Puisi ini meratapi kepergian seseorang yang sangat berarti bagi si penyair. Orang itu pergi meninggalkan kekosongan dan kesepian dalam hati si penyair. Meskipun waktu terus berlalu, si penyair tetap mengingat sosok yang telah pergi itu dan berharap suatu hari dapat bertemu kembali dengannya.

1. jay-jay _pemergian
tiada lagi gemersik
suara si buluh perindu
tiada lagi pujukan
untuk seorang perindu
tiada kata-kata
dan sanjungan bagai dulu
segala keagungan
kini sejarah yang pilu
semanjak kau pergi
meninggalkan ruang kesepian
kekosongan ini
bagai malam gelap berpanjangan
satu demi satu
yang berlalu tidak sepertimu
satu hari pasti dikau kan ku jejaki
kehadiran mu dulu
bulan menyinari alam
pemergian dikau sayang
bagiku satu kehilangan