SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
RELEVANSI ANTARA PENGALAMAN BELAJAR YANG
     DIBERIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN
                   KEBUTUHAN DI INDUSTRI
                   ABSTRAK
                                                 Mufti Ma’sum

           Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi antara pengalaman belajar di SMK Program Keahlian Teknik
 Audio-Video dengan kebutuhan teknisi elektronika pada Pusat Layanan Purna Jual Elektronika di Jakarta. Selanjutnya
 dilakukan penelitian di SMK apakah pelaksanaan pengajarannya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan teknisi.
 Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kompetensi tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan teknisi di
 industri, tetapi kelompok sikap dan nilai dalam bekerja kesesuaiannya cukup tinggi (90%)



                                                               Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan
                                                               tentang relevansi antara pengalaman belajar
dan teknologi menghasilkan perangkat
                                                               yang diberikan di SMK dengan kompetensi
elektronika yang semakin canggih sehingga
                                                               yang dibutuhkan teknisi di industri masa
menjadikan daya tarik bagi konsumen.
                                                               sekarang dan masa mendatang.
Konsumen kelas menengah ke atas cenderung
membeli barang elektronika yang ada jaminan                    Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat
garansinya. Garansi atau layanan purna jual                    menjadi masukan untuk memperbaiki kualitas
biasanya diselenggarakan oleh industri                         tamatan SMK Program keahlian Audio-Video,
pemegang merek atau rekanannya yang khusus                     agar dapat memasuki lapangan kerja sebagai
menangani merek tersebut. Untuk menjadi                        teknisi  elektronika   Audio-Video,    atau
teknisi elektronika yang handal harus                          mengelola usaha jasa perbaikan elektronika
mempunyai pengetahuan dasar elektronika                        Audio-Video.
yang kuat dan diperlukan pengalaman kerja
                                                                            KERANGKA TEORI
yang relatif lama.
                                                               Teknisi adalah orang yang mempunyai
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) yang
                                                               keahlian untuk suatu tingkat pekerjaan tertentu
mendidik calon teknisi seharusnya mengikuti
                                                               yang akan menerima instruksi dalam suatu
perkem bangan teknologi di masyarakat. Hal
                                                               pelayanan/perbaikan (Educational Technology
ini penting agar materi/topik yang diajarkan
                                                               a Glossary term). Thorndike dan Barnhart
relevan      dengan kebutuhan masyarakat
                                                               (1968), mengatakan bahwa seorang teknisi
termasuk kebutuhan teknisi di industri. Salah
                                                               adalah orang yang mempunyai pengalaman
satu cara untuk meningkatkan relevansi adalah
                                                               dalam dasar-dasar teknik suatu subyek dan ahli
dilakukan pendidikan sistem ganda, dimana
                                                               dalam keteknikan.
belajar secara terencana dilakukan di dua
tempat yaitu di sekolah dan di industri. Selain                Pekerjaan seorang teknisi tidak hanya sekedar
itu yang lebih penting adalah meningkatkan                     kebiasaan      tetapi lebih luas dari itu,
kemampuan guru karena gurulah yang akan                        memerlukan       pengetahuan,     sikap     dan
menstranfer janji-janji kurikulum kepada                       keterampilan dalam menetapkan suatu langkah
siswa.                                                         untuk mendeteksi suatu gejala yang terjadi dari
                                                               suatu peralatan yang kemudian memecahkan
Informasi dari beberapa Supervisor Pusat
                                                               masalah-masalah yang telah diketahui. Adapun
Layanan     Purnajual   Elekronika      bahwa
                                                               menurut Developing Vocational Instruktion
kemampuan praktek tamatan SMK umumnya
                                                               (1975:7), deskripsi jabatan teknisi elektronika
rendah, indikator ini dapat dilihat pada saat
                                                               adalah wajib menginstalasi, memelihara, dan
menjalani masa percobaan menjadi karyawan
                                                               memperbaiki penerima radio, televisi,
tetap. Kenyataan lain adalah fasilitas praktek
                                                               amplifier HIFI, dan tape recorder
di SMK sudah usang dan kurang lengkap
sehingga      kemungkinan         pelaksanaan                  Sesuai dengan konteks penelitian ini maka
pengajarannya tidak sesuai dengan janji-janji                  tugas teknisi elektronika Audio-Video adalah
kurikulum.                                                     mengintalasi        sistem      Audio-Video,

                 Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah                           11
                       Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)
memperbaiki kerusakan perangkat elektronika            (1989)adalah perbedaan atau jarak antara yang
Audio-Video. Sedangkan teknisi yang bekerja            optimal dan yang aktual. Penekanan optimal
diluar (panggilan) harus dapat mengendarai             disini adalah pada pengetahuan (knowledge),
mobil, dapat mengintalasi antena televisi di           keterampilan (skill) dan sikap (attitudes)agar
atap rumah.                                            tamatannya dapat melakukan pekerjaaannya
                                                       dengan baik. Yang dimaksud dengan aktual
   Kompetensi yang dibutuhkan teknisi
                                                       adalah apa yang diketahui dan dikerjakan di
Houston dan Owsam, (1976)menyebutkan                   masyarakat.
bahwa “Competency is ordinarily defined as
                                                       Menurut Dick & Carey (1985), kebutuhan
adequacy for task or a profession of required
                                                       adalah suatu kesenjangan antara apa yang ada
knowledge, skill and abilities”. Jadi
                                                       (what is) dan apa yang seharusnya ada (what
kompetensi     adalah    kemampuan       atau
                                                       shoud be). Sedangkan Zainudin Arif (1990),
kesanggupan melaksanakan tugas dimana
                                                       mengatakan bahwa kebutuhan belajar adalah
profesi tersebut memerlukan pengetahuan,
                                                       kesenjangan perilaku yang diinginkan dengan
keterampilan dan kecakapan yang diperoleh
                                                       penampilan perilaku yang sekarang. Suatu
melalui pengalaman belajar. Pendapat yang
                                                       kebutuhan dirasakan ada apabila terdapat
sama dari Amidjaya (1981), yang mengatakan
                                                       kesenjangan antara hal yang seharusnya ada
bahwa istilah kompetensi menunjukkan
                                                       dengan hal yang ada pada saat ini. Sebagai
kepada kemampuan melaksanakan sesuatu
                                                       contoh suatu kebutuhan normatif adalah
yang diperoleh melalui pendidikan atau
                                                       kesenjangan          antara          keadaan
latihan.
                                                       individu/kelompok dan norma yang sudah ada
Kompetensi yang dipersyaratkan untuk                   atau norma standar. Kebutuhan yang
memegang suatu jabatan dapat diketahui                 diharapkan adalah kesenjangan antara apa
dengan melakukan analisis jabatan. Dengan              yang ada sekarang dan apa yang diharapkan
mengetahui pengetahuan, keterampilan dan               untuk masa yang akan datang.
kecakapan     yang    dipersyaratkan   maka
                                                       Kebutuhan yang menjadi prioritas untuk
seseorang akan lebih siap dalam memasuki
                                                       dipecahkan adalah masalah, sehingga dapat
atau memegang jabatan tersebut. Hal tersebut
                                                       dikatakan kalau orang menyebut kebutuhan,
diperkuat oleh Rustiyah (1982), yang
                                                       maka pikiran kita mengaitkannya dengan
mendefinisikan bahwa kompetensi juga dapat
                                                       masalah (Suparman, 1989). Kaufman (1979)
diartikan sebagai suatu tugas yang memadai
                                                       mengatakan kesenjangan antara masukan dari
atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan
                                                       keterampilan, pengetahuan, dan sikap dengan
kemampuan yang dituntut oleh jabatan
                                                       keluaran dari keterampilan, pengetauan, dan
tertentu.
                                                       sikap disebut juga kebutuhan. Pengetahuan
Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa          dan sikap yang diperlukan dunia luar untuk
yang dimaksd kompetensi adalah rangkaian               dapat bekerja dan sumbangan yang diberikan
pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan               kepada masyarakat disebut juga kebutuhan.
yang harus dimiliki oleh seorang agar dapat
                                                       Dari beberapa pendapat para ahli tentang
melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut
                                                       kebutuhan tersebut maka dapat diterapkan
Edward (1982), kompetensi mencakup tiga
                                                       untuk menentukan kebutuhan bagi calon
ranak yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
                                                       teknisi elektronika di Pusat layanan purna jual
Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang
                                                       elektronika Audio-Video. Analisis kebutuhan
dicapai oleh seseorang melalui pengetahuan
                                                       yang digunakan adalah servei dengan
dan keterampilan intelektualnya. Ranah afektif
                                                       wawancara dan penyebaran kuesioner.
adalah hasil belajar yang diperoleh melalui
minat, sikap dan nilai. Kedua ranah tadi                      METODOLOGI PENELITIAN
melibatkan otak dan perasaan. Sedangkan
                                                       Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Layanan
ranah psikomotorik adalah hasil belajar yang
                                                       Purnajual industri elektronika Audio-Video
diperoleh    melalui      keterampilan    yang
                                                       (PT.AGIS dan PT.TOP Jaya Sarana Utama)
melibatkan kekuatan fisik.
                                                       dan SMK (SMK 5 dan SMK 56 Jakarta).
                 Kebutuhan                             Jumlah teknisi dan supervisor rata-rata 10
                                                       orang, diambil 8 orang sebagai sampel. Jadi
Kebutuhan     (needs)  atau    kesenjangan
                                                       jumlah sampel teknisi industri 16 orang.
(discrepancy) menurut Rossett dan Arwady


                           Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006: 11 - 15                           12
Jumlah siswa kelas 3 Program keahlian Audio-                      Hasil penilaian kompetensi yang diperlukan
Video rata-rata 30 orang, masing-masing                           oleh teknisi di Pusat layanan purnajual
diambil 20 orang untuk sampel. Jadi jumlah                        elektronika, menunjukkan berbagai hal.
sampel siswa SMK sebanyak 40 orang.
                                                                  Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
Untuk mengambil data di Pusat Layanan                             penguasaan pengetahuan teori, keterampilan
Purnajual elektronika digunakan kuesioner                         praktek, penggunaan administrasi, sikap dan
yang diberikan kepada teknisi. Sedangkan                          nilai dalam bekerja termasuk dalam kategori
untuk mengambil data di SMK digunakan                             “sangat diperlukan”.
kuesioner yang diberikan kepada siswa kelas
                                                                  2. Data dari SMK dikelompokkan menjadi 4
3. Keabsahan instrumen dilakukan dengan
                                                                  kelompok kemudian dihitung persentasenya.
validitas isi. Kuesioner dibuat berskala,
                                                                  (Lihat tabel 3)
perbedaannya adalah untuk teknisi di industri
menggunakan 4 pilihan jawaban yaitu sangat                        Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa
diperlukan, diperlukan, kurang diperlukan,                        pengetahuan teori “diajarkan cukup dalam”,
tidak diperlukan. Kuesioner untuk siswa SMK                       Praktek elektronika “diajarkan kurang dalam”,
menggunakan 4 pilihan, yaitu diajarkan sangat                     penggunaan administrasi “diajarkan cukup
dalam, diajarkan cukup dalam, diajarkan                           dalam”, sikap dan nilai dalam bekerja
kurang dalam, tidak diajarkan.                                    “diajarkan sangat dalam”.

                              Tabel 1.Nilai Patokan yang Digunakan Menganalisis Data
                         Skor total                        Kategori Predikat penilaian
                                             Data dari industri          Data dari SMK
                                      <25% Tidak diperlukan              Tidak diajarkan
                    26% sampai 50% Kurang diperlukan                     Diajarkan kurang mendalam
                    51% sampai 75% Diperlukan                            Diajarkan cukup mendalam
                                      >76% Sangat diperlukan             Diajarkan sangat mendalam

Data yang diperoleh ditabulasi dibuat daftar
frekuensi jawaban perkelompok, selanjutnya di                     Tabel 3.   Hasil Penilaian Siswa SMK Per
analisis secara deskriptip. Patokan      yang                                Kelompok
digunakan untuk menganalisis data dari
industri dan dari SMK dapat dilihat pada tabel                                   Kelompok              Persentase
1. di atas
                                                                    A. pengetahuan teori               84,3%
              HASIL PENELITIAN
                                                                    B. Praktek elektronika             85,2%
1. Data dari industri dikelompok kan menjadi
4 kelompok dihitung persentasenya. Lihat                            C. Penggunaan administrasi         84,4%
tabel 2
                                                                    D. Sikap dan nilai dalam bekerja   88,8%
Tabel 2. Hasil Penilaian Kompetensi
                                                                  Kesesuaian antara pengalaman belajar yang
                                                                  diberikan di SMK dengan hasil analisis
           Kelompok                       Persentase              kompetensi yang diperlukan di industri
                                                                  diperoleh dari hasil transfer ke persentase
A. Pengetahuan teori                       68,78%                 antara tabel 2 dan tabel 3. Hasilnya disajikan
B. Praktek elektronika                     59,78%                 pada tabel 4
C. Administrasi praktis                    75,00%
D. Sikap dan nilai dalam bekerja           80,78%




                   Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah                      13
                         Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)
Tabel 4. Kesesuaian Antar Pengalaman Belajar di SMK dengan Kompetensi
                 yang Dibutuhkan Teknisi di Industri


             Kebutuhan di dunia           Pengalaman belajar         Keterangan
             usaha/industri               di SMK
               a.   Pengetahuan teori      a.Pengetahuan teori       81,5% sesuai
               b.   Praktek elektronika    b.Praktek elektronika     70,1% sesuai
               c.   Penggunaan             c.Penggunaan              88,8% sesuai
                    administrasi             administrasi
                                                                     90% sesuai
               d.   Sikap dan nilai        d.Sikap dan nilai
                    dalam bekerja            dalam bekerja


Tabel 4. menunjukkan bahwa pelaksanaan                         Dari tabel 3, dapat dibaca bahwa persentase
pengajaran di SMK belum sepenuhnya sesuai                      penilaian terhadap praktek elektronika sebesar
dengan kebutuhan di dunia usaha/industri.                      59,78% Dengan adanya kesenjangan tersebut
Kelompok pengetahuan teori 81,5% sesuai,                       maka pelaksanaan pengajaran di SMK perlu
kelompok praktek elektronika 70,1% sesuai,                     ditingkatkan     guna menutup kesenjangan
kelompok penggunaan administrasi 88,8%                         sekarang dan mengantisipasi perkembangan
sesuai, kelompok sikap dan nilai dalam bekerja                 teknologi 5 tahun mendatang.
90% sesuai. Jadi masih ada kesenjangan antara                            Keterbatasan Penelitian
kebutuhan teknisi elektronika di dunia
                                                               Penelitian ini menggunakan data tunggal
usaha/industri dengan pengalaman belajar
                                                               (informasi hanya dari siswa SMK saja).
yang diberikan di SMK.
                                                               Apabila menggunakan 3 sumber data
Oleh karena itu keempat kelompok/aspek                         (siswa,guru, Lab) mungkin akan lebih
kompetensi tersebut masih perlu perbaikan                      memperkuat hasil penelitiannya.
untuk menutupi kesenjangan.             Materi
                                                                              KESIMPULAN
pengajaran teori hendaknya memberikan
dasar-dasar yang kuat dan dapat diaplikasikan                  Pengalaman belajar yang diberikan di SMK
secara luas sesuai dengan perkembangan                         program keahlian Audio-Video belum
teknologi. Media untuk praktek hendaknya                       sepenuhnya sesuai dengan kompetensi yang
diperbarui mengikuti perkembangan teknologi,                   dibutuhkan teknisi elektronika di dunia
sehingga pengalaman yang diperoleh up to                       usaha/industri layanan purna jual Audio-
date.    Guru/instruktur    harus    memberi                   Video. Kesesuaian terendah (70%) pada
bimbingan menanamkan sikap dan nilai dalam                     pelaksanaan praktek, dan kesesuaian tertinggi
bekerja kepada siswa pada saat praktek.                        (90%) pada sikap dan nilai dalam bekerja.
                                                               Pengajaran teori kesesuaiannya 88,1%, dan
       Pembahasan Hasil Penelitian
                                                               penggunaan administrasi dalam praktek
Hasil penelitian dari Pusat Layanan Purnajual                  kesesuaiannya 88,8%.
Elektronika menunjukkan bahwa ke empat
                                                               Dari 62 topik, ada 5 topik/materi yang
kelompok kompetensi yaitu: penguasaan
                                                               diajarkan kurang dalam, dan 4 topik/materi
pengetahuan teori, keterampilan praktek,
                                                               yang tidak diajarkan padahal menurut 50%
penggunaan administrasi, sikap dan nilai
                                                               dari 16 teknisi, topik/materi tesebut
dalam bekerja adalah sangat dibutuhkan oleh
                                                               dikategorikan sangat diperlukan.
teknisi elektronika.
                                                               Jadi masih ada kesenjangan antara kebutuhan
Hasil penelitian dari SMK menunjukkan
                                                               teknisi di lapangan dengan pengalaman belajar
bahwa ke empat kelompok kompetensi yang
                                                               yang diberikan di SMK seperti pelaksanaan
dibutuhkan teknisi elektronika di dunia
                                                               praktek, dimana sarananya tidak memadai baik
usaha/industri belum sepenuhnya diberikan di
                                                               secara kualitas maupun kuantitas.
SMK.



                             Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006: 11 - 15                                14
Implikasi                             Kaufman, RA. & English. (1979). Needs
                                                         Assesment: Concept and Aplication.
Berdasar hasil penelitian, ada beberapa hasil
                                                         Englewoo    Cliffs.  New     Jersey:
yang perlu diperhatikan yaitu pengajaran sikap
                                                         Educational Technology Publications,
dan nilai dalam bekerja, kesesuaiannya
                                                         Inc.
terhadap kebutuhan teknisi di dunia
usaha/industri cukup tinggi. Oleh karena itu         Kubr, Milan & Prokopenko, Joseph. (1989).
pola pengajarannya bisa dipertahankan                    Diagnosing Management Training and
meskipun masih perlu penyempurnaan.                      Development Needs. Concepts and
                                                         Techniques. Geneva:International Labour
Pelaksanaan praktek masih kurang. Oleh
                                                         Office.
karena itu perlu penambahan sarana praktek
yang disesuaikan dengan perkembangan                 Semiawan Conny.(1991). “Menghubungkan
teknologi yang ada di masyarakat.                        Perolehan Pendidikan dan Persyaratan
                                                         Dunia Kerja”. Mimbar Pendidikan.
                   Saran
                                                     Suyanto. (1993). “Persoalan Link and Match
Pengalaman belajar yang diberikan di SMK
                                                         dalam Pendidikan”. Kompas 2 Mei 1993.
harus mempunyai pengaruh secara ekonomis
terhadap kehidupannya kelak di tengah
masyarakat, bukan suatu yang usang,
orientasinya kedepan yaitu setelah siswa
menyelesaikan pendidikan. Jangan diajarkan              “Jurnal  ini    ditulis  oleh
pengetahuan yang sudah tidak digunakan lagi          SONY TRI BARATA (5215070246)
di masyarakat.                                       untuk      memenuhi        tugas
Guru harus dapat beradaptasi dengan                  Metodologi Penelitian semester
perkembangan teknologi di masyarakat,                093”
sehingga siap mengajarkan pengetahuan yang
up to date pada siswa. Perlu menjalin kerja
sama (institusi pasangan) dengan industri yang
sesuai dengan program keahliannya, sehingga
mengetahui kebutuhan industri.
               Daftar Pustaka
Brunner, J.S. (1973). The Relevance of
    Education. New York: www. Norton &
    Company.
Butler,Coit F. (1979).Instructional System
     Development       for Vocational  and
     Technical Training. Englewood Clief,
     New Jersey: Educational Technology
     Publication, Inc.
Finch and Crunkilton. (1979). Curriculum
    Development in Vocatinal and Technical
    Education:    Planning,Content,   and
    implementation. Boston: Allyn and
    Bacon, Inc.
Jorlin Pakpahan. (1994). Sistem Ganda Pada
     SMK, Implementasi Link and Match
     dalam     upaya    peningkatan   mutu
     pendidikan teknologi dan kejuruan.
     Disampaikan pada seminar nasional
     Forum Komunikasi FPTK se Indonesia di
     Surabaya.

               Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah        15
                     Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)

More Related Content

Viewers also liked

Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2shy2x
 
Pevote irfan
Pevote  irfanPevote  irfan
Pevote irfanbarata89
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentationshy2x
 
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?Washington Alves
 

Viewers also liked (6)

Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Access-Netherlands
Access-NetherlandsAccess-Netherlands
Access-Netherlands
 
Pevote irfan
Pevote  irfanPevote  irfan
Pevote irfan
 
ACCESS Winter Magazine
ACCESS Winter MagazineACCESS Winter Magazine
ACCESS Winter Magazine
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?
Why going to the world cup in Rio de Janeiro will be so awesome?
 

Similar to Pevote mufti ma’sum

Jurnal Richy Maryadi (5215083397)
Jurnal Richy Maryadi (5215083397)Jurnal Richy Maryadi (5215083397)
Jurnal Richy Maryadi (5215083397)richimaryadi
 
Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397izkandar
 
TUGAS JURNAL
TUGAS JURNALTUGAS JURNAL
TUGAS JURNALSODRI UNJ
 
JURNAL PEVOTE
JURNAL PEVOTEJURNAL PEVOTE
JURNAL PEVOTESODRI UNJ
 
BAB I fiks.docx
BAB I fiks.docxBAB I fiks.docx
BAB I fiks.docxCakRohim
 
Link & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan TinggiLink & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan TinggiEddy Iskandar
 
Tugas Jurnal Bahasa Indonesia
Tugas Jurnal Bahasa IndonesiaTugas Jurnal Bahasa Indonesia
Tugas Jurnal Bahasa Indonesiarichimaryadi
 
Skripsi asli
Skripsi asliSkripsi asli
Skripsi aslihenya
 
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)PT.INDONESIA MERDEKA
 
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)anwaruhuy
 
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)anwaruhuy
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomRidwan Fauzi
 
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Nur Imana Agnes
 
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvNota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvSherly Jewinly
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfferdiankurniawan4
 

Similar to Pevote mufti ma’sum (20)

Jurnal Richy Maryadi (5215083397)
Jurnal Richy Maryadi (5215083397)Jurnal Richy Maryadi (5215083397)
Jurnal Richy Maryadi (5215083397)
 
Jurnal Richy
Jurnal RichyJurnal Richy
Jurnal Richy
 
Jurnal Metlit
Jurnal MetlitJurnal Metlit
Jurnal Metlit
 
Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397
 
TUGAS JURNAL
TUGAS JURNALTUGAS JURNAL
TUGAS JURNAL
 
JURNAL PEVOTE
JURNAL PEVOTEJURNAL PEVOTE
JURNAL PEVOTE
 
BAB I fiks.docx
BAB I fiks.docxBAB I fiks.docx
BAB I fiks.docx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Link & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan TinggiLink & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan Tinggi
 
Tugas Jurnal Bahasa Indonesia
Tugas Jurnal Bahasa IndonesiaTugas Jurnal Bahasa Indonesia
Tugas Jurnal Bahasa Indonesia
 
Skripsi asli
Skripsi asliSkripsi asli
Skripsi asli
 
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
 
Proposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pklProposal kegiatan pkl
Proposal kegiatan pkl
 
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
 
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
Jurnal sigit.pamungkas (5115072366)
 
Proposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP TelkomProposal Pengajuan KP Telkom
Proposal Pengajuan KP Telkom
 
Laporan Prakkerin
Laporan PrakkerinLaporan Prakkerin
Laporan Prakkerin
 
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
 
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvNota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
 

Pevote mufti ma’sum

  • 1. RELEVANSI ANTARA PENGALAMAN BELAJAR YANG DIBERIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DI INDUSTRI ABSTRAK Mufti Ma’sum Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi antara pengalaman belajar di SMK Program Keahlian Teknik Audio-Video dengan kebutuhan teknisi elektronika pada Pusat Layanan Purna Jual Elektronika di Jakarta. Selanjutnya dilakukan penelitian di SMK apakah pelaksanaan pengajarannya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan teknisi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kompetensi tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan teknisi di industri, tetapi kelompok sikap dan nilai dalam bekerja kesesuaiannya cukup tinggi (90%) Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian Dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan tentang relevansi antara pengalaman belajar dan teknologi menghasilkan perangkat yang diberikan di SMK dengan kompetensi elektronika yang semakin canggih sehingga yang dibutuhkan teknisi di industri masa menjadikan daya tarik bagi konsumen. sekarang dan masa mendatang. Konsumen kelas menengah ke atas cenderung membeli barang elektronika yang ada jaminan Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat garansinya. Garansi atau layanan purna jual menjadi masukan untuk memperbaiki kualitas biasanya diselenggarakan oleh industri tamatan SMK Program keahlian Audio-Video, pemegang merek atau rekanannya yang khusus agar dapat memasuki lapangan kerja sebagai menangani merek tersebut. Untuk menjadi teknisi elektronika Audio-Video, atau teknisi elektronika yang handal harus mengelola usaha jasa perbaikan elektronika mempunyai pengetahuan dasar elektronika Audio-Video. yang kuat dan diperlukan pengalaman kerja KERANGKA TEORI yang relatif lama. Teknisi adalah orang yang mempunyai Sekolah menengah Kejuruan (SMK) yang keahlian untuk suatu tingkat pekerjaan tertentu mendidik calon teknisi seharusnya mengikuti yang akan menerima instruksi dalam suatu perkem bangan teknologi di masyarakat. Hal pelayanan/perbaikan (Educational Technology ini penting agar materi/topik yang diajarkan a Glossary term). Thorndike dan Barnhart relevan dengan kebutuhan masyarakat (1968), mengatakan bahwa seorang teknisi termasuk kebutuhan teknisi di industri. Salah adalah orang yang mempunyai pengalaman satu cara untuk meningkatkan relevansi adalah dalam dasar-dasar teknik suatu subyek dan ahli dilakukan pendidikan sistem ganda, dimana dalam keteknikan. belajar secara terencana dilakukan di dua tempat yaitu di sekolah dan di industri. Selain Pekerjaan seorang teknisi tidak hanya sekedar itu yang lebih penting adalah meningkatkan kebiasaan tetapi lebih luas dari itu, kemampuan guru karena gurulah yang akan memerlukan pengetahuan, sikap dan menstranfer janji-janji kurikulum kepada keterampilan dalam menetapkan suatu langkah siswa. untuk mendeteksi suatu gejala yang terjadi dari suatu peralatan yang kemudian memecahkan Informasi dari beberapa Supervisor Pusat masalah-masalah yang telah diketahui. Adapun Layanan Purnajual Elekronika bahwa menurut Developing Vocational Instruktion kemampuan praktek tamatan SMK umumnya (1975:7), deskripsi jabatan teknisi elektronika rendah, indikator ini dapat dilihat pada saat adalah wajib menginstalasi, memelihara, dan menjalani masa percobaan menjadi karyawan memperbaiki penerima radio, televisi, tetap. Kenyataan lain adalah fasilitas praktek amplifier HIFI, dan tape recorder di SMK sudah usang dan kurang lengkap sehingga kemungkinan pelaksanaan Sesuai dengan konteks penelitian ini maka pengajarannya tidak sesuai dengan janji-janji tugas teknisi elektronika Audio-Video adalah kurikulum. mengintalasi sistem Audio-Video, Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah 11 Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)
  • 2. memperbaiki kerusakan perangkat elektronika (1989)adalah perbedaan atau jarak antara yang Audio-Video. Sedangkan teknisi yang bekerja optimal dan yang aktual. Penekanan optimal diluar (panggilan) harus dapat mengendarai disini adalah pada pengetahuan (knowledge), mobil, dapat mengintalasi antena televisi di keterampilan (skill) dan sikap (attitudes)agar atap rumah. tamatannya dapat melakukan pekerjaaannya dengan baik. Yang dimaksud dengan aktual Kompetensi yang dibutuhkan teknisi adalah apa yang diketahui dan dikerjakan di Houston dan Owsam, (1976)menyebutkan masyarakat. bahwa “Competency is ordinarily defined as Menurut Dick & Carey (1985), kebutuhan adequacy for task or a profession of required adalah suatu kesenjangan antara apa yang ada knowledge, skill and abilities”. Jadi (what is) dan apa yang seharusnya ada (what kompetensi adalah kemampuan atau shoud be). Sedangkan Zainudin Arif (1990), kesanggupan melaksanakan tugas dimana mengatakan bahwa kebutuhan belajar adalah profesi tersebut memerlukan pengetahuan, kesenjangan perilaku yang diinginkan dengan keterampilan dan kecakapan yang diperoleh penampilan perilaku yang sekarang. Suatu melalui pengalaman belajar. Pendapat yang kebutuhan dirasakan ada apabila terdapat sama dari Amidjaya (1981), yang mengatakan kesenjangan antara hal yang seharusnya ada bahwa istilah kompetensi menunjukkan dengan hal yang ada pada saat ini. Sebagai kepada kemampuan melaksanakan sesuatu contoh suatu kebutuhan normatif adalah yang diperoleh melalui pendidikan atau kesenjangan antara keadaan latihan. individu/kelompok dan norma yang sudah ada Kompetensi yang dipersyaratkan untuk atau norma standar. Kebutuhan yang memegang suatu jabatan dapat diketahui diharapkan adalah kesenjangan antara apa dengan melakukan analisis jabatan. Dengan yang ada sekarang dan apa yang diharapkan mengetahui pengetahuan, keterampilan dan untuk masa yang akan datang. kecakapan yang dipersyaratkan maka Kebutuhan yang menjadi prioritas untuk seseorang akan lebih siap dalam memasuki dipecahkan adalah masalah, sehingga dapat atau memegang jabatan tersebut. Hal tersebut dikatakan kalau orang menyebut kebutuhan, diperkuat oleh Rustiyah (1982), yang maka pikiran kita mengaitkannya dengan mendefinisikan bahwa kompetensi juga dapat masalah (Suparman, 1989). Kaufman (1979) diartikan sebagai suatu tugas yang memadai mengatakan kesenjangan antara masukan dari atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dengan kemampuan yang dituntut oleh jabatan keluaran dari keterampilan, pengetauan, dan tertentu. sikap disebut juga kebutuhan. Pengetahuan Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa dan sikap yang diperlukan dunia luar untuk yang dimaksd kompetensi adalah rangkaian dapat bekerja dan sumbangan yang diberikan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan kepada masyarakat disebut juga kebutuhan. yang harus dimiliki oleh seorang agar dapat Dari beberapa pendapat para ahli tentang melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut kebutuhan tersebut maka dapat diterapkan Edward (1982), kompetensi mencakup tiga untuk menentukan kebutuhan bagi calon ranak yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. teknisi elektronika di Pusat layanan purna jual Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang elektronika Audio-Video. Analisis kebutuhan dicapai oleh seseorang melalui pengetahuan yang digunakan adalah servei dengan dan keterampilan intelektualnya. Ranah afektif wawancara dan penyebaran kuesioner. adalah hasil belajar yang diperoleh melalui minat, sikap dan nilai. Kedua ranah tadi METODOLOGI PENELITIAN melibatkan otak dan perasaan. Sedangkan Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Layanan ranah psikomotorik adalah hasil belajar yang Purnajual industri elektronika Audio-Video diperoleh melalui keterampilan yang (PT.AGIS dan PT.TOP Jaya Sarana Utama) melibatkan kekuatan fisik. dan SMK (SMK 5 dan SMK 56 Jakarta). Kebutuhan Jumlah teknisi dan supervisor rata-rata 10 orang, diambil 8 orang sebagai sampel. Jadi Kebutuhan (needs) atau kesenjangan jumlah sampel teknisi industri 16 orang. (discrepancy) menurut Rossett dan Arwady Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006: 11 - 15 12
  • 3. Jumlah siswa kelas 3 Program keahlian Audio- Hasil penilaian kompetensi yang diperlukan Video rata-rata 30 orang, masing-masing oleh teknisi di Pusat layanan purnajual diambil 20 orang untuk sampel. Jadi jumlah elektronika, menunjukkan berbagai hal. sampel siswa SMK sebanyak 40 orang. Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa Untuk mengambil data di Pusat Layanan penguasaan pengetahuan teori, keterampilan Purnajual elektronika digunakan kuesioner praktek, penggunaan administrasi, sikap dan yang diberikan kepada teknisi. Sedangkan nilai dalam bekerja termasuk dalam kategori untuk mengambil data di SMK digunakan “sangat diperlukan”. kuesioner yang diberikan kepada siswa kelas 2. Data dari SMK dikelompokkan menjadi 4 3. Keabsahan instrumen dilakukan dengan kelompok kemudian dihitung persentasenya. validitas isi. Kuesioner dibuat berskala, (Lihat tabel 3) perbedaannya adalah untuk teknisi di industri menggunakan 4 pilihan jawaban yaitu sangat Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa diperlukan, diperlukan, kurang diperlukan, pengetahuan teori “diajarkan cukup dalam”, tidak diperlukan. Kuesioner untuk siswa SMK Praktek elektronika “diajarkan kurang dalam”, menggunakan 4 pilihan, yaitu diajarkan sangat penggunaan administrasi “diajarkan cukup dalam, diajarkan cukup dalam, diajarkan dalam”, sikap dan nilai dalam bekerja kurang dalam, tidak diajarkan. “diajarkan sangat dalam”. Tabel 1.Nilai Patokan yang Digunakan Menganalisis Data Skor total Kategori Predikat penilaian Data dari industri Data dari SMK <25% Tidak diperlukan Tidak diajarkan 26% sampai 50% Kurang diperlukan Diajarkan kurang mendalam 51% sampai 75% Diperlukan Diajarkan cukup mendalam >76% Sangat diperlukan Diajarkan sangat mendalam Data yang diperoleh ditabulasi dibuat daftar frekuensi jawaban perkelompok, selanjutnya di Tabel 3. Hasil Penilaian Siswa SMK Per analisis secara deskriptip. Patokan yang Kelompok digunakan untuk menganalisis data dari industri dan dari SMK dapat dilihat pada tabel Kelompok Persentase 1. di atas A. pengetahuan teori 84,3% HASIL PENELITIAN B. Praktek elektronika 85,2% 1. Data dari industri dikelompok kan menjadi 4 kelompok dihitung persentasenya. Lihat C. Penggunaan administrasi 84,4% tabel 2 D. Sikap dan nilai dalam bekerja 88,8% Tabel 2. Hasil Penilaian Kompetensi Kesesuaian antara pengalaman belajar yang diberikan di SMK dengan hasil analisis Kelompok Persentase kompetensi yang diperlukan di industri diperoleh dari hasil transfer ke persentase A. Pengetahuan teori 68,78% antara tabel 2 dan tabel 3. Hasilnya disajikan B. Praktek elektronika 59,78% pada tabel 4 C. Administrasi praktis 75,00% D. Sikap dan nilai dalam bekerja 80,78% Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah 13 Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)
  • 4. Tabel 4. Kesesuaian Antar Pengalaman Belajar di SMK dengan Kompetensi yang Dibutuhkan Teknisi di Industri Kebutuhan di dunia Pengalaman belajar Keterangan usaha/industri di SMK a. Pengetahuan teori a.Pengetahuan teori 81,5% sesuai b. Praktek elektronika b.Praktek elektronika 70,1% sesuai c. Penggunaan c.Penggunaan 88,8% sesuai administrasi administrasi 90% sesuai d. Sikap dan nilai d.Sikap dan nilai dalam bekerja dalam bekerja Tabel 4. menunjukkan bahwa pelaksanaan Dari tabel 3, dapat dibaca bahwa persentase pengajaran di SMK belum sepenuhnya sesuai penilaian terhadap praktek elektronika sebesar dengan kebutuhan di dunia usaha/industri. 59,78% Dengan adanya kesenjangan tersebut Kelompok pengetahuan teori 81,5% sesuai, maka pelaksanaan pengajaran di SMK perlu kelompok praktek elektronika 70,1% sesuai, ditingkatkan guna menutup kesenjangan kelompok penggunaan administrasi 88,8% sekarang dan mengantisipasi perkembangan sesuai, kelompok sikap dan nilai dalam bekerja teknologi 5 tahun mendatang. 90% sesuai. Jadi masih ada kesenjangan antara Keterbatasan Penelitian kebutuhan teknisi elektronika di dunia Penelitian ini menggunakan data tunggal usaha/industri dengan pengalaman belajar (informasi hanya dari siswa SMK saja). yang diberikan di SMK. Apabila menggunakan 3 sumber data Oleh karena itu keempat kelompok/aspek (siswa,guru, Lab) mungkin akan lebih kompetensi tersebut masih perlu perbaikan memperkuat hasil penelitiannya. untuk menutupi kesenjangan. Materi KESIMPULAN pengajaran teori hendaknya memberikan dasar-dasar yang kuat dan dapat diaplikasikan Pengalaman belajar yang diberikan di SMK secara luas sesuai dengan perkembangan program keahlian Audio-Video belum teknologi. Media untuk praktek hendaknya sepenuhnya sesuai dengan kompetensi yang diperbarui mengikuti perkembangan teknologi, dibutuhkan teknisi elektronika di dunia sehingga pengalaman yang diperoleh up to usaha/industri layanan purna jual Audio- date. Guru/instruktur harus memberi Video. Kesesuaian terendah (70%) pada bimbingan menanamkan sikap dan nilai dalam pelaksanaan praktek, dan kesesuaian tertinggi bekerja kepada siswa pada saat praktek. (90%) pada sikap dan nilai dalam bekerja. Pengajaran teori kesesuaiannya 88,1%, dan Pembahasan Hasil Penelitian penggunaan administrasi dalam praktek Hasil penelitian dari Pusat Layanan Purnajual kesesuaiannya 88,8%. Elektronika menunjukkan bahwa ke empat Dari 62 topik, ada 5 topik/materi yang kelompok kompetensi yaitu: penguasaan diajarkan kurang dalam, dan 4 topik/materi pengetahuan teori, keterampilan praktek, yang tidak diajarkan padahal menurut 50% penggunaan administrasi, sikap dan nilai dari 16 teknisi, topik/materi tesebut dalam bekerja adalah sangat dibutuhkan oleh dikategorikan sangat diperlukan. teknisi elektronika. Jadi masih ada kesenjangan antara kebutuhan Hasil penelitian dari SMK menunjukkan teknisi di lapangan dengan pengalaman belajar bahwa ke empat kelompok kompetensi yang yang diberikan di SMK seperti pelaksanaan dibutuhkan teknisi elektronika di dunia praktek, dimana sarananya tidak memadai baik usaha/industri belum sepenuhnya diberikan di secara kualitas maupun kuantitas. SMK. Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006: 11 - 15 14
  • 5. Implikasi Kaufman, RA. & English. (1979). Needs Assesment: Concept and Aplication. Berdasar hasil penelitian, ada beberapa hasil Englewoo Cliffs. New Jersey: yang perlu diperhatikan yaitu pengajaran sikap Educational Technology Publications, dan nilai dalam bekerja, kesesuaiannya Inc. terhadap kebutuhan teknisi di dunia usaha/industri cukup tinggi. Oleh karena itu Kubr, Milan & Prokopenko, Joseph. (1989). pola pengajarannya bisa dipertahankan Diagnosing Management Training and meskipun masih perlu penyempurnaan. Development Needs. Concepts and Techniques. Geneva:International Labour Pelaksanaan praktek masih kurang. Oleh Office. karena itu perlu penambahan sarana praktek yang disesuaikan dengan perkembangan Semiawan Conny.(1991). “Menghubungkan teknologi yang ada di masyarakat. Perolehan Pendidikan dan Persyaratan Dunia Kerja”. Mimbar Pendidikan. Saran Suyanto. (1993). “Persoalan Link and Match Pengalaman belajar yang diberikan di SMK dalam Pendidikan”. Kompas 2 Mei 1993. harus mempunyai pengaruh secara ekonomis terhadap kehidupannya kelak di tengah masyarakat, bukan suatu yang usang, orientasinya kedepan yaitu setelah siswa menyelesaikan pendidikan. Jangan diajarkan “Jurnal ini ditulis oleh pengetahuan yang sudah tidak digunakan lagi SONY TRI BARATA (5215070246) di masyarakat. untuk memenuhi tugas Guru harus dapat beradaptasi dengan Metodologi Penelitian semester perkembangan teknologi di masyarakat, 093” sehingga siap mengajarkan pengetahuan yang up to date pada siswa. Perlu menjalin kerja sama (institusi pasangan) dengan industri yang sesuai dengan program keahliannya, sehingga mengetahui kebutuhan industri. Daftar Pustaka Brunner, J.S. (1973). The Relevance of Education. New York: www. Norton & Company. Butler,Coit F. (1979).Instructional System Development for Vocational and Technical Training. Englewood Clief, New Jersey: Educational Technology Publication, Inc. Finch and Crunkilton. (1979). Curriculum Development in Vocatinal and Technical Education: Planning,Content, and implementation. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Jorlin Pakpahan. (1994). Sistem Ganda Pada SMK, Implementasi Link and Match dalam upaya peningkatan mutu pendidikan teknologi dan kejuruan. Disampaikan pada seminar nasional Forum Komunikasi FPTK se Indonesia di Surabaya. Relevansi Antara Pengalaman Belajar Yang Diberikan Di Sekolah Menengah 15 Kejuruan Dengan Kebutuhan Di Industrin (Mufti Maksum)