yang mendapatkan tembusan surat. 
Sedangkan menurut Nani Darmayanti (2008:98) tembusan dipakai untuk 
menunjukkan adanya pihak atau orang lain yang juga menerima surat itu 
selain penerima surat. Surat tersebut perlu diketahui juga oleh pihak lain 
yang mendapat tembusan surat tersebut. Tembusan surat berguna untuk 
menghitung jumlah lembar surat yang akan diketik sesuai dengan keperluan. 
12. Inisial 
Menurut Nani Darmayanti (2008:98) Tujuan pencantuman inisial adalah 
apabila suatu saat terdapat kekeliruan mengenai surat tersebut 
penandatangan surat dapat memanggil kedua petugas itu untuk ikut 
mempertanggungjawabkan surat yang dimaksud. Dengan demikian, inisial ini 
hanya berguna bagi pengirim surat sehingga tidak ada artinya bagi penerima 
surat. Oleh karena itu, sebaiknya, inisial surat hanya ditulis pada arsip surat.
24 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukankan diatas dapat 
disimpulkan sebagai berikut: 
1. Surat memiliki bagian - bagian yang terdiri dari kepala surat/kop surat, nomor 
surat, tanggal surat, lampiran, perihal/hal, alamat tujuan, salam pembuka, 
paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup, salam penutup, tanda 
tangan, nama jelas penandatangan, tembusan, dan inisial. Masing-masing 
bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. 
2. Penggunaan salam pembuka dan penutup surat tergantung dari kepentingan 
surat yang akan dikirim. 
3. Pada setiap surat penulisan format nomornya tergantung pada kesepakatan 
dan peraturan lembaga pengirim surat tersebut. 
4. Antara surat dinas dan surat niaga memiliki perbedaan pada pemakaian 
salam pembuka dan penutup, serta penulisan pengirim surat.
25 
DAFTAR PUSTAKA 
Dirgo Sabariyanto. 1996. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. 
Dirgo Sabariyanto. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. 
Djoko Purwanto. 2008. Korespondensi Bisnis Modern.Jakarta: Erlangga 
Nani Darmayanti. 2008. Komunikatif dalam Berbahasa Indonesia Untuk Tingkat 
Unggul (Kelas XII) SMK/MAK. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen 
Pendidikan Nasional 
Pratjihno. 1976 . Penuntun Surat - Menyurat Jabatan. Jakarta : Penerbit Djambatan 
Tintin Astini dan Aah Johariah. 2004. Melakukan Prosedur Administrasi SMK. 
Bandung: Armico 
Triharjanto. 2007. PanduanMenulisSurat. Yogyakarta: Siklus 
Soedjito dan Solichin. 2014. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung. Pt 
Remaja Rosdakarya
LAMPIRAN
Bagian dan fungsi surat

More Related Content

What's hot

Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraMuhammadIqbal169
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesiatarmizitaher
 
CONTOH BENTUK-BENTUK SURAT
CONTOH BENTUK-BENTUK SURATCONTOH BENTUK-BENTUK SURAT
CONTOH BENTUK-BENTUK SURATTika Nafisah
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnisYuli ati
 
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ug
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ugAturan penulisan artikel jurnal ilmiah ug
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ugMuhammad Zen
 
Laporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriLaporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriHery Purwanto
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIMandiri Sekuritas
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringDetia Rosani Buldan
 
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC ( PT. AQUA Golden Mississipi )
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC  ( PT. AQUA Golden Mississipi )Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC  ( PT. AQUA Golden Mississipi )
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC ( PT. AQUA Golden Mississipi )Ami Indri
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaNini Ibrahim01
 

What's hot (20)

Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
 
CONTOH BENTUK-BENTUK SURAT
CONTOH BENTUK-BENTUK SURATCONTOH BENTUK-BENTUK SURAT
CONTOH BENTUK-BENTUK SURAT
 
Penulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur SerapanPenulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur Serapan
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Perbedaan EYD dengan EBI
Perbedaan EYD dengan EBIPerbedaan EYD dengan EBI
Perbedaan EYD dengan EBI
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnis
 
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ug
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ugAturan penulisan artikel jurnal ilmiah ug
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ug
 
Laporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriLaporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan Industri
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Materi korespondensi bahasa inggris
Materi korespondensi bahasa inggrisMateri korespondensi bahasa inggris
Materi korespondensi bahasa inggris
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC ( PT. AQUA Golden Mississipi )
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC  ( PT. AQUA Golden Mississipi )Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC  ( PT. AQUA Golden Mississipi )
Menganalisa Perusahaan Di tinjau Dari Segi POAC ( PT. AQUA Golden Mississipi )
 
Hakikat surat
Hakikat suratHakikat surat
Hakikat surat
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Menulis surat dinas media
Menulis surat dinas mediaMenulis surat dinas media
Menulis surat dinas media
 
Bagian bagian surat
Bagian bagian suratBagian bagian surat
Bagian bagian surat
 
Pedoman penulisan ta teknik
Pedoman penulisan ta   teknikPedoman penulisan ta   teknik
Pedoman penulisan ta teknik
 
[Vnmath.com] ly 12 hki-cva
[Vnmath.com] ly 12 hki-cva[Vnmath.com] ly 12 hki-cva
[Vnmath.com] ly 12 hki-cva
 
[Nguoithay.vn] luyện thi đại học 2
[Nguoithay.vn] luyện thi đại học 2[Nguoithay.vn] luyện thi đại học 2
[Nguoithay.vn] luyện thi đại học 2
 
Surat masuk & keluar
Surat masuk & keluarSurat masuk & keluar
Surat masuk & keluar
 
Surat keluar
Surat keluarSurat keluar
Surat keluar
 
Soal un bahasa indonesia sma tahun 2011
Soal un bahasa indonesia sma tahun 2011Soal un bahasa indonesia sma tahun 2011
Soal un bahasa indonesia sma tahun 2011
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Pengurusan Surat Kerajaan
Pengurusan Surat KerajaanPengurusan Surat Kerajaan
Pengurusan Surat Kerajaan
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomi
 
Surat masuk keluar
Surat masuk keluarSurat masuk keluar
Surat masuk keluar
 
surat menyurat
surat menyuratsurat menyurat
surat menyurat
 
25. bantuan-penguatan-lembaga-paud
25. bantuan-penguatan-lembaga-paud25. bantuan-penguatan-lembaga-paud
25. bantuan-penguatan-lembaga-paud
 
Surat menyurat
Surat menyuratSurat menyurat
Surat menyurat
 
Kode kode surat
Kode kode suratKode kode surat
Kode kode surat
 
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara PenulisanBagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
Bagian-Bagian Surat dan Cara Penulisan
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Divider fail ppda
Divider fail ppdaDivider fail ppda
Divider fail ppda
 
Cara Jitu Membuat surat lamaran Kerja
Cara Jitu Membuat surat lamaran KerjaCara Jitu Membuat surat lamaran Kerja
Cara Jitu Membuat surat lamaran Kerja
 

Similar to Bagian dan fungsi surat

Dasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiDasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiBaQry Jevieza
 
Surat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiSurat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiTitikbudiarti
 
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptxADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptxSALIMMMH
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptKhamimChusni1
 
Bahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmiBahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmidarmigita
 
Surat-menyurat
Surat-menyuratSurat-menyurat
Surat-menyuratlalaadel
 
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat aditya agil pamungkas
 
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.pptsssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt1114019
 
Surat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa IndonesiaSurat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa Indonesiatrahgroo
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratIepank Iep
 

Similar to Bagian dan fungsi surat (20)

Administrasi surat
Administrasi suratAdministrasi surat
Administrasi surat
 
Materi surat
Materi suratMateri surat
Materi surat
 
Surat
Surat Surat
Surat
 
Dasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensiDasar dasar korespondensi
Dasar dasar korespondensi
 
Surat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiSurat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasi
 
Surat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasiSurat menyurat presentasi
Surat menyurat presentasi
 
Surat dinas
Surat dinasSurat dinas
Surat dinas
 
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptxADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
ADMINISTRASI DAN KESEKRETARIATAN.pptx
 
Materi Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.pptMateri Surat Menyurat.ppt
Materi Surat Menyurat.ppt
 
Bahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmiBahasa Indonesia, surat resmi
Bahasa Indonesia, surat resmi
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Surat-menyurat
Surat-menyuratSurat-menyurat
Surat-menyurat
 
Administrasi surat1
Administrasi surat1Administrasi surat1
Administrasi surat1
 
Membuat surat dan dokumen
Membuat surat dan dokumen   Membuat surat dan dokumen
Membuat surat dan dokumen
 
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
Pengertian fungsi-bentuk-dan-sistematika-surat
 
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.pptsssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt
sssssssssssssssssssssssssSurat_Dinas.ppt
 
Memo dan-surat
Memo dan-suratMemo dan-surat
Memo dan-surat
 
Surat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa IndonesiaSurat dalam Bahasa Indonesia
Surat dalam Bahasa Indonesia
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
 
Dagang (2)
Dagang (2)Dagang (2)
Dagang (2)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bagian dan fungsi surat

  • 1. i MAKALAH KORESPONDENSI BAHASA INDONESIA “BAGIAN - BAGIAN SURAT DAN FUNGSINYA” Untuk memenuhi tugas mata kuliah Korespondensi Bahasa Indonesia Dosen pengampu : Lia Yuliana, M.Pd Disusun oleh: Yona Febria 12101241028 Arifah Alfiani 12101241029 Deti Setianingsih 12101241030 Kusuma Asditya 12101241031 Krisna Pujianto 12101241032 Edi Setiawan 12101241033 MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Korespondensi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang digunakan untuk menyampaikan pesan - pesan bisnis maupun non bisnis kepada pihak lain. Pada umumnya proses penyampaian pesan - pesan bisnis maupun non bisnis ini adalah secara tertulis, salah satunya dalam bentuk surat. Bagi masyarakat awam, istilah surat bukanlah sesuatu yang asing. Surat digunakan sebagai sarana menyampaikan pesan - pesan tertulis untuk berbagai kepentingan, baik pribadi, kedinasan maupun bisnis. Oleh karena itu penulisan surat harus dilakukan dengan baik. Penulisan surat yang baik adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baku. Sesuai dengan bahasa Indonesia, baik mengenai kata, ejaan, bentuk kata, maupun kalimatnya, selain itu bahasa surat haruslah efektif. Bahasa surat juga harus wajar, logis, hemat kata, cermat dalam pemilihan kata, sopan dan menarik. Menulis surat yang baik selain pada penggunaan bahasanya perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya bagian - bagian surat. Bagian surat ini bervariasi sesuai dengan jenis surat itu sendiri. Bagian surat pribadi akan berbeda dengan surat dinas. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas bagian - bagian surat dan fungsi masing - masing bagian surat tersebut. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja bagian - bagian surat? 2. Apa fungsi masing - masing bagian surat? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagian - bagian surat 2. Untuk mengetahui fungsi masing - masing bagian surat.
  • 3. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Bagian - Bagian Surat Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:38) sebuah surat terdiri atas bagian - bagian surat. Penempatan bagian - bagian itu berhubungan dengan bentuk surat yang digunakan. Artinya jika bagian - bagian itu diletakkan pada margin kiri, terbentuklah bentuk lurus. Jika bagian - bagian surat itu tidak diletakkan pada margin kiri dapat terbentuk bentuk surat setengah lurus atau bentuk Indonesia baru. Menurut Sumantri dan Sudaryono dalam (Dirgo Sabariyanto, 1998:38) surat terdiri atas beberapa bagian yaitu : 1. Kepala surat 2. Pembuka yang meliputi nomor surat, lampiran, perihal atau hal, tanggal, alamat, dan salam pembuka 3. Isi surat atau tubuh surat 4. Penutup yang meliputi salam penutup, tanda tangan, nama terang, jabatan, tembusan dan inisial. Djoko Purwanto (2008:9) mengatakan secara umum, bagian surat baik untuk surat dinas maupun surat bisnis mencakup beberapa komponen penting, yaitu : 1. Kepala surat/kop surat 2. Nomor surat 3. Tanggal surat 4. Lampiran 5. Perihal/hal 6. Alamat tujuan 7. Salam pembuka 8. Paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup 9. Salam penutup 10. Tanda tangan, nama jelas penandatangan 11. Tembusan 12. Inisial
  • 4. Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 27-28) mengatakan bahwa bagian - bagian surat dinas biasanya berbeda dengan surat niaga. Perbedaan tersebut terletak pada bagian salam pembuka dan salam penutup. Surat niaga umumnya memakai salam pembuka dan salam penutup sedangkan surat dinas jarang memakai salam pembuka dan salam penutup. Perbedaan lain pada bagian-bagian surat dinas pemerintah yaitu setelah isi surat langsung dicantumkan nama jabatan penanda tangan surat, kemudian tanda tangan, nama penanggung jawab surat dan NIP. Pada surat niaga biasanya setelah salam penutup dicantumkan nama organisasi yang mengeluarkan surat, tanda tangan, nama penanda tangan dan nama jabatan. 3
  • 5. 4 Berikut penjelasan masing - masing bagian surat yaitu: 1. Kepala Surat Kepala surat disebut pula kop surat. Isinya adalah lambang (departemen, universitas, perguruan tinggi, akademi, sekolah dan instansi), nama unit organisasi, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada), nomor faksimile (jika ada), dan alamat kawat (jika ada). Untuk perusahaan dapat ditambahkan nama cabangnya dan nama banker (Dirgo Sabariyanto. 1998:39). Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2008:9) kepala surat atau kop surat merupakan ciri khas suatu lembaga, organisasi bisnis, badan atau instansi mencakup antara lain nama instansi (organisasi), alamat lengkap, nomor telepon, nomor faksimile, nomor kotak pos, alamat website, dan e-mail, serta logo atau lambang instansi tersebut. Nani Darmayanti (2008:92) menambahkan bahwa khusus untuk surat-surat niaga, kepala surat sering dilengkapi dengan alamat kantor cabang, nama bank, jenis usaha, dan lambang perusahaan. Dirgo Sabariyanto (1998:39) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kepala surat yaitu : a. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap: lambang, nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, nomor faksimile, alamat kawat (jika ada) b. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital c. Huruf awal alamat, kotak pos, alamat kawat, faksimile, dan telepon ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas, misalnya dan dan dalam. d. Nama instansi, kata jalan, kata telepon, faksimile, dan kata kotak pos jangan disingkat. e. Jangan digunakan bentuk p.o. box atau office box untuk menuliskan kotak pos dan jangan digunakan bentuk cable address untuk menuliskan alamat kawat.
  • 6. f. Kata telepon dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomor tanpa diikuti tanda titik dua (:), sedangkan angka yang mengikutinya tidak dipisahkan oleh titik (.) setiap angka g. Dalam alamat jangan disisipkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya telepon. Bagian kepala surat dengan bagian pembukaan (khususnya tanggal surat dan nomor surat) dipisahkan dengan garis horizontal. Garis itu berfungsi sebagai pangkal perhitungan spasi sewaktu pengetikan surat (Dirgo Sabariyanto, 1998:40) Contoh Kepala Surat : 5 DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL BALAI KAJIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL YOGYAKARTA Jalan Brgjen Katamso 139, Yogyakarta 55152, Telepon (0274) 373241, 397308 2. Tanggal surat Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:41-42) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat yaitu sebagai berikut : a. Bagian tanggal surat ditulis dua kali kaitan mesin ketik dari garis pemisah kepala surat dengan bagian surat lainnya b. Kata tanggal tidak perlu ditulis c. Nama tempat instansi tidak ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat d. Angka tahun ditulis lengkap e. Nama bulan ditulis dengan huruf f. Penulisan nama bulan jangan disingkat g. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik h. Spasinya tidak dijarang - jarangkan i. Tidak perlu dibubuhkan garis bawah j. Huruf awal nama bulan ditulis dengan huruf kapital
  • 7. Contohnya adalah sebagai berikut: 1) 18 Maret 1997 2) 10 Juli 1997 Sampai saat ini masih ditemukan penulisan bagian tanggal surat yang 6 salah. Contoh sebagai berikut: 1) Tanggal 18 Maret 1984 2) 10 Juli ‘89 3) 17-05-1990 4) 18 A g u s t u s 1997 (Dirgo Sabariyanto, 1998:42) Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2008: 10) tanggal surat ditulis dengan urutan nama tempat / kota pembuatan surat, diikuti dengan angka tanggal, nama bulan dan angka tahun. Berkenaan dengan dua pendapat di atas, Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:28) menjelaskan penulisan tanggal untuk surat dinas yang memakai kepala surat tidak perlu diawali dengan nama kota. Sebab telah tercantum pada kepala surat, cukup ditulis tanggal, bulan dan tahun. 3. Nomor Surat Setiap surat-surat resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut nomor verbal. Cara pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan masing-masing dari perusahaan atau instansi tersebut. Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat. Surat resmi perlu diberi nomor, walaupun surat itu hanya berisi satu kalimat (Pratjihno, 1974 : 21). Surat resmi, biasanya, mencantumkan nomor, jenis, instansi pengirim surat, dan kode surat. Nomor surat adalah urutan nomor surat yang telah dikeluarkan oleh instansi atau organisasi tersebut. Kode surat adalah kode klasifikasi masalah yang disampaikan dalam surat tersebut, sedangkan tahun yang tertera pada nomor surat menunjukan tahun kapan surat itu dibuat. Contoh : N o m o r : 2 3 1 / S B / R - U P I / G . 5 / V I / 0 7
  • 8. 7 Keterangan : 231 : nomor surat SB : Surat Pemberitahuan R : rektor (penanggung jawab surat / penanda tangan) UPI : nama instansi G.5 : bantuan luar negeri VI : bulan pembuatan surat, bulan Juni 07 : tahun pembuatan surat 2007. (Nani Darmayanti, 2008 : 92) 4. Lampiran Lampiran surat adalah bagian surat yang berguna untuk menunjukkan adanya sesuatu yang disertakan bersama surat. Dokumen yang disertakan tersebut beragam sesuai dengan kaitannya terhadap isi surat. Umpamanya untuk surat penawaran dilampirkan brosur atau daftar harga. Pada surat perkenalan dilampirkan fotokopi izin usaha, neraca perusahaan, surat dari relasi dan sebagainya. Sebaiknya, lampiran surat ditulis secara jelas agar penerima surat segera mengetahui ada tidaknya sesuatu yang dilampirkan bersama surat tersebut. Dirgo Sabariyanto, (1986:30-31) menjelaskan bahwa penulisan kata lampiran tidak boleh disingkat lamp. Jumlah surat atau berkas yang dicantumkan ditulis dengan angka, misalnya 1, 2, 3 dan 4. Penulisan tanda titik dua ( : ) dengan kata lampiran tidak disela spasi, sesudah tanda titik dua baru disela spasi. Pada akhir baris tidak dibubuhi tanda titik ( . ). Menurut Pratjihno (1976:21), jika lampiran surat itu penting atau berharga, kecuali jumlahnya, sebaiknya dibubuhi keterangan lain yang perlu. Jika sebuah surat tidak ada lampirannya, setelah nomor surat tidak perlu dituliskan lampiran. Nani Darmayanti, 2008 : 93 memaparkan lebih jelas, seperti pada contoh berikut ini. Lampiran: 1 (satu) Berkas Bio Data Karyawan Lampiran: 2 (dua) Eksemplar Buku Teks
  • 9. Lampiran: 3 (tiga) Helai Kuitansi Kata "helai" pada lampiran berarti satu surat, bukan satu lembar kertas. Dengan demikian, penulisan lampiran surat perlu dibuat sejelas mungkin agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh sebab itu, penulisan lampiran seperti berikut ini tidak dibenarkan. 8 Lampiran : 2 (dua) helai Lampiran : 5. Hal atau Perihal Surat Menurut Soedjito dan Solchan (2014:44-45) bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan baca Hal/Perihal, secara cepat dapat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat itu. Hendaknya Hal/Perihal dituliskan secara ringkas dan jelas. Contoh : Hal : Bantuan tenaga pengajar Hal : Pemilihan mahasiswa teladan Catatan : a. Hal/Perihal dapat disamakan dengan judul karangan biasa. Oleh sebab itu, harus berwujud frase (bukan kalimat) dan pokok surat dimulai dengan huruf besar. Tidak ada tanda titik di belakangnya dan tidak digaris bawahi. b. Dalam surat undangan, sering hanya dituliskan : Hal : Undangan Ini belum jelas sebab belum menyebutkan isinya. Sebaiknya dituliskan juga isinya, misalnya: Hal : Undangan rapat komite c. Adakalanya pengirim perlu menunjukkan sifat yang dikirimkan. Sifat surat biasanya dituliskan di bawah Nomor Surat. Boleh juga dituliskan setelah Hal/Perihal. Contoh : No : 10/PB/2014 No : 10/PB/2014 Sifat : Penting Lamp : Satu berkas
  • 10. Lamp : Satu Berkas Hal : Pengisian Kartu Pemilu Hal : Pengisian Kartu Pemilu Sifat : Penting d. Dalam contoh-contoh di atas, lamp. Selalu ditempatkan antara No dan Hal. Hal tersebut menyangkut bahwa tulisan di belakang lamp. selalu sedikit, sedangkan tulisan di belakang hal. biasanya terdiri atas beberapa baris. 9 Contoh: No : 10/PB-1/2014 Lamp : tiga helai Hal : Penyusunan silabus Pembagian tugas mengajar semester I Penerimaan mahasiswa baru Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 29) menjelaskan bahwa dalam surat dinas, perihal ditulis dibawah notasi lampiran sedangkan dalam surat niaga, perihal ditulis dibawah alamat surat. 6. Alamat Tujuan Ada dua macam alamat surat, yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan alamat luar (pada amplop). Alamat dalam menyebutkan berturut-turut: a. Nama orang/jabatan b. Nama jalan dan nomor rumah/gedung, dan c. Nama kota Nama orang/jabatan ditulis dengan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur nama itu, tidak ditulis dengan huruf kapital semuanya. Nama orang hendaknya ditulis secara cermat dan lengkap, jangan disingkat atau diubah ejaannya (Soedjito dan Solchan, 2014:45) Cermat Tidak cermat Prof. H. Soeseno Kartomihardjo, Ph.D. Prof. H. S. Kartomihardjo, Ph.D. Prof. H. Suseno Kartomihardjo, Ph.D. Prof. H. Suseno Kartomihardja, Ph.D. Di depan nama orang/jabatan dituliskan ungkapan Yang Terhormat (disingkat Yth.). Kata sapaan Saudara (Sdr.), bapak atau ibu digunakan di
  • 11. depan nama orang. Kata sapaan itu tidak perlu digunakan jika diikuti nama jabatan (Rektor, Dekan, Kepala, Direktur, dsb.) Nama jalan hendaklah ditulis lengkap, jangan disingkat, misalnya Jalan Jenderal Basuki Rakhmat, disingkat/dipendekkan Jend. B. Rakhmat/Jl. Jend. Basuki R. Nama kota tidak didahului kata depan di, tidak dituliskan dengan huruf kapital semua, tidak perlu digaris bawahi, dan tidak bertitik akhir atau tanda baca lainnya. Surat itu hendaknya dialamatkan kepada pejabatnya, bukan nama kantornya. Jika pejabat itu tidak diketahui dengan pasti namanya (Rektor, Dekan, Kepala, Direktur, dsb.), dapat disebut kepala atau pemimpin (bukan pimpinan). Alamat itu ditujukan kepada nama orang yang disertai nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, bukan nama instansinya. Kata kepada yang biasa digunakan pada alamat tidak perlu dituliskan, sebab tanpa kepada sudah jelas kepada siapa surat itu ditujukan. (Soedjito dan Solchan, 2014:46) 10 Contoh: Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. Direktur PT Rosdakarya Jalan Gejayan 10 Yogyakarta Yth. Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa Jawa Jalan Mataram 5 Yogyakarta Yth. Rektop Ikip Yogyakarta u.p Pembantu Rektor 1 Jalan Colombo 1 Yogyakarta Surat yang dialamatkan kepada rektor itu dimintakan perhatian atau untuk perhatian (u.p) pembantu rektor 1 sebab masalah/hal yang dipaparkan dalam surat itu berkenaan dengan ruang lingkup tugas pembantu rektor 1. Surat yang diminta perhatian dari pembantu rektor 1 itu perlu diketahui oleh rektor sebab rektorlah yang bertanggung jawab atas keluar-masuknya surat di lembaga itu. Jika pembantu rektor 1 perlu menjawab surat tersebut, pada salam penutup dan tanda tangan penanggung jawab harus dituliskan singkatan a.n. (atas nama).
  • 12. 11 Contoh: a.n. Rektor Pembantu Rektor 1, Dr. Huda NIP 130517570 Alamat luar dituliskan pada amplop yang berukuran 10,5 × 23 cm. Alamat luar disusun berturut-turut sebagai berikut: a. Nama orang/jabatan b. Nama instansi c. Nama jalan/gang/nomor rumah bangunan, dan d. Nama kota dan nomor kode pos. Kode pos perlu dicantumkan di belakang nama kota untuk memudahkan penyampaian dan mencegah kekeliruan penyampaian surat kepada penerima. Sesudah nomor kode pos tidak perlu dituliskan keterangan lain, misalnya nama provinsi, pulau, atau kabupaten. Untuk surat yang dikirimkan keluar negeri cukup dituliskan kata INDONESIA di bawah nama kota dan nomor kode pos. (Soedjito dan Solchan, 2014: 48) Alamat yang dituju terletak pada seperempat bagian sebelah kanan bawah sampul. Alamat pengirim dapat dituliskan pada salah satu dari 3 kemungkinan : a. Pada halaman muka di sudut kiri atas/tengah b. Pada halaman muka di sudut kiri bawah; atau c. Pada halaman belakang sampul di bagian atas tengah. Contoh : Soedjito Jalan Pramuka Jakarta 65115 Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. Jalan Gejayan Yogyakarta 87531
  • 13. Selain alamat, pada sampul surat resmi juga dibubuhkan nomor surat, cap dinas (disebelah kiri bawah), derajat surat SEGERA/AMAT SEGERA (disebelah kanan atas), dan teraan (di bagian kanan atas). Soedjito (2014:49- 50). Contoh: 12 Ada beberapa macam amplop dinas : 1) Berukuran 9 × 14 cm (minimal) Yth. Sdr. Imam Sarif, S.E. Jalan Gejayan Yogyakarta 87531 Soedjito Jalan Pramuka Jakarta 65115 Soedjito Jalan Pramuka Jakarta 65115 DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN Jalan Pramuka 4, Jakarta 10310, Telepon 343075 No : Yth. Rektor IKIP Malang Jalan Surabaya MALANG 65114 CAP SEGERA
  • 14. 2) Berukuran 10 × 23 cm (ukuran umum) 3) Berukuran 12 × 23,5 cm (ukuran maksimal) Surat yang telah selesai diketik itu hendaklah dilipat dengan model lipatan ganda sejajar dengan kepala dan alamat tampak di atas. Hal ini berguna untuk mengetahui dengan cepat dari mana surat itu, dan mencocokkannya dengan alamat luar. Soedjito (2014:51). Contoh: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Pramuka 4, Jakarta 10310, Telepon 343075 No : 557/D-1/2014 5 juli 2014 Lamp : Satu Berkas Hal : Pengisian Data 13 7. Salam Pembuka DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN Triharjanto (2007:16-17) kata-kata yang biasa atau lazim digunakan untuk salam pembuka, diantaranya adalah : a. DenganHormat, b. Tuan yang terhormat, c. Tuan atau nyonya yang terhormat, d. Tuan-tuan yang terhormat, e. Asalamu’alaikum Wr. Wb Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:49-50) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka sebagai berikut: a. Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat b. Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital c. Penulisan bentuk dengan hormat diikuti tanda koma (,)
  • 15. d. Bentuk salam pembuka ditulis pada margin kiri e. Penulisan bentuk salam pembuka menjorok ke dalam sebagai alinea baru Dirgo Sabariyanto (1998:50) juga menambahkan bahwa ada bentuk lain yang biasa digunakan sebagai salam pembuka di lingkungan tertentu, yaitu assalamuaikum. Bentuknya yang lengkap adalah assalamuaikum warohmatullahi wabarokatuh. Bentuk yang singkat adalah assalamuaikum wr. wb. Sapaan itu lazim digunakan di lingkungan Departemen Agama. Contoh penulisan dan letak salam pembuka (Triharjanto (2007:19) : Surabaya, 23 September 2006 14 Nomor : 125/DirUt-SP/IV/99 Perihal : Pesanan buku Lampiran : 2 Lembar 8. Isi Kepada Yth.Kepala Bagian Penjualan Penerbit CAKRAWALA Jln. Pemuda No. 15, Surabaya 586468 Dengan Hormat, Triharjanto (2007:18) isi surat merupakan hal pokok dari suatu surat atau merupakan hal inti (pokok) dalam suatu surat. Inti surat dapat terdiri dari beberapa paragraf agar maksud pengirim surat jelas kiranya namun tidak bertele-tele dalam mengungkapkan. Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:30-31) menambahkkan bahwa isi surat lengkap terdiri atas tiga macam alinea yaitu alinea pembuka, isi surat yang sesungguhnya dan alinea penutup.
  • 16. 15 a. Alinea pembuka Dalam surat dinas, alinea pembuka harus sudah mencerminkan isi surat yang sesungguhnya sehingga dengan membaca alinea pembuka saja pembaca akan memahami maksud isi surat yang diterimanya. Contoh alinea pembuka pada surat yang bertujuan untuk menanyakan, melaporkan, memberitahukan, meminta dan menyampaikan sesuatu : i. Pada kesempatan ini kami bermaksud menanyakan …. ii. Dengan ini kami laporkan …. iii. Kami beritahukan bahwa …. iv. Dengan sangat menyesalkan kami beritahukan bahwa …. v. Dengan gembira kami kabarkan, bahwa …. vi. Bersama ini kami lampirkan daftar harga …. Contoh alinea pembuka jika membalas atau menjawab surat: i. Sehubungan dengan surat Saudara No. … ii. Berkenaan dengan surat Saudara No. …. iii. Memenuhi permintaan Saudara melalui surat No. … iv. Surat Saudara tanggal … No … telah kami terima. Contoh alinea berdasarkan iklan: i. Sehubungan dengan iklan Saudara pada harian kompas yang terbit tanggal …. ii. Kami membaca iklan Saudara dalam harian …. iii. Berkenaan dengan iklan perusahaan Saudara dalam harian … b. Alinea isi Alinea ini memuat uraian, penjelasan, atau keterangan tentang isi pokok surat yang disampaikan kepada penerima surat. Penyusunan alinea isi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut: i. Pengulangan sebagian alinea / repetisi sebelumnya untuk memulai alinea isi. Contoh :
  • 17. Alinea Pembuka Dengan ini kami kabarkan bahwa perusahaan kami telah mendatangkan beberapa unit mesin kantor terbaru dari Jepang, terutama komputer merk Asus. Alinea Isi Komputer merk Asus telah kami uji coba ternyata hasilnya tidak diragukan lagi … 16 ii. Bantuan frase transisi Contoh: 1) Akan tetapi … 2) Selain itu … 3) Oleh karena itu … 4) Sehubungan dengan … iii. Bantuan kata sambung Kata sambung seperti meskipun, namun, berhubung, kemudian, jadi, sebaliknya dan selanjutnya bisa digunakan untuk memulai alinea isi. c. Alinea penutup Berisi kesimpulan dari isi surat sesungguhnya. Pada bagian ini penulis mengemukakan penegasan sesuatu, harapan, atau imbauan dan ucapan terima kasih. Contoh: i. Kami menunggu kabar lebih lanjut, dan atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. ii. Besar harapan kami semoga kerja sama yang telah kita bina dapat ditingkatkan lagi. 9. Salam Penutup Menurut Djoko Purwanto (2008:16) di dalam surat yang baik perlu tercakup salam penutup sebagai ungkapan sikap respek / hormat, sopan, atau sekadar menunjukkan etika berkirim surat. Salam penutup yang lazim digunakan dalam surat menyurat antara lain: a. Hormat kami,
  • 18. 17 b. Hormat saya, c. Salam takzim, d. Salam kami, 10. Pengirim Surat Menurut Djoko Purwanto (2008:16) surat dinas maupun surat bisnis dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, misalnya pimpinan instansi, lembaga atau organisasi. Sedangkan Dirgo Sabariyanto (1998:58) orang yang menandatangani surat ialah subjek surat. Dialah penanggung jawab surat. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengirim surat yaitu: a. Pengirim surat sebaiknya dilengkapi dengan jati diri kedinasan, yaitu jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas / cap jabatan b. Huruf awal setiap unsur nama ditulis dengan huruf kapital jika namanya terdiri atas dua kata atau lebih c. Nama pengirim tidak digarisbawahi, tidak berada di dalam tanda kurung d. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik e. Singkatan NIP tidak bertanda titik f. Angka NIP tidak bertanda titik setiap tiga angka Bagian pengirim surat tersusun dalam satu kesatuan. Susunan baris-baris itu yaitu baris pertama adalah jabatan subyek surat, baris kedua adalah tanda tangan, baris ketiga adalah nama terang, dan baris keempat adalah nomor induk pegawai. Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31) menjelaskan bahwa mencantumkan nama organisasi setelah salam penutup digunakan untuk surat-surat niaga sedangkan jabatan digunakan untuk surat-surat dinas pemerintah. Contoh untuk surat niaga: Contoh untuk surat dinas: Hormat kami, Kepala Biro Keuangan CV Dewa Ruci Kusnawan Malik Drs. Satria Nugraha Direktur NIP ........................
  • 19. Yang berhak menandatangani surat adalah orang yang mempunyai wewenag dan tanggung jawab terhadap surat tersebut. Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan jika pejabat utama berhalangan maka pelimpahan wewenang untuk menandatangani surat dapat dilakukan. Penandatanganan surat karena adanya pendelegasian wewenang dari atasan biasanya menggunakan singkatan a.n. (atas nama), anb. (atas nama beliau), u.b. (untuk beliau), u.p. (untuk perhatian), wks. (wakil sementara), plh. (pelaksana harian), apb. (atas perhatian beliau). Contoh: 18 a.n. Menteri Pendidikan Nasional Sekretaris Jenderal Nama Jelas NIP …………. 11. Tembusan Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) letak bagian ini di margin sebelah kiri, lurus vertikal dengan dengan bagian isi surat. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam bagian ini ialah sebagai berikut: a. Huruf awal kata tembusan ditulis dengan huruf kapital b. Tanda titik dua (:) mengikuti kata tembusan jika tembusannya lebih dari satu c. Bentuk kepada Yth. tidak perlu dicantumkan d. Yang ditembusi adalah pejabat atau orangnya, jangan kantornya e. Kata arsip atau pertinggal tidak perlu dicantumkan f. Di belakang nama yang ditembusi tidak perlu dibuuhkan ungkapan yang tidak berfungsi misalnya sebagai laporan g. Jika yang ditembusi lebih dari satu, pengurutannya dimulai dari pejabat yang eselonnya tinggi. contohnya sebagai berikut : 1) Tembusan : a) Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan b) Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
  • 20. 19 c) Saudara Bambang 2) Tembusan: a) Kamawil Kotamadya Yogyakarta b) Kabag Pemerintah Kotamadya Yogyakarta 3) Tembusan: a) Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DIY b) Kakandep Kotamadya Yogyakarta Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31) menambahkan bahwa cara penulisan tembusan ditulis sebaris dengan notasinya apabila tembusan ditujukan kepada satu pihak. Contoh: Tembusan : Kepala Bagian Pemasaran 12. Inisial Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31-32) inisial adalah singkatan dari nama orang yang mengonsep dan mengetik surat. Inisial terdiri dari dua huruf atau lebih yaitu gabungan antara huruf awal nama pertama dan huruf awal nama kedua. Inisial hanya digunakan di surat niaga sedangkan untuk surat pemerintah diberi paraf orang yang menyusun surat. Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam inisial: a. Inisial ditulis dibawah sebelah kiri dibawah bagian tembusan b. Biasanya berbentuk singkatan pengonsep dan pengetik surat Contohnya seperti berikut: HA/Er HA adalah singkatan pengonsep surat Hidayah Asmuni Er adalah singkatan pengetik surat bernama Erwin B. Fungsi Bagian - Bagian Surat 1. Kepala Surat Menurut Nani Darmayanti (2008:91) kepala surat lebih dikenal dengan istilah kop surat, yaitu bagian surat paling atas dan berfungsi memudahkan
  • 21. penerima surat untuk mengetahui nama dan alamat kantor instansi atau organisasi yang mengirim surat. Nani Darmayanti (2008:92) menambahkan bahwa kepala surat dalam surat niaga memiliki beberapa manfaat untuk mencapai keberhasilan usaha, antara lain: a. Sebagai alat pengenal Logo, terkadang layout, alamat, dan bidang usaha yang tercantum pada kop surat menunjukkan keberadaan dan eksistensi perusahaan bersangkutan. 20 b. Sebagai alat penyebaran informasi Kepala surat yang lengkap dengan nama perusahaan, logo, bidang usaha, alamat, dan nomor telpon/faksimile akan memudahkan calon pelanggan/klien/relasi menghubungi perusahaan pemilik kop surat tersebut. c. Sebagai iklan Logo, terkadang layout, dapat menciptakan image pembaca akan perusahaan pemilik kop surat. 2. Tanggal surat Menurut Djoko Purwanto (2008:10) tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat tentang kapan surat itu ditulis. Sebagaimana diketahui, pengiriman surat terkadang cepat sampai ke tujuan, terkadang lambat. Dengan tercantumnya tanggal surat, penerima surat akan mengetahui kapan surat itu dibuat. Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 28) menambahkan fungsi tanggal surat yaitu untuk memudahkan pencatatan surat ke dalam buku agenda, mengetahui kapan surat itu harus dibalas dan memudahkan mengingat kembali surat yang diarsipkan.
  • 22. 21 3. Nomor Surat Menurut Nani Darmayanti (2008 : 93), nomor surat memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut: a. Memudahkan pengaturan dan penyimpanan sebagai arsip b. Memudahkan penunjukan pada waktu mengadakan hubungan surat menyurat. c. Memudahkan mencari surat itu kembali bilamana surat diperlukan. d. Memudahkan petugas kearsipan dalam menggolongkan (mengklasifikasikan) penyimpanan surat. e. Mengetahui jumlah surat keluar pada suatu periode tertentu Tintin Astini dan Aah Johariah (2004: 28) menambahkan fungsi nomor surat yaitu untuk: a. Memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali surat sebagai arsip b. Mengetahui berapa jumlah surat yang telah dibuat atau dikirim dalam jangka waktu tertentu c. Mempermudah pencatatan surat ke dalam buku agenda 4. Lampiran Penulisan Lampiran pada surat memiliki fungsi sebagai berikut: a. Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang disertakan dalam surat yang ada kaitannya dengan isi surat. b. Untuk mengecoh atau memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama dengan tertulis dilampirkan atau tidak. c. Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan dengan segera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumen tersebut sudah tersedia. 5. Hal atau Perihal Surat Bagian surat ini berfungsi untuk mengetahui isi atau inti pokok masalah pada surat yang dikirimkan, tanpa harus membaca surat tersebut secara keseluruhan (Nani Darmayanti,2008:93).
  • 23. 22 6. Alamat Tujuan Alamat surat dapat berfungsi sebagai: a. Alamat petunjuk langsung bagi penerima surat; b. Petunjuk arsip dalam menyimpan surat; c. Mempermudah petugas pos; Sebagai alamat luar jika menggunakan sampul berjendela (Nani Darmayanti, 2008:94). 7. Salam Pembuka Triharjanto (2007:16) salam pembuka merupakan kalimat pendahuluan atau kalimat pembuka yang merupakan penghormatan di awal surat. Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:50) dengan menuliskan salam pembuka, pengirim surat yang lazim disebut subyek surat telah menyampaikan rasa hormatnya terlebih dahulu sebelum ia menyampaikan isinya. 8. Isi Isi surat adalah bagian surat yang digunakan untuk menyatakan berita atau sesuatu yang ingin dinyatakan dalam surat tersebut (Nani Darmayanti,2008:95). 9. Salam Penutup Salam penutup sebuah surat dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat dan rasa keakraban pengirim surat kepada penerima surat (Nani Darmayanti, 2008:96). 10. Pengirirm Surat Pengirim surat biasanya ditandai dengan penulisan nama terang dan tanda tangan ini berfungsi sebagai penanda siapakah yang bertanggungjawab atas surat yang telah dikirim (Dirgo Sabariyanto, 1986 : 42).
  • 24. 23 11. Tembusan Menurut Dirgo Sabariyanto (1998:61) bagian tembusan surat digunakan untuk menuliskan instansi mana yang mendapatkan tembusan surat. Sedangkan menurut Nani Darmayanti (2008:98) tembusan dipakai untuk menunjukkan adanya pihak atau orang lain yang juga menerima surat itu selain penerima surat. Surat tersebut perlu diketahui juga oleh pihak lain yang mendapat tembusan surat tersebut. Tembusan surat berguna untuk menghitung jumlah lembar surat yang akan diketik sesuai dengan keperluan. 12. Inisial Menurut Nani Darmayanti (2008:98) Tujuan pencantuman inisial adalah apabila suatu saat terdapat kekeliruan mengenai surat tersebut penandatangan surat dapat memanggil kedua petugas itu untuk ikut mempertanggungjawabkan surat yang dimaksud. Dengan demikian, inisial ini hanya berguna bagi pengirim surat sehingga tidak ada artinya bagi penerima surat. Oleh karena itu, sebaiknya, inisial surat hanya ditulis pada arsip surat.
  • 25. 24 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukankan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Surat memiliki bagian - bagian yang terdiri dari kepala surat/kop surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, perihal/hal, alamat tujuan, salam pembuka, paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup, salam penutup, tanda tangan, nama jelas penandatangan, tembusan, dan inisial. Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. 2. Penggunaan salam pembuka dan penutup surat tergantung dari kepentingan surat yang akan dikirim. 3. Pada setiap surat penulisan format nomornya tergantung pada kesepakatan dan peraturan lembaga pengirim surat tersebut. 4. Antara surat dinas dan surat niaga memiliki perbedaan pada pemakaian salam pembuka dan penutup, serta penulisan pengirim surat.
  • 26. 25 DAFTAR PUSTAKA Dirgo Sabariyanto. 1996. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Dirgo Sabariyanto. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Djoko Purwanto. 2008. Korespondensi Bisnis Modern.Jakarta: Erlangga Nani Darmayanti. 2008. Komunikatif dalam Berbahasa Indonesia Untuk Tingkat Unggul (Kelas XII) SMK/MAK. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Pratjihno. 1976 . Penuntun Surat - Menyurat Jabatan. Jakarta : Penerbit Djambatan Tintin Astini dan Aah Johariah. 2004. Melakukan Prosedur Administrasi SMK. Bandung: Armico Triharjanto. 2007. PanduanMenulisSurat. Yogyakarta: Siklus Soedjito dan Solichin. 2014. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung. Pt Remaja Rosdakarya