3. DARI SEGITIGA MAKNA DI ATAS, DAPAT DISIMPULKAN;
BAHWA ANTAR “SIMBOL” DAN “RUJUKAN” TERDAPAT
HUBUNGAN LANGSUNG.
SEDANGKAN ANTARA “SIMBOL” DAN “OBJEK” TIDAK
BERHUBUNGAN LANGSUNG (DITUNJUKKAN DENGAN GARISGARIS PUTUS) KARENA HARUS MELALUI “RUJUKAN”.
HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA “SIMBOL” DAN “OBJEK”
BUKANLAH DUA HAL YANG IDENTIK.
KATA TIDAK SEKEDAR MERUPAKAN ETIKET YANG
DITEMPELKAN PADA BENDA, PERISTIWA, ATAU KEADAAN DI
DUNIA NYATA, KARENA DALAM KATA TERKANDUNG PULA
CARA PANDANG MASYARAKAT TERHADAP SUATU REALITA
4. Di dunia ini terdapat berbagai kelompok
manusia dengan budaya dan subbudaya
yang berbeda, termasuk didalamnya
ragam bahasa yang unik dan variatif.
Setiap bangsa/suku pasti menganggap
bahasanya yang paling baik, dan
menganggap bahasa lain tidak alamiah.
Adapula kesamaan kata namun beda dalam
maknanya, begitupun sebaliknya.
5. BAHASA DAERAH
vs
BAHASA DAERAH
BAHASA DAERAH
vs
BAHASA INDONESIA
1. Sama dalam Kata, Beda dalam “SOK”
Makna
Bahasa Sunda
SILAHKAN
“NIKU”
Bahasa Indonesia SOMBONG
Bahasa Lampung KAMU
Bahasa Jawa
ITU
2. Beda dalam kata, Sama dalam
Makna
“KERUPUK ASIN”
Bahasa Kediri KERUPUK UPIL
Bahasa Jogja KERUPUK PASIR
Bahasa Kuningan KERUPUK
MISKIN
6. BAHASA INDONESIA vs BAHASA MALAYSIA
MENYENANGKAN
SERONOK
WC
TANDAS
SEPATU
KASUT
KAMAR
BILIK
TINGGAL (TINGGAL DI MANA)
DUDUK
KACAMATA
CERMINMATA
7. PENGALAMAN PRIBADI
Suatu hari saya sedang duduk bersama orang Malaysia di halte,
lalu tiba-tiba dia bertanya.
“Kamu duduk di mana?”, tanya orang Malaysia
“Saya duduk di sini”, sahutku
“Loh, kamu tak punya rumah ke?”, tanyanya
“Punya, rumah ku di sana”, jawabku sambil menunjukkan arah
menuju rumahku
“Kenapa tadi kamu bilang di sini?”, sangkalnya
“?????”, ungkapku dalam hati
Nah, ternyata setelah saya telusuri, “DUDUK” dalam Bahasa
Malaysia memiliki arti “TINGGAL” atau “TEMPAT DIMANA AKU
TINGGAL” .
9. Mengapa terjadi keberagaman
makna dalam sebuah kata ?
Karena KATA yang telah kita tangkap secara
tidak langsung mengarahkan dan mengatur
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN kita, dan
PEMIKIRAN tadi (pun) mengatur PERSEPSI
kita mengenai sebuah realitas.
Oleh sebab itu, muncullah beragam MAKNA
yang berbeda dari sebuah KATA