1. Sejenak menjelang tidur malam (1)
Hari telah larut malam ya Bunda
Di hadapanmu aku berlutut sekali lagi
Bersyukur karena engkau melindungi aku selama hari ini
Tetaplah jagai aku dari segala yang jahat
Bunda yang terkasih,
Aku merasakan banyak rahmat yang kuabaikan pada hari ini
Mohonkan pada Yesus Putramu untuk mengampuni dosa
dan kesalahanku
Mohonkan pula untuk leluhur. keluargaku, orang yang kucintai
dan orang yang mungkin tak kukenal namun memerlukan doa-doaku untuk
kesejahteraan arwah mereka,
Mohonkan kepada putramu untuk mencuci segala dosa dengan darahNya yang amat
kudus
Kini Aku akan tidur
setelah seharian mengerjakan tugas dan kewajibanku
Kupasrahakan jiwa ragaku dalam perlindunganmu,
Hadir dan dampingilah aku,
Jika tidurku menjadi tidur panjang
Engkau dekat denganku dan menghantarku
Ke pantai kebahagiaan kekal bersama putramu
Amin.
2. Apakah Anda seorang ibu yang memiliki
satu atau tujuh anak, ibu angkat, ibu
tunggal, ibu baptis, seorang calon ibu, atau
ibu rohani, Anda tidak sendirian dalam
perjalanan ini. Menjadi ibu adalah berkat
yang indah
Ada seorang ibu yang menjadi teladan
sempurna dimanapun
dan dalam situasi apapun Anda berada.
Dia adalah perlindung dan pembela kita
Dia adalah Guru
yang mengajarkan dengan perbuatan
bagaimana beriman dan terbuka terhadap
kehendak Allah
Luangkan waktu sejenak,
menjelang tidur
untuk belajar dari keteladannya.
Sejenak menjelang tidur malam (2)
3. Guru doa
Bunda Maria mengajarkan kita bagaimana berdoa dan
merenungkan Sabda Allah dalam hidup harian kita.
Bunda Maria, mendengarkan penuh perhatian sabda
Allah, di simpan dalam hati dan merenungkannya.
Hidupnya mewujudkan doa yang tiada putusnya, selaras
dengan kehendak Allah (Luk 2, 19).
Dalam keadaan sulit ketika harus menghadapi hukum
rajam yang berlaku saat itu, tetapi dia tetap berpegang
teguh terhadap kehendak Allah; “jadilah padaku menurut
perkataan Mu”
Perjalanan hidup setelah menerima kabar sukacita sampai
di bawah kaki salib, diserahkannya di bawah rencana
Allah untuk dirinya. Bunda pasrah sepenuhnya untuk
dibentuk oleh Roh-Nya. (baca: Luk 2:44-50). Hidupnya
menggambarkan bagaimana dia selalu
mengiyakan/mengamini dengan ketaatan iman, sesuai
dengan apa yang telah diwahyukan dan direncanakan
oleh Allah.
Sejenak menjelang tidur malam (3)
4. Guru yang memberi teladan bagaimana bertindak atas nama iman
Setiap langkah dalam hidupnya, Bunda Maria menampakan iman dalam
perbuatannya walau dalam situasi yang sulit dan kritis.
Ketika menerima Kabar dari malaikat, masalah besar menghadangnya, hamil
belum bersuami dan Yusup akan meninggalkan dengan diam-diam. Tetapi karena
iman dan ketaatanya, dia menjawab ‘Ya’.
Ketika berkunjung ke rumahnya, Elizabeth berkata “berbahagialah ia, yang telah
percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana (luk
1:45). Dan itulah yang terjadi dalam perjalanan hidup Bunda Maria.
Ketika pesta perkawinan di Kana, Maria mengajarkan kepada kita bagaimana
memberi pertolongan dan solusi kepada orang yang membutuhkan bermasalah
dan bagaimana seharusnya mengikuti apa yang dikatakan Putranya (Yoh 2:5)
Ketika di kaki Salib, Maria menyaksikan kematian Putranya. Tentu imannya
tergoncang. Bunda Maria hanya diam, namun kehadirannya menampakan
kesetiaan pada Putranya.
Bunda Maria tetap berpegang teguh pada kehendak Allah. Imanya tetap teguh,
tidak berkurang dan goyah, walau dalam situasi segelap apapun.
Sejenak menjelang tidur malam (4)
5. Guru Kebebasan
Dalam sejarah penyelamatan manusia, Allah berkenan menjadi manusia dan
tinggal di antara kita. Untuk melaksanakan Karya Agung ini, Allah mengundang
manusia untuk bekerja sama dan memerlukan kesediaan yang bebas dari
manusia untuk menjawab Ya atas rencana Allah ini. Bunda Maria menjadi tokoh
penting dan sentral bagi rencana penyelamatan Manusia.
Berkat kata “Ya”, Bunda Maria menjadi gerbang kelahiran seorang Putra yang
berkenan menjadi Roti Kehidupan, memberikan diri secara tuntas, dan
menyiapkan kemuliaan manusia di Rumah Bapa. “Dan sesuatu yang sungguh
luar biasa terjadi: Allah membuat dirinya tergantung pada keputusan bebas,
"ya" dari salah satu makhluk-Nya; (St Bernard dari Clairvaux).
Bunda Maria menjadi guru kita untuk terbuka dan secara bebas bekerja sama
demi terwujudnya kesejahteraan dan keselamatan sesama.
Sejenak menjelang tidur malam (5)
6. Bunda Maria guru dan bunda kita
Di kayu salib sebelum wafat, Yesus memandang ibuNya dan Ibu
memandang Putra yang tercinta. Yesus berkata kepada Maria: "Ibu,
inilah, anakmu!" (Yoh 19: 26). Yesus menyerahakan murid yang dikasihi
itu kepada Maria untuk dirawat didampingi seperti yang dialami Nya
sendiri. Yesus juga menyerahkan ibunya kepada muridNya :"! Lihatlah,
ibumu" (Yoh 19: 27).
Sejak saat itu Yohanes , membawa Maria "ke rumahnya sendiri". Bukan
sekedar tempat kediaman, tetapi Yohanes menempatkan Bunda Maria
ke dalam kehidupan batinnya. Dan sangat mewarnai pelayanannya
sebagai Rasul dan murid Tuhan.
Mari kita tempatkan Bunda Maria di dalam jati diri kita, menjadikan dia,
guru, pelindung dan ibu dalam pelayanan kepada sesama, seturut
panggilan kita masing-masing.
Selamat tidur, Tuhan Memberkati
Sejenak menjelang tidur malam (6)
7. Bunda Maria
Putra Mu telah memanggil perempuan dan
laki-laki untuk meraih kekudusan
dengan cara hidup khusus, menghayati dan
menjalani hidup penuh doa, hidup
kemiskinan, selibat suci serta ketaatan,
sebagai kesaksian akan "kewargaan yang
benar adalah di surga.”
Engkau adalah bunda kami dan juga bunda
bapak Paus, Uskup, Imam , biarawan-wati.
Mintalah kepada Yesus putramu
Untuk melimpahkan rahmat sukacita dan
ketekunan dalam panggilan suci mereka
Biarlah ketekunan dalam doa, pelayanan
penuh pengabdian, kegembiraan dan
kepasrahan terhadap kehendak Allah yang
kau tujukan
menjadi pegangan dan tauladan bagi
mereka.
Amin
Sejenak menjelang tidur malam (7)
Doa cucu untuk kungkung