SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
REVISI
          UJIAN AKHIR SEMESTER




                MATAKULIAH
JARINGAN SYARAF TIRUAN
     DOSEN: Drs. Widodo Prijodiprodjo, M.Sc., EE




                        Oleh:

               Asih Pujiastuti (310742)




          UNIVERSITAS GAJAH MADA
FAK. MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                    2011
1. Back Propogation dan Recurrent dalam Jaringan Syaraf Tiruan (JST).
   a) Bandingkan kedua hal tersebut!
   b) Kemukakan manfaat masing-masing!

  Jawab:

  a) Perbandingan:

                Back propagation                              Recurrent
     a. Mempunyai       struktur feedforward; a. Mempunyai struktur feedback,
        dimana signal bergerak melewati            mempunyai koneksi kembali dari
        lapisan tersembunyi dan akhirnya           output ke input
        mencapai unit output
     b. Struktur perilakunya stabil             b. Struktur perilakunya stabil dan
                                                   menghasilkan dinamika yang
                                                   sangat komplek
     c. Tidak mempnyai loop                     c. Memiliki loop, lapisan output akan
                                                   member input bagi lapisan input
     d. Contoh: single layer perceptron, multi d. Contoh: LVQ (linier vector
        layer perceptron, radial basis function    quanification), SOM (Self
                                                   organizing map)

  b) Manfaat:

                Back propagation                             Recurrent
     Manfaat :                                 Manfaat :
       Backpropagation, untuk memprediksi        Recurrent, kasus identifikasi dan
       suatu system dalam waktu yang             pemodelan system non linier
       berbeda

2. Supervised dan Unsupervised Learning.
   a) Bandingkan kedua hal tersebut, kemukakan dalam hal apa/kapan Supervised
      learning lebih cocok dan dalam hal apa / kapan Unsupervised learning lebih
      cocok!
   b) Berikan contoh aplikasi riilnya!

     Jawab:




     Belajar dengan pengawasan (Supervised Learning )
Pada metode supervised learning jaringan diberikan vektor target yang harus
     dicapai sebagai dasar untuk mengubah hubungan interkoneksi atau bobot pada
     jaringan. Contoh jaringan yang belajar dengan pengawasan adalah
     Backpropagation dan Perceptron.
     Cocok digunakan untuk pengenalan pola.

     Metode unsupervised learning

     Melatih jaringan terhadap suatu inputan tanpa adanya pengawasan,dimana vektor
     target tidak ditentukan. Vektor masukan dimasukkan ke dalam jaringan,kemudian
     sistem akan mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga
     dihasilkankeluaran yang konsisten bilamana pola yang menyerupai vektor
     masukan tersebut diberikan. Contoh : kohonen, Hebbian.
     Cocok untuk pengelompokan dan klasifikasi pola.

               Supervised Learning                   Unsupervised Learning
         Kumpulan         input     berusaha     JST mengorganisasikan dirinya
         membentuk target output yang sudah      untuk membentuk vektor-vektor
         diketahui sebelumnya                    input    yang    serupa   tanpa
         Perbedaan antara output yang masih      menggunakan data atau contoh-
         salah dengan output yang diharapkan     contoh pelatihan, biasanya ke
         harus sekecil mungkin                   dalam suatu kategori/kelompok2
         Biasanya lebih baik daripada            tertentu
         unsupervised
         Kelemahan: pertumbuhan waktu
         komputasi eksponensial, data bnyk
         berarti semakin lambat



3. Optimasi (optimalisasi).
   a) Jelaskan peran / kegunaan JST dalam hal ini!
   b) Jelaskan jenis JST yang mana / apa saja yang cocok untuk melaksanakan peran
      tersebut!

     Jawab:

  a) Optimasi, menemukan suatu jawaban terbaik sehingga mampu meminimalisasi
     fungsi biaya.
  b) Model yang biasa digunakan untuk aplikasi ini antara lain: ADALINE, Hopfield,
     Bolztman, Backpropagation, dll. Contoh: aplikasi JST dalam optimasi pemilihan
     komponen elektronik
4. Jaringan Hopfield, Boltzmann, Elman, dan Jordan.
   a) Jelaskan persamaan / kemiripan dan perbedaan diantara hal-hal tersebut!
   b) Jelaskan manfaat / kegunaan masing-masing!

     Jawab:

  a) Hopfield : jaringan ini dapat berfungsi sebagai jaringan memori asosiatif dan
     dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah kepuasan terbatasi. Contohnya
     : TSP (traveling salesman problem).
     Boltzman : jaringan syaraf tiruan yang bobot atau aktifasi-aktifasinya berubah
     berdasarkan sebuah fungsi densitas probabilitas. Contoh : simulated annealing
     dan teori keputusan Bayesian.
     Jaringan Elman adalah sebuah jaringan rekurens sederhana yang memiliki
     umpan balik nilai sehingga dapat menangani memori jangka pendek. Masukan
     jaringan tidak hanya nilai masukan dari luar jaringan, tetapi ditambah dengan
     nilai keluaran dari neuron tersembuyi dari propagasi sebelumnya .
     Jordan : koneksi dengan dirinya sendiri, context sebagai pengingat pada outptnya
     dan lebih kecil, daya ingat kecil dan sebaliknya. Jordan merupakan suatu
     pengenal pola runtunan (sequence recognition & generation).
5. Jaringan Kohonen (Kohonen Net)
   a) Jaringan ini dikenal pula dengan istilah Self Organizing Map (SOM). Jelaskan
      apa yang dimaksud dengannya!
   b) Berikan contoh aplikasinya!

  Jawab:

  a) Jaringan syaraf self organizing, yang sering disebut juga topology
     preserving maps, mengansumsikan sebuah struktur topologi antar unit-unit
     cluster. Jaringan syaraf self organizing ini pertama kali diperkenalkan oleh
     Tuevo Kohonen dari University of Helsinki pada tahun 1981. Algoritma dari
     kohonen self organizing map adalah sebagai berikut :
     Langkah 1. Inisialisasikan bobot 𝑤 𝑖𝑗 . Set parameter-parameter tetangga dan
                   set parameter learning rate.
     Langkah 2. Selama kondisi berhenti masih bernilai salah, kerjakan langkah-
                   langkah berikut ini :
               a. Untuk masing-masing vektor input x, lakukan :
               b. Untuk masing-masing j, lakukan perhitungan :



               c. Tentukan J sampai D ( j) bernilai minimum.
               d. Untuk masing-masing unit j dengan spesifikasi tetangga tertentu
                  pada j dan untuk semua I, kerjakan :


               e. Perbaiki learning rate.
               f. Kurangi radius tetangga pada waktu-waktu tertentu.
               g. Tes kondisi berhenti.




  b) Peramalan beban listrik, Optimasi Travelling Salesman Problem, sistem
     pengenalan pola.
6. Fuzzy Set dan Fuzzy Logic (FL).
   a) Secara umum apa manfaat dari sistem ini? Jelaskan!
   b) Ada beberapa metode dalam FL, seperti metode Mamdani, Sugeno dan
      Tsukamoto. Apa ciri utama perbedaanya? Kemukakan aplikasinya?

    Jawab:

  a) Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang
     input ke dalam suatu ruang output. Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai
     kabur atau samar-samar. Suatu nilai dapat bernilai besar atau salah secara
     bersamaan. Dalam fuzzy dikenal derajat keanggotaan yang memiliki rentang
     nilai 0 (nol) hingga 1(satu). Berbeda dengan himpunan tegas yang memiliki
     nilai 1 atau 0 (ya atau tidak). Logika Fuzzy merupakan seuatu logika yang
     memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar atau
     salah. Dalam teori logika fuzzy suatu nilai bias bernilai benar atau salah
     secara bersama. Namun berapa besar keberadaan dan kesalahan suatu
     tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Logika fuzzy memiliki
     derajat keanggotaan dalam rentang 0 hingga 1. Berbeda dengan logika
     digital yang hanya memiliki dua nilai 1 atau 0. Logika fuzzy digunakan
     untuk menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa
     (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan
     dengan pelan, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Dan logika fuzzy
     menunjukan sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu nilai itu
     salah. Tidak seperti logika klasik (scrisp)/ tegas, suatu nilai hanya mempunyai
     2 kemungkinan yaitu merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat
     keanggotaan 0 (nol) artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1
     (satu) berarti nilai tersebut adalah anggota himpunan. Logika fuzzy adalah suatu
     cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output,
     mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu
     keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat
     dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama
     (Kusumadewi. 2004) Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0
     dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk
     linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan" dan "sangat" (Zadeh
     1965). Kelebihan dari teori logika fuzzy adalah kemampuan dalam proses
     penalaran secara        bahasa     (linguistic  reasoning).    Sehingga   dalam
     perancangannya tidak memerlukan persamaan matematik dari objek yang akan
     dikendalikan.
b) Metode Tsukamoto
   Pada Metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then
   harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi
   keanggotaan yang monoton . Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari
   tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire
   strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.
   Metode Mamdani
   Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode
   ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk
   mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan:
   1. Pembentukan himpunan fuzzy
   2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan)
   3. Komposisi aturan
   4. Penegasan (deffuzy)
   Metode Sugeno
   Penalaran dengan metode SUGENO hampir sama dengan penalaran
   MAMDANI, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan
   fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode ini
   diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985.

  Catatan:
  Metode yang paling sering digunakan adalah metode Mamdani dan metode
  Sugeno.Metode Mamdani menggunakan himpunan fuzzy sebagai konsekuen relu,
  Metode Sugeno menggunakan fungsi matematik atau konstanta. Mamdani:
  komputasi lebih berat, human-like inference, Sugeno: komputasi lebih efisien tapi
  kehilangan interpretabilitas linguistik.

Contenu connexe

Tendances

Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannyaradar radius
 
Software requirements specification atm ijal
Software requirements specification atm ijalSoftware requirements specification atm ijal
Software requirements specification atm ijalSyahrizal Geneiryodan
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfAdam Superman
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAlen Pepa
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Melina Krisnawati
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierRegy Buana Pramana
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataShofura Kamal
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisContoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisIsya Ansyari
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiryanprasetya
 
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + JawabanInteraksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + JawabanAwang Ramadhani
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelradar radius
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
 

Tendances (20)

SLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFASLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFA
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan PenerapannyaMakalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
Makalah Fuzzy Logic Dan Penerapannya
 
Software requirements specification atm ijal
Software requirements specification atm ijalSoftware requirements specification atm ijal
Software requirements specification atm ijal
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
Java (Netbeans) - Class, Constructor, Object (Object Oriented Programming)
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourier
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisContoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + JawabanInteraksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 

Similaire à Optimasi Judul untuk Dokumen Revisi Ujian Akhir Semester Matakuliah Jaringan Syaraf Tiruan

Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Bilyan Ustazila
 
Jaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanJaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanLarasWiranti2
 
Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1aereal
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDian Sari
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxfachruddin07003
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)radar radius
 
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Farichah Riha
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicIKHSAN MAHRURI
 
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdfmateri mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdfNariyahSilvianaErwan
 
Hardini 3201416015 3_b
Hardini 3201416015 3_b Hardini 3201416015 3_b
Hardini 3201416015 3_b Hardini_HD
 
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxINFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxAzlinManurung
 
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantoPenggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantosagitarius912
 
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6ゴースト アノン
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
1. artificial intelligence
1. artificial intelligence1. artificial intelligence
1. artificial intelligenceDony Riyanto
 

Similaire à Optimasi Judul untuk Dokumen Revisi Ujian Akhir Semester Matakuliah Jaringan Syaraf Tiruan (20)

Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"Metode Komputasi "Adaptive Network"
Metode Komputasi "Adaptive Network"
 
Jaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruanJaringan syaraf tiruan
Jaringan syaraf tiruan
 
Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1Aturan pembelajaran perceptron1
Aturan pembelajaran perceptron1
 
Dw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatanDw 9-intelijensi buatan
Dw 9-intelijensi buatan
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
 
Ppt tdl
Ppt tdlPpt tdl
Ppt tdl
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
Paper logika kabur muliani
Paper logika kabur mulianiPaper logika kabur muliani
Paper logika kabur muliani
 
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdfmateri mg 2 -  Jaringan Saraf Tiruan.pdf
materi mg 2 - Jaringan Saraf Tiruan.pdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Hardini 3201416015 3_b
Hardini 3201416015 3_b Hardini 3201416015 3_b
Hardini 3201416015 3_b
 
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxINFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
 
Ppt neuralnet
Ppt neuralnetPpt neuralnet
Ppt neuralnet
 
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwantoPenggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
Penggunaan algoritma genetika kusumoputro dan irwanto
 
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
Pemograman berorientasi obyek kelompok 6
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
UTS JST 2014/2015
UTS JST 2014/2015UTS JST 2014/2015
UTS JST 2014/2015
 
1. artificial intelligence
1. artificial intelligence1. artificial intelligence
1. artificial intelligence
 

Dernier

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 

Dernier (20)

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 

Optimasi Judul untuk Dokumen Revisi Ujian Akhir Semester Matakuliah Jaringan Syaraf Tiruan

  • 1. REVISI UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH JARINGAN SYARAF TIRUAN DOSEN: Drs. Widodo Prijodiprodjo, M.Sc., EE Oleh: Asih Pujiastuti (310742) UNIVERSITAS GAJAH MADA FAK. MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2011
  • 2. 1. Back Propogation dan Recurrent dalam Jaringan Syaraf Tiruan (JST). a) Bandingkan kedua hal tersebut! b) Kemukakan manfaat masing-masing! Jawab: a) Perbandingan: Back propagation Recurrent a. Mempunyai struktur feedforward; a. Mempunyai struktur feedback, dimana signal bergerak melewati mempunyai koneksi kembali dari lapisan tersembunyi dan akhirnya output ke input mencapai unit output b. Struktur perilakunya stabil b. Struktur perilakunya stabil dan menghasilkan dinamika yang sangat komplek c. Tidak mempnyai loop c. Memiliki loop, lapisan output akan member input bagi lapisan input d. Contoh: single layer perceptron, multi d. Contoh: LVQ (linier vector layer perceptron, radial basis function quanification), SOM (Self organizing map) b) Manfaat: Back propagation Recurrent Manfaat : Manfaat : Backpropagation, untuk memprediksi Recurrent, kasus identifikasi dan suatu system dalam waktu yang pemodelan system non linier berbeda 2. Supervised dan Unsupervised Learning. a) Bandingkan kedua hal tersebut, kemukakan dalam hal apa/kapan Supervised learning lebih cocok dan dalam hal apa / kapan Unsupervised learning lebih cocok! b) Berikan contoh aplikasi riilnya! Jawab: Belajar dengan pengawasan (Supervised Learning )
  • 3. Pada metode supervised learning jaringan diberikan vektor target yang harus dicapai sebagai dasar untuk mengubah hubungan interkoneksi atau bobot pada jaringan. Contoh jaringan yang belajar dengan pengawasan adalah Backpropagation dan Perceptron. Cocok digunakan untuk pengenalan pola. Metode unsupervised learning Melatih jaringan terhadap suatu inputan tanpa adanya pengawasan,dimana vektor target tidak ditentukan. Vektor masukan dimasukkan ke dalam jaringan,kemudian sistem akan mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga dihasilkankeluaran yang konsisten bilamana pola yang menyerupai vektor masukan tersebut diberikan. Contoh : kohonen, Hebbian. Cocok untuk pengelompokan dan klasifikasi pola. Supervised Learning Unsupervised Learning Kumpulan input berusaha JST mengorganisasikan dirinya membentuk target output yang sudah untuk membentuk vektor-vektor diketahui sebelumnya input yang serupa tanpa Perbedaan antara output yang masih menggunakan data atau contoh- salah dengan output yang diharapkan contoh pelatihan, biasanya ke harus sekecil mungkin dalam suatu kategori/kelompok2 Biasanya lebih baik daripada tertentu unsupervised Kelemahan: pertumbuhan waktu komputasi eksponensial, data bnyk berarti semakin lambat 3. Optimasi (optimalisasi). a) Jelaskan peran / kegunaan JST dalam hal ini! b) Jelaskan jenis JST yang mana / apa saja yang cocok untuk melaksanakan peran tersebut! Jawab: a) Optimasi, menemukan suatu jawaban terbaik sehingga mampu meminimalisasi fungsi biaya. b) Model yang biasa digunakan untuk aplikasi ini antara lain: ADALINE, Hopfield, Bolztman, Backpropagation, dll. Contoh: aplikasi JST dalam optimasi pemilihan komponen elektronik
  • 4. 4. Jaringan Hopfield, Boltzmann, Elman, dan Jordan. a) Jelaskan persamaan / kemiripan dan perbedaan diantara hal-hal tersebut! b) Jelaskan manfaat / kegunaan masing-masing! Jawab: a) Hopfield : jaringan ini dapat berfungsi sebagai jaringan memori asosiatif dan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah kepuasan terbatasi. Contohnya : TSP (traveling salesman problem). Boltzman : jaringan syaraf tiruan yang bobot atau aktifasi-aktifasinya berubah berdasarkan sebuah fungsi densitas probabilitas. Contoh : simulated annealing dan teori keputusan Bayesian. Jaringan Elman adalah sebuah jaringan rekurens sederhana yang memiliki umpan balik nilai sehingga dapat menangani memori jangka pendek. Masukan jaringan tidak hanya nilai masukan dari luar jaringan, tetapi ditambah dengan nilai keluaran dari neuron tersembuyi dari propagasi sebelumnya . Jordan : koneksi dengan dirinya sendiri, context sebagai pengingat pada outptnya dan lebih kecil, daya ingat kecil dan sebaliknya. Jordan merupakan suatu pengenal pola runtunan (sequence recognition & generation).
  • 5.
  • 6. 5. Jaringan Kohonen (Kohonen Net) a) Jaringan ini dikenal pula dengan istilah Self Organizing Map (SOM). Jelaskan apa yang dimaksud dengannya! b) Berikan contoh aplikasinya! Jawab: a) Jaringan syaraf self organizing, yang sering disebut juga topology preserving maps, mengansumsikan sebuah struktur topologi antar unit-unit cluster. Jaringan syaraf self organizing ini pertama kali diperkenalkan oleh Tuevo Kohonen dari University of Helsinki pada tahun 1981. Algoritma dari kohonen self organizing map adalah sebagai berikut : Langkah 1. Inisialisasikan bobot 𝑤 𝑖𝑗 . Set parameter-parameter tetangga dan set parameter learning rate. Langkah 2. Selama kondisi berhenti masih bernilai salah, kerjakan langkah- langkah berikut ini : a. Untuk masing-masing vektor input x, lakukan : b. Untuk masing-masing j, lakukan perhitungan : c. Tentukan J sampai D ( j) bernilai minimum. d. Untuk masing-masing unit j dengan spesifikasi tetangga tertentu pada j dan untuk semua I, kerjakan : e. Perbaiki learning rate. f. Kurangi radius tetangga pada waktu-waktu tertentu. g. Tes kondisi berhenti. b) Peramalan beban listrik, Optimasi Travelling Salesman Problem, sistem pengenalan pola.
  • 7. 6. Fuzzy Set dan Fuzzy Logic (FL). a) Secara umum apa manfaat dari sistem ini? Jelaskan! b) Ada beberapa metode dalam FL, seperti metode Mamdani, Sugeno dan Tsukamoto. Apa ciri utama perbedaanya? Kemukakan aplikasinya? Jawab: a) Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Suatu nilai dapat bernilai besar atau salah secara bersamaan. Dalam fuzzy dikenal derajat keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1(satu). Berbeda dengan himpunan tegas yang memiliki nilai 1 atau 0 (ya atau tidak). Logika Fuzzy merupakan seuatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar atau salah. Dalam teori logika fuzzy suatu nilai bias bernilai benar atau salah secara bersama. Namun berapa besar keberadaan dan kesalahan suatu tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan dalam rentang 0 hingga 1. Berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua nilai 1 atau 0. Logika fuzzy digunakan untuk menterjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju kendaraan yang diekspresikan dengan pelan, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Dan logika fuzzy menunjukan sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu nilai itu salah. Tidak seperti logika klasik (scrisp)/ tegas, suatu nilai hanya mempunyai 2 kemungkinan yaitu merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat keanggotaan 0 (nol) artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1 (satu) berarti nilai tersebut adalah anggota himpunan. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama (Kusumadewi. 2004) Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan" dan "sangat" (Zadeh 1965). Kelebihan dari teori logika fuzzy adalah kemampuan dalam proses penalaran secara bahasa (linguistic reasoning). Sehingga dalam perancangannya tidak memerlukan persamaan matematik dari objek yang akan dikendalikan.
  • 8. b) Metode Tsukamoto Pada Metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton . Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Metode Mamdani Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan fuzzy 2. Aplikasi fungsi implikasi (aturan) 3. Komposisi aturan 4. Penegasan (deffuzy) Metode Sugeno Penalaran dengan metode SUGENO hampir sama dengan penalaran MAMDANI, hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985. Catatan: Metode yang paling sering digunakan adalah metode Mamdani dan metode Sugeno.Metode Mamdani menggunakan himpunan fuzzy sebagai konsekuen relu, Metode Sugeno menggunakan fungsi matematik atau konstanta. Mamdani: komputasi lebih berat, human-like inference, Sugeno: komputasi lebih efisien tapi kehilangan interpretabilitas linguistik.