SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PROYEK PENGUATAN
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin
Oleh:
Dr. Hanun Asrohah, M.Ag
MENGAPA
PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN
PROYEK?
● Kegiatan proyek merupakan suatu petualangan investigasi dengan
pendampingan guru tentang suatu hal yang menarik minatnya dan
peserta didik akan mengalami proses mencari tahu.
● Pembelajaran yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan
sekitar agar pelajar lebih peka, peduli, dan belajar untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang kontekstual di sekitar
mereka.
● Pembelajaran yang kontekstual akan membangun kepekaan pelajar
akan kondisi lingkungan dan masyarakat, yang akhirnya
membangun kompetensi global yang dibutuhkan di Abad ke-21,
termasuk untuk menguatkan pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development)
2
Profil Pelajar
Pancasila
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu
pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil
(kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh
sistem pendidikan Indonesia.
Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan
pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan
konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di
Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi
industri 4.0.
Diharapkan Pelajar Indonesia memiliki kompetensi
untuk menjadi warga negara yang demokratis serta
menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21.
Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat
berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi
berbagai tantangan.
Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi
kunci. Keenamnya saling berkaitan dan
menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
3
“Pelajar
Indonesia
merupakan
pelajar
sepanjang hayat
yang kompeten,
berkarakter, dan
berperilaku
sesuai nilai-nilai
Pancasila.”
Profil Pelajar
Rahmatan lil
Alamin
Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai
gagasan beragama yang ramah dan moderat..
Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah
salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa
harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. .
Mengembangkan konsep agama moderat di tengah
umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia.
Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam
agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis.
Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila,
Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu
perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai
luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran
agama.
Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam
sistem demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan
akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik,
agama, etnis dan lain sebagainya
Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan
pada 10 prinsip. Kesepuluh prinsip i tersebut
adalah:
1. Berkeadaban (Ta’addub).
2. Keteladanan (Qudwah)
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan
(Muwaṭanah) .
4. Toleransi (Tasāmuh)
Prinsip-prinsip tersebut mengandung nilai-nilai
karakter dan perilaku yang bisa diamati,
dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga
bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak
terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang
baik.
4
Budaya satuan
pendidikan
Iklim satuan pendidikan,
kebijakan, pola interaksi dan
komunikasi, serta norma yang
berlaku di satuan pendidikan.
Intrakurikuler
Muatan pembelajaran
Kegiatan/pengalaman belajar.
Projek penguatan
profil pelajar
Pancasila
Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan masyarakat atau
permasalahan di lingkungan satuan
pendidikan. (Pada pendidikan
kesetaraan berupa projek
pemberdayaan dan keterampilan
berbasis profil Pelajar Pancasila)
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat dan
bakat.
Gambaran Pencapaian
Profil Pelajar Pancasila
dan Pelajar Rahmatan lil
Alamin di Satuan
Pendidikan
Profil pelajar Pancasila dan
pelajar Rahmatan lil Alamin
adalah karakter dan kemampuan
yang dibangun dalam keseharian
dan dihidupkan dalam diri setiap
individu peserta didik melalui
budaya satuan pendidikan,
pembelajaran intrakurikuler,
projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan ekstrakurikuler.
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinekaa
n global
Bergoton
g royong
Kreatif
Bernalar kritis
Mandiri
Pelajar
Indonesia
5
NILAI
RAHMATAN
LIL ALAMIN
HOLISTIK
Holistik bermakna memandang
sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks
perancangan projek penguatan profil
pelajar Pancasila, kerangka berpikir
holistik mendorong kita untuk
menelaah sebuah tema secara utuh
dan melihat keterhubungan dari
berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam. Oleh
karenanya, setiap tema projek yang
dijalankan bukan merupakan sebuah
wadah tematik yang menghimpun
beragam mata pelajaran, namun
lebih kepada wadah untuk
meleburkan beragam perspektif dan
konten pengetahuan secara
terpadu. Di samping itu, cara
pandang holistik juga mendorong
kita untuk dapat melihat koneksi
yang bermakna antar komponen
dalam pelaksanaan projek, seperti
peserta didik, pendidik, satuan
pendidikan, masyarakat, dan realitas
kehidupan sehari-hari.
KONTEKSTUAL
Prinsip kontekstual berkaitan dengan
upaya mendasarkan kegiatan
pembelajaran pada pengalaman
nyata yang dihadapi dalam
keseharian. Prinsip ini mendorong
pendidik dan peserta didik untuk
dapat menjadikan lingkungan sekitar
dan realitas kehidupan sehari-hari
sebagai bahan utama pembelajaran.
Oleh karenanya, satuan pendidikan
sebagai penyelenggara kegiatan
projek harus membuka ruang dan
kesempatan bagi peserta didik untuk
dapat mengeksplorasi berbagai hal di
luar lingkup satuan pendidikan. Tema-
tema projek yang disajikan sebisa
mungkin dapat menyentuh dan
menjawab persoalan lokal yang terjadi
di daerah masing-masing. Dengan
mendasarkan projek pada
pengalaman dan pemecahan masalah
nyata yang dihadapi dalam
keseharian, diharapkan peserta didik
dapat mengalami pembelajaran yang
bermakna untuk secara aktif
meningkatkan pemahaman dan
kemampuannya.
BERPUSAT PADA PESERTA
DIDIK
Prinsip berpusat pada peserta didik
berkaitan dengan skema pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk
menjadi subjek pembelajaran yang
aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri, termasuk memiliki
kesempatan memilih dan mengusulkan
topik projek sesuai minatnya. Pendidik
diharapkan dapat mengurangi peran
sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak
materi dan memberikan banyak
instruksi. Sebaliknya, pendidik
sebaiknya menjadi fasilitator
pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi peserta didik
untuk mengeksplorasi berbagai hal atas
dorongannya sendiri sesuai dengan
kondisi dan kemampuannya.
Harapannya, setiap kegiatan
pembelajaran dapat mengasah
kemampuan peserta didik dalam
memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan
pilihan dan memecahkan masalah yang
dihadapinya.
BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
Prinsip berpusat pada peserta didik
berkaitan dengan skema pembelajaran
yang mendorong peserta didik untuk
menjadi subjek pembelajaran yang
aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri, termasuk memiliki
kesempatan memilih dan mengusulkan
topik projek sesuai minatnya. Pendidik
diharapkan dapat mengurangi peran
sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak
materi dan memberikan banyak
instruksi. Sebaliknya, pendidik
sebaiknya menjadi fasilitator
pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi peserta didik
untuk mengeksplorasi berbagai hal
atas dorongannya sendiri sesuai
dengan kondisi dan kemampuannya.
Harapannya, setiap kegiatan
pembelajaran dapat mengasah
kemampuan peserta didik dalam
memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan
pilihan dan memecahkan masalah
EMPAT PRINSIP PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA &
PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Pelajar Rahmatan lil Alamin
Untuk Satuan Pendidikan
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah
ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan
keterlibatan masyarakat.
● Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi
pembelajaran yang berkontribusi kepada
lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Untuk Pendidik
● Memberikan ruang dan waktu untuk
mengembangkan kompetensi dan memperkuat
karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan lil Alamin bagi peserta didik dan dirinya
sendiri.
● Memberikan kesempatan yang luas untuk
merancang kegiatan pembelajaran yang berdampak
pada peserta didik.
● Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik
yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik
dari mata pelajaran lain untuk memperkaya proses
pembelajaran.
Projek penguatan
profil pelajar
Pancasila
memberikan ruang
bagi semua anggota
komunitas satuan
pendidikan untuk
dapat
mempraktikkan dan
mengamalkan profil
pelajar Pancasila
dan Pelajar
Rahmatan lil Alamin
Untuk Peserta Didik
● Mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter profil pelajar
Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin
untuk menghadapi tantangan dunia yang
semakin kompleks.
● Mengasah inisiatif dan partisipasi untuk
merencanakan pembelajaran secara aktif
dan berkelanjutan.
● Mengembangkan keterampilan, sikap, dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode waktu
tertentu.
● Melatih kemampuan pemecahan masalah
dalam beragam situasi belajar.
● Memperlihatkan tanggung jawab dan
kepedulian terhadap isu di lingkungan
sekitar sebagai salah satu bentuk hasil
belajar.
● Mengasah daya belajar dan
kepemimpinan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
7
MADRASAH SEBAGAI EKOSISTEM DALAM MENGEMBANGKAN PROYEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
●Membangun budaya satuan
pendidikan yang mendukung
penerapan projek penguatan profil
pelajar Pancasila
●Memahami peran peserta didik,
pendidik, dan lingkungan satuan
pendidikan dalam pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar
Pancasila
●Mendorong penguatan kapasitas
pendidik dalam pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar
Pancasila
• Berpikiran Terbuka
• Senang Mempelajari Hal Baru
• Kolaboratif
Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan
terlaksana secara optimal apabila peserta
didik, pendidik, dan lingkungan satuan
pendidikan sebagai komponen utama
pembelajaran dapat saling mengoptimalkan
perannya. Peserta didik berperan sebagai
subjek pembelajaran yang diharapkan dapat
terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan,
pendidik berperan sebagai fasilitator
pembelajaran yang diharapkan dapat
membantu peserta didik mengoptimalkan
proses belajarnya, sementara lingkungan
satuan pendidikan berperan sebagai
pendukung terselenggaranya kegiatan yang
diharapkan dapat mensponsori penyediaan
fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif.
• Kapasitas Dasar
• Kapasitas Lanjutan
Merancang strategi pelaporan hasil
projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan
dan pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator
projek. Tim ini berperan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi
waktu projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil
pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang
jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi
dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim
fasilitator merefleksikan dan menentukan
tingkat kesiapan satuan pendidikan.
MENDESAIN PROYEK PELAJAR
PANCASILA & PRLA
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai
tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan
tahapan umum: Menentukan sub-elemen
(tujuan projek); Mengembangkan topik, alur,
dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek
2
3
4
5
Desain dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
9
1
1. Membentuk Tim
Fasilitator Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
10
Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator
projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang
mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek.
Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat
membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator
kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk
pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis
kekhususan.
1
2
Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek
memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas,
perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator
projek.
Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim
fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek
bagi setiap kelas atau fase.
3
4
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah
pendidik yang berperan merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim
fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala
satuan pendidikan dan koordinator projek.
Jumlah tim fasilitator projek dapat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan, dilihat dari:
● jumlah peserta didik dalam satu satuan
pendidikan,
● banyaknya tema yang dipilih dalam satu
tahun ajaran,
● jumlah jam mengajar pendidik yang
belum terpenuhi atau dialihkan untuk
projek,
● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan.
A. Langkah pembentukan tim fasilitator projek
B. Pembagian Peran
dan Tanggung Jawab
dalam Pengelolaan
Projek Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
Satuan pendidikan
1. Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek di skala satuan pendidikan, termasuk
sistem pendokumentasian projek. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai portofolio satuan pendidikan.
2. Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek: masyarakat, komunitas,
universitas, praktisi. Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi orang tua yang potensial sebagai narasumber dari
daftar pekerjaan orang tua atau narasumber ahli di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
3. Mengomunikasikan projek penguatan profil pelajar Pancasila kepada lingkungan satuan pendidikan, orang tua
peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait).
4. Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sesuai arahan alokasi waktu projek yang
sudah diatur oleh pemerintah. (Sementara pada pendidikan kesetaraan, alokasi waktu projek dilaksanakan pada
mata pelajaran Pemberdayaan dan/atau Keterampilan.)
5. Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses berjalannya projek
dengan memberikan dukungan, baik dalam bidang akademis maupun kebutuhan emosional peserta didik.
6. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang diperlukan untuk kelangsungan projek
Koordinator Projek
1. Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau tenaga pendidik yang memiliki pengalaman dalam
mengembangkan dan mengelola projek.
2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek di satuan pendidikan.
3. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik agar dapat menyelesaikan projek
dengan sukses.
4. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik yang tergabung di dalam tim fasilitator projek.
5. Memastikan alur projek memiliki aktivitas yang kaya dan beragam untuk mengoptimalkan prinsip eksploratif.
6. Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah ditetapkan.
11
Fasilitator Projek
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta
didik agar dapat memberikan stimulan atau tantangan yang
beragam (berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya
imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema
projek.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
dalam perencanaan dan pengembangan projek, dengan
menyesuaikan kesiapan peserta didik dalam tingkat
keterlibatan.
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu
atau topik pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek
sesuai minat masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek (orang tua,
mitra, lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai
tujuan pembelajaran dari setiap tema projek.
5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen
yang sudah ditentukan dalam memonitor perkembangan
profil pelajar Pancasila yang menjadi fokus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik
secara proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta
didik perlu dibantu dalam penyediaan hal berikut:
○ Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber
pembelajaran lain yang berhubungan dengan projek.
○ Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan
projek.
7. Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan
mendampingi peserta didik untuk mencari referensi sumber
pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada
surat kabar/majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu, dan sumber
belajar lainnya.
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
❏ Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk
menghubungi sumber pembelajaran
❏ Mencari kontak dan menghubungi narasumber
6. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan dan kritik
selama projek berjalan dan di akhir projek.
7. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan
menyelenggarakan setiap tahapan kegiatan projek yang menjadi
ruang lingkup belajar peserta didik.
8. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan,
dan mempresentasikan projek mereka.
9. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara
intrakurikuler dan projek. 12
2. Mengidentifikasi
Tahapan Kesiapan
Satuan Pendidikan
dalam Menjalankan
Projek Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
13
Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap
pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan
profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan pendidikan dalam
menerapkan pembelajaran berbasis projek (project based learning). Pembelajaran
berbasis projek adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik
secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam. (Edutopia)
Pembelajaran berbasis projek bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya,
namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah
persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, pembelajaran berbasis projek
biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka
waktu yang pendek.
14
Seberapa banyak
pendidik yang
PERNAH
melaksanakan
pembelajaran
berbasis projek?
<50%
⋝50
%
Apakah
pembelajaran
berbasis projek
sudah menjadi
kebiasaan satuan
pendidikan?
Sudah
Belum
Apakah projek
sudah terjadi lintas
disiplin ilmu?
Belum Sudah
Apakah satuan
pendidikan
memiliki sistem*)
yang mendukung
pelaksanaan
pembelajaran
berbasis projek?
Belum
punya
Punya Ya
Tidak
Apakah sudah ada
keterlibatan mitra?
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
TAHAP LANJUTAN DAN
DIREKOMENDASIKAN
MENJADI MENTOR UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN
TAHAP
AWAL/BERKEMBANG
Identifikasi kesiapan satuan pendidikan
*) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan
memiliki evaluasi berkala serta pengayaan pendidik untuk
menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang
memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
● Satuan pendidikan belum memiliki
sistem dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembelajaran
berbasis projek.
● Konsep pembelajaran berbasis
projek baru diketahui pendidik.
● Satuan pendidikan menjalankan
projek secara internal (tidak
melibatkan pihak luar).
● Satuan pendidikan sudah memiliki
sistem untuk menjalankan
pembelajaran berbasis projek.
● Konsep pembelajaran berbasis
projek sudah dipahami sebagian
pendidik.
● Satuan pendidikan mulai melibatkan
pihak di luar satuan pendidikan
untuk membantu salah satu aktivitas
projek.
● Pembelajaran berbasis projek sudah
menjadi kebiasaan satuan
pendidikan
● Konsep pembelajaran berbasis
projek sudah dipahami semua
pendidik.
● Satuan pendidikan sudah menjalin
kerjasama dengan pihak mitra di luar
satuan pendidikan agar dampak
projek dapat diperluas secara
berkelanjutan.
15
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila
yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan
dijalankan di tahun ajaran tersebut.
● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran
projek pada satu tahun ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek
tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen
yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul
projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis
projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan
pendidikan.
16
3. Menentukan
Dimensi dan
Tema Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi Elemen Sub Elemen Nilai Rahmatan
Lil Alamin
Karakter
1.Beriman, Bertakwa
KepadaTuhanYang
Maha Esa, dan
Berahlak Mulia
(a) akhlak beragama;  Mengenal dan
Mencintai TuhanYang
Maha Esa
 Pemahaman Agama/
Kepercayaan
 Pelaksanaan RitualIbadah
Berkeadaban(Ta’addub)  Shaleh individual
(b) akhlakpribadi;  Integritas
 Merawat Diri secaraFisik,
Mental, dan
Spiritual
 Berkeadaban
(Ta’addub)
 Keteladanan
(Qudwah)
 Shaleh individual
 Integritas
 Disiplin
(c) akhlakkepada manusia;  Mengutamakan
persamaan denganorang
lain dan menghargai
perbedaan
 Berempati kepadaorang
lain
 Berkeadaban
(Ta’addub)
 Kesetaraan
(Musāwah)
Shaleh sosial
Peduli sosial
Menghargaiorang lain
(d) akhlak kepada alam;  Memahami
Keterhubungan
Ekosistem Bumi
 Menjaga lingkunganalam
sekitar
 Berkeadaban
(Ta’addub)
 Dinamis dan inovatif
(Tathawwur wa
Ibtikâr)
Shaleh sosial
Berbudaya dan peduli
lingkungan
(e) akhlak bernegara. Melaksanakan Hakdan
Kewajiban sebagai Warga
Negara Indonesia
 Kewarganegaraan dan
kebangsaan
(Muwaṭanah)
Nasionalisme
Patriotisme
Komitmen
Kebangsaan
18
PAUD
Contoh proses menentukan dimensi yang difokuskan, elemen, sub elemen, tujuan pembelajaran (narasi capaian diakhir fase), dan
mengembangakan indikator per tujuan pembelajaran.
Tema : Aku Sayang Bumi
Topik : Pengelolaan Sampah
Projek : Memilah Sampah
Dimensi P3 yang dibangun :
Dimensi Elemen Sub Elemen Nilai Rahmatan lil
Alamin
Karakter Diakhir Fase PAUD, anak
Bergotong
royong
Kepedulian Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Toleransi
(Tasamuh)
Menghargai
keberagaman
Mulai mengenali dan mengapresiasi orang-orang di rumah dan
sekolah, untuk merespon kebutuhan di rumah dan sekolah.
Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai toleransi dalam pergaulan bermasyarakat terhadap
segala perbedaan, baik perbedaan agama, budaya, bahasa,
suku dan golongan dengan dasar nilai-nilai agama dan filosofis
Pancasila
Bernalar
Kritis
Memperoleh
dan
memproses
informasi
dan gagasan
Mengajukan
pertanyaan
Dinamis dan
inovatif
(Tathawwur wa
Ibtikâr)
Bersikap
terbuka
Bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap diri dan
lingkungan
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah gagasan
dan informasi
Bernalar kritis Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sederhana
Aku Sayang Bumi
Tema ini bertujuan untuk
mengenalkan peserta didik
pada isu lingkungan, eksplorasi
dalam mencari solusi kreatif
yang dapat dilakukan oleh
peserta didik, serta memupuk
kepedulian terhadap alam
sebagai perwujudan rasa
sayang terhadap ciptaan
Tuhan YME.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi penyebab
banjir di sekitar,
membuat dan menghias
tempat sampah dari
barang bekas
● Membuat karya seni dari
bahan alam
Aku Cinta Indonesia
Tema ini bertujuan agar
peserta didik mengenal
identitas dan karakteristik
negara, keberagaman budaya
dan ciri khas lainnya tentang
Indonesia sehingga mereka
memahami identitas dirinya
sebagai anak Indonesia, serta
bangga menjadi anak
Indonesia.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi budaya
nusantara dengan
kunjungan ke museum
budaya setempat
Bermain dan Bekerja
sama
Tema ini bertujuan mengajak
peserta didik untuk mampu
berinteraksi dengan teman
sebaya, menghargai
perbedaan, mau
berbagi, dan mampu bekerja
sama.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Membuat “minggu
bertukar bekal” di mana
peserta didik membawa
bekal, menceritakan, dan
menghargai makanan
yang biasa dimakan di
rumah masing-masing.
Imajinasi dan Kreativitasku
Tema ini bertujuan mengajak peserta
didik belajar mengenali dunianya
melalui imajinasi, eksplorasi, dan
eksperimen. Pada tema Imajinasi
dan Kreativitasku, peserta didik
distimulasi dengan serangkaian
kegiatan yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu,
memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
Contoh kontekstualisasi tema:
● Eksplorasi cara membuat
kendaraan bersayap lalu
bermain peran tentang terbang
dengan kendaraan tersebut
TEMA-TEMA UNTUK PAUD
Hidup Berkelanjutan
Peserta didik menyadari adanya
generasi masa lalu dan masa yang
akan datang, dampak aktivitas
manusia baik jangka pendek maupun
panjang terhadap kelangsungan
kehidupan. Peserta didik
membangun kesadaran untuk
bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, mempelajari potensi
krisis keberlanjutan yang terjadi di
sekitarnya, serta mengembangkan
kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya. Mereka memerankan
diri sebagai khalifah di bumi yang
berkewajikan menjaga kelestarian
bumi untuk kehidupan umat manusia
dan generasi penerus.
Contoh kontektualisasi tema:
Pemanfaatan sampah organik di
madrasah
Hutan dan paru-paru dunia
Kearifan Lokal
Peserta didik memahami
keragaman tradisi, budaya dan
kearifan lokal yang beragam yang
menjadi kekayaan budaya bangsa.
Peserta didik membangun rasa
ingin tahu melaui pendekatan
inkuiri dan eksplorasi budaya dan
kearifan lokal serta beperan untuk
menjaga kelestariaannya. Peserta
didik mempelajari bagaimana dan
mengapa masyarakat lokal/daerah
berkembang
seperti yang ada, mempelajari
konsep dan nilai di balik kesenian
dan tradisi lokal kemudian
merefleksikan nilai- nilai yang
dapat diterapkan dalam
kehidupannya.
Contoh kontektualisasi tema:
- Sistem masyarakat
adat di tengah modernisasi
Bhineka Tunggal Ika
Bangunlah jiwanya dan bangunlah
badannya merupakan amanat para
pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka.
Peserta didik memahami bahwa
pembangunan itu menyangkut aspek jiwa
dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh
yang sehat. Peserta didik membangun
kesadaran dan keterampilan memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk
dirinya maupun orang sekitarnya.
Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah terkait
kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta berupaya
mencari jalan keluarnya. Mereka juga
menelaah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, termasuk
isu narkoba, pornografi, dan kesehatan
reproduksi. Memahami akan adanya
kehidupan akhirat atau yaumul hisab
yang terefleksi menjadi manusia yang
taat beragama dan taat pada negara.
Contoh kontektualisasi tema:
- Bullying media sosial
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Bangunlah jiwanya dan bangunlah
badannya merupakan amanat para
pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka.
Peserta didik memahami bahwa
pembangunan itu menyangkut aspek jiwa
dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh
yang sehat. Peserta didik membangun
kesadaran dan keterampilan memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk
dirinya maupun orang sekitarnya.
Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah terkait
kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta berupaya
mencari jalan keluarnya. Mereka juga
menelaah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan dan
kesejahteraan fisik dan mental, termasuk
isu narkoba, pornografi, dan kesehatan
reproduksi. Memahami akan adanya
kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang
terefleksi menjadi manusia yang taat
beragama dan taat pada negara.
Contoh kontektualisasi tema:
- Bullying media sosial
TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
Demokrasi Pancasila
Peserta didik memahami
demokrasi secara umum dan
demokrasi Pancasila yang
bersumber dari nilai-nilai luhur
sila ke-4. Mengedepankan
musyawarah untuk mufakat
untuk mengambil keputusan,
keputusan dengan sura
terbanyak sebagai pilihan
berikutnya. Menerima keputusan
yang diambil dari proses yang
demokratis dan ikut bertanggung
jawab atas keputusan yang telah
dibuat. Peserta didik juga
memahami makna dan peran
individu terhadap kelangsungan
demokrasi Pancasila. Melalui
pembelajaran demokrasi,
peserta didik merefleksikan dan
memahami tantangannya
dalam
konteks yang berbeda, termasuk
dalam organisasi
Berekayasa dan Berteknologi
untuk membangun NKRI
Peserta didik melatih untuk
memiliki kecakapan bernalar
kritis, kreatif dan inovatif untuk
mencipta produk berbasis
teknologi guna memudahkan
aktivitas diri dan berempati
untuk masyarakat sekitar
berdasarkan karyanya. Peserta
didik terus-menerus
mengembangkan inovasi untuk
menyelesaikan persoalan-
persoalan masyarakat. Peserta
didik menerapkan teknologi
dan mensinergikan aspek
sosial untuk membangun
budaya smart society dalam
membangun NKRI dan rasa
cinta tanah air.
Contoh kontektualisasi tema:
- Kalkulator Faraid dengan
Program Excel Sederhana
Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasikan
potensi ekonomi lokal dan upaya-
upanya untuk mengembangkannya
yang berkaitan dengan aspek
lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Melalui
Kegiatan kewirausahaan dapat
menumbuhkan kreativitas dan jiwa
kewirausahaan peserta didik.
Peserta didik juga membuka
wawasan tentang peluang masa
depan, peka akan kebutuhan
masyarakat, menjadi problem
solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja
profesional penuh integritas. Tema
ini ditujukan untuk jenjang MI,
MTs, MA. Karena jenjang MAK
sudah memiliki mata pelajaran
Proyek Kreatif dan Kewirausahaan
menuju pelajar yang berbagi dan
bermanfaat bagi orang lain, maka
tema ini tidak menjadi pilihan
untuk jenjang MAK.
Contoh kontektualisasi tema:
- Membuat Produk dengan konten
KEBEKERJAAN
Peserta didik menghubungkan
berbagai pengetahuan yang
telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian
dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan,
peluang kerja, serta kesiapan
kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini.
Dalam proyeknya, peserta didik
juga akan mengasah kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan
standar yang dibutuhkan di
dunia kerja. Tema ini ditujukan
sebagai tema wajib khusus
jenjang MAK.
Contoh kontektualisasi tema
TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
Jenjang
Ketentuan Jumlah Tema
PAUD 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda
MI 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MTs 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
MA Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
MAK Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan
POLA PELAKSANAAN PROYEK
POLA PELAKSANAAN PROYEK
CONTOH PENENTUAN ALOKASI WAKTU
Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3
Dimensi
berkebinekaan
global, bergotong-
royong
berkebinekaan
global, bergotong-
royong, bernalar
kritis
bergotong-royong
dan bernalar
kritis
Tema Kearifan Lokal BhinnekTunggalIka Kewirausahaan
Alokasi Waktu 100 120 140
CONTOH ALOKASI WAKTU PROYEK DALAM STRUKTUR KURIKULUM JENJANG SMP
ALOKASI WAKTU
KEGIATANREGULER/
MINGGU
PROJECT20%
TOTAL JPPER
TAHUN
Pendidikan Agama dan
BudiPekerti
72 (2) 36 (33%) 108
PPKn 72 (2) 36 (33%) 108
Bahasa Indonesia 180 (5) 46 (21%) 216
Matematika 144 (4) 36 (20%) 180
IPA 144 (4) 36 (20%) 180
IPS 108 (3) 36 (25%) 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika 72 (2) 36 (33%) 108
Mapel Pilihan 72 (2) 36 (33%) 108
Mulok(Bahasa Daerah) 72 (2) 36 (33%) 108
JUMLAH 28 (1008)
360
(1368)
No Tema Bentuk
Kegiatan
Sasaran
Nilai PPP
Mapel
Terintegrasi Waktu
1
Bangunlah
jiwa dan
raganya
PameranKarya
Gotong
Royong,
kreatif,
PPKn, PJOK,
Matematika,
Prakarya
Des M2, M3 smt 1
2
Perubahan Iklim
Global
Penanaman
pohon,
Pengolahan
sampah,
kebersihan
drainase
Mandiri,
ktreatif,
gotong-
royong,
beriman
dan
bertaqwa
IPS, IPA,
Pendidikan
Agama
Jun M3, M4
smt 1
3
Kewirausahaan
Bazar, PentasSeni,
Ekonomikreatif,
membuat video,inovasi
pengolahan
daun kelor
Kreatif, inovatif,
cinta lingkungan
IPS, SeniBudaya,
Informatika
Jun M1 Smt 2
4 Cerlang Budaya
wisata Edukasike
tempat-tempat
yangmenjadi
kekhsasan daerah,
kunjungan
ke
home industry,
menciptakan
Mandiri,
kreatif, kritis,
kreatif
Seni Budaya, Bahasa
Inggris,Bahasa Jawa,
Bahasa Indonesia.
Apr M5 Smt 2Mei m4
Smr 2
CONTOH ALOKASI WAKTU PROYEK DALAM STRUKTUR KURIKULUM JENJANG SMP
PENGATURAN BEBAN BELAJAR DALAM DOKUMEN KURIKULUM
No Muatan
Pembelajaran
BebanBelajar Pengaturan
1.
Intrakurikuler
Wajib
a. Beban belajar ini memuat semua
mata pelajaran yang bersifat
nasional.
b. Materi pembelajaran setiap mata
pelajaran mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
c. Diatur dalam kegiatan regular.
Tambahan
a. Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah
(Bahasa Jawa) yang sesuai karakterisrik
Provinsi Jawa Timur.
b. Diatur dalam kegiatan reguler.
2. Proyek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Wajib
a. Muatan pembelajaran mengacu pada 6
tema projek Profil Pelajar Pancasila.
b. Diatur dalam kegiatan projek.
3
Ekstrakurikuler Tambahan
a. Memiliki muatan yang menjadi
kebutuhan dan karakteristik SMP
Model6.
b. Diatur dalam kegiatan di luar
kegiatanregular dan proyek PPP
TUGAS RTL
• Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan tema proyek dalam
satu tahun untuk semua kelas.
• Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan alokasi waktu untuk
setiap tema proyek.
• Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan pola waktu
pelaksanaan proyek.
• Tim pengembang kurikulum Menyusun alokasi waktu kegiatan proyek
dalam struktur kurikulum madrasah.
• Tim pengembang kurikulum Menyusun kalender kegiatan proyek dalam
kalender akademik.
• Tim pengembang kurikulum Menyusun beban belajar yang memuat
kegiatan proyek.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxSDN3IMOGIRI
 
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxPengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxssuser0ee2bf
 
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighFiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighNurul Ilhamni
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxArmanDino4
 
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxAnalisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxmuniprohmat
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahYANI RASMADI
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptsriagunggb
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
 
PPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxPPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxHendrikDitya
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxTesah2
 
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptxRatnaFitriani15
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptxAtepTedi3
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 

What's hot (20)

PRESENTASI P5.pptx
PRESENTASI P5.pptxPRESENTASI P5.pptx
PRESENTASI P5.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptxPengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
Pengenalan Platform Merdeka Mengajar.pptx
 
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighFiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxAnalisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
 
Persentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolahPersentasi profil sekolah
Persentasi profil sekolah
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
 
materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila ppt
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
Merancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptxMerancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptx
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
 
PPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptxPPT - PENGENALAN P5.pptx
PPT - PENGENALAN P5.pptx
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 

Similar to P5P2RLA.pptx

p 5 Kemenag.pptx
p 5 Kemenag.pptxp 5 Kemenag.pptx
p 5 Kemenag.pptxulfa692542
 
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxMateri Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxNoviAyuLestariNingti
 
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxYESIDAAPRILIANI2
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....SuerwanSuerwan
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxLSPSMKPEMBANGUNANJAY
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxzenskRZ
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxmakrifatunamanah1
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxanita91738
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxanita91738
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxreska7
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMuhammad Nuroni
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfviola883348
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxUjangMuranaWijaya
 
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptx
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptxHerman Eban PPT P-5 SDI-B.pptx
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptxHERMAN511894
 
1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptxathenPrie
 

Similar to P5P2RLA.pptx (20)

p 5 Kemenag.pptx
p 5 Kemenag.pptxp 5 Kemenag.pptx
p 5 Kemenag.pptx
 
P5 KEMENAG.pdf
P5 KEMENAG.pdfP5 KEMENAG.pdf
P5 KEMENAG.pdf
 
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxMateri Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
 
Pengenalan-P5.pptx
Pengenalan-P5.pptxPengenalan-P5.pptx
Pengenalan-P5.pptx
 
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Pengenalan-P5 Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMPN 20 Surakarta 2022-2023....
 
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT_PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptxSosialisasi P5_Sijunjung.pptx
Sosialisasi P5_Sijunjung.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
PROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptxPROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptx
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
 
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptxP5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
P5-Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-1.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptx
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptxHerman Eban PPT P-5 SDI-B.pptx
Herman Eban PPT P-5 SDI-B.pptx
 
1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx1. PROJEK P5.pptx
1. PROJEK P5.pptx
 

Recently uploaded

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 

Recently uploaded (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 

P5P2RLA.pptx

  • 1. PROYEK PENGUATAN Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin Oleh: Dr. Hanun Asrohah, M.Ag
  • 2. MENGAPA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PROYEK? ● Kegiatan proyek merupakan suatu petualangan investigasi dengan pendampingan guru tentang suatu hal yang menarik minatnya dan peserta didik akan mengalami proses mencari tahu. ● Pembelajaran yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan sekitar agar pelajar lebih peka, peduli, dan belajar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kontekstual di sekitar mereka. ● Pembelajaran yang kontekstual akan membangun kepekaan pelajar akan kondisi lingkungan dan masyarakat, yang akhirnya membangun kompetensi global yang dibutuhkan di Abad ke-21, termasuk untuk menguatkan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) 2
  • 3. Profil Pelajar Pancasila Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0. Diharapkan Pelajar Indonesia memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan global. 3. Bergotong-royong. 4. Mandiri. 5. Bernalar kritis. 6. Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. 3 “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
  • 4. Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat.. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. . Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis. Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama. Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik, agama, etnis dan lain sebagainya Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 prinsip. Kesepuluh prinsip i tersebut adalah: 1. Berkeadaban (Ta’addub). 2. Keteladanan (Qudwah) 3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah) . 4. Toleransi (Tasāmuh) Prinsip-prinsip tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang baik. 4
  • 5. Budaya satuan pendidikan Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di satuan pendidikan. Intrakurikuler Muatan pembelajaran Kegiatan/pengalaman belajar. Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila) Ekstrakurikuler Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat. Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin di Satuan Pendidikan Profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia Berkebinekaa n global Bergoton g royong Kreatif Bernalar kritis Mandiri Pelajar Indonesia 5 NILAI RAHMATAN LIL ALAMIN
  • 6. HOLISTIK Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek, seperti peserta didik, pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari. KONTEKSTUAL Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Tema- tema projek yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh dan menjawab persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan mendasarkan projek pada pengalaman dan pemecahan masalah nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya. BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya. Pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya. Pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah kemampuan peserta didik dalam memunculkan inisiatif serta meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan memecahkan masalah EMPAT PRINSIP PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA & PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
  • 7. Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Pelajar Rahmatan lil Alamin Untuk Satuan Pendidikan ● Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat. ● Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Untuk Pendidik ● Memberikan ruang dan waktu untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin bagi peserta didik dan dirinya sendiri. ● Memberikan kesempatan yang luas untuk merancang kegiatan pembelajaran yang berdampak pada peserta didik. ● Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya proses pembelajaran. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin Untuk Peserta Didik ● Mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. ● Mengasah inisiatif dan partisipasi untuk merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan. ● Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu. ● Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar. ● Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di lingkungan sekitar sebagai salah satu bentuk hasil belajar. ● Mengasah daya belajar dan kepemimpinan peserta didik dalam proses pembelajaran. 7
  • 8. MADRASAH SEBAGAI EKOSISTEM DALAM MENGEMBANGKAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN ●Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung penerapan projek penguatan profil pelajar Pancasila ●Memahami peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila ●Mendorong penguatan kapasitas pendidik dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila • Berpikiran Terbuka • Senang Mempelajari Hal Baru • Kolaboratif Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan terlaksana secara optimal apabila peserta didik, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan sebagai komponen utama pembelajaran dapat saling mengoptimalkan perannya. Peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan, pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya, sementara lingkungan satuan pendidikan berperan sebagai pendukung terselenggaranya kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif. • Kapasitas Dasar • Kapasitas Lanjutan
  • 9. Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan). Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. MENDESAIN PROYEK PELAJAR PANCASILA & PRLA Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek 2 3 4 5 Desain dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 9 1
  • 10. 1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 10 Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan. 1 2 Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase. 3 4 Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari: ● jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan, ● banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, ● jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek, ● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. A. Langkah pembentukan tim fasilitator projek
  • 11. B. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam Pengelolaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Satuan pendidikan 1. Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek di skala satuan pendidikan, termasuk sistem pendokumentasian projek. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai portofolio satuan pendidikan. 2. Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya materi projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi. Satuan pendidikan dapat mengidentifikasi orang tua yang potensial sebagai narasumber dari daftar pekerjaan orang tua atau narasumber ahli di lingkungan sekitar satuan pendidikan. 3. Mengomunikasikan projek penguatan profil pelajar Pancasila kepada lingkungan satuan pendidikan, orang tua peserta didik, dan mitra (narasumber dan organisasi terkait). 4. Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak dikurangi) sesuai arahan alokasi waktu projek yang sudah diatur oleh pemerintah. (Sementara pada pendidikan kesetaraan, alokasi waktu projek dilaksanakan pada mata pelajaran Pemberdayaan dan/atau Keterampilan.) 5. Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk memfasilitasi proses berjalannya projek dengan memberikan dukungan, baik dalam bidang akademis maupun kebutuhan emosional peserta didik. 6. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang diperlukan untuk kelangsungan projek Koordinator Projek 1. Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau tenaga pendidik yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengelola projek. 2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola projek di satuan pendidikan. 3. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik agar dapat menyelesaikan projek dengan sukses. 4. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik yang tergabung di dalam tim fasilitator projek. 5. Memastikan alur projek memiliki aktivitas yang kaya dan beragam untuk mengoptimalkan prinsip eksploratif. 6. Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah ditetapkan. 11
  • 12. Fasilitator Projek 1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik agar dapat memberikan stimulan atau tantangan yang beragam (berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya imajinasi, kreasi dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek. 2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan dan pengembangan projek, dengan menyesuaikan kesiapan peserta didik dalam tingkat keterlibatan. 3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek sesuai minat masing-masing peserta didik. 4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek (orang tua, mitra, lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran dari setiap tema projek. 5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah ditentukan dalam memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang menjadi fokus sasaran. 6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu dibantu dalam penyediaan hal berikut: ○ Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain yang berhubungan dengan projek. ○ Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek. 7. Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi peserta didik untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat kabar/majalah, praktisi atau ahli bidang tertentu, dan sumber belajar lainnya. 8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti. ❏ Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk menghubungi sumber pembelajaran ❏ Mencari kontak dan menghubungi narasumber 6. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan dan kritik selama projek berjalan dan di akhir projek. 7. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan setiap tahapan kegiatan projek yang menjadi ruang lingkup belajar peserta didik. 8. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan projek mereka. 9. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan projek. 12
  • 13. 2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 13 Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek (project based learning). Pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. (Edutopia) Pembelajaran berbasis projek bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, pembelajaran berbasis projek biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
  • 14. 14 Seberapa banyak pendidik yang PERNAH melaksanakan pembelajaran berbasis projek? <50% ⋝50 % Apakah pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan satuan pendidikan? Sudah Belum Apakah projek sudah terjadi lintas disiplin ilmu? Belum Sudah Apakah satuan pendidikan memiliki sistem*) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis projek? Belum punya Punya Ya Tidak Apakah sudah ada keterlibatan mitra? TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN TAHAP LANJUTAN DAN DIREKOMENDASIKAN MENJADI MENTOR UNTUK SATUAN PENDIDIKAN TAHAP AWAL/BERKEMBANG Identifikasi kesiapan satuan pendidikan *) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi berkala serta pengayaan pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
  • 15. ● Satuan pendidikan belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran berbasis projek. ● Konsep pembelajaran berbasis projek baru diketahui pendidik. ● Satuan pendidikan menjalankan projek secara internal (tidak melibatkan pihak luar). ● Satuan pendidikan sudah memiliki sistem untuk menjalankan pembelajaran berbasis projek. ● Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami sebagian pendidik. ● Satuan pendidikan mulai melibatkan pihak di luar satuan pendidikan untuk membantu salah satu aktivitas projek. ● Pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan satuan pendidikan ● Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami semua pendidik. ● Satuan pendidikan sudah menjalin kerjasama dengan pihak mitra di luar satuan pendidikan agar dampak projek dapat diperluas secara berkelanjutan. 15 TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
  • 16. ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. ● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. ● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran. ● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah. ● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek. ● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 16 3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dimensi Profil Pelajar Pancasila
  • 17. Dimensi Elemen Sub Elemen Nilai Rahmatan Lil Alamin Karakter 1.Beriman, Bertakwa KepadaTuhanYang Maha Esa, dan Berahlak Mulia (a) akhlak beragama;  Mengenal dan Mencintai TuhanYang Maha Esa  Pemahaman Agama/ Kepercayaan  Pelaksanaan RitualIbadah Berkeadaban(Ta’addub)  Shaleh individual (b) akhlakpribadi;  Integritas  Merawat Diri secaraFisik, Mental, dan Spiritual  Berkeadaban (Ta’addub)  Keteladanan (Qudwah)  Shaleh individual  Integritas  Disiplin (c) akhlakkepada manusia;  Mengutamakan persamaan denganorang lain dan menghargai perbedaan  Berempati kepadaorang lain  Berkeadaban (Ta’addub)  Kesetaraan (Musāwah) Shaleh sosial Peduli sosial Menghargaiorang lain (d) akhlak kepada alam;  Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi  Menjaga lingkunganalam sekitar  Berkeadaban (Ta’addub)  Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr) Shaleh sosial Berbudaya dan peduli lingkungan (e) akhlak bernegara. Melaksanakan Hakdan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia  Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah) Nasionalisme Patriotisme Komitmen Kebangsaan
  • 18. 18 PAUD Contoh proses menentukan dimensi yang difokuskan, elemen, sub elemen, tujuan pembelajaran (narasi capaian diakhir fase), dan mengembangakan indikator per tujuan pembelajaran. Tema : Aku Sayang Bumi Topik : Pengelolaan Sampah Projek : Memilah Sampah Dimensi P3 yang dibangun : Dimensi Elemen Sub Elemen Nilai Rahmatan lil Alamin Karakter Diakhir Fase PAUD, anak Bergotong royong Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial Toleransi (Tasamuh) Menghargai keberagaman Mulai mengenali dan mengapresiasi orang-orang di rumah dan sekolah, untuk merespon kebutuhan di rumah dan sekolah. Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai toleransi dalam pergaulan bermasyarakat terhadap segala perbedaan, baik perbedaan agama, budaya, bahasa, suku dan golongan dengan dasar nilai-nilai agama dan filosofis Pancasila Bernalar Kritis Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan Mengajukan pertanyaan Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr) Bersikap terbuka Bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap diri dan lingkungan Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah gagasan dan informasi Bernalar kritis Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan sederhana
  • 19. Aku Sayang Bumi Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang terhadap ciptaan Tuhan YME. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi penyebab banjir di sekitar, membuat dan menghias tempat sampah dari barang bekas ● Membuat karya seni dari bahan alam Aku Cinta Indonesia Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi budaya nusantara dengan kunjungan ke museum budaya setempat Bermain dan Bekerja sama Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama. Contoh kontekstualisasi tema: ● Membuat “minggu bertukar bekal” di mana peserta didik membawa bekal, menceritakan, dan menghargai makanan yang biasa dimakan di rumah masing-masing. Imajinasi dan Kreativitasku Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi, dan eksperimen. Pada tema Imajinasi dan Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya. Contoh kontekstualisasi tema: ● Eksplorasi cara membuat kendaraan bersayap lalu bermain peran tentang terbang dengan kendaraan tersebut TEMA-TEMA UNTUK PAUD
  • 20. Hidup Berkelanjutan Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia dan generasi penerus. Contoh kontektualisasi tema: Pemanfaatan sampah organik di madrasah Hutan dan paru-paru dunia Kearifan Lokal Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajari konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai- nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya. Contoh kontektualisasi tema: - Sistem masyarakat adat di tengah modernisasi Bhineka Tunggal Ika Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. Contoh kontektualisasi tema: - Bullying media sosial Bangunlah Jiwa dan Raganya Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. Contoh kontektualisasi tema: - Bullying media sosial TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
  • 21. Demokrasi Pancasila Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan sura terbanyak sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Peserta didik juga memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasarkan karyanya. Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan- persoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa cinta tanah air. Contoh kontektualisasi tema: - Kalkulator Faraid dengan Program Excel Sederhana Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya- upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang MI, MTs, MA. Karena jenjang MAK sudah memiliki mata pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang MAK. Contoh kontektualisasi tema: - Membuat Produk dengan konten KEBEKERJAAN Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam proyeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang MAK. Contoh kontektualisasi tema TEMA-TEMA UNTUK MI, MTS, DAN MA
  • 22. Jenjang Ketentuan Jumlah Tema PAUD 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda MI 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda MTs 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda MA Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda MA Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda MAK Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan MAK Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan
  • 25. CONTOH PENENTUAN ALOKASI WAKTU Projek Profil 1 Projek Profil 2 Projek Profil 3 Dimensi berkebinekaan global, bergotong- royong berkebinekaan global, bergotong- royong, bernalar kritis bergotong-royong dan bernalar kritis Tema Kearifan Lokal BhinnekTunggalIka Kewirausahaan Alokasi Waktu 100 120 140
  • 26. CONTOH ALOKASI WAKTU PROYEK DALAM STRUKTUR KURIKULUM JENJANG SMP ALOKASI WAKTU KEGIATANREGULER/ MINGGU PROJECT20% TOTAL JPPER TAHUN Pendidikan Agama dan BudiPekerti 72 (2) 36 (33%) 108 PPKn 72 (2) 36 (33%) 108 Bahasa Indonesia 180 (5) 46 (21%) 216 Matematika 144 (4) 36 (20%) 180 IPA 144 (4) 36 (20%) 180 IPS 108 (3) 36 (25%) 144 Bahasa Inggris 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 72 (2) 36 (33%) 108 Informatika 72 (2) 36 (33%) 108 Mapel Pilihan 72 (2) 36 (33%) 108 Mulok(Bahasa Daerah) 72 (2) 36 (33%) 108 JUMLAH 28 (1008) 360 (1368)
  • 27. No Tema Bentuk Kegiatan Sasaran Nilai PPP Mapel Terintegrasi Waktu 1 Bangunlah jiwa dan raganya PameranKarya Gotong Royong, kreatif, PPKn, PJOK, Matematika, Prakarya Des M2, M3 smt 1 2 Perubahan Iklim Global Penanaman pohon, Pengolahan sampah, kebersihan drainase Mandiri, ktreatif, gotong- royong, beriman dan bertaqwa IPS, IPA, Pendidikan Agama Jun M3, M4 smt 1 3 Kewirausahaan Bazar, PentasSeni, Ekonomikreatif, membuat video,inovasi pengolahan daun kelor Kreatif, inovatif, cinta lingkungan IPS, SeniBudaya, Informatika Jun M1 Smt 2 4 Cerlang Budaya wisata Edukasike tempat-tempat yangmenjadi kekhsasan daerah, kunjungan ke home industry, menciptakan Mandiri, kreatif, kritis, kreatif Seni Budaya, Bahasa Inggris,Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia. Apr M5 Smt 2Mei m4 Smr 2 CONTOH ALOKASI WAKTU PROYEK DALAM STRUKTUR KURIKULUM JENJANG SMP
  • 28. PENGATURAN BEBAN BELAJAR DALAM DOKUMEN KURIKULUM No Muatan Pembelajaran BebanBelajar Pengaturan 1. Intrakurikuler Wajib a. Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran yang bersifat nasional. b. Materi pembelajaran setiap mata pelajaran mengacu pada Capaian Pembelajaran. c. Diatur dalam kegiatan regular. Tambahan a. Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) yang sesuai karakterisrik Provinsi Jawa Timur. b. Diatur dalam kegiatan reguler. 2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Wajib a. Muatan pembelajaran mengacu pada 6 tema projek Profil Pelajar Pancasila. b. Diatur dalam kegiatan projek. 3 Ekstrakurikuler Tambahan a. Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan dan karakteristik SMP Model6. b. Diatur dalam kegiatan di luar kegiatanregular dan proyek PPP
  • 29. TUGAS RTL • Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan tema proyek dalam satu tahun untuk semua kelas. • Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan alokasi waktu untuk setiap tema proyek. • Tim pengembang kurikulum madrasah menentukan pola waktu pelaksanaan proyek. • Tim pengembang kurikulum Menyusun alokasi waktu kegiatan proyek dalam struktur kurikulum madrasah. • Tim pengembang kurikulum Menyusun kalender kegiatan proyek dalam kalender akademik. • Tim pengembang kurikulum Menyusun beban belajar yang memuat kegiatan proyek.

Editor's Notes

  1. Untuk memastikan perancangan dan perencanaan Projek Profil Pelajar Pancasila berjalan dengan baik, berikut hal-hal yang harus dipersiapkan: Pemilihan tema projek yang akan dijalankan dalam satu tahun ajaran sebelum tahun ajaran dimulai. Projek ini tetap mengikuti kurikulum Pendidikan Nasional dan tidak mengubah tujuan pembelajaran dari mata peserta didikan yang berkaitan dengan projek. Mengatur waktu dan durasi pelaksanaan dari setiap tema projek yang dipilih Membentuk struktur kepanitiaan untuk memastikan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penerapan projek ini dipahami dan dimengerti dengan baik oleh semua pendidik, baik dari perencanaan, penerapan serta peran dan tanggung jawab dari setiap pelaku projek (satuan pendidikan, Pendidikdan peserta didik). Pelatihan dan pengembangan kapasitas pendidik Menentukan standar penilaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai ketentuan yang dijelaskan pada prinsip ini. Melibatkan komunitas satuan pendidikan untuk memperkaya pelaksanaan projek (orang tua peserta didik, petinggi lingkungan, pengusaha sekitar satuan pendidikan, komunitas terdekat, dan berbagai narasumber belajar yang berhubungan dengan tema projek yang dipelajari Melakukan evaluasi di setiap akhir periode projek untuk memberi timbal balik dan perbaikan di pelaksanaan projek selanjutnya Menyediakan waktu dan tempat untuk para pelaku projek memperlihatkan proses dan hasil pelaksanaan projek di akhir periode pelaksanaan projek
  2. Untuk memastikan perancangan dan perencanaan Projek Profil Pelajar Pancasila berjalan dengan baik, berikut hal-hal yang harus dipersiapkan: Pemilihan tema projek yang akan dijalankan dalam satu tahun ajaran sebelum tahun ajaran dimulai. Projek ini tetap mengikuti kurikulum Pendidikan Nasional dan tidak mengubah tujuan pembelajaran dari mata peserta didikan yang berkaitan dengan projek. Mengatur waktu dan durasi pelaksanaan dari setiap tema projek yang dipilih Membentuk struktur kepanitiaan untuk memastikan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penerapan projek ini dipahami dan dimengerti dengan baik oleh semua pendidik, baik dari perencanaan, penerapan serta peran dan tanggung jawab dari setiap pelaku projek (satuan pendidikan, Pendidikdan peserta didik). Pelatihan dan pengembangan kapasitas pendidik Menentukan standar penilaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai ketentuan yang dijelaskan pada prinsip ini. Melibatkan komunitas satuan pendidikan untuk memperkaya pelaksanaan projek (orang tua peserta didik, petinggi lingkungan, pengusaha sekitar satuan pendidikan, komunitas terdekat, dan berbagai narasumber belajar yang berhubungan dengan tema projek yang dipelajari Melakukan evaluasi di setiap akhir periode projek untuk memberi timbal balik dan perbaikan di pelaksanaan projek selanjutnya Menyediakan waktu dan tempat untuk para pelaku projek memperlihatkan proses dan hasil pelaksanaan projek di akhir periode pelaksanaan projek