SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Télécharger pour lire hors ligne
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]    September 27, 2012


                  KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION

                                    Oleh Teti Tejayanti dan Tim
                                        21 September 2012


Latar belakang

       Kematian ibu di Negara Indonesia lebih tinggi dibandingkan Negara ASEAN lainnya.
Untuk itu perlu diketahui penyebab kematian ibu sebagai upaya intervensi menurunkan
kematian   ibu.   Salah   satu   yang     menjadi   masalah   kesehatan   di   Indonesia   adalah
kesenjangan/disparitas di antara region. Berbagai informasi penyebab kematian sudah banyak
diperoleh, akan tetapi bila ditinjau secara regional, informasi tersebut belum banyak diberikan.
Informasi tersebut sangat penting karena status kesehatan yang berbeda memerlukan intervensi
yang berbeda pula. Mempertimbangkan            hal tersebut, maka kajian ini bertujuan untuk
memperoleh penyebab kematian ibu berdasarkan region.

      Outcome status kesehatan yaitu kelahiran dan kematian. Informasi tersebut bersumber
pada data registrasi. Negara Indonesia belum mempunyai data registrasi yang memadai, sehingga
diperlukan data-data lain, salah satunya adalah riset berbasis survey. Badan Litbangkes telah
melakukan riset sebagai berikut :

  1. Studi Tindak Lanjut Sensus Penduduk 2010 ( pada Tahun 2011)
  2. Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) ( pada Tahun 2011)
  3. Riskesdas 2010 ( Tahun 2010).
Riset –riset atau survey mempunyai kelemahan yaitu underreporting, untuk itu informasi dari ke
3 tersebut diharapkan     dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif dan saling
melengkapi. Walaupun mempunyai kekurangan, data survey juga mempunyai kelebihan, seperti
data kematian tidak selalu dilaporkan/tercatat di fasilitas, sehingga data berbasis komunitas
menjadi penting untuk diperoleh.

       Hasil Studi Tindak Lanjut Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa penyebab dasar
kematian ibu adalah Hipertensi kehamilan dan Perdarahan post partum. Hasil Rifaskes juga
menginformasikan Poned dan Ponek sebagai upaya mencegah kematian ibu mempunyai fasilitas


                                                                                                1
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

yang minimal. Untuk itu perlu analisa menurut region, sehingga didapatkan faktor-faktor sdm,
sarana dan pelayanan yang terkait dengan 2 penyebab kematian tersebut.

       Kasus kematian di Negara Indonesia mempunyai masalah yang sangat kompleks, namun
bukan tidak mungkin dapat diturunkan. Dengan berbagai informasi atau kajian yang
menginformasikan kesenjangan secara region atau wilayah, diharapkan dapat memberi arah
kebijakan yang lebih terarah sehingga secara bertahap kematian dapat diturunkan.




                                                                                          2
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




                                      TUJUAN UMUM

Mendapatkan pola penyebab kematian ibu di 5 region dan karakteristiknya berdasarkan data
Studi Tindak Lanjut Penyebab kematian SP2010 dan pola pelayanan kehamilan, persalinan ,
nifas pada kasus Hipertensi Dalam Kehamilan dan Perdarahan Post Partum berdasarkan data
Riskesdas 2010 dan ketersediaan fasilitas Poned dan Ponek di 5 region berdasarkan data
Rifaskes 2011.

                                     TUJUAN KHUSUS

1.      Memperoleh informasi penyebab kematian ibu di 5 region (Data Studi Tindak lanjut
        SP2010)
2.      Memperoleh informasi karakteristik kematian ibu berdasarkan penyebab kematian
        ibu(Data Studi Tindak lanjut SP2010)
3.      Memperoleh deferensial regional pada kasus Hipertensi dalam kehamilan mencakup
        pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas di 5 region berdasarkan data Riskesdas 2010.
4.      Memperoleh deferensial regional pada kasus Perdarahan Post Partum mencakup
        pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas di 5 region berdasarkan data Riskesdas 2010.
5.      Memperoleh ketersediaan fasilitas Poned dan Ponek di 5 region berdasarkan Data
        Rifaskes 2011




                                                                                             3
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012


                                     RUANGLINGKUP




Sumber Data:
1.STUDI TINDAK LANJUT SP2010

2. RISKESDAS 2010

3. RIFASKES 2010

4. Dilengkapi data sekunder lainnya…………….

Studi Tindak Lanjut SP 2010

Ruang lingkup penelitian Studi Penyebab Kematian SP 2010 adalah seluruh kejadian pregnancy
related death dari data SP 2010. Pregnancy Related Death adalah kejadian kematian yang
dilaporkan oleh rumah tangga meninggal pada periode masa hamil sampai 2 bulan setelah
melahirkan dihitung sejak 1 Januari 2009 sampai pelaksanaan SP 2010. Terdapat sekitar 8000
kasus pregnancy related death dari SP 2010 yang telah diverifikasi ulang oleh BPS daerah.

       Cara pemilihan Kab/Kota untuk studi penyebab kematian maternal dilakukan

1) Sumatera; seluruh provinsi di pulau Sumatera
2) Jawa-Bali; seluruh provinsi di pulau Jawa dan provinsi Bali,
3) Kalimantan; meliputi seluruh provinsi di pulau Kalimantan
4) Sulawesi; meliputi seluruh provinsi di gugusan pulau Sulawesi
5) IBT/Lainnya; meliputi provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan
   Papua.
Dari 8464 kasus pregnancy related death hasil verifikasi data SP 2010 maka terpilih 4167 kasus
sebagai sampel yang berlokasi pada 134 Kab/Kota yang terpilih di 27 Provinsi.

Cara pengumpulan data adalah semua RT yang melaporkan kasus pregnancy related death
dikunjungi ulang oleh petugas pencacah yang sudah dilatih melakukan wawancara autopsi verbal
menggunakan kuesioner AVKM2011-Individu.



                                                                                            4
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

       Petugas pelaksana pengumpul data adalah mitra/petugas BPS yang direkrut oleh BPS
Provinsi di bawah koordinasi BPS Pusat. Kriteria petugas adalah minimal berpendidikan D3,
diutamakan mempunyai latar belakang pendidikan kebidanan, keperawatan.

       Hasil kunjungan lapangan adalah terdapat 3984 yang selesai diwawancarai dan kuesioner
terisi lengkap, sisanya kuesioner tidak terisi lengkap. Untuk menentukan penyebab kematian
dilakukan oleh seorang dokter berdasarkan kuesioner AV melalui kegiatan resume dan
penegakkan diagnosis dengan menetapkan penyebab kematian mengacu ketentuan ICD 10,
WHO.

Data Riskesdas 2010
Ruang lingkup …………..

Data Rifaskes 2011
Ruang lingkup……………….




                                                                                          5
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012


                                      KERANGKA PIKIR



Penyebab kematian ibu secara diagnosis terbagi menjadi 8 kelompok penyebab kematian ibu
berdasarkan penyebab dasar (underlying cause of death). Penyebab kematian /diagnosis ini akan
dianalisis menurut region. Tujuannya adalah melihat apakah terjadi perbedaan pola di antara 5
region tersebut. Berdasarkan data Studi Tindak lanjut SP 2010, penyebab yang tertinggi adalah
Kelompok Hipertensi dalam kehamilan dan Perdarahan Post Partum. Analisa ratio bertujuan
untuk mendapatkan region yang paling mempunyai resiko terjadinya kasus/ penyebab tertinggi
kematian. Sehingga intervensi lebih terarah.

Penyebab kematian ibu mungkin berhubungan dengan karakteristik kematian ibu. Sehingga perlu
dilakukan analisa karakteristik menurut penyebab dasar kematian ibu. Dengan diketahuinya
faktor predisposisi ini maka pencegahan dapat lebih direncanakan sebaik mungkin untuk
pencegahan kematian. Karakteristik yang dianalisa adalah :

   -     Umur
   -     Status Kawin
   -     Paritas
   -     Pendidikan
   -     Tempat meninggal
   -     Wilayah perdesaan dan perkotaan

Penyebab kematian ibu juga mencakup akses dan pelayanan. Akses pada kajian ini bersumber
pada literatur-literatur. Akses akan dianalisa dengan faktor ekonomi pada IPM. Pada ibu yang
berekonomi rendah diasumsikan untuk akses kurang pada layanan kesehatan.

Penyebab kematian yang mencakup pelayanan dapat diperoleh melalui analisa kinerja dan
analisa fasilitas. Analisa kinerja dapat diperoleh melalui data Riskesdas 2010. Oleh karena
penyebab utama kematian ibu adalah HDK dan PPH, maka analisa kinerja mencakup:

   1.    Fase kehamilan :
   -     Periksa kehamilan oleh nakes/ non nakes
   -     Frekuensi antenatal care(anc) pada trimester 3
   -     Jenis pemeriksaan : pemeriksaan tekanan darah, darah dan urin.

   2. Fase Persalinan : penolong persalinan yaitu nakes atau non nakes

   3. Periode nifas : Kunjungan nifas 1 hari pertama




                                                                                            6
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

Analisa pelayanan fasilitas diperoleh dengan menganalisa system emergensi pelayanan obstetrik
yaitu : PONED dan PONEK. Selain fasilitas sarana, maka sumber daya manusia (SDM) yang
paling banyak melakukan pertolongan persalinan adalah bidan, maka akan dianalisa ketersediaan
bidan di desa. Analisa fasilitas Poned, Ponek dan bidan di desa diperoleh dari data Rifaskes
2011.

Hasil analisa akan dirangkum sehingga menghasilkan alur pemikiran secara komprehensif dan
menghasilkan rekomendasi dengan mempertimbangkan kebijakan yang ada dalam system
pelayanan kesehatan di Indonesia.




                                                                                           7
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




                                       METODE



                                KERANGKA KONSEP



KARAKTERISTIK:
Umur, status kawin, paritas,
pendidiakn tempat meninggal,
wilayah desa kota
(STUDI TINDAK LANJUT SP 2010)

KINERJA : KASUS HDK & PPH                                           KEMATIAN IBU
:ANC, PERSALINAN, KF                                              (PENYEBAB DASAR
(DATA RISKESDAS 2010)                                             KEMATIAN IBU by
                                                                  REGION)

FASILITAS PONED DAN PONEK
(DATA RIFASKES 2011)
                                                                  (STUDI TINDAK LANJUT
                                                                  SP 2010)
STATUS EKONOMI dari IPM 2007
(IPM BPS 2007)




                                                                                         8
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]           September 27, 2012




1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
- STUDI TINDAK LANJUT SP 2010 : DILAKUKAN TAHUN 2011 DI 134
   KAB/KOTA
- RISKESDAS 2010 : PADA TAHUN 2010 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA
- RIFASKES 2011 :PADA TAHUN 2011 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA
- IPM 2007 : IPM 2007 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA.
-        Analisa /kajian kematian ibu pada bulan Juli-Oktober 2012


2. JENIS PENELITIAN : KAJIAN DATA SEKUNDER
3. SUMBER DATA : Studi Tindak Lanjut 2010 (STL SP 2010), Riskesdas 2010, Rifaskes
   2011, IPM BPS 2007
4. POPULASI :
- Seluruh kematian Pregnancy Related Death SP 2010.
- Seluruh ibu hamil/melahirkan di Riskesdas.
- Seluruh Poned dan pONEK di Indonesia.
- Seluruh kab/kota untuk IPM.

5. SAMPEL :
   Studi STL SP10 : jumlah sampel : 3384 kematian ibu
   Cara penarikan sampel : PSU dengan kluster.
   Penarikan sampling : kaidah probably sampling
   Desain : Stratified Probability Proportional to Size (PPS)

6. DEFINISI OPERASIONAL
   Definitions related to maternal mortality ( ICD 10, WHO)
   Maternal death
   A maternal death is the death of a woman while pregnant or within 42 days of termination of
   pregnancy, irrespective of the duration and the site of the pregnancy, from any cause related to or
   aggravated by the pregnancy or its management, but not from accidental or incidental causes.

   Maternal deaths should be subdivided into two groups:

   A.      Direct obstetric deaths
   Direct obstetric deaths are those resulting from obstetric complications of the pregnant state
   (pregnancy, labour and puerperium), from interventions, omissions, incorrect treatment, or from a
   chain of events resulting from any of the above.

   B.      Indirect obstetric deaths



                                                                                                     9
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]            September 27, 2012

        Indirect obstetric deaths are those resulting from previous existing disease or disease that
        developed during pregnancy and which was not due to direct obstetric causes, but which was
        aggravated by physiologic effects of pregna1


Pelaporan kematian ibu merujuk pada ICD 10 WHO adalah sebagai berikut :

International reporting
For the purpose of the international reporting of maternal mortality, only those maternal deaths occurring
before the end of the 42-day reference period should be included in the calculation of the various ratios
and rates, although the recording of later deaths is useful for national analytical purposes.


Published maternal mortality rates
Published maternal mortality rates should always specify the numerator (number of recorded maternal
deaths), which can be given as:
• the number of recorded direct obstetric deaths, or
• the number of recorded obstetric deaths (direct plus indirect).
It should be noted that maternal deaths from HIV disease (B20-B24) and obstetrical tetanus (A34) are
coded to Chapter I. Care must be taken to include such cases in the maternal mortality rate.
5.8.4 Denominators for maternal mortality
The denominator used for calculating maternal mortality should be specified as either the number of live
births or the number of total births (live births plus fetal deaths). Where both denominators are available,
a calculation should be published for each.
Ratios and rates
Results should be expressed as a ratio of the numerator to the denominator, multiplied by k (where k may
be 1000, 10 000 or 100 000, as preferred and indicated by the country). Maternal mortality ratios and
rates can thus be expressed as follows:
Maternal mortality rate1

  Maternal deaths (direct and indirect)
                                              k
               Live births




                                                                                                          10
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




Hasil ratio tersebut diperoleh dengan cara numerator adalah maternal death hasil SP 2010 yang
sudah divalidasi dan ditentukan penyebab dasar kematiannya berdasarkan final underlying cause
of death dan sebagai denominator adalah Lahir Hidup yang diperoleh dari hasil SP 2010
kemudian dikalikan 100.000

Definisi operasional Hipertensi dalam kehamilan : pengelompokkan penyakit code O10-O16.

Definisi opersional Perdarahan post partum : penyakit dengan code O72.




                                                                                          11
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]                   September 27, 2012


                                                   HASIL

                                        1. PENYEBAB KEMATIAN


TABEL 1-3 : menurut saran Prof Budi:

TABEL 1
Jumlah kematian dalam bulan             SUM            JB                KAL         SL            IBT         INDO
Jumlah kematian 17 bulan                576           1878               118        495            317         3384
%                                       17.0          55.5               3.5        14.6           9.4         100.0

Jumlah kematian 12 bulan                409           1333               84         351            225         2403
%                                       17.0          55.5               3.5        14.6           9.4         100.0

        TULISAN YG MERAH SEHARUSNYA DIISI DENGAN JUMlLAH KEMATIAN
        SEBENARNYA (8 RIBUAN KASUS), TAPI BELUM DI PEROLEH JUMLAH
        PERREGION.


TABEL 2
Jumlah kematian dalam bulan             SUM              JB               KAL           SL            IBT              INDO
Jumlah kematian 17 bulan                1740            3336              587          982            893              7537
Jumlah kematian 12 bulan                1235            2369              417          697            634              5351
Jumlah Lahir Hidup 12 bulan           1,072,588       2,371,448          280,717     345,556        331,845             4,402,154

RATIO                                   115.1             99.9           148.4           201.7      191.1              121.6


TABEL 3

                                                                                           REGION
NO    UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH                                 SUM        JB       KAL         SL     IBT      INDO
 1    Pregnancy with abortive outcome                                     3.9      4.2       2.7         5.6    4.1         4.2
 2    Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders                      33.2      33.2     34.9     32.6       25.7        32.4
 3    Placenta previa,premature separation of placenta and
      Antepartum haemorrhage                                              4.4      2.7       4.3         2.3    3.7         3.3
 4    Other maternal care related to fetus and amniotic                   3.0      1.8       0.0         0.8    0.1         1.6
 5    Obstructed Labour                                                   0.5      1.1       0.0         0.6    1.0         0.8
 6    Postpartum haemorrhage                                             16.4      16.7     28.1     26.2       29.6        20.3
 7    Other complications of pregnancy and delivery                      11.1      6.0       2.9         7.6    5.8         7.1
 8
      Complication predominantly related puerperium and other
      conditions                                                         27.5      34.4     27.1     24.2       29.9        30.4
                                                                 Total   100.0   100.0      100.0    100.0     100.0     100.0

                                                                                                                       12
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]       September 27, 2012


TABEL 5

                                                                       RATIO BY REGION
NO      UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH                   SUM      JB    KAL     SUL     IBT          INDO
 1 Pregnancy with abortive outcome                            4.4    4.2     4.0    11.3     7.9          5.1
 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders             38.3    33.1 51.8      65.7    49.0          39.3
 3 Placenta previa,premature separation of placenta and
   Antepartum haemorrhage                                     5.1    2.7     6.3     4.7     7.1         4.0
 4 Other maternal care related to fetus and amniotic          3.4    1.8     0.0     1.6     0.2         1.9
 5 Obstructed Labour                                          0.5    1.1     0.0     1.2     1.9         1.0
 6 Postpartum haemorrhage                                    18.9    16.7   41.7    52.8    56.5         24.6
 7 Other complications of pregnancy and delivery             12.8    6.0     4.3    15.4    11.1         8.7
 8 Complication predominantly related puerperium and
   other conditions                                          31.7    34.3   40.2    48.9    57.1     36.9
                                                     Total   115.1   99.9   148.5   201.8   190.8    121.6




                                                                                                    13
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]           September 27, 2012


                                     2. KARAKTERISTIK PENYEBAB KEMATIAN

                    A. UMUR

            TABEL 2A

                                                                                           UMUR
             NO      UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH                        <20 thn    20-35 thn     >35 thn         Total
              1 Pregnancy with abortive outcome                                  4.7         4.7          3.7            4.4
              2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders                   36.5        29.2         37.0           31.8
              3 Placenta previa,premature separation of placenta and             1.8         2.6          3.3            2.8
                Antepartum haemorrhage
              4    Other maternal care related to fetus and amniotic             1.0        1.7           0.6            1.4
              5    Obstructed Labour                                             0.7         0.8          0.6            0.7
              6    Postpartum haemorrhage                                       17.7        22.7         24.3           22.8
              7    Other complications of pregnancy and delivery                 6.7         6.1          7.0            6.4
              8    Complication predominantly related puerperium and            31.0        32.2         23.5           29.8
                   other conditions
                   Total                                                       100.0       100.0         100.0          100.0




            2B. SATUS KAWIN

            TABEL 2B:

                                                                            STATUS KAWIN
                                                             Blm         Hidup          Cerai                   Cerai
        UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH
NO                                                          kawin Kawin bersama Pisah hidup                     mati      NA     Total
 1 Pregnancy with abortive outcome                            3.6  4.1    11.5     0.0   19.2                    0.0      10.6     4.4
 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders             30.7  32.2   24.5     0.0   38.5                    0.0      21.3    31.9
 3 Placenta previa,premature separation of placenta and       4.3  2.8     2.5     0.0    0.0                    0.0      0.0      2.8
   Antepartum haemorrhage
 4 Other maternal care related to fetus and amniotic         0.0       1.4          0.0      0.0       0.0      0.0       2.1      1.3
 5 Obstructed Labour                                         0.0       0.7          0.0      0.0       0.0      0.0       0.0      0.7
 6 Postpartum haemorrhage                                   35.7       22.2        28.0      0.0      11.5      28.6      31.9    22.6
 7 Other complications of pregnancy and delivery             6.4       6.5          2.5      0.0       3.8      0.0       12.8     6.4
 8 Complication predominantly related puerperium and        19.3       30.0        31.0     100.0     26.9      71.4      21.3    29.9
   other conditions
                                                    Total   100.0      100.0      100.0     100.0     100.0     100.0 100.0      100.0



                                                                                                                          14
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]    September 27, 2012




2C. JUMLAH ANAK/ PARITAS

                                                                    JUMLAH ANAK
N                                                           anak    Anak Anak
            UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH
O                                                           =<1       2    3-4  Anak>4           Total
 1      Pregnancy with abortive outcome                      5.9     3.4    3.1   2.7             4.4
 2      Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders       32.6     31.8  31.7  30.2            32.0
 3      Placenta previa,premature separation of placenta     2.6     3.7    2.2   3.3             2.8
        and Antepartum haemorrhage
 4      Other maternal care related to fetus and amniotic    1.5     1.8      0.6      1.1       1.3
 5      Obstructed Labour                                    0.7     0.8      0.3      1.0       0.7
 6      Postpartum haemorrhage                              13.3     27.6    31.7      30.7      22.6
 7      Other complications of pregnancy and delivery        6.7     6.4      5.2      7.1       6.3
 8      Complication predominantly related puerperium and   36.8     24.4    25.1      23.8      30.0
        other conditions
                                                            100.0   100.0    100.0     100.0     100.0




2D. PENDIDIKAN

                                                                 PENDIDIKAN
                                                                     SMP
        UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH
NO                                                          SD*     /SMA    PT*          Total
 1 Pregnancy with abortive outcome                          4.1       4.5   5.8           4.3
 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders            29.5     35.6   37.5          31.8
 3 Placenta previa,premature separation of placenta and     3.1       2.2   3.3           2.8
   Antepartum haemorrhage
 4      Other maternal care related to fetus and amniotic   1.2       1.5       2.0      1.3
 5      Obstructed Labour                                   0.9       0.3        0.0     0.7
 6      Postpartum haemorrhage                              24.7      19.7      15.4     22.7
 7      Other complications of pregnancy and delivery       6.7       6.0       6.8      6.5
 8      Complication predominantly related puerperium and   29.8      30.1      29.2     29.8
        other conditions
Total                                                       100.0    100.0      100.0 100.0




                                                                                                   15
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]       September 27, 2012




2E. WILAYAH : PERDESAAN/PERKOTAAN

                                                                       WILAYAH
NO      UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH                     Perkotaan    Perdesaan          Total
 1 Pregnancy with abortive outcome                                4.67         3.86            4.15
 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders                 36.14         30.21           32.37
 3 Placenta previa,premature separation of placenta and
   Antepartum haemorrhage                                        3.57            3.15          3.30
 4 Other maternal care related to fetus and amniotic             1.50            1.65          1.59
 5 Obstructed Labour                                             0.77            0.81          0.80
 6 Postpartum haemorrhage                                        14.26           23.73         20.28
 7 Other complications of pregnancy and delivery                 6.60            7.42          7.12
 8 Complication predominantly related puerperium and
   other conditions                                              32.49           29.17         30.38
Total                                                            100.00          100.00        100.00


2F. TEMPAT MENINGGAL

                                                   Distribusi Tempat_Meninggal
 PENYEBAB
 KEMATIAN         1     2     3     4     5     6     7     8     9    10    11    12    13
     A           3.8   2.6         8.7   5.8              20.0               5.6   2.3  20.0
     B          38.7 33.8 32.0 24.6 26.7            16.7 13.3 12.5 62.5 25.3 26.2 45.0
     C           3.9   4.0         1.4   2.9                     7.5         2.3   2.5
     D           1.4   2.6         2.9                                       1.4   1.8
     E           0.8   1.4               1.2                                 0.6   0.2
     F          16.4 18.0 36.0 40.6 33.7 100.0 50.0 40.0 32.5               21.2 33.3 25.0
     G           6.8   6.5   8.0   2.9   5.8              13.3 20.0 25.0     6.9  11.2
     H          28.3 31.0 24.0 18.8 23.8            33.3 13.3 27.5 12.5 36.6 22.5 10.0
                100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0


PENYEBAB KEMATIAN:
 A. Pregnancy with abortive outcome
 B. Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders
 C. Placenta previa,premature separation of placenta and
    Antepartum haemorrhage
 D.     Other maternal care related to fetus and amniotic
 E.     Obstructed Labour
 F.     Postpartum haemorrhage
 G.     Other complications of pregnancy and delivery

                                                                                                       16
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

H.    Complication predominantly related puerperium and
      other conditions
TEMPAT MENINGGAL :

     1. Rs Pemerintah
     2. RS Swasta
     3. RSIA
     4. RSB
     5. Puskesmas
     6. Pustu
     7. Polindes/Poskesdes
     8. Dokter praktek Swasta
     9. Bidan Praktek Swasta
     10. Rumah Dukun
     11. Rumah Sendiri
     12. Lainnya.
     13. NA ( tidak terisi)




                                                                                          17
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]         September 27, 2012




                                        3. HASIL KINERJA

     3A. HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN (HDK)


                                           KASUS HDK DATA RISKESDAS 2010
NO    REGION                          5 THN    1 THN       %      RATIO HDK
 1    Sumatera                         85390    17078      13.5       15.9
 2    Jabal                           377295    75459      59.8       31.8
 3    Kalimantan                       42425     8485        6.7      30.2
 4    Sulawesi                         65644    13129      10.4       38.0
 5    IBT                              60461    12092        9.6      36.4
      Total                           631215 126243       100.0       28.7


       ANC :
                                            DISTRIBUSI BY REGION (DATA RISKESDAS)
NO        PERIKSA KEHAMILAN            SUM          JB        KAL        SL       IBT           INDO
 1    Tenaga kesehatan                 77.1        89.3       86.0      66.9      66.4           82.9
      Tenaga kesehatan dan
 2    dukun                            16.9       9.3          10.6         24.3       16.7     12.7
 3    Dukun                             2.1       0.6          3.5          6.2        5.2      2.0
 4    Tidak diperiksa                   4.0       0.8                       2.5        11.7     2.4
                                       100        100          100          100        100      100


                                                    DISTRIBUSI BY REGION
NO        PERIKSA KEHAMILAN            SUM         JB        KAL        SL             IBT      INDO
 1    Tidak diperiksa tekanan darah     9.2       2.8        2.5        4.1            6.5       4.1
 2    Tidak diperiksa urin             55.7       41.4      55.8       61.8            71.4      48.8
 3    Tidak diperiksa darah            68.0       58.5      61.1       81.0            52.6      61.7


                                             REGION
FREKUENSI ANC TM 3              SUM       JB   KAL       SUL         IBT     Total

< 2 KALI                      21.6      9.9     23.0    22.5     17.0      14.3

> 2 KALI/LAINNYA              78.4      90.1    77.0    77.5     83.0      85.7


                                                                                                  18
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]                     September 27, 2012



                          Total 100.0         100.0       100.0    100.0     100.0 100.0



                                        RATIO
NO    REGION                            K4

 1    SUM                               344

 2    JB                                314

 3    KAL                               695

 4    SUL                               855

 5    IBT                               621

 6    INDO                              411


3B. PERSALINAN
                                PROPORSI BY REGION DATA RISKESDAS
                                              2010
YANG TERAKHIR
MENOLONG PERSALINAN              SUM            JB          KAL      SUL         IBT      INDO

dokter-perawat                  88.6          91.8        87.0     61.6      72.6        86.1

dukun, dll                      11.4          8.2         13.0     38.4      27.4        13.9

                                100.0         100.0       100.0    100.0     100.0 100.0


3C. KUNJUNGAN NIFAS (KF1 HARI PERTAMA)

                                                    SUM      JB       KAL          SUL      IBT        SUM
dikunjungi nakes 1 hari
pertama                           proporsi           43.7     38.9        45.6     54.8         47.1    41.7

                                  ratio             50       100      118          107      93         89




                                                                                                               19
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




3B. PERDARAHAN POST PARTUM (PPH/HPP)


   KASUS PPH
NO REGION                         5 TH         1 TH        %         RATIO
 1 SUM                             82509      16502      16.4         15.4
 2 JB                             303663      60733      60.2         25.6
 3 KAL                             29022      5804        5.8         20.7
 4 SUL                             46142      9228        9.2         26.7
 5 IBT                             42762      8552        8.5         25.8
   Total                          504098     100820      100.0        22.9




NO               ANC                                   REGION
                                    SUM         JB       KAL      SUL         IBT      INDO
 1    Tenaga kesehatan               84.08    87.25     77.88    70.65       76.29    83.74
 2    Tenaga kesehatan dan dukun     13.12    11.09     14.13    19.53       16.10    12.80
 3    Dukun                          2.10      0.59      7.98     6.86        4.14      2.14
 4    Tidak diperiksa                0.70      1.07               2.96        3.46      1.32
                              Total 100.00    100.00   100.00    100.00      100.00   100.00




                                                                                               20
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




   JENIS PEMERIKSAAN
NO KEHAMILAN                                           REGION
 1 PEMERIKSAAN TD                     SUM        JB      KAL      SUL      IBT       INDO
   Ya                                 93.4      95.3    96.7      98.6     90.8       95.0
   Tidak                               6.6       4.7     3.3       1.4      9.2        5.0

2     PEMERIKSAAN URIN
      Ya                              44.5      53.7     49.8     27.8     48.3      49.3
      Tidak                           55.5      46.3     50.2     72.2     51.7      50.7

3     PEMERIKSAAN DARAH
      Ya                              30.2     39.8     33.3     26.0      51.0      37.6
      Tidak                           69.8     60.2     66.7     74.0      49.0      62.4
                                      100.0    100.0    100.0    100.0     100.0     100.0

                                     RATIO K4 (DATA
NO    REGION                         RISKESDAS 2010)
 1    SUM                                   4.3
 2    JB                                    3.0
 3    KAL                                   3.4
 4    SUL                                   3.0
 5    IBT                                   6.5
      INDO                                  3.6


NO        YANG TERAKHIR                 PROPORSI BY REGION DATA RISKESDAS 2010
       MENOLONG PERSALINAN             SUM        JB       KAL      SUL     IBT      INDO

 1 dokter-perawat                    93.6      91.4      82.2     73.3    82.0     88.8

 2 dukun, dll                        6.4       8.6       17.8     26.7    18.0     11.2

                           Total 100.0         100.0     100.0    100.0   100.0    100.0


DATA RISKESDAS 2010
REGION                  RATIO KF 1
SUM                                    6.92
JB                                     8.67
KAL                                    7.46
SUL                                    9.37
IBT                                    8.73

                                                                                             21
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012


INDO                              8.23

                   HASIL EKONOMI (SUMBER IPM, BPS) THN 2007

                    EKONOMI THN 2010 : BELUM DITAMPILKAN


RATA-RATA EKONOMI
 Sumatera           608.2
Jawa-Bali           622.5
Kalimantan          617.4
Sulawesi            609.0
IBT                 590.9
Indonesia           610.7
              ^
              |
              |
 Hasilnya tidak berbeda
  dengan IPM, rata-rata
   ekonomi region IBT
 adalah yang terendah,
    diikuti oleh region
         Sulawesi




                                                                                        22
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]                   September 27, 2012




      4.HASIL PELAYANAN FASILITAS ( SUMBER DATA RIFASKES)

  4A. FASILITAS PONED



                                                                               Data Rifaskes

               Puskesmas PONED dan Non-PONED
                          by Region
                                   42.35
                                           39.81
           45.00
           40.00           25.99
           35.00
           30.00   23.30
           25.00
           20.00                                      9.68 14.22 12.13 12.25 12.40
           15.00                               7.89
           10.00
            5.00
            0.00




                                     PONED         NON PONED




                                                                                                     23
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]             September 27, 2012




Tabel 10. Ketersediaan Obat PONED Penting
            Lainnya di IFK, 2010
                       Bicarbonas                             32.3%

          Tramadol inj 100 mg/2 ml                    20.3%

                     Dextran 40                     16.8%

             Pethidin inj 50 mg/ml                13.3%
Natrium bicarbonat 0,83 mEK/ml inj
                                           6.3%
             (Meylon)
                          Natricus      1.3%

            Cairan infus larutan A2     1.3%

                     Cedilanide inj    0.3%

                                     0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0%



  4B. RS PONEK




                                                                                               24
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]                 September 27, 2012



                 Bicarbonas               32.3%
          Tramadol inj 100…           20.3%
                Dextran 40          16.8%
      Pethidin inj 50 mg/ml        13.3%
        Natrium bicarbonat… 6.3%
                    Natricus 1.3%
                Cairan infus… 1.3%
              Cedilanide inj 0.3%

                                                0.0% 20.0% 40.0%
                                                   10.0% 30.0% 50.0%




     KOMPONEN PONEK YANG HARUS DIPENUHI:


                                                                                            Jumlah RS
No                                    Komponen PONEK                                   n                 %
 1    Memiliki dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi       330               48,2
 2    Memiliki dokter yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK di RS                  361               52,8
 3    Memiliki bidan yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK                         365               53,4
 4    Memiliki perawat yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK                       271               39,6
 5    Memiliki prosedur pendelegasian wewenang tertentu                               238               34,8
 6    Memiliki tim siap melakukan operasi meskipun on call                            494               72,2
 7    Memiliki pelayanan darah siap 24 jam                                            369               53,9
 8    Memiliki laboratorium siap 24 jam                                               436               63,7
 9    Memiliki radiologi siap 24 jam                                                  393               57,5
10    Memiliki fasilitas farmasi siap 24 jam                                          452               66,1
11    Memiliki tim PONEK esensial                                                     296               43,3




                                                                                                               25
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]     September 27, 2012




TERKAIT KEMATIAN IBU


                                                       Sul    Jabal    Kal      Sum        IBT

                                                       (%)     (%)     (%)       (%)       (%)

Bidan menetap di desa                                   53    77.4     49.8      60        37

Puskesmas PONED                                        21.2   19.6     15.7      17        18.5

Keberadaan dokter di puskesmas                         93.5   98.8     94.6      97.2      85.9

Puskesmas melayani persalinan                          58.1   42.2     50.3      43.1      67.4

Rasio dokter berbanding puskesmas                      1.76   2.135    1.76      2.24      1.4




 KETERANGAN
 desa dengan bidan yang menetap : jumlah desa di regional

                                                                                                 26
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]       September 27, 2012


 puskesmas PONED berbanding puskesmas total di regional
 dokter berbanding julah puskesmas di regional
 puskesmas melayani persalinan berbanding puskesmas total di regional
 jumlah dokter berbading puskesmas di reguonal




            PEMBAHASAN ( BELUM DIPERBAIKI sesuai tujuan…………….)



HDK

Kasus HDK menjadi urutan pertama tertinggi diseluruh region.

Hasil analisa data Riskesdas 2010 dan Studi Tindak lanjut SP 2010 menujukkan terdapat
kesenjangan di antara region.

Secara berurut kasus HDK dari yang tertinggi :

               1.   Sulawesi
               2.   IBT
               3.   Kalimantan
               4.   Jawa Bali
               5.   Sumatera.

Berdasarkan data Riskesdas yaitu pada ibu yang masih hidup kejadian pasca nifas hanya 2,4%
berdasarkan ibu yang meninggal rationya tertinggi diantara penyebab lain, sehingga dapat
diasumsikan mempunyai case fatality rate yang tinggi . Secara Teori juga demikian…….( teori
dicari). Gejala HDK adalah hipertensi, udem dan proteinuria, dan bila parah menjadi ecklampsia

                                                                                             27
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

(keracunan kehamilan dengan tanda kejang). Sehingga bila ibu sudah sudah menunjukkan gejala
udem, hipertensi , proteinuria segera diterapi sesegera mungkin supaya tidak menjadi eclampsia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kasus HDK, preventif menjadi penting, karena kuratif
pada saat terjadi eclampsia , survivenya sangat kecil.

Preventif pada HDK yaitu dengan memeriksakan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan.
Dari data Riskesdas dapat ditunjukkan bahwa ibu yang yang terkena HDK pada Region Sulawesi
untuk anc pada nakes persen cukup lumayan 85,96 dan pada ibu yang meninggal 93,6 persen.

Secara kualitas, standard pemeriksaan minimal pada anc adalah pada trimester satu sebanyak
satu kali, trimester kedua satu kali dan trimester ketiga sebanyak dua kali. Secara kualitas,
pemeriksaan trimester satu, dua dan tiga, Region Sulawesi menjadi region yang kualitasnya baik
secra rasio dan proporsi, lebih buruk di banding region lainnya.

Kualitas pemeriksaan pada ibu yang meninggal, yaitu pemeriksaan urin dan darah sebagai
indikator untuk menentukan terjadinya HDK, secara proporsi maupun ratio, Region Sulawesi
paling banyak tidak melakukan ke 2 pemeriksaan tsb. Dari pemeriksaan tekanan darah, tidak
menujukkan Region Sulawesi tidak menujukkan yang terburuk diantara 4 region lainnya.

Dari data ini dapat disimpulkan, bahwa walaupun kunjungan ke nakes mencapai 90 persen,
tetapi bila secara kualitas tidak dipenuhi, maka ratio ibu yang meninggal menjadi lebih tinggi.
Tidak dilakukannya pemeriksaan urin dan darah sangat penting untuk mencegah kematian
karena HDK.

Hasil pemeriksaan tekanan darah secara teori seharusnya seiring dengan besarnya kejadian
penyakit, tapi data tidak menghasilkan seperti demikian. Hal ini menjadi pertanyaan apakah
pemeriksaan darah tersebut benar dilakukan atau hanya sekedar formalitas standard pemeriksaan,
sehingga kualitas dari pemeriksaan tekanan darah tidak menunjukkan hasil yang spesifik HDK.

Pada periode persalinan, kasus HDK adalah kasus komplikasi sehingga harus dirujuk .
Berdasarkan data Riskesdas yaitu ibu yang hidup secara proporsi, pertolongan pertama oleh
bidan dari 50,61 persen kemudian pertolongan terakhir menjadi 53,04 persen. Kemungkinan
yang terjadi adalah ada rujukan dari dukun, karena penolong persalinan oleh dukun yang terakhir
sebagia penolong berkurang, sedangkan pada bidan betambah. Akan tetapi harusnya bidan
merujuk kasus-kasus komplikasi. Harusnya persentase pada bidan menurun, tetapi data
menunjukkan persentase justru meningkat, secara kompetensi hal ini tidak dibenarkan.

Hasil penolong persalinan pertama dan terakhir pada ibu yang meninggal menujukkan
konsistensi rujukan. Pada dukun, persentase menurun, pada bidan persentase menurun dan pada
dokter kandungan persentase meningkat. Akan tetapi kasus HDK yang meninggal ada 42,71
persen yang ditangani oleh tenaga yang seharusnya secara kompetensi tidak boleh menangani
kasus komplikasi dan ini dibuktikan dengan tempat meninggal di Rumah Sakit berkisar 61
persen.

                                                                                            28
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012

Pada periode persalinan dan nifas, data menunjukkan bahwa periode ini menjadi sangat penting
untuk dalam pengawasan. Persentase kematian tinggi pada periode nifas, yaitu saat plasenta
(ari-ari) terlahir sampai pada masa 42 hari pasca persalinan. Kejadian kematian tertinggi pada
saat keluar plasenta sampai kurang dari 1 hari sebanyak 15,63%, selanjutnya 1 hari pasca
persalinan sebanyak 14,37% , hari ke 2-4 berkisar 3 % dan lebih dari 4 hari berkisar 0 - 1, 6%.
Pada ibu yang hidup kejadian pasca persalinan hanya 2,4 % dan pada kematian merupakan ratio
tertinggi sebagai penyebab kematian, hal ini dapat diasumsikan bahwa ibu yang terkena kasus
HDK untuk survive sangat kecil. Kesimpulan pengawasan pada periode persalinan pada kasus
HDK menjadi 1 hari post partum menjadi periode kritis, sehingga pemantauan yang ketat sangat
diperlukan.

Seperti disebutkan diatas bahwa periode nifas pada 1 hari pasca bersalin menjadi momen kritis.
Data Riskesdas 2010, kunjungan nifas bila dilihat penolong persalinan yang paling banyak tidak
melakukan kunjungan nifas 1 hari pertama adalah secara berurut adalah bidan (54,06 %), dukun
(40,61%) dan terakhir adalah dokter spesialis kandungan (35,44%). Hari kedua yang paling
banyak tidak melakukan kunjungan secara berurut adalah dokter kandungan (16%), dukun
(14,42%) dan terakhir bidan (9,15). Hasil STL SP 2010, juga menunjukkan hal yang serupa
bahwa pada 3 hari pertama yang paling banyak tidak melakukan kunjungan adalah bidan,
kemudian dukun dan terakhir dokter kandungan. Sudah seharusnya kunjungan nifas menjadi
wajib bagi penolong persalinan untuk mencegah kematian ibu. Region Sulawesi menjadi region
paling banyak mempunyai bidan yang tidak melakukan kunjungan 3 hari pasca persalinan.



Perdarahan post aprtum

……………………………..




Fasilitas:

Kasus HDK adalah komplikasi darurat yang dibutuhkan penanganan secara cepat. Fasilitas
kamar operasi siap 24 jam, tim siap operasi 24 jam, radiologi 24 jam sebagai bagian persyaratan
PONEK, yaitu emergensi di rumah sakit, Region Sulawesi mempunyai persentase terrendah
dibanding region lainnya.




                                                                                            29
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012


                                  RANGKUMAN

 1. Penyebab dasar kematian ibu yang utama : Hipertensi dalam kehamilan dan
     Perdarahan post partum
 2. Region yang paling beresiko kasus Hipertensi Dalam Kehamilan adalah Region
     Sulawesi.
 3. Region yang paling beresiko mempunyai kasus Perdarahan Post partum adalah IBT.
 4. Region Sulawesi dan IBT kesenjangan tidak terlalu berbeda dalam pelayanan kinerja
     dan fasilitas.
 5. Hipertensi dalam kehamilan merupakan komplikasi yang bukan terjadi secara
     mendadak, sehingga upaya preventif sangat penting melalui deteksi selama kehamilan
     melalui anc.
 6. Pemeriksaan selama anc yang sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan
     komplikasi Hipertensi dalam kehamilan adalah pemeriksaan tekanan darah dan urin
     dilakukan dengan baik.
 7. Perdarahan Post Partum merupakan kasus komplikasi yang terjadi secara mendadak,
     sehingga upaya kuratif dan emergensi sangat penting.
 8. Kedua kasus komplikasi penyebab dasar kematian : HDK dan PPH mempunyai
     intervensi yang berbeda, walaupun emergensi tetap utama.
 9. Kualitas anc : pemeriksaan pada K4 , pemeriksaan urin, tekanan darah, darah penting
     untuk mencegah komplikasi.
 10. Persalinan yang banyak ditolong oleh non nakes pada region membuktikan
     mempunyai resiko mempunyai kematian tertinggi.
 11. Fasilitas emergensi yang kurang baik pada region Sulawesi dan IBT memungkinkan
     terjadinya ratio kematian ibu yang tinggi disbanding 3 region lainnya.
 12. Emergensi : pelayanan operasi, tenaga terlatih, ruang operasi, penyediaan darah,
     laboratorium yang siap dalam 24 jam menjadi prioritas pada region yang paling
     beresiko kematian ibu tertinggi.




                                                                                     30
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]   September 27, 2012




                                 REKOMENDASI




                                                                                     31
[PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION]    September 27, 2012




TIM :

   Status               Nama/Jabatan
   Penasehat/Pengarah   1.Dr.dr.Trihono, MSc (Kepala Badan Litbangkes)

                        2. D.Anwar Musadad, SKM,Mkes (Kepala Pusat Teknik Kesehatan Masyarakat)

   Tim Pakar            1.Soeharsono Soemantri, Ph.D
                        2.Prof.dr.Budi Utomo,Ph.D
                        3.Prof.dr.Soedarto Ronoatmojo,
                        4.Prof. dr. Agus Suwandono,MPH

   Koordinator Tim      Dr. Teti Tejayanti,MKM
   Wakil koordinator    Dr. dr. Harimat, Mkes

   Administrasi         Reza

   Anggota Tim          Atmarita, MPH, Dr.PH
                        Tin Afifah, SKM, Mkes
                        Dr.dr.Dwi Hapsari, Mkes
                        Yudi Kristanto,S.Sos
                        Dr. dr. Sabarinah, Msc
                        Dr. dr. Asri Adisasmita, MPH
                        dr. Yuslely Usman, Mkes
                        dr. Wahyu( P4 , SBY)
                        dr. Imran Pambudi, MPHM
                        dr. Ika
                        Ir. Thoman Pardosi,SE,MSi
                        Drs. Dendi Handiman
                        Annisa Rizkianti, SKM
                        Doni Lasut
                        Kristin Sabatini
                        Yoni




                                                                                            32

Contenu connexe

Tendances

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIA
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIAPEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIA
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIAbudimansekali
 
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitOperator Warnet Vast Raha
 
1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pbTiwiCaDok
 
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman print
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman printPoned sebagai strategi untuk persalinan yang aman print
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman printalfinatun
 
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokokRiset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokokindonesiaheart
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibuFionna Pohan
 
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia HerdianRama
 
Peta penyakit
Peta penyakitPeta penyakit
Peta penyakitAbiUmi31
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13andiar30
 
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMSKebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMSNurlaela Rostari
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1 indrasutanmudo
 

Tendances (17)

Stroke
 Stroke  Stroke
Stroke
 
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIA
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIAPEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIA
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA ASFIKSIA
 
Rancangan proposal
Rancangan proposalRancangan proposal
Rancangan proposal
 
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakitGambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
Gambaran penyebab kematian maternal di rumah sakit
 
1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb1052 2111-1-pb
1052 2111-1-pb
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Center of Gravity
Center of GravityCenter of Gravity
Center of Gravity
 
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman print
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman printPoned sebagai strategi untuk persalinan yang aman print
Poned sebagai strategi untuk persalinan yang aman print
 
37 bab i
37 bab i37 bab i
37 bab i
 
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokokRiset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
Riset kesehatan dasar 2010 (penggunaan tembakau dan rokok
 
Angka kematian ibu
Angka kematian ibuAngka kematian ibu
Angka kematian ibu
 
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
 
Angka Kematian Ibu
Angka Kematian IbuAngka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu
 
Peta penyakit
Peta penyakitPeta penyakit
Peta penyakit
 
MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13MAKALAH kel 13
MAKALAH kel 13
 
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMSKebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
Kebijakan pelaporan HIV AIDS & IMS
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
 

Similaire à Kajian kematian ibu 2012

1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx
1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx
1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptxAngger20
 
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdfRayhanAbiyyu
 
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012Aizawa Kakeru
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaChiyapuri
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Identifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNSIdentifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNSSriMardikaniN
 
Laporan pkm
Laporan pkm Laporan pkm
Laporan pkm Ayunina2
 
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatalKb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatalpjj_kemenkes
 
Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Adi Krizz
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxDoniPratama25
 
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdflilispurnama6
 

Similaire à Kajian kematian ibu 2012 (20)

Presentation akb
Presentation akbPresentation akb
Presentation akb
 
1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx
1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx
1D#Catpor GKIA RS 100123 MPDN SHK SIGIZI.pptx
 
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf
82635-pola-penyebab-kematian-kelompok-bayi-dan-93c134bc.pdf
 
Sandjaja, 2009
Sandjaja, 2009Sandjaja, 2009
Sandjaja, 2009
 
Dahlia
DahliaDahlia
Dahlia
 
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
Analisis dan evaluasi pendataan keluarga 2012
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksia
 
AMP Revisi
AMP RevisiAMP Revisi
AMP Revisi
 
MP 2022.pptx
MP 2022.pptxMP 2022.pptx
MP 2022.pptx
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Identifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNSIdentifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNS
 
Laporan pkm
Laporan pkm Laporan pkm
Laporan pkm
 
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatalKb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
Kb 4 pendokumentasian rujukan kasus gadar maternal neonatal
 
Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1Ddi documentation-2007 smt 1
Ddi documentation-2007 smt 1
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
Materi rukuns 1
Materi rukuns 1Materi rukuns 1
Materi rukuns 1
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptxBLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
BLUD dalam Trasnformasi Kesehatan_Sumbar 17 Nov22.pptx
 
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf
250421 draft lampiran format AMPSR-1(1).pdf
 

Kajian kematian ibu 2012

  • 1. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION Oleh Teti Tejayanti dan Tim 21 September 2012 Latar belakang Kematian ibu di Negara Indonesia lebih tinggi dibandingkan Negara ASEAN lainnya. Untuk itu perlu diketahui penyebab kematian ibu sebagai upaya intervensi menurunkan kematian ibu. Salah satu yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia adalah kesenjangan/disparitas di antara region. Berbagai informasi penyebab kematian sudah banyak diperoleh, akan tetapi bila ditinjau secara regional, informasi tersebut belum banyak diberikan. Informasi tersebut sangat penting karena status kesehatan yang berbeda memerlukan intervensi yang berbeda pula. Mempertimbangkan hal tersebut, maka kajian ini bertujuan untuk memperoleh penyebab kematian ibu berdasarkan region. Outcome status kesehatan yaitu kelahiran dan kematian. Informasi tersebut bersumber pada data registrasi. Negara Indonesia belum mempunyai data registrasi yang memadai, sehingga diperlukan data-data lain, salah satunya adalah riset berbasis survey. Badan Litbangkes telah melakukan riset sebagai berikut : 1. Studi Tindak Lanjut Sensus Penduduk 2010 ( pada Tahun 2011) 2. Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) ( pada Tahun 2011) 3. Riskesdas 2010 ( Tahun 2010). Riset –riset atau survey mempunyai kelemahan yaitu underreporting, untuk itu informasi dari ke 3 tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif dan saling melengkapi. Walaupun mempunyai kekurangan, data survey juga mempunyai kelebihan, seperti data kematian tidak selalu dilaporkan/tercatat di fasilitas, sehingga data berbasis komunitas menjadi penting untuk diperoleh. Hasil Studi Tindak Lanjut Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa penyebab dasar kematian ibu adalah Hipertensi kehamilan dan Perdarahan post partum. Hasil Rifaskes juga menginformasikan Poned dan Ponek sebagai upaya mencegah kematian ibu mempunyai fasilitas 1
  • 2. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 yang minimal. Untuk itu perlu analisa menurut region, sehingga didapatkan faktor-faktor sdm, sarana dan pelayanan yang terkait dengan 2 penyebab kematian tersebut. Kasus kematian di Negara Indonesia mempunyai masalah yang sangat kompleks, namun bukan tidak mungkin dapat diturunkan. Dengan berbagai informasi atau kajian yang menginformasikan kesenjangan secara region atau wilayah, diharapkan dapat memberi arah kebijakan yang lebih terarah sehingga secara bertahap kematian dapat diturunkan. 2
  • 3. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 TUJUAN UMUM Mendapatkan pola penyebab kematian ibu di 5 region dan karakteristiknya berdasarkan data Studi Tindak Lanjut Penyebab kematian SP2010 dan pola pelayanan kehamilan, persalinan , nifas pada kasus Hipertensi Dalam Kehamilan dan Perdarahan Post Partum berdasarkan data Riskesdas 2010 dan ketersediaan fasilitas Poned dan Ponek di 5 region berdasarkan data Rifaskes 2011. TUJUAN KHUSUS 1. Memperoleh informasi penyebab kematian ibu di 5 region (Data Studi Tindak lanjut SP2010) 2. Memperoleh informasi karakteristik kematian ibu berdasarkan penyebab kematian ibu(Data Studi Tindak lanjut SP2010) 3. Memperoleh deferensial regional pada kasus Hipertensi dalam kehamilan mencakup pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas di 5 region berdasarkan data Riskesdas 2010. 4. Memperoleh deferensial regional pada kasus Perdarahan Post Partum mencakup pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas di 5 region berdasarkan data Riskesdas 2010. 5. Memperoleh ketersediaan fasilitas Poned dan Ponek di 5 region berdasarkan Data Rifaskes 2011 3
  • 4. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 RUANGLINGKUP Sumber Data: 1.STUDI TINDAK LANJUT SP2010 2. RISKESDAS 2010 3. RIFASKES 2010 4. Dilengkapi data sekunder lainnya……………. Studi Tindak Lanjut SP 2010 Ruang lingkup penelitian Studi Penyebab Kematian SP 2010 adalah seluruh kejadian pregnancy related death dari data SP 2010. Pregnancy Related Death adalah kejadian kematian yang dilaporkan oleh rumah tangga meninggal pada periode masa hamil sampai 2 bulan setelah melahirkan dihitung sejak 1 Januari 2009 sampai pelaksanaan SP 2010. Terdapat sekitar 8000 kasus pregnancy related death dari SP 2010 yang telah diverifikasi ulang oleh BPS daerah. Cara pemilihan Kab/Kota untuk studi penyebab kematian maternal dilakukan 1) Sumatera; seluruh provinsi di pulau Sumatera 2) Jawa-Bali; seluruh provinsi di pulau Jawa dan provinsi Bali, 3) Kalimantan; meliputi seluruh provinsi di pulau Kalimantan 4) Sulawesi; meliputi seluruh provinsi di gugusan pulau Sulawesi 5) IBT/Lainnya; meliputi provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Dari 8464 kasus pregnancy related death hasil verifikasi data SP 2010 maka terpilih 4167 kasus sebagai sampel yang berlokasi pada 134 Kab/Kota yang terpilih di 27 Provinsi. Cara pengumpulan data adalah semua RT yang melaporkan kasus pregnancy related death dikunjungi ulang oleh petugas pencacah yang sudah dilatih melakukan wawancara autopsi verbal menggunakan kuesioner AVKM2011-Individu. 4
  • 5. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Petugas pelaksana pengumpul data adalah mitra/petugas BPS yang direkrut oleh BPS Provinsi di bawah koordinasi BPS Pusat. Kriteria petugas adalah minimal berpendidikan D3, diutamakan mempunyai latar belakang pendidikan kebidanan, keperawatan. Hasil kunjungan lapangan adalah terdapat 3984 yang selesai diwawancarai dan kuesioner terisi lengkap, sisanya kuesioner tidak terisi lengkap. Untuk menentukan penyebab kematian dilakukan oleh seorang dokter berdasarkan kuesioner AV melalui kegiatan resume dan penegakkan diagnosis dengan menetapkan penyebab kematian mengacu ketentuan ICD 10, WHO. Data Riskesdas 2010 Ruang lingkup ………….. Data Rifaskes 2011 Ruang lingkup………………. 5
  • 6. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 KERANGKA PIKIR Penyebab kematian ibu secara diagnosis terbagi menjadi 8 kelompok penyebab kematian ibu berdasarkan penyebab dasar (underlying cause of death). Penyebab kematian /diagnosis ini akan dianalisis menurut region. Tujuannya adalah melihat apakah terjadi perbedaan pola di antara 5 region tersebut. Berdasarkan data Studi Tindak lanjut SP 2010, penyebab yang tertinggi adalah Kelompok Hipertensi dalam kehamilan dan Perdarahan Post Partum. Analisa ratio bertujuan untuk mendapatkan region yang paling mempunyai resiko terjadinya kasus/ penyebab tertinggi kematian. Sehingga intervensi lebih terarah. Penyebab kematian ibu mungkin berhubungan dengan karakteristik kematian ibu. Sehingga perlu dilakukan analisa karakteristik menurut penyebab dasar kematian ibu. Dengan diketahuinya faktor predisposisi ini maka pencegahan dapat lebih direncanakan sebaik mungkin untuk pencegahan kematian. Karakteristik yang dianalisa adalah : - Umur - Status Kawin - Paritas - Pendidikan - Tempat meninggal - Wilayah perdesaan dan perkotaan Penyebab kematian ibu juga mencakup akses dan pelayanan. Akses pada kajian ini bersumber pada literatur-literatur. Akses akan dianalisa dengan faktor ekonomi pada IPM. Pada ibu yang berekonomi rendah diasumsikan untuk akses kurang pada layanan kesehatan. Penyebab kematian yang mencakup pelayanan dapat diperoleh melalui analisa kinerja dan analisa fasilitas. Analisa kinerja dapat diperoleh melalui data Riskesdas 2010. Oleh karena penyebab utama kematian ibu adalah HDK dan PPH, maka analisa kinerja mencakup: 1. Fase kehamilan : - Periksa kehamilan oleh nakes/ non nakes - Frekuensi antenatal care(anc) pada trimester 3 - Jenis pemeriksaan : pemeriksaan tekanan darah, darah dan urin. 2. Fase Persalinan : penolong persalinan yaitu nakes atau non nakes 3. Periode nifas : Kunjungan nifas 1 hari pertama 6
  • 7. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Analisa pelayanan fasilitas diperoleh dengan menganalisa system emergensi pelayanan obstetrik yaitu : PONED dan PONEK. Selain fasilitas sarana, maka sumber daya manusia (SDM) yang paling banyak melakukan pertolongan persalinan adalah bidan, maka akan dianalisa ketersediaan bidan di desa. Analisa fasilitas Poned, Ponek dan bidan di desa diperoleh dari data Rifaskes 2011. Hasil analisa akan dirangkum sehingga menghasilkan alur pemikiran secara komprehensif dan menghasilkan rekomendasi dengan mempertimbangkan kebijakan yang ada dalam system pelayanan kesehatan di Indonesia. 7
  • 8. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 METODE KERANGKA KONSEP KARAKTERISTIK: Umur, status kawin, paritas, pendidiakn tempat meninggal, wilayah desa kota (STUDI TINDAK LANJUT SP 2010) KINERJA : KASUS HDK & PPH KEMATIAN IBU :ANC, PERSALINAN, KF (PENYEBAB DASAR (DATA RISKESDAS 2010) KEMATIAN IBU by REGION) FASILITAS PONED DAN PONEK (DATA RIFASKES 2011) (STUDI TINDAK LANJUT SP 2010) STATUS EKONOMI dari IPM 2007 (IPM BPS 2007) 8
  • 9. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN - STUDI TINDAK LANJUT SP 2010 : DILAKUKAN TAHUN 2011 DI 134 KAB/KOTA - RISKESDAS 2010 : PADA TAHUN 2010 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA - RIFASKES 2011 :PADA TAHUN 2011 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA - IPM 2007 : IPM 2007 DI SELURUH KAB/KOTA DI INDONESIA. - Analisa /kajian kematian ibu pada bulan Juli-Oktober 2012 2. JENIS PENELITIAN : KAJIAN DATA SEKUNDER 3. SUMBER DATA : Studi Tindak Lanjut 2010 (STL SP 2010), Riskesdas 2010, Rifaskes 2011, IPM BPS 2007 4. POPULASI : - Seluruh kematian Pregnancy Related Death SP 2010. - Seluruh ibu hamil/melahirkan di Riskesdas. - Seluruh Poned dan pONEK di Indonesia. - Seluruh kab/kota untuk IPM. 5. SAMPEL : Studi STL SP10 : jumlah sampel : 3384 kematian ibu Cara penarikan sampel : PSU dengan kluster. Penarikan sampling : kaidah probably sampling Desain : Stratified Probability Proportional to Size (PPS) 6. DEFINISI OPERASIONAL Definitions related to maternal mortality ( ICD 10, WHO) Maternal death A maternal death is the death of a woman while pregnant or within 42 days of termination of pregnancy, irrespective of the duration and the site of the pregnancy, from any cause related to or aggravated by the pregnancy or its management, but not from accidental or incidental causes. Maternal deaths should be subdivided into two groups: A. Direct obstetric deaths Direct obstetric deaths are those resulting from obstetric complications of the pregnant state (pregnancy, labour and puerperium), from interventions, omissions, incorrect treatment, or from a chain of events resulting from any of the above. B. Indirect obstetric deaths 9
  • 10. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Indirect obstetric deaths are those resulting from previous existing disease or disease that developed during pregnancy and which was not due to direct obstetric causes, but which was aggravated by physiologic effects of pregna1 Pelaporan kematian ibu merujuk pada ICD 10 WHO adalah sebagai berikut : International reporting For the purpose of the international reporting of maternal mortality, only those maternal deaths occurring before the end of the 42-day reference period should be included in the calculation of the various ratios and rates, although the recording of later deaths is useful for national analytical purposes. Published maternal mortality rates Published maternal mortality rates should always specify the numerator (number of recorded maternal deaths), which can be given as: • the number of recorded direct obstetric deaths, or • the number of recorded obstetric deaths (direct plus indirect). It should be noted that maternal deaths from HIV disease (B20-B24) and obstetrical tetanus (A34) are coded to Chapter I. Care must be taken to include such cases in the maternal mortality rate. 5.8.4 Denominators for maternal mortality The denominator used for calculating maternal mortality should be specified as either the number of live births or the number of total births (live births plus fetal deaths). Where both denominators are available, a calculation should be published for each. Ratios and rates Results should be expressed as a ratio of the numerator to the denominator, multiplied by k (where k may be 1000, 10 000 or 100 000, as preferred and indicated by the country). Maternal mortality ratios and rates can thus be expressed as follows: Maternal mortality rate1 Maternal deaths (direct and indirect) k Live births 10
  • 11. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Hasil ratio tersebut diperoleh dengan cara numerator adalah maternal death hasil SP 2010 yang sudah divalidasi dan ditentukan penyebab dasar kematiannya berdasarkan final underlying cause of death dan sebagai denominator adalah Lahir Hidup yang diperoleh dari hasil SP 2010 kemudian dikalikan 100.000 Definisi operasional Hipertensi dalam kehamilan : pengelompokkan penyakit code O10-O16. Definisi opersional Perdarahan post partum : penyakit dengan code O72. 11
  • 12. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 HASIL 1. PENYEBAB KEMATIAN TABEL 1-3 : menurut saran Prof Budi: TABEL 1 Jumlah kematian dalam bulan SUM JB KAL SL IBT INDO Jumlah kematian 17 bulan 576 1878 118 495 317 3384 % 17.0 55.5 3.5 14.6 9.4 100.0 Jumlah kematian 12 bulan 409 1333 84 351 225 2403 % 17.0 55.5 3.5 14.6 9.4 100.0 TULISAN YG MERAH SEHARUSNYA DIISI DENGAN JUMlLAH KEMATIAN SEBENARNYA (8 RIBUAN KASUS), TAPI BELUM DI PEROLEH JUMLAH PERREGION. TABEL 2 Jumlah kematian dalam bulan SUM JB KAL SL IBT INDO Jumlah kematian 17 bulan 1740 3336 587 982 893 7537 Jumlah kematian 12 bulan 1235 2369 417 697 634 5351 Jumlah Lahir Hidup 12 bulan 1,072,588 2,371,448 280,717 345,556 331,845 4,402,154 RATIO 115.1 99.9 148.4 201.7 191.1 121.6 TABEL 3 REGION NO UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH SUM JB KAL SL IBT INDO 1 Pregnancy with abortive outcome 3.9 4.2 2.7 5.6 4.1 4.2 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 33.2 33.2 34.9 32.6 25.7 32.4 3 Placenta previa,premature separation of placenta and Antepartum haemorrhage 4.4 2.7 4.3 2.3 3.7 3.3 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 3.0 1.8 0.0 0.8 0.1 1.6 5 Obstructed Labour 0.5 1.1 0.0 0.6 1.0 0.8 6 Postpartum haemorrhage 16.4 16.7 28.1 26.2 29.6 20.3 7 Other complications of pregnancy and delivery 11.1 6.0 2.9 7.6 5.8 7.1 8 Complication predominantly related puerperium and other conditions 27.5 34.4 27.1 24.2 29.9 30.4 Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 12
  • 13. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 TABEL 5 RATIO BY REGION NO UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH SUM JB KAL SUL IBT INDO 1 Pregnancy with abortive outcome 4.4 4.2 4.0 11.3 7.9 5.1 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 38.3 33.1 51.8 65.7 49.0 39.3 3 Placenta previa,premature separation of placenta and Antepartum haemorrhage 5.1 2.7 6.3 4.7 7.1 4.0 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 3.4 1.8 0.0 1.6 0.2 1.9 5 Obstructed Labour 0.5 1.1 0.0 1.2 1.9 1.0 6 Postpartum haemorrhage 18.9 16.7 41.7 52.8 56.5 24.6 7 Other complications of pregnancy and delivery 12.8 6.0 4.3 15.4 11.1 8.7 8 Complication predominantly related puerperium and other conditions 31.7 34.3 40.2 48.9 57.1 36.9 Total 115.1 99.9 148.5 201.8 190.8 121.6 13
  • 14. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 2. KARAKTERISTIK PENYEBAB KEMATIAN A. UMUR TABEL 2A UMUR NO UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH <20 thn 20-35 thn >35 thn Total 1 Pregnancy with abortive outcome 4.7 4.7 3.7 4.4 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 36.5 29.2 37.0 31.8 3 Placenta previa,premature separation of placenta and 1.8 2.6 3.3 2.8 Antepartum haemorrhage 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 1.0 1.7 0.6 1.4 5 Obstructed Labour 0.7 0.8 0.6 0.7 6 Postpartum haemorrhage 17.7 22.7 24.3 22.8 7 Other complications of pregnancy and delivery 6.7 6.1 7.0 6.4 8 Complication predominantly related puerperium and 31.0 32.2 23.5 29.8 other conditions Total 100.0 100.0 100.0 100.0 2B. SATUS KAWIN TABEL 2B: STATUS KAWIN Blm Hidup Cerai Cerai UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH NO kawin Kawin bersama Pisah hidup mati NA Total 1 Pregnancy with abortive outcome 3.6 4.1 11.5 0.0 19.2 0.0 10.6 4.4 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 30.7 32.2 24.5 0.0 38.5 0.0 21.3 31.9 3 Placenta previa,premature separation of placenta and 4.3 2.8 2.5 0.0 0.0 0.0 0.0 2.8 Antepartum haemorrhage 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 0.0 1.4 0.0 0.0 0.0 0.0 2.1 1.3 5 Obstructed Labour 0.0 0.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.7 6 Postpartum haemorrhage 35.7 22.2 28.0 0.0 11.5 28.6 31.9 22.6 7 Other complications of pregnancy and delivery 6.4 6.5 2.5 0.0 3.8 0.0 12.8 6.4 8 Complication predominantly related puerperium and 19.3 30.0 31.0 100.0 26.9 71.4 21.3 29.9 other conditions Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 14
  • 15. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 2C. JUMLAH ANAK/ PARITAS JUMLAH ANAK N anak Anak Anak UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH O =<1 2 3-4 Anak>4 Total 1 Pregnancy with abortive outcome 5.9 3.4 3.1 2.7 4.4 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 32.6 31.8 31.7 30.2 32.0 3 Placenta previa,premature separation of placenta 2.6 3.7 2.2 3.3 2.8 and Antepartum haemorrhage 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 1.5 1.8 0.6 1.1 1.3 5 Obstructed Labour 0.7 0.8 0.3 1.0 0.7 6 Postpartum haemorrhage 13.3 27.6 31.7 30.7 22.6 7 Other complications of pregnancy and delivery 6.7 6.4 5.2 7.1 6.3 8 Complication predominantly related puerperium and 36.8 24.4 25.1 23.8 30.0 other conditions 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 2D. PENDIDIKAN PENDIDIKAN SMP UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH NO SD* /SMA PT* Total 1 Pregnancy with abortive outcome 4.1 4.5 5.8 4.3 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 29.5 35.6 37.5 31.8 3 Placenta previa,premature separation of placenta and 3.1 2.2 3.3 2.8 Antepartum haemorrhage 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 1.2 1.5 2.0 1.3 5 Obstructed Labour 0.9 0.3 0.0 0.7 6 Postpartum haemorrhage 24.7 19.7 15.4 22.7 7 Other complications of pregnancy and delivery 6.7 6.0 6.8 6.5 8 Complication predominantly related puerperium and 29.8 30.1 29.2 29.8 other conditions Total 100.0 100.0 100.0 100.0 15
  • 16. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 2E. WILAYAH : PERDESAAN/PERKOTAAN WILAYAH NO UNDERLYING CAUSE OF MATERNAL DEATH Perkotaan Perdesaan Total 1 Pregnancy with abortive outcome 4.67 3.86 4.15 2 Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders 36.14 30.21 32.37 3 Placenta previa,premature separation of placenta and Antepartum haemorrhage 3.57 3.15 3.30 4 Other maternal care related to fetus and amniotic 1.50 1.65 1.59 5 Obstructed Labour 0.77 0.81 0.80 6 Postpartum haemorrhage 14.26 23.73 20.28 7 Other complications of pregnancy and delivery 6.60 7.42 7.12 8 Complication predominantly related puerperium and other conditions 32.49 29.17 30.38 Total 100.00 100.00 100.00 2F. TEMPAT MENINGGAL Distribusi Tempat_Meninggal PENYEBAB KEMATIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 A 3.8 2.6 8.7 5.8 20.0 5.6 2.3 20.0 B 38.7 33.8 32.0 24.6 26.7 16.7 13.3 12.5 62.5 25.3 26.2 45.0 C 3.9 4.0 1.4 2.9 7.5 2.3 2.5 D 1.4 2.6 2.9 1.4 1.8 E 0.8 1.4 1.2 0.6 0.2 F 16.4 18.0 36.0 40.6 33.7 100.0 50.0 40.0 32.5 21.2 33.3 25.0 G 6.8 6.5 8.0 2.9 5.8 13.3 20.0 25.0 6.9 11.2 H 28.3 31.0 24.0 18.8 23.8 33.3 13.3 27.5 12.5 36.6 22.5 10.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 PENYEBAB KEMATIAN: A. Pregnancy with abortive outcome B. Oedem, Proteinuria and hypertensive disorders C. Placenta previa,premature separation of placenta and Antepartum haemorrhage D. Other maternal care related to fetus and amniotic E. Obstructed Labour F. Postpartum haemorrhage G. Other complications of pregnancy and delivery 16
  • 17. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 H. Complication predominantly related puerperium and other conditions TEMPAT MENINGGAL : 1. Rs Pemerintah 2. RS Swasta 3. RSIA 4. RSB 5. Puskesmas 6. Pustu 7. Polindes/Poskesdes 8. Dokter praktek Swasta 9. Bidan Praktek Swasta 10. Rumah Dukun 11. Rumah Sendiri 12. Lainnya. 13. NA ( tidak terisi) 17
  • 18. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 3. HASIL KINERJA 3A. HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN (HDK) KASUS HDK DATA RISKESDAS 2010 NO REGION 5 THN 1 THN % RATIO HDK 1 Sumatera 85390 17078 13.5 15.9 2 Jabal 377295 75459 59.8 31.8 3 Kalimantan 42425 8485 6.7 30.2 4 Sulawesi 65644 13129 10.4 38.0 5 IBT 60461 12092 9.6 36.4 Total 631215 126243 100.0 28.7 ANC : DISTRIBUSI BY REGION (DATA RISKESDAS) NO PERIKSA KEHAMILAN SUM JB KAL SL IBT INDO 1 Tenaga kesehatan 77.1 89.3 86.0 66.9 66.4 82.9 Tenaga kesehatan dan 2 dukun 16.9 9.3 10.6 24.3 16.7 12.7 3 Dukun 2.1 0.6 3.5 6.2 5.2 2.0 4 Tidak diperiksa 4.0 0.8 2.5 11.7 2.4 100 100 100 100 100 100 DISTRIBUSI BY REGION NO PERIKSA KEHAMILAN SUM JB KAL SL IBT INDO 1 Tidak diperiksa tekanan darah 9.2 2.8 2.5 4.1 6.5 4.1 2 Tidak diperiksa urin 55.7 41.4 55.8 61.8 71.4 48.8 3 Tidak diperiksa darah 68.0 58.5 61.1 81.0 52.6 61.7 REGION FREKUENSI ANC TM 3 SUM JB KAL SUL IBT Total < 2 KALI 21.6 9.9 23.0 22.5 17.0 14.3 > 2 KALI/LAINNYA 78.4 90.1 77.0 77.5 83.0 85.7 18
  • 19. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 RATIO NO REGION K4 1 SUM 344 2 JB 314 3 KAL 695 4 SUL 855 5 IBT 621 6 INDO 411 3B. PERSALINAN PROPORSI BY REGION DATA RISKESDAS 2010 YANG TERAKHIR MENOLONG PERSALINAN SUM JB KAL SUL IBT INDO dokter-perawat 88.6 91.8 87.0 61.6 72.6 86.1 dukun, dll 11.4 8.2 13.0 38.4 27.4 13.9 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 3C. KUNJUNGAN NIFAS (KF1 HARI PERTAMA) SUM JB KAL SUL IBT SUM dikunjungi nakes 1 hari pertama proporsi 43.7 38.9 45.6 54.8 47.1 41.7 ratio 50 100 118 107 93 89 19
  • 20. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 3B. PERDARAHAN POST PARTUM (PPH/HPP) KASUS PPH NO REGION 5 TH 1 TH % RATIO 1 SUM 82509 16502 16.4 15.4 2 JB 303663 60733 60.2 25.6 3 KAL 29022 5804 5.8 20.7 4 SUL 46142 9228 9.2 26.7 5 IBT 42762 8552 8.5 25.8 Total 504098 100820 100.0 22.9 NO ANC REGION SUM JB KAL SUL IBT INDO 1 Tenaga kesehatan 84.08 87.25 77.88 70.65 76.29 83.74 2 Tenaga kesehatan dan dukun 13.12 11.09 14.13 19.53 16.10 12.80 3 Dukun 2.10 0.59 7.98 6.86 4.14 2.14 4 Tidak diperiksa 0.70 1.07 2.96 3.46 1.32 Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 20
  • 21. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 JENIS PEMERIKSAAN NO KEHAMILAN REGION 1 PEMERIKSAAN TD SUM JB KAL SUL IBT INDO Ya 93.4 95.3 96.7 98.6 90.8 95.0 Tidak 6.6 4.7 3.3 1.4 9.2 5.0 2 PEMERIKSAAN URIN Ya 44.5 53.7 49.8 27.8 48.3 49.3 Tidak 55.5 46.3 50.2 72.2 51.7 50.7 3 PEMERIKSAAN DARAH Ya 30.2 39.8 33.3 26.0 51.0 37.6 Tidak 69.8 60.2 66.7 74.0 49.0 62.4 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 RATIO K4 (DATA NO REGION RISKESDAS 2010) 1 SUM 4.3 2 JB 3.0 3 KAL 3.4 4 SUL 3.0 5 IBT 6.5 INDO 3.6 NO YANG TERAKHIR PROPORSI BY REGION DATA RISKESDAS 2010 MENOLONG PERSALINAN SUM JB KAL SUL IBT INDO 1 dokter-perawat 93.6 91.4 82.2 73.3 82.0 88.8 2 dukun, dll 6.4 8.6 17.8 26.7 18.0 11.2 Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 DATA RISKESDAS 2010 REGION RATIO KF 1 SUM 6.92 JB 8.67 KAL 7.46 SUL 9.37 IBT 8.73 21
  • 22. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 INDO 8.23 HASIL EKONOMI (SUMBER IPM, BPS) THN 2007 EKONOMI THN 2010 : BELUM DITAMPILKAN RATA-RATA EKONOMI Sumatera 608.2 Jawa-Bali 622.5 Kalimantan 617.4 Sulawesi 609.0 IBT 590.9 Indonesia 610.7 ^ | | Hasilnya tidak berbeda dengan IPM, rata-rata ekonomi region IBT adalah yang terendah, diikuti oleh region Sulawesi 22
  • 23. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 4.HASIL PELAYANAN FASILITAS ( SUMBER DATA RIFASKES) 4A. FASILITAS PONED Data Rifaskes Puskesmas PONED dan Non-PONED by Region 42.35 39.81 45.00 40.00 25.99 35.00 30.00 23.30 25.00 20.00 9.68 14.22 12.13 12.25 12.40 15.00 7.89 10.00 5.00 0.00 PONED NON PONED 23
  • 24. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Tabel 10. Ketersediaan Obat PONED Penting Lainnya di IFK, 2010 Bicarbonas 32.3% Tramadol inj 100 mg/2 ml 20.3% Dextran 40 16.8% Pethidin inj 50 mg/ml 13.3% Natrium bicarbonat 0,83 mEK/ml inj 6.3% (Meylon) Natricus 1.3% Cairan infus larutan A2 1.3% Cedilanide inj 0.3% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 4B. RS PONEK 24
  • 25. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Bicarbonas 32.3% Tramadol inj 100… 20.3% Dextran 40 16.8% Pethidin inj 50 mg/ml 13.3% Natrium bicarbonat… 6.3% Natricus 1.3% Cairan infus… 1.3% Cedilanide inj 0.3% 0.0% 20.0% 40.0% 10.0% 30.0% 50.0% KOMPONEN PONEK YANG HARUS DIPENUHI: Jumlah RS No Komponen PONEK n % 1 Memiliki dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi 330 48,2 2 Memiliki dokter yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK di RS 361 52,8 3 Memiliki bidan yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK 365 53,4 4 Memiliki perawat yang telah mengikuti pelatihan tim PONEK 271 39,6 5 Memiliki prosedur pendelegasian wewenang tertentu 238 34,8 6 Memiliki tim siap melakukan operasi meskipun on call 494 72,2 7 Memiliki pelayanan darah siap 24 jam 369 53,9 8 Memiliki laboratorium siap 24 jam 436 63,7 9 Memiliki radiologi siap 24 jam 393 57,5 10 Memiliki fasilitas farmasi siap 24 jam 452 66,1 11 Memiliki tim PONEK esensial 296 43,3 25
  • 26. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 TERKAIT KEMATIAN IBU Sul Jabal Kal Sum IBT (%) (%) (%) (%) (%) Bidan menetap di desa 53 77.4 49.8 60 37 Puskesmas PONED 21.2 19.6 15.7 17 18.5 Keberadaan dokter di puskesmas 93.5 98.8 94.6 97.2 85.9 Puskesmas melayani persalinan 58.1 42.2 50.3 43.1 67.4 Rasio dokter berbanding puskesmas 1.76 2.135 1.76 2.24 1.4 KETERANGAN desa dengan bidan yang menetap : jumlah desa di regional 26
  • 27. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 puskesmas PONED berbanding puskesmas total di regional dokter berbanding julah puskesmas di regional puskesmas melayani persalinan berbanding puskesmas total di regional jumlah dokter berbading puskesmas di reguonal PEMBAHASAN ( BELUM DIPERBAIKI sesuai tujuan…………….) HDK Kasus HDK menjadi urutan pertama tertinggi diseluruh region. Hasil analisa data Riskesdas 2010 dan Studi Tindak lanjut SP 2010 menujukkan terdapat kesenjangan di antara region. Secara berurut kasus HDK dari yang tertinggi : 1. Sulawesi 2. IBT 3. Kalimantan 4. Jawa Bali 5. Sumatera. Berdasarkan data Riskesdas yaitu pada ibu yang masih hidup kejadian pasca nifas hanya 2,4% berdasarkan ibu yang meninggal rationya tertinggi diantara penyebab lain, sehingga dapat diasumsikan mempunyai case fatality rate yang tinggi . Secara Teori juga demikian…….( teori dicari). Gejala HDK adalah hipertensi, udem dan proteinuria, dan bila parah menjadi ecklampsia 27
  • 28. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 (keracunan kehamilan dengan tanda kejang). Sehingga bila ibu sudah sudah menunjukkan gejala udem, hipertensi , proteinuria segera diterapi sesegera mungkin supaya tidak menjadi eclampsia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kasus HDK, preventif menjadi penting, karena kuratif pada saat terjadi eclampsia , survivenya sangat kecil. Preventif pada HDK yaitu dengan memeriksakan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan. Dari data Riskesdas dapat ditunjukkan bahwa ibu yang yang terkena HDK pada Region Sulawesi untuk anc pada nakes persen cukup lumayan 85,96 dan pada ibu yang meninggal 93,6 persen. Secara kualitas, standard pemeriksaan minimal pada anc adalah pada trimester satu sebanyak satu kali, trimester kedua satu kali dan trimester ketiga sebanyak dua kali. Secara kualitas, pemeriksaan trimester satu, dua dan tiga, Region Sulawesi menjadi region yang kualitasnya baik secra rasio dan proporsi, lebih buruk di banding region lainnya. Kualitas pemeriksaan pada ibu yang meninggal, yaitu pemeriksaan urin dan darah sebagai indikator untuk menentukan terjadinya HDK, secara proporsi maupun ratio, Region Sulawesi paling banyak tidak melakukan ke 2 pemeriksaan tsb. Dari pemeriksaan tekanan darah, tidak menujukkan Region Sulawesi tidak menujukkan yang terburuk diantara 4 region lainnya. Dari data ini dapat disimpulkan, bahwa walaupun kunjungan ke nakes mencapai 90 persen, tetapi bila secara kualitas tidak dipenuhi, maka ratio ibu yang meninggal menjadi lebih tinggi. Tidak dilakukannya pemeriksaan urin dan darah sangat penting untuk mencegah kematian karena HDK. Hasil pemeriksaan tekanan darah secara teori seharusnya seiring dengan besarnya kejadian penyakit, tapi data tidak menghasilkan seperti demikian. Hal ini menjadi pertanyaan apakah pemeriksaan darah tersebut benar dilakukan atau hanya sekedar formalitas standard pemeriksaan, sehingga kualitas dari pemeriksaan tekanan darah tidak menunjukkan hasil yang spesifik HDK. Pada periode persalinan, kasus HDK adalah kasus komplikasi sehingga harus dirujuk . Berdasarkan data Riskesdas yaitu ibu yang hidup secara proporsi, pertolongan pertama oleh bidan dari 50,61 persen kemudian pertolongan terakhir menjadi 53,04 persen. Kemungkinan yang terjadi adalah ada rujukan dari dukun, karena penolong persalinan oleh dukun yang terakhir sebagia penolong berkurang, sedangkan pada bidan betambah. Akan tetapi harusnya bidan merujuk kasus-kasus komplikasi. Harusnya persentase pada bidan menurun, tetapi data menunjukkan persentase justru meningkat, secara kompetensi hal ini tidak dibenarkan. Hasil penolong persalinan pertama dan terakhir pada ibu yang meninggal menujukkan konsistensi rujukan. Pada dukun, persentase menurun, pada bidan persentase menurun dan pada dokter kandungan persentase meningkat. Akan tetapi kasus HDK yang meninggal ada 42,71 persen yang ditangani oleh tenaga yang seharusnya secara kompetensi tidak boleh menangani kasus komplikasi dan ini dibuktikan dengan tempat meninggal di Rumah Sakit berkisar 61 persen. 28
  • 29. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 Pada periode persalinan dan nifas, data menunjukkan bahwa periode ini menjadi sangat penting untuk dalam pengawasan. Persentase kematian tinggi pada periode nifas, yaitu saat plasenta (ari-ari) terlahir sampai pada masa 42 hari pasca persalinan. Kejadian kematian tertinggi pada saat keluar plasenta sampai kurang dari 1 hari sebanyak 15,63%, selanjutnya 1 hari pasca persalinan sebanyak 14,37% , hari ke 2-4 berkisar 3 % dan lebih dari 4 hari berkisar 0 - 1, 6%. Pada ibu yang hidup kejadian pasca persalinan hanya 2,4 % dan pada kematian merupakan ratio tertinggi sebagai penyebab kematian, hal ini dapat diasumsikan bahwa ibu yang terkena kasus HDK untuk survive sangat kecil. Kesimpulan pengawasan pada periode persalinan pada kasus HDK menjadi 1 hari post partum menjadi periode kritis, sehingga pemantauan yang ketat sangat diperlukan. Seperti disebutkan diatas bahwa periode nifas pada 1 hari pasca bersalin menjadi momen kritis. Data Riskesdas 2010, kunjungan nifas bila dilihat penolong persalinan yang paling banyak tidak melakukan kunjungan nifas 1 hari pertama adalah secara berurut adalah bidan (54,06 %), dukun (40,61%) dan terakhir adalah dokter spesialis kandungan (35,44%). Hari kedua yang paling banyak tidak melakukan kunjungan secara berurut adalah dokter kandungan (16%), dukun (14,42%) dan terakhir bidan (9,15). Hasil STL SP 2010, juga menunjukkan hal yang serupa bahwa pada 3 hari pertama yang paling banyak tidak melakukan kunjungan adalah bidan, kemudian dukun dan terakhir dokter kandungan. Sudah seharusnya kunjungan nifas menjadi wajib bagi penolong persalinan untuk mencegah kematian ibu. Region Sulawesi menjadi region paling banyak mempunyai bidan yang tidak melakukan kunjungan 3 hari pasca persalinan. Perdarahan post aprtum …………………………….. Fasilitas: Kasus HDK adalah komplikasi darurat yang dibutuhkan penanganan secara cepat. Fasilitas kamar operasi siap 24 jam, tim siap operasi 24 jam, radiologi 24 jam sebagai bagian persyaratan PONEK, yaitu emergensi di rumah sakit, Region Sulawesi mempunyai persentase terrendah dibanding region lainnya. 29
  • 30. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 RANGKUMAN 1. Penyebab dasar kematian ibu yang utama : Hipertensi dalam kehamilan dan Perdarahan post partum 2. Region yang paling beresiko kasus Hipertensi Dalam Kehamilan adalah Region Sulawesi. 3. Region yang paling beresiko mempunyai kasus Perdarahan Post partum adalah IBT. 4. Region Sulawesi dan IBT kesenjangan tidak terlalu berbeda dalam pelayanan kinerja dan fasilitas. 5. Hipertensi dalam kehamilan merupakan komplikasi yang bukan terjadi secara mendadak, sehingga upaya preventif sangat penting melalui deteksi selama kehamilan melalui anc. 6. Pemeriksaan selama anc yang sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan komplikasi Hipertensi dalam kehamilan adalah pemeriksaan tekanan darah dan urin dilakukan dengan baik. 7. Perdarahan Post Partum merupakan kasus komplikasi yang terjadi secara mendadak, sehingga upaya kuratif dan emergensi sangat penting. 8. Kedua kasus komplikasi penyebab dasar kematian : HDK dan PPH mempunyai intervensi yang berbeda, walaupun emergensi tetap utama. 9. Kualitas anc : pemeriksaan pada K4 , pemeriksaan urin, tekanan darah, darah penting untuk mencegah komplikasi. 10. Persalinan yang banyak ditolong oleh non nakes pada region membuktikan mempunyai resiko mempunyai kematian tertinggi. 11. Fasilitas emergensi yang kurang baik pada region Sulawesi dan IBT memungkinkan terjadinya ratio kematian ibu yang tinggi disbanding 3 region lainnya. 12. Emergensi : pelayanan operasi, tenaga terlatih, ruang operasi, penyediaan darah, laboratorium yang siap dalam 24 jam menjadi prioritas pada region yang paling beresiko kematian ibu tertinggi. 30
  • 31. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 REKOMENDASI 31
  • 32. [PRELIMINARY REPORT KAJIAN PENYEBAB KEMATIAN IBU DI 5 REGION] September 27, 2012 TIM : Status Nama/Jabatan Penasehat/Pengarah 1.Dr.dr.Trihono, MSc (Kepala Badan Litbangkes) 2. D.Anwar Musadad, SKM,Mkes (Kepala Pusat Teknik Kesehatan Masyarakat) Tim Pakar 1.Soeharsono Soemantri, Ph.D 2.Prof.dr.Budi Utomo,Ph.D 3.Prof.dr.Soedarto Ronoatmojo, 4.Prof. dr. Agus Suwandono,MPH Koordinator Tim Dr. Teti Tejayanti,MKM Wakil koordinator Dr. dr. Harimat, Mkes Administrasi Reza Anggota Tim Atmarita, MPH, Dr.PH Tin Afifah, SKM, Mkes Dr.dr.Dwi Hapsari, Mkes Yudi Kristanto,S.Sos Dr. dr. Sabarinah, Msc Dr. dr. Asri Adisasmita, MPH dr. Yuslely Usman, Mkes dr. Wahyu( P4 , SBY) dr. Imran Pambudi, MPHM dr. Ika Ir. Thoman Pardosi,SE,MSi Drs. Dendi Handiman Annisa Rizkianti, SKM Doni Lasut Kristin Sabatini Yoni 32