Diskusi kelompok fokus membahas strategi pengembangan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan klaster industri. Diskusi mencakup identifikasi pelaku ekonomi, lingkungan usaha, dan penentuan tema klaster industri untuk mendukung kompetensi inti daerah.
2. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peserta diskusi kelompok fokus
• Kelompok masyarakat daerah yang
memiliki kegiatan “prioritas” daerah dan
pernah diberi penjelasan tentang daya
saing.
• Pemangku kepentingan kunci yang
telah ditemukenali sebelumnya.
3. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Alur Acara
Daya Saing
Klaster Industri
Pengantar Diskusi
Pemetaan KI Spesifik
Analisis Lingkungan
Usaha KI Spesifik
Rencana Tindak Kolaboratif Pengembangan KI Spesifik Kabupaten / Kota
Perumusan Pola dan desain intervensi KI Spesifik
Peran Pemerintah dlm
perkuatan KI
Peran Swasta dlm
perkuatan KI
Pengantar Diskusi
Contoh / ilustrasi dari
daerah lain
Pengantar Diskusi
Metoda Diskusi
Daftar partisipan / perkenalan Profil singkat partisipan
Pengantar Diskusi
Identifikasi pelaku ekonomi
Identifikasi Lingkungan
Usaha
Penentuan Tema Klaster Industri
Profil entitas klaster
Pembentukan Kelompok Kerja Klaster Industri
5. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Partisipatif
Pembangunan dihadapkan
pada pilihan-pilihan yang
semakin kompleks dan
sulit, sehingga dibutuhkan
konsensus di antara
pelaku.
Rencana tindak
membutuhkan agenda
yang semakin kolaboratif.
• Seluruh pelaku pembangunan harus
terlibat dalam proses diagnosa –
perencanaan – pelaksanaan –
pengendalian.
• Pelaku pembangunan (lokal) bukan
sekedar peserta lokakarya dan
responden wawancara. Mereka
harus merupakan bagian dari
kelompok kerja.
• Fasilitator eksternal memainkan
peranan penting dalam diagnosa
awal dan membantu kegiatan awal,
namun pekerjaan utama harus
dilakukan oleh pelaku atau lembaga
lokal.
Mengapa ? . . . Jadi . . . . . . . . . . . .
6. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Metaplan
• Diskusi dengan menuliskan gagasan pada kartu
• Memungkinkan lebih banyak gagasan muncul secara terstruktur
• Menggunakan peralatan tertentu dan aturan tertentu
• Visualisasi memudahkan perekaman proses diskusi
7. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Logical Framework Approach
Results
Hierarchy
activities
outputs
purpose
goal
• Analisis dilakukan dengan logika sebab-akibat
• Isu penting diterjemahkan ke dalam pohon tujuan
• Hasil analisis diterjemahkan ke dalam tahap-tahap perencanaan
9. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Identifikasi Pelaku
Produsen
barang
Produsen jasa Pedagang
Lembaga
diklat-litbang
Asosiasi bisnis
Pela
ku 1
Pela
ku 2
Pela
ku 3
Pela
ku 4
Pela
ku 5
Pela
ku 6
Pela
ku 7
Pela
ku 8
Identifikasi Hubungan antar pelaku
catering
trans.Air
perawatan
Uniform
olahlimbah
penyu
tamanlaut
hoteldi
Derawan
hotel"T.
Redeb"
wisatasungai
kraton/museum
wisatahutan
wisatatambang
pngobatan
alternatif
pngobatan
herbal
kakao
pisang
kebun sayur n n n
ikan keramba n n n
ternak ayam n n n
bio-urine n n n
jasaboga n n n
jasa trans. Air n n n n n n n n
bengkel mekanik n n n n n n n
kapur tohor n n n
warung apung n
tanaman obat n n
pengolahan tnm obat n n
kebun kakao n
pengolahan kakao n
kebun pisang n n
prod bokashi n
bibit revegetasi
kerajinan n n n n n n
komunitas dayak n n
Penjahit
KesehatanVendor PrdganganPariwisata
Bengkel
ketinting
penjahit
Kebun cacao
Kapur tohor
Vendor
catering
Berau Coal
Restaurant
Derawan
Hotel
Operator
Wisata
Jasa Guide
Wisata Dayak
Madu Hutan
Pengobatan
Sutopo
Tanaman
Obat
Jasa Trans.
Air
Wisata Selam
Karamba ikan
sungai
Ternak ayam
Kebun sayur
Bio-urine
Penangkaran
Penyu
Guide Wisata
di Samarinda
SMK
Pariwisata
Bengkel
ketinting
penjahit
Kebun cacao
Kapur tohor
Vendor
catering
Berau Coal
Restaurant
Derawan
Hotel
Operator
Wisata
Jasa Guide
Wisata Dayak
Madu Hutan
Pengobatan
Sutopo
Tanaman
Obat
Jasa Trans.
Air
Wisata Selam
Karamba ikan
sungai
Ternak ayam
Kebun sayur
Bio-urine
Penangkaran
Penyu
Guide Wisata
di Samarinda
SMK
Pariwisata
Analisis lingk. Usaha umum
Tema Klaster Industri
Penentuan tema klaster berdasarkan kompetensi inti daerah
11. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peta pelaku KI
+ - + - + - + -
Analisis Lingkungan Usaha Spesifik
Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan
Analisis Perkuatan Lingkungan Usaha
Prioritas tujuan
Pohon tujuan Strategi alternatif
Results
Hierarchy
activities
outputs
purpose
goal
Matriks rencana kegiatan
13. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Profil Singkat Partisipan
Organisasi Anu
• qui blandit praesent lup
• ommodo consequat.Duis autem vel
eum iriure dolor in hendrerit in
vulputate vel
Tuliskan profil
singkat partisipan
termasuk kegiatannya
yang terkait dengan
topik bahasan
15. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Profil Singkat Pelaku
PT Anu
• qui blandit praesent lup
• ommodo consequat.Duis autem vel
eum iriure dolor in hendrerit in
vulputate vel
Sentra usaha kue
• 123 unit usaha
• 769 tenaga kerja
• Bhn baku:
Balai litbang
Tuliskan profil singkat
pelaku bisnis dan non-
pelaku bisnis termasuk
kegiatannya yang terkait
dengan topik bahasan
17. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Alternatif Tema (konteks Berau)
catering
trans.Air
perawatan
Uniform
olahlimbah
penyu
tamanlaut
hoteldi
Derawan
hotel"T.
Redeb"
wisatasungai
kraton/museu
m
wisatahutan
wisata
tambang
pngobatan
alternatif
pngobatan
herbal
kakao
pisang
kebun sayur n n n
ikan keramba n n n
ternak ayam n n n
bio-urine n n n
jasaboga n n n
jasa trans. Air n n n n n n n n
bengkel mekanik n n n n n n n
kapur tohor n n n
warung apung n
tanaman obat n n
pengolahan tnm obat n n
kebun kakao n
pengolahan kakao n
kebun pisang n n
prod bokashi n
bibit revegetasi n
kerajinan n n n n n n
komunitas dayak n n
Penjahit n
KesehatanVendor PrdganganPariwisata
18. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Alternatif Tema (konteks Berau)
Bengkel
ketinting
penjahit
Kebun cacao
Kapur tohor
Vendor
catering
Berau Coal
Restaurant
Derawan
Hotel
Operator
Wisata
Jasa Guide
Wisata Dayak
Madu Hutan
Pengobatan
Sutopo
Tanaman
Obat
Jasa Trans.
Air
Wisata Selam
Karamba ikan
sungai
Ternak ayam
Kebun sayur
Bio-urine
Penangkaran
Penyu
Guide Wisata
di Samarinda
SMK
Pariwisata
Bengkel
ketinting
penjahit
Kebun cacao
Kapur tohor
Vendor
catering
Berau Coal
Restaurant
Derawan
Hotel
Operator
Wisata
Jasa Guide
Wisata Dayak
Madu Hutan
Pengobatan
Sutopo
Tanaman
Obat
Jasa Trans.
Air
Wisata Selam
Karamba ikan
sungai
Ternak ayam
Kebun sayur
Bio-urine
Penangkaran
Penyu
Guide Wisata
di Samarinda
SMK
Pariwisata
25. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi prsh
&
persaingan
Industri
pendukung
& terkait
Kondisi Faktor
(Input)
Kondisi
Permintaan
+ nulla facilisis at vero eros et
accumsan et iusto odio dignissim
qui blandit praesent lup
+ ommodo consequat.Duis autem
vel eum iriure dolor in hendrerit in
vulputate vel
- iber tempor cum soluta nobis
eleifend optionommodo
- consequat.Duis autem vel eum
iriure dolor in hendrerit in
vulputate
+
-
• Lakukan analisis pada setiap kondisi / konteks
• Diskusikan kondisi yang mendukung (advantage) maupun yang
menghambat atau tidak menguntungkan (disadvantage)
26. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kondisi faktor (1)
• Faktor Umum
Lokasi geografis
Biaya Input Produksi ( upah dll)
Infrastruktur fisik (jalan, pelabuhan,
bandara, telekomunikasi)
Pasar modal/pembiayaan lokal (terbuka
untuk usaha menengah dan baru)
Kondisi makro ekonomi seperti nilai tukar
(dampak pada biaya, harga dll)
Infrastruktur administratif (kebijakan)
28. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kondisi permintaan
• Besarnya permintaan lokal
Konsumsi per kapita
Permintaan Swasta (lokal)
Prosentase penjualan klaster
• Kualitas permintaan lokal
Peraturan tentang standar (produk,
keamanan, lingkungan)
Aturan tentang info bagi konsumen
Belanja pemerintah
29. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Industri Terkait dan Pendukung
• Pemasok
Tingkat sumberdaya lokal
Pemasok material & komponen lokal
Pemasok peralatan lokal
Pemasok jasa lokal
Keterbukaan terhadap pasokan impor.
• Industri terkait
Menggunakan input/skill/technology yg sama
Industri terkait komplementer
30. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Strategi Perusahaan dan Persaingan
• Persaingan
Bersaing sengit dengan perusahaan lokal
Perundangan anti monopoli
Terbuka terhadap pesaing impor atau investasi
asing.
• Kerjasama
Kerjasama antar perusahaan lokal
Asosiasi (lokal) pada Industri Inti
Hubungan antara partisipan klaster
Strategi dan Struktur
Strategi lokal yg unik
31. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kondisi Faktor
Pendukung
Lokasi
• … berada dekat dengan jalan
tol . . . .
• Pembudidaya berada di sentra
pertanian yang utama
Petani
• Ketrampilan budidaya di-atas
rata2 (sentra nasional)
Penghambat
Lembaga Pembiayaan
• sangat pasif
• Tidak memahami karakter
bisnis
Infrastruktur Telekomunikasi
• Jaringan tlp tetap masih
kurang
• Jrg cellular juga kurang
32. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Strategi Perusahaan dan Persaingan
Pendukung
• Pembudidaya bersaing pada
produktivitas
• Pelaku usaha (petani,
pedagang) jumlahnya naik
secara signifikan
Penghambat
• Ada industri terkait yang
“mengganggu”
• Petani kurang mampu
melakukan analisis bisnis
37. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Perumusan pola intervensi
Diskusi perbaikan lingkungan usaha
Tentukan isu intervensi yang penting
Susun pohon tujuan
Beri penomoran pada pohon tujuan
Pilih alternatif strategi pencapaian tujuan
Rencana Tindak
pedoman
39. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Perkuatan faktor input
Sumber pembiayaan
• Skema pembiayaan yang cocok bagi karakter pelaku bisnis perlu
diciptakan.
• Jika lembaga bisnis (Bank dsb) belum mungkin untuk melakukan,
diperlukan lembaga alternatif yang lebih fleksibel (mis: PUKK BUMN,
Dana bergulir dari pemerintah)
• Salah satu kegiatan yang dapat membantu akses ke sumber pembiayaan
adalah sertifikasi tanah. Tanah girik disertifikat-kan sehingga memiliki
formalitas untuk dijadikan agunan.
40. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peningkatan strategi perusahaan
dan kondisi persaingan
• Pendampingan kepada petani perlu diberi penekanan pada aspek analisis
bisnis, terutama dikaitkan hubungan dengan rantai pasok, mis: mencari
alternatif sumberdaya (bandar, bahan baku)
41. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Perbaikan kondisi permintaan
• Komoditas . . . perlu dikampanyekan sebagai salah satu sumber pangan
dan gizi. Dengan demikian permintaan lokal dapat meningkat.
• Industri pengolahan perlu didirikan. Investor perlu diundang untuk
mendirikan usahanya di lokasi.
42. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Perkuatan industri terkait
dan pendukung
• Lapis-lapis rantai nilai perlu dirangsang, terutama untuk industri
pendukung.
• Salah satu yang perlu segera ditumbuhkan adalah . . . . .. Ketersediaan .
. . . akan sangat terbantu dengan adanya fasilitas ini.
48. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Logika pada pohon tujuan
merupakan konsensus yang
disepakati secara kolektif oleh
para partisipan.
• Pematangan konsensus
merupakan proses iteratif yang
harus dilakukan secara menerus.
54. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penjabaran Kegiatan
activities sumberdaya
<personel>
<dana>
<material>
Nomor Kegiatan Jenis Kegiatan Pelaksana WaktuPIC
2.2.1.3.1 Pelatihan mengukir
kayu
Disperindag
BDS-P “Ingin Maju”
Asosiasi perajin
Anggaran th 2005
instruktur
Tempat dan bahan
Bahtiar/Disperindag Maret 2005
Pelaksana dapat
terdiri dari lebih
dari satu lembaga
Person in Charge
harus dituliskan
nama personel
nomor
lembaga kontribusi
55. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Akses kpd unit
pengujian di
kota tetangga
Penguatan
produsen
kemasan lokal
Pembentukan
unit uji dan
sertifikasi lokal
Kualitas produk
memuaskan
Transaksi
1
1.1 1.2
1.1.1 1.1.2 1.2.1 1.2.2
1.1.1.1 1.1.3.1 1.2.1.1 1.2.2.1 1.2.2.2
Pengujian &
sertifikasi
produk tersedia
Kemasan
1.1.3
56. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Akses kpd unit
pengujian di
kota tetangga
Pelatihan
produsen
kemasan lokal
Pembentukan
unit uji dan
sertifikasi lokal
Pengujian &
sertifikasi
produk tersedia
Kemasan
Kualitas produk
memuaskan
Transaksi
1
1.1 1.2
1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.2.1 1.2.2
1.1.1.1 1.1.3.1 1.2.1.1 1.2.2.1 1.2.2.2
57. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Akses kpd unit
pengujian di
kota tetangga
Pelatihan
produsen
kemasan lokal
Pembentukan
unit uji dan
sertifikasi lokal
Pengujian &
sertifikasi
produk tersedia
Kemasan
Kualitas produk
memuaskan
Transaksi
1
1.2
1.2.1 1.2.2
1.2.1.1 1.2.2.1 1.2.2.2
Hirarki hasil
activities
outputs
purpose
goal
Pelatihan
produsen
kemasan lokal
Akses kpd unit
pengujian di
kota tetangga
Pembentukan
unit uji dan
sertifikasi lokal
Kemasan
Pengujian &
sertifikasi
produk tersedia
Kualitas produk
memuaskan
Transaksi
Nomor
1
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.1.1
1.2.2.1
1.2.2.2
58. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Hirarki hasil
activities
outputs
purpose
goal
Pelatihan
produsen
kemasan lokal
Akses kpd unit
pengujian di
kota tetangga
Pembentukan
unit uji dan
sertifikasi lokal
Kemasan
Pengujian &
sertifikasi
produk tersedia
Kualitas produk
di Banjar
memuaskan
Transaksi
Indikator terukur
Th ke
Cara m’dapat indikator
Data BPS th n+1
Asumsi penting
Inputs
1 2 3 4 5
5% 12% 15% 17% 20%
Nomor
1
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.1.1
1.2.2.1
1.2.2.2
Lembaga pengujian &
sertifikasi terakreditasi dan
beroperasi
• Pengusaha kemasan
jumlahnya 20% th ke 3
• Keragaman kemasan
20% di th ke 2
• 20% pengusaha
memenuhi standar
• Segmen pasar produk
10% th ke 2
Lihat data disperindag
Lihat data disperindag
provinsi
Survei oleh
disperindag
Survei oleh DPDS
Kunjungan verifikasi
Disperindag:
BDS-P:
Assasi prdusen:
Agustus
2005
Tidak terjadi
penurunan kualitas
keamanan secara
signifikan
Pasokan produk relatif
tidak berkurang
Proses akreditasi tak
terhambat masalah
administrasi
APBD, supervisi
instruktur, pndmpingan
tempat, bahan
60. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Apakah terdapat perkuatan
infrastruktur informasi /
telekomunikasi?
• Apakah terdapat program
peningkatan kapasitas pegawai
pemerintah?
• Apakah terdapat perkuatan
kegiatan riset?
• Apakah terdapat peragaman
skema pembiayaan?
61. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Apakah terdapat dorongan
penggunaan produk oleh
masyarakat lokal?
• Apakah terdapat pembelian
pemerintah yang merangsang
inovasi?
• Apakah ada investasi dari luar
yang menimbulkan permintaan
lokal?
• Apakah ada aturan tentang
standar?
62. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
• Apakah terdapat perkuatan/penumbuhan
industri pendukung?
• Apakah terdapat program penumbuhan
perusahaan baru?
• Apakah terdapat perkuatan pemasok lokal?
• Apakah terdapat perluasan klaster
industri?
69. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Penataan basis data
• Strategi apapun yang dipilih, basis data
merupakan acuan yang penting, terutama
untuk menetapkan tujuan-tujuan.
• Karena penataannya memakan sumberdaya,
maka kegiatan ini harus dimasukkan dalam
agenda rencana tindak, sesuai dengan
tahap-tahap yang relevan.
• Basis data disusun berdasarkan kompilasi
data sekunder atau survai.
70. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Data Inovatif
• Data yang mendukung capaian inovatif
biasanya tidak dapat ditemukan secara
langsung pada data sekunder.
• Diperlukan upaya khusus untuk mendapatkan
data.
• Misal:
– Alokasi dana untuk riset
– Latar belakang pendidikan pekerja di seputar
klaster industri
71. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Peningkatan kapasitas birokrasi
• Strategi apapun yang dipilih, tetap harus mengacu
pada prinsip-prinsip peningkatan kapasitas inovatif.
• Salah satu kelompok kunci dalam menciptakan iklim
produktif adalah Kelompok Birokrat yang biasanya
dituntut untuk melakukan prakarsa awal.
• Oleh karenanya, kegiatan ini (capacity building)
harus tercantum dalam pohon tujuan maupun matriks
perencanaan kegiatan.
72. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Ilustrasi pohon tujuan
1.2.3.2.31.2.3.1.2 1.2.3.2.11.2.3.1.11.1.1.2.2
1.2.3.31.1.2.2 1.2.3.1 1.2.3.21.1.2.1
1.2.3
1.3
1.2.1
21
1.21.1
1.2.11.1.21.1.1
1.1.1.21.1.1.1
1.1.1.2.1
Penataa
n basis
data
Peningkatan
kapasitas
birokrasi
73. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengawal Program
• Pematangan konsensus dan perincian
rencana tindak masih membutuhkan
banyak waktu dan tenaga.
• Diperlukan suatu kelompok kerja
untuk mematangkan konsensus serta
mengawal terselenggaranya kerja
kolaboratif.
• Kelompok Kerja dibentuk dari para
partisipan FGD sesuai dengan asas
keterwakilan dan kesediaan untuk
bekerja.
77. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pokja pada peta pelaku
Pokja Klaster
Tempelkan kartu bertuliskan
Pokja Klaster pada kelompok
lembaga pendukung
Industri inti
Pemasok
Pembeli
Industri pendukung
Industri terkait
Lembaga pendukung