3. Rotor Blade, adalah baling-baling penggerak utama dan poros kendali
dari sebuah helikopter yang terletaak di bagian atas, rotor blade mempunyai
bentuk aerofoil yang sudutnya bias diubah-ubah dan berfungsi untuk
menimbulkan gaya angkat dan gaya dorong pada helikopter. Rotor balde
melekat pada main rotor dengan bantuan rotor hub.
4. Gambar 1.1
Pada bagian gambar yang berwarna biru dan merah ini disebut juga Swash
Plate. Swash Plate mempunyai dua bagian utama. Yaitu, pelat yang tetap (Fixed)
berwarna biru. Dan pelat yang berputar (Rotating) berwarna merah. Swash Plate ini
yang berfungsi untuk mengatur pergerakan pesawat dengan cara mengatur sudut serang
pada rotor blade
5. Cockpit, adalah kabin awak/pilot yang terletak di bagian paling depan
dari sebuah helikopter, dimana terdapat panel-panel dan instrument-instrument
yang digunakan untuk mengendalikan/mengoperasikan helikopter
7. Landing Skids, merupakan bagian bawah helikopter yang berfungsi
untuk menyangga kedudukan helikopter ketika berada di landasan. Dan ada
beberapa jenis helikopter yang menggunakan roda sebagai Landing Skids-nya
8. Gambar 1.3
Landing Skids Enstrom yang
menggunakan fixed skids
Gambar 1.4
Landing Skids MI – 2 PLUS yang
menggunakan roda sebagai
skidsnya
9. Tail Boom, merupakan tuas yang terletak di belakang badan utama
helikopter yang berfungsi untuk menstabilkan gerak/ maneuver helikopter.
11. Engine merupakan komponen utama dari sebuah helikopter yang
berfungsi untuk menggerakan semua mekanik yang ada dan tentunya
memerlukan bahan bakar untuk menjalankan mesin yang disuplai dari tangki
bahan bakar yang berada dibawah bagian belakang dari badan utama helikopter.
Engine helikopter biasa juga disebut dengan Engine Turboshaft.
13. Tail Rotor, merupakan baling-baling ekor yang berfungsi untuk meredam
efek putaran yang dihasilkan oleh rotor utama agar badan helikopter tidak
berputar dalam arah kebalikan (Counter-Rotating). Dan juga berfungsi untuk
membelokan helikopter sesuai arah yang diinginkan.
15. Collective Control
Gerakan ini berfungsi untuk menaikan dan menurunkan helikopter.
Gerakan ini didapat dengan cara menaikan atau menurunkan swash plate
terhadap poros rotor utama tanpa mengubah sudutnya. Karena perubahan sudut
serang (Pitch Angel) serentak atau kolektif maka gerakan naik heli akan selalu
konstan terhadap putaran baling-balingnya
16. Cyclic Control
Gerakan ini berhubungan dengan gerakan memutar dan maju. Untuk bergerak
maju sudut serang blade diubah dengan cara memiringkan swash plate. Karena sudut
serang pada masing-masing blade tidak sama, maka gaya angkat pun berubah.
Perbedaan gaya angkat inilah yang digunakan untuk memajukan, memundurkan, atau
memutar helikopter
17. Pedal Control
Pedal control ini digunakan untuk mengontrol sudut serangdari tail rotor
yang fungsinya untuk menggerakan hidung helikopter kekiri atau kekanan dan
juga berfungsi untuk melawan torsi yang ditimbulkan oleh main rotor saat
berputar.