SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
STRUKTUR & ARAH IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kajian Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Dr. Sarwi, M.Si. & Dr. Mulyono, M.Si
Oleh;
Muhammad Fathurrahman NIM 0103513065
Teguh Budi Prakoso NIM 0103513077
Bambang Sujarwo NIM 0103513081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PGSD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa
dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan
untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan
dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi:1. manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan
2. manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3. warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi
pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud struktur kurikulum ?
2. Bagaimana struktur kurikulum 2013 ?
3. Bagaimana arah implementasi struktur kurikulum 2013 ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian struktur kurikulum
2. Untuk mengetahui bentuk struktur kurikulum 2013
3. Untuk mengetahu implementasi kurikulum 2013
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam
muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap tahun pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam kurikulum ( Muhaimin, 2008
:22) sedangkan struktur kurikulum menurut Farid Firmansyah adalah pola
dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pelayanan kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi kompetensi yang dimaksud, terdiri atas
standar Kompetensi, kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam
kurikulum, distribusi konten/ mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk
setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
3
kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan.
B. Struktur Kurikulum 2013
1. Struktur kurikulum SD/MI
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III
masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan
4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
= Pembelajaran Tematik Integratif
4
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta
didik pada satuan pendidikan tersebut.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada
keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan
konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III.
Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS
berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada
untuk kelas IV, V dan VI.
2. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per
minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-
masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam
belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.
Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER
MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
5
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER
MINGGU
VII VIII IX
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara
lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science
dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan
sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada
pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta
aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah
NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni
tari, teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
6
satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan
kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa,
budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah
dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya
paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu.
3. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
(SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
a. Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta
didik
b. Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan
dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan
SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran
dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20
jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata
pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk
SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa
peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk
memilih sesuai dengan minatnya.
1) Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana
yang tertera di dalam tabel berikut ini:
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran
wajib:
7
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
Minggu 42 44 44
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-
masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit.
Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur
kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam
bentuk pilihan Kelompok Peminatan, pilihan Lintas Minat, dan/atau
pilihan Pendalaman Minat.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
8
2) Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
6 4 4
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per
minggu
42 44 44
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
SMA/MA/SMK/MAK antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa
Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-
ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu
Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih
kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan
berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai UN SMP/MTs
9
dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes
bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA.
Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi
para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama
peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk
MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok
Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok
Peminatan yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok
Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing
mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam
pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42
jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan
XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A
dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam
pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6
jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
a) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya
tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan
yang lainnya.
Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan
Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran
pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut:
10
a) Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya
tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b) Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
C. ARAH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya.
Karena di dalam pendidikan terjadi proses perubahan pola pikir yang nanti
akan melahirkan pola sikap dari obyek pendidikan tersebut. Kita lihat
sistem pendidikan di Indonesia belum stabil. Hal ini dapat dibuktikan
dengan beberapa pergantian kurikulum pendidikan semenjak kemerdekaan
Indonesia. Sejarah mencatat, Indonesia sudah 10 kali melakukan
pergantian kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973,
1975, 1984, 1994, 1997, 2004 (KBK), 2006 (KTSP), hingga Kurikulum
2013. Berikut gambarannya;
Menurut Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, kurikulum 2013
adalah jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
hadapi perubahan dunia. Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan
Kurikulum 2013 adalah :
a. Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa
mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi
berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran
11
b. Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan.
c. Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran
di Indonesia relatif lebih singkat.
d. Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung
dengan pembelajaran tutorial.
Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya
kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis
science dan tidak berbasis hafalan lagi. Jika kita melihat sekilas
perubahan-perubahan kurikulum seperti yang dipaparkan sebelumnya
maka kita dengan bangga akan berkata bahwa kurikulum 2013 adalah
suatu bentuk inovasi pendidikan di tanah air.
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah
dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten atau
kota. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan
kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum, melakukan evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara nasional, melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait, dan memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan
kurikulum di kabupaten atau kota terkait.
Strategi implementasi kurikulum terdiri atas pelaksanaan
kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan. Tahap pertama yaitu
pada Juli 2013 sasarannya adalah kelas I, IV, VII, dan X. Tahap ke dua,
Juli 2014 sasarannya adalah kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI.
Sedangkan tahap 3, Juli 2015 dengan sasaran kelas I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, XI, dan XII.
Strategi implementasi kurikulum 2013 lainnya yaitu pelatihan
pendidik dan tenaga kependidikan dari tahun 2013 – 2015 dan
pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 –
2014. Kemudian, pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem
administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru)
12
terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember
2013. Terakhir adalah pendampingan dalam bentuk monitoring dan
evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya
penanggulangan: Juli 2013 –2016
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan,
dan tematik-integratif. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah
bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pembelajaran
tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian
tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan
atau keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta
pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013
diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran
ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan
mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata
pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam
semua mata pelajaran.
Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata
pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan
mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan)
terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah
(SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan
psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan
belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.
Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34.
Sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap
minggu. Jam belajar SD adalah 40 menit. Beban belajar di SMP untuk
Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar
SMP adalah 40 menit.
13
Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK maka
dikembangkan kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas
Kelompok mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata
pelajaran wajib sebanyak 9 (Sembilan) mata pelajaran dengan beban
belajar 18 jam per minggu. Konten kurikulum (Kompetensi Inti atau KI
dan KD) dan kemasan konten serta label konten (mata pelajaran) untuk
mata pelajaran wajib bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini
menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan
mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta
pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini
memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA
untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.
Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan
dasar yang sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang
belajar di SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia
pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar
kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan
karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut
sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia
pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar
jurusan.
Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan
keleluasaan bagi peserta didik sebagai subjek tetapi juga berdasarkan
pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam kedudukannya.
Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa menjadi
Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan
sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai
pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi
rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada
nama disiplin ilmu.
14
Untuk kelas 1 ada sebanyak delapan buku tema ditambah dengan
buku agama. Namun, buku yang dicetak saat ini baru untuk semester 1
sebanyak 5 buku masing-masing terdiri atas satu buku agama dan empat
buku tema.
Adapun buku untuk jenjang SMP meliputi agama, PKN, bahasa
Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya, prakarya, bahasa Inggris,
serta pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. Sementara untuk
jenjang SMA ada sembilan mata pelajaran yang wajib
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan kedalam muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi
kompetensi yang dimaksud, terdiri atas standar Kompetensi, kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri dari, Juli 2013: Kelas I, IV,
VII, dan X, Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI, Juli 2015:
kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII.
B. SARAN
Salah satu bukti bahwa kita adalah warga yang baik adalah dengan
ikut serta menjalankan kebijakan pemerintah yang sedang digulirkan. Dan
demi mensukseskan apa yang dicita-citakan kurikulum 2013 yaitu untuk
“mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”, perlulah kita
mengawal dan memupuk agar kurikulum 2013 menjadi tonggak awal kita
menyambut kemegahan Indonesia. Amin...
16
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2013. Lampiran Permendikbud Nomor 81a tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum. Kemendikbud. Jakarta
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013
tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SD-MI
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013
Tentang Kompetensi Dasar Dan Kurikulum SMP-MTs
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMA-MA
Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMK-MAK
(https://docs.google.com/presentation/d/1zksIqZdtf1bN1k7O3UCLGFuXsvZJgwBI5
PJhB184ZZA/edit#slide=id.p29)

Contenu connexe

Tendances

13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiAnnisa Ikhsanah
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......Tri Ajeng
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdhanazawa Herozui
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 

Tendances (20)

13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Rpp mind mapping
Rpp mind mappingRpp mind mapping
Rpp mind mapping
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
pengembngan kurikulum makro......
pengembngan  kurikulum makro......pengembngan  kurikulum makro......
pengembngan kurikulum makro......
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Peta konsep ptk
Peta konsep ptkPeta konsep ptk
Peta konsep ptk
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 

Similaire à Makalah struktur kurikulum 2013

Struktur kurikulum sd smp sma 19 feb2013 (1)
Struktur kurikulum sd smp sma   19 feb2013 (1)Struktur kurikulum sd smp sma   19 feb2013 (1)
Struktur kurikulum sd smp sma 19 feb2013 (1)Pendidikan Matematika
 
(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013muriokryan
 
Lakip fkip 2013 1 baru
Lakip fkip 2013 1 baruLakip fkip 2013 1 baru
Lakip fkip 2013 1 baruMuhilham
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptx
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptxAKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptx
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptxSaeranSaeran
 
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019Agaton Kenshanahan
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
Struktur ktsp sma
Struktur ktsp smaStruktur ktsp sma
Struktur ktsp smaIrwan Hasan
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMParvinefriani
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13hermantea27
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Yusuf Arie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013made64
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Firlita Nurul Kharisma
 

Similaire à Makalah struktur kurikulum 2013 (20)

Struktur kurikulum sd smp sma 19 feb2013 (1)
Struktur kurikulum sd smp sma   19 feb2013 (1)Struktur kurikulum sd smp sma   19 feb2013 (1)
Struktur kurikulum sd smp sma 19 feb2013 (1)
 
(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013(2) struktur kurikulum 2013
(2) struktur kurikulum 2013
 
Hafil krk 2013
Hafil krk 2013Hafil krk 2013
Hafil krk 2013
 
Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1Kurikulum 2013 1
Kurikulum 2013 1
 
Lakip fkip 2013 1 baru
Lakip fkip 2013 1 baruLakip fkip 2013 1 baru
Lakip fkip 2013 1 baru
 
KTSP Indonesia
KTSP IndonesiaKTSP Indonesia
KTSP Indonesia
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptx
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptxAKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptx
AKSI NYATA SAERAN TENTANG Strategi IKM SMA N 1 Pwt 5 juli 2022.pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019
TATA KURIKULUM SMA KOLESE GONZAGA Tahun Pelajaran 2018/2019
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Struktur ktsp sma
Struktur ktsp smaStruktur ktsp sma
Struktur ktsp sma
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
 
Kurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMPKurikulum 2013 SMP
Kurikulum 2013 SMP
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-13
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
 

Dernier

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 

Dernier (20)

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 

Makalah struktur kurikulum 2013

  • 1. STRUKTUR & ARAH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Dasar Dosen Pengampu: Dr. Sarwi, M.Si. & Dr. Mulyono, M.Si Oleh; Muhammad Fathurrahman NIM 0103513065 Teguh Budi Prakoso NIM 0103513077 Bambang Sujarwo NIM 0103513081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PGSD PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:1. manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan 2. manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3. warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud struktur kurikulum ? 2. Bagaimana struktur kurikulum 2013 ? 3. Bagaimana arah implementasi struktur kurikulum 2013 ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian struktur kurikulum 2. Untuk mengetahui bentuk struktur kurikulum 2013 3. Untuk mengetahu implementasi kurikulum 2013
  • 3. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap tahun pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam kurikulum ( Muhaimin, 2008 :22) sedangkan struktur kurikulum menurut Farid Firmansyah adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi kompetensi yang dimaksud, terdiri atas standar Kompetensi, kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/ mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/ mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
  • 4. 3 kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan. B. Struktur Kurikulum 2013 1. Struktur kurikulum SD/MI Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing- masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit. Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU I II III IV V VI Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4 3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4. Matematika 5 6 6 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36 Keterangan: Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan = Pembelajaran Tematik Integratif
  • 5. 4 Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI. 2. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing- masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU VII VIII IX Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 4. Matematika 5 5 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7. Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B 1. Seni Budaya 3 3 3 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 3. Prakarya 2 2 2
  • 6. 5 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU VII VIII IX Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38 Keterangan: Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara. Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap
  • 7. 6 satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu. Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu. 3. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK) Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: a. Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik b. Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. 1) Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut ini: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:
  • 8. 7 MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing- masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan, pilihan Lintas Minat, dan/atau pilihan Pendalaman Minat. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
  • 9. 8 2) Struktur Kurikulum SMA/MA MATA PELAJARAN KELAS X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 C. Kelompok Peminatan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam I 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76 Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMA/MA/SMK/MAK antara lain Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu- ilmu Alam, Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai UN SMP/MTs
  • 10. 9 dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan. Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: a) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau b) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya. Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
  • 11. 10 a) Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau b) Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya. C. ARAH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Karena di dalam pendidikan terjadi proses perubahan pola pikir yang nanti akan melahirkan pola sikap dari obyek pendidikan tersebut. Kita lihat sistem pendidikan di Indonesia belum stabil. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa pergantian kurikulum pendidikan semenjak kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat, Indonesia sudah 10 kali melakukan pergantian kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004 (KBK), 2006 (KTSP), hingga Kurikulum 2013. Berikut gambarannya; Menurut Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, kurikulum 2013 adalah jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia hadapi perubahan dunia. Sejumlah hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah : a. Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran
  • 12. 11 b. Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran KIPP dan MELT di AS, Korea Selatan. c. Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat. d. Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial. Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi. Jika kita melihat sekilas perubahan-perubahan kurikulum seperti yang dipaparkan sebelumnya maka kita dengan bangga akan berkata bahwa kurikulum 2013 adalah suatu bentuk inovasi pendidikan di tanah air. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten atau kota. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum, melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional, melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait, dan memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten atau kota terkait. Strategi implementasi kurikulum terdiri atas pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan. Tahap pertama yaitu pada Juli 2013 sasarannya adalah kelas I, IV, VII, dan X. Tahap ke dua, Juli 2014 sasarannya adalah kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI. Sedangkan tahap 3, Juli 2015 dengan sasaran kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII. Strategi implementasi kurikulum 2013 lainnya yaitu pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan dari tahun 2013 – 2015 dan pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014. Kemudian, pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru)
  • 13. 12 terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013. Terakhir adalah pendampingan dalam bentuk monitoring dan evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 –2016 Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan atau keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan. Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013 diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP. Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34. Sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD adalah 40 menit. Beban belajar di SMP untuk Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit.
  • 14. 13 Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK maka dikembangkan kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas Kelompok mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (Sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 18 jam per minggu. Konten kurikulum (Kompetensi Inti atau KI dan KD) dan kemasan konten serta label konten (mata pelajaran) untuk mata pelajaran wajib bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan dasar yang sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar jurusan. Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan keleluasaan bagi peserta didik sebagai subjek tetapi juga berdasarkan pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam kedudukannya. Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa menjadi Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu.
  • 15. 14 Untuk kelas 1 ada sebanyak delapan buku tema ditambah dengan buku agama. Namun, buku yang dicetak saat ini baru untuk semester 1 sebanyak 5 buku masing-masing terdiri atas satu buku agama dan empat buku tema. Adapun buku untuk jenjang SMP meliputi agama, PKN, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya, prakarya, bahasa Inggris, serta pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. Sementara untuk jenjang SMA ada sembilan mata pelajaran yang wajib
  • 16. 15 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pelayanan kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi kompetensi yang dimaksud, terdiri atas standar Kompetensi, kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri dari, Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X, Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI, Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII. B. SARAN Salah satu bukti bahwa kita adalah warga yang baik adalah dengan ikut serta menjalankan kebijakan pemerintah yang sedang digulirkan. Dan demi mensukseskan apa yang dicita-citakan kurikulum 2013 yaitu untuk “mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”, perlulah kita mengawal dan memupuk agar kurikulum 2013 menjadi tonggak awal kita menyambut kemegahan Indonesia. Amin...
  • 17. 16 DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. 2013. Lampiran Permendikbud Nomor 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Kemendikbud. Jakarta Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SD-MI Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar Dan Kurikulum SMP-MTs Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMA-MA Republik. Indonesia.2013. Lampiran Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Kurikulum SMK-MAK (https://docs.google.com/presentation/d/1zksIqZdtf1bN1k7O3UCLGFuXsvZJgwBI5 PJhB184ZZA/edit#slide=id.p29)