SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KARYA TULIS ILMIAH
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Fraktur Trochanter
Oleh :
Riza Astuti
1210070100121
Pembimbing : dr. Khomeini, Sp.B
Definisi
• Fraktur trochanter ada dua yaitu fraktur
intertrochanter femur dan fraktur subtrochanter
femur.
• Fraktur intertrochanter adalah patah tulang yang
bersifat ekstrakapsular dari femur.
• Fraktur subtrochanter femur adalah fraktur dimana
garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter
minor.
Anatomi femur
• Ujung atas femur memiliki caput,
collum, trochanter major, dan
trochanter minor.
• Pada pusat caput terdapat lekukan
kecil yang disebut fovea capitis,
untuk tempat melekatnya
ligamentum capitis femoris.
• Collum, yang menghubungkan caput
dengan corpus
• Trochanter major dan minor
merupakan tonjolan besar pada taut
antara collum dan corpus.
• Ujung bawah femur mempunyai
condyli medialis dan lateralis, yang
di bagian posterior di pisahkan oleh
incisura intercondylaris.
• Kedua condyles ikut serta dalam
pembentukan articulation genus.
Klasifikasi fraktur
1. Menurut etiologinya : fraktur traumatik, fraktur patologis, fraktur
stress
2. Secara klinis: tertutup, terbuka, dan dengan komplikasi
3. Secara radilogis:
a. lokalisasi :
b. konfigurasi:
a.Fraktur diafisis
b.Fraktur
metafisis
c.Dislokasi-dan
fraktur
d.Fraktur intra-
artikulrae
a. Transversal
b. Oblik
c. Spiral
d. Kupu-kupu
e. Komunitif
f. segemntal
g. Depresi
c. Menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya:
4. Klasifikasi fraktur leher femur:
5. Klasifikasi fraktur trochanter
menurut Garden menurut Pauwel
fraktur trochanter
Bergeser (displaced) ada 6 :
a. Bersampingan
b. Angulasi
c. Rotasi
d. Distraksi
e. Over-riding
f. impaksi
Etiologi
• Fraktur intertrochanter disebabkan oleh jatuh langsung
pada trochanter mayor atau oleh cedera pemuntiran tak
langsung
• fraktur subtrochanter dikelompokkan berdasarkan usia tua
dan muda. Kelompok pasien tua biasanya disebabkan oleh
trauma energi ringan (jatuh minor).
• fraktur subtrochanter terjadi karena kelemahan tulang, dan
osteoporosis. Kelompok pasien usia muda biasanya karena
trauma energy tinggi.
1. Gejala klinis pada fraktur
intertrochanter
• Pasien biasanya tua dan tak
sehat
• Setelah jatuh dia tak dapat
berdiri
• Kaki lebih pendek dan lebih
berotasi keluar
• Pasien tidak dapat
mengangkat kakinya
2. Gejala klinis pada fraktur
subtrochanter
• Dapat terjadi pada usia berapa
saja tetapi kebanyakan terjadi
pada pasien usia lanjut
dengan osteoporosis dan
osteomalasia
• Kaki berada pada rotasi luar,
bentuknya pendek, dan paha
jelas membengkak
• Gerakan akan terasa sangat
nyeri.
• Ketidakmampuan dalam
melakukan pergerakan paha
dan panggul
Gejala dan tanda
Diagnosis
1. Fraktur intertrochanter
a. Anamnesis
- Riwayat cedera
- Setelah jatuh tdk dpt berdiri
- Kaki lebih pendek
- Rotasi keluar
- tidak dapat mengangkat kakinya
b. Pemeriksaan fisik
- Look (penampilan): pembengkakan, memar, deformitas
- Feel (rasa): nyeri tekan setempat
- Movement(gerakan): krepitus, tanyakan pada psien apakah dapat
menggerakkan sendi-sendi bagian distal cedera
c. Pem.penunjang
Pemeriksaan radiologi pada panggul meliputi foto polos pelvis secara AP.
gambaran radiologic fraktur intertrochanter tipe III(a), dan
setelah pemasangan plate dan screw (B)
Diagnosis
2. Fraktur subtrochanter
a. Anamnesis
- Pada usia muda : karena trauma energi tinggi misal: kecelakaan, pada
usia tua, karena riwayat trauma ringan, misal terjatuh
- Perlu ditanyakan, adanya penyakit lain seperti osteoporosis dan
osteomalasia
- Keluhan utama: nyeri, keterbatasan gerakan kaki, kaki lebih pendek
b. Pem. Fisik:
- Kaki pada rotasi luar, bentuk pendek, paha membengkak, gerakan
terasa sangat nyeri
c. Pem. Penunjang:
- Pemeriksaan sinar X menunjukkan lokasi fraktur yang berada di
bawah trochanter minor
- Technetium bone scanning /MRI diperlukan jika dicurigai adanya
frktur patologis
gambaran radiologic fraktur subtrochanter (A) dan
setelah pemasangan Jewett nail (B)
Patofisiologi/ Patogenesa
1. Mekanisme cedera pada fraktur intertrochanter
2. Mekanisme cedera pada fraktur subtrochanter
Tatalaksana
1. Pertolongan pertama di lapangan
– Live saving :cek ABCD
a. Airway
• Penilaian
• Mengenal patensi airway
• Penilaian untuk menemukan
obstruksi
• Pengelolaan
• Mengusahakan airway
• Melakukan head tilt, chin lift,
dan jaw thrust
• Bersihkan jalan nafas dari benda
asing
• Memasang pipa nasofaringal
atau orofaringeal
• Memasang airway definitif
• Menjaga leher dalam posisi
netral
B. Breathing
• Penilaian :
• Buka leher dan dada sambil
menjaga imobilisasi leher dan
kepala
• Tentukan laju dan dalamnya
pernafasan
• Inspeksi dan palpasi leher dan
thoraks untuk adanya deviasi
trakea, ekspansi thoraks simetris
atau tidak simetris, dan cedera
lainnya
• Perkusi thoraks untuk menilai
redup atau hypersonor
• Auskultasi bilateral
• Pengelolaan :
– oksigen konsetrasi tinggi,
– ventilasi dengan bag- valve-
mask,
– memasang pulse oximetri
Tatalaksana
C. Circulation
• Penilaian :
• Cari sumber perdarahan
eksternal yang fatal dan internal
• Periksa nadi: kecepatan,
kualitas, keteraturan, dan warna
kulit
• Tekanan darah (bila perlu)
• Pengelolaan:
• Memasang 2 kateter IV ukuran
besar
• Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan rutin, analisis
kimia, dan analisa gas darah
D. Disability
• Tentukan tingkat kesadaran
memakai skor GCS dan nilai
pupil
• Lakukan pemeriksaan apakah
semua ekstremitas dapat
digerakkan
– Limb saving : mencegah
kerusakan lanjut bagian yang
fraktur dengan cara pemasangan
bidai
• Prosedurnya:
• Sesuaikan ukuran bidai dengan
panjang tangan atau kaki
(melewati 2 sendi)
• Periksa fungsi sensorik, motoric
dan nadidi ujung bagian yang
cedera
• Letakkan 2 belah bidai di kanan
dan kiri bagian yang cedera
• Balut bidai dengan kasa
menggunakan system roll on
• Periksa ulang fungsi sensorik,
motorik, dan nadi (Hardisman,
2014)
2. Terapi pada fraktur intertrochanter
Dilakukan pemasangan fiksasi interna
3. Terapi pada fraktur subtrochanter
Reduksi terbuka dan fiksasi interna merupakan pengobatan pilihan
dengan mempergunakan plate dan screw
Pencegahan
• Menghindari terjadinya trauma benturan, dengan
memakai alat pelindung diri.
• Dilakukan dengan mengurangi akibat yang lebih
serius dari fraktur dengan mengangkat penderita
dengan posisi yang benar
• Memberikan tindakan pemulihan yang tepat
untuk menghindari dan mengurangi kecacatan.
Komplikasi
1. Komplikasi pada fraktur intertrochanter
a. Komplikasi dini sama seperti fraktur collum
femur
b. Komplikasi lanjut yaitu deformitas, non-union
2. Komplikasi pada fraktur subtrochanter
a. Non-union
b. Mal-union
c. Kegagalan fiksasi
Prognosis
• Perlu dilakukan follow-up untuk memantau
penyembuhan.
• Luka operasi diperiksa 7-14 hari pasca operasi.
Harus dilakukan evaluasi radiologis dan klinis
setiap bulan untuk memantau penyembuhan.
• Rehabilitasi quadriceps harus dimulai dalam
waktu 2 minggu pasca operasi.
• Kebanyakan pasien memiliki cacat yang signifikan
selama minimal 4-6 bulan.
• Jika terjadi nonunion yang nyata maka perlu
dipertimbangkan bone graft.
Kesimpulan
• Fraktur trochanter ada dua yaitu fraktur intertrochanter
femur dan fraktur subtrochanter femur. Fraktur
intertrochanter adalah patah tulang yang bersifat
ekstrakapsular dari femur. Fraktur subtrochanter femur
adalah fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal
dari trochanter minor. Gejala klinisnya yaitu nyeri yang
hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan
kaki berada pada rotasi luar, dan paha jelas membengkak.
Penatalaksanaan pada fraktur trochanter dengan cara
reduksi dan fiksasi internal.

More Related Content

What's hot

transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
Dina Awwe
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
Noorahmah Adiany
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
Agus Gunardi
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Amelia Manatar
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 

Viewers also liked

Viewers also liked (17)

Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur TULANG
Fraktur TULANGFraktur TULANG
Fraktur TULANG
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
 
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATASPENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Fracture
FractureFracture
Fracture
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Cedera kepala
Cedera kepala Cedera kepala
Cedera kepala
 
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan lukaAnatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
 
Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan lukaProses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka
 
Askep cidera kepala
Askep cidera kepalaAskep cidera kepala
Askep cidera kepala
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 
Proses Penuaan
Proses PenuaanProses Penuaan
Proses Penuaan
 
Fracture and its nursing management
Fracture and its nursing managementFracture and its nursing management
Fracture and its nursing management
 

Similar to Ppt kti

PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
cobadulu007123
 
Trauma leher dan tulang belakang
Trauma leher dan tulang belakangTrauma leher dan tulang belakang
Trauma leher dan tulang belakang
Irfan Hakim
 

Similar to Ppt kti (20)

Dislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptxDislokasi Panggul.pptx
Dislokasi Panggul.pptx
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
320844327 tibial-plateau
320844327 tibial-plateau320844327 tibial-plateau
320844327 tibial-plateau
 
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
 
PPT Ortho.pptx
PPT Ortho.pptxPPT Ortho.pptx
PPT Ortho.pptx
 
Satpel laminektomi
Satpel  laminektomiSatpel  laminektomi
Satpel laminektomi
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System MuskuluskeletalAsuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Fraktur1
Fraktur1Fraktur1
Fraktur1
 
Trauma leher dan tulang belakang
Trauma leher dan tulang belakangTrauma leher dan tulang belakang
Trauma leher dan tulang belakang
 
Kgd trauma spinal
Kgd trauma spinalKgd trauma spinal
Kgd trauma spinal
 
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma spinal'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Laminektomi
LaminektomiLaminektomi
Laminektomi
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 

Recently uploaded (20)

Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 

Ppt kti

  • 1. KARYA TULIS ILMIAH TINJAUAN KEPUSTAKAAN Fraktur Trochanter Oleh : Riza Astuti 1210070100121 Pembimbing : dr. Khomeini, Sp.B
  • 2. Definisi • Fraktur trochanter ada dua yaitu fraktur intertrochanter femur dan fraktur subtrochanter femur. • Fraktur intertrochanter adalah patah tulang yang bersifat ekstrakapsular dari femur. • Fraktur subtrochanter femur adalah fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minor.
  • 3. Anatomi femur • Ujung atas femur memiliki caput, collum, trochanter major, dan trochanter minor. • Pada pusat caput terdapat lekukan kecil yang disebut fovea capitis, untuk tempat melekatnya ligamentum capitis femoris. • Collum, yang menghubungkan caput dengan corpus • Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada taut antara collum dan corpus. • Ujung bawah femur mempunyai condyli medialis dan lateralis, yang di bagian posterior di pisahkan oleh incisura intercondylaris. • Kedua condyles ikut serta dalam pembentukan articulation genus.
  • 4. Klasifikasi fraktur 1. Menurut etiologinya : fraktur traumatik, fraktur patologis, fraktur stress 2. Secara klinis: tertutup, terbuka, dan dengan komplikasi 3. Secara radilogis: a. lokalisasi : b. konfigurasi: a.Fraktur diafisis b.Fraktur metafisis c.Dislokasi-dan fraktur d.Fraktur intra- artikulrae a. Transversal b. Oblik c. Spiral d. Kupu-kupu e. Komunitif f. segemntal g. Depresi
  • 5. c. Menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya: 4. Klasifikasi fraktur leher femur: 5. Klasifikasi fraktur trochanter menurut Garden menurut Pauwel fraktur trochanter Bergeser (displaced) ada 6 : a. Bersampingan b. Angulasi c. Rotasi d. Distraksi e. Over-riding f. impaksi
  • 6. Etiologi • Fraktur intertrochanter disebabkan oleh jatuh langsung pada trochanter mayor atau oleh cedera pemuntiran tak langsung • fraktur subtrochanter dikelompokkan berdasarkan usia tua dan muda. Kelompok pasien tua biasanya disebabkan oleh trauma energi ringan (jatuh minor). • fraktur subtrochanter terjadi karena kelemahan tulang, dan osteoporosis. Kelompok pasien usia muda biasanya karena trauma energy tinggi.
  • 7. 1. Gejala klinis pada fraktur intertrochanter • Pasien biasanya tua dan tak sehat • Setelah jatuh dia tak dapat berdiri • Kaki lebih pendek dan lebih berotasi keluar • Pasien tidak dapat mengangkat kakinya 2. Gejala klinis pada fraktur subtrochanter • Dapat terjadi pada usia berapa saja tetapi kebanyakan terjadi pada pasien usia lanjut dengan osteoporosis dan osteomalasia • Kaki berada pada rotasi luar, bentuknya pendek, dan paha jelas membengkak • Gerakan akan terasa sangat nyeri. • Ketidakmampuan dalam melakukan pergerakan paha dan panggul Gejala dan tanda
  • 8. Diagnosis 1. Fraktur intertrochanter a. Anamnesis - Riwayat cedera - Setelah jatuh tdk dpt berdiri - Kaki lebih pendek - Rotasi keluar - tidak dapat mengangkat kakinya b. Pemeriksaan fisik - Look (penampilan): pembengkakan, memar, deformitas - Feel (rasa): nyeri tekan setempat - Movement(gerakan): krepitus, tanyakan pada psien apakah dapat menggerakkan sendi-sendi bagian distal cedera c. Pem.penunjang Pemeriksaan radiologi pada panggul meliputi foto polos pelvis secara AP.
  • 9. gambaran radiologic fraktur intertrochanter tipe III(a), dan setelah pemasangan plate dan screw (B)
  • 10. Diagnosis 2. Fraktur subtrochanter a. Anamnesis - Pada usia muda : karena trauma energi tinggi misal: kecelakaan, pada usia tua, karena riwayat trauma ringan, misal terjatuh - Perlu ditanyakan, adanya penyakit lain seperti osteoporosis dan osteomalasia - Keluhan utama: nyeri, keterbatasan gerakan kaki, kaki lebih pendek b. Pem. Fisik: - Kaki pada rotasi luar, bentuk pendek, paha membengkak, gerakan terasa sangat nyeri c. Pem. Penunjang: - Pemeriksaan sinar X menunjukkan lokasi fraktur yang berada di bawah trochanter minor - Technetium bone scanning /MRI diperlukan jika dicurigai adanya frktur patologis
  • 11. gambaran radiologic fraktur subtrochanter (A) dan setelah pemasangan Jewett nail (B)
  • 12. Patofisiologi/ Patogenesa 1. Mekanisme cedera pada fraktur intertrochanter
  • 13. 2. Mekanisme cedera pada fraktur subtrochanter
  • 14. Tatalaksana 1. Pertolongan pertama di lapangan – Live saving :cek ABCD a. Airway • Penilaian • Mengenal patensi airway • Penilaian untuk menemukan obstruksi • Pengelolaan • Mengusahakan airway • Melakukan head tilt, chin lift, dan jaw thrust • Bersihkan jalan nafas dari benda asing • Memasang pipa nasofaringal atau orofaringeal • Memasang airway definitif • Menjaga leher dalam posisi netral B. Breathing • Penilaian : • Buka leher dan dada sambil menjaga imobilisasi leher dan kepala • Tentukan laju dan dalamnya pernafasan • Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk adanya deviasi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak simetris, dan cedera lainnya • Perkusi thoraks untuk menilai redup atau hypersonor • Auskultasi bilateral • Pengelolaan : – oksigen konsetrasi tinggi, – ventilasi dengan bag- valve- mask, – memasang pulse oximetri
  • 15. Tatalaksana C. Circulation • Penilaian : • Cari sumber perdarahan eksternal yang fatal dan internal • Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, dan warna kulit • Tekanan darah (bila perlu) • Pengelolaan: • Memasang 2 kateter IV ukuran besar • Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan rutin, analisis kimia, dan analisa gas darah D. Disability • Tentukan tingkat kesadaran memakai skor GCS dan nilai pupil • Lakukan pemeriksaan apakah semua ekstremitas dapat digerakkan – Limb saving : mencegah kerusakan lanjut bagian yang fraktur dengan cara pemasangan bidai • Prosedurnya: • Sesuaikan ukuran bidai dengan panjang tangan atau kaki (melewati 2 sendi) • Periksa fungsi sensorik, motoric dan nadidi ujung bagian yang cedera • Letakkan 2 belah bidai di kanan dan kiri bagian yang cedera • Balut bidai dengan kasa menggunakan system roll on • Periksa ulang fungsi sensorik, motorik, dan nadi (Hardisman, 2014)
  • 16. 2. Terapi pada fraktur intertrochanter Dilakukan pemasangan fiksasi interna 3. Terapi pada fraktur subtrochanter Reduksi terbuka dan fiksasi interna merupakan pengobatan pilihan dengan mempergunakan plate dan screw
  • 17. Pencegahan • Menghindari terjadinya trauma benturan, dengan memakai alat pelindung diri. • Dilakukan dengan mengurangi akibat yang lebih serius dari fraktur dengan mengangkat penderita dengan posisi yang benar • Memberikan tindakan pemulihan yang tepat untuk menghindari dan mengurangi kecacatan.
  • 18. Komplikasi 1. Komplikasi pada fraktur intertrochanter a. Komplikasi dini sama seperti fraktur collum femur b. Komplikasi lanjut yaitu deformitas, non-union 2. Komplikasi pada fraktur subtrochanter a. Non-union b. Mal-union c. Kegagalan fiksasi
  • 19. Prognosis • Perlu dilakukan follow-up untuk memantau penyembuhan. • Luka operasi diperiksa 7-14 hari pasca operasi. Harus dilakukan evaluasi radiologis dan klinis setiap bulan untuk memantau penyembuhan. • Rehabilitasi quadriceps harus dimulai dalam waktu 2 minggu pasca operasi. • Kebanyakan pasien memiliki cacat yang signifikan selama minimal 4-6 bulan. • Jika terjadi nonunion yang nyata maka perlu dipertimbangkan bone graft.
  • 20. Kesimpulan • Fraktur trochanter ada dua yaitu fraktur intertrochanter femur dan fraktur subtrochanter femur. Fraktur intertrochanter adalah patah tulang yang bersifat ekstrakapsular dari femur. Fraktur subtrochanter femur adalah fraktur dimana garis patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minor. Gejala klinisnya yaitu nyeri yang hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan kaki berada pada rotasi luar, dan paha jelas membengkak. Penatalaksanaan pada fraktur trochanter dengan cara reduksi dan fiksasi internal.