SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
RETRADASI MENTAL 
BY: 
QUROTUL A’YUN,S.KEP.,NS
• Retardasi mental adalah kondisi 
sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan 
rendahnyakecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di 
bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan 
kehidupan sehari-hari
Kriteria Diagnosis 
• Nilai IQ sekitar 70 atau dibawahnya 
• Adanya defisit atau gangguan pada fungsi 
adaptif minimal 2 dari fungsi berikut : 
komunikasi, self-care, tempat tinggal, 
kemampuan sosial/interpersonal, akademis, 
kerja, kesehatan, keamanan, penggunaan 
tempat umum, self-direction, makan. 
• Onset terjadi sebelum berumur 18 tahun.
Klasifikasi 
• Klasifikasi dibawah ini merupakan klasifikasi 
berdasarkan hasil penilaian IQ, yaitu : 
– Retardasi Mental Ringan (mild) : bila nilai IQ 
berkisar 50-69 
– Retardasi mental sedang (moderate) : bila nilai IQ 
berkisar antara 35-49 
– Retardasi mental berat (severe) : bila nilai IQ 
berkisar antara 20-34 
– Retardasi mental sangat berat (Profound) : bila 
nilai IQ berada di bawah <20
Retardasi mental ringan 
Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai retardasi mental 
dapat dididik (educable). Anak mengalami gangguan berbahasa 
tetapi masih mampu menguasainya untuk keperluan bicara sehari-hari 
dan untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga mampu 
mengurus diri sendiri secara independen (makan, mencuci, 
memakai baju, mengontrol saluran cerna dan kandung kemih), 
meskipun tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari 
ukuran normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada pekerjaan 
akademik sekolah, dan banyak yang bermasalah dalam membaca 
dan menulis. Dalam konteks sosiokultural yang memerlukan sedikit 
kemampuan akademik, mereka tidak ada masalah. Tetapi jika 
ternyata timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa 
mereka mengalami gangguan, misal tidak mampu menguasai 
masalah perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan 
menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.
Retardasi mental berat 
Kelompok retardasi mental berat ini hampir 
sama dengan retardasi mental sedang dalam 
hal gambaran klinis, penyebab organik, dan 
keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan 
utama adalah pada retardasi mental berat ini 
biasanya mengalami kerusakan motor yang 
bermakna atau adanya defisit neurologis.
Retardasi mental sangat berat 
Retardasi mental sangat berat berarti secara 
praktis anak sangat terbatas kemampuannya 
dalam mengerti dan menuruti permintaan 
atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas 
dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada 
bentuk komunikasi nonverbal yang sangat 
elementer.
Faktor Risiko 
• Faktor risiko terjadinya retardasi mental diantaranya : 
– Genetik : kelainan biologis yang memungkinkan terjadinya 
retardasi mental seperti sindroma Down, sindroma Fragile- 
X 
– Sosioekonomik : pendidikan orang tua yang rendah 
ditambah dengan buruknya nutrisi atau kemiskinan yang 
dapat berisiko menyebabkan retardasi mental. 
– Pengaruh lingkungan. 
– Kelainan Metabolik 
– Maternal substance abuse 
– Trauma atau penyakit (illness) 
– Idiopatik, kurang lebih 40%. 
– Infeksi maternal seperti infeksi Rubela, Cytomegalovirus, 
Sifilis genital.
pranatal 
ETIOLOGI 
perinatal postnatal
Pranatal 
Kelainan kromosom 
Kelainan metabolik 
Infeksi 
intoksikasi
Perinatal 
prematur
Postnatal 
infeksi 
trauma 
Malnutrisi 
Kejang 
Kerusakan 
otak
TATALAKSANA 
• Tatalaksana Medis 
untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat 
(ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan 
fungsi kognitif. Imipramin 
dekstroamfetamin 
klorpromazin 
flufenazin 
fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri 
Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya 
diberikan tioridazin
Rumah Sakit/Panti Khusus 
Penempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan 
atas dasar: kedudukan sosial keluarga, sikap dan perasaan 
orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, 
pandangan orangtua mengenai prognosis anak, fasilitas 
perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk 
membimbing orangtua dan sosialisasi anak. 
Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi 
mental adalah kurangnya stimulasi mental karena 
kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi 
lingkungan yang memberikan kebutuhan dasar bagi anak
Psikoterapi 
Psikoterapi dapat diberikan kepada anak 
retardasi mental maupun kepada orangtua 
anak tersebut. Walaupun tidak dapat 
menyembuhkan retardasi mental tetapi 
dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat 
diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan 
adaptasi sosialnya.
Konseling 
Tujuan konseling dalam bidang retardasi 
mental ini adalah menentukan ada atau 
tidaknya retardasi mental dan derajat 
retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem 
kekeluargaan dan pengaruh retardasi mental 
pada keluarga, kemungkinan penempatan di 
panti khusus, konseling pranikah dan pranatal.
Pendidikan 
Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal 
sekolah, namun bagaimana mendapatkan 
pendidikan yang cocok bagi anak yang 
terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe 
pendidikan untuk retardasi mental. 
• Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa 
• Sekolah luar biasa C 
• Panti khusus 
• Pusat latihan kerja (sheltered workshop)
Pencegahan 
Pencegahan retardasi mental dapat primer 
(mencegah timbulnya retardasi mental), atau 
sekunder (mengurangi manifestasi klinis 
retardasi mental). Sebabsebab retardasi 
mental yang dapat dicegah antara lain infeksi, 
trauma, intoksikasi, komplikasi kehamilan, 
gangguan metabolisme, kelainan genetik.
Daftar Pustaka 
1. WHO. Primary prevention of mental neurological and 
psychosocial disorders. Geneva, WHO 1998: h. 8-53. 
2. Payne JS, Patton JR. Mental retardation. Columbus: Bell 
& Howell Company,1981. h. 1-466. 
3. Sularyo TS. Tumbuh kembang anak dengan minat 
khusus pada aspek pencegahan Tuna grahita. 
Disampaikan pada seminar sehari jangan sampai 
anakku tuna grahita, Jakarta, 21 November, 1992. 
4. Prasadio T. Gangguan psikiatrik pada anak-anak dengan 
retardasi mental. Disertasi. Surabaya: Universitas 
Airlangga, 1976. 
5. Lumbantobing SM. Anak dengan mental terbelakang.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrik
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)Retardasi mental (i)
Retardasi mental (i)
 
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatriStandar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
Standar kompetensi dokter indonesia, psikiatri
 
Defisiensi Vitamin B1
Defisiensi Vitamin B1Defisiensi Vitamin B1
Defisiensi Vitamin B1
 
Soal ujian sooca blok indera khusus 2021
Soal ujian sooca blok indera khusus 2021Soal ujian sooca blok indera khusus 2021
Soal ujian sooca blok indera khusus 2021
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
noise induced hearing loss
noise induced hearing lossnoise induced hearing loss
noise induced hearing loss
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Makalah bioetik
Makalah bioetikMakalah bioetik
Makalah bioetik
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 

Similar to Retardasi mental

Cetar membahana
Cetar membahanaCetar membahana
Cetar membahanaprimnet
 
Pendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanPendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanAntary Yuniar Widi
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORHERZYA ELVANNY
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptxKESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptx
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptxDianPurnama35
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Mas Tri Sragen
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptxmarsiwaru
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususDedy Wiranto
 
materi P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxmateri P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxHenipuspitasari17
 
LEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalLEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalMJM Networks
 
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment Plan
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment PlanIntellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment Plan
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment PlanVanessaBudiawanSoeti
 
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.ppt
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.pptPenyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.ppt
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.pptandhikaarie1
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1Dessy Syahniar
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxNoviaRamadinaPratiwi
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwamonaarman
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxssuserd0b473
 

Similar to Retardasi mental (20)

Cetar membahana
Cetar membahanaCetar membahana
Cetar membahana
 
Lp rm
Lp rmLp rm
Lp rm
 
Pendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasanPendidikan anak dengan keterbatasan
Pendidikan anak dengan keterbatasan
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptxKESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptx
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptx
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
 
RETARDASI MENTAL.pptx
RETARDASI MENTAL.pptxRETARDASI MENTAL.pptx
RETARDASI MENTAL.pptx
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
materi P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptxmateri P3P kk Heni 2023.pptx
materi P3P kk Heni 2023.pptx
 
LEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalLEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mental
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment Plan
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment PlanIntellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment Plan
Intellectual Disability Diagnosis, Etiologiy, Treatment Plan
 
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.ppt
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.pptPenyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.ppt
Penyuluhan kesehatan Remaja dr Andhika Arie Prasetya.ppt
 
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 

Recently uploaded

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

Retardasi mental

  • 1. RETRADASI MENTAL BY: QUROTUL A’YUN,S.KEP.,NS
  • 2. • Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnyakecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari
  • 3. Kriteria Diagnosis • Nilai IQ sekitar 70 atau dibawahnya • Adanya defisit atau gangguan pada fungsi adaptif minimal 2 dari fungsi berikut : komunikasi, self-care, tempat tinggal, kemampuan sosial/interpersonal, akademis, kerja, kesehatan, keamanan, penggunaan tempat umum, self-direction, makan. • Onset terjadi sebelum berumur 18 tahun.
  • 4. Klasifikasi • Klasifikasi dibawah ini merupakan klasifikasi berdasarkan hasil penilaian IQ, yaitu : – Retardasi Mental Ringan (mild) : bila nilai IQ berkisar 50-69 – Retardasi mental sedang (moderate) : bila nilai IQ berkisar antara 35-49 – Retardasi mental berat (severe) : bila nilai IQ berkisar antara 20-34 – Retardasi mental sangat berat (Profound) : bila nilai IQ berada di bawah <20
  • 5. Retardasi mental ringan Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dididik (educable). Anak mengalami gangguan berbahasa tetapi masih mampu menguasainya untuk keperluan bicara sehari-hari dan untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga mampu mengurus diri sendiri secara independen (makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran cerna dan kandung kemih), meskipun tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada pekerjaan akademik sekolah, dan banyak yang bermasalah dalam membaca dan menulis. Dalam konteks sosiokultural yang memerlukan sedikit kemampuan akademik, mereka tidak ada masalah. Tetapi jika ternyata timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami gangguan, misal tidak mampu menguasai masalah perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.
  • 6. Retardasi mental berat Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi mental berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau adanya defisit neurologis.
  • 7. Retardasi mental sangat berat Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk komunikasi nonverbal yang sangat elementer.
  • 8. Faktor Risiko • Faktor risiko terjadinya retardasi mental diantaranya : – Genetik : kelainan biologis yang memungkinkan terjadinya retardasi mental seperti sindroma Down, sindroma Fragile- X – Sosioekonomik : pendidikan orang tua yang rendah ditambah dengan buruknya nutrisi atau kemiskinan yang dapat berisiko menyebabkan retardasi mental. – Pengaruh lingkungan. – Kelainan Metabolik – Maternal substance abuse – Trauma atau penyakit (illness) – Idiopatik, kurang lebih 40%. – Infeksi maternal seperti infeksi Rubela, Cytomegalovirus, Sifilis genital.
  • 10. Pranatal Kelainan kromosom Kelainan metabolik Infeksi intoksikasi
  • 12. Postnatal infeksi trauma Malnutrisi Kejang Kerusakan otak
  • 13. TATALAKSANA • Tatalaksana Medis untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif. Imipramin dekstroamfetamin klorpromazin flufenazin fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya diberikan tioridazin
  • 14. Rumah Sakit/Panti Khusus Penempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan atas dasar: kedudukan sosial keluarga, sikap dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan orangtua mengenai prognosis anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk membimbing orangtua dan sosialisasi anak. Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya stimulasi mental karena kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi lingkungan yang memberikan kebutuhan dasar bagi anak
  • 15. Psikoterapi Psikoterapi dapat diberikan kepada anak retardasi mental maupun kepada orangtua anak tersebut. Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental tetapi dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya.
  • 16. Konseling Tujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya retardasi mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan pengaruh retardasi mental pada keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus, konseling pranikah dan pranatal.
  • 17. Pendidikan Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal sekolah, namun bagaimana mendapatkan pendidikan yang cocok bagi anak yang terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi mental. • Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa • Sekolah luar biasa C • Panti khusus • Pusat latihan kerja (sheltered workshop)
  • 18. Pencegahan Pencegahan retardasi mental dapat primer (mencegah timbulnya retardasi mental), atau sekunder (mengurangi manifestasi klinis retardasi mental). Sebabsebab retardasi mental yang dapat dicegah antara lain infeksi, trauma, intoksikasi, komplikasi kehamilan, gangguan metabolisme, kelainan genetik.
  • 19. Daftar Pustaka 1. WHO. Primary prevention of mental neurological and psychosocial disorders. Geneva, WHO 1998: h. 8-53. 2. Payne JS, Patton JR. Mental retardation. Columbus: Bell & Howell Company,1981. h. 1-466. 3. Sularyo TS. Tumbuh kembang anak dengan minat khusus pada aspek pencegahan Tuna grahita. Disampaikan pada seminar sehari jangan sampai anakku tuna grahita, Jakarta, 21 November, 1992. 4. Prasadio T. Gangguan psikiatrik pada anak-anak dengan retardasi mental. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga, 1976. 5. Lumbantobing SM. Anak dengan mental terbelakang.