SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
ANGGOTA :
- INDRIANI AMALIA C1C111023
- RINI NURUL CHOTIMAH C1C111028
- MEGA BANJARSARI PUTRI C1C111o34
- RAHMATTAUFAN HUSAINI C1C111108
1. Hukum Administrasi :
Umumnya berupa sanksi administratif
berupa: bunga, denda, tambahan pokok pajak,
maupun kenaikan dan dijatuhkan oleh Fiskus.
 Sanksi administrasi berkaitan dengan masalah-
masalah ketidaktaatan wajib pajak dalam
melaksanakan kewajiban.
 Contoh: Tidak menyampaikan SPT, atau
menyampaikan SPT tapi tidak benar dan tidak
lengkap yang dikarenakan alpa, dll
2. Hukum Pidana :
Berkaitan dengan denda pidana maupun
hukum penjara dan dijatuhkan oleh Hakim.
 Hukum Pidana berkaitan dengan perbuatan2
yang dapat dikategorikan kejahatan.
 Misalnya: Sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP, memperlihatkan
pembukuan, pencatatan atau dokumen2 lain yang
palsu atau dipalsukan seolah2 benar, dll
Peradilan Administrasi Pajak
 PeradilanAdministrasi Pajak umumnya
melibatkan 2 pihak, yaitu:
1. PihakWajib Pajak
2. Aparat Pajak (Fiskus)
 PeradilanAdministrasi Pajak dapat dibagi menjadi
2 yaitu:
1. Peradilan AdministrasiTidak Murni
Disebut PeradilanTidak Murni karena hanya
melibatkan 2 pihak, yaitu:
PihakWajib Pajak dan Pihak Fiskus.
2. Peradilan Administrasi murni
Peradilan yang melibatkan 3 pihak, yaitu:
PihakWajib Pajak, Fiskus dan Hakim yang
mengadili.
 Keberatan
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak
ketiga
 Keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak
melalui Kepala KPP dengan surat keberatan. Surat
keberatan wajib memenuhi beberapa syarat.
Tahapan selanjutnya dalam mengajukan keberatan
adalah:
 penyampaian surat keberatan
 saat diterimanya surat keberatan
 proses penyelesaian keberatan
 Banding
Banding adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan olehWP atau Penanggung Pajak
terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan
banding, berdasarkan peraturan per UUan
perpajakan yang berlaku.
 Syarat Pengajuan Surat Banding
 Pemprosesan Surat Banding
 Siapa yang mengajukan Banding
 Hak-hak Pemohon Banding
 Pencabutan Banding
Dasar Hukum
Pasal 1, 35, 36, 37, 38, 39, 44, 45 Undang-
Undang Nomor 14Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
 Pengadilan Pajak yang berkedudukan di ibu
kota negara. Susunan Pengadilan Pajak
terdiri atas : Pimpinan, hakim anggota,
sekretaris dan Panitera.
 Pimpinan Pengadilan Pajak terdiri atas:
seorang Ketua dan paling banyak(lima) orang
Wakil Ketua.
Hakim & Panitera tidak boleh merangkap menjadi:
1. Pelaksana keputusan pengadilan pajak
2. Wakil, pengampun, atau pejabat yang
berkaitan dg suatu sengketa pajak yang
akan atau sedang diperiksa olehnya.
3. Penasihat hukum
4. Konsultan pajak
5. Akuntan publik
6. Pengusaha
1. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan
wewenang memeriksa dan memutuskan
sengketa pajak.
2. Pengadilan Pajak dalam hal banding, hanya
memeriksa dan memutus sengketa atas
keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain
oleh peraturan per UUan yang berlaku.
3. Pengadilan Pajak dalam hal gugatan, memeriksa dan
memutuskan sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau
keputusan pembetulan dan keputusan lainnya.
GugatanWajib Pajak atau penanggung pajak terhadap:
a. Pelaksanaan Surat Paksa, surat perintah
melaksanakan penyitaan, atau pengumuman lelang.
b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan.
c. Keputusan pembetulan yang berkaitan
dengan pelaksanaan keputusan perpajakan.
4. Pengadilan Pajak adalah pengadilan tingkat pertama dan
terakhir dalam memeriksa dan memutuskan sengketa pajak.
 Menolak;
 Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya;
 Menambah Pajak yang harus dibayar;
 Tidak dapat diterima;
 Membetulkan kesalahan tulis dan/atau
kesalahan hitung; dan/atau
 Membatalkan.
 Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat
lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi
REFORMASI PAJAK
Tujuan utama pembaruan perpajakan nasional ini adalah
untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai
pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan
lagi segenap kemampuan kita sendiri.
Dengan reformasi pajak diharapkan beban pajak akan
makin adil dan wajar, sehingga di satu pihak mendorong
Wajib Pajak melaksanakan dengan kesadaran kewajibannya
membayar pajak dan di lain pihak menutup peluang –
peluang yang selama ini masih terbuka bagi Wajib Pajak
untuk menghindari pajak.
Sejak zaman penjajahan Belanda ternyata telah diberlakukan
cukup banyak undang – undang yang mengatur mengenai
pembayaran pajak, yaitu sebagai berikut :
1. Staatsblad Nomor 13 Tahun 1908 tentang Ordonansi Rumah Tangga
2. Staatsblad Nomor 498 Tahun 1921 tentang Aturan Bea Materai
3. Staatsblad Nomor 291 Tahun 1924 tentang Ordonansi Bea Balik
Nama
4. Staatsblad Nomor 405 Tahun 1932 tentang Ordonansi Pajak
Kekayaan
5. Staatsblad Nomor 718 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak
Kendaraan Bermotor
6. Staatsbald Nomor 611 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Upah
7. Staatsblad Nomor 671 Tahun 1936 tentang Ordonansi Pajak Potong
8. Staatsblad Nomor 17 Tahun 1944 tentang Ordonansi Pajak
Pendapatan
9. Undang – Undang Nomor 12Tahun 1947 tentang Pajak Radio
10. Undang – Undang No. 14Thn 1947 tentang Pajak
Pembangunan I
11. Undang – Undang No. 12Thn 1952 tentang Pajak Peredaran
12. Undang – UndangThn 1951 tentang Pajak penjualan yang
diubah dengan Undang – Undang No.2Thn 1968
13. Undang – Undang No. 21Thn 1959 tentang Pajak Dividen yang
diubah dengan Undang – Undang No. 2Thn 1967 tentang Pajak
atas Bunga, Dividen, dan Royalti
14. Undang – Undang No. 19Thn 1959 tentang Penagihan Pajak
Negara dengan Surat Paksa
15. Undang – Undang No. 74Thn 1958 tentang Pajak Bunga Asing
16. Undang – Undang No. 8Thn 1967 tentangTata CaraPemungutan
PPd, PKK dan/ PPs atauTata Cara MPS-MPO
Reformasi pajak (tax reform) atau pembauran perpajakan, telah dilakukan
sejak tanggal 1 Januari 1984. bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian
undang – undang, adalah sebagai berikut :
1. Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara
Perpajakan
2. Undang – Undang No. 7Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Kedua undang – undang di atas berlaku sejak 1 januari 1984
3. Undang – Undang No. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, direncanakan diberlakukan tahun 1984 juga
tetapi karena masih ada sesuatu yang harus dipersiapkan lebih matang maka
undang – undang tersebut diberlakukan mulai 1 April 1985
4. Undang – Undang No. 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
5. Undang – Undang No. 13 tentang Bea Materai
Undang – Undang No.12Thn 1985 dan Undang – Undang No.13Thn 1985
mulai diberlakukan tahun 1995.
Pada tahun 1991 dikeluarkan Undang – Undang no. 7Thn 1983 tentang
Pajak Pengahasilan diubah dengan Undang – Undang Nomor 7Thn 1991.
Undang – Undang pajak yang dikeluarkan adalah sebagai
berikut :
1. Undang – Undang No. 9Thn 1994 tentang Undang – Undang No.
6Thn 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan
2. Undang – Undang No. 10Thn 1994 tentang perubahan atas
Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Penghasilan
3. Undang – Undang No. 11Thn 1994 tentang Undang – Undang no.
8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah
4. Undang – Undang No. 12Thn 1994 tentang Perubahan atas
Undang – Undang Nomor 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Selanjutnya pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian
undang – undang baru , untuk melengkapi undang – undang yang
telah ada, adalah sebagi berikut :
1. Undang – Undang No. 17Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak
2. Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
3. Undang – Undang No. 19Thn 1997 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
4. Undang – Undang No. 20Thn 1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak
5. Undang – Undang No. 21Thn 1997 tentang Bea Perolehan atas
Tanah dan Bangunan
Pemerintah kembali meengluarkan serangkaian undang – undang untuk
mengubah undang – undang yang telah ada, adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang No. 16Thn 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang –
undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan
2. Undang – Undang No. 17Thn 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang –
Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan
3. Undang – Undang No. 18THn 2000 tentang Perubahan kedua atas Undang –
Undang No. 8Thn 1984 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
4. Undang – Undang No. 19Thn 2000 tentang Penagihan pajak dengan Surat
Paksa
5. Undang – Undang No. 20Thn 2000 tentang Bea Perolehan Hak atasTanah
dan Bangunan
6. Undang – Undang No. 34Thn 2000 tentang perubahan atas Undang – Undang
No. 18Thn 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah
Pada tahun 2002 untuk lebih memberikan rasa keadilan dan kepastian
hukum, pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang – Undang No. 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak yang menggantikan Undang – Undang No.
17 Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang selama ini
dirasakan kurang berpihak kepadaWajib Pajak.
Setelah lama ditunggu pada tanggal 27 Juli 2007 akhirnya pemerintah
mengesahkan Undang – Undang No. 28 Thn 2007 tentang perubahan Ketiga
atas Undang – Undang No. 6 Thn 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan. Perubahan ini diharapkan lebih memberikan kepastian
hukum kepada Wajib Pajak. Kemudian berturut – turut pada tahun2008
Pajak Penghasilan diubah dengan Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 dan
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan
Undang – Undang No. 42Tahun 2009
Peradilan dalam hukum pajak ppt new

Contenu connexe

Tendances

Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESZaka Firma Aditya
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATAN
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATANSTUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATAN
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATANTotok Priyo Husodo
 
e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital RoroKuntiWulandari
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 

Tendances (20)

Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Revormasi Pajak
Revormasi PajakRevormasi Pajak
Revormasi Pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
D1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum PajakD1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum Pajak
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATAN
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATANSTUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATAN
STUDI KASUS HUKUM PERDATA PERIKATAN
 
e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 

En vedette

En vedette (14)

Reformasi Pajak
Reformasi PajakReformasi Pajak
Reformasi Pajak
 
Kelompok 5 sengketa pajak
Kelompok 5 sengketa pajakKelompok 5 sengketa pajak
Kelompok 5 sengketa pajak
 
Pajak - Materi SMA
Pajak - Materi SMA Pajak - Materi SMA
Pajak - Materi SMA
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 
ETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIKETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIK
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
 
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
 

Similaire à Peradilan dalam hukum pajak ppt new

Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiasprtmnyd
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhChairudin NR
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakasrikartini
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesianatal kristiono
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakardi7835
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerDeby Bintang
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerDeby Bintang
 

Similaire à Peradilan dalam hukum pajak ppt new (20)

Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesia
 
Sejarah pajak
Sejarah pajakSejarah pajak
Sejarah pajak
 
Pengantar PERPAJAKAN
Pengantar PERPAJAKANPengantar PERPAJAKAN
Pengantar PERPAJAKAN
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
Uu 14 2002
Uu 14 2002Uu 14 2002
Uu 14 2002
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
Uu 19 2000
Uu 19 2000Uu 19 2000
Uu 19 2000
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia
 
UU Nomor 42 Tahun 2009
UU Nomor 42 Tahun 2009UU Nomor 42 Tahun 2009
UU Nomor 42 Tahun 2009
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajak
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Tgas debby
Tgas debbyTgas debby
Tgas debby
 
Uu 16 2000
Uu 16 2000Uu 16 2000
Uu 16 2000
 

Dernier

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Dernier (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Peradilan dalam hukum pajak ppt new

  • 1. ANGGOTA : - INDRIANI AMALIA C1C111023 - RINI NURUL CHOTIMAH C1C111028 - MEGA BANJARSARI PUTRI C1C111o34 - RAHMATTAUFAN HUSAINI C1C111108
  • 2.
  • 3. 1. Hukum Administrasi : Umumnya berupa sanksi administratif berupa: bunga, denda, tambahan pokok pajak, maupun kenaikan dan dijatuhkan oleh Fiskus.  Sanksi administrasi berkaitan dengan masalah- masalah ketidaktaatan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban.  Contoh: Tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT tapi tidak benar dan tidak lengkap yang dikarenakan alpa, dll
  • 4. 2. Hukum Pidana : Berkaitan dengan denda pidana maupun hukum penjara dan dijatuhkan oleh Hakim.  Hukum Pidana berkaitan dengan perbuatan2 yang dapat dikategorikan kejahatan.  Misalnya: Sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen2 lain yang palsu atau dipalsukan seolah2 benar, dll
  • 5. Peradilan Administrasi Pajak  PeradilanAdministrasi Pajak umumnya melibatkan 2 pihak, yaitu: 1. PihakWajib Pajak 2. Aparat Pajak (Fiskus)
  • 6.  PeradilanAdministrasi Pajak dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Peradilan AdministrasiTidak Murni Disebut PeradilanTidak Murni karena hanya melibatkan 2 pihak, yaitu: PihakWajib Pajak dan Pihak Fiskus. 2. Peradilan Administrasi murni Peradilan yang melibatkan 3 pihak, yaitu: PihakWajib Pajak, Fiskus dan Hakim yang mengadili.
  • 7.  Keberatan Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu: 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) 3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) 4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) 5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
  • 8.  Keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kepala KPP dengan surat keberatan. Surat keberatan wajib memenuhi beberapa syarat. Tahapan selanjutnya dalam mengajukan keberatan adalah:  penyampaian surat keberatan  saat diterimanya surat keberatan  proses penyelesaian keberatan
  • 9.  Banding Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan olehWP atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding, berdasarkan peraturan per UUan perpajakan yang berlaku.
  • 10.  Syarat Pengajuan Surat Banding  Pemprosesan Surat Banding  Siapa yang mengajukan Banding  Hak-hak Pemohon Banding  Pencabutan Banding Dasar Hukum Pasal 1, 35, 36, 37, 38, 39, 44, 45 Undang- Undang Nomor 14Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
  • 11.  Pengadilan Pajak yang berkedudukan di ibu kota negara. Susunan Pengadilan Pajak terdiri atas : Pimpinan, hakim anggota, sekretaris dan Panitera.  Pimpinan Pengadilan Pajak terdiri atas: seorang Ketua dan paling banyak(lima) orang Wakil Ketua.
  • 12. Hakim & Panitera tidak boleh merangkap menjadi: 1. Pelaksana keputusan pengadilan pajak 2. Wakil, pengampun, atau pejabat yang berkaitan dg suatu sengketa pajak yang akan atau sedang diperiksa olehnya. 3. Penasihat hukum 4. Konsultan pajak 5. Akuntan publik 6. Pengusaha
  • 13. 1. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutuskan sengketa pajak. 2. Pengadilan Pajak dalam hal banding, hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan per UUan yang berlaku.
  • 14. 3. Pengadilan Pajak dalam hal gugatan, memeriksa dan memutuskan sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan dan keputusan lainnya. GugatanWajib Pajak atau penanggung pajak terhadap: a. Pelaksanaan Surat Paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan, atau pengumuman lelang. b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan. c. Keputusan pembetulan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan. 4. Pengadilan Pajak adalah pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa dan memutuskan sengketa pajak.
  • 15.  Menolak;  Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya;  Menambah Pajak yang harus dibayar;  Tidak dapat diterima;  Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau  Membatalkan.  Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi
  • 17.
  • 18. Tujuan utama pembaruan perpajakan nasional ini adalah untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan lagi segenap kemampuan kita sendiri. Dengan reformasi pajak diharapkan beban pajak akan makin adil dan wajar, sehingga di satu pihak mendorong Wajib Pajak melaksanakan dengan kesadaran kewajibannya membayar pajak dan di lain pihak menutup peluang – peluang yang selama ini masih terbuka bagi Wajib Pajak untuk menghindari pajak.
  • 19. Sejak zaman penjajahan Belanda ternyata telah diberlakukan cukup banyak undang – undang yang mengatur mengenai pembayaran pajak, yaitu sebagai berikut : 1. Staatsblad Nomor 13 Tahun 1908 tentang Ordonansi Rumah Tangga 2. Staatsblad Nomor 498 Tahun 1921 tentang Aturan Bea Materai 3. Staatsblad Nomor 291 Tahun 1924 tentang Ordonansi Bea Balik Nama 4. Staatsblad Nomor 405 Tahun 1932 tentang Ordonansi Pajak Kekayaan 5. Staatsblad Nomor 718 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor 6. Staatsbald Nomor 611 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Upah 7. Staatsblad Nomor 671 Tahun 1936 tentang Ordonansi Pajak Potong 8. Staatsblad Nomor 17 Tahun 1944 tentang Ordonansi Pajak Pendapatan
  • 20. 9. Undang – Undang Nomor 12Tahun 1947 tentang Pajak Radio 10. Undang – Undang No. 14Thn 1947 tentang Pajak Pembangunan I 11. Undang – Undang No. 12Thn 1952 tentang Pajak Peredaran 12. Undang – UndangThn 1951 tentang Pajak penjualan yang diubah dengan Undang – Undang No.2Thn 1968 13. Undang – Undang No. 21Thn 1959 tentang Pajak Dividen yang diubah dengan Undang – Undang No. 2Thn 1967 tentang Pajak atas Bunga, Dividen, dan Royalti 14. Undang – Undang No. 19Thn 1959 tentang Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa 15. Undang – Undang No. 74Thn 1958 tentang Pajak Bunga Asing 16. Undang – Undang No. 8Thn 1967 tentangTata CaraPemungutan PPd, PKK dan/ PPs atauTata Cara MPS-MPO
  • 21. Reformasi pajak (tax reform) atau pembauran perpajakan, telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 1984. bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian undang – undang, adalah sebagai berikut : 1. Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 7Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Kedua undang – undang di atas berlaku sejak 1 januari 1984 3. Undang – Undang No. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, direncanakan diberlakukan tahun 1984 juga tetapi karena masih ada sesuatu yang harus dipersiapkan lebih matang maka undang – undang tersebut diberlakukan mulai 1 April 1985 4. Undang – Undang No. 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan 5. Undang – Undang No. 13 tentang Bea Materai Undang – Undang No.12Thn 1985 dan Undang – Undang No.13Thn 1985 mulai diberlakukan tahun 1995. Pada tahun 1991 dikeluarkan Undang – Undang no. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan diubah dengan Undang – Undang Nomor 7Thn 1991.
  • 22. Undang – Undang pajak yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : 1. Undang – Undang No. 9Thn 1994 tentang Undang – Undang No. 6Thn 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 10Thn 1994 tentang perubahan atas Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Penghasilan 3. Undang – Undang No. 11Thn 1994 tentang Undang – Undang no. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 4. Undang – Undang No. 12Thn 1994 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
  • 23. Selanjutnya pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian undang – undang baru , untuk melengkapi undang – undang yang telah ada, adalah sebagi berikut : 1. Undang – Undang No. 17Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak 2. Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 3. Undang – Undang No. 19Thn 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa 4. Undang – Undang No. 20Thn 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak 5. Undang – Undang No. 21Thn 1997 tentang Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan
  • 24. Pemerintah kembali meengluarkan serangkaian undang – undang untuk mengubah undang – undang yang telah ada, adalah sebagai berikut : 1. Undang – Undang No. 16Thn 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 17Thn 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan 3. Undang – Undang No. 18THn 2000 tentang Perubahan kedua atas Undang – Undang No. 8Thn 1984 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 4. Undang – Undang No. 19Thn 2000 tentang Penagihan pajak dengan Surat Paksa 5. Undang – Undang No. 20Thn 2000 tentang Bea Perolehan Hak atasTanah dan Bangunan 6. Undang – Undang No. 34Thn 2000 tentang perubahan atas Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah
  • 25. Pada tahun 2002 untuk lebih memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum, pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang – Undang No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menggantikan Undang – Undang No. 17 Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang selama ini dirasakan kurang berpihak kepadaWajib Pajak. Setelah lama ditunggu pada tanggal 27 Juli 2007 akhirnya pemerintah mengesahkan Undang – Undang No. 28 Thn 2007 tentang perubahan Ketiga atas Undang – Undang No. 6 Thn 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini diharapkan lebih memberikan kepastian hukum kepada Wajib Pajak. Kemudian berturut – turut pada tahun2008 Pajak Penghasilan diubah dengan Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan Undang – Undang No. 42Tahun 2009