2. Islam pada hakikatnya adalah agama yang
mendorong pada kemajuan ilmu.
Ayat pertama Al-Qur’an yang turun kepada
Nabi Muhammad SAW memotivasi manusia
untuk Rajin membaca. Allah berfirman:
3. :
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulallah SAW,
bersabda: “Tuntutlah ilmu walaupun di
negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut
ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
4.
:
“Apabila kamu melewati taman-taman
surga, minumlah hingga puas. Para sahabat
bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud
taman-taman surga itu?” Nabi SAW
menjawab,”majelis-majelis ilmu
5.
Artinya: “Dari Mu’awiyah RA ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
menginginkan (kebahagiaan) duniawi maka
dia harus (mempunyai ilmu) dan barang
siapa yang (menginginkan) kebahagiaan
akhirat, maka dia harus mempunyai ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan
keduanya maka harus mempunyai ilmu”.
(H.R. Daruqutni)
6. Amal yang tidak terputus sampai akhir
hayat
Artinya: Apabila anak Adam (manusia) mati
maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal;
bersedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat
atau anak sholeh yang selalu mendoakan
kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
7. Di dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
"Sungguh Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang ber-iman di antara kalian dan orang-
orang yang menuntut ilmu" (QS. al-Mujadalah
[58]: 11).
Iman dan ilmu merupakan dua hal yang sama-
sama mulia. Kedudukan keduanya sangatlah
sentral dan vital dalam Islam. Berilmu saja tidak
cukup. Sebaliknya, beriman saja juga belum
sempurna. Yang dibutuhkan adalah perpaduan
antara iman dan ilmu. Sebab, dalam realitasnya,
ilmu akan melahirkan iman. Sebaliknya, iman
akan melahirkan ilmu
8. Rasulullah SAW membagi dua macam orang,
yaitu orang yang sering beribadah dan orang
yang rajin mencari ilmu.
Orang yang berilmu lebih utama daripada
orang yang Bering beribadah.
Rasulallah bersabda:
"Barang siapa menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.
9.
Artinya: “Dari Anas RA ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang
keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka
ia berada di jalan Allah hingga sampai
pulang”. (H.R. Tirmidzi)
11.
:
Dari Abi Dzar berkata: Rasulallah SAW telah
bersabda padaku: “lWahai Aba Dzar, kamu
pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah
baik bagimu dari pada shalat (sunnah)
seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu
bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan
atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat
seribu rakaat.”
12.
Artinya: “Ibnu Mas’ud RA berkata: Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang
siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu
dengan tujuan untuk menyampaikan kepada
umat manusia, maka ia diberi pahala seperti
tujuh puluh sodikin”. (H.R. Abu Daud)
13.
Artinya: “Dari Umamah RA ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: orang paling dekat
derajatnya dari para Nabi ialah ahkul ilmi (yang
berilmu) dan pejuang, jika orang yang berilmu
memberi petunjuk pada manusia melalui apa
yang datang dari Rasul (ilmu), dan kalau pejuang
berjuanglah dengan pedangnya, seperti yang
ditunjukkan Rasul”. (H.R. Daruqutni)
14. Ulama Laksana Bintang Di Lautan Bagi
Nelayan
Artinya:“Abu Muslim Haulani berkata: saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
perumpamaan ulama di muka bumi laksana
bintang di langit, apabila ia muncul buat
manusia, mereka mendapat petunjuk
karenanya”. (H.R. Dailimi)
15. Ulama Laksana Pelita
Artinya:“Dari Ali Karromallohu Wajhah dari Nabi SAW
sesungguhnya beliau bersabda: Aku bertanya pada Jibril
AS dari orang yang berilmu (ashabul ilmi). Kemudian Jibril
berkata: mereka ialah pelita (lampu) ummatmu di dunia
dan akhirat, beruntunglah orang yang mengenalinya dan
celakalah bagi orang yang mengingkari dan
membencinya”. (H.R. Nasa’i)
Artinya: “Dari Jabir RA ia berkata: Nabi SAW bersabda:
ulama itu adalah pelita bagi umat”. (H.R. Abu Dar)
16. Pentingnya Niat Dalam Mencari Ilmu
Artinya:“Dari Amirul mu’minin Abi Hapsin, Umar bin Khatab RA ia
berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda: Sesungguhnya
syah atau tidaknya suatu amal (perbuatan taat) tergantung pada niat,
dan bagi tiap orang punya niat, maka barang siapa yang niatnya hijrah
menuju Allah dan Rasulnya maka ia akan hijrah pada Allah dan Rasulnya,
dan bagi yang niatnya hijrah menuju dunia, akan sampai pada dunia,
atau pada wanita maka ia akan menikahinya, alhasil hijrahnya seseorang
tergantung apa yang di tujunya”. (H.R. Bukhari Muslim)
Artinya: “Dari Rasulullah SAW: beberapa amal yang berupa amal dunia,
tetapi dengan baik niatnya akhirnya menjadi amal akhirat, dan banyak
pula yang berupa amal akhirat kemudian jadi amal dunia karena jelek
niatnya”. (Hadits Hasan)
Abu Bakar ash-Shiddiq pernah mengirim-kan surat kepada Ibnu Zubair yang sedang bertugas di Irak, "Wahai anakku, hendaknya kamu
17. Diantara Adab Murid Itu Memuliakan Guru
)
Artinya:“Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah
SAW bersabda: Muliakanlah orang yang telah
memberikan pelajaran kepadamu”. (H.R.
Abu Hasan Al-Mawardi)
18. Abu Bakar ash-Shiddiq pernah mengirim-kan
surat kepada Ibnu Zubair yang sedang
bertugas di Irak, "Wahai anakku, hendaknya
kamu berbekal ihnu ka-rena jika suatu saat
kamu dalam keadaan fakir miskin, maka ilmu
tersebut akan menjadi harta yang sangat
ber-harga. Jika kamu dalam keadaan
berharta, maka ilmu akan menjadi hiasan
yang indah.
19. Muadz bin Jabal soal ilmu, "Hendaklah kalian
mencari ilmu. Mempelajarinya adalah
kebaikan. Mencarinya ada-lah ibadah.
Memperdalaminya adalah tasbih.
Membahas-nya secara detail adalah jihad.
Mencarinya dengan sungguh-sungguh adalah
mendekatkan kepada Allah SWT. Sedangkan
mengajarkannya bagi orang yang tidak
dikenalinya adalah sedekah
20. Membersihkan hati dari berbagai gangguan keimanan
dan keduniaan
Membersihkan niat,
tidak menunda-nunda kesempatan belajar,
bersabar dan qanaah terhadap segala macam
pemberian dan cobaan,
Pandai mengatur waktu
Menyederhanakan makan dan minum
Berhati-hati (wara’)
Menghindari makanan dan minuman yang
menyebabkan kemalasan dan kebodohaan kemalasan
Menyedikitkan waktu tidur selagi tidak merusak
kesehatan
Meninggalkan hal-hal yang kurang berfaedah
21. Patuh pada guru
Memuliakan guru
Memperhatikan apa yang menjadi hak guru;
Bersabar terhadap kekeraasan guru
Berkunjung kepada guru pada tempatnya atau
mintalah ijin terlebih dahulu kalau keadaan memaksa
harus tidak pada tempatnya;
Duduklah dengan rapi dan sopan bila berhadapan
dengan guru;
Berbicaralah dengan sopaan dan lemah lembut,
Dengarkan segala fatwanya;
Jangan sekali-kadi menyela ketika sedang
menjelaskan
Gunakan anggota yang kanan bila menyerahkan
sesuatu kepadanya.