3. Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi
kelimpahan unsur-unsur
utama dan produk yang
mengandung unsur
tersebut.
Mendeskripsikan
kecendrungan sifat-sifat
fisik dan sifat kimia unsur
utama dan unsur transisi.
Menjelaskan manfaat,
dampak dan proses
pembuatan unsur-unsur dan
senyawanya dalam
kehidupan.
4. Indikator Pencapaian
Mengidentifikasi
keberadaaan
unsur-unsur gas
mulia dan
halogen
manfaat serta
dampak dari
unsur gas mulia
sifat-sifat fisik
gas mulia dan
halogen
proses pembuatan
unsur dari
senyawa gas mulia
dan halogen
sifat-sifat
kimia gas
mulia
produk-produk
yang mengandung
unsur gas mulia
dan halogen
7. Pengertian
Gas Mulia
unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat
tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik
9. Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon
Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom
(gram/mol)
4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan
(kJ/mol)
* 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
Entalpi penguapan
(kJ/mol)
0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
Afinitas elektron
(kJ/mol)
21 29 35 39 41 41
Energi ionisasi
(kJ/mol)
2640 2080 1520 1350 1170 1040
* Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan
menurunkan suhu.
10. hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu
konfigurasi elektronnya
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn =1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa
digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
Menjadi:
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
11. Sifat Fisis
Sedikit terdapat di atmosfer
Diperoleh dengan mencairkan
udara
Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak berasa
He & Ne tidak larut dalam air
Ar, Kr, dan Xe sedikit larut
dalam air
13. Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas
mulia:
Gas Mulia Reaksi Nama senyawa yang terbentuk Cara peraksian
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida
Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis
dan matriks Ar padat dan stabil
pada suhu rendah
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s) Kripton flourida
Reaksi ini dihasilkan dengan cara
mendinginkan Kr dan F2pada suhu -
196 0C lalu diberi loncatan muatan
listrik atau sinar X
Xe(Xenon)
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)
XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) +
6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) →
2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)
Xenon flourida
Xenon oksida
XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan Xe dan
F2pada tekanan6 atm, jika umlah
peraksi F2 lebih besar maka akan
diperoleh XeF6
XeO4 dibuat dari reaksi
disproporsionasi(reaksi dimana
unsur pereaksi yang sama sebagian
teroksidasi dan sebagian lagi
tereduksi) yang kompleks dari
larutan XeO3yang bersifat alkain
Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.
14. Kegunaan Gas Mulia
1. Helium
Helium digunakan sebagai pengisi balon
meteorologi maupun kapal balon karena
gas ini mempunyai rapatan yang paling
rendah setelah hidrogen dan tidak dapat
terbakar. Dalam jumlah besar helium
digunakan untuk membuat atmosfer
inert, untuk berbagai proses yang
terganggu oleh udara misalnya pada
pengelasan. Campuran 80% helium
dengan 20% oksigen digunakan untuk
mennggantikan udara untuk pernafasan
penyelam dan orang lain yang bekerja di
bawah tekanan tinggi.
15. 2. Neon
Neon digunakan untuk membuat
lampu-lampu reklame yang memberi
warna merah. Neon cair juga digunakan
sebagai pendingin untuk menciptakan
suhu rendah, juga digunakan untuk
membuat indikator tegangan tinggi,
penangkal petir dan tabung-tabung
televisi.
16. 3. Argon
Argon dapat digunakan
sebagai pengganti helium
untuk menciptakan
atmosfer inert. Juga
digunakan untuk pengisi
lampu pijar karena tidak
bereaksi dengan kawat
wolfram yang panas
sampai putih, tidak seperti
nitrogen atau oksigen
17. Kripton digunakan bersama-
sama dengan argon untuk
pengisi lampu fluoresensi
(lampu tabung). Juga untuk
lampu kilat fotografi
berkecepatan tinggi. Salah satu
spektrumnya digunakan
sebagai standar panjang untuk
meter.
4. Kripton
19. Radon dapat digunakan dalam
terapi kanker karena bersifat
radioaktif. Radon juga dapat
berperan sebagai sistem
peringatan gempa, Karena bila
lepengn bumi bergerak kadar
radon akan berubah sehingga
bias diketahui bila adanya
gempa dari perubahan kadar
radon.
6. Radon
22. Apa itu
Halogen?
-Halogen berasal dari kata
Halos=garam
Genes=pembentuk
-Hologen adalah unsur nonlogam
yang paling reaktif, berbau,
berwarna, beracun, dan tidak
terdapat bebas di alam.
F
Cl
Br
I
At
24. Struktur
Halogen
Semua unsur halogen bersifat sebagai
molekul diatomik (X2) atau tidak
dapat berdiri sendiri, makanya di alam
itu halogen contohnya fluor terdapat
sebagai F2, bukan F saja.
Halogen terdapat sebagai
senyawa sehingga tidak
terdapat bebas di alam
Rata-rata halogen itu
terdapat di air laut
25. Wujud
Halogen
Fluorin (F) dan klorin
(Cl) berbentuk gas
pada suhu kamar
Bromin berupa zat
cair yang mudah
menguap pada suhu
kamar
Iodin berupa zat padat
yang mudah menyublim
pada suhu kamar
26. Warna
Halogen
Fluor (F) = kuning
muda
Klorin dan larutan
klorin (Cl) = hijau
muda
Larutan iodin =
coklat
Larutan bromin =
Coklat merah
Larutan iodin dalam
pelarut tak
beroksigen (ex =
CCl4) = merah ungu
Uap iodin = ungu
Iodin padat (I) =
hitam
Bromin (Br) =
merah tua
27. Kelarutan
Halogen
Halogen merupakan unsur nonpolar, sehingga paling
mudah larut dalam senyawa nonpolar seperti CCl4.
Namun, kelarutan halogen berkurang dalam air, tapi
diikuti reaksi. Reaksi dengan air yang dahsyat hanya
terjadi pada fluorin:
2F2 + H2O —> HF + O2 ; menghasilkan asam fluorida
(HF)
28. A. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari flourin sampai astatin
B. Panjang ikatan dalam molekul halogen (diatomik) meningkat
C. Titik didh dan titik leleh dari flourin sampai astatin meningkat
Sifat kimia
29. Reaksi
Halogen
1. Reaksi dengan logam
Reaksi ini menghasilkan garam dengan sebutan halida logam (logam + halida atau
logam + halogen). Contohnya:
Na(s) +1/2 Cl2(g) —> NaCl(s)
2Al(s) + 3Br2(g) —> 2AlBr3(s
3. Reaksi dengan nonlogam dan metaloid
Kecuali karbon, bereaksi membentuk senyawa halida. Contohnya:
Si + 2F2 —> SiF4
2B + 3F2 —> 2BF3
P4 + 6Cl2 (klor terbatas) —> 4PCl3
P4 + 10Cl2 (klor berlebih) —> 4PCl5
2. Reaksi dengan hidrogen
Reaksi ini membentuk asam kuat, namun kekuatan asam bertambah dari
F ke I. Contohnya:
H2 + Br2 —> 2HBr
30. 4. Reaksi dengan air
Reaksi ini membentuk asam dan membebaskan oksigen, serta
menghasilkan reaksi autoredoks. Contohnya:
F2 + H2O —> 2HF + 1/2O2 (asam)
Cl2 + H2O —> HCl + HClO (autoredoks)
Reaksi antarhalogen
Reaksi ini memiliki rumus reaksi:
X2 + nY2 —> 2XYn ; n adalah bilangan ganjil: 1,3,5,dan 7. Contohnya
3F2 + Cl2 —> 2ClF3
7F2 + I2 —> 2IF7
5. Reaksi dengan basa
Reaksi ini menghasilkan garam bersifat basa netral, dan terjadi reaksi redoks
autoredoks. Contohnya
Cl2 + 2NaOH —> NaCl + NaClO + H2O (autoredoks)
Br2 + 2OH- —> Br- + BrO- + H2O (suhu rendah)
3I2 + 6OH- —> 5I- + IO3- + 3H2O (suhu tinggi)